• Tidak ada hasil yang ditemukan

pelayanan prima di kesehatan

N/A
N/A
candra

Academic year: 2025

Membagikan "pelayanan prima di kesehatan"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN PRIMA

DALAM

PELAYANAN KESEHATAN

MELIANTI,SST,M.KE

S

(2)

DEFINISI

• PELAYANAN

• Tindakan/ bantuan yg bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri

• Usaha melayani kebutuhan orang lain

• MELAYANI: membantu pihak lain

sehingga tujuan orang lain dan diri

sendiri dapat tercapai dg memuaskan.

(3)

PELAYANAN PRIMA

MEMBERIKAN KEPADA PELANGGAN APA ( YANG LEBIH DARIPADA) YANG MEMANG MEREKA HARAPKAN

PADA SAAT MEREKA MEMBUTUHKAN, DENGAN CARA YANG

MEREKA INGINKAN

(4)

PELAYANAN PRIMA

SISTEM MANAJEMEN YG DILAKUKAN OLEH SETIAP KARYAWAN  UNTUK MENCAPAI :

SOLUSI PERMASALAHAN PELANGGAN

KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL & EKSTERNAL

RASA SENANG PADA PELANGGAN  MENCIPTAKAN SUASANA KERJA YANG MENYENANGKAN

BISNIS TETAP MENGUNTUNGKAN

(5)

PENGERTIAN, PRINSIP DAN KONSEP PELAYANAN

PRIMA

Pelayanan adalah upaya untuk membantu menyiapkan, menyediakan, atau mengurus keperluan orang lain

Unsur Pelayanan

LAYANAN PELANGGAN

(6)

Prinsip pelayanan prima

( continuous improvement )

1. LEBIH BAIK ( BETTER)

2. LEBIH CEPAT ( FASTER)

3. LEBIH BARU ( NEWER)

4. LEBIH MURAH ( CHEAPER)

5. LEBIH SEDERHANA ( MORE SIMPLE)

KEPUASAN PELANGGAN

(SECARA TOTAL)

(7)

MELAYAN I DENGAN

HATI

LIBATKAN SEMUA PANCA INDERA :

BERBICARA/ MENYAPA/

SENYUM

MEMANDANG KONTAK MATA

MENDENGARKAN AKTIF

BERJABAT TANGAN/

SENTUHAN

DLL

PELAYANAN PRIMA

MENGANGGAP SEMUA ORANG

ADALAH

PELANGGAN

(8)

PENGERTIAN, PRINSIP DAN KONSEP PELAYANAN

PRIMA

Pelayanan publik adalah segala kegiatan

pelayanan yang dilaksanakan oleh

penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(Kep MenPan No:

63/Kep/M.PAN/7/2003)

Hakikat dari pelayanan publik adalah pemberian pemenuhan pelayanan kepada masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban pemerintah sebagai abdi masyarakat (LAN RI; 2004)

(9)

Pelayanan prima diartikan sebagai pelayanan yang terbaik, yang dapat diberikan oleh pemerintah

kepada masyarakat.

Standar Pelayanan Prima

SPP berbentuk suatu

dokumentasi berisi rincian teknis dari sebuah pelayanan mencakup pernyataan visi dan

misi pelayanan, prosedur pelayanan, dana alur

pelanggan, ketentuan tarif, prasyarat pelayanan,

klasifikasi pelanggan, jenis layanan, jaminan mutu dan

janji pelayanan.

(10)

MUTU PELAYANAN

Proses pelayanan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan yang standar

Petugas pelayanan memiliki kompetensi yang diperlukan Pelaksanaan pelayanan didukung teknologi, sarana, dan

prasarana yang memadai

Pelayanan dilaksanakan dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan kode etik

Pelaksanaan layanan dapat memuaskan pelanggan

Pelaksanaan pelayanan dapat memuaskan petugas pelayanan Pelaksanaan pelayanan mendatangkan keuntungan bagi lembaga

penyedia pelayanan

(11)

PRINSIP PELAYANAN PRIMA

Mengutamakan pelanggan

Merupakan sistem yang efektif Melayani dengan hati nurani

Perbaikan berkelanjutan Memberdayakan pelanggan

(12)

Falsafah Pelayanan Prima

KONSEP PELAYANAN PRIMA

“Pengembangan sistem pelayanan perlu dimulai dengan inisiatif, kreativitas, dan tanggungjawab untuk menciptakan dinamika kehidupan yang lebih baik lagi

bagi para pelanggan.”

(13)

Gerakan Regom (Reinventing The Government)

KONSEP PELAYANAN PRIMA

Katalitik: menumbuhkan pelayanan masyarakat yang mandiri

Menjadi milik masyarakat: sebagai perangkat dinamika masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan umum

Kompetitif: menyajikan pelayanan dengan mutu terbaik dan biaya yang terjangkau

Mengemban misi: memberdayakan masyarakat

Mengutamakan hasil akhir: investasi pemerintah diupayakan pada kegiatan yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap kemajuan

masyarakat

Mengutamakan pelanggan: memenuhi kebutuhan masyarakat luas Mendapat keuntungan

Melihat ke depan: mencegah timbulnya masalah sosial Desentralisasi

Menciptakan pasar

(14)

Karakteristik Pelayanan Prima

KONSEP PELAYANAN PRIMA

Kesederhanaan;

Kejelasan;

Kepastian Waktu;

Akurasi;

Keamanan;

Tanggung jawab;

Kelengkapan sarana dan prasarana;

Kemudahan akses;

Kedisiplinan;

Kenyamanan.

KeputusanMENPANNomor63Tahun2003

(15)

PELAYANAN

PRIMA 3 UNSUR POKOK

ORANG

STANDAR

PROSES

(16)

Aspek orang  PELANGGAN

Pelanggan adalah se

seorang/ sekelompok orang

membeli produk/ menggunakan jasa/ pelayanan dari suatu organisasi/ perusahaan

SIAPA

PELANGGAN SAYA ?

PELANGGAN INTERNAL ?

PELANGGAN EKSTERNAL ?

(17)

SIAPA PELANGGAN INTERNAL SAYA ?

PELANGGAN INTERNAL

Seseorang/ pihak lain dalam Organisasi/ perusahaan yg

melakukan/ pekerjaan setelah kita

Apa harapan pelanggan internal ?

• kerjasama

• Saling membantu

• Kualitas kerja

• struktur dan sistem kerja yg efisien

(18)

SIAPA PELANGGAN EKSTERNAL SAYA ?

PELANGGAN EKSTERNAL 

Seseorang/ pihak lain di luar org/perusahaan

yg akan menerima/

menggunakan produk/

jasa dari kita

APA HARAPAN PELANGGAN EKSTERNAL:

KELAYAKAN PRODUK/ JASA

HARGA KOMPETITIF

KUALITAS & KEANDALAN

PELAYANAN ( TERMASUK PASCA JUAL)

(19)

Siapa pelanggan itu ?

Pelanggan  orang yg paling penting dlm perusahaan

Pelanggan  tujuan pekerjaan kita

Pelanggan tidak tergantung kepada kita  ttp kita tergantung pada

pelanggan

Pelanggan yg memberi kesempatan

 melayani dia

Kita ada  karena pelanggan ada

PENTING  DISOSIALISASIKAN TERUS MENERUS

KEPADA KARYAWAN

(20)

FAKTOR PENDORONG KEPUASAN PELANGGAN

KEPUASAN PELANGGAN DITENTUKAN  PERSEPSI PELANGGAN ATAS PERFORMANCE PRODUK/ JASA DALAM MEMENUHI HARAPAN PELANGGAN

PELANGGAN PUAS  HARAPAN TERPENUHI

PELANGGAN SANGAT PUAS  HARAPAN TERLAMPAUI

5 FAKTOR PENDORONG KEPUASAN PELANGGAN :

KUALITAS PRODUK/ JASA

HARGA

KUALITAS PELAYANAN/ SERVICE ( DOMINAN)

EMOSIONAL

KEMUDAHAN

(21)

DIMENSI kualitas

PELAYANAN ( ServQual:

Benny, dkk)

1. TANGIBLE

2. RELIABILITY

3. RESPONSIVENESS

4. ASSURANCE

5. EMPATHY

ASPEK PROSES

(22)

TANGIBLE

 SERVICE : TDK BISA DILIHAT, TIDAK BISA DICIUM DAN TDK BISA DIRABA  ASPEK TANGIBLE  PENTING  MEMPENGARUHI PERSEPSI PELANGGAN

INDRA PENGLIHATAN  MENILAI KUALITAS PELAYANAN :

SERAGAM/ PENAMPILAN KARYAWAN

LEAFLET, BROSUR INFORMASI

PETUNJUK ARAH

PERALATAN

FASILITAS FISIK DAN

PERALATAN KOMUNIKASI

(23)

KEHANDALAN ( RELIABILITY)

KEMAMPUAN MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI DENGAN YG DIINFORMASIKAN ATAU DIJANJIKAN

SEBERAPA JAUH RS MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN

YANG AKURAT ATAU TIDAK ADA ERROR

(24)

KETANGGAPAN

( RESPONSIVENESS)

KEMAMPUAN UNTUK MEMBANTU

PELANGGAN DENGAN PELAYANAN YANG CEPAT

HARAPAN PELANGGAN  KECEPATAN

PELAYANAN  DIPASTIKAN AKAN BERUBAH

DG KECENDERUNGAN NAIK DARI WAKTU

KEWAKTU

(25)

JAMINAN

(ASSURANCE)

PERILAKU PETUGAS FRONT LINER  MENANAMKAN RASA PERCAYA DAN KEYAKINAN KEPADA PELANGGAN :

KERAMAHAN/ SOPAN SANTUN

KOMPETENSI ( pengetahuan, ketrampilan dan sikap)

KREDIBILITAS, REPUTASI ( Derajat kepercayaan dan kejujuran )

SECURITY / RASA AMAN

(26)

EMPATH Y

Empati  Upaya dan kemampuan seseorang

untuk mengerti, menghayati, merasakan apa yang dirasakan orang lain  menempatkan

dirinya di tempat orang lain, sesuai dengan :

Identitas : nama, usia, jenis kelamin, kondisi fisik, status, pddk, tradisi, budaya, agama, nilai.

Pikiran, perasaan, keinginan, perilaku dari orang lain

Tanpa mencampurbaurkan nilai- nilai atau

selera pribadinya dengan nilai orang yang

dilayani.

(27)

EMPATI berarti :

Tidak menghakimi : tidak menyalahkan atau membenarkan Menerima orang apa adanya

Mengerti dan menghargai nilai- nilai dan sistem nilai orang lain

DASAR EMPATI : Kasih sayang

(compassion/ brotherly love/ ukhuwah insaniyah) 

tanpa pamrih terhadap sesama manusia

(28)

Pelayanan Prima bidang Kesehatan(SK MENKES no 828 thn 1999)

1. Mengupayakan paparan yang jelas melalui papan informasi atau

petunjuk yang mudah dipahami dan diperoleh pada setiap tempat

pelayanan.

2. Setiap aturan tentang prosedur/

tata cara/ petunjuk harus

dilaksanakan secara tepat

konsisten dan konsekwen.

(29)

3. Hak dan kewajiban pemberi dan penerima pelayanan diatur secara jelas.

4. Tersedia loket informasi dan kotak

saran bagi penerima pelayanan yang mudah dilihat di setiap tempat

pelayanan.

5. Penangganan proses pelayanan oleh petugas berwenang, kompeten,

mampu, terampil dan profesional

sesuai spesifikasi tugasnya.

(30)

6. Pelayanan dilaksanakan secara tepat, efisien dan efektif.

7. Tarif ditetapkan secara wajar dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat.

8. Pemberian pelayanan

dilakukan secara tertib, teratur,

adil dan merata.

(31)

9. Kebersihan dan sanitasi

lingkungan tempat dan fasilitas pelayanan harus selalu terjamin.

10. Upayakan agar petugas bersikap ramah, sopan serta selalu

meningkatkan kinerja pelayanan

secara optimal.

(32)

MASALAH BEKERJA

AKU TAHU : PENGETAHUAN

AKU MAMPU :

KETRAMPILAN DAN PENGALAMAN

AKU MAU : SIKAP

PELATIHAN PELAYANAN PRIMA

DAN PENGUKURAN !!!

(33)

PELANGGAN PUAS !!!

Pelanggan puas akan siap membayar harga premium

Pelanggan puas  penyebar promosi dari mulut ke mulut yang baik

Perusahaan yg mempunyai pelanggan puas , biaya operasional lebih efisien

Pelanggan puas akan membeli produk >>

Tantangan Direktur RS  karyawan yang puaslah yang mampu

memberikan kepuasan kpd pelanggan

(34)

KEPUASAN PELANGGAN BUKAN HANYA HASIL KERJA

KERAS  CIPTAKAN BUDAYA MUTU pelayana prima.

PERLU DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK

BIASAKAN MENDENGARKAN SUARA PELANGGAN  SISTEM INFORMASI  MENAMPUNG SUARA

PELANGGAN  PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN

 MUTLAK

MENENTUKAN PRIORITAS PERBAIKAN

MENGGALANG KOMITMEN DARI SEMUA LAPISAN ORGANISASI  PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN

(35)

1. KELUHAN ADALAH PELUANG

4 % PELANGGAN KECEWA MENGADU

94 % pelanggan kecewa tidak berusaha mengadu

- berarti 1 keluhan mewakili 25 pelanggan lain yang tidak puas

-Pelanggan yang kecewa berpikir untuk beralih kepada yang lain

- Tidak ada kabar berarti kabar buruk

(36)

KELUHAN …..(2)

 Pelanggan kecewa akan

memberitahu 10 -20 orang

 Pelanggan puas akan memberi

tahu 5 orang lainnya .

(37)

Tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam menangani keluhan pelanggan

 Rasa Empati

 Proses / prosedur yang berlaku diperusahaan

 Solusi / pemecahan masalah

dengan tenggat waktu yang pasti

(38)

SIKAP DALAM MENANGGAPI KELUHAN

Jangan bersikap depensif

Selalu sabar

Jangan menanggapi kritik secara pribadi

Minta maaf, sekalipun kesalahan pelayanan bukan pada anda.

Perlihatkan empati

Panggil pelanggan dengan nama

Jangan menyalahkan orang lain dalam organisasi anda

Pelanggan menginginkan penyelesaian masalah

(39)

SIKAP….(2)

Jika tidak tahu janganlah berbohong.

Beri perhatian penuh & buatlah kontak mata

& anggukan simpatik.

Katakan pada mereka apa yang dapat anda lakukan, bukan apa yang tidak dapat anda lakukan.

Cari alternatif untuk mengubah kekecewaan menjadi kepuasan.

Jika mereka setuju, segeralah bertindak

(40)

KEPUASAN PELANGGAN

Kepuasan adalah efek dari produk / pelayanan yang diterima dan dipersepsi oleh pelanggan

Tiga tingkatan kepuasan pelanggan :

Memenuhi kebutuhan pasar

Memenuhi harapan

Melampaui harapan

(41)

SURVEY MENGAPA PELANGGAN PERGI ?

3 % PINDAH

5 % BERKENALAN DENGAN TEMAN- TEMAN BARU

9 % ADA PENAWARAN YG LEBIH BAIK

14 % TIDAK PUAS DG JASA YG DIBERIKAN

68 % KARENA SIKAP TDK PEDULI TERHADAP

PELANGGAN YG DITUNJUKAN OLEH PEMILIK,

MANAJER ATAU PEGAWAI

(42)

SUARA

PELANGGAN YANG TIDAK

PADA UMUMNYA PERUSAHAAN PUAS

HANYA MENDENGAR 4 % DARI

SELURUH PELANGGAN YG TIDAK PUAS

 96 % PERGI SECARA DIAM-DIAM DAN YG 91 % TIDAK KEMBALI LAGI

MERUPAKAN KERUGIAN SANGAT

BESAR BAGI PERUSAHAAN YG TIDAK

BISA MELAYANI PELANGGAN DENGAN

BAIK

(43)

APA YANG DILAKUKAN PELANGGAN

TIDAK PUAS (hasil penelitian)

90 % TIDAK AKAN KEMBALI LAGI

TIAP PELANGGAN YG TIDAK PUAS AKAN MENCERITAKAN PENGALAMANNYA PALING SEDIKIT KE 9 ORANG

LAINNYA

13 % PELANGGAN YG TIDAK PUAS AKAN

MENCERITAKAN PENGALAMANNYA PADA LEBIH 20 ORANG

DIPERLUKAN PALING SEDIKIT 12 KALI PELAYANAN YANG MEMUASKAN UNTUK MENEBUS SATU KALI PELAYANAN

YANG TIDAK MEMUASKAN

(44)

MENYELESAIKAN KELUHAN

PELANGGAN ?

7 dari 10 pelanggan yang mengeluh akan berbisnis kembali, apabila

keluhan

diselesaikan dengan baik.

Bila keluhan diselesaikan di tempat 95

% akan berbisnis lagi

Rata-rata pengeluh yang dipuaskan

akan cerita ke 5 orang tentang masalah

dan cara penyelesaiannya

(45)

SEPULUH PERUBAHAN SIKAP UNTUK PERBAIKAN MUTU

PELAYANAN PELANGGAN

DARI

1.BAIK ( GOOD)

2.MUTU PRODUK( BARANG/ JASA)

3.DUKUNGAN MANAJEMEN

4.FUNGSIONAL (BAG. CUSTOMER SERVICE)

5.MUTU ADALAH USRUSAN ORANG LAIN

6.PENJUAL( SALESMAN) PUNYA PELANGGAN

7.KELUHAN PELANGGAN ADALAH MASALAH

8.KESALAHAN TAK DAPAT DIELAKKAN.

9.PELAYANAN ITU TAK BERBENTUK

10.PROGRAM PERBAIKAN MUTU

KE

1.PRIMA ( EXCELLENT)

2.MUTU USAHA ( SEGALANYA)

3.KETERLIBATAN MANAJEMEN

4.KERJASAMA ( SINERGI) LINTAS FUNGSI

5.MUTU ADALAH URUSAN SETIAP ORANG

6.SETIAP KARYAWAN PUNYA PELANGGAN

7.KELUHAN PELANGGAN ADALAH PELUANG

8.KERJAKAN SECARA BENAR SEJAK AWAL DAN SETIAP KALI

9. RANCANGAN SISTEM PELAYANAN

10.PERBAIKAN TERUS MENERUS

(46)

TERIMAKASIH … SELAMAT

MELAYANI

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pelayanan prima di Kantor Dinas Perizinan Kota Yogyakarta dapat diukur dari masing-masing indikator berikut: prosedur pelayanan dikategorikan jelas,

Hasil penelitian ini: (1) pelaksanaan pelayanan prima di Kantor Sekretariat BPAD DIY dapat diketahui dari 8 standar prosedur pelayanan publik yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

Pelayanan Pendaftaran TPPRJ Berdasarkan Aspek Karakterisik Petugas, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Sarana Prasarana ... Karakteristik Petugas

diperlukan suatu rancangan manajemen implementasi standar prosedur operasional keperawatan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai dengan

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan diperoleh bahwa pelaksanaan pelayanan prima pada Dinas perpustakaan Kota Samarinda dilihat berdasarkan Standar Pelayanan

NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR LAYANAN DASAR PENERIMA PERNYATAAN STANDAR 5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar Sesuai standar skrining kesehatan

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fryanantha 2014, yaitu terdapat pengaruh antara ketanggapan petugas dengan perwujudan mutu pelayanan kesehatan

Prosedur Standar Operasional (SOP) untuk Kolaborasi Interprofesional dalam Pelayanan