Dan apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan pelayanan syariah di RS Islam Siti Aisyah Madiun. Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun menerapkan prinsip syariah dalam pelayanannya kepada pasien rumah sakit. Bagaimana sistem pelayanan berbasis syariah di RS Islam Siti Aisyah Madiun dalam perspektif DSN-MUI No.107/DSN-MUI/X2016?.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat penerapan pelayanan syariah di RS Islam Siti Aisyah Madiun?
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Telaah Pustaka
Metode Penelitian
Sistematika Pembahasan
PELAYANAN RUMAH SAKIT SYARIAH DAN FATWA DSN-
Rumah Sakit
Namun terdapat kesenjangan dalam praktik RS Islam Siti Aisyah Madiun dimana pelayanan berbasis syariah belum sepenuhnya diterapkan. 13 Shofiatun Nikmah, “Konsep Rumah Sakit Syariah dan Implementasinya di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan,” Tesis PhD (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2019). Kelima, disertasi Margareta Anggraini yang berjudul “Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dengan Sistem Online Rumah Sakit di RS Islam Siti Aisyah Madiun”.
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun menjadi lokasi penelitian yang dipilih karena disitulah terjadinya gejala-gejala yang menjadi fokus penelitian.
Rumah Sakit Syariah
Pada saat yang sama, seseorang akan merasa aman ketika penyakitnya ditangani oleh rumah sakit yang berpegang pada prinsip syariah. Solusi untuk mencapai ketentraman masyarakat dalam menjalankan ibadah dan ketentraman ruhani selama berobat adalah dengan adanya rumah sakit syariah. MUKISI kemudian menerbitkan standar pelayanan rumah sakit berdasarkan prinsip Syariah Islam yang melengkapi Standar Akreditasi Rumah Sakit Nasional.39.
Standar pelayanan rumah sakit berpedoman pada prinsip syariah Islam yang dalam pengelolaannya berdasarkan Maqāṣid Asy-syarī'ah yaitu perlindungan agama, jiwa, nasab, akal dan perlindungan harta benda. Sertifikasi rumah sakit syariah disusun berdasarkan konsep standar akreditasi rumah sakit oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS). 39 Mala Hayati dan Wahyu Sulistiadi, “Strategi Pemasaran Rumah Sakit Syariah versus Siyari”, Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Vol.
Standar ini memuat tentang pengelolaan pemasaran rumah sakit dan promosi rumah sakit sesuai dengan etika promosi. Standar ini akan menjamin rumah sakit tidak melakukan rishwah dan melakukan kegiatan promosi yang bertentangan dengan syariat Islam. Standar ini memuat kewajiban bagi rumah sakit untuk mempunyai program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan ilmu pengetahuan terkini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta standar sanitasi dan kebersihan sesuai syariah.
Pelayanan Syariah dalam Rumah Sakit Syariah
Rumah sakit syariah hendaknya memperhatikan jenis obat yang halal dan sesuai syariat Islam. Rumah sakit syariah harus memperhatikan pemisahan antara pasien laki-laki dan perempuan dalam segala aspek pelayanannya. Prosedur medis di rumah sakit syariah harus sesuai dengan kaidah Islam, seperti melakukan anestesi, merencanakan operasi, memasang peralatan medis, dan lain-lain.
Rumah sakit syariah harus memperhatikan prinsip syariah dalam pengelolaan dana keuangan, seperti tidak melakukan riba dan menghindari investasi yang mengandung unsur spekulatif. Dalam upaya mengukur keberhasilan penerapan pelayanan berbasis syariah di rumah sakit Islam, perlu dipahami indikator keberhasilan yang salah satunya adalah memperhatikan faktor pendukung. Mengevaluasi manajemen pelayanan kesehatan Islam dan prinsip syariah yang diterapkan pada pelayanan rumah sakit dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan.
Meningkatkan kemampuan komunikasi staf rumah sakit dan penampilan fisik rumah sakit, serta meningkatkan kualitas pelayanan dan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit Islam. Tenaga kesehatan di rumah sakit Islam mungkin belum memahami prinsip syariah untuk diterapkan dalam pelayanan kesehatan. Kurangnya kerjasama dengan lembaga Islam atau organisasi keagamaan untuk mengadakan seminar atau diskusi mengenai layanan berbasis syariah.
Fatwa DSN-MUI No. 107/DSN-MUI/X/2016
Rumah Sakit mempunyai tugas untuk mengedepankan pertimbangan kemanusiaan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan pasien, tanpa memandang ras, suku, atau agama. Rumah Sakit wajib mengedepankan aspek kewajaran dan keadilan dalam menghitung biaya yang akan dibebankan kepada pasien. Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan kerohanian keagamaan dan konseling yang sesuai untuk kesembuhan pasien.
Pasien dan penanggung jawab pasien harus mematuhi seluruh peraturan dan prosedur yang berlaku di Rumah Sakit. Rumah Sakit wajib menghindari tindakan maksiat, risyveh (penyuapan), zhulm (penganiayaan) dan hal-hal yang bertentangan dengan syariat. Hal-hal yang bertentangan dengan syariah sebaiknya dihindari karena akan berdampak pada rumah sakit itu sendiri.
Sebagaimana Lembaga Keuangan Syariah wajib memiliki DPS, maka rumah sakit syariah juga harus memiliki DPS (Dewan Pengawas Syariah). Rumah Sakit wajib mengikuti dan mengacu pada fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang permasalahan hukum Islam kontemporer di bidang kedokteran (al-masa'il al-fiqhiyah al-waqi 'iyah althibbiyah). Rumah Sakit wajib memiliki pedoman tata cara ibadah yang harus dilakukan oleh pasien beragama Islam (termasuk ketentuan tata cara wudhu dan shalat bagi orang sakit).
SISTEM PELAYANAN BERBASIS SYARIAH RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun
Keberadaan rumah sakit berkembang seiring berjalannya waktu bahkan kini menjadi sebuah unit sosial ekonomi. Pengertian rumah sakit menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagaimana tercantum dalam Seri Laporan Teknis WHO No. Rumah sakit umum juga memiliki berbagai spesialisasi kedokteran seperti bedah umum, kardiologi, onkologi, ortopedi, dll.
Rumah Sakit Umum bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau kepada semua pasien tanpa diskriminasi. Berdirinya rumah sakit tentunya tidak tercipta begitu saja atau tanpa tujuan dan fungsi yang jelas. Menjamin perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.
Segala sesuatu tentang pelayanan rumah sakit kepada pasien harus diungkapkan kepada publik, baik diminta atau tidak. Kebersihan rumah sakit merupakan suatu tempat dimana pelayanan kesehatan dirancang, dioperasikan dan dipelihara dengan memperhatikan aspek-aspeknya. Pelayanan berbasis syariah di RS Islam Siti Aisyah Madiun dalam perspektif Fatwa DSN-MUI No.107/DSN-MUI/X/2016.
Pelayanan Berbasis Syariah Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun
Maka Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi. RS Islam Siti Aisyah Madiun juga bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Untuk menghindari kemungkinan tersebut, Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun mengadakan pengajian sebulan sekali.
RS Islam Siti Aisyah Madiun, tim yang bertugas sebagai Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dewan Pengawas Syariah (DPS) RS Islam Siti Aisyah Madiun merupakan bagian dari Tim Kebudayaan Islam. Seluruh pegawai Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun diharapkan memperoleh pengetahuan tentang fikih pasien.
Analisis Sistem Pemberian Pelayanan Berbasis Syariah RS Islam Siti Aisyah Madiun Dalam Perspektif Dsn-Mui Fatwa No. Untuk memenuhi kebutuhan mental pasien, RS Islam Siti Aisyah Madiun mengadopsi pendekatan pemberian pelayanan Islami. Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun menerapkan standar pelayanan minimal syariah berupa 7 langkah pemberian pelayanan Islami.
Selain dokter, perawat RS Islam Siti Aisyah Madiun juga memberikan layanan berbasis syariah. Maka Anda harus memberikan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang telah diterapkan oleh Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Analisis Sistem Pelayanan Berbasis Syariah Rumah Sakit Islam Siti
Pelayanan medis di RS Islam Siti Aisyah Madiun diberikan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam. Terkait konsep pelayanan, RS Islam Siti Aisyah Madiun telah membuat aturan baku pada setiap pelayanan berupa Standar Operasional Prosedur (SOP). Menjadi rumah sakit yang menerapkan prinsip syariah tentu memiliki lebih banyak pelayanan yang membedakannya dengan rumah sakit pada umumnya.
Dokter RS Islam Siti Aisyah Madiun melayani pasien dengan prinsip membantu orang banyak tanpa khawatir keuntungan kecil. Prinsip ini terus ditanamkan kepada setiap dokter di RS Islam Siti Aisyah Madiun agar tercipta pelayanan yang menunjang nilai-nilai kemanusiaan. Seluruh pelayanan di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dirancang sedemikian rupa sehingga pelayanan yang diberikan sesuai dengan ajaran Islam dan sesuai dengan perintah Allah SWT.
Dalam hal ini RS Islam Siti Aisyah Madiun telah mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan jumlah 153 TT (tempat tidur). Nama-nama Islam seperti Ahmad Dahlan, As Sakinah, Ar Raudhah, Riad, Muzdalifah, Marwah, Mina, Multazam, Arofah digunakan dalam ruang penamaan di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.83. Penyediaan kamar di RS Islam Siti Aisyah Madiun telah memberikan diferensiasi gender meski masih berada dalam satu gedung.
Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Pelayanan
PENUTUP
Kesimpulan
Pelayanan berbasis syariah di RS Islam Siti Aisyah Madiun belum mampu mewujudkan cakupan seluruh poin dalam fatwa pelayanan Islam secara utuh, sesuai Fatwa DSN-MUI No. 107/DSN-MUI/X2016. Kurangnya pengawasan Dewan Pengawas Syariah (DPS) RS Islam Sit Aisyah Madiun mengakibatkan pelayanan tidak mengikuti dan mengacu pada Fatwa DSN-MUI tentang hukum Islam kontemporer di bidang kedokteran. Saat merawat pasien di RS Islam Siti Aisyah Madiun, belum ada pembedaan antara jenis kelamin pasien dan perawat. Masih terdapat praktik dimana perawat non-Muslim melakukan pengobatan.
Dalam upaya mengukur keberhasilan penyelenggaraan pelayanan berbasis syariah di RS Islam Sit Aisyah Madiun, terdapat indikator keberhasilan yang salah satunya memperhatikan faktor pendukung dan penghambat. Dalam rangka menjaga pelayanan berbasis syariah, RS Islam Siti Aiyah Madiun hendaknya meningkatkan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan prinsip syariah tetap terjaga.
Saran
Pak Saiful, Wawancara dengan Pasien Rawat Jalan Poliklinik Penyakit Dalam RSI Madiun, Madiun, 24 Mei 2023. Khazanah, “Rumah Sakit Syariah Semakin Dibutuhkan” di https://www.republika.id/posts/25557/rumah- sakit - syariah -semakin. 2020), “PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP RUMAH SAKIT SYARIAH,” Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, Vol. 2016, “Efektifitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dengan Sistem Online Rumah Sakit di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun”, Skripsi (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim).
2013, Metodologi Penelitian Hukum Edisi 2 (Surabaya: Hilal Pustaka). 2018), “Prosiding Hukum Ekonomi Syariah Analisis Standar Sertifikasi Rumah Sakit Syariah Menurut Mukisi tentang Halal dan Higiene Makanan Pada Pelayanan di Rumah Sakit Al Islam Kota Bandung”, Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, Vol.4, No.2. 2008, “Penelitian Kualitatif”, (Bandung: PT Teen Rosdakarya). 2020), “Kajian Review Produk Lembaga Ekonomi Syariah Pada Rumah Sakit Syariah Moniq”, Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan, Vol. Nathasi, “Penjelasan MUI Perbedaan Rumah Sakit Syariah dan Rumah Sakit Biasa,” dalam https://www.gomuslim.co.id/read/news/html/, (diakses 22 November 2022 pukul 19.00).
Noor Rizqiya Fimaulidina, (2020) “Sertifikasi Syariah Rumah Sakit di Indonesia, Perspektif Fatwa DSN MUI dan Hukum 44 Tahun. 2018, “Efektifitas Pelayanan Syariah Terhadap Kepuasan Pelanggan Sektor Pelayanan Publik”, Skripsi (Banda Aceh: UIN Ar-Raniry Banda Aceh). 2018, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Limbah Medis di RSUD Harjono Ponorogo”, Skripsi (Ponorogo: IAIN Ponorogo).