• Tidak ada hasil yang ditemukan

pembacaan ayat-ayat al-qur'an dalam prosesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pembacaan ayat-ayat al-qur'an dalam prosesi"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Latar Belakang Masalah

Sedangkan Al-Qur'an tidak terbatas pada masyarakat dan masa tertentu, sehingga berlaku sepanjang masa. Kedudukan Al-Qur’an sebagai mukjizat berada pada fase ketiga dimana ditunjukkan bahwa potensi pemikiran dan perasaan manusia sangat luar biasa sehingga bersifat universal dan eksternal. Dan pada masa Nabi Muhammad SAW, sastra berkembang pesat sehingga mukjizat tersebut adalah Al-Quran (Said Aqil Munawar, 2002:31.

Di sini sebagian ulama berpendapat bahwa mukjizat utama Al-Qur’an pada masa itu adalah bahasa dan sastranya serta isi yang dikandungnya. Inilah bukti keluasan dan keluwesan isi Al-Qur'an1. Hakekat turunnya Al-Qur’an adalah menjadi rujukan moral universal umat manusia dalam menyelesaikan persoalan-persoalan sosial yang timbul di masyarakat.

Namun perilaku seseorang dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an pada akhirnya akan melahirkan suatu cara berperilaku (pattern of behavior). Pola perilaku tersebut didasari oleh anggapan masyarakat tersebut terhadap benda yang dipegangnya yaitu Al-Quran. Jadi keberagaman bentuk interaksi yang terjalin antara Al-Qur’an dengan para pengikutnya juga mencakup sebab-sebab khusus di luar makna yang diperoleh dari teks itu sendiri.

Chirzin, “Al-Qur'an dalam Amalan Kehidupan Umat Islam”, makalah, seminar Living Qur'an, Fkmthi, Yogyakarta 13-17 Maret. Pertama, model bagaimana umat Islam berinteraksi dengan Al-Qur'an melalui pendekatan (berorientasi teks) atau kajian teks Al-Qur'an. Kedua, model interaksi dengan mencoba berinteraksi secara langsung dan menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari secara praktis.

Justru karena fenomena sosial ini muncul dari kehadiran Al-Qur'an, maka kemudian diinisiasi ke dalam bidang kajian Al-Qur'an. Al-Qur'an yang objek penelitiannya adalah fenomena-fenomena lapangan semacam ini, tidak memberikan kontribusi terhadap upaya penafsiran Al-Qur'an dengan muatan yang lebih religius. 5 Judul disertasi Edi Kurniawan, “Membaca Al-Qur'an dalam Ayyamul Bid” Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2012, hal.

Rumusan Masalah

Dalam Wiridan terdapat bacaan ayat atau surah al-Quran yang wajib dibaca berulang-ulang seperti surah Al-Baqarah, Ar-Rahman, Al-Waqiah, dll. Ritual mujahadah dalam AL-Luqmaniyyah merupakan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat Islam, sehingga Al-Quran dapat hidup (kehidupan sehari-hari) di tengah masyarakat dan mempunyai makna dalam kehidupan sehari-hari. Apakah alasan memilih ayat-ayat tersebut sebagai kuliah Mujahadah di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah.

Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam kepada seluruh masyarakat dan khususnya para santri Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah.

Telaah Pustaka

Selain itu, buku ini juga membahas ilmu-ilmu Al-Quran (ulumul Qura'n) seperti nasih mansuh muhkam mutaysabih, asbabunnuzul dan sejenisnya. Farid Esack menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Menghidupkan Al-Quran bahwa bagi umat Islam Al-Quran itu hidup dan berkepribadian seperti manusia. Kehebatan Al-Qur'an tercermin dalam sebuah ayat, “Seandainya Kami turunkan Al-Qur'an ini ke suatu desa, niscaya kamu akan melihat desa tersebut tertunduk dan terpecah belah karena rasa takutnya kepada Allah.

Sebagian Al-Qur'an digunakan sebagai jimat untuk melindungi dari penyakit, selain itu ayat tersebut juga menawarkan kursi yang dipercaya dapat mengusir niat jahat, perampok, orang yang iri hati atau lainnya dengan cara ditempelkan pada dinding. Ahmad Syarbashi dalam bukunya Dimensi Kebenaran Al-Qur'an menjelaskan isi Al-Qur'an, khususnya dalam bahasa Al-Qur'an yang asimetris. Sebagaimana halnya seseorang menjadikan ayat-ayat Al-Quran menjadi jimat atau mantra, bahkan mantra dengan cara ditulis dan digantung untuk menangkal mara bahaya dan mendatangkan kebaikan bagi dirinya.11.

Dalam buku terjemahan Samudra Al-Qur'an karya Nuril Hidayah dijelaskan bahwa sebagian masyarakat menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an sebagai jimat untuk melindungi diri dari penyakit atau kekuatan jahat, khususnya ayat-ayat yang berisi doa Nabi Nuh. Saat hendak menaiki kapalnya, ia menunjukkan cermin yang ia pajang di kaca depan mobilnya dalam perjalanan dari Chicago menuju Jakarta untuk menjamin perlindungan pengemudi dan penumpang. Selain itu, pada rumah-rumah mewah di negara-negara Islam, ayat-ayat Alquran dipajang sebagai ayat-ayat di kursi, sehingga rumah aman. Sementara itu, skripsi ini akan mengkaji fenomena keagamaan akibat Al-Qur'an yaitu bagaimana suatu masyarakat atau sekelompok organisasi menyikapi/menerapkan Al-Qur'an dengan mengambil latar belakang Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah. pembelajaran.

14 Lihat Dwi Rahyu Ningsih, Studi Motif jamaah Mujahadah Malam KamisMajelisdo dan Ta’lim at-Taqwa (MDTA) di Deds Wono kromo Peleret, (yogyakarta: fakultas Ushuluddin UIN Sunankalijaga, 2012).

Pendekatan a. Fenomenologi

Metode Penelitian

  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Pengolahan Data
  • Metode Penarikan Kesimpulan
  • Sistematika Pembahasan

Kedua, dokumentasi adalah pengumpulan data yang bersumber dari dokumen, dari subjek yang akan diteliti.Data yang akan dikumpulkan dengan metode ini adalah dari catatan-catatan yang ada di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah atau melalui dokumentasi berupa foto atau data. dari pesantren. Ketiga, melalui wawancara, dalam penelitian wawancara mendalam atau tinjauan mendalam, yaitu wawancara yang tidak ada kaitannya dengan pedoman. Informan ditentukan dengan mengidentifikasi orang-orang kunci yaitu pengurus, beberapa pengurus harian pusat dan beberapa mahasiswa senior atau

Keempat, literatur, yaitu data berupa literatur yang berkaitan dengan tema kajian atau kajian dalam penelitian (living Quran, dan lain-lain). Pertama, metode deskriptif adalah menjelaskan suatu realitas empiris dan interpretasi yang mendasari suatu penelitian.20 Metode ini menyelidiki dengan cara menceritakan data, menganalisis, dan kemudian menjelaskan data. Kedua, metode analisis, yaitu metode yang dimaksudkan untuk mengkaji secara konseptual realitas yang terjadi, kemudian mengklasifikasikannya menurut permasalahannya, dengan tujuan memperoleh kejelasan atau realitas yang sebenarnya.21.

Dalam penelitian ini sumber data yang akan digunakan dibagi menjadi dua, yaitu sumber data utama (primer) dan sumber lain yang bersifat pendukung (sekunder). Sumber data utama adalah fenomena sosial yang ada di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah yaitu berupa mujahidan dengan membaca (wiridan), dimana penggalan ayat Al-Qur’an dibacakan berulang-ulang dan disambung untuk mujahidin. , pengasuh, santri, teks mujahad dan sumber lainnya adalah kitab yang membahas tentang Al-Qur'an yang hidup dan apa yang berkaitan dengannya di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah. Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah yang menonjolkan fokus penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua artikel ini memberikan gambaran umum tentang Pondok Pesantren Mujahadah dan al-Luqmaniyyah, meliputi sejarah, letak geografis, bentuk-bentuk mujahadah, aspek mujahadah, sejarah, profil dan kegiatan pondok pesantren. Bab ketiga menjelaskan tentang perintah membaca Al-Qur'an, tujuan mujahadah dan berbagai pendapat mengenai membaca atau memanfaatkan Al-Qur'an dalam kehidupan serta pengaruhnya. Bab keempat merupakan bab inti dalam skripsi ini yang berisi tentang eksistensi mujahadah di pesantren, bentuk-bentuk ritualnya, susunan keberadaan mujahadah di pesantren dan bab ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan fenomena praktiknya. Al-Quran dalam kehidupan umat Islam pada umumnya.

Bab kelima merupakan bab terakhir dari keseluruhan pembahasan dan memuat kesimpulan dari analisis data yang diperoleh, saran dan kesimpulan.Bab terakhir ini merupakan jawaban atas pertanyaan dalam rumusan masalah.

Kesimpulan

Kursinya, ( ﺎـﻳ ﻲﺣ ﺎـﻳ .ﺖﻧأ ﻻإ ﻪﻟإ ﻻ مﻮﻴﻗ), sehingga para siswa mendapatkan perasaan yang akan selalu mereka ingat. Allah baik hatinya dalam segala keadaan, istighfar agar santri pandi mengakui kesalahannya dan memohon kepada-Nya, tahlilala agar santri hati tenang dalam menghadapi kehidupan, Al-Fatihah sebagai obat penyakit jantung, mau mengajar Pelajar Bismillah biasakan melakukan aktivitas Apapun yang baik, selalu diawali dengan Bismillah. Dalam proses Mujahadah, jika ingin mencapai suatu hasil melalui Mujahadah untuk memperoleh sesuatu yang baik bagi diri sendiri, hal itu dapat dicapai dengan syarat-syarat tertentu seperti; Setiap jamaah harus mengikuti prosesnya dalam artian dalam mengikuti mujahadah harus suci dari hadas dan.

Saran-saran

Kami berharap para santri selalu semangat dalam mengamalkan Al-Qur'an agar bisa panjang umur. Akhir kata, dari penulis, semoga penelitian ini dapat menjadi gambaran dan membuat para pembaca dapat memahami lebih dalam makna yang terkandung dalam Al-Qur’an, dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat yang masih berkembang di era ini. Oleh karena itu, pembaca memerlukan penelitian lebih lanjut dan ada baiknya untuk mengetahui makna Al-Qur'an itu sendiri.

Afifah, Zulfa, Simaan Al-Qur'an Tradisi Rasulan di Desa Jatimulyo, Dlingo, Bantul, Yogyakarta, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalija, 2011. Rafiq, Ahmad "Bacaan Atomistik Al-Qur'an: Antara Penyimpangan dan Fungsi", dalam Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Hadits, Vol. Yusuf, Muhamad “Pendekatan Sosiologis dalam Penelitian Living Qur’an”, dalam Sahiron Syamsuddin (ed.), Metode Penelitian Living Qur’an dan Hadits, Yogyakarta: TH-Press, 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Partially exogenous variables (Work Environment, Leadership, and Organizational Culture) on endogenous variables (Motivation) will be explained in the test results of

Membaca Al-Qur‟an secara langsung maksudnya adalah: dalam pembacaan jilid ataupun Al- Qur‟an tidak dengan cara mengejah akan tetapi dalam membacanya harus langsung.92 Dari uraian