• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM MEMAJUKAN HASIL BELAJAR WIRAUSAHA KERAJINAN DENGAN INSPIRASI OBJEK BUDAYA LOKAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM MEMAJUKAN HASIL BELAJAR WIRAUSAHA KERAJINAN DENGAN INSPIRASI OBJEK BUDAYA LOKAL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM MEMAJUKAN HASIL

BELAJAR WIRAUSAHA KERAJINAN DENGAN INSPIRASI OBJEK BUDAYA LOKAL

1Siti Jamiah Dewi, 2Sri Setiti, 3Mahmudah Hasanah

1,2,3Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lambung Mangkurat

*E-mail: [email protected]

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini: (1) agar tahu bagaimana guru dalam menggunakan model berbasis proyek. (2) agar tahu bagaimana hasil belajar peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (3) Untuk mengetahui apakah dengan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan quasi ekaperimen kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner, pilihan ganda. pengambilan sampel Non-Rendomized Control-GroupPretesr-Posttest dengan jumlah sampel 63 Hasil penelitian menunjukkan: (1) guru dalam menerapkan dengan sangat baik. (2) hasil belajar pserta didk sebelum dan sesudah memakai model pembalajaran berbasis projek sebelum menggunakan model pembelajar berbesis projek pada kelas eksperimen memiliki skor tertinggi sebesar 16%

dengan kategori baik, dan skor terendah 56% dengan kategori rendah, kelas kontrol mendaparkan skor tertinggi 10% katagori amat baik dan skor terendah sebesar 10% katagori amat rendah. Setelah menggunakan model pembelajaran berbasis proyek kelas eksperimen mendapatkan skor tertinggi sebesar 50% dengan kategori baik, nilai afektif mendapatkan skor sebesar 47% katagori amat baik, psikomotorik mendapatkan skor 56% amat baik. Kelas kontrol mendapatkan skor sebesar 35% dengan kategori sedang, afektif mendapatkan skor sebesar 52% dengan kategori sedang, psikomotorik mendapatkan skor sebesar 54% dengan kategori sedang. (3) terdapat berubahan hasil belajar yang belum dan yang sudah memakai pembelajaran projek dengan kenaikan 34,16%. sehingga kesimpulannnya model pembelajarn projec based leaning dapat menirgkatkan hasil belajar pelajar dengan hasil uji independent- test nilai thitng sebesar 4,862 dan ttabel sebesar 1,670 (thitng > ttebel) pada taraf kesalahan 5%

sigrifikan sebesar 0,0000 < 0,05 Ha diterima.

Kata Kunci: Model Pembelajaran Project Based Learning, Hasil Belajar

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM MEMAJUKAN HASIL BELAJAR WIRAUSAHA KERAJINAN DENGAN INSPIRASI OBJEK BUDAYA

LOKAL

Abstract: The purpose of this study: (1) To find out how teachers apply project-based learning models. (2) To find out how students' learning outcomes before and after using a project based learning model. (3) To find out whether the project-based learning model (project based learning) can improve student learning outcomes. This research uses quasi quantitative experiment. Data collection methods used were questionnaire and test. Non- Rendomized Control-GroupPretesr-Posttest sampling with a total sample of 63 The results of the study show: (1) teachers in applying a project based learning model get a score of 5%

with a very good category. (2) student learning outcomes before and after using the project based learning model before using the project-based learning model in the experimental class has a score of 56% with a low category and the control class gets a score of 48% with a low category. Learning outcomes after using the project-based learning model in the

(2)

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. 1, No. 1, April 2020

experimental class is 50% with good categories and the control class gets a score of 35%

with low categories. (3) there were changes in learning outcomes before and after using the project learning model with a score of 34.16% increase. so it can be concluded that the project based learning model can improve student learning outcomes with independent-test results with a tcount of 4.862 and a t table of 1.670 (tcount> t table) at an error level of 5%

significant value of 0,000 <0.05 so that Ha be accepted.

Keywords: Project Based Learning Model, Learning Outcomes

PENDAHULUAN

Pengembangan kurikulum 2013 bertujuan untuk dapat meghasilkan pelajar yang kreative, inovativ efektif, juga produktif. dengan adanya peneguhan, ketenampilan, serta kemanpuan baik bagi peserta didik . Dengan adanya pengembangan kurikulum 2013 yang disesuaikan dengan kurikulum 2006 atau KTSP pengelolan Perdidikan Dasar dan Menengah pada mutu pendidikan atau pembelajaran disetiap sekolah harus dikenbargkan dengan memakai pernbelajaran menuju ke standar proces dalam mengaikan pelajar dengan efektif, demokratis, mernbimbing, menarmbah kreatifitas, memotivasi, aktif serta logis.

Menurut Hamdani dalam (Wina Triani, 2015) Pernbelajaran secara urnurn adalah yang dikerjakan penajar agar tingkah laku pelajar menjaidi baik lagi. Guru berusaha rnenciptakan suasana dan layanan terhadap sernua kebutuhan peserta didik dirnana arnat beragarn. Dalarn proses pernbelajaran peserta didik berguru dari pengalarnan, mengkonstribusi pengetahuan, kernudian rnernaknai pengetahuan itu.

Menurut B.F. Bell dalam (Muhammad Fathurrohman, 2016:119) pernbelajaran berbasis projek adalah suatu rnodel pernbelajaran yang rnelibatkan suatu proyek dalarn proses pernbelajaran. Projek yang dibuat oleh pelajar bisa sendiri atau bersama yang lain dan rnelakukamnya dalarn suatu waktu tertentu secara kolaborasi, rnenghasilkan satu prodak, yang kernuadian akan ditarnpilkan atau diprsentasikan. Pelaksanaan projek dilakukan secara kolaboratif, inovatif,

unik, dan yang berfokus pada pernecahan masalah yang hubungamya terhadaap kehidupan pelajar. Pernbelajaran projek

Menurut CORD dkk dalam (Muhammad Fathurrohman, 2016:118) pernbelajaran berbasis projek adalah sebuah model pernbelajaran yang inovatif dan lebih menekankan pada pernbelajaran kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks, mermberikan kesernpatan pelajar agar dpat mengernbagkan kreatifitasnya.

Dengan adanya model pembelajaran project based learning ini bagus diterapkan di SMAN 6 Banjarmasin, dikarenakan model pernbelajaran projekmemiliki proes-proses pernbelajaran yaitu 1) menentukan projek, 2) rancangan proses menyelesaikan, 3) menyusun hari dan jam pengerjaan projek, 4) penyelesaian proyek dengan pasilitas dan monitor guru,5) menyusun materi dan presentasi hasil projek, 6) efaluasi proces dan hasil projek. Pernbelajaran berbasis projek juga merniliki beberapa manfaat diantaranya yaitu membuat peserta didik mernperoleh informesi dan keterarnpilan baru dalam belajar, peserta didik marnpu memecahkan masalah pelajar menjadi aktiv, meningkatkan kolaborasi peserta didik dalam berkelompok, peserta didik mampu bertanggung jawab, peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil.

Melihat manfaat yang ada dalam model pernbelajan projek ini maka diharapkan mampu menambah hasil belajar pelajar khususnya di SMA Negeri 6 Banjarrnasin.

Menurut hasil wawancara peneliti di SMA Negeri 6 Banjarrnasin nilai peljar pada pernbelajaran Prakarya dan Kewirausahaan tergolong masih rendah

(3)

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. 1, No. 1, April 2020 dikarenakan berbagai macam faktor.

Faktor yang menyebabkan nilai KWU di kelas X IPA 1 dan IPA 2 di SMAN 6 Banjarmasin sangat bervariasi antara lain adalah karna guru, pelajar, alat, model pernbelajaran, dan lingkungan. Kurangnya nilai pelajar dikarnakan oleh sedikitnya pernahaman peserta didik terhadap mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan, dikarenakan pernbelajaran yang dilakukan sangat tergatung pada pengajar selama proses pernbelajaran serta kebiasaan

penagajar dalam memakai model pembelajaran cerarnah dan penugasan.

Dengan ini membuat nilai pelajar yang rendah dan rnenjadikan pelajar menjadi pasif selarna proses pernbelajaran sehingga membuat peserta didik menjadi tiada sernangat dan membuat nilai pelajar tidak baik. Pengajar diharuskan dapat mernilih dan mernakai cara permebelajaran sesuai sasaran supaya topik pembelajaran bisa mernbuka pernahaman pelajar.

Tabel 1. Nilai Pelajar Kelas X IPA A

Kategori Interval Kelas X IPA 1

Frekuensi Persentase (%)

Amat Bagus 8,5 – 10 0 0%

Bagus 7,5– 8,4 4 12%

Tengah-tengah 6,0 – 7,4 6 19%

Dibawah rata-rata 4,0 – 5,9 17 53%

Amat Rendah 0,0 – 3,9 5 16%

Jumlah 32 100%

Sumber: hasil penelitian (2019)

Berdasarkan hasil belajar nilai awal peserta didik kelas X IPA 1 lainnya ada pada persentase dibawah rata-rata (53%), dan lainnya peserta didik ada pada

persentase tengah-tengah (19%) lainnya peserta didik ada pada persentase (12%), pada kategori yang sangat rendah memiliki nilai (16%).

Tabel 2. Nilai Pelajar Kelas X IPA B

Kategori Interval Kelas X IPA 2

Frekuensi Persentase (%)

Amat Bagus 8,5 – 10 0 0%

Bagus 7,5 – 8,4 1 3%

Tengah-tengah 6,0– 7,4 5 16%

Dibawah rata-rata 4,0 – 5,9 18 58%

Amat Rendah 0,0 – 3,9 7 23%

Jumlah 31 100%

Sumber: hasil penelitian (2019)

Berdasarkan hasil belajar kelas X IPA 2 lainnya ada pada persentase Dibawah rata- rata (58%), 2 lainnya ada pada persentase Tengah-tengah (16%), lainnya ada pada persentase bagus (3%), dan sebagian lagi ada pada persentase Amat Rendah (23%).

METODE PENELITIAN

Penelitian menggunakan metode quasi eksperimen kuantitatif dengan pengambilan sampel Non-Rendomized Control-GroupPretesr-Posttest.

pengurnpulan data yaitu dengan kuisioner juga tes. Berikut adalah populasi dan sampel pelajar kelas x di sma negeri 6 banjarmasin.

Tabel 3. Deskripsi populasi dan sampel

(4)

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. 1, No. 1, April 2020

No kelas Populasi (Orang) Sampel (Orang)

1 X MIPA 1 32 32

2 X MIPA 2 31 31

3 4 5 6 7

X MIPA 3 X PIS 1 X PIS 2 X PIS 3 X PIS 4

33 35 35 35 35

Jumlah 236 63

Sumber: hasil penelitian (2019)

Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

project based learning (X) dan variabel terikat (dependen) adalah hasil belajar (Y).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Tabel hasil penelitian setelah menggunakan pernbelajaran projec baset leraning (X) pada

kelas exsperimen dan model pernbelajaran cerarnah pada kelas control dengan nilai pelajar (Y).

Tabel 4. Nilai Sesudah Memakai Model Pembelajaran Projek

Kelas

Hasil Belajar Afektif Psikomotorik

Pretest Posttest

F % Ket F % Ket F % Ket F % Ket

Eksperime n

18 56

%

Renda h

16 50

%

baik 1

5 47

%

Sangat baik

1 8

56

%

Baik Kontrol 15 48

%

Renda h

18 35

%

sedang 1 6

52

%

Sedang 1 7

54

%

Baik Sumber: hasil penelitian (2019)

Dari tabel diatas menunjukkan hasil posttes kelas eksperimen mendapatkan frekuensi tertinggi sebesar (16) dan persentase sebesar 50% dengan kategori baik. Nilai afektif kelas eksperimen mendapatkan frekuensi tertinggi sebesar (15) dan persentase sebesar (47%) dengan kategori sangat baik. Nilai psikomotorik kelas eksperimen mendapatkan frekuensi tertinggi sebesar (18) dan persentase sebesar (56%) dengan kategori baik.

Sedangkan posttes kelas kontrol

mendapatkan frekuensi tertinggi sebesar (18) dan persentase sebesar (35%) persentase tengah-tengah. Nilai afektif kelas control mendapat frekuensi tertinggi senilai (16) dan persentase sebesar (52%)persentase tengah-tengah. Nilai psikomotorik kelas kontrol mendapatkan frekuensi tertinggi sebesar (17) dan persentase sebesar (54%) persentase bagus. Dari nilai tersebut bisa disirnpulkan bahwa nilai pelajar setelah memakai pernbelajaran projek meningkat.

Tabel 5. Nilai Uji Indepandent Semple t-Test Tes Leven untuk

Rerata Varian

F Sig t df Sig.(2-tailed

Beda

Asumsi varian sederajad

3,957 0,051 4,862 61 0,000

Asumsi Varian tidak Sederajad

4,885 57.000 0,000

(5)

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. 1, No. 1, April 2020 Sumber : hasil penelitian (2019)

Berdasarkan hasil table 4.11 tersebut, diketahui nilai signifikan dari Tes Leven sebesar 0,051 > 0,05, artinya bahwa varianst data antar kelompok kelas exsperimen dengan kelompok kelas control adalah homogent/sama.

Dikarenakan homogen, maka digunakan tabel asumsi varian sederajad untuk menafsirkan hasil dari independent sample t-test. Nilai thitungdiperoleh senilai 4,867 artinya lebih besar daripada tabel senilai 1,670 (thitung > ttabel) pada taraf kesalahan 5% nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05 (Ha diterima), yaitu beda rata-rata yang signivikan antar kelornpok kelas exsperimen dengan kelornpok kelas control. jadi dapat disirnpulkan ada pengaruhnya model pernbelajaran proyek terhadap nilai pelajar.

Pembahasan

1. Guru menerapkan project based learning

Hasil penelitian instrumen penerapan model pernbelajaran projek menunjukkan bahwa guru memakai model pernbelajaran projekamat bagus.

Hal ini menunjukkan ada empat kategori yang mendapatkan rata-rata nilai skor 5 dengan perolehan nilai amat bagus, dan dua aspek memdapatkan rata-rata nilai skor 4 perolehan amat bagus.

2. Hasil Belajar Pretest dan Posttes peserta didik

Hasil penelitian menunjukkan hasil belaja (pritest) kelas eksperimen sebelum menggunakan model pembelajaran berbaisi proyek dengan skor 56% persentase dibawah rata-rata Sementara hasil belajar (pretest) kelas control 48% dengan kategori rendah.

Setelah menggunakan model pernbelajaran berbasis projek nilai pelajar (posttes) pelajar kelas exsperimen berubah jadi 50% dengan kategori bagus. Sedangkan kelas control hasil belajar (posttes) pelajar mendapat

skor sebesar 35% dengan kategori sedang.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan model pernbelajaran proyek bisa menambahkan nilaipelajar lebih bagus lagi. hal ini ditunjukkan hasil perhitungan dari rerata nilai belajar peserta didik setelah mendapat perlakuan. Yaitu rata-rata posttes kelas eksperimen 75 dengan kenaikan 34,16%, dan kelas kontrol 67,2 dengan kenaikan 22,18%.

Penelitian Wina Triani (2015) mengungkapkan bahwa pernbelajaran projek mampu meningkatkan motifasi kepada peserta didik, karna peserta didik berpartisipasi kedalam suasna pembelajaran dan mengernbangkan keterarnpilan dalam pribadi terutarna membuat karya berupa suatu karya postter.

Senada dengan Yayang Putra Nalagasta (2015) yang mengungkapkan bahwa model pembelajaran project based learning cocok digunakan dalam pembelajaran praktek karena peserta didik bisa menjadi aktif dalam mencari informasi-informasi tentang apa yang mereka butuhkan selama proses pembelajaran.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil keputusan ternyata ada perbedaan nilai belajar peslajar pada ranah kognitife, afektife, dan psikornotorik pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahan. Hal ini dapat dilihat pada nilai uji independen t-tes terhadape nilai thitng sebesar 4,862 dan ttebel sebesar 1,670 (thitug > ttebel) pada taraf kesalahan 5%. Nilai signivikan sebesar 0,000 < 0,05 dan Ha diterima.

REFERENSI

Al-Tabani, T. I. B. (2015). Mendesain Model-model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta:

PT Karisma Putra Utama.

(6)

Journal of Economics Education and Entrepreneurship, Vol. 1, No. 1, April 2020 Arikunto, S. (2018). Dasar-dasar Evaluasi

Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Daryanto. (2016). Belajar dan Mengajar.

Bandung: CV Yrama Widya.

Fathurrohman, M. (2016). Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Jihad, A. & Haris, A. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

Mardiana, R. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Pjbl) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Implus dan

Momentum. (Skripsi)

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/

bitstream/123456789/37816/1/RANI

%20MARDIANA-FITK.pdf.

Priyanto, D. (2014). SPSS 22 pengelola data terpraktis. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alvabeta.

Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Triani, W. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Geografi. (Skripsi).

https://media.neliti.com/media/publi cations/249604-pengaruh-model- pembelajaran-project-base- 85a68037.pdf.

Referensi

Dokumen terkait

yang diajarkan dengan menggunakan model Direct Instruction (DI) dimana rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen (PBL berbasis kolaboratif) sebesar 81,44

Penelitian Eksperimen Dengan Judul Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Kemampuan Analisis Siswa

Setelah diterapkan pembelajaran Outdoor Learning dengan model Discovery Learning diperoleh skor rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas

Berdasarkan analisis, disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen setelah diterapkan model pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan SETS kemampuan berpikir kreatif

Secara keseluruhan penelitian ini telah menemukan model pembelajaran Program Kursus Wirausaha Pedesaan Berbasis Potensi Lokal untuk Kemandirian Warga Belajar yang

Perbedaan inilah yang membuat hasil belajar siswa khusunya pada kemampuan pemahaman konsep siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.Melalui model

(2) terdapat perbedaan skor rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas kontrol yang tidak

2 model pembelajaran Problem Based Learning berbasis adobe flash kelas eksperimen lebih baik dari kelas control, 3 rata-rata peningkatan prestasi belajar kelas eksperimen lebih baik