• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemberdayaan masyarakat melalui ziswaf - FEB Unair

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pemberdayaan masyarakat melalui ziswaf - FEB Unair"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI ZISWAF

Erwin Setiawan

(2)

“ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanya diberikan untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-

pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) hamba sahaya, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah ; dan Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Bijaksana. “ QS. At Taubah : 60.

SASARAN (MASHARIF) ZAKAT

(3)

ASHNAF ZAKAT

(4)

KONDISI MUSTAHIK

Darurat (Mendesak) : Fakir, Miskin,

Fi sabilillah

Strategis:

Amil Zakat

Penting:

Mu’allaf, Ghorim, Ibnu Sabil

Tidak Mendesak:

Riqab

(5)

PRIORITAS UTAMA

Golongan fuqara dan masakin menjadi prioritas pertama dan kedua untuk diberikan saham

harta zakat oleh ALLAH

Sasaran utama zakat ialah menghapus kemiskinan dan

kemelaratan

Hikmah disebut pertama dalam ayat

Nasihat Rasul kepada Mu’adz : Ajarkan kepada mereka bahwa mereka dikenakan zakat, yang akan diambil dari

orang kaya dan diberikan kepada golongan fuqara

diantara mereka!

(6)

WATAK ZAKAT : MEMBERDAYAKAN

Zakat tidak untuk memanjakan orang miskin yang malas

Memprioritaskan mustahik yang kontributif

Mendorong usaha mandiri dan takaful yang produktif

Dimenej untuk pemberdayaan masyarakat secara bertahap

Lambang kesejahteraan bukan kemiskinan, madani bukan jahili

(7)

STRATEGI PEMBERDAYAAN ZAKAT

 3 kualifikasi standar yang mesti dipenuhi oleh satuan dan lembaga amilin, yaitu :

 Ma’rifah

 Amanah

 Kifayah, kafaah

 Manajemen harus memproyeksikan pengelolaan zakat pada 2 fungsi zakat sekaligus, yaitu :

 fungsi TAZKIYAH WAT

TATHHUR (pembersihan dan pensucian) dan

 fungsi TAZKIYAH WAL

TANMIYAH (Pembersihan dan Pengembangan)

 Mengakses secara tepat tiga tataran penyaluran, yaitu :

 Tataran santunan temporer konsumtif (ith’am)

 Tataran bantuan produktif yang memandirikan (ikfa)

 Tataran bantuan modal

produktif yang meningkatkan taraf hidup mustahik (ighna)

 Secara bertahap mewujudnya siklus antara MUZAKKI MUSTAHIK MUKTAFI MUZAKKI

(8)

STRATEGI PEMBERDAYAAN ZAKAT

Parameter Keberdayaan Zakat, diantara parameter yang dapat diajukan sbb :

 Bukan makin besarnya jumlah zakat yang terkumpul, tapi bertambah para muzzaki yang menyalurkan zakatnya kepada lembaga amilin kita.

 Bukan sekedar bertambahnya jumlah penerima tetapi

bertambahnya jumlah penerima yang jadi lebih berdaya.

 Bukan makin besarnya jumlah

amilin tapi makin efektifnya kinerja serta fungsi keamilinnya.

 Suatu waktu dapat memastikan bahwa para mustahik benar-benar berkurang jumlahnya.

• Status ashnaf mustahik

• Kebutuhan mendasar mustahik

• Efektifitas dan manfaat bagi mustahik

Ketepatan Sasaran

• Mandiri

• Kemitraan

Ketepatan

Metode

(9)

WUJUD PEMBERDAYAAN ZAKAT

Mustahik

Muktafi

Muzaki

(10)

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN

PENDAYAGUNAAN ZAKAT

Program Unggulan

Kualitas Hidup Mustahik

Kualitas Eksekusi Program

Jaringan Kemitraan

Basis Data

(11)

PROGRAM UNGGULAN

Persyaratan wajib program : Sesuai dengan kebutuhan mustahik (tepat sasaran), serta efektif (tepat manfaat) meningkatkan

kualitas hidup mustahik

Memiliki nilai kompetitif yang tinggi : secara kualitas berbeda dan tidak ikut-ikutan

(high-quality), tidak banyak pihak yang

melakukan program sejenis (unique) Secara kemasan :

menarik (sexy), mudah (for dummies), mudah diingat (memorable)

(12)

SEBARAN WILAYAH PROGRAM

ASESSMENT SEBARAN WILAYAH PROGRAM adalah inisiasi strategis dalam membaca kondisi berbagai potensi daerah di tanah air, sebagai pandangan awal (initial-capture) yang ilmiah bagi program pemberdayaan zakat.

(13)

KUALITAS EKSEKUSI PROGRAM

Program yang

berkualitas merupakan racikan yang

proporsional antara scope,time, dan budget.

Pengawalan eksekusi program dilakukan secara berkelanjutan (continous) dan berbasis dokumen (show-me)

Kunci utama yaitu orang

(competency) : ketelitian (concern to detail), fleksiblitas (flexibility), berorientasi pada mutu (result oriented)

On Time - On Budget - On Scope

(14)

BASIS DATA

Interaktif

Informasi Real-Time

Kemudahan Akses

Pengambilan Keputusan

Menghasilkan Informasi

Merapihkan Data

Menyimpan Data Keapikan dalam pengolahan data

program, sebelum – sesudah – setelah program, menjadi sebuah bukti

kerapihan perencanaan – kordinasi – pelaksanaan – evaluasi kerja atau disederhanakan profesionalitas.

Manajemen basis data secara fungsi akan semakin efektif dan advance dengan adanya SIM yang baik.

(15)

Dalam menjalankan program kegiatannya, perlu bersinergi dengan berbagai pihak-pihak

untuk keberhasilan pelaksanaan program.

ALIANSI PROGRAM

Jaringan program tersebardi dalam dan luar negeri, serta aktif mendukung aktivitas kemanusiaan.

Pengelolaan jaringan mitra harus dilakuan dengan efektif, sehingga memiliki kemampuan (capacity) dan soliditas (cohesion)

(16)

 Langkah pertama adalah

memenuhi kebutuhan dasar.

 Kedua, adalah mengembangkan kapasitas organisasi.

 Ketiga, pengembangan institusi dan pengembangan sistem.

 Lalu yang terakhir,

pengembangan infrastuktur.

Keempat langkah tersebut sangat krusial untuk meningkatkan kualitas hidup, yang mana pada akhirnya akan membentuk kemandirian masyarakat.

LANGKAH PEMBERDAYAAN

(17)

KUALITAS HIDUP MUSTAHIK

STEP QOL INDIVIDU

Pemenuhan Basic Needs

Perubahan Mindset

Belajar Hal Baru

Melakukan Hal Kreatif

Ikut Terlibat

Menjadi Agen Kondisi Dimana Seseorang

Puas Terhadap Diri Sendiri

Kreatifitas, spontanitas, pemecahan masalah, menerima kenyataan

Percaya diri, saling merhargai

Pertemanan, keluarga

Kemanan, pekerjaan, moralitas, keluarga, kesehatan dan rumah

Fisik: Makanan, air, tidur, dsb

Step yg dibuat ini bisa menjawab teori Hirarki

Kebutuhan Manusia, Maslow.

Kemudian, teori Maslow ini

dimodifikasi menjadi QoL Individu.

Aktualisasi Diri Penghargaan

Cinta/ kepemilikan Kemananan

Fisiologis

(18)

KUALITAS HIDUP MUSTAHIK

Pemenuhan Basic Needs

Perubahan Mindset

Belajar Hal Baru

Melakukan Hal Kreatif

Ikut Terlibat

Menjadi Agen

Kesehatan

Pendidikan Formal

Makanan

Pendapatan

Rumah

Toleransi

Kepedulian

Menolong

Aktualisasi Diri

Berbagi

Kerjasama

Kesenangan

Spiritual

Pengetahuan

Keluangan

Percaya Diri

Kenyamanan

Percaya Diri

Kesenangan

Pengetahuan

Kesenangan

Pengetahuan

STEP QOL MENJAWAB KEBUTUHAN QOL INDIVIDU

(19)

KUALITAS HIDUP MUSTAHIK

QoL Komunitas

Kepemilikan Komunitas

Partisipasi Masyarakat

Kapasitas Masyarakat Pembelajaran

Organisasi Akuntabilitas

QOL INDIVIDU  QOL KOMUNITAS

1 2 3 4 5 6

Kumpulan individu yang telah melewati berbagai step QoL Individu akan membentuk sebuah komunitas.

Komunitas tersebut disebut sustain sebagai sebuah komunitas QoL jika memiliki kriteria berikut:

(20)

INDIKATOR PROGRAM

Dalam mengukur hasil, biasanya digunakan indikator Sustainable Development Goal (SDGs) yang relevan sebagai indikator yang harus dicapai dalam rangka mencapai kemandirian.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Dasar pemikiran ketiga, bahwa zakat disyariatkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan fakir miskin, orang-orang yang terlilit hutang, musair yang kehabisan bekal, dan

a) Muallaf, orang yang dibujuk hatinya untuk memeluk Islam. b) Fakir, mereka yang tidak memiliki penghasilan sama sekali, atau memilikinya akan tetapi sangat tidak

Fakir dan miskin yang berhak menerima zakat fitrah pada Dusun Teppo sebanyak 24 orang, sedangkan zakat fitrah yang akan di bagikan 60% atau 6.000.000,00

Mengeluarkan sebagian harta kekayaan yang dimiliki seseorang untuk diberikan kepada orang yang berhak menerimanya 32. Fakir,miskin,amil,mu’allaf,budak/hamba

apa. Menurut mereka, miskin kondisinya lebih buruk dari pada orang fakir. Menurut pendapat ini golongan mustahiq zakat dalam arti fakir atau..

Zakat Fitrah (Dalam Hasan, 2006:111) adalah kewajiban secara umum yang berlaku kepada setiap muslim baik orang yang merdeka dan hamba sahaya (yang tidak punya milik), orang kaya

Maka dari itu, diharapkan dengan adanya zakat produktif ini lebih dapat membantu para fakir miskin sehingga mereka akan mendapatkan bantuan dari zakat produktif secara terus menerus,

Mustahiq zakat disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Taubah, 9:60 : Sesungguhnya zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mua’allaf