Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan Critical Incident Strategy (Key Experience) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqh di Man 1 Kota Pagaralam. Alhamdulillahirrobbil'alamin, dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah subhanaahu wa ta'ala atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal dampak penerapan strategi kejadian kritis (pengalaman besar) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di Man 1 kota Pagaralam.
PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
- Pengertian Strategi
- Critical Incident (Pengalaman Penting)
- Pembelajaran Fiqih
- Hasil belajar
Strategi kejadian kritis (key experience) adalah munculnya strategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif sendiri berasal dari kata active yang berarti aktif, dan learning yang berarti belajar. Oleh karena itu, strategi pembelajaran aktif kejadian kritis dapat digunakan untuk materi pembelajaran praktik, dan tidak cocok untuk materi teori.
Kajian Terdahulu
Tesis tersebut ditulis oleh Norahmah dengan judul “Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran kejadian kritis terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik di kelas V MI Norrahman Banjarmasin”. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar dengan menggunakan strategi Critical Incident pada pembelajaran tematik di kelas V MI Norrahman Banjarmasin.22. Tesis yang ditulis oleh Ahmad Syaifudin berjudul “Efektifitas Strategi Peristiwa Kritis dalam Pembelajaran Bahasa Arab untuk Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Siswa Kelas X Madrasah Aliyah.
22Norahmah (2020) “Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran kejadian kritis terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik di kelas V MI Norrahman Banjarmasin”. Skripsi, UIN Antasari Banjarmasin. Bagaimana penerapan strategi Critical Incident untuk meningkatkan kalam maharoh siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tuban 2. Seberapa efektif penerapan strategi Critical Incident untuk meningkatkan kalam maharoh siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tuban.
23 Saypudin Ahmad (2011) “Efektivitas Strategi Critical Incident dalam Pembelajaran Bahasa Arab untuk Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri Tuban”.
Kerangka Berpikir
Hipotesis Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah yang dikemukakan, terdapat dua hipotesis dalam penelitian ini yang perlu dibuktikan kebenarannya, yaitu. Ha1: Terdapat perbedaan antara kelas kontrol dan kelas yang menggunakan strategi kejadian kritis (pengalaman utama) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqh di MAN 1 Kota Pagaralam. Ha2 : Terdapat pengaruh penerapan strategi kejadian kritis (pengalaman utama) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqh di MAN 1 Kota Pagaralam.
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh penerapan strategi kejadian kritis (pengalaman penting) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqh di MAN 1 Kota Pagaralam. Eksperimen selalu dilakukan dengan tujuan untuk melihat efek suatu perlakuan.24 Dalam penelitian ini, jenis eksperimen yang digunakan adalah Pre Experimental Design atau Quasi Eksperimen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan data berupa angka-angka yang dikumpulkan dari hasil penelitian, dan dianalisis dengan menggunakan metode statistik.
Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis data uji, yang kemudian dianalisis menggunakan statistik parametrik yaitu dengan menggunakan uji t (paired sample t-test).
Lokasi Penelitian
Penelitian eksperimen merupakan suatu cara mencari hubungan sebab akibat (clausal connection) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan cara menghilangkan atau mengurangi atau mengesampingkan faktor-faktor pengganggu lainnya.
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi
Sutrisno Hadi juga sependapat dengan Nana Sudjana yang menyatakan bahwa “sebenarnya tidak ada penentuan secara mutlak berapa persentase atau sampel yang harus diambil dari suatu populasi. 27. Sementara itu, Suharsimi Arikunto menjelaskan lebih rinci berapa persentase atau sampel yang dianggap mewakili populasi yang ada. Teknik sampling adalah suatu cara yang digunakan untuk mengambil sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dalam penelitian.
Peneliti menggunakan teknik tersebut karena peneliti memperoleh informasi bahwa pembagian kelas tidak berdasarkan tingkat kecerdasan siswa sehingga kelasnya homogen dan kelasnya heterogen, sehingga diperoleh kelas XI Mia 1 sebagai kelas.
Variabel Penelitian
Rancangan Penelitian
O1 : Data yang diperoleh sebelum perlakuan yaitu dengan memberikan tes hasil belajar kepada siswa sebelum menggunakan metode kejadian kritis. O2 : Data yang diperoleh setelah perlakuan yaitu dengan memberikan tes hasil belajar kepada siswa setelah menerapkan strategi kejadian kritis (pengalaman penting.
Teknik Pengumpulan Data Dan Pengembangan Instrumen
Tes adalah serangkaian rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan tujuan memperoleh tanggapan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan skor numerik. Tes objektif merupakan tes yang terstruktur dimana setiap soal tes diberikan alternatif jawaban yang dapat dipilih. Pretest merupakan tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai atau sebelum siswa mendapat perlakuan, dengan tujuan untuk mengukur kemampuan awal siswa.
Posttest adalah tes yang diberikan pada akhir proses pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima pelajaran yang telah dipelajarinya, atau setelah siswa mendapat perlakuan, dengan tujuan untuk menilai hasil akhir siswa dalam bidang pendidikan matematika. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan tertulis kepada responden berupa laporan tentang kepribadiannya atau hal-hal yang diketahuinya. Teknik ini digunakan untuk mencari data tentang nilai siswa dengan melihat raportnya atau dengan melihat transkrip sekolah.
Selain itu, teknik ini digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran seperti profil sekolah dan foto kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama pembelajaran.
Teknik Validitas dan Reliabilitas Data
Penilaian dilakukan berupa relevansi item pertanyaan dengan grid dengan menggunakan content check sheet.29. Soal valid tersebut digunakan peneliti pada kegiatan tes awal dan akhir, sedangkan soal yang tidak valid tidak dapat digunakan. Tingkat kesukaran diperiksa dengan membandingkan jumlah siswa yang menjawab dengan benar setiap soal dengan jumlah peserta tes.
Instrumen soal yang akan digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria kesukaran soal yang telah ditetapkan, yaitu soal mudah, sedang, dan sulit. DP = negatif : semuanya kurang baik, sehingga semua soal yang bernilai D negatif harus dibuang. Uji daya beda diperoleh dari hasil penghitungan jumlah jawaban benar kelompok atas dibandingkan jumlah siswa kelompok atas (PA) dikurangi hasil jumlah jawaban benar kelompok bawah dibandingkan jumlah siswa kelompok atas (PA) dikurangi hasil jumlah jawaban benar kelompok bawah dibandingkan jumlah siswa kelompok atas (PA). siswa pada kelompok bawah (PB).
Berdasarkan perhitungan manual berbagai tes daya tahan soal diperoleh data 14 soal valid dan reliabel, 11 soal baik, 12 soal cukup, dan 1 soal rendah.
Teknik Analisa Data
Apabila nilai X2 hitung < X2 tabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal. Jika tabel X2 > X2 dibalik maka data yang diperoleh tidak berdistribusi normal. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogen dua varian atau uji Fisher dengan rumus sebagai berikut.
Deskripsi Wilayah Penelitian
Demikian sekilas sejarah Madrasah Aliyah Negeri 1 Pagaralam yang saat ini masih mempunyai kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan pendidikan. Mengembangkan keterampilan membaca Al-Qu'an 3 (tiga) Juz oleh Rumah Tahfizd Al-Qu'an tingkat Madrasah Aliyah. Sarana dan prasarana merupakan hal yang wajib ada pada setiap satuan kerja, termasuk sekolah yang memerlukan berbagai perlengkapan penting.
Di MAN 1 Pagaralam, tenaga pengajar dan pembelajaran berjumlah 64 orang yang terdiri dari 20 orang guru tetap, 40 orang guru honorer, 4 orang guru bersertifikat non-PNS, sedangkan untuk staf dan tata usaha berjumlah 16 orang dan untuk staf Perpustakaan berjumlah 2 orang.
Penyajian Data Hasil Penelitian
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa di kelas (70%). kelompok rendah/rendah (10%). Dari analisa di atas dapat disimpulkan bahwa di kelas adalah. kelompok rendah/rendah (10%). Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pada kelas (55%), dan 2 orang siswa pada kelompok bawah/rendah (10%).
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pada kelas XI Mia 2 terdapat: 2 siswa pada kelompok tinggi/tinggi (10%), 14 siswa pada kelompok sedang/sedang (70%) dan 4 siswa pada kelompok . kelompok rendah/rendah (20%).
Analisis Data
Setelah melakukan tabulasi dan penilaian contoh soal, dalam hal ini media berbasis Android, dilakukan prosedur sebagai berikut. Setelah mentabulasi dan menilai soal tes dalam kasus ini tanpa, prosedur berikut dilakukan. Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan membandingkan nilai X2hitung dengan
Data tabel utilitas perhitungan uji Fisher pada media pembelajaran berbasis Android (Variabel X) dan tanpa media (Variabel Y) dapat digunakan untuk menghitung nilai varians masing-masing variabel sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh atau dampak penerapan Critical Metode Incident terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh di MAN 1 Kota Pagaralam. Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode kejadian kritis tanpa menggunakan hasil metode kejadian kritis.
3,127>2,042), yang berarti hipotesis kerja (Ha) diterima dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh antara menggunakan dan tidak menggunakan strategi Critical Incident terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh di MAN 1 Kota Pagaralam .
Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh berupa rata-rata kelas XI Mia 1 yaitu 35 dan kelas XI Mia 2 dengan rata-rata 40, kemudian ditentukan kategori tinggi, sedang dan rendah. Setelah keterampilan pre-test diperoleh maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi Critical Incident di kelas XI Mia 1 dan penanganannya tanpa menggunakan strategi Critical Incident di kelas XI Mia 2. Jadi keterampilan post-test di kelas XI Mia 2 yang menggunakan Strategi Critical Incident adalah 80 jika dilihat dari frekuensi hasil belajar siswa, 7 siswa termasuk kelompok tinggi/tinggi (35%), 11 siswa termasuk kelompok sedang/sedang (55%) dan 2 siswa berada dalam kelompoknya. kelompok rendah (10%).
Jika dilihat dari frekuensi hasil belajarnya, terdapat 2 siswa pada kelompok atas/tinggi (10%), 14 siswa pada kelompok sedang (70%) dan 4 siswa pada kelompok rendah (20%). Kemudian hasilnya dihitung dengan menggunakan rumus regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh strategi kejadian kritis (pengalaman penting) Hasil perhitungan menunjukkan Fhitung = 19,04. Selanjutnya nilai Fhitung dibandingkan dengan nilai Ftabel, tabel vertikal df2=N2=n-k df2=N2=8 tabel horizontal df1=N1=k-1 df1=N1=1 n= jumlah data k= jumlah independen dan dependen variabel, diperoleh nilai Ftabel = 5,32.
Dari hasil penelitian diatas, penggunaan strategi Critical Incident dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat memudahkan siswa untuk memahami dan bersenang-senang dalam proses pembelajaran.
PENUTUP
Agar pembelajaran lebih efektif, guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik materi dan keadaan siswa. Sebelum menggunakan strategi kejadian kritis, guru harus memahami langkah-langkah strategi kejadian kritis dan merencanakan pembelajaran untuk memaksimalkan pembelajaran dan meningkatkan hasil pembelajaran. Hal ini tidak hanya berlaku pada buku teks yang digunakan siswa pada saat proses pembelajaran, buku tentang model pembelajaran yang efektif, tetapi juga fasilitas lain yang dapat menunjang pembelajaran menjadi lebih efektif.
Alfauzan dan Alimni, Penerapan Bahan Ajar PAI Berbasis Synextic untuk Mempercepat Pemahaman Konsep Abstrak dan Meningkatkan Nilai Siswa, 2019, diakses di 08:30. Bungin Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media, 2005), Hisyam Zaini, “Strategi Pembelajaran Aktif”, (Yogyakarta: CTSD, 2007). Listiani, Listiani (2011) Meningkatkan Kemampuan Menulis Narasi Menggunakan Strategi Critical Incident pada Siswa Kelas VII Mts Negeri Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011.
Norahmah (2020) “Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran kejadian kritis terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik di kelas V MI Norrahman Banjarmasin”. Tesis, UIN Antasari Banjarmasin Pohan, Agung Anugerah (2019) Efektivitas Strategi Insiden Kritis. Pengalaman yang relevan) Tentang mengajarkan keterampilan menulis teks narasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan tahun ajaran 2018/2019.