PEMBUATAN SISTEM ABSENSI BERBASIS GPS UNTUK PERANGKAT ANDROID PADA DISKOMINFO KOTA METRO
Creation of a GPS-Based Attendance System for Android Devices at the Metro City Communication and Information Department
Skripsi S-1
Untuk memenuhi Sebagian persyaratan mencapai drajat sarjana S-1
Diusulkan oleh : Bagus Abadi
19312166
PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA BANDAR LAMPUNG
2023
ii
iii
iv
v
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT atas semua karunia, berkah, rahmat dan nikmat-Nya. Serta keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras, kesabaran dan doa dari orang-orang yang berada diseliling saya dengan ketulusan dan keihklasan, sebagai ungkapan rasa sayang saya kepada mereka semua maka, saya persembahkan sebuah karya ini kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda dan Ibunda yang telah merawat dan mendidik saya dengan penuh kasih sayang. Selalu memberikan semangat, motivasi dan doa.
2. Saudara-saudaraku yang selalu memberikan dukungan moral dan motivasi.
3. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Teknokrat Indonesia serta Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan motivasi, semangat dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Teman-Teman saya yang selalu memberikan semangat, motivasi dan dukungan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Kepada sahabat terdekat saya yang selalu mendukung, selalu memberikan masukan dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi
6. Dan masih banyak lagi, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Akhir kata saya, saya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti- peneliti selanjutnya. Sekali lagi, terima kasih kepada semua yang menbantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
LEMBARAN PERNYATAAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 2
1.1 Latar Belakang ... 2
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah... 3
1.4 Tujuan Penelitian ... 3
1.5 Manfaat Penelitian ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 4
2.1 Tinjauan Pustaka ... 2
2.1.1 Tinjauan Literatur 1 ... 5
2.1.2 Tinjauan Literatur 2 ... 6
2.1.3 Tinjauan Literatur 3 ... 7
2.1.4 Tinjauan Literatur 4 ... 8
2.1.5 Tinjauan Literatur 5 ... 9
2.2 Absensi ... 10
2.3 Global Positioning System (GPS) ... 11
2.4 Mobile Phone ... 11
2.5 Figma ... 12
2.6 Unifield Modelling Language(UML) ... 12
2.7 Use Case Diagram ... 12
2.8 Sequence Diagram ... 14
2.9 Class Diagram ... 15
2.10 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 17
2.11 Pengujian ISO 25010 ... 18
2.12 API (Application Programing Interface) ... 18
2.13 PHP ... 18
2.14 CodeIgniter ... 19
2.15 Vscode(Visual Studio Code) ... 19
2.16 Metode Pengembangan Sistem RAD ... 19
2.16.1 Perencanaan kebutuhan ... 20
viii
2.16.2 Desain sistem ... 20
2.16.3 Pengembangan ... 20
2.16.4 Implementasi ... 20
2.17 Geolocation ... 21
BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 23
3.1 Kerangka Penelitian ... 23
3.2 Tahapan Penelitian ... 23
3.3 Lokasi Penelitian ... 24
3.4 Studi Litrature dan Identifikasi ... 24
3.4.1 Kajian Litrature ... 24
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 24
3.5.1 Wawancara ... 24
3.5.2 Observasi ... 24
3.5.3 Studi Literature ... 25
3.6 Analisis Kebutuhan Sistem ... 25
3.6.1 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 25
3.6.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 26
3.7 Perancangan Desain Model ... 27
3.7.1 Use Case Diagram ... 28
3.7.2 Class Diagram... 28
3.7.3 Perancangan Sequence Diagram ... 29
3.7.4 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 33
3.8 Desain Prototype ... 34
3.8.1 Desain Halaman Login dan Register ... 34
3.8.2 Desain Halaman Menu Utama ... 34
3.8.3 Desain Halaman Absensi Kehadiran ... 35
3.8.4 Desain Halaman Laporan Absensi ... 35
3.8.5 Desain Halaman Data Profil ... 36
3.8.6 Desain Halaman Pengumuman ... 36
3.9 Vscode(Visual Studio Code) ... 37
3.10 Geo Location ... 38
3.11 API (Application Programing Interface) ... 38
3.12 PHP ... 39
3.13 CodeIgniter ... 39
BAB IV IMPLEMENTASI ... 40
4.1 Implementasi Program ... 40
4.2 Pembuatan Database ... 40
4.3 Pembuatan Program ... 41
4.3.1 Implementasi Halaman Utama ... 41
ix
4.3.2 Implementasi Halaman Absensi kehadiran ... 41
4.3.3 Implementasi Geolocation ... 42
4.3.4 Implementasi Halaman Register ... 43
4.3.5 Implementasi Halaman Login ... 43
4.3.6 Implementasi Halaman Laporan Abensi ... 44
4.3.7 Implementasi Halaman Data profil ... 45
4.3.8 Implementasi Halaman Pengumumuman ... 46
4.3.9 Implementasi Halaman Admin ... 47
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48
5.1 Hasil Pengujian ... 48
5.1.1 Hasil Penelitian Kuesioner ... 49
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
6.1 Kesimpulan ... 55
6.2 Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57
LAMPIRAN ... 60
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Global Positioning System (GPS) ... 12
Gambar 2.2 Metode Pengembangan Sistem RAD ... 20
Gambar 3.3 Use Case Diagram Aplikasi Absensi GPS ... 28
Gambar 3.4 Perancangan Class Diagram pada ... 29
Gambar 3.5 Rancangan Sequence Diagram Login ... 30
Gambar 3.6 Rancangan Sequence Diagram Register ... 30
Gambar 3.7Rancangan Sequence Diagram Proses Absensi ... 31
Gambar 3.8 Rancangan Sequence Diagram Laporan ... 31
Gambar 3.9 Rancangan Squence Diagram Data Profile ... 32
Gambar 3.10 Rancangan Squence Diagram Pengumuman... 32
Gambar 3.11 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 33
Gambar 3.12 Tampilan Halaman Login dan register ... 34
Gambar 3.13 Tampilan Halaman menu Utama... 35
Gambar 3.14 Tampilan Halaman absensi kehadiran ... 35
Gambar 3.15 Tampilan Halaman Laporan Absensi ... 36
Gambar 3.16 Tampilan Halaman Data Profil ... 36
Gambar 3.17 Tampilan Halaman Pengumuman ... 37
Gambar 3.18 Penggunaan VsCode(Visual Studio Code) ... 42
Gambar 2.19 Menentukan user di dalam atau diluar radius... 43
Gambar 3.20 Implementasi API ... 43
Gambar 3.22 Implementasi CodeIgniter ... 44
xi
Gambar 3.21 Implementasi program php... 44
Gambar 4.1 Database ... 46
Gambar 4.2 Implementasi Halaman Utama ... 47
Gambar 4.3 Halaman Absensi Kehadiran ... 48
Gambar 3.19 Implementasi titik kordinat ... 48
Gambar 4.4 Implementasi Halaman Register ... 49
Gambar 4.5 Implementasi Halaman Login ... 50
Gambar 4.6 Implementasi Halaman Laporan absensi ... 51
Gambar 4.7 Implementasi Halaman Data Profil ... 52
Gambar 4.8 Implementasi Halaman Pengumuman ... 35
Gambar 4.9 Implementasi Halaman Pengumuman admin ... 54
Gambar 4.10 Implementasi Halaman Kelola data admin ... 54
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka ... 5
Tabel 2.2 Symbol-symbol Use Case Diagram ... 13
Tabel 2.2 Symbol-symbol Use Case Diagram Lanjutan ... 14
Tabel 2.3 Symbol-symbol Sequence Diagram ... 15
Tabel 2.4 Symbol-symbol Class Diagram ... 16
Tabel 2.4 Symbol-symbol Class Diagram Lanjutan ... 17
Tabel 2.5 Symbol-Symbol ERD(Entity Relationship Diagram) ... 17
Tabel 2.5 Symbol-Symbol ERD(Entity Relationship Diagram) Lanjutan ... 18
Tabel 3.1 Tahapan Penelitian ... 24
Tabel 3.2 Jadwal Peenelitian ... 38
Tabel 5.1 Skala Pengukuran Likert ... 55
Tabel 5.2 Penilaian Kuesioner Functionality ... 57
Tabel 5.3 Perhitungan Pengujian Functionality ... 57
Tabel 5.4 Penilaian Kuesioner Reliability ... 58
Tabel 5.5 Nilai Peresntase Penilaian ... 58
Tabel 5.6 Perhitungan Pengujian Reliability ... 59
Tabel 5.7 Hasil Keseluruhan Pengujian ISO 25010 ... 60
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Wawancara Kepala Bidang Informatika dan Persandian ... 61
Lampiran 2 Dokumenatsi Wawancara ... 62
Lampiran 3 Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Metro ... 63
Lampiran 4 Hasil Pengujian oleh Rilo Raspopo Programers ... 64
Lampiran 4 Hasil Pengujian oleh Rilo Raspopo Programers (Lanjutan) ... 65
Lampiran 4 Hasil Pengujian oleh Rilo Raspopo Programers (Lanjutan) ... 66
Lampiran 5 Hasil Pengujian oleh Eko Predianto Programers ... 67
Lampiran 5 Hasil Pengujian oleh Eko Predianto Programers (Lanjutan) ... 68
Lampiran 5 Hasil Pengujian oleh Eko Predianto Programers (Lanjutan) ... 69
Lampiran 6 Hasil Pengujian oleh Muammar Khadafi karyawan ... 70
Lampiran 6 Hasil Pengujian oleh Muammar Khadafi karyawan (Lanjutan) ... 71
Lampiran 6 Hasil Pengujian oleh Muammar Khadafi karyawan (Lanjutan) ... 72
Lampiran 7 Hasil Pengujian oleh Nur Dayatullah Pegawai ... 73
Lampiran 7 Hasil Pengujian oleh Nur Dayatullah Pegawai (Lanjutan) ... 74
Lampiran 7 Hasil Pengujian oleh Nur Dayatullah Pegawai (Lanjutan) ... 75
Lampiran 8 Hasil Pengujian oleh Rio Sanjaya karyawan (Lanjutan) ... 76
Lampiran 8 Hasil Pengujian oleh Rio Sanjaya karyawan (Lanjutan) ... 77
Lampiran 9 Hasil Pengujian oleh Ines ajeng nur afifah karyawan ... 78
Lampiran 9 Hasil Pengujian oleh Ines ajeng nur afifah karyawan(Lanjutan) ... 79
Lampiran 10 Hasil Pengujian oleh Bunga hayuning pratiwi karyawan ... 80
Lampiran 11 Hasil Pengujian oleh Reza Andre irawan karyawan ... 82
Lampiran 11 Hasil Pengujian oleh Reza Andre irawan karyawan (Lanjutan) ... 83
xiv ABSTRAK
PEMBUATAN SISTEM ABSENSI BERBASIS GPS UNTUK PERANGKAT ANDROID PADA DISKOMINFO KOTA METRO
Oleh:
Bagus Abadi
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, absensi online kini menjadi metode yang banyak digunakan dalam melaukan absensi secara online melalui website maupun aplikasi, Salah satu contohnya adalah diskominfo kota metro, salah satu perusahaan milik daerah yang memiliki tugas sebagai penyelenggaraan urusan pemerintah bidang komunikasi dan informatika untuk daerah Metro, absensi pada diskominfo kota metro masih di lakukan secara manual tulis tangan metodenya menggunakan lembar keras absensi. Oleh karna itu, dilakukan penelitian untuk membangun sebuah pembuatan sistem absensi berbasis GPS untuk perangkat android pada diskominfo kota metro. Perancarangan menggunakan UML dan Metode pengembangan RAD(Rapid Application Development) digunakan untuk membangun sistem absensi ini, dengan metode pengujian menggunakan ISO 25010 yang terdiri dari aspek Functionaliy dan realiabiliy. Hasil pengujian keseluruhan ISO 25010 mendapatkan skor 96,12%
yang berdasarkan kriterian dinilai “Sangat Baik” dan dapat dikatakan bahwa sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan.
Kata Kunci: Absebsi GPS,UML,RAD(Rapid Application Development),ISO 25010
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Absensi adalah proses mencatat kehadiran dan ketidak hadiran seseorang di suatu tempat atau dalam suatu kegiatan tertentu, seperti di tempat kerja dan lainnya.
Tujuan dari absensi adalah untuk memastikan bahwa karyawan yang hadir di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Metro telah hadir dan memenuhi kewajibannya, serta memberikan catatan atau bukti terhadap kehadiran dan ketidakhadiran tersebut. Absensi biasanya dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Metro untuk memastikan karyawan hadir di tempat kerja pada waktu yang tepat dan memenuhi jam kerja yang telah ditentukan. Absensi juga dapat digunakan sebagai catatatan kehadiran dan keterlambatan karyawan serta dapat memonitor produktivitas dan disiplin, dalam perkerjaaan. Pada dinas Komunikasi dan informatika kota metro. (Subiantoro, 2018)
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Metro menjadi salah satu perusahaan milik daerah yang memiliki tugas sebagai penyelenggaraan urusan pemerintah bidang komunikasi dan informatika untuk daerah Metro, Lampung.
Penulis memilih Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Metro sebagai tempat Penelitian proposal karena perusahaan ini bergerak di bidang Komunikasi dan Informatika. Dengan dilakukannya Penelitian Proposal di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Metro, mengimplementasikan teori yang didapat di dunia pendidikan,
2
Adapun permasalahan yang dihadapi dalam melakuan absensi di diskominfo, masih menggunakan tulis tangan dan datang langsung ke kantor tepat waktu agar dapat melakukan absensi, megunakan kertas absen sebagai alat bantu saat melakukan absensi. Pegawai harus mencari terlebih dahulu nama dan nip agar dapat melakukan absensi dan melakukan tanda tangan sesuai kolom yang disediakan, adapun absen yang dilakukan hanya satu kali yaitu pada masuk kerja, setelah melakukan absensi lembar absensi selanjutkan akan dikumpulkan dan direkap setiap bulannya, terdapat beberapa kekurangan dalam absensi tulis tangan contohnya seperti kesalahan pada absensi, tindak kecurangan absensi atau titip absen (Raspopo, 2022), dalam hal ini sehinga pengembang melakukan penelitian terhadap beberapa kasus serupa pada beberapa jurnal.
Berdasarkan latar belakang berikut maka penulis melakukan penelitian dalam bentuk laporan proposal skirpsi dengan judul “PEMBUATAN SISTEM ABSENSI BERBASIS GPS UNTUK PERANGKAT ANDROID PADA DISKOMINFO KOTA METRO” dalam hal ini pengembang memanfaatkan fitur gps pada mobile phone, diharapkan dengan melalukan penelitian ini dapat meminimalisir tinkat kecurangan dan kesalahan manusia pada absensi sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis menyimpulkan masalah yaitu:
Bagaimana meminimalisir tingkat kecurangan dalam absensi karyawan di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Metro.
3
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pada uraian pada latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka peneliti membatasi masalah yaitu sebagai berikut :
1. Aplikasi ini hanya menyajikan fitur absen, pengelola laporan dan pengumuman
2. Laporan absensi hanya bersifat melihat dan Export dalam bentuk exel.
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk Pengembagan sistem absensi berbasis GPS perangkat mobil, berbasis mobile agar mempermudah karyawan dalam melakuan absensi dan meminimalisir tingkat kecurangan
1.5 Manfaat Penelitian
1. Membantu dinas komunikasi dan informatika dalam meminimalisr tingkat kecurangan dalam absensi dan kesalahan manusia,
2. Bagi dinas komunikasi dan informatika kota metro, hasil penelitian ini dapat membantu karyawan dan mempermudah dalam melakuan absensi secara online melalui mobile phone
3. Bagi penulis, Mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dari kampus untuk diterapkan dalam pengembangan sistem. Mengetahui penerapan teknologi yang digunakan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, akan digunakan lima tinjauan pustaka yang bertujuan untuk mendukung penelitian. Sebagai berikut, daftar tinjauan pustaka yang digunakan ada di Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka
No. Penulis Tahun Judul
1. Ely Mulyadi
2020
Penerapan sistem presensi mobile dengan mengunakan sensor GPS (Klinik Pratama X di Jember).
2. Imas Komalasari 2022
Rancang Bangun Aplikasi absensi menggunakan fitur Global Positioning System berbasis website PT.Udara Internasional Jawa Barat
3.
Fransiskus
Adikara 2013
Analisis dan Perancangan Sistem Absensi Berbasis Global Positioning system(GPS) pada Android 4.x
4.
Muhammad
Yunan Tahir 2022
Pengembangan Sistem Informasi Absensi Kepegawaian Menggunakan Geolocation Di SMP Negeri 1 Bongomeme
5. Po Abas Sunarya 2019
Aplikasi Mobile Absensi Karyawan Dan Pengajuan Cuti Berbasis GPS
5
2.1.1 Tinjauan Literatur 1
Tujuan dari penelitian ini di kembanggkan oleh (Mulyadi., 2020) adalah Penerapan sistem presensi mobile dengan mengunakan sensor GPS (Klinik Pratama X di Jember). Presensi karyawan mencerminkan kinerja dari karyawan suatu perusahaan. Saat ini telah banyak tersedia perangkat yang menggunakan identifikasi sidik jari untuk membuktikan bahwa karyawan tersebut telah hadir di kantor. Akan tetapi perangkat yang digunakan sebagai perangkat khusus menangani presensi tersebut rentan mengalami kerusakan dan susah untuk dikonfigurasikan di saat awal penggunaannya. Di samping itu, perangkat lunak yang menunjang fungsionalitas biasanya tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Efektifitas dari pemanfaatan perangkat presensi dengan identifikasi sidik jari ini juga masih memiliki celah untuk dicurangi, yaitu dengan hanya datang untuk kemudian ditinggal pergi keluar kantor lagi. Penelitian ini menggunakan Location Based Service untuk melacak informasi spasial pegawai di dalam area kampus, dimana sistem akan membatasi cakupan area kampus dengan area non-kampus berupa titik koordinat yang diperoleh dari Google Map API. Jika pegawai berada pada area kampus, maka pegawai dinyatakan check-in dan mendapatkan notifikasi telah melakukan presensi. Namun apabila pegawai berada di luar area kampus, maka sistem akan mengirimkan notifikasi bahwa perangkat telah keluar dari area kampus.
Sedangkan untuk metode yang digunakan dalam mengembangkan sistem presensi ini adalah metode Scrum. Metode Scrum adalah metode rekayasa perangkat lunak dengan menggunakan prinsip pendekatan Agile yang bertumpu pada kekuatan kolaborasi tim, incremental product, dan proses iterasi untuk mewujudkan hasil akhir. Metode Scrum berfokus kepada manajemen proyek yang memberikan kerangka kerja bagaimana mengelola suatu proyek berbasis Agile. Metode ini memberikan pola “ceremony” apa saja yang harus dijalankan dan “role” apa saja yang ada termasuk tugas yang harus diperankan Hasil dari penelitian yang telah dilakukan ini adalah aplikasi berupa sistem presensi yang dipasang pada perangkat mobile berbasis Android. Sistem presensi ini diterapkan pada salah satu klinik pratama di kota Jember. Masukan dari aplikasi ini adalah berupa jenis presensi dan pergantian waktu presensi (shift). Jenis presensi yang diterima sebagai masukan
6
pada sistem presensi ini antara lain presensi datang, presensi pulang, dan presensi lembur. Pergantian waktu pada sistem presensi ini dibagi menjadi tiga, yaitu shift pagi, shift siang, dan shift malam. Dari hasil dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa sistem presensi berbasis mobile dengan memanfaatkan sensor GPS ini dapat diterapkan dengan baik pada bidang kesehatan, khususnya pada salah satu klinik pratama di kota Jember. Hasil pengujian yang menunjukan penerapan sistem ini berjalan dengan baik adalah pengujian fungsionalitas dengan metode Black box.
2.1.2 Tinjauan Literatur 2
Tujuan dari penelitian ini dikembangkan oleh (Komalasari., 2022) adalah Rancang Bangun Aplikasi absensi menggunakan fitur Global Positioning System berbasis website PT.Udara Internasional Jawa Barat. Bagi PT. Bandar Udara Internasional Jawa Barat, absensi atau kehadiran merupakan bagian peranan penting. Absensi merupakan salah satu penunjang utama yang dapat mendukung dan memotivasi setiap kegiatan yang dilakukan di dalamnya. Saat ini sistem absensi di PT. Bandar Udara Internasional Jawa Barat (Perseroda) menggunakan fingerprint. Cara ini masih sangat rawan terhadap penyusupan penggunaan jari palsu juga sangat rentan terhadap kerusakan baik disebabkan oleh kotoran ataupun yang lainnya. Sistem fingerprint juga akan berjalan lambat apabila dipakai dalam jangka waktu yang panjang karena sensor yang berfungsi untuk mendeteksi karakteristik pegawai akan mengalami penyusutan pemakaian seiring berjalannya waktu. Begitu juga akan terjadi antrian yang panjang apabila pegawai datang secara bersamaan dalam satu waktu tertentu sehingga mengakibatkan proses absensi menjadi lebih lama. Salah satu dari solusi untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan menghadirkan sebuah sistem yang membantu dalam mengecek kehadiran dari setiap pegawai di sebuah perusahaan. Hal ini juga ditunjukkan oleh riset dari Khoir, et. al (2020) dan Azhari (2021) menunjukkan bahwa aplikasi presensi membantu dalam pemeriksaan kehadiran pegawai dan mengawasi kedisiplinan pegawai Solusi dari permasalahan di atas yaitu perlu adanya suatu sistem atau device yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan terkait dengan permasalahan absensi di PT. Bandar Udara Internasional Jawa Barat (Perseroda),
7
dengan melakukan perancangan dan pembuatan aplikasi absensi menggunakan Global Positioning System (GPS) ini, yang mana dapat mempermudah pegawai dalam melakukan absensi, mengurangi tingkat kecurangan dalam input absensi dan membantu Human Resources Departement (HRD) dalam merekap data absensi di PT. Bandar Udara Internasional Jawa Barat (Perseroda). Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul “Rancang Bangun Aplikasi Absensi Menggunakan Fitur Global Positioning System Berbasis Website PT. Bandar Udara Internasional Jawa Barat”. Rancang bangun aplikasi absensi menggunakan fitur global positiong system ialah aplikasi absensi yang dirancang hanya dapat melakukan input absen di area Bandara Internasional Kertajati saja. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan metode Rational Unified Process (RUP). Penulis berharap agar aplikasi ini dapat dioperasikan atau digunakan dengan baik dan dapat dipahami oleh pengguna, maka perlu diadakan pelatihan dan membuat manual book (buku panduan) mengenai bagaimana aplikasi tersebut digunakan atau dioperasikan. Aplikasi ini dapat dikembangkan karena masih banyak kekurangan dan keterbatasan pengetahuan penulis dalam membangun aplikasi dengan baik.
Aplikasi ini juga dapat dikembangkan menjadi berbasis Mobile Aplication. Dalam penggunaan aplikasi absensi ini dimohon Handphone karyawan tidak boleh dititip untuk menghindari absensi curang.
2.1.3 Tinjauan Literatur 3
Tujuan dari penelitian ini dikembangkan oleh (Adikara., 2013) adalah Kebutuhan akan sistem informasi absensi yang memiliki mobilitas tinggi dan didukung oleh perangkat bergerak yaitu telepon pintar (smartphone) berbasis Android. Oleh karena itu peneliti mengangkat permasalahan ini sebagai topik penelitian dengan judul “Sistem Absensi Global Positioning System (GPS) pada Android versi 4.x” Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengembangan sistem Extreme Programming. Penelitian ini akan menganalisis, merancangan untuk kemudian dicoding (dikembangkan) sistemnya untuk kemudian di cek pada simulasi dan perangkat smartphone apakah hasilnya sesuai untuk digunakan sebagai sistem absensi. Untuk pengembangan ini peneliti akan melakukan studi literature untuk mendapatkan cara mengakses GPS pada sistem
8
operasi Andoid versi 4.x, dan survey pada beberapa organisasi yang telah melaksanakan absensi jarak jauh dengan karyawannya yang sering dinas luar untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan fungsi dari sistem yang akan dikembangkan.
Pada tahap analisa masalah, penulis menggunakan metode Usability Testing, yaitu dengan cara wawancara kepada para pegawai yang berdinas secara mobile.
Usability test dilakukan untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna aplikasi dalam aspek usability. Parameter yang akan diukur adalah kemudahan dalam menggunakan aplikasi, seberapa mudah pengguna menemukan informasi yang dibutuhkan, seberapa baik pengguna memahami konten yang ada dan seberapa nyaman pengguna menggunakan aplikasi. Sistem operasi Android pada telepon pintar dapat menggunakan fungsi untuk menentukan lokasi dari nilai latitude dan longtitudenya sebagai penanda keberadaan alat tersebut sehingga dapat digunakan pada aplikasi/sistem yang membutuhkannya. Pada penelitian ini kami menggunakan asumsi penggunaan prosedur standar absensi yang berlaku umum di semua organisasi sehingga perlu penyesuaian lagi jika mempunyai kondisi lain selain check-in dan check-out. Sistem absensin yang dibangun perlu diuji cobakan, untuk kemudian digunakan pada beberapa lokasi sehingga dapat dilakukan penelitian selanjutnya apakah perangkat tersebut bisa memberikan lokasi yang tepat atau tidak, Fungsi yang digunakan sebagai penanda dan keabsahan dari sistem absensi ini bahwasanya benar adanya pengguna sedang berada di suatu tempat, selain menggunakan GPS dapat juga ditambahkan fitur penanda MacAddress yang ada pada perangkat tersebut.
2.1.4 Tinjauan Literatur 4
Tujuan dari penelitian ini dikembangkan oleh (Tahir., 2022) adalah Geolocation atau Global Positioning System (GPS) sendiri merupakan singkatan dari Global Positioning System, yang merupakan sistem navigasi dengan menggunakan teknologi satelit yang dapat menerima sinyal dari satelit (Alfeno &
Devi, 2017) Berdasarkan beberapa masalah yang telah dijabarkan, maka penulis menjadikannya landasan untuk memberi solusi yang diharapkan mampu menyelesaikan masalah. Dengan membuat sistem informasi yang terintegrasikan dengan geolocation guna mengetahui lokasi, web cam untuk mengambil gambar
9
“Pengembangan Sistem Informasi Absensi Kepegawaian Menggunakan Geolocation Di SMP Negeri 1 Bongomeme” Metode yang digunakan dalam penelitian adalah multimedia development life cycle (MDLC). Multimedia development life cycle penelitian ini memiliki tujuan mengembangkan sebuah Sistem Informasi yang lebih menarik dan efisien menggunakan Augmented Reality dengan memanfaatkan fitur kamera Smartphone Android/iOS. dimana metode ini memiliki 6 tahapan, yaitu concept,design, material collecting, assembly,testing dan distribution, Hasil dari penelitian dan pengembangan berupa sebuah media sebagai alat bantu untuk mempermudah pegawai dalam melakukan absensi. pengembangan Sistem Informasi Absensi ini menghasilkan sebuah sistem berupa website absensi yang dapat diakses dimanapun asalkan terhubung dengan sebuah jaringan internet.
Dengan demikian sistem informasi ini telah menjawab masalah yang telah dibahas dalam rumusan masalah dalam penelitian ini.
2.1.5 Tinjauan Literatur 5
Tujuan dari penelitian ini dikembangkan oleh (Sunarya., 2019) adalah Penggunaan sistem absensi mobile berbasis GPS dan pengajuan cuti dirasa dapat meningkatkan efisiensi departemen sumber daya manusia dalam mengelola informasi karyawan termasuk kedalam pengawasan terhadap tertib administrasi absensi dan pengajuan cuti karyawan. Selain itu aplikasi ini memudahkan karyawan dalam melakukan abensidan pengajuan cuti dimana karyawan perusahaan sebagian besar adalah karyawan yang bekerja dilapangan atau tidak bekerja di satu area kerja saja. Absensi karyawan mencakup jam masuk dan selesai bekerja karyawan. maka peneliti membuat “Aplikasi Mobile Absensi Karyawan Dan Pengajuan Cuti Berbasis GPS”. Dengan adanya smartphone pintar ini semua orang dapat mendapatkan informasi dengan cepat, serta dapat menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan, bahkan Widget benar sekali, dengan adanya Widget di homescreen, Anda bisa dengan mudah mengakses berbagai setting dengan cepat
10
dan mudah. Dibalik itu semua, Definisi masalah yaitu langsung melakukan observasi pada aplikasi tersebut apa saja kendalanya dan bagaimana cara mengatasinya Analisa masalah dari penggunaan aplikasi mobile dan metode observasi digunakan untuk menganalisis tingkat efektifitas dan efisiensi proses kerja yang dihasilkan dari penggunaan aplikasi mobile tersebut.smartphone pada umumnya harus terhubung koneksi Internet yang terus menerus aktif. Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan terdapat beberapa alternatif pemecahan masalah yaitu dengan cara log in menggunakan id karyawan baru bukan menggunakan no.telp agar memudahkan karyawan memasukkan akses kepada aplikasi tersebut secara lebih efektif. dengan adanya login via Id Karyawan dapat memberikan kemudahan efektif dan efisien karena User tidak harus menggunakan nomor telp pada saat login dengan cara login seperti ini, karyawan tidak perlu melakuan sign-up,Single on hanya dapat dilakukan pada satu perangkat saja, hal ini dapat mengantisipasi dari double data atau perangkat.
2.2 Absensi
Menurut (Subiantoro, 2018) Absensi adalah proses mencatat kehadiran dan ketidak hadiran seseorang di suatu tempat atau dalam suatu kegiatan tertentu, seperti di tempat kerja, lainnya. Tujuan dari absensi adalah untuk memastikan bahwa karyawan yang hadir di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Metro telah hadir dan memenuhi kewajibannya, serta memberikan catatan atau bukti terhadap kehadiran dan ketidakhadiran tersebut.
11
2.3 Global Positioning System (GPS)
Menurut (Apriliani., 2018) Adalah sistem navigasi satelit, jaringan satelit untuk menentukan posisi, kecepatan, dan waktu secara akurat di seluruh dunia. GPS awalnya dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk keperluan militer, GPS terdiri dari setidaknya 24 satelit yang mengorbit Bumi pada lintasan yang diprediksi secara matematis. Penerima GPS menerima sinyal dari satelit dan menggunakan informasi yang terkandung dalam sinyal tersebut untuk menghitung jaraknya dari masing-masing satelit. dari empat satelit, penerima GPS dapat menentukan posisi tiga dimensi (latitude, longitude, dan ketinggian).
Gambar 2.1 Global Positioning System (GPS) 2.4 Mobile Phone
Menurut (Art., 2016) Adalah istilah yang merujuk pada kemampuan atau karakteristik perangkat atau teknologi yang dapat digunakan secara bergerak atau di dalam perjalanan. Ini biasanya terkait dengan perangkat elektronik seperti ponsel pintar (smartphone), tablet, laptop, dan perangkat wearable seperti smartwatch.
"mobile" sering digunakan untuk merujuk pada perangkat yang memiliki
12
konektivitas nirkabel (seperti jaringan seluler, Wi-Fi, atau Bluetooth) yang memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi, berkomunikasi, atau menjalankan aplikasi secara bebas dari tempat mana pun.
2.5 Figma
Menurut (Pramudita., 2021) Adalah alat desain antarmuka pengguna (UI) berbasis web yang populer. Ini menyediakan lingkungan kolaboratif yang memungkinkan tim desain untuk bekerja bersama secara real-time, membuat prototipe interaktif, dan menghasilkan desain yang siap untuk diimplementasikan.
Figma telah menjadi pilihan populer bagi desainer UI/UX karena fitur kolaboratifnya, kemudahan penggunaan, dan aksesibilitasnya. Dengan Figma, tim desain dapat bekerja bersama, membangun prototipe yang interaktif, dan menghasilkan desain yang efisien dan konsisten.
2.6 Unifield Modelling Language(UML)
Menurut (Setiyani., 2021) UML adalah pengembangan teknologi pemrograman berorientasi objek, menciptakan bahasa pemodelan standar untuk pengembangan perangkat lunak untuk analisis dan desain, dan menggambarkan arsitektur pemrograman berorientasi objek
2.7 Use Case Diagram
Menurut (Setiyani., 2021) Use case diagram adalah satu dari berbagai jenis diagram UML (Unified Modelling Language) yang menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan aktor. Use Case dapat mendeskripsikan tipe interaksi antara pengguna sistem dengan sistemnya. Langkah awal untuk melakukan
13
pemodelan seperti yang terdapat pada use case diagram. Berikut ini symbol-symbol yang terdapat pada Use Case Diagram:
Tabel 2.2 Symbol-symbol Use Case Diagram
Simbol Keterangan
Actor: Aktor adalah orang atau sesuatu yang mengambil bagian dalam interaksi dengan sistem.
Use Case: mendeskripsikan mengenai Fungsi dari suatu system yang dirancang.
<<Extend>>
<<Extend>>: Simbol yang menunjukan suatu use case yang merupakan fitur tambahan dari use case lainnya jika suatu situasi telah dipenuhi.
Association: Garis yang menggambarkan hubungan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya.
Generalisasi: Garis yang Menunjukan spesialisai sebuah actor untuk dapat berpartisipasi pada use case.
14
Tabel 2.2 Symbol-symbol Use Case Diagram Lanjutan
Simbol Keterangan
<<Include>>
<<Include>>: Simbol yang menyatakan sebuah use case yang sepenuhnya merupakan fungsi dari use case lainnya.
2.8 Sequence Diagram
(Setiyani., 2021) sequence Diagram menggambarkan intaksi user dengan objek-objek yang terkait di dalam sistem dan merepresentasikan sejumlah alir kegiatan dalam desain sistem, mulai atau kolaborasi antar objectnya, menunjukan intaksi dan menyampaikan pesan yang disamppaikan setiap object. Berikut ini symbol-symbol yang terdapat pada Activity Diagram:
Tabel 2.3 Symbol-symbol Sequence Diagram
Simbol Keterangan
Object: Mengambarkan seebuah class atau objek
Activity boxes: menggambarkan Panjang waktu yang dibutuhkan sebuah objek dalam mengerjakan tugasnya
15
Tabel 2.3 Symbol-symbol Sequence Diagram Lanjutan
Simbol Keterangan
Actor: menggambarkan penguna yang berintraksi dengan sistem Lifeline: menggambarkan “garis hidup “ sebuah objek
Massage: Menggambarkan inttraksi antar objek
Message to self: menggambarkan reaksi dari objek sebelumnya
2.9 Class Diagram
Menurut (Setiyani., 2021) Class merupakan sebuah spesifikasi yang dapat diinstansiasi untuk membuat objek dan merupakan inti atas pengembangan dan desain yang berbasiskan objek.
Class diagram mewakili gambaran struktur dan penjelasan class, package, dan objek, serta hubungan di antara mereka seperti asosiasi, containment, pewarisan, dan lainnya. Berikut ini symbol-symbol yang terdapat pada Class Diagram:
16
Tabel 2.4 Symbol-symbol Class Diagram
Simbol Keterangan
Dependency hubungan di antara kelas atau ketergantungan antar class.
Directed Association umumnya disertai dengan multiplicity.
Association ini biasanya juga dilengkapi dengan multiplicity.
Generalisasi menghubungkan antar class dengan generalisasi- spesialisasi (umum khusus).
Class yang ada pada struktur sistem
Aggregation: menghubungkan antara class dengan makna seluruh bagian (whole-part).
17
2.10 ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut (Setiyani., 2021) ERD merupakan bentuk diagram yang menggambarkan hubungan antar objek data yang mempunyai hubungan antar relasi. Data pada model entity-relationship yang direpresentasikan visual disebut dengan ERD, memrepresentasikan bagaimana entitas saling terkait antara satu dengan yang lainnnya dalam database. Dengan dibuat ERD dipercaya dapat membantu perancang dalam menganalisis database yang dibuat
Tabel 2.5 Symbol-Symbol ERD(Entity Relationship Diagram)
Simbol Keterangan
Entias: Simbol ini melanjukan kejadian atau konsep yang
informasinya direkam Relasi : Simbol ini menunjukan hubungan antar dua jenis enitas Arus data: Menunjukan Arus data
Atribut: Mewakili suatu entity
Sumber: (Setiyani., 2021)
18
2.11 Pengujian ISO 25010
Menurut (Mulyawan., 2021) ISO 25010 Untuk memastikan bahwa kualitas produk sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persyaratan dan Evaluasi Kualitas Produk Perangkat Lunak (SQuaRE), ISO 25010 adalah model untuk menilai dan mengevaluasi produk. Metode perhitungan saat ini didasarkan pada model kualitas perangkat lunak yang baru-baru ini diperbarui dan ditingkatkan yang lebih sesuai dengan standar ISO 9126 asli. Ada beberapa struktur dan bagasi dari model yang didasarkan pada baseline model kualitas standar. Sesuai dengan ISO/IEC 25010:2011, secara umum model kualitas perangkat lunak ISO/IEC 25010 dapat dibagi ke dalam 8 karakteristik, yakni: Functional Suitability, Performance Efficiency, Compatibility,Usability, Reliability, Security, Maintainability, dan Portability. Dari delapan karakteristik yang mewakili kualitas suatu aplikasi, Penulis memutuskan hanya menggunakan dua dari karakteristik kualitas aplikasi sebagai variabel pengujian dalam risetnya. Keduanya yaitu Functional Suitability dan Usability.
2.12 API (Application Programing Interface)
Menurut (Hanafi., 2017) adalah sekumpulan aturan dan protokol yang memungkinkan berbagai aplikasi dan sistem berkomunikasi dan saling berinteraksi satu sama lain. API memungkinkan penggunaan dan pertukaran data antara aplikasi atau sistem yang berbeda, API dapat beroperasi dalam berbagai bentuk dan protokol, termasuk API web, API RESTful, API SOAP, dan banyak lagi.
2.13 PHP
Menurut (Hidayat., 2019) adalah bahasa pemrograman sisi server yang populer dan banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi web. PHP dirancang khusus untuk pengembangan web dan dapat diintegrasikan dengan HTML untuk
19
membuat halaman web dinamis. PHP digunakan secara luas dalam industri pengembangan web dan menjadi salah satu bahasa pemrograman yang paling umum digunakan untuk membangun situs web dinamis dan aplikasi web.
2.14 CodeIgniter
Menurut (Afuan., 2010) adalah (framework) pengembangan aplikasi web berbasis PHP yang sederhana, ringan, dan mudah digunakan. Dikembangkan oleh EllisLab, CodeIgniter dirancang untuk mempercepat proses pengembangan dengan menyediakan struktur dan fungsi dasar yang dapat digunakan oleh pengembang untuk membangun aplikasi web yang efisien.
2.15 Vscode(Visual Studio Code)
Menurut (Faisal., 2020) adalah sebuah editor teks sumber terbuka dan lintas platform yang dikembangkan oleh Microsoft. Ia dirancang untuk pengembangan perangkat VSCode lunak dan mendukung banyak bahasa pemrograman dan kerangka kerja.
VSCode telah menjadi salah satu editor teks populer di kalangan pengembang perangkat lunak, karena kemudahannya digunakan, performa yang cepat, serta dukungan dan ekosistem yang luas melalui ekstensi yang tersedia.
2.16 Metode Pengembangan Sistem RAD
Menurut (Wijaya., 2020) metode pengembangan perangkat lunak RAD (Rapid Application Development) adalah sebuah proses pengembangan perangkat lunak yang menekankan siklus pengembangan dengan waktu yang singkat. Definisi lain menyatakan bahwa metode pengembangan perangkat lunak RAD adalah metode yang menggunakan pendekatan beorientasi objek untuk pengembangan sistem yang meliputi pengembangan perangkat dan perangkat lunak meliputi :
20
2.16.1 Perencanaan kebutuhan
Tahap awal dalam suatu pengembangan sistem,pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah dan pengumpulan data yang diperoleh dari pengguna yang bertujuan untuk kebutuhan informasi yang diinginkan
2.16.2 Desain sistem
tahapan ini dilakukan proses desain dan proses perbaikan secara berulang- ulang apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain terhadap kebutuhan pengguna pada tahapan sebelumnya
2.16.3 Pengembangan
Pada tahapan ini, programmer terus menerus melakukan pengembangan perangkat lunak, mengintegrasikan komponen-komponen, dan mempertimbangkan umpan balik dari pengguna. Jika selama proses pengembangan ditemukan bahwa aplikasi yang dikembangkan belum memenuhi kebutuhan atau ekspektasi, programmer dapat kembali ke tahap desain sistem untuk memperbaikinya.
2.16.4 Implementasi
Pada tahap ini, sistem yang telah dikembangkan menjalani pengujian untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan. Hasil dari pengujian ini kemudian dievaluasi, dan sistem biasanya memerlukan persetujuan sebelum diterapkan.
Gambar 2.2 Metode Pengembangan Sistem RAD
21
2.17 Geo Locattion
Menurut (Basit., 2021) Adalah paket yang digunakan untuk mengakses data lokasi pengguna melalui berbagai sumber seperti GPS dengan menentukan titik kordinat dan mengambil latitude dan longtitude Berikut adalah rumusnya :
Gambar 2.3 Rumus geolocation
BAB III
METODELOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian adalah diagram yang menjelaskan secara garis besar alur berjalannya sebuah penelitian. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem absensi penelitian yang digunakan secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:
Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian
23
3.2 Tahapan Penelitian
Pada penelitian ini adalah proses untuk memecahkan permasalahan yang terjadi. Tahapan-tahapan dalam penelitian ini menggunakan metode RAD, tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini:
Tabel 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan Identifikasi Masalah
• Wawancara dan Observai
• Studi litrature
• Analisis kebutuhan sistem
Tahapan Implementasi
• Menggunakan Metode RAD
• Menggunakan Flutter dan PHP
• Menggunakn MySQL, Pengujian
• Pengujian sistem Mengunakan ISO 25010 Tahapan Desain
• UseCase Diagram
• Class Diagram
• Sequence Diagram
• ERD
• Desain Prototype
Hasil
• Aplikasi absensi berbasis mobile
24
3.3 Lokasi Penelitian
Dalam hal ini penelitian dilakuakan di Dinas Komuikasi dan Informatika Kota metro yang berada di Jl. Tulang Bawang No.10 A, Imopuro, Kec. Metro Pusat, Kota Metro, Lampung 34124.
3.4 Studi Litrature dan Identifikasi 3.4.1 Kajian Litrature
Pada tahapan ini peneliti melakuakn kajian literatur dari buku dan jurnal yang digunakan sebagai referensi pengembangan sistem absensi berbasis GPS pada perangkat mobile/android. Setelah itu dilakukan identifikasi terhadap penelitian degan definisi masalah yang jadi kendala dan menentukan ruang lingkup penelitian.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Tahapan penelitian ini adalah pengumpulan data yang dibutuhkan selama penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara Wawancara, Observasi dan studi Literature. Berikut adalah pengumpulan data yang dilakukan :
3.5.1 Wawancara
Pada tahapan wawancara dilakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak terkait yaitu, Bapak Andi sebagai Kepala Bidang Informatika dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota metro berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti di ketahui bahwa diskominfo mengunakan absensi manual tulis tangan, yang mana setelah absensi sudah di lakukan , maka pihak karyawan akan melakukan pengecekan absensi Kembali 3.5.2 Observasi
Pada tahapan ini peneliti melakukan observasi di Dinasi Komunikasi dan Informatika kota Metro melihat bagaimana kebiasaaan karyawan melakukan absensi, berdasarkan hasil observasi yang di lakukan di ketahui bahwa karyawan di DISKOMINFO masih melakukan absensi secara manual tulis tangan, di ketahui
25
pegawai melakukan Absensi manual agak rumit di karnakan harus memiliki pena dan sering terjadi salah absensi
3.5.3 Studi Literature
Peneliti melakukan tinjauan Pustaka yaitu dengan mengumpulkan data dari buku-buku, jurnal dan sumber-sumber lain yang terkait dengan judul penelitian, dapat membantu dalam melakukan pengembangan sistem.
3.6 Analisis Kebutuhan Sistem
Melalui Tahapan analisis kebutahan sistem kita dapattt mengidentifikasi bagaimana mempelajari dan mengamati lebih detail tentang sistem, ini adalah tahapan terpenting dalam sebuah perancangan sistem. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memahami kekurangan dari sistem yang lama serta mendefinisikan kebutuhan sistem baru.
Yang mana sistem yang lama pada diskominfo melakukan absensi lama masih menggunakan tulis tangan dan datang langsung ke kantor tepat waktu agar dapat melakukan absensi megunakan kertas absen dan pena sebagai alat bantu saat melakukan absensi pegawai harus mencari terlebih dahulu nama dan nip agar dapat melakukan absensi dan melakukan tanda tangan sesuai kolom yang disediakan, Adapun absen yang dilakukan hanya satu kali yaitu pada masuk kerja, setelah melakukan absensi lembar absensi selanjutkan akan dikumpulkan dan direkap setiap bulannya
Adapun Analisis kebutuhan sistem baru meliputi kebutuhan fungsional dan non-fungsional. Berikut adalah Kebutuhan Fungsional dan Non-Fungsional.
26
3.6.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem, yaitu :
1. Admin
User admin adalah user yang mengelola data karyawan pada apliaksi mobile, berikut ini adalah apa saja yang dapat dilakukan oleh admin : a. kelola pengumuman
edit pengumuman
b. kelola laporan absensi pegawai 2. Kepala Dinas
a. kelola pengumuman edit pengumuman
b. kelola laporan absensi pegawai 3. Karyawan
a. Register b. login
c. Melihat halaman menu d. Melakukan absensi kehadiran
Masuk pulang Izin
e. Melihat data profil f. Melihat pengumuman
3.6.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non-fungsional bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem. Analisis kebutuhan non-fungsional ini dibagi menjadi 2, yaitu Kebutuhan Perangkat Lunak (Software), dan Kebutuhan Perangkat Keras (Hardare).
1. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
27
Merupakan kebutuhan perangkat lunak yang mendukung pengoperasisan sistem sehingga dapat bekerja secara maksimal. Berikut adalah perangkat lunak yang dibutuhkan :
a. Sistem Operasi Android 4x mininal b. Aplikasi absensi mobile
2. Kebutuhan Perangkat Keras Android Smartphone (Hardware) a. Smartphone android
b. Terdapat Gps c. koneksi internet
3.7 Perancangan Desain Model
Perancangan atau Desain bertujuan untuk memberikan gambaran tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana gambaran tampilan dari sistem yang diinginkan. Dalam pengembangan sistem absensi penulis akan menggunakan UML (Unified Modelling Language) dikarnakan UML dapat merancang secara visual dalam mendeskripsikan sistem berorientasi objek.
28
3.7.1 Use Case Diagram
USE CASE merepresentasikan interaksi antar aktor dengan sistem. Aktor adalah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Berikut gambaran Use Case Diagram yang telah penulis buat, dapat dilihat pada Gambar dibawah ini :
Gambar 3.3 Perancangan Use Case Diagram Aplikasi Absensi GPS.
3.7.2 Diagram Class
Berikut penjelsan alur sistem (Class Diagram) Class Diagram menggambarkan serta deskripsi atau penggambaran dari class, atribut, dan objek disamping itu juga hubungan satu sama lain seperti pewarisan, containmet, asosiasi dan lainnya. Diagram class dapat dikatakan bersifat statis, alasannya karena diagram kelas tidak menggambarkan apa yang terjadi jika mereka berhubungan melainkan
29
menggambar hubungan apa yang terjadi. Berikut yang telah penulis buat, dapat dilihat pada gambar dibawah :
Gambar 3.4 Class Diagram pada Aplikasi Absensi 3.7.3 Sequence Diagram
Sequence diagram adalah salah satu cara terbaik untuk memvisualisasikan dan memvalidasi berbagai skenario runtime, hal ini karena dapat membantu untuk memprediksi bagaimana suatu sistem akan berperilaku dan untuk menemukan tanggung jawab sebuah kelas yang mungkin diperlukan dalam melakukan proses pemodelan sistem baru. ini adalah alur sequence diagram pada gambar berikut :
30
Gambar 3.5 Rancangan Sequence Diagram Login.
Gambar 3.6 Rancangan Sequence Diagram Register
31
Gambar 3.7 Rancangan Sequence Diagram Proses Absensi
Gambar 3.8 Rancangan Sequence Diagram Laporan Absensi
32
Gambar 3.9 Rancangan Squence Diagram Data Profile
Gambar 3.10 Rancangan Squence Diagram Pengumuman
33
3.7.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
ERD merupakan bentuk diagram yang menggambarkan hubungan antar objek data yang mempunyai hubungan antar relasi. Data pada model entity- relationship yang direpresentasikan visual disebut dengan ERD, memrepresentasikan bagaimana entitas saling terkait antara satu dengan yang lainnnya dalam database. Dengan dibuat ERD dipercaya dapat membantu perancang dalam menganalisis database yang dibuat Berikut ini adalah alur ERD (Entity Relationship Diagram) pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.11 ERD (Entity Relationship Diagram)
34
3.8 Desain Prototype
Desain Prototype merupakan gambaran dari sistem yang akan dirancang, dan dengan adanya desain rancangan sistem dapat mempermudah dalam menentukan akurasi sistem.
3.8.1 Desain Halaman Login dan Register
Pada Halaman Login dan Register akan menampilkan sebuah data agra dapat login sebelum melalukan login apabila karyawan belum memiliki akun harus terlebih dahulu melakukan registrasi
Gambar 3.12 Tampilan Halaman Login dan register
3.8.2 Desain Halaman Menu Utama
Pada Halaman Beranda akan menampilkan Berberapa menu yang akan ada pada Pengembangan sistem absensi berbasis GPS mobile.
35
Gambar 3.13 Tampilan Halaman menu Utama 3.8.3 Desain Halaman Absensi Kehadiran
Desain Halaman Absensi Kehadiran akan menampilakan 3 pilihan di antaranya masuk,pulang dan izin jika sudah berada dalam radius yang sudah di tentukan maka karyawan dapat melakukan absen.
Gambar 3.14 Tampilan Halaman absensi kehadiran 3.8.4 Desain Halaman Laporan Absensi
Desain Halaman Laporan Absensi ini bertujuan agar dapat melihat kehadiran masuk dan pulang karyawan di Dinaskomunikasi dan Informatika Kota Metro
36
Gambar 3.15 Tampilan Halaman Laporan Absensi
3.8.5 Desain Halaman Data Profil
Pada Desain Halaman data Profil di tampilkan data dan dapat merubah data profil karyawan diskominfo kota metro
Gambar 3.16 Tampilan Halaman Data Profil 3.8.6 Desain Halaman Pengumuman
Pada menu Desain Halaman Pengumuman ditampilkan informasi pengumuman bagi karyawan pada diskominfo kota metro
37
Gambar 3.17 Tampilan Halaman Pengumuman 3.9 Vscode(Visual Studio Code)
Berikut adalah sebuah editor teks sumber terbuka dan lintas platform, dan alat bantu dalam pengembangan sistem absensi
Gambar 3.18 Penggunaan VsCode(Visual Studio Code)
38
3.10 Geo Location
Berikut adalah rancarangangan geolocation untuk menentukan lokasi suatu titik, berada dalam suatu batas lingkaran di butuhkan informasi titik tengah, jari- jari radius batas lingkaran
Gambar 2.19 Menentukan user di dalam atau diluar radius
3.11 API (Application Programing Interface)
Penulis menggunakan API untuk merujuk hubungan antara klien dengan server.
Gambar 3.20 API (Application Programing Interface)
39
3.12 PHP
Berikut penerapan php pada pengembangan program absensi sebagai bahasa pemgoramana pada codeIgniter yang dikembangkan
Gambar 3.21 Implementasi program php
3.13 CodeIgniter
Berikut penerapan codeigniter pada pengembangan program absensi betujuan sebagai controller penghubung flutter dengan database dan fungsi lainnya
Gambar 3.22 Implementasi CodeIgniter
BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Program
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai pembuatan, program sistem Absensi Berbasis Mobil/Android pada Diskominfo Kota Metro. Mulai dari pembuatan database, sampai dengan pembuatan aplikasi dengan penjelasan sebagai berikut:
4.2 Pembuatan Database
Pembuatan Database dibuat dengan MySql menggunakan aplikasi PhpMyAdmin yaitu diagram tabel yang terdapat beberapa skema yaitu User, Pengumuman, Absensi, id_role
Gambar 4.1 Database
41
4.3 Pembuatan Program
4.3.1 Implementasi Halaman Utama
Tampilan menu utama merupakan halaman pembuka yang menampilkan tampak awal aplikasi, yang berperan penting dalam memebrian kesan terhadap aplikasi. Berikut ini merupakan gamabr implemenasi halaman tampilan awal:
Gambar 4.2 Implementasi Halaman Utama
4.3.2 Implementasi Halaman Absensi kehadiran
Tampilan halaman absensi kehadiran merupakan halaman unuk melakukan absensi yang menampilkan lokasi absen, absen masuk dan izin, yang berperan penting dalam melakukan absensi karyawan. Berikut ini merupakan gambar implemenasi halaman absensi kehadiran
42
Gambar 4.3 Halaman Absensi Kehadiran
4.3.3 Implementasi Geolocation
Berikut adalah implemetasi program geolocation pada pengembangan sistem absensi dengan cara menentukan titik kordinat terlebih dahulu
Gambar 4.4 Implementasi titik kordinat
43
4.3.4 Implementasi Halaman Register
Tampilan halaman register merupakan halaman yang menampilkan form untuk melakukan pembuatan akun agar dapat login kedalam aplikasi. Berikut ini merupakan gambar implemenasi halaman register
Gambar 4.5 Implementasi Halaman Register
4.3.5 Implementasi Halaman Login
Tampilan halaman login merupakan halaman yang menampilkan form untuk membedakan pengguna yang mengakses aplikasi. Berikut ini merupakan gambar implemenasi halaman login:
44
Gambar 4.6 Implementasi Halaman Login
4.3.6 Implementasi Halaman Laporan Abensi
Tampilan halaman laporan absensi merupakan halaman yang menampilkan data absensi. Berikut ini merupakan gambar implemenasi halaman laporan absensi:
Gambar 4.7 Implementasi Halaman Laporan absensi
45
4.3.7 Implementasi Halaman Data profil
Tampilan halaman data profil merupakan halaman yang menampilkan data user seperti nama, no.hp email jabatan lokasi kerja. Berikut ini merupakan gambar implemenasi halaman data profil:
Gambar 4.8 Implementasi Halaman Data Profil
4.3.8 Implementasi Halaman Pengumumuman
Tampilan halaman pengumuman merupakan halaman yang menampilkan pemberitahuan terkait berita. Berikut ini merupakan gambar implemenasi halaman pengumuman:
46
Gambar 4.9 Implementasi Halaman Pengumuman
4.3.9 Implementasi Halaman Admin
Tampilan halaman admin merupakan halaman yang menampilkan Kelola data absen dan edit pengumuman. Berikut ini merupakan gambar implemenasi halaman admin:
Gambar 4.10 Implementasi Halaman Pengumuman admi
47
Gambar 4.11 Implementasi Halaman Kelola data admin
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Pengujian
Menurut (Ristano. 2021) pada penelitian ini tahap testing dilakukan setelah tahap implementasi sistem dengan menjalankan aplikasi dan melihat apakah ada kesalahan atau tidak, kemudian dilakukan pengujian ISO 25010 yang memiliki delapan karakteristik yaitu Fungsionality, Usability, Reliability, Operability, Compability, Performance Efficiency, Security, Transferability, Maintenability.
Pada penelitian ini penulis hanya menggunakan dua karakteristik yaitu fungsionality, dan reliability
Dalam menguji beberapa fungsionalitas dan kebergunaan aplikasi sebagai dasar. Instrumen pengujian berupa kuesioner akan digunakan untuk melakukan pengukuran. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Likert untuk pernyataan positif. Skala Likert merupakan skala yang didesain untuk menilai sejauh mana responden setuju atau tidak setuju dengan susunan berikut.
Tabel 5.1 Skala Pengukuran Likert
Pernyataan Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
49
5.1.1 Hasil Penelitian Kuesioner
Dari pengujian yang diulas pada sub-bab sebelumnya, didapatkan beberapa hasil kuisioner. Penulis melakukan pengujian Pogramers diksominfo kota metro dan karyawan dengan jumlah 10 responden. Kuisioner yang dibuat masing-masing pertanyaan mempresentasikan dari karakteristik kualitas yang diujikan.
A. Hasil Pengujian Functionality
Hasil penilaian kuesioner functionality admin pada aplikasi dengan butir pertanyaan sebanyak 11 buah dengan jumlah 2 responden yaitu orang yang paham mengenai program. Pada penilaian kuesioner functionality terdapat beberapa jenis penilaian didalam kuesioner. Berikut hasil penilaian kuesioner functionality admin dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Penilaian Kuesioner Functionality
Hasil Perhitungan Pengujian ISO 25010 Functionality. Berikut tabel perhitungan pengujian functionality pada aplikasi dapat dilihat pada tabel 5.3.
Responden Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Responden 1 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5
Responden 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
50
Tabel 5.3 Perhitungan Pengujian Functionality
Cara perhitungan pengujian Functionality
Functionality = (Total Score Aktual / Total Score Ideal) X 100%
= (106/120 X 100%)
= 96,4%
Berdasarkan hasil pengujian dari 2 responden kualitas perangkat lunak yang dibangun dalam karakteristik functionality total penliaian pada aplikasi yang dibangun memiliki hasil persentase keberhasilan sebesar 96,4 %. Butiran pertanyaan nomor 8, 10, 11 mendapatkan nilai 4 dari beberapa orang. Pemberian Nilai 4 pada pertanyaan tersebut dikarenakan yaitu sistem memberikan pesan yang kurang tepat ketika dilakukan pengujian pada pertanyaan tersebut. Nilai yang diperoleh tersebut selanjutnya dikonversi berdasarkan skala konversi nilai produk.
Dapat disimpulkan bahwa nilai persentase yang diperoleh menunjukkan kualitas perangkat lunak karakteristik functionality mempunyai skala “Sangat Baik” dapat dikatakan bahwa aplikasi yang dibangun sudah memenuhi karakteristik functionality.
B. Hasil Pengujian Reliability
51
Hasil penilaian kuesioner reliability pada aplikasi dengan butir pertanyaan sebanyak 5 buah dengan jumlah 8 responden, yang menjadi responden nya yaitu admin dll. Berikut hasil penilaian kuesioner reliability dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4 Penilaian Kuesioner Reliability
Hasil perhitungan pengujian ISO 25010 reliability, berikut tabel perhitungan pengujian usability pada aplikasi. Dapat dilihat pada tabel 5.5
Tabel 5.5 Perhitungan Pengujian Reliability
Cara perhitungan pengujian reliability
Reliability = (Total Score Aktual / Total Score Ideal) X 100%
= (192/200) X 100 %
= 96 %
52
Berdasarkan hasil pengujian dengan jumlah 8 responden kualitas perangkat lunak yang dibangun dalam karakteristik reliability sehingga aplikasi memiliki total hasil persentase keberhasilan sebesar 96 %. Pertanyaan nomor 1, 2, 5 mendapatkan nilai 4 dari beberapa orang, Pemberian nilai pada nomor tersebut dikarenakan pada saat melakukan pengujian terdapat masalah yaitu dari pertanyaan nomor 1 pada saat pengujian sistem kurang cepat responnya jika dipakai bersama-sama, Pertanyaan nomor 2 pada saat pengujian sistem terdapat eror, Pertanyaan nomor 5 pada saat pengujian sistem memberikan pesan yang kurang tepat. Nilai yang diperoleh tersebut selanjutnya dikonversi berdasarkan skala konversi nilai produk. Dapat disimpulkan bahwa nilai persentase yang diperoleh menunjukkan kualitas perangkat lunak karakteristik reliability mempunyai skala “Sangat Baik” sehingga dapat dikatakan bahwa aplikasi yang dibangun sudah memenuhi karakteristik reliability.
C. Hasil Keseluruhan Pengujian ISO 25010
Beikut adalah presentase penilainya seberapakah layak system yang dikembangkan dapat dilihat pada table 5.6
Tabel 5.6 Nilai Peresntase Penilaian
Sumber : (Sanusi, 2012)
Jumlah Score Kriteria
20,00% - 36,00% Tidak Baik
36,01% - 52,00% Kurang
52,01% - 68,00% Cukup
68,01% - 90,00% Baik
90,01% -100% Sangat Baik
53
Berikut hasil pengujian ISO 25010 secara keseluruhan pada aplikasi dapat di lihat pada tabel 5.7
Tabel 5.7 Hasil Keseluruhan Pengujian ISO 25010
Cara perhitungan total pengujian
Total Pengujian = (Total Score Aktual / Total Score Ideal) X 100%
= ( 298/310 ) X 100%
= 96,12%
Berdasarkan hasil pengujian ISO 25010 yang telah dilakukan dengan melibatkan 10 Responden bahwa kesimpulan kualitas kelayakan perangkat lunak yang dihasilkan memiliki persentase keberhasilan dengan total rata-rata 96,12%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai persentase yang diperoleh menunjukkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan mempunyai skala “Sangat Baik”
untuk penjabaran kuisioner terkait pengujian ISO 25010 yang telah dilakukan dijelaskan pada bagian lampiran.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah penulis dapat kesimpulan yang dapat penulis ambil dari penelitian ini berdasarkan dari hasil pembahasan bagaimana pengembangan sistem absensi agar menjadi lebih mudah dan meminimalisir kecurangan dalam absensi sebagai berikut:
Dengan di kembangkan aplikasi absensi ini karyawan tidak harus mencari lembar absensi cukup masuk di dalam radius kantor yang telah di buat maka dapat melakukan absen. Dalam absensi sebelumnya sering terjadinya titip absen sehingan penulis, mengembangakan aplikasi absensi yang memanfaatkan fitur gelocatcation untuk melakukan absensi, dengan cara memanfaatkan fitur gps pada perangkat smartphone yang dimiliki karyawan. Pengembangan sisem absensi berbasis Gps dikembangkan menggunakan metode RAD (Rapid Application Development).
Degan perencanaan kebutuh, desain sistem, perancagan dan implementasi.
Perancangan model sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language), yaitu dengan model perancangan Usecase Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, dan ERD. Implementasi sistem ini menggunakan Flutter sebagai faramework dan MySQL sebagai database. Pengujian dilakukan menggunakan ISO 25010, dengan aspek yang diuji yaitu functionality dan reliability. Hasil perhitungan pengujian yang telah
55
dilakukan menggunakan ISO 25010 dalam aspek functionality medapatkan nilai skor 96,4%, yang mana pada kriteria yang telah ditentukan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik. Hasil perhitungan pengujian yang telah dilakukan menggunakan ISO 25010 dalam aspek reliability memperoleh skor 96% yang mana pada kriteria yang telah ditentukan menunjukan bahwa sistem sangat disetujui pengguna.
56
6.2 Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, maka beberapa saran yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan aplikasi absensi berbasis gps ini adalah sebagai berikut:
1. Menambahkan fitur keamanan agar tidak dapat menggunakan fitur aplikasi seperti fake gps location, fake gps dll, untuk aplikasi ini belum bisa mengantisipasi ketika user menggunakan beberapa aplikasi tersebut.
2. Pengguna menggunakan smartphone sistem operasi android minimal versi 4x 3. Menambahkan fitur admin menggunakan website bertujuan agar tampilan admin
lebih luas
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A., Yan, A., Rusidi., & Saadulloh. (2019). MEMBANGUN WEBSITE SMA PGRI GUNUNG RAYA RANAU MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL. JTIM: Jurnal Teknik Informatika Mahakarya, 41-52.
Ristano, D, R., Kurniawai., Dwinanto, A., & Nawassyarif. (2020). Analisis Sofware Product Quality ISO/IEC 25010 pada Pengembangan Tes Bakat Menggunakan Sistem Computer-Based Test(CBT). Edu Komputika Journal, 49-60.
Afuan., & Lasmedi. (2010). Pemanfaatan Framework Codeigniter dalam Pengembangan Sistem Informasi Pendataan Laporan Kerja Praktek Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika. JUITA, 39-44.
Artt., & Yasser G. (2016). Mobile Phone: Sejarah, Tuntutan Kebutuhan Komunikasi, Hingga Prestise. Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah<