PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi atau wawasan yang lebih konkrit, serta menjadi bahan perbandingan dan referensi bagi penelitian selanjutnya serta memberikan sumbangan pengetahuan tentang pemenuhan hak anak untuk memperoleh identitas menurut undang-undang nomor 35 tahun 2014 di segi siyasa idariyah, serta melatih penulis untuk mampu menerapkan dan menerapkan teori-teori yang diperoleh dari proses pembelajaran di perkuliahan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemerintah dalam pemenuhan hak-hak anak untuk memperoleh jati diri, baik dalam hukum positif maupun dalam siyasah idariyah.
Penelitian Terdahulu
Persamaan penelitian penulis dengan skripsi ini adalah sama-sama membahas tentang pemenuhan hak anak atas identitas. Sedangkan penelitian penulis membahas mengenai pemenuhan hak anak untuk memperoleh identitas menurut UU nomor 35 tahun 2014 dalam kaitannya dengan perspektif siyasah idariyah. Persamaan penelitian penulis dengan skripsi ini adalah sama-sama membahas tentang hak identitas anak atau akta kelahiran.
Sedangkan penelitian penulis ini membahas tentang pemenuhan hak anak atas identitas dalam UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Persamaan penelitian penulis dengan tugas ini adalah sama-sama berhubungan dengan hak atas identitas anak atau akta kelahiran.
Metode Penelitian
- Jenis Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Sumber Bahan Hukum
- Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
- Analisis Bahan Hukum
Kepemilikan akta kelahiran sebagai salah satu bentuk pemutakhiran pencatatan kelahiran merupakan salah satu upaya perlindungan anak. Di Indonesia terdapat beberapa undang-undang yang menjamin hak anak untuk mendapatkan akta kelahiran segera setelah lahir. 55 Ella Alvina Santoso, “Pemenuhan hak anak yang orang tuanya tidak mengetahui cara memperoleh akta kelahiran sesuai dengan Pasal 27 ayat (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.” (Skripsi, Fakultas Hukum dan Komunikasi, Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, 2019), hal. 71.
Akta kelahiran merupakan identitas anak yang harus dilengkapi oleh pemerintah yang berwenang, dimana hak anak merupakan bagian dari hak asasi manusia. Santoso Alvina Ella, “Pemenuhan hak anak yang orang tuanya tidak mengetahui cara memperoleh akta kelahiran sesuai dengan Pasal 27 ayat (4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.”.
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Teori Perlindungan anak
Terkait perlindungan anak, Arif Gosita berpendapat bahwa “perlindungan anak adalah upaya melindungi anak agar dapat mewujudkan hak dan kewajibannya.”22 Perlindungan hak anak pada hakikatnya berkaitan langsung dengan pengaturan peraturan perundang-undangan. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, terdapat empat prinsip umum perlindungan anak yang menjadi landasan setiap negara dalam penyelenggaraan perlindungan anak, antara lain: 23. Prinsip menghormati pendapat anak berarti menghormati hak untuk berpartisipasi dan berpartisipasi.
Tujuan perlindungan anak adalah untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak, agar mereka dapat hidup secara optimal, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi sesuai dengan fitrah dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi demi terwujudnya manusia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera. . anak-anak Indonesia. Diantaranya adalah negara kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan setiap warga negaranya, termasuk perlindungan hak-hak anak yang merupakan hak asasi manusia yang di dalamnya melekat harkat dan martabat dirinya. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak serta hak-haknya agar mereka dapat hidup, tumbuh dan berkembang, serta berpartisipasi secara optimal sesuai dengan martabat dan nilai-nilai kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari diskriminasi dengan kekerasan.
Berangkat dari konsep perlindungan anak yang utuh, menyeluruh dan menyeluruh, undang-undang ini menetapkan kewajiban memberikan perlindungan kepada anak berdasarkan prinsip non-diskriminasi, kepentingan terbaik anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan sebagaimana mestinya. serta menghargai pendapat anak. Berdasarkan Konvensi Hak Anak, hak-hak anak secara umum dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) kategori hak-hak anak, antara lain:25. Hak atas perlindungan merupakan hak-hak dalam konvensi hak-hak anak yang mencakup hak atas perlindungan dari diskriminasi, tindakan kekerasan dan penelantaran bagi anak yang tidak mempunyai keluarga bagi anak pengungsi.
Koordinasi kerja sama kegiatan pengasuhan anak hendaknya dilaksanakan untuk mencegah terjadinya ketimpangan dalam kegiatan pengasuhan anak secara keseluruhan. Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Negara, pemerintah, dan pemerintah daerah wajib dan bertanggung jawab menghormati perwujudan hak-hak anak tanpa memandang kebangsaan, agama, ras, golongan, jenis kelamin, suku.
Teori Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia telah diratifikasi di seluruh dunia, oleh karena itu hak-hak tersebut dihormati dan ditegakkan sehingga ditetapkan undang-undang yang mengaturnya. Menurut C.De Rover, hak asasi manusia adalah hak-hak hukum yang dimiliki setiap manusia sebagai manusia. Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak asasi atau hak dasar yang diterima manusia sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Hak Asasi Manusia dengan demikian dihormati, ditegakkan dan dilindungi oleh negara, pemerintah dan setiap orang, karena hak-hak tersebut bersifat universal dan abadi.
Mahfud MD, Konsep Hak Asasi Manusia atau Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang merupakan bagian dari harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan hak-hak tersebut diturunkan sejak lahir ke muka bumi, sehingga hak-hak tersebut bersifat kodrati bukan merupakan pemberian manusia. atau negara bagian. Agar tidak ada seorang pun yang bisa menghapuskan hak asasi tersebut, jika ada yang melanggar hak asasi tersebut maka orang tersebut akan dikenakan sanksi atau hukuman. 31 Tri Suprastomo Nitirahardjo, 2015, Hak Asasi Manusia (pengertian hak asasi manusia, ciri-ciri khusus hak asasi manusia, teori hak asasi manusia, asas-asas kerangka hak asasi manusia, perbedaan hak asasi manusia dan hak adat), hal.1.
Hak Asasi Manusia menurut Jimly Asshiddiqie dan Hafid Abbas mengatakan bahwa hak asasi manusia berarti membahas tentang dimensi kehidupan manusia. Hak asasi manusia berhak atas kebebasan untuk mengekspresikan kreativitas, inisiatif dan selera dalam memenuhi kebutuhan vitalnya. Salah satu gagasan tertinggi dalam hak asasi manusia adalah menempatkan setiap individu di dunia ini pada derajat yang sama dalam hal martabatnya.
Setiap orang dilahirkan tanpa kewajiban apapun dan mempunyai hak asasi manusia yang sama dalam hidupnya dengan manusia. Jika kesetaraan ini terus berlanjut, maka perbedaan-perbedaan ini akan terus berlanjut, meskipun standar hak asasi manusia telah meningkat. Hak yang dimaksud adalah hak asasi manusia, sedangkan kebebasan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang boleh dilakukan tanpa adanya sanksi khusus terhadapnya.
Teori Siyasah Idariyah
38 Ahmad Sukardja, "Hukum Tata Nata dan Hukum Administrasi Nagar dan Perspektif Fiqh Siyasah, (Jakarta: Sinar Grafika 2014), hlm. 21. Maksudnya: "Wahai orang-orang yang beriman, sekiranya kamu tidak menunaikan solat secara tunai dalam waktu yang ditentukan, seorang penulis yang mana salah seorang daripada kamu telah menulisnya dengan baik. Dan janganlah penulis enggan menulisnya sebagaimana yang diajarkan Allah SWT kepadanya, maka hendaklah ia menulis dan hendaklah orang yang berhutang membaca (tentang hutangnya kepada penulis) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah SWT Tuhannya dan hendaklah hak penulis itu tidak. rasa takut. rakyat dikurangkan sedikit pun.
Jika yang berhutang itu bodoh, lemah atau tidak mampu membaca, hendaklah walinya membacanya dengan adil. Buktikan hutang tersebut dengan dua orang saksi laki-laki, dan bila tidak ada yang laki-laki, cukuplah satu orang saksi laki-laki dan dua orang saksi perempuan dari orang yang kamu sukai, karena jika yang satu lupa, yang lain mengingat yang lain. Asas ayat ini sesuai dengan asas perwujudan Hukum Tata Usaha Negara, yaitu terhindarnya ketidakadilan dan kezaliman (equilibrium/justice) antara penyelenggara negara yang mempunyai kewenangan luas dan hak rakyat untuk mengabdi dan memberi. tidak terluka. .
Artinya: “Dan jika (orang yang berhutang) dalam kesulitan, maka berilah penangguhan sampai dia bermurah hati…”. Jadi untuk memudahkan urusan dan bukan untuk menindas atau memeras orang-orang yang ingin kemaslahatannya tercukupi atau tercukupi. Sebab masyarakat yang mempunyai kebutuhan tersebut pada umumnya ingin kebutuhannya terlayani dengan cepat dan terpenuhi dengan sempurna (memuaskan).
Bagian Diwan ini mencatat dan menyusun peraturan perundang-undangan yang disusun oleh Kepala Kantor Pajak. Ketua Diwan dipilih dari orang-orang yang adil dan mampu menangani masalah keuangan, serta mampu bekerja secara mandiri. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa Diwan sangat diperlukan dalam suatu negara untuk mengatur urusan ketatanegaraan.
PEMBAHASAN
Tinjauan Siyasah Idariyah Dalam Pemenuhan Hak Anak memperoleh
Jadi menurut pendapat penulis mengenai penilaian siyasa idariyah dalam memenuhi hak anak untuk memperoleh identitas, pemberian akta kelahiran kepada anak memberikan penyelesaian bagi anak dan juga memberikan hak-hak anak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun kenyataannya, hal tersebut belum berjalan maksimal mengingat hak anak atas identitas belum terpenuhi. Berdasarkan penilaian siyasa idariyah dalam pemenuhan hak anak untuk memperoleh identitas tidak sejalan dengan siyasa idariyah dalam penyelenggaraan negara dan bermanfaat bagi masyarakat, karena penyelenggaraan negara dalam Islam merupakan hal yang diprioritaskan, namun hal tersebut tidak terjadi pada saat ini.
Masih perlunya peran pemerintah untuk membuatkan akta kelahiran bagi anak Indonesia agar tidak ada lagi anak di Indonesia yang tidak dapat menunjukkan akta kelahirannya. Diperlukan kesadaran dari para orang tua bahwa betapa pentingnya akta kelahiran bagi anak sebagai hak asasi manusia dan perlindungan terhadap anak, walaupun terkadang orang tua mengalami permasalahan seperti biaya yang berdampak pada anak, namun orang tua tetap harus bertanggung jawab dalam pembuatan akta kelahiran anaknya, karena a akta kelahiran merupakan dokumen pengakuan resmi orang tua terhadap anaknya dan negara. Fitriani Riri, “Peran Penyelenggara Perlindungan Anak Dalam Melindungi dan Memenuhi Hak Anak”, Jurnal Hukum Samudra Keadilan, Vol 2, No 2, Juli-Desember 2016.
Tambahan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia No. 06 Tahun 2012 tentang Pedoman Percepatan Kepemilikan Akta Kelahiran dalam Rangka Perlindungan Anak. Purnamasari Mega Deti, “Kementerian Dalam Negeri: Kepemilikan Akta Kelahiran Anak Capai 93,78 Persen di Tahun 2020.” , diakses 21 Februari 2021. Saputra Pranata “Pelaksanaan Pembuatan Akta Kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Palembang untuk Anak Terlantar, Universitas Muhammadiyah : Tesis, Program Sarjana Hukum, 2020.
Setiawan Hari Harjanto, “Akta Kelahiran Sebagai Hak Tanda Kewarganegaraan Anak”, Jurnal Puslitbang Kesos, Vol.3, No. Setyawan Davit, “Penegakan hak anak pada akta kelahiran merupakan bagian dari hak sipil yang wajib dilindungi Konstitusi”, kpai.go.id diakses pada 17 Oktober 2020. Sukranatha Anak Agung Ketut, “Perlindungan hukum hak anak dalam memperoleh akta kelahiran", Jurnal Legal Horizons, Vol 9, No 1, Juni 2018.