• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerintah memerlukan kolaborasi

N/A
N/A
Andi dwi Yuniarti

Academic year: 2024

Membagikan "Pemerintah memerlukan kolaborasi "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pemerintah memerlukan kolaborasi untuk mengimplementasikan program penyelenggaraan pembangunan (Johnson et al., 2002). Terutama dalam konteks pengembangan konsensus, perspektif bersama, dan komitmen berkelanjutan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi (Margerum, 2008). Hal tersebut untuk memecahkan persoalan bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dalam menyelesaikan permasalahannya sendiri (Lewandowski, 2015).

Infrastruktur merupakan salah satu factor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Penyediaan infrastruktur yang memadai dapat mempengaruhi peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan ekonomi. Infrastruktur transportasi yang baik, sebagai misal, akan membantu kelancaran arus orang maupun barang sehingga mampu mendorong perekonomian secara lebih berkelanjutan (Suhendra, 2017).

Dalam Peraturan Pemerintah No. 38, Tahun 2015 tentang Kemitraan Pemerintah dan swasta atau Public Private Partnership (PPP) dalam menyediakan infrastruktur disebutkan bahwa kemitraan ini bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur dimana dalam kemitraan kedua belah pihak akan berbagi keuntungan maupun potensi risiko serta adanya dukungan dan insentif dari pemerintah (Wahyuni et al., 2018).

Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan pembangunan infrastruktur.

Tingkat keterlibatan dan kebahagiaan masyarakat dapat berdampak pada seberapa baik proses pembangunan berjalan. Partisipasi masyarakat merupakan bentuk keikutsertaan untuk mendukung suatu program dengan cara yang beragam. Melalui pendekatan partisipatif peran serta masyarakat tidak hanya terbatas dalam keikutsertaan secara fisik, tetapi keterlibatan masyarakat dalam menyumbangkan pemikiran serta pemecahan masalah. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam penyusunan konsep dan pelaksanaan inisiatif pembangunan infrastruktur. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan komentar, rekomendasi, dan kritik, serta menawarkan bantuan keuangan dan non-keuangan.

Menurut Conyer Diana (1994) ada tiga alasan utama mengapa partisipasi masyarakat menjadi sangat penting yaitu:1). partisipasi masyarakat merupakat suatu alat guna memperoeh suatu informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat.

2). Masyarakat akan lebih mempercayai program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaanya. 3). Timbul anggapan bahwa masyarakat memiiki suatu hak demokrasi bilamana masyarakat dilibatkan dalam pembangunan.

(2)

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai peran pihak swasta dalam kolaborasi pembangunan infrastruktur melalui metode review literatur sistematis dengan menggunakan aplikasi VOSviewer. Berbagai studi yang mengkaji tentang peran media sosial terhadap promosi pariwisata melalui review literatur seperti Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Infrastruktur Di Kota Medan. (Sianturi et al., 2023), Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Proyek Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Maros Analisis Sosiologis terhadap Peran dan Dampaknya (Shafwan et al., 2023), dan Peran Kelompok Usaha Wisata dalam Penyediaan Fasiltas Wisata di Desa Colo, Kabupaten Kudus (Puspasari, D. A., 2021), serta Peran Perantau dalam Pembangunan Nagari Perspektif Collaborative Governance (Literature Review) (Ningsih Y., 2023). Namun dari berbagai studi yang telah ada, masih jarang ditemukan studi peran pihak swasta dalam kolaborasi Pembangunan infrastruktur dengan menggunakan pendekatan literatur reviuw sistematis (SLR) yang menjadi kebaharuan riset ini. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kajian peran pihak swasta dalam kolaborasi Pembangunan infrastruktur dari pendekatan SLR.

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Margerum, R. D. (2008). A typology of collaboration efforts in environmental management.

Environmental Management, 41(4), 487–500. https://doi.org/10.1007/s00267-008- 9067-9 Johnson, R. A., Kast, Fremont, & Rosenzweig, J. E. (2002). Organization and Management (Organisasi & Manajemen) Jilid 1 (I). Bumi Aksara.

Lewandowski, C. M. (2015). Collaboration Processes: Inside the Black Box. The Effects of Brief Mindfulness Intervention on Acute Pain Experience: An Examination of Individual Difference, 1(December).

Wahyuni, P. I., Hardjomuljadi, S., & Sulistio, H. (2018). Identifikasi Variabel Sistem Insentif Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) Jalan Tol. Paduraksa, 7(2), 239–256.

Suhendra, M. (2017). Penyediaan Infrastruktur Dengan Skema Kerjasama Pemerintah Dan Badan Usaha (Public-Private Partnership) Di Indonesia. Jurnal Manajemen Keuangan Publik, 1(1), 41. https://doi.org/10.31092/jmkp.v1i1.97

Sianturi, B. G. D., Tarigan, I. M., Depari, T. P. S., & Ivanna, J. (2023). Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Infrastruktur Di Kota Medan. Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang, 5(2), 282-287.

Shafwan, A. F. S. A. F., Aziz, S. M., Said, M. R., & Arifin, I. (2023). Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Proyek Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Maros Analisis Sosiologis terhadap Peran dan Dampaknya. JESD: Journal of Education Social and Development, 2(2), 331-338.

Puspasari, D. A. (2021). Peran Kelompok Usaha Wisata dalam Penyediaan Fasiltas Wisata di Desa Colo, Kabupaten Kudus. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 19(2), 115-122.

Ningsih, Y. (2023). Peran Perantau dalam Pembangunan Nagari Perspektif Collaborative Governance (Literature Review). Journal of Public Administration and Management Studies, 1(1), 18-24.

Perkasa, M. I., Santoso, E. B., & Setiawan, R. P. (2021, September). KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PERLUASAN AKSES

(4)

RUANG PUBLIK KOTA. In Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) 2021 (pp. 186-194).

Ridwan, B., Pratikso, P., & Mudiyono, R. (2021, November). Tantangan Implementasi Proyek Infratruktur Melalui Kerjasama Pemerintah-Swasta Di Bagian Selatan Provinsi Jawa Barat. In Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur dan Industri Jasa Konstruksi (KIIJK) (Vol. 1, No. 1, pp. 49-58). 3.

Orbawati, E. B., Rusdjijati, R., Fatimah, Y. A., Raliby, O., Saepudin, D., Aji, A. S., ...

& Setyowidodo, A. (2021). Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Menghadapi Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Jurnal Jendela Inovasi Daerah, 4(2), 48-65.

Shafwan, A. F. S. A. F., Aziz, S. M., Said, M. R., & Arifin, I. (2023). Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Proyek Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Maros Analisis Sosiologis terhadap Peran dan Dampaknya. JESD: Journal of Education Social and Development, 2(2), 331-338.

Berliandaldo, M., Chodiq, A., & Fryantoni, D. (2021). Kolaborasi dan Sinergitas Antar Stakeholder dalam Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pariwisata Di Kebun Raya Cibinong. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia, 4(2), 221- 234.

Tetama, A. R., Suharno, S., & Tyola, Y. N. (2022). Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Memaknai Konsultasi Publik dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengadaan Tanah. Widya Bhumi, 2 (2), 136-151.

Ridwan, B., Pratikso, P., & Mudiyono, R. (2021, November). Tantangan Implementasi Proyek Infratruktur Melalui Kerjasama Pemerintah-Swasta Di Bagian Selatan Provinsi Jawa Barat. In Seminar Nasional Ketekniksipilan, Infrastruktur dan Industri Jasa Konstruksi (KIIJK) (Vol. 1, No. 1, pp. 49-58).

Purwanti, T. (2022). Partisipasi Masyarakat Dalam Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku)(Studi Di Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu). Professional: Jurnal Komunikasi dan Administrasi Publik, 9(2), 623-632.

Purba, J. E. A., & Marom, A. (2021). Analisis Peran Aktor Dalam Implementasi Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) di Kelurahan

Bandarharjo Semarang Utara, Kota Semarang. Journal of Public Policy and Management Review, 10(2), 547-565.

Karisma, K., & Zain, H. M. (2023). COLLABORATIVE GOVERNANCE KOTA DKI JAKARTA DALAM PENCAPAIAN TARGET SUSTAINABLE DEVELOPMENT

(5)

GOALS (SDGS) PADA PROGRAM SANITASI LAYAK SIMASKOTA. NUSANTARA:

Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10(7), 3365-3374.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Public private partnership (PPP) jika dilihat dari ketiga aspek PPP (keuangan, alokasi resiko, dan hukum) dapat dikatakan sebagai bentuk reformasi pelayanan publik yang

Paper ini menjelaskan salah satu Publik Private Partnership (PPP) pengelolaan sumber daya alam dalam bentuk KKS antara Pemerintah Indonesia dengan pihak swasta

Kerjasama pemerintah dan swasta dikenal dengan nama public private partnership (PPP). Tujuan kerjasama ini adalah untuk menutup defisit pembiayaan yang dialami pemerintah karena

Public Private Partnership (PPP) merupakan bentuk kerjasama pemerintah yang melibatkan pengusaha konstruksi (Suhendra, 2017). Hal tersebut merupakan suatu alternatif

Berbagai bentuk kerjasama atau kemitraan yang dilakukan oleh pihak swasta dan Pemerintah Kota Surabaya maka diperlukan peraturan khusus yang mengatur public

Kemitraan Sektor Publik dan Swasta telah digunakan di banyak negara untuk mengembangkan infrastruktur telekomunikasi, mempercepat akses sekolah ke perangkat keras

Implementing public–private partnership PPP policy for public construction projects in Ghana: critical success factors and policy implications, International Journal of Construction

This idea of a public–private partnership PPP or P3 is an approach in which the resources of interested stakeholders from the public and private sector e.g., governmental authorities,