1. mengapa pemilihan kedua variabel dituliskan dengan bahasa inggris, menggapa tidak bahasa indonesianya saja?
Jawab:
Saya memilih menggunakan istilah dalam bahasa Inggris karena konsep-konsep seperti Work-Life Balance dan Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan istilah akademik yang sudah umum digunakan dalam penelitian internasional dan literatur ilmiah. Menggunakan istilah asli dalam bahasa Inggris memastikan kejelasan makna dan menghindari perbedaan interpretasi yang mungkin muncul jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu, banyak jurnal dan penelitian sebelumnya juga menggunakan istilah ini secara langsung tanpa terjemahan.
2. mengapa memilig grand theory gibson, mengapa tidak grand theori Luthans (di S-O-B-C (Stimulus-Organism-Behavior-Consequences)?
Jawab:
Saya memilih teori Gibson sebagai grand theory karena teori ini secara spesifik mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ke dalam tiga variabel utama.
Teori Luthans dengan pendekatan S-O-B-C memang menarik karena menekankan bagaimana stimulus dari lingkungan mempengaruhi organisme (individu), yang kemudian berpengaruh pada perilaku dan konsekuensinya. Namun, model ini lebih berfokus pada hubungan sebab-akibat dalam proses kognitif dan perilaku individu dalam konteks organisasi. Sementara itu, penelitian saya lebih menekankan pada pengaruh langsung variabel-variabel yang telah ditentukan terhadap kinerja pegawai. Dalam hal ini, teori Gibson lebih cocok karena sudah memiliki klasifikasi yang jelas mengenai faktor-faktor yang membentuk kinerja, sehingga lebih selaras dengan tujuan penelitian saya.
3. mengapa untuk variabel kinerja menggunakan indikator dari minner (kualitas, kuantitas, penggunaan waktu dalam bekerja, dan kerjasama) daripada indikator milik gibson itu sendiri?
Jawab:
Gibson memang membahas kinerja dalam kerangka yang lebih luas, tetapi indikatornya lebih bersifat konseptual. Sementara itu, Miner menawarkan indikator yang lebih operasional dan dapat diterapkan langsung untuk menilai kinerja pegawai. Oleh karena itu,
saya mengkombinasikan keduanya: menggunakan teori Gibson sebagai landasan konseptual dan indikator Miner sebagai alat ukur yang lebih konkret.
4. mengapa mengapa memilih indikattor wlb dari greenhaud yang hanya ada 3 indikator, mengapa tidak indikator lainnya?
Jawab:
Beberapa indikator Work-Life Balance lainnya memang memiliki indikator yang lebih luas, tetapi tidak semua sesuai dengan konteks penelitian saya. Greenhaus memiliki indikator yang lebih sederhana namun tetap mampu menangkap esensi dari keseimbangan kerja-hidup, sehingga lebih aplikatif untuk mengukur bagaimana Work-Life Balance memengaruhi kinerja pegawai di BPSDM Provinsi Jawa Tengah.
5. mengapa memilih menggunakan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling?
Jawab:
Saya memilih teknik Proportionate Stratified Random Sampling karena dalam penelitian ini, populasi pegawai di BPSDM Provinsi Jawa Tengah terdiri dari beberapa kelompok atau strata yang memiliki karakteristik berbeda. Hal ini juga memastikan setiap kelompok dalam populasi mendapatkan perwakilan yang proporsional. Sehingga hasil penelitian lebih representatif dan tidak bias terhadap kelompok tertentu.
6. mengapa memilih menggunakan skala 5, mengapa tidak 4 atau 7?
Jawab:;
Saya memilih skala Likert 5 dengan titik tengah ragu-ragu (nilai 3) karena skala ini memberikan keseimbangan antara kompleksitas dan kemudahan interpretasi. Skala 4 tidak memiliki titik tengah, sehingga memaksa responden untuk memilih sisi positif atau negatif.
Ini bisa mengurangi validitas data jika ada responden yang benar-benar berada dalam posisi netral tetapi dipaksa memilih. Skala 7 memberikan lebih banyak pilihan, tetapi bisa membuat responden bingung dalam membedakan tingkatannya, terutama jika mereka tidak memiliki opini yang sangat kuat.
7. mengapa hasil olah data kamu bagian koefisien determinasi simultan, ketiga variabel kamu hanya berpengaruh 38.9% aja?
Jawab:
Dalam penelitian sosial, khususnya yang berkaitan dengan perilaku organisasi dan kinerja individu, nilai koefisien determinasi yang tidak terlalu besar adalah hal yang umum. Hal ini karena perilaku manusia dalam dunia kerja dipengaruhi oleh banyak variabel yang kompleks dan tidak bisa sepenuhnya dijelaskan hanya dengan tiga variabel utama yang saya gunakan dalam penelitian ini.