• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencegahan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif

N/A
N/A
Fakultas Kesehatan

Academic year: 2024

Membagikan "Pencegahan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

NAPZA

Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif.

(2)

PEBRIAN FASYA ZIDANE

(3)

APA ITU NAPZA

NAPZA merupakan singkatan dari

narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya baik zat alami atau sintetis. NAPZA dibagi menjadi tiga jenis, yaitu narkotika,

psikotropika, dan bahan adiktif lainnya.

Ketiga istilah tersebut mengacu pada kelompok senyawa yang dapat

menyebabkan kecanduan

(4)

JENIS JENIS NAPZA

Menurut UU No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika,

narkotika dikelompokkan kedalam tiga golongan

yaitu:

(5)
(6)

NARKOTIKA TERBAGI

MENJADI 3

GOLONGAN:

NARKOTIKA GOLONGAN I

narkotika yang dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai

potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.

NARKOTIKA GOLONGAN II

narkotika yang berkhasiat untuk

pengobatan, digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

NARKOTIKA GOLONGAN III

narkotika yang berkhasiat dalam

pengobatan yang banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan

pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan menyebabkan ketergantungan.

(7)

PSIKOTROPIKA TERBAGI

MENJADI 4

GOLONGAN:

PSIKOTROPIKA GOLONGAN I

Psikotropika yang hanya

digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak

digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi yang amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.

PSIKOTROPIKA GOLONGAN II

psikotropika yang berkhasiat untuk

pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu

pengetahuan serta mempunyai potensi kuat menimbulkan ketergantungan.

PSIKOTROPIKA GOLONGAN III

psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk

tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang menyebabkan ketergantungan.

PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV

psikotropika yang mempunyai khasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.

(8)

ZAT ADIKTIF

Bahan lain yang bukan Narkotika atau Psikotropika yang

merupakan inhalasi yang penggunaannya dapat

menimbulkan ketergantungan, misalnya lem, aceton, eter,

premix, thiner dan lain-lain.

(9)

FAKTOR PENYEBAB NAPZA

Keinginan untuk mencoba, ingin tampil beda, kurang

percaya diri, akhirnya menjadi adiksi (ketergantungan).

Menggunakan narkoba

sebagai gaya hidup (life style)

Pengaruh lingkungan, pergaulan yang salah,

tekanan kelompok sebaya (peer group), dipaksa,

diancam, dijebak akhirnya terjerumus kedalam

penyalahgunaan narkoba.

Tekanan kerja, tekanan

belajar, sehingga mencari cara untuk meningkatkan daya

tahan tubuh (self endurance) melalui penyalahgunaan

narkoba.

(10)

PENCEGAHAN

PENYALAHGUNAAN NARKOBA

PROMOTIF

sosialisasi dalam bentuk dialog interaktif, pelatihan, dan lainnya

tentang bahaya narkoba ke Instansi, para tokoh, kalangan, masyarakat dll yang belum mengetahui dan

memakai narkoba.

PREVENTIF

Kampanye anti

penyalahgunaan narkoba Penyuluhan

Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya

1.

2.

3.

Mencegah sebuah hal yang

negatif sebelum terjadi kejadian yang kurang menyenangkan.

Adapun yang dilakukan sebagai

berikut:

(11)

KURATIF

suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan

pengobatan yang ditujukan untuk

penyembuhan,

mengurangi, bahkan mengobati rasa sakit seperti sakau akibat

penyalahgunaan narkoba.

REHABILITATIF

upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada penderita narkoba yang telah

lama menjalani program kuratif.

REPRESIF

program yang ditujukan untuk menindak para produsen,

bandar, pengedar dan pemakai

narkoba secara hukum.

(12)

PEMERIKSAAN NARKOBA

Apa itu tes narkoba ?

Tes narkoba adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi jenis dan kadar obat-obatan terlarang dalam

tubuh.

(13)

KENAPA TES NARKOBA

DIPERLUKAN?

Untuk kepentingan penerimaan kerja

Untuk mengecek

penggunaan narkoba pada atlet

Untuk keperluan

hukum atau forensik Untuk memantau

penggunaan opioid

(14)

SIAPA YANG

MEMBUTUHKAN TES NARKOBA?

Berbicara lambat atau tidak jelas

Pupil mata yang melebar atau

mengecil Gelisah

Panik

Paranoid

Delirium, yakni

kebingungan dan menurunnya

kesadaran

Sulit bernapas

Mual-mual

(15)

PROSEDUR PX TES NARKOBA

Tes narkoba dengan menggunakan sampel urine

Pengambilan sample urine

Bersihkan area kemaluan

menggunakan tisu steril, agar area

tersebut bersih dari bakteri dan tidak terbawa ke dalam sampel.

Buang sedikit urine yang pertama kali keluar, lalu segera tampung aliran

urine berikutnya ke dalam pot urine

Tampung urine kurang lebih sebanyak 30-60ml ke wadah pot urine

1.

2.

3.

Tutup rapat wadah yang berisi sampel urine agar tidak tumpah atau terkontaminasi.

Bersihkan bagian luar wadah

penampung urine menggunakan tisu steril dan cuci tangan

setelah melakukan pengambilan sampel.

Berikan sampel urine ke dokter untuk dianalisis di laboratorium.

4.

5.

6.

(16)

METODE STRIP

Prosedur Pemeriksaan

Keluarkan strip dari kantong foil.

Sematkan strip dengan

tanda panah mengarah ke bawah ke dalam

spesimen. Jangan

merendam melewati garis MAX

1.

2.

4.

5.

Keluarkan strip setelah 10 detik dan letakkan strip

secara mendatar di atas permukaan yang bersih, kering, dan tidak

menyerap.

Proses deteksi tunggu beberapa saat (± 4 - 6

menit), amati garis yang

terbentuk

(17)

HASIL TES NARKOBA

BISA BERUPA:

NEGATIF / NORMAL

Ini menandakan tidak adanya narkoba dalam tubuh pasien atau kadar obat tersebut berada di bawah nilai yang terdeteksi.

POSITIF

Hasil tes narkoba yang positif

menandakan adanya satu atau lebih jenis obat-obatan terlarang dalam tubuh

pasien.

POSITIF PALSU

Hasil positif palsu juga dapat terjadi,

misalnya karena ada pengaruh dari obat-

obatan medis tertentu yang dikonsumsi oleh pasien. Berikut contohnya:

Hasil positif (+) ditandai dengan terbentuk garis 1 pada kontrol, dan negatif (-) jika

terbentuk garis 2.

(18)

CARA PENGOBATAN

Detoksifikasi

1

Stabilisasi

Pengelolaan Aktivitas Rehabilitasi BNN proses atau tindakan medis

untuk membantu pasien dalam mengatasi gejala putus NAPZA

membantu pecandu untuk memulihkan kondisi kesehatan fisik dan mental, dalam

jangka panjang dengan bantuan obat- obatan dari dokter.

tempat yang dikhususkan untuk merehabilitasi korban

penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

setelah sembuh dilakukan pendekatan dengan keluarga

untuk mengawasi aktifitas mantan pemakai

3 4

2

(19)

SAY

THANK YOU !!!

DRUGS !!! TO

Referensi

Dokumen terkait

Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter.. Contoh : Diazepam,

22 tahun 1997 tersebut bahwa yang dimaksud dengan Narkotika golongan I adalah Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan

Psikotropika golongan I Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensiamat kuat

a. Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi

Strategi penguatan lembaga keagamaan dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif yang digunakan

Psikotropika yang dimanfaatkan untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi atau.. juga untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi

ketergantungan digolongkan menjadi : 1.‘ Psikotropika Golongan I Adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi

Psikotropika dapat dikelompokkan menjadi empat golongan berdasarkan potensi dalam menyebabkan ketergantungan diantaranya, yakni:  Psikotropika golongan I, berpotensi sangat kuat