• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Realitas dalam Bimbingan dan Konseling

N/A
N/A
Mutia Nurmarliana

Academic year: 2024

Membagikan "Pendekatan Realitas dalam Bimbingan dan Konseling"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pendekatan Realitas

Kelompok 3 :

Siti Mutiara Nurkholisoh Firda Nurul Hidayah

Mutia Nur Marliana

(2)

Pendekatan konseling realitas dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1965. Pendekatan ini menekankan tanggung jawab individu atas tindakan dan keputusan mereka dalam mencapai kebahagiaan. Fokusnya adalah pada kebutuhan dasar manusia dan bagaimana individu berinteraksi dengan lingkungan mereka.

Pendekatan realitas menekankan pada pemecahan masalah yang spesifik dan realitas hidup klien. Konselor membantu klien untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah sesuai dengan realitas yang dihadapi.

Tokoh pendekatan

Realitas

(3)

Konsep Dasar dan Hakikat Manusia

Pendekatan realitas dalam bimbingan konseling mengacu pada pengakuan dan penyesuaian terhadap realitas hidup klien. Terapi realitas membantu klien mengatasi tantangan dengan lebih baik melalui pemahaman yang lebih dalam terhadap realitasnya.

Pendekatan konseling realitas tidak meyakini bahwa perilaku manusia dikendalikan oleh sesuatu dari luar dirinya atau lingkungan.

Manusia terlahir dengan membawa kebutuhan

dasar tertentu. Kemudian, melalui  kemampuan

mengendalikan dirinya,  mereka  bertindak 

untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.

(4)

Konsep Dasar dan Hakikat Manusia

1. Manusia adalah makhluk rasional:

Manusia pada dasarnya  adalah makhluk rasional, dan pola tingkah laku individu lebih banyak  dipengaruhi oleh pola pikir individu tersebut.  Konseling realitas  mengakui bahwa perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor  eksternal, tetapi juga oleh pola pikir internal.

2. Manusia memiliki dorongan untuk belajar      dan tumbuh:

Sebagai makhluk yang  memiliki potensi dan kekuatan, manusia mampu mengambil keputusan bagi  dirinya sendiri.  Konseling realitas  mendorong klien untuk bertanggung jawab atas diri sendiri dan mengambil langkah-langkah untuk pertumbuhan dan perubahan.

3. Manusia memiliki kebutuhan dasar:

Kebutuhan psikologis  dasar, seperti kebutuhan cinta, rasa memiliki, kekuasaan, kebebasan, dan kesenangan, menjadi fokus dalam pendekatan ini.  Pemenuhan kebutuhan  ini memerlukan keterlibatan dengan orang lain.

4. Motivasi untuk mendapatkan identitas diri      yang sukses:

Individu memiliki  motivasi dasar untuk mencapai identitas diri

yang sukses.  Pendekatan konseling  realitas membantu individu

mengenali keinginan dan persepsi tentang apa yang ingin mereka

capai.

(5)

Pribadi Sehat:

1. Mampu menilai diri sendiri secara realisitik.

2. Mampu menilai situasi secara realistik.

3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik.

4. Menerima tanggung jawab.

5. Mandiri.

6. Dapat mengontrol emosi.

Asumsi Pribadi Sehat dan

Bermasalah

(6)

Pribadi Bermasalah:

1. Mudah marah(tersinggung)

2. Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan 3. Sering merasa tertekan (stress atau depresi)

4. Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang

5. Ketidakmampuan  untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum

6. Kebiasaan berbohong

7. Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas 8. Senang mengkritik/mencemooh orang lain 9. Sulit tidur

Asumsi Pribadi Sehat dan

Bermasalah

(7)

Peran dan Tujuan Konselor

Peran konselor pada pendekatan ini adalah membantu konseli mengkonstruksikan perubahan perilaku yang bertanggung jawab, dan juga membantu konseli untuk mengevaluasi dirinya mempercepat proses perubahan. 

Tujuan konselor dalam pendekatan realitas ini secara

umum adalah membantu konseli mampu memikul

tanggung jawab, yaitu kemampuan untuk mencapai

kepuasan terhadap kebutuhan dasarnya (pribadi

sehat).

(8)

Pemahaman Diri

1. Terlibat dalam permainan peran dengan klien 2. Menggunakan humor

3. Mengonfrontasikan klien dan menolak dalih apa pun

4. Membantu klien dalam merumuskan rencana- rencana yang spesifik bagi tindakan

5. Bertindak sebagai model dan guru

6. Memasang batas-batas dan menyusun situasi konseling 

7. Menggunakan "terapi kejutan verbal" yang layak untuk mengonfrontasikan klien dengan tingkah lakunya yang tidak realistis

8. Melibatkan diri dengan klien dalam upayanya

mencari kehidupan yang lebih efektif.

(9)

kelebihan  yang diperoleh dari terapi realistik tampaknya adalah jangka waktu terapinya yang relatif pendek dan berurusan dengan masalah-masalah tingkah laku sadar  titik dihadapkan pada keharusan mengevaluasi tingkah lakunya sendiri dan  membuat pertimbangan nilai. pemahaman dan kesadaran tidak dipandang cukup, rencana tindakan dan komitmen untuk melaksanakannya dipandang sebagai inti proses terapeutik.

kekurangan  terapi realitas adalah ia tidak memberikan penekanan yang cukup pada  dinamika-dinamika tak sadar dan pada masa lampau individu sebagai salah satu determinan dari tingkah lakunya sekarang.

Kelebihan dan Kekurangan

Pendekatan Realitas

(10)

implikasi Pendekatan Realitas

Contoh penerapan konseling realitas adalah ketika konselor membantu

klien mengidentifikasi kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi, seperti kebutuhan

akan hubungan yang sehat atau kenutuhan akan pengakuan diri, dan membantu

klien mengembangkan strategi untuk

memenuhi kenutuhan tersebut.

(11)

1. Tokoh dari pendekatan realitas adalah William Glesser,  ia merupakan seorang insinyur kimia yang sekaligus psikiater pada tahun  1950-an. Glasser menyusun pendekatan realitas dengan menguraikan  prinsip-prinsip dan prosedur yang dirancang untuk membantu konseli dalam mencapai suatu "identitas keberhasilan"

2. Konsep dasar Konseling Realitas, menekankan perilaku saat ini dan tanggung jawab pribadi. Diperkenalkan dalam bukunya "Mental Health or Mental  Illness" (1961) dan disempurnakan dalam "Reality Therapy: A New  Approach to Psychiatry" (1965), pendekatan ini membantu individu mencapai identitas keberhasilan. Konseling realitas dan terapi realitas pada dasarnya merujuk pada konsep yang sama.

3. Teori dasar Konseling Realitas, yaitu "teori pilihan," menyatakan bahwa semua perilaku adalah hasil dari pilihan individu untuk memenuhi kebutuhan  mereka. Perilaku ini terdiri dari empat komponen: bertindak, berpikir, merasakan, dan fisiologi. Dengan menyadarkan konseli akan pilihan mereka, konseling realitas membantu mereka mengatasi perilaku bermasalah secara aktif.

4. Asumsi tentang pribadi sehat mencakup kemampuan menilai diri dan situasi secara realistis, menerima tanggung jawab, kemandirian, dan pengendalian emosi.  Sebaliknya, pribadi tidak sehat menunjukkan tanda-tanda seperti mudah marah, cemas, stres, dan perilaku menyimpang.

5. Peran konselor adalah membantu konseli menyusun dan mengevaluasi perilaku yang bertanggung jawab.

6. Tujuan  konseling adalah mencapai identitas keberhasilan melalui pemenuhan kebutuhan  dasar dan tanggung jawab pribadi. Teknik konseling meliputi permainan peran,

humor, konfrontasi, dan penyusunan rencana tindakan.

7.  Kelebihan  konseling ini adalah jangka waktu terapi yang pendek dan fokus pada perilaku  sadar. Namun, kekurangannya terletak pada kurangnya penekanan pada dinamika tak sadar dan masa lalu individu.

Kesimpulan

(12)

Terima kasih!

Do you have any questions?

Referensi

Dokumen terkait

konselor menekankan bahwa konselor bersedia membantu klien tetapi tidak akan bisa mengubah klien, konselor menekankan agar klien mengambil tanggung jawab atas tingkah lakunya...

Dari uraian tugas dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tugas dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling

Hasil evaluasi dari konseling menggunakan pendekatan terapi realitas ini nampak dari subjek yang bersedia untuk berkomitmen secara penuh untuk menjadi lebih rajin

Setelah mengikuti tahapan dari konseling realitas anak sudah mampu melihat potensi-potensi positif yang ada pada dirinya dan dapat dikembangkan ke arah yang

Dari uraian tugas dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tugas dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa konseling individu dengan pendekatan realitas berpengaruh terhadap peningkatan self esteem anak.. Hal ini dibuktikan

PENUTUP Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan penulis tentang efektifitas konseling kelompok pendekatan realitas yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa

kelompok, layanan konseling kelompok, serta layanan konseling individu.” Dalam penelitian ini layanan yang akan dikembangkan untuk meningkatkan kerja keras diri siswa adalah layanan