• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Siswa

N/A
N/A
Jesslyn N.

Academic year: 2023

Membagikan " Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Siswa"

Copied!
225
0
0

Teks penuh

Sang Buddha Parinibbana

Perjalanan Menuju Kusinara

Sang Buddha melakukan perjalanan dari Rajagaha ke Kusinara, melewati banyak kota dan desa dengan berjalan kaki dan ditemani oleh Yang Mulia. Sang Buddha duduk di bawah pohon dan meminta Bhikkhu Ananda mengambil air dari sungai terdekat.

Makanan Terakhir Sang Buddha

Sang Buddha menyarankan agar Cunda menyajikan makanan Sukaramaddava hanya kepada Beliau, dan tidak kepada orang lain. Setelah berjuang melawan sakit perut, Sang Buddha tiba di rerimbunan pohon Sala di pinggiran kota.

Tempat Suci untuk Menghormati Sang Buddha

Anda dapat melanjutkan proses observasi dengan membaca dan mengamati teks berikut kemudian merumuskan pertanyaan. Yuk olah informasi yang kamu peroleh dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang kamu rumuskan sebelumnya.

Nasihat Terakhir dan Parinibbana

Namun, apabila mereka mendengar kata-kata seperti itu, tiada seorang pun dari para bhikkhu yang bercakap. Apabila Buddha keluar dari jhana keempat, dia segera menghembuskan nafas terakhirnya dan mencapai Maha Parinibbana di antara dua pokok Sala kembar.

Perabuan Jenazah Sang Buddha

Tetapi kehendak para dewa ialah: "Kami telah menghormati jenazah Sang Bhagavā dengan nyanyian, tarian, bunga dan keharuman, mari kita membawa jenazah Sang Bhagavā ke utara ke luar kota." Suku Malla memerintahkan orang-orang mereka untuk memungut barang-barang kapas yang tersedia dari suku Malla, dan jenazah Sang Bhagavā dirawat mengikut arahan bhikkhu Ananda.

Pembagian Relik Sang Buddha

Selanjutnya, Brahmana Dona membagi secara merata, menjadi delapan bagian yang sama, seluruh sisa jenazah Sang Bhagavā. Mereka juga mengirimkan utusan ke suku Malla di Kusinara untuk mendapatkan relik Sang Bhagavā.

Menghormati Relik Sang Buddha

Hak Asasi Manusia Dalam Agama Buddha

Susunan Masyarakat Buddhis

Sebelum seorang pengikut Buddha menjadi biksu, ia harus terlebih dahulu ditahbiskan menjadi calon biksu (samanera). Saat berada di vihara pada Hari Uposatha, para pengikut Buddha dapat mendengarkan Dharma, mendiskusikan Dharma dan bermeditasi.

Hukum dalam Agama Buddha

Para bhikkhu tidak dapat menyebut dirinya sebagai 'hakim yang adil' atau 'hakim yang taat hukum' ketika memutus suatu perkara, jika hal itu dipengaruhi oleh belas kasihan atau pertimbangan keuangan. Jika seseorang dengan hati-hati mempertimbangkan bukti-bukti dan memutuskan suatu kasus dengan tidak memihak, ia disebut 'orang yang adil' atau 'hakim yang taat hukum.'”

Hak Asasi Manusia dalam Agama Buddha

Sang Buddha mengajarkan dengan baik hak dan kewajiban orang lain agar seseorang terlindungi dalam masyarakat. Secara lebih rinci, Sang Buddha mengajarkan hak dan kewajiban timbal balik antara; (1) anak dan orang tua; (2) siswa dan guru; (3) pria dan wanita; (4) keluarga dengan teman; (5) orang suci/pemimpin agama yang mempunyai pengikut; dan (6) tuan dan pelayan.

Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia

Pada pertemuan ini Anda dapat melakukan proses observasi dengan membaca materi Kepemimpinan Buddha dan merumuskan pertanyaan tentang materi yang belum Anda pahami.

Agama Buddha dan Kesetaraan Gender

Pengertian Gender

Gender diartikan sebagai perbedaan yang terlihat antara laki-laki dan perempuan dalam hal nilai dan perilaku. Istilah gender sering digunakan khususnya pada Kantor Menteri Negara Peranan Perempuan dengan istilah “gender”. Gender biasanya digunakan untuk menunjukkan pembagian kerja yang dianggap pantas bagi laki-laki dan perempuan.

Status Perempuan dalam Agama Buddha

Sang Buddha Mengangkat Martabat Kaum Perempuan

Pada pertemuan ini anda juga dapat melakukan proses observasi pada Gambar 5.9 dan 5.10 dengan membaca materi Bimbingan Buddha untuk membentuk pertanyaan mengenai materi yang belum anda ketahui.

Tokoh Buddhis Dalam Kesetaraan Gender

Prajapati Gotami Pejuang Sangha Bhikkhuni

Ananda, jika Putri Mahapajapati Gotami ingin menerima 8 (delapan) garudhamma, berarti dia sudah upasampada sebagai pabbajita (bhikkhuni). Bhikkhu Ananda masuk kembali ke dalam Buddha dan berkata bahwa Mahapajapati Gotami adalah upasampada karena dia telah menerima delapan garudhamma. Demikianlah para bhikkhu, atas perintah Sang Buddha, melakukan upasam terhadap para wanita pengikut Mahapajapati Gotama.

Kisah Ratu Khema

Saat Ratu Khema mendekat, ia melihat sosok seorang wanita muda yang sangat cantik, ia berpikir, “Sejauh yang saya tahu, Sang Buddha selalu mengatakan bahwa kecantikan bukanlah hal yang paling penting. Sang Buddha tahu bahwa Ratu Khema sangat serius dalam menjaga kecantikannya. memperhatikan wujud wanita cantik itu, lalu Sang Buddha pelan-pelan mengubah wujud wanita muda yang sangat cantik itu menjadi seorang wanita tua, dan terus berubah hingga akhirnya yang tersisa hanyalah tumpukan tulang belulang.Buddha kemudian berkata kepada Raja Bimbimsara, “Tuan, apakah lebih baik bagi Khema untuk meninggalkan keduniawian atau mencapai Nibbana?”

Kisah Upalavana

Menurut kitab komentar, sutta atau khotbah Itivuttaka dikumpulkan oleh Khujjuttara, seorang wanita awam (upasika), dari khotbah yang disampaikan oleh Sang Buddha ketika tinggal di Kosambi. Ia kemudian memperkenalkan ajaran Buddha kepada para dayang istana yang dipimpin oleh Ratu Samavati. Khujjuttara secara teratur mendengarkan khotbah Sang Buddha dan kemudian mengulangi apa yang dia dengar kepada wanita lain.

Kartini, Pejuang Kesetaraan Gender

Abendanon, pada 27 Oktober 1902, menceritakan kepada Kartini bagaimana ia mengaku sebagai anak (pengikut) agama Buddha sehingga tidak memakan makanan hewani. Kartini memperoleh pengetahuan dan informasi tentang agama Buddha dari interaksinya dengan masyarakat etnis Tionghoa dan dari buku-buku yang dibacanya. Pergaulannya dengan etnis Tionghoa, beserta budaya dan agamanya, inilah yang mengantarkan Kartini mempelajari agama Buddha, yang kemudian memberikan inspirasi bagi gejolak dan perjuangan batin masyarakatnya.

Hak-hak Perempuan dalam Perjuangan Kartini

Buddha mengajarkan cara menguasai diri sendiri sebagai dasar menjadi pemimpin yang baik. Sang Buddha kemudian duduk dalam posisi meditasi dan melayang di udara di tengah Sungai Rohini. 6HWHODK PHQJCN

Perdamaian Dalam Agama Buddha

Damai Itu Indah

Pelepasan rombongan kirab pembawa gong perdamaian nusantara diawali dengan penyiraman bunga pada mobil pembawa gong perdamaian. Ia pun berharap dengan adanya gong perdamaian ini dapat membangkitkan semangat untuk menciptakan perdamaian di nusantara bahkan dunia. Di Desa Plajan terdapat 3 gong perdamaian, antara lain Gong Perdamaian Asia Afrika, Gong Perdamaian Dunia, dan Gong Perdamaian Nusantara.

Hiri-Ottappa dan Perdamaian Dunia

Carilah informasi sebanyak-banyaknya melalui observasi dan membaca buku/artikel dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah Anda rumuskan.

Pemimpin yang Damai

Dalam hal ini, Sang Buddha juga mengajarkan tentang syarat-syarat seorang pemimpin yang baik dan damai. Dalam Maha Parinibbana Sutta, Sang Buddha menyatakan tujuh syarat bagi kesejahteraan suatu bangsa yang berdamai, yaitu: Mengapa hal ini terjadi pada komunitas Buddhis awal dan khususnya pada masa hidup Sang Buddha sendiri?

Tokoh Perdamaian Dunia

Damai Bersama Sang Buddha

Tentu saja jika air sungai ini terbagi dua, maka tidak akan cukup untuk mengairi sawah kita. Sawah kita juga menggunakan satu sistem irigasi, seharusnya kitalah yang memiliki air sungai ini.” Sang Buddha terbang di udara dengan kesaktiannya dan melesat ke arah lokasi dua suku yang bertikai.

Damai Bersama Y.M. Dalai Lama

Dalai Lama memulai tugasnya untuk membantu masyarakat Tibet di pengasingan dan menjaga kemurnian budaya Tibet. Dalai Lama dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1989 atas kegigihannya dalam memerangi penindasan terhadap Tibet. Dalai Lama berkata bahwa hal yang paling ingin ia lakukan adalah menyendiri untuk bermeditasi dan hidup sebagai biksu sederhana.

Damai Bersama Raja Bhutan

“Saya ingin orang-orang mengetahui bahwa Putra Mahkota Dasho Jigme Khesar Namgyal Wangchuck dinobatkan sebagai Raja Naga pada tahun 2008,” kata raja. Bhutan Model” yang ia ciptakan, teori Gross National Happiness (GNH) yang ia ajukan mendapat banyak perhatian dunia internasional dan menjadi topik pelajaran ekonomi yang populer di kalangan para ahli dan lembaga penelitian di beberapa negara seperti Amerika Serikat. Amerika Serikat, Jepang. dan lain-lain. “Model Bhutan” menekankan pembangunan yang seimbang antara material dan spiritual, perlindungan lingkungan dan perlindungan budaya tradisional ditempatkan di atas pembangunan ekonomi, standar pengukuran pembangunan adalah Kebahagiaan Nasional Bruto (GNH).

Damai Bersama Master Zen Thich Nhat Hanh

Rumuskan lebih banyak pertanyaan untuk mengetahui hal-hal yang belum jelas setelah membaca materi di atas. Merumuskan lebih banyak pertanyaan untuk memperjelas hal-hal yang belum jelas setelah membaca materi “(H) Gangguan Meditasi” dan “(I) Tujuan Meditasi”. Rumuskan lebih banyak pertanyaan untuk memperjelas hal-hal yang tidak jelas setelah Anda mempraktikkan gaya meditasi cinta kasih (metta bhvana) dari Y.M.

Damai Bersama Prof. Dr (HC) Venerable

Perdamaian dalam Kisah Jataka

Rumuskan lebih banyak pertanyaan untuk memperjelas hal-hal yang belum jelas bagi anda setelah membaca materi “(E) Karakter” dan “(F) Objek Meditasi”. Proses observasi dapat anda lakukan dengan membaca teks “(G) Hambatan Meditasi” untuk membentuk pertanyaan tentang materi yang belum anda pahami. Rumuskan lebih banyak pertanyaan untuk memperjelas hal-hal yang tidak jelas bagi Anda setelah melakukan meditasi cinta kasih (metta bhavana) dengan postur seperti Gambar 8.2 dan 8.3.

Memahami Mmeditasi Ketenangan

Pengertian Meditasi

Manfaat Meditasi

Praktek relaksasi melibatkan pengosongan pikiran dari segala hal yang menarik, membebani atau mengganggu dalam kehidupan kita sehari-hari. Rumuskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui apa yang belum jelas setelah membaca materi di atas dan melihat Gambar 7.1 dan 7.2. Carilah informasi sebanyak-banyaknya dengan mengamati dan membaca EXNXDUWLNHO GDUL EHUEDJDL VXPEHU XQWXN PHQMDZDE SHUWDQ\DDQ \DQJ WHODK yang Anda rumuskan.

Persiapan Meditasi

Jika Anda dapat mengatur dan mengkonsentrasikan pikiran Anda, kemudian mengembangkan kesadaran yang kuat, itulah guru Anda.

Waktu dan Posisi Meditasi

Meditasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain; (1) berjalan dengan menghitung langkah kaki; (2) berjalan dengan menyadari langkah maju, mundur, kiri, kanan, dan (3) menghitung langkah yang dilakukan kaki kanan atau menyadari langkah dengan kaki kiri dan seterusnya. 4) Meditasi sambil berbaring. Berbaringlah dengan badan miring ke kanan (kaki kiri di atas) seperti posisi tubuh Buddha pada saat Parinibbana, kaki lurus, kepala ditopang dengan tangan kanan, mata tertutup, pikiran tenang dan pikiran terfokus pada objek meditasi yang dipilih. Komunikasikan hasil jawaban Anda dengan mempresentasikannya di depan kelas atau kelompok lain untuk mendapatkan tanggapan.

Karakter (Carita)

Bagi mereka yang mempunyai dosacarita, amal yang diperlukan dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah empat appamañña dan empat kasina (nila kasina, pita kasina, lohita kasina dan odata kasina). Bagi mereka yang mempunyai mohacarita, anapanasati adalah barang yang bagus untuk dibawa semasa melakukan Samatha Bhavana. Bagi mereka yang mempunyai saddhacarita, enam anussati (Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, silanussati, caganussati dan devatanussati) adalah matlamat yang baik dalam melaksanakan Samatha Bhavana.

Objek Meditasi

Rintangan Meditasi

Nafsu keinginan (kamachanda) akan muncul jika seseorang berulang kali memperhatikan benda-benda indah, tanpa disertai dengan kebijaksanaan. Nafsu jahat (byapada) akan muncul apabila manusia berulang kali memperhatikan objek yang menimbulkan kebencian, tanpa disertai dengan hikmah. Kecemasan dan kekhawatiran (uddhacca-kukkucca) akan muncul jika seseorang berulang kali memperhatikan kegelisahan pikiran, tanpa disertai dengan kebijaksanaan.

Gangguan Meditasi

  • Tujuan Meditasi

Perhatikan Gambar 8.2 di samping, kemudian rumuskan dan ajukan beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui dari hasil pengamatan tersebut. Perhatikan Gambar 8.3 di samping, kemudian rumuskan dan ajukan beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui dari hasil pengamatan tersebut. Perhatikan Gambar 8.5 di samping, kemudian rumuskan dan ajukan beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang belum diketahui dari hasil pengamatan tersebut.

Praktik Meditasi Ketenangan

Meditasi Pernapasan

Letakkan tangan kiri dan kanan terlipat di atas kaki dengan tangan kanan di atas tangan kiri (telapak tangan menghadap ke atas; lihat posisi meditasi Buddha pada Gambar 8.1 di atas). Ketika konsentrasi tercapai, mata mungkin sedikit terbuka, tetapi konsentrasi tetap pada inhalasi dan pernafasan melalui lubang hidung; perhatikan sampai terasa sentuhan lembut udara masuk dan keluar lubang hidung. Semoga amal baik yang telah saya lakukan di masa lalu dan saat ini berlimpah bagi semua makhluk, tanpa batas dan batasan.

Meditasi Cinta Kasih 1

Bayangkan energi hangat di hati Anda memancar memenuhi tubuh dan pikiran Anda sepenuhnya. Sekarang bangkitkan perasaan cinta dalam hati Anda dengan memikirkan seseorang yang Anda cintai (ibu, ayah, guru, saudara kandung, teman dekat, orang yang menderita penyakit atau bencana), dan biarkan perasaan baik alami terhadap orang tersebut muncul. Bayangkan cinta tanpa batas itu sebagai energi murni dan positif yang bersinar di hati Anda.

Meditasi Cinta Kasih 2

DQJDQPHPDNVDNDQQDSDVNDOLDQGDQMDQJDQPHQJLNXWLMDODQQ\DQDSDV masuk dan keluar, namun fokuskan perhatian Anda hanya pada satu titik di lubang hidung. Kemudian ingatkan diri Anda bahwa nafas Anda masih ada (di lubang hidung), lalu bawa pikiran Anda kembali ke lubang hidung… (berhenti sejenak). Sebelum kita mengakhiri latihan meditasi ini, mari kita kembangkan kembali cinta kasih (metta) terhadap semua makhluk dengan berlatih meditasi cinta kasih (metta) dengan cara Anda sendiri selama beberapa menit.

Meditasi Perenungan terhadap Sang Buddha

Pejamkan mata Anda lalu konsentrasikan pikiran Anda pada wujud Buddha yang kini ada di hadapan Anda. Pusatkan pikiran Anda pada wujud Buddha yang kini ada di hadapan Anda; Kemudian lafalkan refleksi berikut tentang kualitas-kualitas Buddha: Ketika konsentrasi tercapai, mata mungkin sedikit terbuka, namun konsentrasi tetap pada kualitas-kualitas Buddha.

Meditasi Perenungan terhadap Dharma

Meditasi Perenungan terhadap Sangha

Meditasi Kesadaran dan Kelembutan

Referensi

Dokumen terkait

Với các nghiên cứu trên có nhược điểm là thiếu tính linh động về khoảng thời gian theo dõi lũ lụt; tập trung phạm vi vào khu vực nhất định tại Việt Nam; tính ứng dụng của nghiên cứu

Saran : 5 Kesesuaian gambar sesuai dengan materi yang dijelaskan Saran : 6 Gaya dan bahasa pada buku sesuai untuk siswa kelas III Saran : 7 Ukuran buku dan jenis kertas sesuai,