• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 3 pdf

N/A
N/A
Rezki Pratama

Academic year: 2024

Membagikan " Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 3 pdf"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Rezki Pratama

NIM : 23323087

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Semester : 1 (Ganjil)

Minggu Ke : 3 Tugas Ke : 2

A.Konsep dan Urgensi Identitas Nasional

Konsep identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan

“nasional”. Kata identitas berasal dari kata “identity” (Inggris) yang dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary berarti: (1) (C,U) who or what sb/sth is; (2) (C,U) the characteristics, feelings or beliefs that distinguish people from others; (3) the state of feeling of being very similar to and able to understand sb/sth. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), identitas berarti ciri-ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri.

Identitas Nasional adalah suatu konsep yang mencakup keyakinan bersama, nilai-nilai, budaya, sejarah, dan visi bersama suatu bangsa. Urgensinya terletak dalam kemampuannya untuk mempersatukan warga negara dalam satu kesatuan yang kuat, mempromosikan rasa persatuan, dan membentuk identitas kolektif yang mendasari kedaulatan negara.

Dengan demikian identitas menunjuk pada ciri atau penanda yang dimiliki oleh sesorang, pribadi dan dapat pula kelompok. Penanda pribadi misalkan diwujudkan dalam beberapa bentuk identitas diri, misal dalam Kartu Tanda Penduduk, ID Card, Surat Ijin Mengemudi, Kartu Pelajar, Kartu Mahasiswa dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi penduduk yang telah memiliki penghasilan.

B.Alasan Perlunya Identitas Nasional Indonesia

Alasan perlunya Identitas Nasional Indonesia sangat penting dalam konteks pembangunan dan stabilitas negara Indonesia. Identitas Nasional Indonesia sangat diperlukan karena beberapa alasan yaitu:

(2)

• Memelihara keutuhan dan stabilitas negara: Identitas nasional adalah pengikat yang kuat untuk menjaga negara tetap bersatu.

• Mempromosikan keberagaman budaya: Identitas nasional memungkinkan berbagai kelompok budaya, etnis, dan agama untuk hidup bersama dalam harmoni.

• Menggalang dukungan nasional: Identitas nasional dapat digunakan untuk memobilisasi warga negara dalam mendukung pembangunan dan penegakan hukum.

C.Sumber Historis, Sosiologis, dan Politis Tentang Identitas Nasional

Secara historis, identitas nasional Indonesia memiliki akar yang dalam dan mencakup perjalanan panjang menuju kemerdekaan. Kesadaran akan identitas nasional ini muncul pada tahun 1908 selama masa Kebangkitan Nasional, saat rakyat Indonesia menyadari bahwa mereka sedang dijajah oleh asing. Hal ini terjadi sebagai hasil dari pendidikan yang mereka terima, yang dipengaruhi oleh kebijakan politik etis Belanda (Etiche Politiek). Sejarah Identitas Nasional Indonesia mencapai titik penting saat Revolusi Kemerdekaan meletus pada tahun 1945. Pada masa tersebut, rakyat Indonesia bersatu dengan tekad kuat untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan. Periode ini menjadi tonggak bersejarah yang membentuk Identitas Nasional Indonesia.

Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan. Identitas nasional pasca kemerdekaan dilakukan secara terencana oleh Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan melalui berbagai kegiatan seperti upacara kenegaraan dan proses pendidikan dalam lembaga pendidikan formal atau non formal. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi antaretnis, antarbudaya, antarbahasa, antargolongan yang terus menerus dan akhirnya menyatu berafiliasi dan memperkokoh NKRISecara politik, Identitas Nasional Indonesia diatur melalui peraturan yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar (UUD) dan peraturan perundang-undangan lainnya. Pancasila, sebagai dasar negara, dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang mencerminkan semboyan "Berbeda-beda namun tetap satu," adalah prinsip-prinsip politik yang memperkuat identitas nasional.

Winarno (2013) juga telah menguraikan berbagai bentuk identitas nasional Indonesia, termasuk bahasa nasional (Bahasa Indonesia).

1. Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia;

2. Bendera negara adalah Sang Merah Putih;

3. Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya;

4. Lambang negara adalah Garuda Pancasila;

(3)

5. Semboyan negara adalah Bhinneka Tunggal Ika;

6. Dasar falsafah negara adalah Pancasila;

7. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara adalah UUD NRI 1945;

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia;

9. Konsepsi Wawasan Nusantara; dan

Semua bentuk identitas nasional ini telah diatur dan tentu perlu disosialisasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

D.Argument tentang dinamika dan tantangan Identitas Nasional Indonesia Peristiwa sehari-hari yang menjadi tantangan yang dihadapi terkait Identitas Nasional, yaitu:

• Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (lebih menghargai dan mencintai bangsa asing, lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga dengan prestasi bangsa sendiri, lebih bangga menggunakan produk asing daripada produk bangsa sendiri, dan lain-lain)

• Lebih bangga menggunakan bendera asing dari pada bendera merah putih, lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia.

• Proses globalisasi membawa dampak positif seperti konektivitas global, tetapi juga dapat menjadi tantangan karena menghadirkan budaya dan nilai- nilai asing yang dapat mempengaruhi identitas nasional. Perubahan dalam budaya populer, bahasa, dan konsumsi barang-barang impor bisa mengancam integritas budaya lokal.

• Internet dan media sosial memungkinkan akses mudah ke berbagai pandangan dan budaya. Namun, ini juga bisa menyebabkan penyebaran konten yang bertentangan dengan nilai-nilai nasional atau mengakibatkan polarisasi masyarakat.

Bangsa Indonesia perlu didorong agar menjadi bangsa yang beretos kerja tinggi, rajin, tekun, ulet, tidak malas, serta menjunjung tinggi nilai kejujuran. Semua nilai- nilai tersebut telah tercakup dalam Pancasila sehingga pada akhirnya semua permasalahan akan terjawab apabila bangsa Indonesia mampu dan berkomitmen untuk mengamalkan Pancasila.

(4)

E.Essensi dan Urgensi Identitas Nasional Indonesia

Essensi dari Identitas Nasional Indonesia adalah cerminan dari keberagaman budaya, bahasa, etnis, dan agama yang bersatu dalam sebuah kesatuan yang kuat, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Beberapa hal yang termasuk essensi dan urgensi dari Identitas Nasional Indonesia antara lain:

1. Identitas Nasional Indonesia mencerminkan kesatuan dalam keberagaman, dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang menegaskan bahwa kita dapat bersatu dalam perbedaan.

2. Bahasa Indonesia adalah ikatan yang mempersatukan berbagai kelompok etnis dan wilayah di seluruh Indonesia, memungkinkan kita untuk berkomunikasi dan memahami satu sama lain.

3. Pancasila, sebagai dasar negara, mempromosikan nilai-nilai toleransi, keadilan sosial, dan persatuan sebagai bagian integral dari Identitas Nasional Indonesia.

4. Identitas nasional sangat penting dalam menjaga kesatuan, perdamaian, dan stabilitas dalam masyarakat yang beragam seperti Indonesia.

5. Identitas nasional memainkan peran kunci dalam pengembangan budaya, pendidikan, dan nilai-nilai inklusif yang memperkuat dan memajukan bangsa.

6. Identitas nasional yang kuat memungkinkan Indonesia untuk memainkan peran yang kuat dalam diplomasi internasional dan menjadi bagian dari komunitas global yang mempromosikan perdamaian dan kerjasama.

7. Identitas nasional yang dihargai adalah fondasi untuk pelestarian warisan budaya Indonesia yang kaya dan unik, yang memberikan identitas unik bagi bangsa ini.

F.Rangkuman Tentang Identitas Nasional A. Pengertian Identitas Nasional

Identitas nasional adalah karakteristik unik yang membedakan suatu bangsa dari bangsa lain. Identitas nasional Indonesia meliputi keramahan, kekayaan budaya, keunikan geografis, ekologi, demografi, sejarah, kebudayaan, dan watak

(5)

masyarakat. Hal ini tercermin dalam keramahan, kemajemukan budaya, dan ciri- ciri seperti sistem kemasyarakatan yang bersifat bersama (Gemmeinschaaft).

Identitas nasional juga terkait dengan simbol-simbol seperti bahasa nasional, bendera, lagu kebangsaan, lambang negara, dan Pancasila.

B. Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa

Identitas nasional Indonesia mencerminkan karakter bangsa, termasuk kerelaan untuk menerima orang asing, keramahtamahan, kecenderungan agraris, dan kepentingan bersama. Identitas ini juga mencakup nilai-nilai seperti religiusitas, humanisme, persatuan, musyawarah, dan keadilan. Identitas nasional dalam konteks bangsa merujuk pada budaya dan karakter khas, sedangkan dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan seperti Pancasila.

C. Proses Berbangsa dan Bernegara

Proses berbangsa dan bernegara di Indonesia melibatkan perjalanan sejarah, seperti Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan pergerakan nasional modern. Fase nasionalisme lama mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam budaya bangsa. Proses bernegara mencakup pembentukan organisasi pergerakan seperti Budi Utomo dan Kongres Pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Proses ini kemudian melibatkan pembentukan BPUPKI dan PPKI yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, culminating in the proclamation of independence on August 17, 1945.

D. Politik Identitas

Politik identitas adalah penekanan pada identitas kelompok sebagai dasar perjuangan politik. Identitas dalam konteks nasionalisme seharusnya merangkul kebinekaan, namun dalam politik identitas, identitas sektarian seperti agama, suku, dan daerah menjadi basis perjuangan. Politisasi identitas dapat mengarah pada konflik sosial dan mempengaruhi dinamika politik dalam sebuah negara.

Identitas nasional Indonesia adalah hasil dari perjalanan sejarah panjang yang mencakup budaya, karakteristik bangsa, perjuangan untuk merdeka, dan peran

(6)

simbol-simbol kenegaraan. Politik identitas dapat memengaruhi stabilitas dan perjalanan politik negara tersebut.

G.Contoh-contoh Praktik Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan memegang peranan serta kedudukan yang krusial pada pembentukan karakter bangsa, oleh karenanya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki tanggung jawab yang besar pada pencapaian tujuan bangsa, khususnya pada Pendidikan kehidupan berbangsa. Pada Pendidikan Kewarganegaraan terdapat pemahaman teoritis dan praktis yang berkaitan dengan pembangunan bangsa yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.

Berikut merupakan contoh-contoh praktik:

1. Bersikap toleransi serta menghargai dan menghormati perbedaan antar agama, ras, suku ,warna kulit , tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan.

2. Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.

3. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara 4. Mengikuti upacara hari kemerdekaan Republik Indonesia.

5. Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah.

6. Ikut serta dalam Pemilu.

Referensi

Dokumen terkait

Ancaman dari luar bisa dalam bentuk pendudukan wilayah negara, dan nilai-nilai budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya nasional Indonesia4. Setiap rakyat

Integrasi nasional dari bangsa atau nasional Indonesia, dilihat dari aspek budaya, merupakan proses pembentukan kesatuan solidaritas kebangsaan, Kesatuan itu

4.2 Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia;

3.2.2 Siswa mampu mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya

3. Berdasalkan pasal tersebut maka bentuk negara dan bentuk pemerintahan negara Indonesia adalah... Bangsa Indonesia memiliki keberagaman suku, agama, bahasa dan adat

Adapun dari ke empat kategori karakteristik budaya Melayu tersebut, yang mendominasi adalah kategori identitas etnis.Pada penelitian ditemukan identitas etnis berupa bahasa

Keberagaman Budaya Indonesia dikenal memiliki kekayaan dan keberagaman budaya, terdiri atas berbagai suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, cara berpakaian, makanan

LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa, sehingga menjaga integritas nasional menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan