PASCASARJANA MUHAMMADIYAH PURWOREJO
Nama : Nuri Hendriani Nurdiansyah, S.Pd.
Asal Sekolah : SMAN 2 Banjarsari LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah
No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab
masalah Analisis akar penyebab masalah
Masalah terpilih yang akan diselesaikan 1 Rendahnya Aktivitas Peserta Didik dalam
mengajukan pertanyaan pada KBM 1. Menurut Desriani, 2021:
a.)Perasaan malu atau gugup b.)Ketakutan ditertawakan teman c.) Situasi kelas yang ribut
d.)Mengantuk (tidak fokus) saat belajar e.)Kurang mengerti materi
f.) Kahwatir pertanyaan tidak dijawab 2. Menurut Arsyad, 2021:
a.)Pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah 3. Menurut Lamanepa dan Panis,
2018:
a.)Minat bertanya yang rendah b.)Perasaan gugup (malu) c.) Tidak percaya diri d.)Ego
e.)Lingkungan belajar
f.) Lingkungan/budaya tempat tinggal g.)Cara guru membawakan KBM
4. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pihak:
a.)Murid tidak diajarkan mengkritisi b.)Murid Kurang percaya diri
c.) Kebiasaan belajar yang pasif jarang bertanya
Akar penyebab masalah rendahnya aktivitas peserta didik dalam mengajukan pertanyaan pada KBM:
1.)*Guru tidak menghadirkan masalah yang dapat memancing murid bertanya
1. Guru belum
membawakan KBM secara kontekstual dengan keseharian murid 2. Guru masih
membawakan
pembelajaran dengan metode ceramah satu arah dan masih berpusat pada guru (teacher- centered)
3. Guru tidak menerapkan teknik stimulasi supaya murid mau bertanya 4. Guru tidak memberikan
motivasi (seperti reward) yang membuat murid merasa percaya diri untuk bertanya 5. Guru tidak dapat
mengkondisikan kelas dengan baik
6. Guru belum membuat instrumen penilaian aktivitas bertanya murid
1. Membuat pembelajaran berbasis masalah yang dapat
memancing siswa untuk bertanya 2. Merencanakan pembelajaran berbasis praktikum yang sesuai dengan keterbatasan
sarpras di
laboratorium fisika (di luar lab)
3. Menerapkan
pendekatan saintifik untuk melatih
kemampuan literasi peserta didik
4. Menerapkan inovasi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
d.)*Guru tidak menghadirkan masalah yang dapat memancing murid bertanya
e.)Guru tidak menerapkan teknik pemantik pertanyaan
f.) Murid tidak memahami materi
g.)Guru tidak membawakan pembelajaran yang menarik minat peserta didik untuk bertanya
2 Tidak terlaksananya kegiatan pembelajaran berbasis praktikum
1. Menurut Yusriani, 2020:
a.)Alokasi waktu yang dibutuhkan melampaui jam pelajaran,
b.)Ketersediaan alat dan bahan terbatas,
c.) Guru masih asing dengan sintaks model pembelajaran berbasis proyek d.)Guru kurang dapat menentukan
proyek yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis proyek
2. Menurut Putri dan Jumadi, 2021:
a.)Kemampuan guru dalam menuliskan RPP dengan format yang sesuai b.)Kurangnya alokasi waktu,
c.) Kurang optimalnya penilaian sikap 3. Menurut Yennita, 2012:
a.)Kurang cocoknya kualifikasi guru b.)Rendahnya keterampilan guru
menggunakan alat Lab
c.) Guru tidak pernah mengikuti pelatihan
d.)*Guru kesulitan menyusun LKS praktikum
4. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pihak:
a.)Tidak tersedianya Lab Fisika karena
Akar permasalaahan tidak terlaksananya KBM berbasis
praktikum:
1.)*Guru belum mampu
merencanakan pembelajaran berbasis praktikum yang dapat
dikerjakan murid yang sesuai dengan keterbatasan
sarpras
laboratorium fisika (di luar lab)
1. Guru belum membuat perencanaan alokasi waktu praktikum dengan efisien
2. Guru tidak membuat alat percobaan/praktikum alternatif yang dapat dibuat dari bahan sehari- hari
3. Guru belum menyusun LKPD praktikum yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
4. Guru tidak
melaksanakan kegiatan
seperti urutan
pembelajaran praktikum sesuai dengan RPP yang dibuat
5. Guru kurang dapat menentukan proyek yang sesuai dengan praktikum berbasis proyek
6. Guru tidak membuat media pembelajaran yang dapat dipelajari
murid sebelum
digunakan sebagai ruang kelas b.)Alat-alat lab rusak dan tidak lengkap c.) Tidak ada laboran yang membantu
persiapan kegiatan praktikum
d.)*Guru belum mampu merencanakan pembelajaran berbasis praktikum yang dapat dikerjakan murid yang sesuai dengan keterbatasan sarpras laboratorium fisika (di luar lab)
melaksanakan praktikum 7. Guru belum mengikuti
pelatihan pembelajaran berbasis praktikum
3 Rendahnya literasi sains (fisika) yang dimiliki peserta didik, terutama dalam domain kompetensi (kemampuan menjelaskan, mengevaluasi, merancang penyelidikan, dan menginterpretasi data) 1. Menurut Mukharomah, 2021:
a.)*Proses pembelajaran yang belum menerapkan metode praktikum dengan pendekatan saintifik,
b.)Peserta didik belum terbiasa menyelesaikan soal-soal fisika berbasis literasi sains,
c.) Selama pembelajaran guru kurang memberikan bimbingan dan layanan, dan
d.)Proses pembelajaran masih bertumpu pada menghafal yang tujuan akhirnya adalah nilai
2. Menurut Erniawati, 2020:
a.)Sumber belajar (misal: buku) yang kurang sesuai, dan
b.)Program pembelajaran yang kurang mendukung keterampilan literasi sains
3. Berdasarkan hasil wawancara:
a.)Pengalaman belajar murid sewaktu SMP,
b.)Dampak masa pandemi tahun lalu c.) Murid tidak berminat membaca
Rendahnya literasi sains (fisika) yang dimiliki peserta didik, terutama dalam domain kompetensi (kemampuan
menjelaskan, mengevaluasi, merancang
penyelidikan, dan menginterpretasi data):
1.)*Proses
pembelajaran belum menerapkan
pendekatan saintifik yang melatih
kemampuan literasi peserta didik
1. Kurangnya pemahaman guru tentang pendekatan saintifik dan literasi sains 2. Guru belum menuangkan aspek literasi sains
dalam RPP yang
digunakan
3. Guru tidak menggunakan media pembelajaran yang melatih literasi 4. Guru tidak menyusun
LKPD berbasis literasi sains
5. Guru lebih sering menggunakan metode ceramah
6. Guru belum
mengarahkan murid supaya terampil dalam memecahkan persoalan yang membutuhkan kemampuan literasi 7. Kurangnya pengetahuan
guru terhadap teknologi
dan inovasi
pembelajaran seputar literasi sains
8. Guru belum
mendapatkan pelatihan
d.)Guru tidak melatih murid
mengerjakan soal yang
membutuhkan kemampuan berfikir tingkat tinggi
e.)Guru tidak melatih kreativitas murid memecahkan masalah
f.) Guru tidak mendorong minat murid supaya gemar membaca
g.)Tidak tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung budaya literasi (misal: pojok baca, poster, infografik, dsb)
membawakan
pembelajaran yang melatihkan literasi sains 9. Minat baca murid dan
guru rendah
4 Belum optimalnya pemanfaatan TIK dalam pembuatan bahan ajar digital sebagai alternatif media pembelajaran mandiri untuk peserta didik
1. Menurut Siahaan, 2014:
a.)*Keterbatasan pengetahuan guru tentang pemanfaatan TIK,
b.)Belum berkembangnya inisiatif di kalangan guru untuk secara mandiri mengembangkan pemanfaatan TIK c.) Kurangnya dukungan kebijakan dinas
pendidikan terhadap pemanfaatan TIK supaya guru berkiprah,
d.)Keterbatasan sarpras TIK di sekolah, e.)Kurangnya pelatihan guru dalam
pemanfaatan TIK untuk
pembelajaran 2. Menurut Lilis, 2019:
a.)Rendahnya minat peserta didik memanfaatkan TIK sebagai media belajar mandiri
b.)Rendahnya inovasi pemanfaatan TIK yang dilakukan guru sebagai pendukung KBM
3. Berdasarkan hasil wawancara:
Akar permasalahan belum optimalnya pemanfaatan TIK dalam pembuatan bahan ajar digital sebagai
alternatif media pembelajaran mandiri untuk peserta didik:
1.)*Rendahnya inovasi pemanfaatan TIK yang dilakukan guru sebagai pendukung KBM
1. Keterbatasan pengetahuan guru
tentang pemanfaatan TIK sebagai media
pembelajaran 2. Guru tidak mampu
mencocokkan media pembelajaran dengan karakteristik materi dan karakteristik murid 3. Rendahnya inisiatif guru
dalam memanfaatkan TIK untuk
mengembangkan media pembelajaran
4. Media pembelajaran berbasis TIK yang dibuat tidak menarik minat murid untuk belajar mandiri
5. Guru kurang mengikuti perkembangan inovasi
a.)Kendala internet di daerah pegunungan
b.)Kurangnya sarpras TIK sekolah yang bisa digunakan guru
c.) Guru masih gagap teknologi terutama dalam pembuatan media pembelajaran digital
d.)Guru tidak mampu beradaptasi dengan perubahan TIK sesuai zamannya
e.)Rendahnya inisiatif guru dalam
memanfaatkan TIK untuk
mengembangkan media
pembelajaran yang sesuai dengan keadaan lingkungan, tujuan pembelajaran, dan kebutuhan belajar peserta didik
dalam membuat media pembelajaran interaktif 6. Guru kurang mampu
beradaptasi dengan perubahan TIK sesuai zamannya
7. Keterbatasan sarpras TIK di sekolah
8. Kurangnya pelatihan guru dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
Daftar Pustaka