• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh profitabilitas, likuiditas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh profitabilitas, likuiditas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(STUDI PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING CONSTRUCTION YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2016-2018)

Oleh :

Mohammad Rafiyadi Syahputra

Dosen Pembimbing : Putu Prima Wulandari, MSA., Ak.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh profitabilitas, likuiditas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Variabel nilai perusahaan diproksikan dengan price to book value, profitabilitas diproksikan dengan return on equity, likuiditas diproksikan dengan current ratio, dan kebijakan dividen diproksikan dengan dividend payout ratio. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI sektor property, real estate and building construction. Sampel dalam penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Total sampel adalah sebanyak 75. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan program IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, likuiditas berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci : Profitabilitas, likuiditas, kebijakan dividen, nilai perusahaan.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PROFITABILITY, LIQUIDITY, AND DIVIDEND POLICY ON CORPORATE VALUES

(A STUDY ON PROPERTY, REAL ESTATE AND BUILDING CONSTRUCTION SECTOR COMPANIES LISTED ON IDX IN 2016-2018)

By :

Mohammad Rafiyadi Syahputra

Advisor Lecturer : Putu Prima Wulandari, MSA., Ak.

This study aims to obtain empirical evidence of the effect of profitability, liquidity, and dividend policy on corporate value. This study applies price to book value as the proxy of corporate value, return on equity as the proxy of profitability, current ratio as the proxy of liquidity, and dividend payout ratio as the proxy of dividend policy. The populations are all property, real estate and building construction sector companies listed on Indonesia Stock Exchange (IDX), where the total of 75 samples are selected through purposive sampling method. The data analysis by linear regression utilizing IBM SPSS Statistics 25 software indicate that (1) profitability has positive and significant effect on corporate value, (2) liquidity has negative and insignificant effect on corporate value, and (3) dividend policy has positive and insignificant effect on corporate value.

Keywords : Profitability, liquidity, dividend policy, firm value.

(3)

PENDAHULUAN

Lingkungan bisnis yang kompetitif mendorong perusahaan untuk mampu bersaing guna mendapatkan dana investasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan perusahaan yang dimiliki.

Investor tentunya tidak sembarangan dalam melakukan kegiatan investasi, sehingga perusahaan harus mampu untuk meningkatkan nilai perusahaannya, karena nilai perusahaan merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam berinvestasi. Nilai perusahaan yang tinggi dapat tercermin dari harga pasar saham yang tinggi (1). Nilai perusahaan sangat penting karena nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham, karena semakin tinggi nilai perusahaan maka investor akan mendapat keuntungan tambahan tidak hanya dividen yang diberikan perusahaan tetapi juga capital gain dari saham yang mereka miliki. Capital gain merupakan selisih dari harga beli dan jual saham, sedangkan dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan yang berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Alasan mengapa nilai perusahaan penting untuk diteliti karena nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi investor terhadap emiten yang bersangkutan(2). Selain itu, salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham, nilai yang dimiliki para pemegang saham akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat(3).

Pada penelitian ini, peneliti menganalisis nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI sektor property, real estate, and building construction.

Peneliti memilih sektor ini sebagai objek penelitian karena perkembangan industri di sektor property, real estate and building construction begitu pesat saat ini hingga masa yang akan datang, hal tersebut ditunjukkan dengan semakin banyaknya jumlah perusahaan konstruksi di Indonesia serta nilai konstruksi yang diselesaikan juga terus mengalami peningkatan, selain itu semakin meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk di Indonesia menyebabkan

perusahaan disektor properti memiliki potensi yang besar. Menurut Ketua Umum DPP REI Solaeman Soemawinata, potensi pasar sektor properti cukup besar lantaran didukung beberapa faktor, seperti pertumbuhan penduduk Indonesia yang cukup signifikan(4).

Sektor property, real estate and building construction juga memiliki peranan yang penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Sektor ini merupakan sektor yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar serta memiliki efek berantai (multiplier effect) serta backward linkage yang cukup besar terhadap sektor- sektor ekonomi lainnya seperti industri turunan yang ada di dalam sektor properti. Sebagai gambaran, dalam membangun bangunan, tentu membutuhkan berbagai macam hasil industri lainnya, seperti semen, besi, pasir, kaca, kayu, dan lain sebagainya. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mengatakan bahwa sektor properti dan konstruksi memiliki karakter yang sangat baik, karena keduanya bersifat mampu mendorong sektor lain supaya lebih berkembang (5).

Nilai perusahaan dapat diukur salah satunya adalah dengan menggunakan rasio price to book value (PBV)(2). PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham(6). Price to book value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu saham. Proksi ini dipilih karena nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi investor terhadap emiten yang bersangkutan. Nilai wajar perusahaan dapat tercermin dari rasio PBV yang dapat diperoleh dengan membandingkan harga saham di pasar terhadap nilai bukunya, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik kinerja perusahaan(2). Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

Daya tarik utama bagi para investor atau pemilik perusahaan (pemegang saham) dari suatu perusahaan adalah profitabilitas. Jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang stabil atau meningkat, maka hal tersebut dilihat sebagai sinyal positif oleh

(4)

investor terkait dengan kinerja perusahaan(7). Laba yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik sehingga akan mendorong minat investor untuk meningkatkan permintaan saham.

Permintaan saham yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga ikut meningkat(2).

Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan menggunakan rasio return on equity (ROE). ROE adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan dengan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan(8). Selain itu, semakin berhasil perusahaan meningkatkan ROE maka semakin tinggi pula harga saham dan membuat perusahaan mudah untuk memperoleh dana baru(9). Semakin tinggi harga saham maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan.

Faktor selanjutnya yang diduga dapat mempengaruhi nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah likuiditas. Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya(10). Likuiditas menjadi perhatian serius dalam perusahaan karena likuiditas memainkan peranan penting dalam kesuksesan perusahaan(11). Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik dianggap memiliki kinerja yang baik pula oleh investor. Tingginya likuiditas dapat menunjukkan dana yang tersedia untuk membayar dividen, membiayai operasi perusahaan dan investasi sehingga persepsi investor terhadap kinerja perusahaan akan semakin baik(12). Hal tersebut akan menarik minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan dan meningkatkan permintaan saham perusahaan. Permintaan saham yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga ikut meningkat(2). Dalam penelitian ini, likuiditas diproksikan dengan current ratio, yang merupakan rasio antara aktiva lancar dibagi dengan utang lancar perusahaan(13). Current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan(14). Likuiditas pada aspek CR dalam meningkatkan nilai perusahaan dapat dikemukakan bahwa, rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dimana semakin besar persentase rasio CR maka perusahaan memiliki tingkat likuiditas yang baik, sehingga akan memberikan persepsi positif terhadap kondisi perusahaan serta akan meningkatkan nilai perusahaan dimata investor(15).

Faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen. Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan keuangan perusahaan tentang apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan sebagai laba ditahan. Kebijakan dividen juga sebagai mekanisme untuk memberikan sinyal kepada pihak lain tentang prospek stabilitas dan pertumbuhan perusahaan(16). Saat perusahaan akan membagikan dividen kepada para pemegang saham, ini merupakan sinyal positif yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan keputusan investasi diperusahaan.

Pembagian dividen merupakan sinyal yang baik karena investor berekpektasi bahwa profitabilitas perusahaan dan kinerja perusahaan semakin baik.

Sinyal tersebut dapat meningkatkan investasi sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut(17).

Kebijakan dividen berdasarkan penelitian terdahulu diproksikan dengan dividend payout ratio (DPR). Dividend payout ratio (DPR) merupakan rasio yang mengukur seberapa besar bagian laba bersih setelah pajak yang dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham(18). Berdasarkan latar belakang diatas peneliti mencoba untuk menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan ROE, likuiditas yang diproksikan dengan CR dan kebijakan dividen yang diproksikan dengan DPR terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan PBV.

KAJIAN TEORI Signalling Theory

Signalling theory merupakan suatu tindakan yang diambil perusahaan untuk memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan(19). Informasi yang

(5)

dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika informasi tersebut berisi sinyal positif, maka pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar, begitupula jika informasi yang dipublikasikan berisi sinyal negatif(20). Informasi mengenai profitabilitas perusahaan, keadaan likuiditas perusahaan dan bagaimana kebijakan dividen perusahaan juga merupakan informasi yang penting bagi investor.

Profitabilitas perusahaan yang meningkat akan memberikan sinyal yang positif bagi investor terkait dengan kinerja perusahaan. Jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang stabil atau meningkat, maka hal tersebut dilihat sebagai sinyal positif oleh investor terkait dengan kinerja perusahaan(7). Selain profitabilitas, likuiditas juga merupakan informasi yang penting bagi investor. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik akan menjadi sinyal yang positif bagi investor. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik dianggap memiliki kinerja yang baik pula oleh investor. Tingginya likuiditas dapat menunjukkan dana yang tersedia untuk membayar dividen, membiayai operasi perusahaan dan investasi sehingga persepsi investor terhadap kinerja perusahaan akan semakin baik(12). Selain profitabilitas dan likuiditas, kebijakan perusahaan mengenai pembagian dividen perusahaan juga menjadi informasi yang penting bagi investor. Hal tersebut karena kebijakan dividen juga sebagai mekanisme untuk memberikan sinyal kepada pihak lain tentang prospek stabilitas dan pertumbuhan perusahaan(16). Ketika perusahaan akan membagikan dividen kepada para pemegang saham, ini merupakan sinyal positif yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan keputusan investasi diperusahaan. Pembagian dividen merupakan sinyal yang baik karena investor berekpektasi bahwa profitabilitas perusahaan dan kinerja perusahaan semakin baik.

Nilai Perusahaan

Nilai dari sebuah perusahaan akan tercermin melalui harga sahamnya(21), dan penilaian investor terhadap perusahaan cenderung dikaitkan terhadap

harga saham(22). Dengan kata lain, nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.

Dalam penelitian ini, penulis memilih indikator untuk mengukur nilai perusahaan menggunakan rasio price to book value (PBV). Proksi ini dipilih karena nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi investor terhadap emiten yang bersangkutan.

Nilai wajar perusahaan dapat tercermin dari rasio PBV yang dapat diperoleh dengan membandingkan harga saham di pasar terhadap nilai bukunya(2).

Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah keputusan dan kebijakan perusahaan(23). Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan menggunakan rasio return on equity (ROE).

Return on Equity (ROE), rasio ini mencerminkan seberapa besar return yang dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah uang yang ditanamkannya. ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki untuk mendapatkan net income(24).

Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala macam kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya(25).

Likuiditas dapat diukur dengan menggunakan current ratio (CR), yang merupakan perbandingan antara aset lancar dibagi dengan utang lancarnya. CR dapat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya(9). Semakin tinggi CR maka akan menjadi sinyal yang positif bagi investor karna

(6)

menunjukkan perusaaan memiliki tingkat likuiditas yang baik dan perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan keuangan perusahaan tentang apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan sebagai laba ditahan. Kebijakan dividen merupakan suatu sinyal positif untuk perusahaan dimasa mendatang karena menarik investor untuk membeli saham perusahaan. Semakin tinggi pembayaran dividen suatu perusahaan, akan menjadi sinyal positif yang mengindikasikan bahwa keuntungan perusahaan semakin meningkat(26).

Kebijakan dividen dapat diukur dengan menggunakan Divident Payout Ratio (DPR). Rasio ini membandingkan antara dividen per lembar saham dengan laba per lembar saham.

Hipotesis

H1 : Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).

H2 : Likuiditas (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).

H3 : Kebijakan dividen (DPR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dengan objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada sektor property, real estate and building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 sampai 2018. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian explanatory, yaitu peneliti menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesa.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan sektor property, real estate, and building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yang bertujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan peneliti.

Teknik Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, yaitu data penelitian yang berupa angka-angka(27). Sumber data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yang didapatkan melalui laporan keuangan perusahaan yang diunduh melalui website resmi Bursa Efek Indonesia. Data sekunder merupakan informasi yang telah dikumpulkan oleh seseorang/ pihak lain dan bukan peneliti yang melakukan studi mutakhir. Data sekunder dapat berupa catatan atau dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah, analisis industri oleh media, situs web, internet, dan lain sebagainya(28). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan studi kepustakaan. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mempelajari serta menyalin catatan-catatan atau dokumen yang berhubungan dengan data yang diperlukan seperti laporan keuangan perusahaan untuk memperoleh rasio-rasio yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Studi kepustakaan merupakan suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan teori-teori yang melatarbelakangi penelitian. Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur, jurnal, dan karya ilmiah yang berhubungan dengan permasalahan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data melalui analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS 25.

Untuk mendeteksi apakah ada pengaruh signifikan atau tidak dari variabel independen terhadap variabel dependen, maka digunakan analisis model regresi

(7)

linear berganda (multiple linear regression method) yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan a = Konstanta β1 … β3 = Koefisien Regresi X1 = Profitabilitas (ROE) X2 = Likuiditas (CR)

X3 = Kebijakan Dividen (DPR)

Variabel Operasional

Dalam penelitian ini variabel operasional yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen - Nilai Perusahaan

Rumus untuk menghitung nilai perusahaan (PBV) sebagai berikut:

PBV =

2. Variabel Independen - Profitabilitas (ROE)

Rumus untuk menghitung profitabilitas (ROE) sebagai berikut:

Return on Equity =

- Likuiditas (CR)

Rumus untuk menghitung likuiditas (CR) sebagai berikut:

Current Ratio = !"# $%

& $ $%

- Kebijakan Dividen (DPR)

Rumus untuk menghitung kebijakan dividen (DPR) sebagai berikut:

Dividend Payout Ratio = '"#"( ) * + )"), *

HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif

Tabel 1. Statistik Deskriptif

Sumber: Data sekunder diolah, 2020.

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif yang ditunjukkan pada tabel 1. Variabel return on equity (ROE) menunjukkan nilai terendah adalah sebesar 0,0087, nilai tertinggi sebesar 0,4116, rata-rata sebesar 0,115999 dan standar deviasi sebesar 0,0721436.

Variabel current ratio (CR) memiliki nilai terendah sebesar 0,9748, nilai tertinggi sebesar 12,7686, rata- rata sebesar 2,620901 dan standar deviasi sebesar 2,0690801. Variabel dividend payout ratio (DPR) memiliki nilai terendah sebesar 0,0030, nilai tertinggi sebesar 2,4670, rata-rata sebesar 0, 312701 dan standar deviasi sebesar 0, 4076901. Variabel nilai perusahaan yang diproksikan menggunakan price to book value (PBV) menunjukkan nilai terendah sebesar 0,2369, nilai tertinggi sebesar 7,6037, rata-rata sebesar 1,559567 dan nilai standar deviasinya adalah sebesar 1,2576618.

Pengujian Hipotesis

Uji T statistik bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari tiap variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut dibawah ini merupakan hasil dari uji T statistik:

Descriptive Statistics

N Min Max Mean Std. Dev.

ROE 75 0,009 0,4116 0,116 0,072144 CR 75 0,975 12,769 2,6209 2,06908 DPR 75 0,003 2,467 0,3127 0,40769 PBV 75 0,237 7,6037 1,55957 1,257662 Valid N

(listwise) 75

(8)

Tabel 2. Hasil Uji T Statistik Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standar dized Coeffici

ents t Sig.

B Std.

Error Beta

1

(Constant) 0,692 0,238 2,907 0,01 Sqrt_ROE 1,789 0,434 0,441 4,121 ,000 Sqrt_CR -0,15 0,086 -0,187 -1,788 ,078 Sqrt_DPR 0,284 0,161 0,185 1,764 ,082 a. Dependent Variable: Sqrt_PBV

Sumber: Data sekunder diolah, 2020.

Pada tabel 2 diketahui bahwa variabel ROE memiliki t hitung sebesar 4,121 dan Sig. sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari alpha (α = 0,05). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sehingga H1 diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE) maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang diproksikan dengan price to book value (PBV).

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayogi & Fidiani (2016), Sudiani & Darmayanti (2016) dan Lubis dkk (2017) yang menyatakan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori profitabilitas yang dikaitkan dengan signalling theory yang menyatakan bahwa jika perusahaan dapat menghasilkan laba yang stabil atau meningkat, maka hal tersebut dilihat sebagai sinyal positif oleh investor terkait dengan kinerja perusahaan(7). Laba yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik sehingga dapat memicu investor untuk meningkatkan permintaan saham(12). Permintaan

saham yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga ikut meningkat(2).

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada tabel 2 diketahui bahwa variabel CR memiliki t hitung sebesar -1,788 dan Sig.

sebesar 0,078. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari alpha (α = 0,05). Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR) berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sehingga H2 yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan ditolak.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori tentang likuiditas dan kaitannya dengan signalling theory yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik dianggap memiliki kinerja yang baik pula oleh investor. Tingginya likuiditas dapat menunjukkan dana yang tersedia untuk membayar dividen, membiayai operasi perusahaan dan investasi sehingga persepsi investor terhadap kinerja perusahaan akan semakin baik(12). Hal tersebut akan menarik minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan dan meningkatkan permintaan saham perusahaan. Permintaan saham yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga ikut meningkat(2). Namun hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda, karena likuiditas berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut dapat terjadi karena likuiditas yang rendah dapat berdampak pada penurunan harga saham, namun jika terlalu tinggi hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan laba perusahaan karena banyaknya dana yang menganggur. Adanya piutang yang tak tertagih serta persediaan yang belum dijual dapat menyebabkan likuiditas menjadi tinggi. Jika hal tersebut lebih mendominasi unsur aktiva lancar, hal tersebut berdampak pada likuiditas perusahaan akan tinggi dan seolah-olah dalam kondisi likuid(12). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa jika likuiditas terlalu tinggi dapat memberikan sinyal yang negatif bagi investor sehingga dapat menyebabkan investor menjual saham yang dimiliki

(9)

yang pada akhirnya dapat menurunkan harga saham dan nilai perusahaan.

Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio lancar yang seharusnya(29). Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa jika rasio lancar perusahaan lebih dari 2 maka dapat dikatakan rasio lancar tersebut termasuk tinggi. Pada tabel 1 hasil uji statistik deskriptif, diketahui bahwa likuiditas dalam penelitian ini memiliki rata-rata sebesar 2,62, nilai tersebut lebih besar dari angka 2 sehingga dapat dikatakan bahwa likuiditas didalam penelitian ini termasuk kategori tinggi. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa likuiditas yang diproksikan dengan CR berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut dapat terjadi karena apabila rasio lancar rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun apabila rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik, hal tersebut dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin(30). Jadi ketika rasio lancar tinggi hal tersebut bisa saja mengindikasikan bahwa perusahaan kelebihan aktiva lancar ataupun kurang optimalnya perusahaan dalam mengelola atau memanajemen aktiva lancarnya. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudiani & Darmayanti (2016) yang menyatakan bahwa likuiditas yang diproksikan dengan current ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada tabel 2 diketahui bahwa variabel DPR memiliki t hitung sebesar 1,764 dan Sig. sebesar 0,082. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari alpha (α = 0,05). Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend payout ratio (DPR) berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sehingga H3 yang menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan ditolak.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori tentang kebijakan dividen dan kaitannya dengan signalling theory yang menyatakan bahwa kebijakan dividen juga sebagai mekanisme untuk memberikan sinyal kepada pihak lain tentang prospek stabilitas dan pertumbuhan perusahaan(16). Ketika perusahaan akan membagikan dividen kepada para pemegang saham, ini merupakan sinyal positif yang dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan keputusan investasi diperusahaan. Pembagian dividen merupakan sinyal yang baik karena investor berekpektasi bahwa profitabilitas perusahaan dan kinerja perusahaan semakin baik. Sinyal tersebut dapat meningkatkan investasi sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut(17). Dengan dimikian, dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan(31).

Namun hasil penelitian ini menunjukkan bukti yang berbeda, karena kebijakan dividen berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut dapat terjadi karena kemampuan perusahaan membayar dividen bukan merupakan pertimbangan utama investor dalam membeli saham(32). Selain itu, nilai perusahaan ditentukan tersendiri oleh kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba sehingga kebijakan perusahaan dalam membagi laba dalam bentuk dividen dan laba yang ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan(32). Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa kebijakan dividen bukan merupakan pertimbangan utama investor dalam berinvestasi, melainkan bagaimana perusahaan mampu menciptakan laba menggunakan sumber daya yang ada yang menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi, sehingga kebijakan perusahaan mengenai dividen tidak terlalu mempengaruhi nilai perusahaan. Hal tersebut juga diperkuat melalui hasil penelitian ini dimana profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Akbar & Fahmi (2020) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend payout ratio (DPR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

(10)

KESIMPULAN

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara profitabilitas dan nilai perusahaan. Likuiditas berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

SARAN

Guna kepentingan lebih lanjut, ada beberapa saran yang diberikan peneliti agar dapat dipertimbangkan oleh peneliti selanjutnya, investor maupun pihak perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1) Peneliti Selanjutnya disarankan menggunakan objek penelitian dari sektor lain untuk diteliti atau menggunakan semua jenis sektor perusahaan serta memperpanjang periode pengamatan agar mendapatkan jumlah sampel yang lebih banyak untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya dan menambahkan variabel baru atau menggunakan proksi yang berbeda jika menggunakan variabel yang sama untuk mengetahui faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. 2) Investor disarankan untuk memperhatikan profitabilitas, likuiditas, kebijakan dividen dan nilai perusahaan serta mempertimbangkan berbagai informasi lainnya dalam menginvestasikan dananya agar investor dapat memperoleh keuntungan yang optimal. 3) Untuk perusahaan, sebelum menentukan kebijakan dividennya, disarankan terlebih dahulu memperhatikan profitabilitas dan likuiditas perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Akan tetapi, yang paling utama harus diperhatikan adalah profitabilitas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sukirni, Dwi. (2012). Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan.

Accounting Analysis Journal. Universitas Negeri Semarang.

2. Nurhayati, Mafizatun. (2013).

Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya terhadap

Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis, 5(2), 144-153

3. Hasania, dkk. (2016). Pengaruh Current Ratio, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal dan ROE terhadap Nilai Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011- 2014. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi 16(3),133-144

4. Properti.kompas.com. (2017). Potensi Sektor Properti Besar karena Pertumbuhan Penduduk dan Ekspansi.

Diakses pada tanggal 27 Juni 2020. Dari https://properti.kompas.com/read/2017/0 8/11/100000521/potensi-sektor-properti- besar-karena-pertumbuhan-penduduk- dan-ekspansi.

5. Liputan6.com. (2019). Pertumbuhan Industri Properti yang Cepat Berdampak Besar ke Ekonomi. Diakses pada tanggal

27 Juni 2020, dari

https://www.liputan6.com/bisnis/read/40 65907/pertumbuhan-industri-properti- yang-cepat-berdampak-besar-ke- ekonomi.

6. Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011).

Essential of Financial Management, Edisi 11. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

7. Rizqia, Dwita Ayu, Aisjah, Siti dan Sumiati. (2013). Effect of Managerial Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, dan Investment Opportunity on Dividend Policy and Firm Value. Research Journal of Finance and Accounting, 4(11).

(11)

8. Dharmastuti, Fara. (2004). Analisis Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Investment, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin Dalam Menetapkan Harga Saham Perdana. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya, No. 2, 14-28.

9. Sudiani, N. K. A. & Ni Putu Ayu Darmayanti. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan, dan Investment Opportunity Set terhadap Nilai Perusahaan. Manajemen Unud, 5(7), pp. 4545-4574.

10. Hamizar. (2016). Analisis Faktor-faktor fundamental dan Faktor Teknikal serta Pengaruhnya terhadap Price to Book Value (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014).

Jurnal Lentera Akuntansi, 2(1).

11. Owolabi, Ademola, B. (2012). Effect of Organizational Justice and Organizational\Environment on Turn- over Intention of Health Workers in Ekiti State, Nigeria. Journal of Research in World Economy, 3(1).

12. Akbar, F. & Fahmi, I. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 5(1), 62-81.

13. Sartono, Agus. (2000). Ringkasan Teori Manajemen Keuangan Soal dan Penyelesaiannya. Edisi 3. Yogyakarta.

BPFE.

14. Kasmir. (2014). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Gajah Grafindo Persada.

15. Putri, R. W. & Ukhriyawati, C. F. (2016).

Pengaruh Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014. Bening, 3(1), 52-73.

16. Nasser, Ali, Tabari, Yadollah Z dan Shahrokh Shirazi. (2013). Examining The Determination of Dividend Policy in Listed Companies in Tehran Stock Exchange. Indian Journal of Fundamental and Applied Life Science, 5(3), 2375-2382.

17. Sudarsono, M. A. (2015). Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Fakultas Ekonomi. Jurusan Manajemen.

Universitas Negeri Semarang.

Semarang.

18. Sudana, I Made. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik Edisi 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

19. Faridah, N. & Kurnia. (2016). Pengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan, Kebijakan Dividen, Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 5 (2), 1-15.

20. Hartono, Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

21. Susanti, Leni. (2011). Pengaruh Keputusan Investasi dan Stuktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008- 2010. Jurnal sains Manajemen &

Akuntansi, 3(2), 1-8.

22. Senata, M. (2016). Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan yang tercatat pada Indeks LQ-45 Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 6(April), pp. 73-84.

(12)

23. Sukaenah. (2015). Pengaruh Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Sales Growthterhadap Nilai Perusahaan pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2013. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 1(1), 1-17.

24. Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana

25. Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

26. Martikarini, N. (2014). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Jurnal Administratsi Bisnis, 2(1), 1-10.

27. Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

28. Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat.

29. Hanafi, Mamduh M & Halim, Abdul.

(2016) Analisi Laporan Keuangan. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

30. Oktrima, B. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris: PT. Mayora Indah, Tbk. Tahun 2011-2015). Manajemen Keuangan, 1(1), 98-107.

31. Sawir, A. (2004). Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

32. Pamungkas, H. S. & Puspaningsih, A.

(2013). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. JAAI, 17(2), 156-165.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Rasio Likuiditas dilihat dari CR menunjukkan hasil bahwa pada tahun 2017-2021 nilai rata-ratanya sebesar 163,2%, ini menunjukkan perusahaan memiliki cukup kemampuan untuk

Dengan kata lain, rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban atau utang pada saat ditagih.23 Pentingnya bank mengelola