• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan bentuk morfem terikat dalam novel yang berjudul 5 cm karya Donny Dhirgantoro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian ini bertujuan Untuk mendeskripsikan bentuk morfem terikat dalam novel yang berjudul 5 cm karya Donny Dhirgantoro"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR

Kajian Pustaka

Kajian yang berkaitan dengan tajuk ini ialah Zufik Harlina 2013 "Menganalisis morfem bebas dan morfem terikat dalam subdialek Melayu Pancur Republik Lingga" Kesimpulan morfem bebas dan morfem terikat dalam subdialek Melayu Pancur Republik. Lingga ialah morfem bebas dan morfem terikat, morfem bebas dalam bentuk kata dasar, dan morfem terikat ialah imbuhan. Morfem bebas dan morfem terikat terdiri daripada kata kerja, kata adjektif, kata adverba dan kata nama. Morfem yang boleh berdiri sendiri, seperti kapital, dipanggil morfem bebas, manakala yang dikaitkan dengan bentuk lain, seperti mem- dan per-, dipanggil morfem terikat.

Contoh pembesaran di atas adalah kata yang terdiri dari tiga morfem, yaitu dua morfem terikat dan satu morfem bebas, besar. Kata baik memiliki arti yang berbeda dengan kata diperbaiki, karena kata baik terdiri dari satu morfem, sedangkan kata diperbaiki terdiri dari dua morfem, yaitu morfem terikat berupa bidang dan morfem bebas berupa baik. Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, alomorf dipilih sebagai nama morfem dengan alasan alomorf tersebut paling banyak digunakan. Morfem dalam bahasa apapun dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria.

Berdasarkan kebebasannya, morfem jenis ini dibedakan menjadi dua 1) Morfem bebas adalah morfem yang tidak berhubungan. Misalnya morfem (pulang, merah dan pergi) yang berdiri sendiri tanpa digabung. 2) Morfem terikat adalah morfem yang harus digabungkan terlebih dahulu dengan morfem lain untuk digunakan dalam sebuah cerita. Menurut Santoso (2004), morfem bebas adalah morfem yang berpotensi berdiri sendiri sebagai kata dan dapat langsung membentuk kalimat.

Tapi ingat, konsep kata bukan hanya morfem bebas, kata juga mencakup semua bentuk gabungan dari morfem terikat dan morfem bebas, morfem dasar dan morfem dasar. Morfem terikat adalah morfem yang belum mengandung makna, sehingga morfem ini belum berpotensi sebagai kata. Namun sebagai morfem terikat yang berbeda dengan afiks, ia dapat membentuk formasi atau konstruksi dengan morfem terikat lainnya.

Menurut Santos (2004), ada dua jenis morfem terikat dalam bahasa Indonesia, yaitu morfem terikat secara morfologis dan morfem terikat secara sintaksis. Pertama, bentuk-bentuk seperti juang, heni, slang, dan berbaur juga merupakan morfem terikat karena bentuk-bentuk tersebut, meskipun bukan afiks, tidak dapat muncul dalam tuturan tanpa terlebih dahulu mengalami proses ma, dan jika atau secara morfologis, seperti pelekatan, reduplikasi, dan komposisi. . Ketiga, bentuk-bentuk seperti renta (yang hanya terjadi pada usia tua), kerontang (yang hanya terjadi pada hari kering) juga merupakan morfem terikat.

Keempat, bentuk-bentuk yang mengandung preposisi dan konjungsi seperti: to, of, on atau secara morfologis termasuk morfem bebas, tetapi merupakan morfem terikat secara sintaksis. Satuan yang memiliki struktur fonologis yang sama, sss bisa satu morfem, bisa juga morfem lain.

Pengertian Novel

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa novel adalah cerita berbentuk prosa dengan alur, cukup untuk mengisi satu alur, cukup untuk mengisi satu buku atau lebih dan mempunyai kelebihan yaitu dapat menyampaikan peristiwa kompleks dengan indah.

Kerangka Pikir

Namun, Anda tidak hanya menyukai ceritanya, karena dalam novel, hubungan antar episode seringkali tidak langsung dapat dikenali secara teori. Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pada salah satu media tulis untuk mendefinisikan morfem dalam novel, sehingga masalah yang dihadapi peneliti dapat diselesaikan dengan baik, bahkan untuk sementara. Jenis penelitian deskriptif kualitatif pada morfem-morfem terkait yang terdapat dalam novel Dhonny Dhirgantoro 5 Cm.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara akurat ciri-ciri individu, gejala-gejala yang terjadi atau yang nyata. Selanjutnya, Moleong mencirikan penelitian kualitatif sebagai berikut: latar belakang alam, teori dasar, deskripsi, lebih terkait dengan proses daripada hasil, keberadaan. Untuk memperjelas arah penelitian ini, maka perlu diperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian.

Morfem terikat adalah morfem yang pertama-tama harus digabungkan dengan morfem lain agar dapat digunakan dalam ucapan.

Data dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dari data di atas, penggunaan morfem terikat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu afirmasi yang terdiri dari 474 kata, klitik dan proklitik 531 kata sedangkan partikel terdiri dari 11 kata. Selain itu, unsur-unsur kecil seperti partikel –ku, -lah, -kah dan bentuk lain yang tidak dapat berdiri sendiri juga tergolong morfem terikat. Kata kubawa merupakan gabungan dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem ku adalah morfem terikat, morfem bebas adalah morfem bebas, morfem terikat -ku tidak dapat digunakan dalam sebuah cerita karena tidak memiliki arti atau makna.

Kata-kata bukan gabungan dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem adalah morfem terikat, morfem bukan morfem bebas, morfem terikat tidak dapat digunakan dalam sebuah cerita karena tidak mengandung arti atau makna. Kata mungkin merupakan gabungan dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem -kah morfem terikat morfem mungkin morfem bebas, morfem terikat - tidak dapat digunakan dalam sebuah cerita karena tidak mengandung arti atau makna. Kata takdir merupakan gabungan dari morfem bebas dan morfem terikat, morfem terikat, morfem takdir, morfem bebas, morfem terikat tidak dapat digunakan dalam sebuah narasi karena tidak mengandung makna atau makna.

Dari penjelasan morfem di atas, penulis akan menuliskan macam-macam morfem terikat baik itu afiks, klitik maupun partikel, morfem terikat yaitu afiks (morfem kean hilang, morfem me-can lepas, morfem ketawa, pembuatan morfem mem). , menjalankan morfem) , klitika (rumah morfem, kampus morfem, ibu dari morfem saya, bulu morfem) partikel (bukankah itu morfem, muncul morfem, wajar untuk morfem , apa itu morfem, dan lain-lain. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu gambaran penggunaan morfem terikat yang digunakan oleh Donny Dhirgantoro, dapat dikemukakan bahwa terdapat variasi morfem yang digunakan.

Pembahasan

Termasuk: Morfem membuat awalan –mem, mimpi awalan –ber, mengambil awalan campuran, berjalan awalan ber, awalan suara, morfem mengambil campuran awalan, mengagumi campuran awalan, mulai dengan awalan ber, awalan hina mem, awalan relief ber, menggunakan awalan ter, awalan di, awalan tertawa ter, awalan ber katakan, awalan ber bernafas. Kata yang memiliki supik terdiri dari (-an, -kan, men-kan) antara lain morfem jalanan, sufiks an, pikiran supiks supiks an, jodoh supiks an, bangga supiks kan, aksara, supiks an, tidur supiks an, beri supiks pada benar, beri supiks kaleng, lepas confiks men, beri supiks kaleng, cantiknya confiks,. Kata konfiks yang terdiri dari (ke-an, dan rol) meliputi morfem keindahan konfiks, kesaktian konfiks, keyakinan konfiks wujud, habis, konfiks wujud, kebanyakan, konfiks menjadi, kekuningan, konfiks lengket, konfiks jenuh, konfiks lengket kebanggaan, terlalu banyak konflik, konflik jelek, konflik hilang, terjebak dalam konflik, kelembutan konflik, kebingungan konflik aneh, perluasan, konflik aneh, peristiwa dari konflik yang aneh.

Morfem konflik gila, konflik hilang, dibanjiri konflik, terjebak konflik, panas konflik, frekuensi. Kata-kata yang bertentangan peran antara lain morfem melawan peran yang bertentangan, membangkitkan peran yang bertentangan, menulis peran yang bertentangan, membangkitkan peran yang bertentangan, peran konflik pertemanan, Kata-kata dengan di-can yang bertentangan, meliputi: Morfem perlu, konflik benar. Kata-kata yang mengandung konfixer meng-kan meliputi morfem yang mengumpulkan konfixer meng-kan, katakan konfixer meng-kan, menghasilkan konfixer meng-kan, menghilangkan konfixer meng-kan.

Kata-kata yang terdapat pada konfiks pe-an dan me-kan antara lain morfem pada konfiks pe-an pegunungan, konfiks pe-an peringatan, konfiks pe-an pohon, pedesaan pada konfiks pe-an. Kata fix me-can, play fix me-can, membangkitkan fix me-can, raise, fix me-can, luncurkan morfem me-can, lepaskan fix me-can. Kata konpiks men- bisa termasuk morfem langsung konpiks men- bener, sakitnya konfirmasi, kirim, konfirmasi. Klitik dan proklitik yang terdiri dari itu dan saya sertakan morfem tubuh klitiknya, kulit klitiknya, saudara perempuan klitiknya, kamarnya klitiknya, kereta klitiknya, tahunku klitikku, kuakan klitikku , Saya mencoba, proklitik saya.

Partikel terdiri dari lah, kah, dan juga termasuk morfem, bukan partikel, bisa jadi partikel, kemudian muncul partikel, tidak benar. Dalam penggunaan morfem terikat dalam novel, ada 3 cara untuk mendefinisikan morfem terikat, yaitu: Afiksasi adalah proses penambahan afiks pada bentuk dasar. Kata bunyi merupakan gabungan dua morfem yang terdiri dari morfem terikat dan morfem bebas, kata berjalan merupakan gabungan dua morfem yang terdiri dari morfem terikat dan morfem bebas.

Kata makanan terdiri dari dua morfem, eat dan -an, kata give terdiri dari dua morfem, give dan -kan. Dari pembahasan data di atas, kita dapat menemukan bahwa afiks terdiri dari 474 kata, klitika terdiri dari 531 kata, dan partikel terdiri dari 11 kata.

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Imbuhan ialah bentuk, biasanya dalam bentuk morfem terikat, yang ditambahkan pada dasar dalam proses pembentukan kata.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

vii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT senantiasa dipanjatkan, sehingga pada akhirnya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model