• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa yang masih rendah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V MI AN-NUUR GUPPI Mojopahit

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa yang masih rendah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V MI AN-NUUR GUPPI Mojopahit"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa kelas V MI AN-NUUR GUPPI Mojopahit yang masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V MI AN-NUUR GUPPI Mojopahit, setelah mengikuti pembelajaran dengan Contextual Teaching and Learning T.P. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI AN-NUUR GUPPI Mojopahit T.P.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaaat Penelitian

Dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat memberikan cara belajar yang baru dan bersifat konstruktif atau membangun pengetahuan baru sehingga siswa lebih tertarik untuk memahami materi yang disajikan melalui usaha sendiri dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan siswa. hasil belajar. Penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi sekolah, khususnya dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat memberikan pengalaman praktis bagaimana menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam proses pembelajaran sehingga nantinya dapat digunakan untuk membantu di lapangan.

Penelitian yang Relevan

Hasil Belajar

Umar Hamalik menyatakan bahwa hasil belajar adalah jika seseorang telah belajar maka akan terjadi perubahan tingkah laku orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti. Sementara itu, Dimyati dan Mudjiono berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hasil interaksi antara belajar dan mengajar. Hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan, sejauh mana seorang siswa mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi yang dipelajari selama proses pembelajaran.

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Contextual Teaching and Learning (CTL) mendorong siswa untuk menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dan kehidupan nyata. Ciri-ciri pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada siswa dengan menyediakan alat yang berbeda dan sumber belajar yang memadai. Mengenai beberapa karakteristik pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), antara lain: .. 9) Siswa kritis terhadap guru yang kreatif. 14.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Sedangkan menurut Tim IKIP Surabaya dalam buku Tusriyanto, IPS adalah bidang studi yang menghargai, mengkaji, mengelaborasi dan membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan masalah hubungan antarmanusia agar benar-benar dipahami dan dicari solusinya. Penyajiannya harus dalam bentuk yang terintegrasi dari berbagai ilmu sosial terpilih, kemudian disederhanakan sesuai kepentingan mazhab. Memiliki kemampuan berpikir logis dan kritis dasar, rasa ingin tahu, penelitian, pemecahan masalah dan keterampilan hidup sosial.

Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan bersaing dalam masyarakat majemuk di tingkat lokal, nasional dan global. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang berasal dari gabungan ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi, geografi, sejarah dan ilmu-ilmu sosial lainnya yang mempelajari sekumpulan peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan masalah sosial. yang terjadi dalam masyarakat. Dari perspektif kelompok, ini bisa berupa keluarga, lingkungan, desa, desa, organisasi masyarakat, dan bangsa.

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk diajarkan kepada siswa karena bahan ajar yang diberikan oleh guru merupakan suatu kenyataan dan sering terjadi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Selain itu, tujuan pembelajaran IPS adalah mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik, memiliki kemampuan berpikir dan mampu meneruskan budaya negaranya. Memiliki kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, penelitian, pemecahan masalah dan kecakapan hidup sosial.

Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan bersaing dalam masyarakat majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

Hipotesis Tindakan

Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain 21 Berdasarkan pengertian tersebut maka variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan Contextual Approach to Teaching and Learning (CTL) dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan Kontekstual Belajar Mengajar adalah konsep pengajaran yang membantu guru untuk dapat menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Definisi ini menekankan pentingnya mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa, materi pembelajaran harus bermanfaat bagi siswa dan bermakna dalam arti dapat menambah pengetahuan awal siswa melalui pengalaman belajar yang diperoleh melalui proses pengalaman, penemuan, perluasan, dan penguatan.

Contextual Teaching and Learning meliputi empat fase, yaitu: keterlibatan, eksplorasi, penjelasan dan solusi serta pengambilan tindakan.

Variabel Terikat

Setting Penelitian

Subyek Penelitian

Prosedur Penelitian

Tahap Pelaksanaan Penelitian

Dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), peneliti akan mengkolaborasikan dengan berbagai metode pembelajaran yang dapat memperkuat dan mendukung, metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) antara lain: metode ctl, ceramah metode, metode bermain peran, metode demonstrasi, metode diskusi. Adalah suatu konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan materi yang diajarkannya dengan situasi kehidupan nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Merupakan cara mengajar yang dilakukan guru dalam bentuk monolog satu arah dengan siswa.

Dalam metode proofreading, guru menyampaikan materi pembelajaran secara lisan, dan dalam hal ini ia membantu dirinya sendiri dengan alat bantu lain yang memudahkan penyampaian materi pembelajaran. Metode pengajaran dengan memberikan pengalaman belajar melalui tindakan melihat dan mendengar, diikuti dengan menirukan karya yang diperlihatkan.

Observasi

Refleksi

Teknik Pengumpulan Data

Metode Tes

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan dan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Soal tes terdiri dari beberapa item tes (item) yang masing-masing mengukur suatu jenis variabel. Dalam memperoleh data tentang hasil belajar kognitif siswa kelas V MI AN-NUUR GUPPI Mojopahit peneliti menggunakan pre-test dan post-test untuk mengukur hasil belajar siswa dengan standar hasil belajar siswa sesuai dengan ketuntasan minimal. kriteria (PKS) dalam mata pelajaran IPS.

Metode Observasi

Dengan demikian metode ini dilakukan oleh peneliti yang langsung berkunjung ke lokasi penelitian untuk mengamati dan merekam secara langsung kegiatan dalam proses belajar mengajar kelas V MI ANNUR GUPPI Mojopahit.

Metode Dokumentasi

Instrumen Penelitian

Validitas

Teknik Analisis Data

Rumus Untuk Menghitung Presentase

Deskripsi Lokasi Penelitian

30 Dokumen Mojopahit MI EN-NUUR GUPPI. . digunakan untuk mengganti atap bangunan madrasah yaitu kap dan genteng 5 ruang belajar. Buku perpustakaan dan bahan ajar MI An-Nuur GUPPI terdiri dari buku pedoman guru, buku pedoman siswa dan buku perpustakaan lainnya yang dapat digunakan siswa untuk mempelajari dan menggali ilmu yang sangat dibutuhkan siswa dalam pembelajaran di sekolah. D. Secara umum MI AN-NUUR GUPPI memiliki jumlah tenaga pengajar yang sesuai dengan disiplin ilmunya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi baik guru itu sendiri maupun siswanya.

Umul Fatimah, S.Pd.I P GTY Wali Kelas Kelas VI Sumber : Dokumen MI AN-NUUR GUPPI Mojopahit e. Struktur organisasi MI AN-NUUR GUPPI Mojopahi terdiri dari Kepala Sekolah, Komite, Ketua Yayasan, Tata Usaha, Wakil Kurikulum, Wakil Bidang Kemahasiswaan, Bendahara, Pembina Pramuka, Pembina UKS, Wali Kelas dan Guru. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran IPS di kelas V MI AN-NUUR GUPPI Mojopahit.

Proses pembelajaran pada siklus I dengan pendekatan pembelajaran kontekstual, aktivitas guru diamati dengan lembar observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dari tabel di atas terlihat bahwa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual, aktivitas guru dalam siklus mengalami peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada Siklus II dapat dilihat pada pre dan post test yang diberikan guru kepada siswa kelas V dengan jumlah siswa 23 orang.

Dalam hal ini hasil belajar siswa sudah menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dari sebelum dan sesudah diberikan tindakan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual pada siklus II. Untuk melihat perbandingan aktivitas guru selama pembelajaran siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Untuk lebih jelasnya tentang peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual kelas V MI AN-NUUR GUPPI Mojopahit dapat dilihat pada gambar berikut.

Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Penerapan pendekatan belajar mengajar kontekstual mampu melatih siswa untuk mampu mencapai pengetahuannya sendiri dengan berdiskusi dan menghubungkan materi pembelajaran dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena siswa berada dalam proses.

Aktifitas konstruktivisme dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning ini terlihat ketika guru meminta siswa untuk dapat mendeskripsikan makna dan perjuangan kemerdekaan. Kegiatan penelitian dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning terlihat ketika siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan mencari informasi dengan bertanya kepada teman sebaya, membaca buku di perpustakaan dan mengaitkannya dengan kehidupan mereka sendiri. Keaktifan warga belajar dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning ini terlihat ketika guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan tugas untuk diselesaikan bersama.

Keaktifan bertanya dalam pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran kontekstual terlihat ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya dan ketika siswa saling memberi makna tentang bahan ajar. Kegiatan pemodelan dalam pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat dilihat pada saat siswa mementaskan drama pendek tentang proklamasi kemerdekaan. Kegiatan penilaian yang nyata dalam pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran kontekstual ini dapat dilihat pada saat guru menilai keaktifan dan semangat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Kegiatan refleksi dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning ini terlihat pada saat guru dan siswa melakukan kilas balik dan berusaha mengingat kembali kegiatan yang berlangsung selama pembelajaran.

PENUTUP

Saran

Dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran berbasis pembelajaran kontekstual diharapkan guru lebih meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada topik peristiwa seputar proklamasi kemerdekaan dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Serta lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas, khususnya mata pelajaran IPS. Diharapkan kepala Madrasah memberikan motivasi kepada guru IPS untuk dapat menerapkan pembelajaran berbasis pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran di kelas karena dapat memberikan variasi pembelajaran di kelas.

Referensi

Dokumen terkait

Those are (1) planning various program for the school; (2) developing the school organization as necessary; (3) leading the school in empowering the resources;