• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PRE DAN POST CONFERENCE KEPERAWATAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 5 RUMAH SAKIT X JAKARTA - Unas Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENERAPAN PRE DAN POST CONFERENCE KEPERAWATAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI RUANG RAWAT INAP LANTAI 5 RUMAH SAKIT X JAKARTA - Unas Repository"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola untuk menjalankan fungsi manajemen agar tujuan dapat tercapai secara optimal. Sehingga seorang manajer keperawatan dituntut untuk dapat melakukan fungsi manajemen.

Salah satu dari fungsi manajemen keperawatan yang sangat penting yaitu fungsi pengarahan (directing). Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan kegiatan keperawatan di ruang rawat inap, karena bertujuan untuk menugaskan perawat agar melaksanakan tugas dan mencapai tujuan yang telah ditentukan (Swanburg et al, 2000).

Kegiatan pre dan post conference sangat diperlukan dalam pemberian pelayanan keperawatan, karena ketua tim dan anggotanya harus mampu mendiskusikan pengalaman klinik yang dilakukan, menganalisis, mengklarifikasi keterkaitan antara masalah dengan situasi yang ada, mengidentifikasi masalah, menyampaikan dan membangun sistem pendukung antar perawat dalam bentuk diskusi formal dan professional. Proses diskusi pada pre dan post conference dapat menghasilkan strategi yang efektif dan mengasah kemampuan berfikir kritis untuk merencanakan kegiatan pada pelayanan keperawatan (Sugiharto, Keliat, Sri, 2012, hlm 17).

Menurut penelitian Amalia E (2015), pre dan post conference berpengaruh terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan, karena pre dan post conference yang belum optimal mempengaruhi kelancaran pemberian asuhan

(2)

2

keperawatan karena kurang terorganisirnya pembagian dan perencanaan asuhan keperawatan sehingga dapat berpengaruh juga terhadap kualitas pelayanan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Seniwati (2014), yang mengatakan bahwa pre dan post conference berpengaruh terhadap kinerja perawat, karena pelaksanaan pre dan post conference mempunyai dampak terhadap kinerja perawat pelaksana. Jika pelaksanaan pre dan post conference baik maka kinerja perawat pelaksana akan baik, pula begitu sebaliknya.

Saat ini kita lihat di rumah sakit terutama di ruang rawat inap keperawatan masih belum optimalnya penerapan pre dan post conference.

Hal ini bisa saja terjadi akibat kurang terpaparnya staff keperawatan tentang bagaimana pelaksanaan pre dan post conference yang benar. Begitu juga di rumah sakit X, terutama di ruang rawat inap lantai 5. Berdasarkan data yang didapat bahwa penerapan MAKP di ruang tersebut sudah ada dari tahun 2016 tetapi seiring berjalannya waktu terjadi turn over kepala ruang dan perawat pelaksana yang cukup tinggi sehingga menyebabkan kegiatan pre dan post conference tidak optimal. Serta dari hasil observasi, wawancara dan kuesioner terdapat 84.16% perawat melaksanakan pre conference dan ada 46.15% tidak melaksanakan post conference

Mengingat pelaksanaan pre dan post conference ini sangat penting dalam menentukan kualitas pemberian asuhan keperawatan dan kualitas pelayanan keperawatan. Selain itu kegiatan pre dan post conference berpengaruh terhadap operan. Pre dan post conference dilakukan untuk

(3)

3

mendiskusikan mengenai masalah-masalah yang terjadi pada pasien. Apabila pre dan post conference dilakukan dengan tidak baik, maka informasi yang diberikan pada saat operan tidak akan efektif. Komunikasi yang dilakukan harus efektif dan akurat agar tugas-tugas yang akan dilanjutkan oleh perawat selanjutnya berjalan dengan baik.

Kualitas pelayanan keperawatan harus menjadi prioritas utama, sehingga perawat diharuskan untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya dan berubah sesuai tuntutan masyarakat. Hal ini perlu menjadi perhatian untuk ditindak lanjuti. Sehingga peneliti tertarik untuk membahas hal ini dengan melakukan study kasus tentang Penerapan Pre dan Post Conference Keperawatan Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Ruang Rawat Inap Lantai 5 Rumah Sakit X Jakarta.

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana Penerapan Pre dan Post Conference Keperawatan Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Ruang Rawat Inap Lantai 5 Rumah Sakit X Jakarta.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Mampu menerapkan Pre dan Post Conference Keperawatan Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Ruang Rawat Inap Lantai 5 Rumah Sakit X Jakarta.

(4)

4 1.3.2. Tujuan Khusus

a) Mampu mengetahui dan memahami tentang konsep pre dan post conference keperawatan.

b) Mampu melakukan pengkajian tentang penerapan pre dan post conference keperawatan di Ruang Rawat Inap Lantai 5 Rumah Sakit X Jakarta.

c) Mampu merumuskan masalah tentang penerapan pre dan post conference keperawatan di Ruang Rawat Inap Lantai 5 Rumah Sakit X Jakarta.

d) Mampu memberikan intervensi tentang penerapan pre dan post conference keperawatan di Ruang Rawat Inap Lantai 5 Rumah Sakit X Jakarta.

e) Mampu melakukan implementasi tentang penerapan pre dan post conference keperawatan di Ruang Rawat Inap Lantai 5 Rumah Sakit X Jakarta.

f) Mampu mengevaluasi tentang penerapan pre dan post conference keperawatan di Ruang Rawat Inap Lantai 5 Rumah Sakit X Jakarta.

1.4. Manfaat Penulisan 1) Manfaat keilmuan

Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi perawat Ners dalam menerapkan pre dan post conference keperawatan di Ruang Rawat Inap Lantai 5 Rumah Sakit X Jakarta.

2) Manfaat aplikatif a) Ruangan

Melalui praktek manajemen keperawatan dapat diketahui masalah yang ada di ruangan rawat inap lantai 5 Rumah Sakit X Jakarta yang

(5)

5

berkaitan dengan pre dan post conference keperawatan. Dapat terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan perawat, antara perawat dengan tim kesehatan lain dengan pasien serta keluarga. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan displin diri perawat

b) Rumah Sakit

Melalui praktek manajemen keperawatan dapat tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal, serta meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dalam mencapai kepuasaan pasien, keluarga dan masyarakat.

c) Institusi Pendidikan

Menjadi bahan masukan dalam penelitian kesehatan dan pengembangan mata kuliah Manajemen Keperawatan sebagai bimbingan terhadap mahasiswa yang sedang berada di stase Manajemen Keperawatan khususnya Program Studi Pendidikan profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional.

d) Penulis selanjutnya

Sebagai data tambahan bagi mahasiswa praktek stase Manajemen Keperawatan selanjutnya di Program Studi Pendidikan profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu  perawat untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang

Penelitian ini untuk mendapatkan gambaran dan hubungan antara persepsi pasien tentang dimensi mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap

Untuk mengetahui dan menganalisis variabel mana yang lebih berpengaruh antara kualitas pelayanan keperawatan, fasilitas atau minat terhadap kepuasan pasien Di Ruang

Djamil Padang yang bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan dengan kepuasan pasien dalam pelayanan keperawatan di ruang rawat inap RSUP Dr. Djamil Padang

Ada pengaruh beban kerja perawat terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan keperawatan (Bukti Fisik, Kehandalan, Ketanggapan, Jaminan Kepastian, Empati) di Ruang Rawat Inap

Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien dalam mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat jalan Rumah Sakit Adenin Adenan

Hasil penelitian menyimpulkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara tingkat stress kerja perawat terhadap mutu pelayanan keperawatan di Ruang Rawat Inap RS PKU

Hubungan Performansi Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Pertamedika Ummi Rosnati Tahun 2023 Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang