i
PENERAPAN E-COMMERCE UNTUK PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
“Manajemen UMKM”
Dosen pengampu:
Rizqi Fajar Rochimawati, S.M., M.E Disusun oleh : kelompok 03
1. Inalatul Rosidah (401210143) 2. Intan Nor Sayekti (401210146)
3. Isnawati (401210150)
4. Khoirul Ardiansyah (401210159) 5. Laila Husna Zahratul Muna (401210165)
5 Ekonomi Syariah E
JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2023
i
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul
“Penerapan E-commerce Untuk Perkembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah” Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada nabi kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam ilmiyah pada saat ini. Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada segala pihak yang telah mendukung proses pengerjaan makalah ini :
1. Rizqi Fajar Rochimawati, S.M., M.E selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen UMKM.
2. Rekan mahasiswa yang telah memberikan banyak masukan terhadap makalah ini.
Kami sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran kepada pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik. Kami mengharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Jika ada kesalahan tulisan atau kata-kata di dalam makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Ponorogo, 4 November 2023
Penulis
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
PEMBAHASAN... 3
A. Konsep Dasar E-commerce dan UMKM ... 3
B. Manfaat E-commerce untuk UMKM ... 8
C. Tantangan dan Hambatan dalam Penerapan E-commerce untuk UMKM 10 D. Strategi untuk Penerapan E-commerce di UMKM ... 13
E. Studi Kasus Penutupan E-commerce Terhadap UMKM di Indonesia ... 15
PENUTUP ... 17
A. Kesimpulan ... 17
DAFTAR PUSTAKA ... 18
1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Khoirul)
Wirausaha digital adalah fenomena yang muncul melalui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Guthrie (2014) menyatakan usaha digital adalah penjualan produk atau jasa melalui jejaring elektronik. Pada sekarang ini sudah banyak orang yang melakukan jual beli secara tidak langsung salah satu contohnya adalah jual beli melalui internet atau E-commerce. Hadirnya bisnis online ini tidak dapat dilepaskan dari perkembangan internet.1 E-commerce adalah model bisnis dimana produk dijual langsung ke konsumen atau kepada pelaku bisnis lainnya.2 E-commerce memberikan pilihan kepada produsen-produsen tentang jenis usaha dan skala usaha yang diminati dan yang akan dikembangkan. Dengan mengimplementasikan teknologi informasi E-commerce, produsen dapat memilih untuk mengembangkan target pasar kepada pasar global atau hanya fokus terhadap segmen pasar tertentu. 3
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebagai bagian dari bentuk usaha diindonesia seharusnya memang memanfaatkan teknologi informasi demi kemajuan usahanya. Namun, kelemahan mendasar yang dihadapi UMKM dalam bidang pemasaran adalah orientasi pasar rendah, lemah dalam persaingan yang kompleks dan tajam serta tidak memadainya infrastruktur pemasaran. Menghadapi mekanisme pasar yang makin terbuka dan kompetitif, penguasaan pasar merupakan prasyarat untuk meningkatkan daya saing.4 Berdasarkan latar belakang tersebut maka pembahasan dalam makalah ini
1 Nuryanti, “peran E-commerce untuk meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah (UMK)”, jurnal ekonomi Vol. 21, No. 4, Desember 2013, h. 4
2 Agus Hermawan, Komunikasi pemasaran, (jakarta: Erlangga, 2012), h.211.
3 Dwi Irmawati, “pemanfaatan E-commerce dalam dunia bisnis”, jurnal ilmia orasi bisnis vol. 6 No. 1 November 2011, h.104.
4 Nuryanti, “peran E-commerce untuk meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah (UMK)”, jurnal ekonomi Vol. 21, No. 4, Desember 2013, h. 2
2
membahas mengenai bagaimana Penerapan E-commerce Untuk Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
3
PEMBAHASAN A. Konsep Dasar E-commerce dan UMKM (Inalatul)
1. E-commerce
E-commerce yakni pemasaran, pembelian, penjualan, serta penyebaran jasa dan barang lewat sarana elektronik semacam televisi atau internet, website atau jaringan komputer yang lain. E-commerce bisa melibatkan sistem manajemen inventori otomatis, sistem pengumpulan data otomatis, pertukaran data elektronik, serta transfer dana elektronik.5
E-commerce termasuk sebuah produk hasil perkembangan serta termasuk era teknologi informasi yang membentuk ekonomi baru. Kini dunia usaha telah mempergunakan internet untuk melakukan promosi dagang, mencari informasi dagang, serta membangun kontak/hubungan dagang secara internasional ke seluruh dunia/negara. Meskipun di tahap awal investasi dari sarana ini bisa dikatakan relatif mahal, tetapi selanjutnya proses bisnis ini lebih cepat dan bisa melakukan akses terhadap informasi atau data bisnis dalam tempo yang cepat. Penggunaan
E-commerce dengan akses bisa dengan menggunakan internet, ialah sebuah usaha yang terbilang unik sebab sebatas mempergunakan satu media saja perusahaan sudah bisa menjalankan bisnis/usaha
Berkembang pesatnya teknologi di bidang informasi dan komunikasi di dunia telah mempengaruhi berbagai aspek pada kehidupan manusia. Penetrasi teknologi informasi saat ini memicu lahirnya banyak konsep terbaru pada sebagian besar kegiatan manusia yang ada di masyarakat. Pemanfaatan teknologi informasi kini tidak terbatas untuk kepentingan komunikasi saja, akan tetapi dimanfaatkan juga dalam banyak
5Harmayani, Durahman Marpaung, dkk, E-commerce: Suatu Pengantar Bisnis Digital,(
Universitas Asahan Press: Yayasan Kita Menulis:2020 ),1-2 .
4
hal termasuk kegiatan perdagangan. Pemanfaatan teknologi informasi untuk perdagangan dikenal dengan istilah electronic commerce (E-commerce).6
E-commerce merupakan perpaduan dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu “electronic” dan “commerce”. Electronic atau sistem elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan dan/atau menyebarkan informasi elektronik.7
Sedangkan pengertian “commerce” atau komersial dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah berhubungan dengan niaga atau perdagangan.8 Dari dua kata tersebut apabila dipahami secara kesatuan, maka secara sederhana E-commerce adalah kegiatan bisnis atau perdagangan yang menggunakan suatu sistem elektronik dan jaringan komputer (internet).9
Dalam UU ITE pengertian E-commerce disebut sebagai transaksi elektronik. Pasal 1 angka 2 UU ITE menyebutkan bahwa transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya. Perbuatan hukum adalah perbuatan subjek hukum yang ditujukan untuk menimbulkan akibat hukum yang sengaja dikehendaki oleh subjek hukum, yaitu hak dan kewajiban yang melekat pada pihak–pihak yang melakukan perbuatan hukum tersebut, yang dalam hal ini adalah pihak konsumen dan pihak pelaku usaha. 10
Kalakota dan Whinston mendefinisikan electronic commerce dilihat dari berbagai perspektifnya ialah sebagai berikut:
6Abdul Hakim Barkatullah,Hukum Transaksi Elektronik di Indonesia: Sebagai Pedoman dalam Menghadapi Era Digital Bisnis E-commerce di Indonesia,(Yogyakarta:UII Press,2009).11.
7 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE),520.
8Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Bahasa Indonesia” (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), 794.
9 Ibid,Abdul Hakim Barkatullah,27.
10 Kalakota dan Whinston, Frontiers of Electronic Commerce, (New York: Addision-Wesley Publishing Company. Inc, 1996), 177.
5
a. Dari perspektif komunikasi, E-commerce merupakan pengiriman informasi,produk/layanan, atau pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
b. Dari perspektif proses bisnis, E-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
c. Dari perspektif layanan, E-commerce merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
d. Dari perspektif online, E-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.
Pada pengertian di atas, Kalakota dan Whinston mendefinisikan E- commerce dalam arti yang sempit dan terbatas pada aspek-aspek tertentu.
Namun, jika mengacu pada kegiatan komersial secara umum, maka seharusnya konsep E-commerce tidak terbatas pada kegiatan-kegiatan operasional perusahaan saja. Penggunaan sarana internet merupakan suatu kemajuan teknologi yang dapat dikatakan menunjang secara keseluruhan spektrum kegiatan komersial.
Dari hal tersebut, Abdul Hakim Barkatullah mendefinisikan E- commerce sebagai kegiatan kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, services providers, dan pedagang perantara (intermediateries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer.11
Berangkat dari berbagai pemaparan di atas, penulis menyimpulkan bahwa ecommerce merupakan bagian dari transaksi perdagangan melalui sistem elektronik.
Dengan demikian, E-commerce adalah suatu hubungan perjanjian jual beli yang dilakukan melalui fasilitas jaringan internet (open network)
11Ibid,Abdul Hakim Barkatullah,28.
6
yang melibatkan pihak ketiga seperti provider sebagai penyedia jasa layanan jaringan internet dan bank sebagai sarana pembayaran.
2. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 3 Tentang Usaha Mikro. Kecil dan Menengah, maka yang dimaksud dengan Usaha Mikro. Kecil dan Menengah yaitu:12
a. Usaha Mikro adalah Usaha Produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagimana diatur dalam Undang-Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini
Pelaku UMKM harus melakukan berbagai inovasi dalam menciptakan produk-produk yang berkualitas dan dapat pasarkan melalui E-commerce. Otomatis kalau suatu produk berkualitas maka akan mendorong minat beli konsumen melalui E-commerce sehingga pembayaran secara elektronik dari waktu ke waktu akan menjadi
12 Ferry Duwi Kurniawan,Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menegah(UMKM) Dalam Penanggulangan Kemiskinan,(Sidoarjo:Unmuh sidoarjo Press,2014),4-6.
7
kebiasaan dan dapat mewujudkan less cash society yang sebelumnya dengan sistem pembayaran tunai yang mana memiliki kendala efisiensi, karena biaya pengadaan dan pengelolaannya tergolong mahal, memiliki risiko mudah hilang, dicuri atau dipalsukan.13
Menurut Lauden dan Laudon14(pengembangan ecommerce) menyatakan E-commerce adalah proses membeli dan menjual produk- produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan mengggunakan sistem jaringan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. E-commerce juga merupakan sebagian dari nilai keunggulan dalam persaingan bisnis saat ini, menerapak E-commerce pada usaha sama juga dengan mempertahankan usaha tetap terus berjalan.E-commerce juga digunakan oleh pelaku bisnis untuk melakukan strategi pemasaran, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran pelanggan. Pemanfaatan E- commerce juga merupakan sebagai bentuk upaya inovasi pelayanan dari pemilik usaha kecil menengah kepada para konsumen atau pelanggan mereka.15
Kondisi ini telah banyak mengubah cara pandang dan gaya hidup masyarakat dalam memenuhi suatu kebutuhan dan keinginannya. Revolusi dalam bidang teknologi informasi telah mengubah perilaku bisnis dan pemasaran di lingkungan UMKM. Semakin banyak UMKM yang menerapkan internet serta media sosial untukberkomunikasi dengan pemasok, konsumen, dan para rekan bisnis. Transformasi pemasaran ini
13Fahmi Rachmanda Putra,Peran E-commerce Dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM),(Surakarta:Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Press,2017),13.
14 Laudon,Kenneth C &Laudon,Jane P,Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaaan Digital,(Jakarta:Salemba Empat,2014),146.
15 Apriadi,Deni dan Saputra A.y ,”E-commerce Berbasis marketplace Dalam upaya Mempersingkat Distribusi Penjualan Hasil Pertanian”,Jurnal RESTI Vol 1 No.2,(Lubuklinggau:STMIK Bina Nusantara Jaya,2017),5-6.
8
telah memberikan peluang bagi UMKM untuk tumbuh secara dinamis dan berkesinambungan.16
B. Manfaat E-commerce untuk UMKM (Intan Nor Sayekti)
E-commerce memiliki banyak manfaat untuk UMKM di era perkembangan teknologi saat ini. Berikut manfaat E-Commere untuk UMKM:
1. Menghemat waktu dan fleksibilitas yang tinggi.
Saat ini transaksi jual beli produk tidak harus dilakukan secara konvensional atau mendatangi toko fisik. Kita bisa menggunakan E- commerce menjadi media digital yang bisa menghubungkan pebisnis dengan konsumen secara langsung. Tentu waktu yang kita miliki bisa digunakan maupun dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang lebih produktif.
Pelanggan setia tidak perlu menghabiskan waktu lebih lama untuk mengantri atau membeli produk secara manual. Mereka bebas melakukan order dengan waktu 24 jam penuh setiap hari. E-commerce bisa menjadi tempat untuk menghadirkan variasi atau pilihan produk yang tidak terbatas.
2. Bisa menjadi bisnis lintas wilayah
Dengan adanya E-commerce bisa menghadirkan solusi penjualan produk tanpa terpengaruh batas wilayah. Kemudahan E-commerce yang mengandalkan teknologi yang bisa mengirim barang via ekspedisi yang sangat menguntungkan kedua belah pihak. Ekspansi usaha secara internasional atau lintas negara bisa terwujud berkat E-commerce ini.
3. Bisa dilakukan tanpa modal besar
Pengertian E-commerce memang menghubungkan penjual dan pembeli tanpa harus ada toko fisik. Bagi seseorang yang tidak memiliki modal untuk membuka toko fisik, bisa melakukan transaksi penjualan melalui E-commerce. Dengan modal terbatas saja, bisnis yang dijalani bisa memberikan keuntungan.
16 Mumtahana, Hani Atun, Nita & Tito,”Pemanfaatan Web E-commerce Untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran”,Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika,(Surakarta:UMS Press, 2017),10-11.
9
4. Bisa mengembangkan bisnis yang lebih besar.
Jangkauan yang sangat luas dengan proses pengiriman yang cepat menjadi tren jual beli di era digital. Kita yang ingin mengembangkan bisnis agar menjadi lebih besar, sah-sah saja. Gunakan dan manfaatkan E- commerce untuk mencapai tujuan usaha kita. Adanya E-commerce bisa meningkatkan sistem promosi dan branding usaha Anda lebih baik lagi17 5. Meningkatkan Jangkauan Konsumen.
Dengan menggunakan E-commerce pelaku UMKM tentu bisa lebih mengenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, melalui internet dan sosial media Batasan wilayah dan jarakk bisa diatasi apalagi dengan adanya jasa kurir seperti PT POS, Jne, Tiki dan sebagainya.
6. E-commerce Mampu Meningkatkan Pendapatan.
Dengan semakin dikenalnya produk dari sebuah UMKM maka secara otomatis konsumen juga semakin bertambah, dan hasilnya UMKM akan mampu berkembang hingga meningkatkan sumber lapangan pekerjaan baru.
7. Menyumbang Pendapatan Daerah Regional Bruto
Ketika UMKM mulai merambah pasar nasional dan global dengan memanfaatkan internet dan E-commerce, pemerintah sendiri berjanji untuk membantu membuka kerjasama-kerjasama dengan negara-negara lain agar produk UMKM bisa diterima di negara tersebut. Selain itu perputaran uang yang mengalir antar daerah akan mengurangi kesenjangan sosial dan membentuk ekosistem perekonomian yang merata di seluruh Indonesia
Secara umum ada berbagai manfaat yang didapatkan ketika melakukan perdagangan dengan sistem E-commerce. Menurut Sholekan ada berbagai manfaat yang didapatkan ketika melakukan perdagangan dengan sistem E-commerce, manfaat yang didapatkan adalah sebagai berikut:
1. Keuntungan bagi perusahaan
17 Eka Waliyati,Dkk, “Pentingnya E-commerce Bagi Umkm Pada Masa Pandemi Di Rt. 03 Kampung Surodadi, Siswodipuran, Boyolali”, Jurnal Abdikmas, Vol 1 No 2 (2021), 12
10
• Memperpendek jarak. Perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan konsumen.
• Perluasan pasar.Jangkauan pemasaran menjadi luas dan tidak terbatas oleh area geografis.
• Perluasan jaringan mitra bisnis.
• Efisiensi.
2. Keuntungan bagi konsumen
• Efektif. Konsumen bisa memperoleh informasi produk yang dibutuhkan dan bertransaksi dengan cepat.
• Aman secara fisik. Hal ini dikarenakan konsumen tidak perlu datang langsung ke toko.
• Fleksibel. Konseumen dapat melakukan transaksi dimana saja.
3. Keuntungan bagi masyarakat umum
• Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan.
• Membuka peluang kerja baru.
• Meningkatkan sumber daya manusia.18
C. Tantangan dan Hambatan dalam Penerapan E-commerce untuk UMKM (Isnawati)
E-commerce, atau bisnis online saat ini sangatlah diminati oleh masyarakat luas. Mulai dari pelaku usaha rumahan hingga perusahaan multinasional sama-sama memanfaatkan kemudahan memasarkan produk secara online. Namun, memulai bisnis E-commerce tentunya memiliki tantangan tersendiri. Seperti tantangan dalam bisnis E-commerce berikut ini19: 1. Resiko Penipuan
18 Mukhsin, “manfaat penerapan marketing online (menggunakan E-commerce dan media sosial) bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)”, Jurnal TEKNOKOM, Vol. 2 No. 1 Maret 2019, 6
19 ACCESSTRADE, 2020"Tantangan yang Akan Anda Hadapi Saat Memulai Bisnis E-commerce"
https://accesstrade.co.id/blogs/ecommerce/memulai-bisnis-E-commerce diakses pada 22 November 2023
11
Salah satu tantangan dalam bisnis E-commerce yang patut diwaspadai adalah resiko penipuan. Penipuan yang terjadi pada calon konsumen dapat mengakibatkan trust, atau kepercayaan dari konsumen tersebut hilang. Akibatnya, yang bersangkutan pun enggan untuk berbelanja di tempat yang sama lagi. Kadang-kadang, tidak hanya penjual nakal saja yang menipu konsumen. Agen ekspedisi pun dapat melakukan kecurangan sehingga mengakibatkan kerugian besar terhadap usaha tersebut. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memilih rekan ekspedisi yang terpercaya dengan sistem pengiriman yang cepat dan jelas. Sebaliknya, penjual juga rentan mengalami penipuan dari pembeli. Misalnya, pembeli melakukan order sejumlah produk dengan jumlah yang sangat besar. Namun, kemudian calon pembeli tersebut menghilang begitu saja. Sehingga, mengakibatkan usaha tersebut mengalami kerugian.
2. Persaingan dengan Kompetitor
Dengan semakin banyaknya penggiat E-commerce, jangan heran jika akan semakin banyak orang yang menawarkan produk atau jasa yang serupa. Itulah yang akan menjadi salah satu tantangan dalam bisnis E- commerce yang harus dihadapi. Agar dapat menang dari kompetitor, pelaku usaha memerlukan strategi pemasaran yang kreatif. Salah satunya bisa menggunakan bahasa yang akrab dan menarik, namun tetap berfokus pada produk yang dijual. Produk yang Anda tawarkan pun harus memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh kompetitor. bisa juga meneliti produk yang ditawarkan oleh kompetitor. Setelah itu, menghadirkan inovasi produk yang mirip namun memiliki ciri khas sendiri.
3. Manajemen Keuangan
Mengatur keuangan juga menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. E-commerce memang tergolong lebih hemat. Karena, pelaku usaha khusus nya yang baru mulai tidak harus membayar sewa tempat atau biaya pencetakan pamflet untuk menawarkan produk-produk yang
12
ditawarkan. Namun, tetap saja pelaku usaha harus mempertimbangkan biaya untuk pengeluaran lainnya. Seperti mengeluarkan biaya untuk penyediaan stok produk dan tentunya karyawan. Selain itu, bisa juga untuk mempertimbangkan membayar jasa ahli SEO dan pembuat konten.
Sehingga, usaha online yang dijalankan dapat menjangkau target konsumen yang lebih besar lagi.
4. Menyelami Karakter Pembeli
Pelaku usaha bisnis online perlu menghadapi berbagai karakter pembeli, mulai dari yang ramah hingga yang pemarah atau memiliki banyak pertanyaan tanpa niat membeli. Meskipun demikian, penting untuk tetap menjaga sikap ramah dan tidak memperlakukan pelanggan dengan kasar guna menjaga citra bisnis. Kepala dingin dalam menanggapi berbagai karakter pembeli dapat membuka peluang pelanggan kembali di masa mendatang. Selain ramah, kesabaran juga diperlukan, terutama saat membantu calon pembeli baru dalam menggunakan aplikasi E-commerce.
Dengan membantu dan bersikap sabar, pelaku usaha dapat menciptakan hubungan yang positif dan mengubah calon pembeli menjadi pelanggan setia.
5. Mengikuti Perkembangan Teknologi yang Berlangsung Pesat
Sebagai pelaku bisnis E-commerce, kita dituntut untuk senantiasa responsif terhadap perkembangan teknologi. Dengan mengikuti perkembangan teknologi yang kian pesat, kita pun akan memiliki senjata yang lebih ampuh dalam memasarkan produk-produk. Semakin tanggap pelaku usaha dalam menghadapi tren teknologi yang tengah berkembang.
Akan semakin besar pula bisnis yang dijalankan dapat bertumbuh. Bahkan, bukan tidak mungkin usaha E-commerce yang di jalankan dapat membuka lapangan pekerjaan baru di masa-masa sulit.
Selain itu Pelaku UMKM menghadapi sejumlah kendala dalam mengintegrasikan bisnis mereka ke dalam ekosistem digital. Kendala pertama
13
adalah rendahnya pengetahuan dan keterampilan teknologi di kalangan pelaku UMKM. Banyak dari mereka kesulitan dalam mengunduh aplikasi, mengunggah foto produk, dan bahkan memahami aspek teknis seperti fotografi produk. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan langkah-langkah adaptasi, termasuk penggunaan aplikasi perpesanan dan media sosial, serta pemahaman fitur-fitur E-commerce.
Kendala kedua adalah ketidakmerataan akses infrastruktur internet di wilayah pedesaan, di mana sekitar 20-25% UMKM tidak memiliki ponsel pintar dan jaringan internet yang memadai. Ini memerlukan dorongan dari pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur jaringan di wilayah tersebut.
Kendala ketiga adalah minimnya informasi UMKM tentang layanan fintech pembayaran. Banyak UMKM masih mengandalkan pembayaran tunai, sementara transaksi di platform digital umumnya menggunakan pembayaran non-tunai. Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu mengakselerasi penggunaan pembayaran digital saat beroperasi secara online.
Tantangan terakhir adalah mahalnya biaya logistik antar pulau di Indonesia, yang membuat produk UMKM kesulitan menjangkau konsumen di luar wilayahnya. Solusi jangka pendek mencakup pengembangan layanan intra-regional dengan ongkos kirim yang lebih terjangkau. Keseluruhan, agar UMKM dapat sukses dalam ekosistem digital, perlu adanya bimbingan, dorongan infrastruktur, peningkatan literasi fintech, dan solusi logistik yang terjangkau.20
D. Strategi untuk Penerapan E-commerce di UMKM (Laila Husna)
Kewirausahaan adalah orang yang berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko
20 Cindy Mutia Annur, 2020. "Pelaku UMKM Hadapi Empat Tantangan Masuk Ekosistem Digital" https://katadata.co.id/amp/agungjatmiko/digital/5f32a10ee9b68/pelaku-umkm-hadapi- empat-tantangan-masuk-ekosistem-digital?page=2 diakses pada 22 November 2023.
14
artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diharapkan semakin produktif dan berdaya asing. Salah satu cara untuk meningkatkan daya asing yaitu melalui adopsi ICT (information, communication and technology) termasuk E-commerce. E-commerce memiliki dampak yang sangat besar dalam dunia bisnis, terutama pada proses penyempurnaan marketing perusahaan demi mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. Dengan adanya E-commerce diharapkan bisa membantu perekonomian Indonesia yang semakin meningkat dan menjadi negara maju yang bisa disejajarkan dengan negara-negara maju lainnya. Dan memanfaatkan teknologi informasi ini sebagai awal dari sebuah perkembangan yang menjadikan suatu negara menjadi negara yang lebih baik.21 Berikut strategi untuk penerapan E- commerce di UMKM:
1. Kenali pelanggan, dengan mengenali pelanggan akan memudahkan penjual untuk menemukan segmentasi pasar yang tepat, apa yang dibutuhkan pelanggan, dan bagaimana penjual dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Sebelumnya, penjual harus melakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui pangsa pasar juga pesaingnya.
2. Pemilihan platform E-commerce yang tepat, merupakan keputusan penting untuk keberhasilan bisnis. Berbagai platform E-commerce tersedia dengan fitur-fitur yang berbeda. Pilihan yang tepat tergantung pada kebutuhan bisnis, jenis produk atau layanan yang ditawarkan, dan tingkat kenyamanan atau kemampuan teknis.
3. Promosi, promosi harus dilakukan dengan cara kreatif sehingga membuat konsumen tertarik, promosi juga harus dilakukan secara terus- menerus dan konsisten. Promosi juga dapat meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap produk atau layanan, mendorong pembelian, dan membangun
21 Ade Onny Siagian, Strategi Pemasaran E-commerce Bagi UMKM Indonesia untuk Meningkatkan Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Jurnal AKRAB JUARA Vol. 6 No. 1, 2021), 1.
15
hubungan dengan pelanggan. Promosi dapat dilakukan melalui instagram, facebook, twitter, dan lain-lain.
4. Mengutamakan pelanggan, dengan cara tidak hanya sekedar menawarkan harga murah namun pelanggan juga harus mendapatkan kepuasan yang tidak didapatkan di E-commerce lainnya.22
5. Memberikan voucher atau diskon, dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan menarik pelanggan baru.
6. Mekanisme pelayanan dan transaksi yang mudah dan aman, hal ini sangat penting dalam konteks E-commerce untuk membagun kepercayaan pelanggan, meningkatkan pengalaman pelanggan dan mendorong konversi pelanggan.
7. Pelayanan yang responsif, hal ini sangat penting untuk memastikan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan yang baik dengan mereka.23
E. Studi Kasus Penutupan E-commerce Terhadap UMKM di Indonesia Beberapa bulan lalu, tepatnya pada tanggal 4 Oktober 2023, TikTok Shop telah resmi ditutup. Sedangkan aplikasi tersebut juga merupakan E- commerce yang banyak diminati oleh para UMKM di Indonesia. Para pelaku UMKM banyak yang memanfaatkan platform tersebut untuk berjualan.
Akhirnya para pelaku UMKM mengeluhkan terkait kebijakan penutupan E- commerce tersebut. Sebelum adanya penutupan, terdapat keluhan dari para pelaku UMKM di Tanah Abang yang mengusulkan untuk menutup aplikasi hiburan berfitur E-commerce, yaitu TikTok Shop. Pada akhirnya pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan yaitu Permendag No. 31 Tahun 2023, yang membuat aplikasi TikTokShop secara resmi ditutup. Penutupan aplikasi tersebut yang secara tiba-tiba dan kontroversial memberikan banyak dampak
22 Anisa Yusrin Nanda, Analisis Strategi Pemasaran yang Efektif Bagi Pengguna E-commerce, (Surabaya: Jurnal Manajemen dan Inovasi Vol. 1 No. 1, 2018), 16.
23 I Made Adi Pranata dan Gede Sri Darma, Strategi Penerapan Ecommerce dalam Meningkatkan Strategi Bersaing, (Bali: Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 1, 2014), 70.
16
kepada para pelaku UMKM. Terdapat dampak positif dan negatif dari adanya penutupan tersebut. Bagaimana pendapat teman-teman mengenai kasus penutupan E-commerce tersebut, mengingat adanya dampak kepada para pelaku UMKM di Indonesia?
17 PENUTUP A. Kesimpulan
Kewirausahaan teknologi digital telah memberikan dampak yang luar biasa di dunia. Usaha digital yang dibangun melalui jejaring intenet seperti Google, Facebook, atau microsoft telah mampu mengubah dunia serta telah membentuk pola komunikasi tanpa sekat geografis. Digitalisasi juga berdampak pada perkembangan wirausaha baru. Potensi pengembangan usaha baru meningkat karena adanya peluang digitalisasi cabang usaha maupun mengubah usaha dari offline menjadi online. Dampak positif digitalisasi pada wirausaha juga terjadi dalam bentuk promosi inovasi, penciptaan peluang kerja, penigkatan produktfitas baik secara sosial maupun ekonomi sehingga menjadi prioritas pemerintah di berbagai negara.
Penerapan e-commerce untuk perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki dampak positif yang signifikan, memungkinkan sektor ini untuk beradaptasi dengan perubahan digital dan memperluas cakupan bisnis mereka. Kesimpulan dari penerapan e-commerce untuk UMKM dapat diringkas sebagai berikut:
1. Menghemat waktu dan fleksibilitas yang tinggi 2. Bisa menjadi bisnis lintas wilayah
3. Bisa dilakukan tanpa modal besar
4. Bisa mengembangkan bisnis yang lebih besar 5. Meningkatkan Jangkauan Konsumen
6. E-commerce Mampu Meningkatkan Pendapatan 7. Menyumbang Pendapatan Daerah Regional Bruto
18
DAFTAR PUSTAKA
ACCESSTRADE, 2020. "Tantangan yang Akan Anda Hadapi Saat Memulai Bisnis E-commerce" https://accesstrade.co.id/blogs/ecommerce/memulai- bisnis-E-commerce diakses pada 22 November 2023
Anisa Yusrin Nanda, Analisis Strategi Pemasaran yang Efektif Bagi Pengguna E- commerce, Surabaya: Jurnal Manajemen dan Inovasi Vol. 1 No. 1, 2018.
Deni dan Saputra A. Y, Apriadi,”E-commerce Berbasis marketplace Dalam upaya Mempersingkat Distribusi Penjualan Hasil Pertanian”, Jurnal RESTI Vol 1 No.2, Lubuklinggau:STMIK Bina Nusantara Jaya,2017.
Durahman Marpaung, Harmayani, dkk, E-commerce: Suatu Pengantar Bisnis Digital, Universitas Asahan Press: Yayasan Kita Menulis:2020.
Duwi Kurniawan, Ferry, Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menegah(UMKM) Dalam Penanggulangan Kemiskinan, Sidoarjo:Unmuh sidoarjo Press,2014.
Hakim Barkatullah, Abdul. Hukum Transaksi Elektronik di Indonesia: Sebagai Pedoman dalam Menghadapi Era Digital Bisnis E-commerce di Indonesia, Yogyakarta:UII Press,2009.
Hani Atun, Nita & Tito Mumtahana, “Pemanfaatan Web E-commerce Untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran”,Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika,(Surakarta:UMS Press, 2017),
Hermawan, Agus. Komunikasi pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2012.
Irmawati, Dwi. “pemanfaatan E-commerce dalam dunia bisnis”, jurnal ilmia orasi bisnis vol. 6 No. 1 November 2011.
Kenneth C &Laudon,Jane P, Laudon.Sistem Informasi Manajemen Mengelola Perusahaaan Digital, Jakarta:Salemba Empat,2014.
Made Adi Pranata dan Gede Sri Darma, I. Strategi Penerapan Ecommerce dalam Meningkatkan Strategi Bersaing, Bali: Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol.
1 No. 1, 2014.
19
Mukhsin, “Manfaat Penerapan marketing online (menggunakan E-commerce dan media sosial) bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)”, Jurnal TEKNOKOM, Vol. 2 No. 1 Maret 2019.
Mutia Annur, Cindy. 2020. "Pelaku UMKM Hadapi Empat Tantangan Masuk Ekosistem Digital "https://katadata.co.id/amp/agungjatmiko/digital/5f32a1 0ee9b68/pelaku-umkm-hadapi-empat-tantangan masuk ekosistem digital?
page=2, diakses pada 22 November 2023.
Nuryanti, “peran E-commerce untuk meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah (UMK)”, jurnal ekonomi Vol. 21, No. 4, Desember 2013.
Onny Siagian, Ade. Strategi Pemasaran E-commerce Bagi UMKM Indonesia untuk Meningkatkan Perekonomian Indonesia, Jakarta: Jurnal AKRAB JUARA Vol. 6 No. 1, 2021.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggara Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE).
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Bahasa Indonesia”.
Jakarta: Balai Pustaka, 2008.
Rachmanda Putra, Fahmi. Peran E-commerce Dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM),(Surakarta:Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Press,2017.
Waliyati, Eka Dkk. “Pentingnya E-commerce Bagi Umkm Pada Masa Pandemi Di Rt. 03 Kampung Surodadi, Siswodipuran, Boyolali”, Jurnal Abdikmas, Vol 1 No 2 (2021).
Whinston, Kalakota Frontiers of Electronic Commerce, New York: Addision- Wesley Publishing Company. Inc, 1996.