PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN DALAM
PERUSAHAAN GARMEN
Khusnul Hidayati
14062420259
Fungsi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan
- Perencanaan merupakan langkah awal dan sangat penting dalam manajemen.
Ini melibatkan proses menetapkan tujuan, strategi, dan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan dari perencanaan adalah:
• Perencanaan produksi: Menentukan jumlah produk yang akan diproduksi, jenis produk, bahan baku yang dibutuhkan, serta jadwal produksi.
• Perencanaan sumber daya: Menentukan kebutuhan tenaga kerja, mesin, dan peralatan yang diperlukan untuk mencapai target produksi.
• Perencanaan pemasaran: Membentuk strategi pemasaran untuk memasarkan produk garmen, seperti menentukan target pasar, saluran distribusi, dan promosi.
• Perencanaan keuangan: Membuat anggaran produksi, penjualan, dan biaya-biaya lainnya untuk memastikan kelangsungan bisnis.
- Pengorganisasian - Pengarahan
- Pengendalian
Perencanaan Jangka Pendek (
Mingguan
, Bulanan)Contoh: PT Garmen "USG" menerima pesanan 10.000 potong kemeja UNIQLO untuk pemasaran pada bulan depan.
Perencanaan:
Minggu 1: Menyiapkan pola, memotong kain, dan memulai proses penjahitan.
Minggu 2: Melanjutkan penjahitan, melakukan quality control, dan mempersiapkan pengemasan.
Minggu 3: Menyelesaikan produksi, melakukan pengecekan akhir, dan mempersiapkan pengiriman.
Minggu 4: Melakukan pengiriman ke pelanggan.
Perencanaan Tahunan:
Mengembangkan desain UNIQLO yang lebih modern dan sesuai dengan tren pasar di Asia Tenggara. Melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi negara-negara dengan potensi pasar yang besar. Menjalin kerjasama dengan distributor di negara-negara target.
Perencanaan (Planning )
Tujuan utama dari perencanaan dalam garmen adalah:
•Mencapai tujuan bisnis: Misalnya, meningkatkan penjualan, memperluas pasar, atau meningkatkan profitabilitas.
•Mengoptimalkan sumber daya: Memastikan bahwa sumber daya yang dimiliki, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan mesin, digunakan secara efektif dan efisien.
•Mengurangi risiko: Mengantisipasi dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi, seperti perubahan tren mode atau fluktuasi harga bahan baku.
•Meningkatkan daya saing: Membedakan produk dan layanan perusahaan dengan pesaing.
Perencanaan Bulanan:
Memastikan ketersediaan bahan baku seperti kain batik, benang, dan kancing untuk memenuhi pesanan tersebut. Selain itu, melakukan evaluasi terhadap kinerja produksi bulan sebelumnya dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Perencanaan Jangka Panjang (Tahunan,)
Contoh: PT Garmen "USG" ingin meningkatkan pangsa pasar di wilayah Asia Tenggara dalam kurun waktu 3 tahun ke depan.
Keduanya Saling Mendukung:
Perencanaan jangka pendek dan jangka panjang saling terkait dan mendukung satu sama lain.
Perencanaan jangka pendek merupakan implementasi dari perencanaan jangka panjang.
Misalnya, untuk mencapai tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan pangsa pasar di Asia Tenggara, perusahaan perlu melakukan perencanaan produksi jangka pendek yang efektif untuk memenuhi pesanan dari negara-negara target.
Perencanaan dalam sebuah garmen adalah proses yang sistematis untuk menentukan
arah, tujuan, dan langkah-langkah yang akan diambil dalam menjalankan bisnis
garmen. Ini melibatkan pertimbangan yang matang terhadap berbagai faktor, seperti
tren mode, permintaan pasar, kapasitas produksi, dan sumber daya yang tersedia.
Pengorganisasian (Organizing) di Lingkungan Kerja
Struktur Organisasi di Perusahaan Garmen
Umumnya didesain untuk memastikan efisiensi produksi, kualitas produk yang tinggi, dan kepuasan pelanggan. Struktur yang paling umum ditemui adalah struktur fungsional dan matriks.
CONTOH:
Misalnya, dalam sebuah perusahaan garmen kecil, seorang karyawan mungkin bertanggung jawab atas beberapa tugas sekaligus, seperti memotong kain, menjahit, dan mengemas produk. Namun, dalam perusahaan yang lebih besar, tugas-tugas tersebut akan dibagi menjadi beberapa bagian yang berbeda dan ditangani oleh karyawan yang memiliki keahlian khusus.
Mengapa Struktur Tersebut Diterapkan dan apa sih pengaruhnya?
Struktur organisasi dalam perusahaan garment diterapkan dengan tujuan untuk mengoordinasikan dan memaksimalkan kinerja seluruh aktivitas produksi agar tujuan perusahaan tercapai secara efektif dan efisien. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, setiap individu dalam perusahaan akan memiliki peran, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas, sehingga dapat bekerja sama secara sinergis.
Pengaruhnya adalah Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan garment. Dengan struktur organisasi yang baik, perusahaan dapat mencapai efisiensi, produktivitas, dan keberhasilan yang lebih besar. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan garment untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan struktur organisasinya agar tetap relevan dengan kondisi bisnis yang terus berubah.
Pembagian tugas dalam perusahaan garmen sangat bervariasi tergantung pada skala perusahaan, jenis produk yang dihasilkan, dan tingkat kompleksitas produksi. Namun, secara umum, pembagian tugas dapat dikelompokkan menjadi beberapa departemen utama, seperti:
• Departemen Desain
• Departemen Produksi (Cutting, Sewing, Finishing)
• Departemen Quality Control (QC)
• Departemen Perencanaan Produksi
• Departemen Pemasaran
• Departemen Pemasaran
Gaya Kepemimpinan (Leading) di Tempat Kerja
Gaya Kepemimpinan Atasan dapat dikategorikan kedalam 3 kategori utama, yaitu:
• Otoriter: Atasan yang sangat mengontrol, membuat keputusan sendiri, dan mengharapkan tim untuk mengikuti perintah tanpa banyak pertanyaan.
• Demokratis: Atasan yang melibatkan tim dalam pengambilan keputusan, menghargai pendapat anggota tim, dan menciptakan suasana kerja yang kolaboratif.
• Laissez-faire: Atasan yang memberikan kebebasan penuh kepada tim untuk bekerja tanpa banyak intervensi
Kenapa sih Fleksibilitas itu penting dalam Kepemimpinan?
Fleksibilitas kepemimpinan sangat penting karena setiap situasi di tempat kerja memiliki karakteristik yang unik. Gaya kepemimpinan yang efektif dapat berubah-ubah tergantung pada situasi yang dihadapi.
Perubahan Gaya Kepemimpinan dan Pencapaian Target
Perubahan gaya kepemimpinan dapat membantu tim mencapai target dengan cara berikut:
• Meningkatkan motivasi: Ketika anggota tim merasa dihargai dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan, mereka cenderung lebih termotivasi untuk mencapai tujuan.
• Meningkatkan kreativitas: Gaya kepemimpinan yang lebih demokratis dapat mendorong anggota tim untuk berpikir kreatif dan memberikan ide-ide baru.
• Meningkatkan produktivitas: Dengan adanya komunikasi yang terbuka dan kolaborasi yang baik, tim dapat bekerja lebih efisien dan produktif.
Gaya kepemimpinan leading atau sering juga disebut leadership
merupakan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi,
mengarahkan, dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan
bersama. Seorang pemimpin dengan gaya leading yang efektif
akan mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif,
produktif, dan inspiratif.
Proses Pengendalian (Controlling) di Perusahaan Garmen
Proses pengendalian merupakan kegiatan yang sangat krusial dalam memastikan bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan di perusahaan berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks perusahaan garmen, pengendalian ini mencakup berbagai aspek, mulai dari proses produksi, kualitas produk, hingga kinerja karyawan.
Peran KPI:
•Fokus pada Tujuan: KPI membantu perusahaan untuk fokus pada tujuan yang ingin dicapai.
•Evaluasi Kinerja: KPI digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu dan tim.
•Motivasi: KPI dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka.
•Pengambilan Keputusan: KPI dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan strategis.
Proses Pengendalian yang Diterapkan 1. Penetapan Standar:
• Standar Kualitas
• Standar Waktu
• Standar Biaya
2. Pengukuran Kinerja:
Pengumpulan Data: Mengumpulkan data secara berkala mengenai hasil produksi, kualitas produk, dan kinerja karyawan.
Perbandingan dengan Standar: Membandingkan data yang terkumpul dengan standar yang telah ditetapkan
Monitoring Kinerja Tim
Untuk memantau kinerja Tim, perusahaan dapat menggunakan beberapa metode, seperti:
• Rapat Evaluasi Berkala: Melakukan rapat evaluasi secara rutin untuk membahas progress kerja, kendala yang dihadapi, dan solusi yang diperlukan.
• Laporan Progres: Meminta setiap anggota tim untuk membuat laporan progres secara berkala.
• Observasi Langsung: Melakukan observasi langsung terhadap kinerja anggota tim di lapangan.
Key Performance Indicator (KPI)
KPI merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja
individu, tim, atau organisasi. Beberapa contoh KPI yang umum
digunakan dalam perusahaan garmen adalah: Kualitas produk,
Produktivitas, On-time Delivery, dan Biaya Produksi
Proses Pengambilan Keputusan di Perusahaan Garmen
Pengambilan keputusan merupakan jantung dari setiap organisasi, termasuk perusahaan garmen. Secara umum, proses pengambilan keputusan di perusahaan garmen meliputi langkah-langkah berikut:
1. Identifikasi Masalah: Mengenali adanya suatu masalah atau peluang yang memerlukan keputusan.
2. Pengumpulan Informasi: Mengumpulkan data yang relevan untuk menganalisis masalah atau peluang tersebut. Data yang dikumpulkan bisa berupa data internal.
3. Implementasi Keputusan: Melaksanakan keputusan yang telah diambil.
4. Evaluasi Hasil: Mengevaluasi hasil dari keputusan yang telah diambil untuk melihat apakah keputusan tersebut efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Metode Pengambilan Keputusan yang Sering Digunakan:
•Metode Intuitif: Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman, intuisi, dan penilaian pribadi.
•Metode Rasional: Pengambilan keputusan berdasarkan data, analisis, dan pertimbangan yang logis.
•Metode Konsensus: Pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan bersama antara anggota tim.
•Metode Voting: Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak.
•Metode Delphi: Metode pengumpulan pendapat dari para ahli secara berulang untuk mencapai kesepakatan.
Contoh Situasi yang Membutuhkan Pengambilan Keputusan Cepat:
• Kerusakan Mesin Produksi
• Perubahan Tiba-tiba dalam Permintaan Pasar
Langkah - langkah yang harus diambil oleh manajer dalam memastikan keputusan yang tepat:
•Formasi Tim Krisis: Membentuk tim yang terdiri dari perwakilan dari berbagai departemen yang terkait untuk menangani situasi darurat.
•Analisis Situasi: Melakukan analisis cepat terhadap situasi untuk mengidentifikasi akar masalah dan dampaknya terhadap bisnis.
•Pengambilan Keputusan: Memilih alternatif terbaik berdasarkan hasil evaluasi dan segera melaksanakan keputusan tersebut.
•Monitoring dan Evaluasi: Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan keputusan dan mengevaluasi hasilnya secara berkala.
Pentingnya Pengambilan Keputusan Cepat:
•Mencegah kerugian
•Meningkatkan fleksibilitas
•Meningkatkan kepercayaan
"Melalui presentasi ini, saya telah menunjukkan bagaimana
konsep-konsep manajemen yang telah dipelajari dapat
diterapkan dalam konteks perusahaan garmen. Perusahaan
PT.USG telah berhasil menerapkan fungsi-fungsi manajemen
secara efektif, meskipun masih terdapat beberapa area yang
perlu ditingkatkan. Dengan terus melakukan evaluasi dan
perbaikan, saya yakin perusahaan dapat mencapai kinerja
yang lebih baik di masa depan."