PENERAPAN METODE DEBAT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 3 SIAK HULU. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Debat untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X di SMA Negeri 3 Siak Hulu. Penelitian Penerapan Metode Debat Dapat Meningkatkan berpikir kritis siswa, keaktifan siswa dan melatih siswa bertanggung jawab dan disiplin dalam belajar.
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam memberikan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran sejarah. Judul proposal ini adalah “Penggunaan Metode Debat untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas X di SMA Negeri 3 Siak Hulu”.
Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart Sumber : Suharsimi Arikunto (2014: 137)
Perencanaan tindakan (Planning), yaitu pada tahap ini peneliti merencanakan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dan menjelaskan persiapan penelitian seperti: penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, persiapan media pembelajaran, alat evaluasi dan lembar observasi. Observasi (Observasi), pada tahap observasi atau pengamatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan untuk melihat apakah pelaksanaan pembelajaran telah tercapai dengan baik atau ada yang kurang sempurna. Observasi ini dapat dilakukan langsung oleh peneliti dan juga dapat memperoleh bantuan dari guru untuk melakukan observasi.
Observasi atau observasi dapat dilakukan dengan memberikan lembar observasi, tes, angket atau dengan cara lain sesuai dengan data yang diperlukan. Refleksi (Reflecting), kegiatan ini dilaksanakan setelah observasi selesai dan dilakukan evaluasi untuk melihat apakah pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan berjalan dengan baik atau belum sempurna. Hasil refleksi ini akan dijadikan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan siklus berikutnya.
Metode Debat
Dengan kata lain, metode debat adalah metode pembelajaran yang membimbing siswa dalam menyalurkan ide, konsepsi, dan pendapatnya dengan cara argumentasi, baik secara individu maupun kelompok. Dapat disimpulkan bahwa metode debat adalah pertukaran dan pembahasan usul atau pendapat dengan cara saling memberikan alasan atau argumentasi dengan tujuan untuk mempertahankan pendapat salah satu pihak. Oleh karena itu, teks debat juga dapat diartikan sebagai teks yang memuat pernyataan dan argumentasi para pihak yang berdebat mengenai suatu permasalahan tertentu dengan tujuan untuk membahas, memutuskan, dan menyelidiki perbedaan.
Sebagai salah satu alternatif model pembelajaran, metode debat mempunyai kelebihan dalam mengimplementasikan model pembelajarannya.Menurut Roestiyah, metode debat memiliki beberapa keunggulan yaitu. Setiap subkelompok diminta untuk membuat argumen mengenai posisi yang mereka terima, atau memberikan daftar argumen yang dapat mereka diskusikan dan pilih. Tempatkan dua hingga empat kursi (tergantung pada jumlah subkelompok di masing-masing sisi) untuk juru bicara di sisi pro dan di seberangnya, jumlah kursi yang sama untuk juru bicara di sisi lawan.
Anda dapat menghentikan perdebatan ketika semua siswa telah mendengar kata pembuka dan kemudian meminta siswa untuk masuk ke dalam subkelompoknya. Setiap subkelompok memilih kembali seorang juru bicara dan mungkin juru bicara baru. Mintalah semua siswa untuk mengidentifikasi argumen terbaik yang disampaikan oleh masing-masing pihak.
Pastikan untuk mengumpulkan siswa sehingga mereka duduk di sebelah siswa di sisi berlawanan dari perdebatan.
Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah suatu proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam aktivitas mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah. Berpikir kritis adalah berpikir rasional dan reflektif dengan penekanan pada pengambilan keputusan tentang apa yang diyakini atau dilakukan. Dari berbagai pendapat mengenai pengertian berpikir kritis di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir kritis adalah serangkaian aktivitas mental dalam menganalisis atau mengevaluasi suatu informasi yang jelas dan terarah, serta di dalamnya terdapat penguatan alasan-alasan untuk mempercayai sesuatu. dan implikasi dari keyakinan tentang hal itu. .
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan siswa dengan guru dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar (Achjar, 2008: 1). Dalam suatu proses pembelajaran terdapat unsur-unsur yang ada yaitu guru, siswa, bahan pembelajaran, lingkungan, pembelajaran dan interaksi, keterkaitan antar unsur-unsur tersebut. Pendidikan sejarah merupakan salah satu cabang ilmu yang mengkaji tentang asal usul, perkembangan dan peranan masyarakat pada masa lampau serta mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik (Sapriya. Meningkatkan semangat peserta didik). kesadaran akan pentingnya waktu dan tempat, proses masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Melatih kemampuan kritis siswa untuk memahami fakta sejarah secara benar dan berdasarkan pendekatan ilmiah dan metodologi ilmiah. Mengembangkan apresiasi dan rasa hormat siswa terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia pada masa lalu. Mengembangkan pemahaman siswa mengenai proses terbentuknya bangsa Indonesia sepanjang sejarah yang panjang dan masih berlangsung hingga saat ini dan di masa yang akan datang.
Untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, baik nasional maupun internasional.
KAJIAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat mempengaruhi pembelajaran karena tanpa tujuan maka pembelajaran tidak akan terarah dan apa yang diharapkan tidak akan tercapai.Demikian pula dengan pengajaran sejarah, tujuan merupakan sesuatu yang harus dicapai dalam pelaksanaan pembelajaran. pelajaran sejarah. Oleh karena tujuan suatu komponen dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang lain, maka seluruh komponen tersebut harus disesuaikan dan digunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien mungkin dalam kaitannya dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Setelah melakukan penelitian selama dua siklus, ternyata peneliti berhasil meningkatkan kemampuan belajar sejarah siswa dan berdasarkan perhitungan akhir evaluasi selama kegiatan mengajar melalui metode debat diperoleh berupa peningkatan. sedang belajar. indikator aktivitas dan peningkatan jumlah siswa yang tuntas pada siklus I masing-masing 53,57% menjadi 75,00% pada siklus II. Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian saya adalah sama-sama menggunakan metode debat dan juga menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitiannya, pada penelitian sebelumnya yang subjek penelitiannya adalah siswa kelas XII. kelas IIPS 4, ingin meningkatkan hasil belajar siswa, dan penelitian saya dengan peneliti kelas. Terdapat perbedaan pula pada lokasi penelitian dimana peneliti akan melaksanakannya di SMA Negeri 3 Siak Hulu sedangkan peneliti diatas berada di SMA Negeri 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya.
Melia Herawati, 2023. Efektivitas Pembelajaran Metode Debat Aktif dalam Meningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran metode debat dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran sejarah Indonesia kelas X IPA 6 SMAN 6 Tasikmalaya. Selain itu berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran metode debat aktif efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian saya adalah sama-sama menggunakan metode debat, dan persamaan penelitian ini terdapat pada subjek sejarah.
Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan populasi pada Kelas Peningkatan Kompetensi HOTS Gerakan 30 September 1965 Melalui Metode Debat Kelas XII IPS Tahun 2018-2019 Semester 1 di SMA Negeri 1 Tuntan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Kompetensi HOTS dalam pembelajaran sejarah kontroversial melalui metode debat pada siswa Kelas XII IPS Semester 1 di SMA Negeri 1 Tantang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode debat pada pembelajaran sejarah kontroversial ditemukan adanya peningkatan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa kelas XII IPS Semester 1 SMA Negeri 1 Tuntang. Peningkatan prestasi belajar dengan metode debat aktif Membantu YouTube pada siswa kelas XII MIPA5 semester I tahun ajaran 2020/2021 di SMA Negeri 3 Denpasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah dengan metode debat aktif berbantuan YouTube pada siswa kelas XII MIPA5 semester I tahun ajaran 2020/2021 di SMA Negeri 3 Denpasar.
Sedangkan perbedaannya terletak pada topik penelitiannya. Pada penelitian sebelumnya topik penelitiannya yaitu kelas Hulu.
KERANGKA BERPIKIR
METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian
- Perencanaan
- Pelaksanaan Tindakan a. Kegiatan Awal
- Pengamatan (Observasi)
- Refleksi
Subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas X2 yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 27 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Penelitian dimulai setelah izin penelitian dikeluarkan oleh Dekan FKIP Universitas Riau, sampai selesai dalam waktu yang ditentukan. Guru membagi kelas menjadi dua tim (mendukung dan menentang), yang dapat dikembangkan menjadi lebih dari dua subkelompok.
Pengamat mengamati dengan mengikuti petunjuk guru mengamati dalam proses belajar mengajar dengan evaluasi (˅) atau dengan angka sesuai poin yang dicapai pada kategori lembar observasi. 4) Refleksi. Dalam refleksi, hasil atau data yang diperoleh digunakan pada akhir siklus untuk dianalisis, yang kemudian dijadikan acuan untuk perbaikan tindakan pada siklus berikutnya. Pada tingkat refleksi ini guru dapat mengetahui apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pembelajaran sejarah.
Rencana pembelajaran adalah rencana pembelajaran terhadap sekelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi indikator penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar. . RPP merupakan rencana yang menggambarkan tata cara dan penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan diuraikan dalam silabus. Dengan menggunakan perencanaan pembelajaran melalui metode debat, siswa akan lebih mudah dan mudah dalam belajar.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan, mendorong pikiran, perasaan dan keinginan siswa sehingga tercipta kelancaran proses pembelajaran.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA a. Observasi
DAFTAR PUSTAKA
Penggunaan Metode Debat untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Sejarah di Kelas XII IPS 4 SMA Negeri 1 Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya. Efektivitas pembelajaran metode debat aktif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran sejarah Indonesia kelas X IPA 6 SMAN 6 Tasikmalaya. Pembelajaran Sejarah Gunakan metode debat aktif untuk merangsang minat belajar siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Pontianak Kelax X Mipa Vol.
Kajian perbandingan metode pengajaran debat dan diskusi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran sejarah di.