• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARN (2)

N/A
N/A
eddy kartono

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN METODE PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARN (2)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Metode PAIKEM untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran

Ninong Putri*

E-mail : [email protected]

*Pogram Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia, Universitas Riau.

Pendahuluan

Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk menciptakan lingkungan dan proses pembelajaran di mana peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan untuk diri mereka sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003). Satuan pendidikan, atau sekolah, adalah lembaga formal yang membantu siswa belajar. Di tempat ini, guru dan siswa berinteraksi untuk berbagi informasi dan pengalaman. Interaksi ini dapat terjadi dalam kelas maupun di luar kelas. (Mustafa el al, 2020).

Motivasi menurut Wina Sanjaya (2009) adalah bagian yang sangat penting dari proses pembelajaran siswa. Tanpa motivasi, siswa tidak akan memiliki keinginan untuk belajar.

Dorongan yang mendorong siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu juga dikenal sebagai motivasi. Menurut Oemar Hamalik (2010) Memotivasi belajar sangat penting untuk proses belajar siswa karena peranannya adalah untuk mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar.

Guru memainkan peran penting dalam proses belajar siswa, meskipun faktor lain dapat mempengaruhinya. Salah satu tanggung jawab guru adalah mengatur, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru memainkan peran penting dalam memfasilitasi dan menciptakan lingkungan yang dapat mendorong siswa untuk mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan dan tujuan pribadi mereka. Guru harus memiliki kemampuan untuk merencanakan dan mengatur kegiatan belajar siswa melalui model pembelajarannya. Dalam pelaksanaan model pembelajaran, guru juga harus menentukan strategi pengajaran yang tepat untuk diterapkan. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran guru sangat penting dalam memilih pendekatan dan model pembelajaran yang berdasarkan pada tujuan dan menentukan keberhasilan belajar siswa. Model pembelajaran menurut Sukmadinata (2004:243) menurupakan suatu desain yang menggambarkan proses rinsisan dan penciptaan situasi

(2)

lingkungan yang memungkinkan peserta didik berinteraksi sehingga sering terjadi perubahan atau perkembangan pada diri peserta didik.

Pendekatan dan strategi pembelajaran adalah sama untuk menjelaskan bagaimana seorang pendidik mengajar dan bagaimana siswa belajar untuk mencapai tujuan (Mulyatiningsih, 2010). Dimaksudkan dalam strategi karena bidang garapnya terfokus pada pengorganisasian materi pembelajaran, penyampaian atau penggunaan metode pelajaran, dan pengelolaan pembelajaran sesuai dengan keinginan ilmuan pembelajran (Uno & Nurdin, 2011). Guru harus memilih dan menerapkan strategi pengajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi ini adalah PAIKEM, yang menunjukkan bagaimana guru mengkondisikan kegiatan pembelajran yang efektif, sistematik, terencana, menyenangkan, berproses, dan terevaluasi. Dengan menggunakan metode PAIKEM, belajar menjadi lebih mudah bagi guru dan siswa untuk menguasai kelas, membuat siswa lebih terlibat secara aktif dan langsung dalam proses belajar, dan meningkatkan daya ingat mereka.

Dalam metodologi pembelajaran, guru harus setidaknya memahami dan mengerti apa yang harus dikuasai untuk melakukan pembelajaran (Mustafa el al, 2020; 2019; Rusdin, 2018).

Beberapa hal yang harus dipahami secara teknis dan praktis termasuk membuka pelajaran dengan metode yang sesuai, menyajikan materi pelajaran secara sistematis dan representatif, menerapkan metode dan prosedur pembelajaran yang telah ditentukan, mengatur kegiatan siswa di kelas dengan prinsip keseimbangan dan kenyamanan, menggunakan peralatan praktikum (dan bahan), dan sumber belajar yang telah dipilih (buku, modul, program komputer dan sejenisnya), memotivasi siswa dengan cara yang positif, berinteraksi dengan siswa menggunakan bahasa yang komunikatif, mengajukan pertanyaan dan umpan balik untuk mengetahui, meningkatkan penerimaan siswa terhadap pelajaran, dan menggunakan waktu dengan cara yang efektif dan efisien (Asmani, 2009; UUGD, 2005).

Metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) Pembelajaran PAIKEM berarti Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

PAIKEM adalah pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered learning).

Pembelajaran PAIKEM memungkinkan siswa mengalami, menghayati, dan menarik pelajaran dari pengalaman mereka. Hasil belajar menjadi bagian dari pemikiran, perasaan, dan pengalaman, dan hasil belajar akan lebih melekat dalam proses karena siswa didorong dan didorong untuk menjadi lebih kreatif (Hartono. dkk, 2012). Guru bertindak sebagai fasilitator, membantu siswa belajar, dalam penerapan metode pembelajaran ini. Dibandingkan dengan

(3)

memperoleh pengetahuan dari guru, siswa memperoleh pengetahuan dari pengalaman mereka sendiri.

Strategi PAIKEM mendorong pembelajaran aktif, yang berarti pembelajaran yang mengoptimalkan prosesnya. Pembelajaran inovatif berarti pembelajaran yang mendorong aktivitas. Ini berarti bahwa kegiatan belajar melibatkan siswa dan guru secara unik.

Pembelajaran kreatif bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan mendorong mereka untuk mempelajari makna dengan cara yang lebih bebas. Ini juga merupakan metode pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pembelajaran yang menyenangkan berarti siswa dilayani dengan baik, anak merasa dekat dengan guru, dan desain kelas tidak membosankan (Uno & Nurdin, 2011).

Dengan menggunakan strategi PAIKEM dalam pembelajaran, guru diharapkan dapat memaksimalkan kegiatan belajar siswa dengan menggunakan pendekatan yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian, guru diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, yang pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa.

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) adalah solusi karena model pembelajaran ini memungkinkan guru dan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, metode ini memungkinkan guru dan siswa untuk memanfaatkan bakat kreatif mereka. Guru selalu berusaha untuk menjadi inovatif dan melibatkan semua siswanya dalam pembelajaran. Sementara itu, siswa diminta untuk berpartisipasi secara aktif dalam memperoleh pengetahuan baru dan berinteraksi dengan teman, guru, dan bahan ajar melalui semua alat bantu yang mereka miliki.

Pembelajaran PAIKEM menekankan belajar sambil bekerja dan memungkinkan peserta didik berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman mereka. Namun, guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, serta lingkungan, untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif (Syaiful Bahri Djamarah, 2014).

Konsep PAIKEM

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (PAIKEM) memiliki 5 kriteria sebagai berikut :

1. Pembelajaran Aktif

(4)

Pembelajaran aktif berarti siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar secara fisik dan mental. Ini termasuk menunjukkan alasannya, berbicara tentang konsep dan gagasan, menunjukkan hubungan satu sama lain, dan menggunakan repsentasi yang tepat untuk memecahkan masalah (Trianto, 2011).

2. Pembelajaran Inovatif

Dengan mengadaptasi model pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran inovatif dapat membantu siswa menghindari kejenuhan dan kebosanan. Dengan menggunakan model ini, siswa tidak akan merasa bosan, malas, atau tertekan karena waktu yang terbatas untuk menyelesaikan tugas mereka.

3. Pembelajaran Kreatif

Pengembangan kreativitas, termasuk kemampuan imajinasi dan daya cipta, seni, dan kerajinan tangan, adalah fokus dari pembelajaran kreatif. Selain itu, untuk mengembangkan pembelajaran kreatif, guru harus selalu kreatif dalam merancang pelajaran dan menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa yang berbeda di kelas. Dalam hal ini, siswa dapat memperoleh pengetahuan bukan dari guru, tetapi dari pengalaman mereka sendiri (Endang Mulyanininsih, 2010).

4. Pembelajaran Efektif

Pembelajaran yang efektif berarti berhasil mencapai tujuan sesuai harapan.

Kriteria yang sangat penting untuk pendidikan adalah faktor efektifitas. Tujuan pendidikan dapat mencakup pembangunan sikap, keterampilan, kepribadian, dan keterampilan IPTEK.

5. Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran menyenangkan adalah jenis pembelajaran di mana lingkungan belajar harus ceria, menyenangkan, dan yang paling penting, tidak membosankan.

Suasana yang menyenangkan akan membuat peserta didik lebih mudah berkonsentrasi selama proses pembelajaran, yang pada gilirannya akan meningkatkan perhatian guru terhadap materi yang mereka pelajari.

(5)

Prinsip-prinsip PAIKEM

Adapun prinsip-prinsip PAIKEM, yaitu :

1. Mengalami: Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental, dan emosional.

2. Komunikasi: Kegiatan pembelajaran memungkinkan komunikasi antara guru dan peserta didik.

3. Interaksi: Kegiatan pembelajaran memungkinkan interaksi multi arah.

4. Refkesi: Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah mereka lakukan.

Tujuan PAIKEM

Tujuan pembelajaran model PAIKEM sebagai berikut : a. Mengevaluasi kemampuan individu dalam tugas tertentu.

b. Memenuhi kebutuhan belajar.

c. Membantu dan mendorong siswa.

d. Membantu dan mendorong guru untuk menjadi lebih baik dalam mengajar.

e. Menentukan strategi pembelajaran.

f. Meningkatkan kualitas pendidikan

Langkah-langkah Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (PAIKEM)

Menurut Umi Kulsum, (2011) Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (PAIKEM) memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

1. Guru mengaitkan pelajaran ini dengan pelajaran sebelumnya dan memberikan motivasi kepada siswa sebelum pelajaran..

2. Guru bertanya kepada siswa tentang konsep prasyarat apa yang sudah mereka pahami..

3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

4. Guru membentuk kelompok belajar dengan siswa.

5. Setelah dibentuk dalam kelompok, peserta didik menunjukkan keterampilan proses dan alat mereka.

6. Guru mengingatkan peserta didik untuk membuat laporan hasil kegiatan.

7. Mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu.

8. Guru mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang diberikan.

(6)

9. Guru membantu peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang baru mereka pelajari.

Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan (PAIKEM)

1. Kelebihan PAIKEM

a. Belajar mengejar menjadi menyenangkan dan bermakna.

b. Sesuai dengan berbagai gaya belajar (kinestetik, visual, dan audiovisual).

c. Mengajarkan siswa keterampilan sosial dan berkomunikasi.

2. Kelemahan PAIKEM

a. Membutuhkan waktu yang banyak.

b. Guru dituntut untuk memiliki keterampilan dan kreatifitas.

c. Sering terjadi proses pembelajaran hanya focus kepada permainannya saja.

d. Membutuhkan biaya yang besar.

e. Membutuhkan persiapan yang matang.

Penutup

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Menurut PAIKEM, menciptakan lingkungan belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan membuat siswa tidak bosan dan merangsang kreativitas. Siswa yang belajar dengan cara yang menyenangkan akan termotivasi, antusias, dan lebih aktif, dan mereka akan lebih memahami apa yang mereka pelajari.

Sebaiknya dengan menerapkan metode PAIKEM dalam proses pembelajaran ini dapat memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman mereka dan memungkinkan guru dan siswa untuk memanfaatkan bakat kreatif mereka serta suasana belajar mengajar yang jauh dari rasa bosan dan takut sehingga siswa dapat memusatkan perhatiaanya secara penuh pada pembelajaran sehingga curah perhatiannya pada pembelajaran tinggi

(7)

Referensi

Asmani, J. M. (2009). 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Professional. Jogjakarta: Power Books.

Endang Mulyanininsih. (2010). Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (Depok: Derektorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan), hal. 4.

Hartono. Dkk. (2012). PAIKEM, (Jogjakarta: Zanafa Publising,),hal. 7.

Mulyatiningsih, D. E. (2010). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) (pp. 1–30). Presented at the Diklat Peningkatan Kompetensi Pengawas dalam Rangka Penjaminan Mutu Pendidikan Klat Peningkatan Kompetensi Pengawas, Depok: Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Mustafa, M. N., Hermandra, & Zulhafizh. (2019). Teachers’ Strategies to Design Media to Implement Communicative Leaning in Public Schools. Journal of Educational Sciences, 3(1), 13-24.

Mustafa, M. N., Hermandra, & Zulhafizh. (2020). Pengelolaan Kelas: Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Yogyakarta: Mirra Buana Media.

Oemar Hamalik. (2010). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:

Bumi Aksara), hal. 156

Rusdin, N. M. (2018). Teachers’ Readiness in Implementing 21st Century Learning.

International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 8(4), 1293-1306.

Sanjaya, W. (2009). Rencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,, hal.

174 29

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2004). Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Syaiful Bahri Djamarah. (2014). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta) hal. 369.

Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembenlajaran Tematik (Bagi Anak Usia Dini, TK/RA dan Anak Kelas Awal SD/MI), (Jakarta: Prenada Media Group), hal.164.

Umi Kulsum. (2011). Implementasi pendidikan karakter berbasis paikem, (Surabaya: Gena Pratama Pustaka), hal. 27.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(8)

Uno, H. B., & Nurdin, M. (2011). Belajar dengan Pendekatan P.A.I.L.K.E.M. Jakarta: Bumi Aksara.

Yudhi. M dan Farida. H. (2009). Modul Pelatihan tentang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, efaktif dan Menyanangkan (PAIKEM). Sebagai Bahan Ajar dan Program Sertufikasi Guru yang Dilaksanakan oleh fakultas Tarbiyah dan Kegurua (FTIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal.41-43.

*Data Penulis

(9)

NINONG PUTRI, lahir di Lubuk Bendahara, 4 April 2002. Pada tahun 2021, ia baru saja tamat dari SMAN 2 Rokan IV Koto, dan pada tahun itu juga ia meneruskan studi S1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Riau melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Kontak :

HP/Wa : +6281275736078

Email : [email protected]

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan metode bermain peran pada proses pembelajaran keterampilan berbicara seperti yang terdapat dalam penelitian ini, sehingga dapat meningkatkan kualitas

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan penerapan metode eksperimen materi alat optik dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa, maka disarankan kepada

Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan aktifitas dalam proses belajar mengajar sehingga

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran discovery learning.Jenis penelitian ini adalah

berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tidak lain adalah untuk.. mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Siswa

Berdasarkan kesimpulan dari penelitan ini, disarankan hal berikut: (1) guru hendaknya menerapkan metode inkuiri terbimbing karena dapat meningkatkan keterampilan proses

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang metode pembelajaran PAIKEM untuk mengefektifkan kegiatan belajar mengajar (KBM), meningkatkan kemajuan

Adapun tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode PAIKEM