• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 7 PAHANDUT PALANGKA RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 7 PAHANDUT PALANGKA RAYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 7 PAHANDUT

PALANGKA RAYA

Irhami Fadli

Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail : irhami85fadli@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian Tindakan kelas ini penulis buat berdasarkan hasil evaluasi atas proses pembelajaran sebanyak 2 siklus, pada siswa Kelas IV SDN 7 Pahandut semester I tahun pelajaran 2023/2024 dengan jumlah siswa 20 anak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang Sifat-Sifat Allah ( Asmaul Husna). Dalam evaluasi atas proses pembelajaran tersebut untuk pra siklus, nilai yang diperoleh siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Standar ketuntasan minimal nilai siswa secara individu adalah 75, secara klasikal nilai ketuntasan minimal harus mencapai 75% dari jumlah siswa, sedangkan pada tahap pra siklus ini hanya 6 siswa (25%) yang tuntas nilainya dari 20 siswa, sedangkan sejumlah 15 siswa (75%) masih mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimal Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang Asmaul Husna di Kelas IV SDN 7 Pahandut Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya tahun 2023/2024 dengan model PBL.

Kata Kunci: Model PBL, Hasil Belajar, PAI

Pendahuluan

Lemahnya proses pembelajaran yang dikembangkan guru dewasa ini, merupakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan selera guru. Padahal pada kenyataannya kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran tidak merata sesuai dengan latar belakang pendidikan guru serta motivasi dan kecintaan mereka terhadap profesinya. Ada guru yang dalam melaksanakan pengelolaan pembelajarannya dilakukannya dengan sungguh - sungguh melalui perencanaan yang matang, dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dan memperhatikan taraf

(2)

perkembangan intelektual dan perkembangan psikologi belajar anak. Guru yang demikian akan dapat menghasilkan kualitas lulusan yang lebih tinggi dibandingkan dengan guru yang dalam pengelolaan pembelajarannya dilakukan seadanya tanpa mempertimbangkan faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.

Pendidikan Agama Islam memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai, dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai- nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas IV SDN 7 Pahandut Kota Palangka Raya tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar siswa menurut analisa penulis dipengaruhi oleh cara belajar yang kurang melibatkan siswa dan terkesan monoton. Guru cenderung menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah, pembelajaran berkelompok, namun hanya sebagian siswa yang tergolong aktif.

Guru telah berupaya untuk melakukan upaya untuk memperbaiki hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) seperti dengan membuat tugas yang harus dikerjakan siswa di sekolah maupun di rumah, maupun belajar kelompok namun belum memberikan hasil yang optimal. Menurut Bloom (Sudjana, 2012) membagi tiga ranah hasil belajar yaitu: Ranah Kognitif, Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah Afektif, Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah Psikomotorik, Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak, ada enam aspek, yaitu:

gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, keterampilan membedakan secara visual, ketrampilan di bidang fisik, keterampilan komplek dan komunikasi.

Upaya yang dilakukan belum mampu meningkatkan nilai ketuntasan belajar siswa. PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. PBL merupakan pembelajaran berdasarkan teori kognitif yang didalamnya termasuk teori belajar konstruktivisme (Nafiah, 2014). Sedangkan menurut Muhibbin Syah, belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis, rasional, lugas, teratur, dan teliti (Syah, 2013).

(3)

Berdasarkan permasalah di atas, maka penulis tertarik ingin melakukan suatu penelitian tindakan sebagai upaya perbaikan terhadap pembelajaran dengan judul Penerapan Model Pbl Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri 7 Pahandut Palangka Raya.

Metode/Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Dengan menggunakan PTK diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran sehingga kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar semakin meningkat.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Pahandut Palangka Raya yang beralamat di Jl. DR. Murjani, Rindang Benua ,Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2023/2024 semester 1. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus dengan 2 kali pertemuan untuk melihat peningkatan hasil belajar dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi asmaul husna dengan model PBL. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 7 Pahandut, dengan jumlah siswa Penelitian 20 ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra penelitian) dan akan dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian dengan beberapa siklus. Dalam hal ini yang dimaksud dengan siklus adalah suatu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula, dimana tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ada empat tahapan yang harus dilakukan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

SiklusI dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2023. Berdasarkan seluruh informasi awal yang diperoleh, pada penelitian ini dilakukan proses perencanaan penelitian. Adapun proses perencanaannya adalah merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. RPP siklus pertama berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi ajar, metode, langkah-langkah pembelajaran, penilaian, alat, bahan, sumberbelajar, dan soal tes. RPP siklus I selengkapnya terlampir pada lampiran. Persiapkan selanjutnya yang diperlukan sebelum melaksanakan penelitian adalah 32 menyusun lembar observasi. Lembar observasi disusun sebagai salah satu instrument dalam penelitian ini. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa dalam proses

(4)

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem BasedLearning. Persiapan terakhir yang dilakukan adalah membuat dan menyiapkan soal tes. Tes yang dilakukan pada siklus I ini adalah testertulis dalam bentuk pretest dan posttest.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I, mengenai materi asmaul husna dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang dalam satu kelas dengan menggunakan pembelajaran model PBL. Data nilai siklus I tersebut sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil belajar siklus I

NO Nama Nilai Keterangan

1 Abdul Latif 70 Baik

2 Arif Ramadhan 60 Sedang

3 Alif Asmara 80 Baik

4 Bagas Saputra 70 Baik

5 Bilqis 60 Sedang

6 David 60 Sedang

7 Dermawan Aliansyah 70 Baik

8 Dwi Pertiwi 60 Sedang

9 Elda 50 Sedang

10 Elisa Putri 60 Sedang

11 Fitriani 50 Sedang

12 Fachrul 60 Sedang

13 Fauzan 70 Baik

14 Muklis 60 Sedang

15 M.Maulana 70 Baik

16 M.Syahdan 60 Sedang

17 Nursina 50 Sedang

18 Nursanah 60 Sedang

19 Kharomah 80 Baik

20 Khoirulah 50 Sedang

Jumlah 1250 Sangat Baik

Rata-rata 63 Sedang

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam setelah menerapkan model PBL adalah masih

(5)

tergolong sedang dengan rata-rata secara keseluruhan 63 berada pada interval 50-69 dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran PAI dan BP materi asmaul husna siklus I menggunakan model pembelajaranPBL, menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pada RPP berjalan cukup baik, namun belum maksimal. Selama pelaksanaan pembelajaran masih terdapat beberapa kekurangan sehingga menuntut adanya perbaikan pada siklus berikutnya. Beberapa permasalahan yang muncul saat pelaksanaan siklus I antara lain sebagaiberikut :

1. Guru masih belum terbiasa menggunakan model pembelajaran PBL,guru masih bingung pada beberapa tahap pembelajaran sehingga pelaksanaan pembelajaran belum berjalan dengan maksimal.

2. Siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran PBL sehingga dibutuhkan adaptasi siswa untuk mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan.

3. Siswa sudah ikut serta dalam kegiatan diskusi tetapi masih terdapat beberapa siswa yang pasif. Hal tersebut dilihat dari beberapa siswa yang terlihat dominan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, sedangkan siswa yang pasif terlihat diam dan mengiyakan jawaban 38 teman, bahkan ada yang mengganggu peserta didik lain yang sedang mengerjakan tugas.

4. Masih terdapat siswa yang belum memahami betul permasalahan yang diberikan guru. Mereka dominan meminta bantuan kepada guru dalam memecahkan masalah yang diberikan dan tidak menanyakan kepada teman yang bisa. Hal ini dikatakan bahwa siswa dalam kelompok kurang berdiskusi dalam kelompok.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil siklus I belum mencapai indikator keberhasilan penelitian sehingga perlu diadakan perbaikan pada siklus II agar kegiatan pembelajaran mencapai hasil yang diharapkan. Siklus ke II dilakukan berdasarkan identifikasi masalah serta menyiapkan kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II berdasarkan dari hasil refleksi pada siklus I yang masih memiliki banyak kekurangan dan memerlukan perbaikan.Pada siklus II ini peneliti menyusun RPP dengan menggunakan modelpembelajaran Problem Based Learning. Selain itu, peneliti menyiapkan instrumen penelitian. Instrumen penelitian sebagai pengumpul data meliputi lembar obervasi pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi keaktifan pesefrta didik. Peneliti juga menyiapkan daftar nama kelompok yang akan dipakai oleh setiap peserta didik selama proses pembelajaran

(6)

Tabel 2. Rekapitulasi hasil belajar siswa pada siklus I Klasifikasi Interval Frek %

Sangat Baik 90 sd 100 0 0,0

Baik 70 sd 89 1 5,0

Sedang 50 sd 69 11 55,0

Kurang 30 sd 49 8 40,0

Sangat Kurang 10 sd 29 0 0,0

Jumlah 20 100

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II, mengenai materi asmaul husna dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang dalam satu kelas dengan menggunakan pembelajaran model PBL (Problem Based Learning) Data nilai siklus II tersebut sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil belajar siklus II

NO Kode Sampel Nilai Keterangan

1 Abdul Latif 80 Baik

2 Arif Ramadhan 80 Baik

3 Alif Asmara 90 Sangat Baik

4 Bagas Saputra 70 Baik

5 Bilqis 70 Baik

6 David 70 Baik

7 Dermawan Aliansyah 90 Sangat Baik

8 Dwi Pertiwi 70 Baik

9 Elda 70 Baik

10 Elisa Putri 80 Baik

11 Fitriani 70 Baik

12 Fachrul 70 Baik

13 Fauzan 80 Baik

14 Muklis 80 Baik

15 M.Maulana 90 Sangat Baik

16 M.Syahdan 80 Baik

17 Nursina 70 Baik

18 Nursanah 70 Baik

(7)

NO Kode Sampel Nilai Keterangan

19 Kharomah 90 Sangat Baik

20 Khoirulah 70 Baik

Jumlah 1540 Sangat Baik

Rata-rata 77,00 Baik

Tabel 4. Rekapitulasi hasil belajar siswa pada siklus II

Klasifikasi Interval Frek %

Sangat Baik 90 sd 100 5 25

Baik 70 sd 89 15 75

Sedang 50 sd 69 0 0

Kurang 30 sd 49 0 0

Sangat Kurang 10 sd 29 0 0

Jumlah 20 100,0

Gambar 2 . Perbandinganhasil belajar siklus I dan II

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memparoleh nilai tergolong sangat baik berjumlah 5 orang atau dengan ratarata 25%. Siswa yang memperoleh nilai baik sebanyak 15 orang dengan ratarata 75%.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada mata pelajaran PAI dan BP kelas IV SDN 7 Pahandut pada materi asmaul husna maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan BP. Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I adalah dengan rata-rata 63. Sedangkan pada pertemuan siklus II hasil belajar siswa meningkat menjadi 77.

REFERENSI

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Anas Sudjono. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi aksara

(8)

Sutikno M. Sobri. 2007. Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak,Mataram, NTP Press

Syaiful Bahri Djamarah. 2006. Aswam Zain, Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:

Rienka Cipta.

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Tulus Tu,u . 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta.

Grasindo

Toto Suryana dkk, 2004. Pendidikan Agama Islam, Bandung: Tiga Mutiara, 2006 Wardani, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: UT

Werkanis dan Marlius Hamadi. 2005. Strategi mengajar dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Sutra Benta Perkasa

Nafiah, Yunin. Nurun. 2014. Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal

Pendidikan Vokasi Vol.4, 130.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian (Halidah:2012) tersebut adalah. “ 1) Pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam kelas VB SDN 1 Pahandut Palangka Raya

Pelatihan teknik permainan konsentrasi pada guru SD Muhammadiyah Palangka Raya bertujuan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru menggabungkan permainan dengan

1. Pelu, SH., MH selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya, yang telah memberikan motivasi selama menjalani perkuliahan. Rahmaniar, M.SI, selaku

Penelitian ini bertujuan menerapkan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Rantau Kabupaten

Guna menyelesaikan studi S1 Ekonomi Syari’ah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.. Guna menambah wawasan peneliti secara pribadi dan pihak-pihak lain yang

Berdasarkan hasil observasi peneliti mengenai penerapan metode menghafal al- Qur´an di Sekolah Dasar Muhammadiyah Palangka Raya, guru menggunakan beberapa metode yaitu:

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru Agama Islam kelas X SMKN-2 Palangka Raya bahwa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam metode

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI PEMBELAJARAN MATERI SHALAT DHUHA KELAS IV MI AL MUJTAHIDIN Abdul Hamid1 1Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: