1144
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PAI SISWA KELAS IV SDN PULAU SATU TAHUN PELAJARAN
2021/2022
DARMAYANTI1
Email [email protected] ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1)mengetahui penggunaan model discovery learning dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV Sdn Pulau Satu dalam membaca Surah Al-Falaq dengan menggunakan model discovery learning (2)mengetahui aktivitas siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning dalam pembelajaran membaca surah Al-falaq (3) mengetahui aktifitas guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning dalam pembelajaran membaca surah Al-Falaq .Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriftif yaitu menggambarkan secara obyektif dan actual tahapan pembelajaran.sedangkan jenis penelitian ini adalah tindakan kelas yaitu bentuk pembelajaran yang berrsifat reflektif untuk memperbaiki kondisi pembelajaran dan meninggkatkan keaktifan belajar pai dengan model discovery learning .jenis penelitian kualitatif dengan menganalisa data secara kuantitatif melalui langkah -langkah pengumpulan pengolahan,penganaalisaan dan penyajian data dengan tekhnik observasi dan tes kemampuan siswa membaca surah al-falaq pada proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkat kan keaktifan belajar siswa pada materi surah Al- Falaq dan mengubah prilaku siswa kearah yang fositif,hal ini diketahui dari nilai hasil belajar yang secara bertahap meningkat mencapai indikator ketuntasan belajar dan dibuktikan dari nilai tes hasil belajar siswa dari nilai rata-rata 45% dengan ketuntasan klasikaL 64% meningkat menajadi 81%
dengan ketuntasan klasikal 91%.
Kata kunci : keaktifan belajar,surah al-falaq ,model discovery learning PENDAHULUAN
Guru meiliki peranan penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan ,oleh sebab itu guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam mengorganisasikan kelas ,penggunaan metode
1145 mengajar,strategi belajar mengajar,maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar ,bertidak sebagai fasilitor yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif,sehingga memungkinkan proses belajar mengajar.
Mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan mengusai tujuan-tujuan Pendidikan yang harus mereka capai.untuk memenuhi hal tersebut di atas,guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa ,sehingga ia mau belajar karna siswa lah subjek utama dalam belajar.
Pembelajaran agama islam tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi,tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan proses informasi .untuk itu aktifitas peserta didik perlu ditingkat kan melalui latihan -latihan atau tugas dengan bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain(Hartoyo,2000:24).
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Pai Materi Surah Al-Palaq Pada Siswa Kelas Iv Sdn Pulau Satu Tahun Pelajaran 2021/2022.”
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Pulau Satu Kecamatan kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Pulau Satu, Tahun Pelajaran 2021/2022, yang berjumlah 11 orang (laki-laki : 5 orang, wanita : 6 orang). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas,penelitian ini juga termasuk penelitian deskriftif sebab menggambarkan bagaimana suatu tekhnik pembelajaran di terapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti,penaggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi ( guru ).tujuan utama dari peneliti tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan ,tindakan,pengamatan dan refleksi. Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerja sama dengan siapapun ,kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa,sehingga siswa tidak tahu kalua di teliti. Dengan cara ini diharapkan di dapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan. Penelitian ini akan dihentikan apabila ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai 75% atau lebih jadi dalam penelitian ini,peneliti tidak tergantung pada jumlah siklus yang harus dilalui. Cara pengumpulan data dilakukan dengan tekhnik
1146 Observasi dan tes. Data yang dianalisis berupa data kualitatif dan kuantitatif.
Untuk data kualitatif berupa hasil observasi guru maupun siswa yang dianalisis secara naratif. Sedangkan data kuantitatif dianalisis secara deskripsi dengan teknik persentasi dan ketuntasan belajar (Surawan : 2020).
1. Aktivitas Guru
Persentase = Total skor yang di peroleh x 100 % Jumlah skor maksimal
Kriteria persentase Aktivitas Guru
persentase kriteria
81 % - 100% Sangat baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Cukup Baik
21% - 40 % Kurang baik
0% - 20% Tidak Baik
2. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa di analisis dengan pemberian skor melalui data hasil observasi aktivitas siswa sebanyak 8 aktivitas dengan skor maksimal 32.
Adapun cara menghitung jumlah skor pada aktivitas siswa secara individu adalah sebagai berikut :
Presentase = total skor yang diperoleh x 100 % Jumlah skor maksimal
Kriteria presentase aktivitas Siswa
persentase kriteria
81 % - 100% Sangat baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Cukup Baik
21% - 40 % Kurang baik
0% - 20% Tidak Baik
a. Data Kuantitatif ( tekhnik prenstase )
Teknik ini digunakan untuk menganalisis data hasil belajar siswa berupa hasil tes yang diberikan.Analisis data diawali dengan kegiatan penskoran terhadap sejumlah pertanyaan atau soal yang di ajukan.Selanjutnya skor yang diperoleh dianalisis dengan system penilaian agar diketahui tingkat pemahaman atau ketuntasan belajar siswa pada konsep.Rumus digunakan:
Ketuntasan individual = Skor Penilaian X 100 % Skor Maksimal
1147 Hasil analisis skor ini berupa nilai standar dengan skala 1 – 100 dengan batas minimal ketuntasan siswa adalah nilai 70,yaitu tarap penguasaan minimal ketuntasan belajar secara perorangan (KKM Pendidikan Agama Islam untuk kelas IV SDN Pulau Satu Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Tahun Pelajaran 2021/2022)
Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar secara klasikal,dimana telah ditentukan sebelumnya bahwa ketuntasan belajar secara klasikal minimal 85% digunakan rumus sebagai berikut :
Persentase = Jumlah Siswa Tuntas secara Perorangan x 100 % Jumlah Siswa Keseluruhan
HASIL PENELITIAN Hasil belajar siklus 1
Hasil Observasi aktivitas siswa berupa keaktifan siswa mengikuti pembelajaran ,disiplin,kerjasama dan menghargai pendapat orang lain pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan model Discovery learning,Data hasil Observasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Setiap Individu Pada Siklus I Pertemuan 1
Setelah kegiatan pembelajaran peneliti melakukan kegiatan penilaian tertulis untuk mengetahui pencapaian Kompetensi Dasar (KD) berdasarkan kriteria ketuntasan minimal sebesar 70. Berdasarkan hasil tes tertulis tersebut diperoleh data sebagai berikut:
Penilaian Hasil Belajar Siswa Pertemuan I Siklus I
Kategori
Keaktifan siswa
Jumlah persentase Memenuhi KKM 5 45%
Belum Memenuhi 6 55%
Aspek yang dinilai Pert 1
Keaktifan 32,5%
Disiplin 35,0%
Kerjasama 27,5%
Menghargai Pendapat 37,5%
Jumlah 132,5
Rata-Rata 33,10%
1148 KKM
Hasil pengamatan pada pertemuan pertama siklus I dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih belum memuaskan, karena masih ada tahapan-tahapan kegiatan mengajar yang belum dilaksanakan dengan baik yakni pada pengaturan waktu. Guru tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, sebab waktu yang disediakan tidak cukup hingga terpaksa mengadakan penambahan waktu. , aktivitas guru dapat diamati dalam bentuk data dan tabel berikut ini:
Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Kegiatan Belajar Mengajar Berlangsung Dengan Menggunakan Model Discovery Learning
No Kegiatan Pert.1
ya tidak 1 Kegiatan awal
1.Memberikan apersepsi dengan mengaitkan antara pengalaman siswa dengan materi yang dipelajari
2.Memberikan motivasi kepada siswa,agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik
Pembelajaran dengan baik.
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Kegiatan inti
1.Meminta siswa untuk membaca sekilas teks bacaan yang telah ditentukan oleh guru (survey)
2.Meminta siswa untuk membuat pertanyaan dan Mengajukannya ( question )
3.Memberikan waktu untuk membaca mencari jawaban atas pertanyaan yang dibuat (read)
4.Membuat catatan penting atau resume terhadap bahan
Bacaan yang dibaca ( recite )
5.Meminta siswa untuk mengulang bacaan untukMemastikan jawaban yang dijawab benar (
1149 review )
3. Kegiatan akhir
1.Membimbing siswa merefleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan
2.Menyimpulkan pelajaran.
3.Memberikan evaluasi terhadap siswa. 4.Memberikan tindak lanjutd dan pemberian
tugas.
Jumlah 7 5
Skor maksimal 12 12
Persentasi 58,3 41,7
Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Setiap Individu Pada Siklus I Pertemuan 2
Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2
Kategori
Keaktifan siswa
Jumlah persentase Memenuhi KKM 7 64%
Belum Memenuhi KKM
4 36%
Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Kegiatan Belajar Mengajar Berlangsung Dengan Menggunakan Model Discovery Learning
No Kegiatan Pert 2
Aspek yang dinilai Pert 2
Keaktifan 45,0%
Disiplin 52,5%
Kerjasama 45,0%
Menghargai Pendapat 50,0%
Jumlah 192,5%
Rata-Rata 48.10%
1150 ya tidak 1 Kegiatan awal
1.Memberikan apersepsi dengan mengaitkan antara Pengalaman siswa dengan materi yang dipelajari.
2.Memberikan motivasi kepada siswa,agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Kegiatan inti
1.Meminta siswa untuk membaca sekilas teks bacaan yang telah ditentukan oleh guru (survey)
2.Meminta siswa untuk membuat pertanyaan dan Mengajukannya ( question )
3.Memberikan waktu untuk membaca mencari jawaban atas Pertanyaan yang dibuat (Read ).
4.Membuat catatan penting atau resume terhadap
bahan Bacaan yang dibaca ( recite) 5.Meminta siswa untuk mengulang bacaan untuk
Memastikan jawaban yang dijawab benar ( review ) 3. Kegiatan akhir
1.Membimbing siswa merefleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan
2.Menyimpulkan pelajaran.
3.Memberikan evaluasi terhadap siswa. 4.Memberikan tindak lanjutd dan pemberian tugas.
Jumlah 11 1
Skor maksimal 12 12
Persentasi 83,3 16,7
1151 Pada Siklus II Pertemuan 1
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Aspek yang dinilai Pert.1
Keaktifan 75,0%
Disiplin 70,0%
Kerjasama 77,5%
Menghargai pendapat 57,5%
Jumlah 280%
Rata-rata 70,00%
Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 Kategori
Keaktifan siswa Jumlah persentase Memenuhi KKM 9 81%
Belum Memenuhi KKM
2 18%
Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Kegiatan Belajar Mengajar Berlangsung Dengan Menggunakan model Discovery learning.
No Kegiatan Pert.1
Ya tidak 1 Kegiatan awal
1.Memberikan apersepsi dengan mengaitkan antara Pengalaman siswa dengan materi yang akan dipelajari
2.Memberikan motivasi kepada siswa,agar dapat mengikuti Pembelajaran dengan baik
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai
2 Kegiatan inti
1.Meminta siswa untuk membaca sekilas teksbacaan yang telah ditentukan oleh guru (survey )
2.Meminta siswa untuk membuat pertanyaan
1152 dan mengajukannya ( question )
3.Memberikan waktu untuk membaca mencari jawaban Atas pertanyaan yang dibuat (read)
4.Membuat catatan penting atau resume terhadap Bahan bacaan yang dibaca (recite )
5.Meminta siswa untuk mengulang bacaan untuk memastikan jawaban yang
dijawab(review)
3 Kegiatan akhir
1.Membimbing siswa merefleksi proses pembelajaran Yang telah dilakukan
2.Menyimpulkan pembelajaran.
3.Memberikan evaluasi terhadap siswa. 4.Memberikan tindak lanjut dan pemberian
tugas
Jumlah 11 1
Skor maksimal 12 12
Persentasi 91,7% 8,3%
Pada Siklus II Pertemuan 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Aspek yang dinilai Pert.2
Keaktifan 87,5%
Disiplin 82,5%
Kerjasama 92,5%
Menghargai pendapat 80,0%
Jumlah 342,5%
Rata-rata 85,60%
Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 Kategori
Keaktifan siswa Jumlah persentase
1153 Memenuhi KKM 10 91%
Belum Memenuhi KKM
1 9%
Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Kegiatan Belajar Mengajar Berlangsung Dengan Menggunakan Model Discovery learning
No Kegiatan Pert.2
Ya Tidak 1 Kegiatan awal
1.Memberikan apersepsi dengan mengaitkan antara Pengalaman siswa dengan materi yang akan dipelajari
2.Memberikan motivasi kepada siswa,agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik
3.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
2 Kegiatan inti
1.Meminta siswa untuk membaca sekilas teks bacaan yang telah ditentukan oleh guru ( survey )
2.Meminta siswa untuk membuat pertanyaan dan mengajukan (question )
3.Memberikan waktu untuk membaca mencari jawaban Atas pertanyaan yang dibuat (read)
4.Membuat catatan penting atau resume terhadap Bahan bacaan yang dibaca (recite )
5.Meminta siswa untuk mengulang bacaan untuk memastikan jawaban yang
dijawab(review)
3 Kegiatan akhir
1.Membimbing siswa merefleksi proses pembelajaran Yang telah dilakukan
2.Menyimpulkan pembelajaran.
1154 3.Memberikan evaluasi terhadap siswa.
4.Memberikan tindak lanjut dan pemberian tugas
Jumlah 12 0
Skor maksimal 12 12
Persentasi 100% 0%
Pembahasan hasil penelitian meliputi tiga faktor yang diteliti, yaitu aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
1. aktivitas guru dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan, pada siklus I pertemuan 1 aktivitas guru adalah 58% yang berada pada kategori Baik dan pada Siklus I pertemuan 2 aktivitas guru adalah 83,3% yang berada pada kategori cukup Baik kemudian pada Siklus II pertemuan 1 aktivitas guru adalah 91,7% yang berada pada kategori sangat Baik dan menjadi 100% pada kategori Sangat Baik pada Siklus II pertemuan 2.
2. Hasil aktivitas siswa secara individual pada setiap siklusnya dengan kualifikasi kualifikasi aktif dan sangat aktif mengalami peningkatan pada siklus I pertemuan 1 hanya 33,10% , sedangkan pada pada siklus I pertemuan 2 mencapai 48,10% . Dan pada siklus II pertemuan 1 menjadi 70% dengan dan pada siklus II pertemuan 2 meningkat menjadi 85,60% dengan kategori sangat aktif .
3. Berdasarkan hasil belajar siswa siklus I sampai siklus II menggunakan Model Discovery learning, menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I sampai siklus II yaitu pada siklus I pertemuan 1 hasil belajar siswa secara klasikal adalah 45% dan siklus I pertemuan 2 hasil belajar siswa secara klasikal adalah 64%
kemudian pada Siklus II pertemuan 1 hasil belajar siswa secara klasikal adalah 81% menjadi 91% pada Siklus II pertemuan 2. Hal ini berarti sudah dapat dikatakan telah mencapai indikator yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu seorang siswa dianggap tuntas belajar apabila telah mencapai ketuntasan klasikal minimal 70%.
Atas dasar penelitian secara keseluruhan inilah peneliti mengakhiri KESIMPULAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan dua kali pertemuan pada setiap siklusnya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi mari belajar Q.s Al Falaq dengan menggunakan Model discovery learning pada siswa kelas IV SDN Pulau Satu Kecamatan kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1155 1. Dengan penggunaan Model discovery learning dapat meningkatkan keaktifan guru pada pembelajaran materi materi mari belajar Q.s Al Falaq pada kelas IV SDN Pulau Satu, Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Dengan penggunaan Model discovery learning dapat meningkatkan keaktifan siswa pada materi mari belajar Q.s Al Falaq pada kelas IV SDN Pulau Satu, Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu.
3. Dengan penggunaan Model discovery learning dapat meningkatkan.
keaktifan siswa pada materi mari belajar Q.s Al Falaq pada kelas IV SDN Pulau Satu, Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S.2009.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Abdul Majid.2013.Strategi Pembelajaran .Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
Abu,Ahmadi dan Uhbiyati,Nur.2001.Ilmu Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.
Depdiknas.2003.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta:Depdiknas.
Djamarah Syaipul Bahri.2002.strategi Dan Model Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.
Hartoyo, 2000 .Dasar -Dasar Interkasi Belajar Mengajar .Surabaya Usaha Nasional
Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi Kedua.Jakarta:Balai Pustaka,1996.
Moh.Uzer Usman.(2002).Menjadi guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhibbin Syah.2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Sudjana,Nana . 2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam proses belajar mengajar . Bandung .sinar Baru Algensindo
Soejana. (2005 ).Metode Statistika. Bandung : Tarsito Sukidin,Basrowi,dan Suranto.2002.Manajemen Penelitian Tindakan Kelas Jakarta:Insan Cendekia.
Sukidin,basrowi dan suranto.2002.Manajemen Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Insan Cendekia
Soetomo. (1993).Dasar-Dasar interaksi Belajar Mengajar.Cetakan Ke-1. Surabaya :Usaha Nasional
Surawan, 2019. "Pernikahan Dini; Ditinjau dari Aspek Psikologi". Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, Vol. 2 No. 2.