• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan model pembelajaran missouri mathematics

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan model pembelajaran missouri mathematics"

Copied!
191
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Batasan Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Siswa dapat lebih menikmati pembelajaran matematika dan meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran serta dapat mengembangkan kemampuan komunikasi dalam pembelajaran matematika. Sebagai acuan bagi guru dalam mencari pembelajaran baru yang melibatkan siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan meningkatkan profesionalisme guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar melalui kreativitas dalam memilih model pembelajaran dan melatih kemampuan komunikasi dalam pembelajaran matematika. Kami berharap hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan rekomendasi dalam pengembangan rencana penelitian selanjutnya yang lebih baik.

Definisi Operasional

TINJAUAN PUSTAKA

Belajar dan Pembelajaran

Model Pembelajaran

Untuk menambah pengetahuan dalam penerapan model pembelajaran sebagai bekal ketika terjun langsung dalam dunia pendidikan. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran mempunyai peranan penting sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project

Sintaksis Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Sintaks (pola urutan) suatu model pembelajaran adalah suatu pola yang menggambarkan urutan alur keseluruhan tahapan yang biasanya dikaitkan dengan rangkaian kegiatan pembelajaran. Secara lebih rinci sintaks atau langkah-langkah model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) ditunjukkan pada Tabel 2.1 di bawah ini (Krismanto). Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) membimbing siswa melalui praktik terkontrol untuk mencapai peningkatan pembelajaran yang signifikan.

Talking Chips

Pemberian model pembelajaran MMP ini tidak hanya didukung oleh guru, siswa dan lingkungan saja, namun memerlukan dukungan orang tua dan bimbingan siswa jika ada tugas sekolah yang memerlukan bimbingan orang tua. Kelebihan Talking Chips adalah: ..setiap anggota kelompok mendapat kesempatan untuk menawarkan konstruksinya dan mendengarkan pendapat dan pemikiran anggota lain;

Komunikasi Matematis

Untuk mengetahui dan menilai kemampuan komunikasi matematis dapat diperoleh dari berbagai aspek aktivitas belajar siswa. Kemampuan ini menekankan pada kemampuan siswa dalam menjelaskan, menulis, atau membuat sketsa atau gambar ide-ide matematika yang dimilikinya untuk memecahkan masalah. Kemampuan ini menekankan pada kemampuan siswa dalam mengucapkan dan menulis istilah, simbol matematika, dan struktur untuk memodelkan masalah matematika dengan benar.

Penyajian Data

Dengan menggunakan tabel frekuensi di atas, kami akan menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran, batang, dan garis. A. Setelah mendapatkan data dalam bentuk skala seperti data di atas, buatlah diagram lingkaran yang sesuai seperti pada gambar di bawah ini. Cara penyajian data dalam bentuk grafik garis hampir sama dengan grafik batang, perbedaannya terletak pada langkah terakhir.

Gambar 2.1  Diagram lingkaran ( o ) Berat Badan 60 siswa SMPN 6  Tanjungpinang
Gambar 2.1 Diagram lingkaran ( o ) Berat Badan 60 siswa SMPN 6 Tanjungpinang

Penelitian yang Relevan

Bedanya pada penelitian Aida Fitri tidak ada metode bantu, sedangkan peneliti menerapkan model pembelajaran MMP didukung media Talking Chips. Kesamaan penelitiannya terletak pada model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP), dan jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Pengajaran matematika Knisley merupakan kerjasama dengan Brain Gym, sedangkan peneliti menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) yang didukung dengan media Talking Chips.

Tabel 2.3 Studi Relevan
Tabel 2.3 Studi Relevan

Kerangka Berpikir

Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dirancang untuk memadukan kemandirian dan kolaborasi antar kelompok. Penerapan Talking Chips memberikan kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk berkontribusi dan mendengarkan pendapat serta pemikiran anggota lain dalam kelompoknya. Berdasarkan uraian di atas, diduga pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) dengan menggunakan Talking Chips dapat meningkatkan kualitas pendidikan matematika ditinjau dari kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan matematika dengan baik.

Gambar 2.5 Kerangka Berpikir
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Peneliti melakukan pengundian terhadap 6 kelompok kelas yang termasuk dalam populasi yaitu kelas VII.1, VII.2, VII.3, VII.4, VII.5 dan VII.6, untuk memilih dua kelas yang akan dijadikan. sebagai sampel penelitian. Pada tahap ini dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas VII.4 dan VII.5. Dalam hal ini yang terpilih sebagai kelas eksperimen mendapat perlakuan berupa model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project (MMP), yaitu kelas VII.4.

Variabel Penelitian

Teknik acak kelas cocok digunakan dalam pengambilan sampel di Kelas VII SMPN 6 Tanjungpinang karena tidak memperhitungkan kemampuan akademik siswa atau pertimbangan lainnya. Setelah dilakukan pengundian dan terpilih dua kelas, peneliti melakukan pengundian lagi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan penentuan pengundian pertama sebagai kelas eksperimen dan pengundian kedua sebagai kelas kontrol.

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Rancangan Penelitian

Prosedur Penelitian

Model pembelajaran kolaboratif Missouri Mathematics Project (MMP) Talking Chips diterapkan pada kelas eksperimen, sedangkan model pembelajaran konvensional diterapkan pada kelas kontrol; Melakukan observasi di kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) bekerjasama dengan Talking Chips; Melakukan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat pemahaman siswa setelah pembelajaran disampaikan.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian

  • Uji Kualitas Instrumen

Ha : (µ1 > µ2) : Rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Menerapkan model pembelajaran Missouri Math Project bersamaan dengan Talking Chips untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan posttest yang bertujuan untuk memperoleh data kemampuan komunikasi matematis siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project.

Mean Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mean pretest kemampuan komunikasi matematika siswa yang pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project adalah 60,30. Jadi, N-gain data kemampuan komunikasi matematis siswa yang pembelajaran menggunakan model pembelajaran kolaboratif Talking Missouri Mathematics Project. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project dan pembelajaran konvensional.

Rerata peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Chips Missouri Math Project sebesar 0,509. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif Talking Chips Missouri Math Project lebih unggul dibandingkan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Penerapan model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

Guru matematika hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas  Besar r Hitung  Interpretasi  0,90 ≤ r Hitung  ≤ 1,00  Validitas sangat tinggi  0,70 ≤ r Hitung  < 0,90  Validitas tinggi  0,40 ≤ r Hitung  < 0,70  Validitas sedang  0,20 ≤ r Hitung  < 0,40
Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas Besar r Hitung Interpretasi 0,90 ≤ r Hitung ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi 0,70 ≤ r Hitung < 0,90 Validitas tinggi 0,40 ≤ r Hitung < 0,70 Validitas sedang 0,20 ≤ r Hitung < 0,40

Teknik Analisa Data

Overview Data

Jadwal Penelitian

17 Mei 2019 3 x 30 menit Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project pada kelas eksperimen, materi menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang. H0 : (µ1 ≤ µ2 ) : Rerata N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa yang menerima pembelajaran menggunakan model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project lebih rendah atau sama dengan N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa yang menerima pembelajaran konvensional sedang belajar. Ha: (µ1 > µ2): Rata-rata N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project lebih tinggi dibandingkan N-gain kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project lebih besar dibandingkan siswa yang belajar secara konvensional. Dimana peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran Talking Chips kerjasama Missouri Mathematics Project secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Siswa mengamati cara penyajian data dalam bentuk diagram garis dan diagram lingkaran pada buku teks siswa.

Guru memberikan penjelasan tentang pengolahan dan penyajian data dalam bentuk diagram garis dan diagram lingkaran.

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Data kemampuan komunikasi matematis siswa dikumpulkan dengan cara pre-test dan post-test, setelah itu dihitung gain ternormalisasi (N-gain). Data kemampuan komunikasi matematis siswa disajikan pada Tabel 4.2, dan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27 dan Lampiran 28. Nilai tersebut relatif sama dengan rata-rata pre-test kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran konvensional. yaitu 59,33.

Setelah pembelajaran selesai terjadi peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa, terbukti dengan adanya peningkatan nilai posttest kemampuan komunikasi matematis siswa. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, data N gain Keterampilan Komunikasi Matematis berdistribusi normal, hal ini disebabkan adanya nilai sig.

Karena data N-gain kemampuan komunikasi matematis kedua kelompok belajar berdistribusi normal, dan kedua kelompok yang dibandingkan bersifat independen, maka perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dapat diuji dengan menggunakan Independent Sample T-Test. Untuk itu peneliti terlebih dahulu melakukan uji homogenitas. pada data N-gain kemampuan komunikasi matematis kedua kelompok belajar. Hasil uji homogenitas varians data kemampuan komunikasi matematis kedua kelompok belajar dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan selengkapnya disajikan pada Lampiran 30.

Hasil uji statistik perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada kedua kelompok pembelajaran disajikan pada Tabel 4.5 dan disajikan secara lengkap pada Lampiran 31.

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Komunikasi  Matematis Kedua Kelompok Pembelajaran
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Komunikasi Matematis Kedua Kelompok Pembelajaran

Pembahasan

Dengan menggunakan tabel frekuensi di atas, kami menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran, batang, dan garis. Dengan tanya jawab interaktif, guru mengajak siswa mengingat kembali pertemuan sebelumnya tentang cara menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang. Guru memberikan pengenalan penyajian data dalam bentuk diagram garis dan diagram lingkaran dengan meminta siswa mengamati perbedaan bentuk penyajian data, diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa setiap kelompok untuk membaca, mengamati gambar-gambar yang diberikan dalam tabel, memahami Lembar Kerja Siswa dan berdiskusi dalam kelompok untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang penyajian data dalam bentuk diagram garis dan diagram lingkaran setelahnya. memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada bagian yang perlu dijelaskan. Sebelumnya, untuk mempermudah prosesnya, data di atas diubah menjadi tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel di bawah ini. . menafsirkan data dalam bentuk tabel, grafik garis, grafik batang, dan diagram lingkaran. bentuk diagram batang. Guru memberikan contoh soal cara mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel dan diagram batang.

PENUTUP

Implikasi

Penerapan model pembelajaran kolaboratif Talking Chips Missouri Mathematics Project menuntut siswa untuk bertanggung jawab kepada kelompoknya, yang mengharuskan semua siswa dalam kelompoknya untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran terutama pada saat berdiskusi, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berdampak positif terhadap peningkatan kemampuan siswa khususnya matematika. kemampuan berkomunikasi. Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dan bervariasi, siswa dapat lebih memahami pelajaran yang akan diajarkan.

Saran

Gambar

Gambar 2.1  Diagram lingkaran ( o ) Berat Badan 60 siswa SMPN 6  Tanjungpinang
Gambar 2.2 Diagram lingkaran (%) Berat Badan 60 siswa  SMPN 6 Tanjungpinang
Diagram  garis  adalah  diagram  yang  menyajikan  suatu  data  dengan  menggunakan  garis
Tabel 2.3 Studi Relevan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1 Apakah peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematik siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah berbantuan Autograph