• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATA PELAJARAN TEMATIK KELAS III DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 BANYUWANGI

TAHUN PELAJARAN 2021/2022 SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :

Renita Fitria Damayanti NIM : T20184013

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI CHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

2022

(2)

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATA PELAJARAN TEMATIK KELAS III DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 BANYUWANGI

TAHUN PELAJARAN 2021/2022 SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :

Renita Fitria Damayanti NIM : T20184013

Disetujui Pembimbing

Dr. Nino Indrianto.., M.Pd.

NIP. 198606172015031006

ii

(3)

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATA PELAJARAN TEMATIK KELAS III DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 BANYUWANGI

TAHUN PELAJARAN 2021/2022 SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Hari : Senin

Tanggal : 17 Oktober 2022 Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Dr. Hartono, M.Pd Muhammad Suwignyo Prayogo, M.Pd.I NIP. 1986090 2201503 1 001 NIP. 198901292019031009

Anggota :

1. Dr. H. Mashudi, M.Pd ( )

2. Dr. Nino Indrianto, M.Pd ( )

Menyetujui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 19640511 1999032 2 001

iii

(4)

MOTTO

ا َّ

ل ِا ِنا َس ْ ن ِا ْ

لِل َسْي َّ

ل ن ْ َ ا َو ۙى ٰع َس ا َم

٣٩

Artinya : “ Dan bahwasannya seorang manusia hanya memperoleh apa yang telah di usahakannya” (Q.S An-Najm:39)1

1 Al-Qur’an, An- Najm Ayat 39

iv

(5)

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah Kehadirat-Mu Ya Allah untuk mengakhiri masa studi ku di Universitas Islam Negeri Khai Haji Achmad Shiddiq Jember. Ku persembahkan karya sederhana ini untuk orang yang telah mengajariku tentang makna hidup serta kedewasaan dalam meneliti lika-liku kehidupan yang penuh misteri agar menjadi berarti:

1. Kedua orang tuaku, Ayah Hendri dan Ibu Endang yang tak lupa selalu memanjatkan do’a untuk putra-putri tercintanya, dan kasih sayang yang tak pernah putus asa dan memberikan motivasi yang bermakna dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Kakak Decky yang selalu menjadi penyemangat dalam proses penyelesaian skripsi ini.

v

(6)

ABSTRAK

Renita Fitria Damayanti, 2022, Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) Pada Mata Pelajaran Tematik Kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022

Kata Kunci: Model Pembelajaran,Project Based Learning, Pelajaran Tematik Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi merupakan sekolah yang terletak di kota banyuwangi dan sekolah yang sudah menerapkan model pembelajaran project based learning di dalam kelas, Berdasarkan hasil observasi dengan guru kelas III, terdapat peserta didik yang kurang aktifnya karena tidak terlibat dalam pembelajaran di dalam kelas. Maka dari itu penerapan model project based learning ini bertujuan agar peserta didik lebih aktif untuk belajar.

Penelitian ini memiliki fokus seperti : 1) Bagaimana Pelaksanaan dalam Model Project Based Learning (PjBL) Pada Mata Pelajaran Tematik Kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022; 2) Bagaimana Evaluasi dalam Model Project Based Learning (PjBL) Pada Mata Pelajaran Tematik Kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022. Sedangkan tujuannya, untuk mengetahui Pelaksanaan dan Evaluasi dalam model Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran tematik Kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022.

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Penentuan subyek pada penelitian ini meliputi: kepala sekolah, peserta didik kelas III, dan wali kelas III. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model interatif dari Miles, Huberman dan Saldana.

Hasil penelitian penerapan model project based learning menunjukan bahwa: 1) Pelaksanaan model project based learning terdapat beberapa tahapan yaitu perencanaan pembelajaran yang meliputi guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan silabus, dan guru membuat RPP di sekolah dengan guru-guru lainnya, dengan tujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan maksimal, kemudian pada pelaksanaan pembelajaran juga terdapat tiga kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan berupa guru memberikan motivasi, guru megecek kehadiran peserta didik, dan lain-lain, kedua kegiatan inti meliputi (menentukan pertanyaan, mendesain perencanaan, membuat jadwal,memonitoring peserta didik, menguji hasil, dan mengevaluasi pengalaman), c) dan yang terakhir kegiatan penutup disini guru melakukan refleksi memberikan penguatan agar tak lupa dengan materi yang sudah di berikan, sekaligus memberikan motivasi dan mengumpulkan hasil karya kemudian berdoa bersama sebelum pulang; 2) Evaluasi model project based learning yaitu penilaian sikap yang berupa spiritual dan sosial, yang kedua penilaian pengetahuan yang berupa tes tulis dan non tulis, yang terakhir penilaian keterampilan yang berupa proses awal membuat proyek sampai akhir membuat proyek

vi

(7)

KATA PENGANTAR

ِمْي ِح َّرلا ِن ٰمْح َّرلا ِ هللّٰا ِم ْسِب

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya serta sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan mengucap Al- Hamdulillahirobbil’alamin karena penulis telah menyelesaikan tugas akhir yakni skripsi yang berjudul “Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) Pada Mata Pelajaran Tematik kelas III Di Madrasah Ibtidaiyah 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022”

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi terhadap penyelesaian skripsi ini, ungkapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., MM., selaku rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah menjadi suri tuladan sebagai pemimpin yang baik bagi mahasiswa dan mahasiswi.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukniah, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah mengizinkan peneliti mengadakan penelitian ini.

3. Bapak Dr. Rif’an Humaidi M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Islam dan Bahasa UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan semangat peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

vii

(8)

4. Bapak Dr. Hartono M.Pd, selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Nino Indrianto, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang penuh dengan kesabaran serta keikhlasan telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi kepada penulis sehinggga skripsi ini telah diselesaikan dan disusun dengan baik.

6. Bapak Achmad Winarno, M.Pd.I, Selaku DPA yang telah memberikan semangat mulai semester awal hingga semester akhir.

7. Sahabatku Renanda, Litsa, Intan, Tika, Dila, Bella, Ike, Dhini, Iklima, dan Teman-teman kelas D1 PGMI 2018 terima kasih atas motivasi dan semangatnya yang penuh dengan keikhlasan serta canda tawa yang tidak terlupakan dari masuk kuliah sampai semester akhir ini

8. Segenap civitas akademik, bapak dan ibu dosen fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan yang telah memberikan ilmu pengetahuan, membatu dan memberikan arahan selama ini.

9. Bapak Haris Jamroni, S Pd.I selaku kepala sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi

10. Ibu Tri Kafida Rohma, S.Pd. SD, Selaku wali kelas 3 serta peserta didik khususnya kelas 3C Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi yang telah membantu peneliti untuk mendapatkan informasi dan membantu kelancaran penelitian ini.

viii

(9)

Semoga semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan diterima oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari-Nya, Amiinn.

Jember, 17 Oktober 2022

Penulis

ix

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PEMBIMBING ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... ` 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Istilah ... 8

F. Sistematis Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 12

A. Penelitian Terdahulu ... 12

B. Kajian Teori ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 41

B. Lokasi Penelitian ... 41 x

(11)

C. Subyek Penelitian ... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

E. Analisis Data ... 48

F. Keabsahan Data ... 50

G. Tahap-Tahap Penelitian ... 51

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS ... 54

A. Gambaran Objek Penelitian ... 54

B. Penyajian Data Dan Analisis ... 58

C. Pembahasan Temuan ... 80

BAB V PENUTUP ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Matrik Penelitian 2. Jurnal Penelitian

3. Pedoman Teknik Pengumpulan Data 4. Surat Keterangan Izin Penelitin 5. Silabus

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 7. Penilaian

8. Struktur Organisasi 9. Dokumentasi 10. Biodata Penulis

xi

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel : 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian ... 15

Tabel : 4.1 Sarana dan Prasarana ... 55

Tabel : 4.2 Data Jumlah Peserta didik ... 57

Tabel : 4.3 Hasil Temuan ... 79

xii

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Proses pelaksanaan Model Project Based Learning pada Mata

Pelajaran Tematik tahap keempat ... 69

Gambar 4. 2 Penilaian Sikap ... 74

Gambar 4. 3 Penilaian Pengetahuan... 76

Gambar 4. 4 Penilaian Keterampilan ... 78

xiii

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan untuk membutuhkan dan mengembangkan potensi-potensi, yang baik secara jasmani maupun yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.2 Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses pembinaan dan pelatihan manusia sebagai peserta didik. Pembinaan ini di arahkan agar peserta didik mampu memahami dan mengembangkan materi ajar yang di dapatkan.3. pendidikan tidak terlepas pada kegiatan pembelajaran. Pendidikan adalah usaha yang sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat aktif dan mengembangkan potensi pada dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecederdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh bangsa dan negara. Dalam hal ini, peran pendidik dapat terwujud pendidikan yang sangat penting. Pendidikan merupakan komponen belajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Motivasi belajar peserta didik akan meningkat apabila pendidik

2 Choirul Mahmud, Pendidikan Multikultural (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), 32.

3 Andi Rasyid Pananrangi, Manajemen Pendidikan, (Makassar:Celebes Media Perkasa, 2017). 9 https://books.google.co.id/books?id=LwA2DwAAQBAJ&pg=PR4&dq=Andi+R asyid+Pananrangi,+Manajemen+Pendidikan,+(Makassar:Celebes+Media+Perkasa,+2017).&hl=jv

&sa=X&ved=2ahUKEwjL0af8rYz6AhUUEbcAHU5EBb4Q6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=And i%20Rasyid%20Pananrangi%2C%20Manajemen%20Pendidikan%2C%20(Makassar%3ACelebes

%20Media%20Perkasa%2C%202017).&f=false

1

(15)

menciptakan pembelajaran yang konduktif yang disertai dengan suasana yang nyaman dan kondusif pula.

Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.4 Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, menalar, mencoba, mengomunikasikan, dan memahami sesuatu, kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan peserta didik. Perilaku guru adalah menciptakan kondisi ,lingkungan untuk belajar dan perilaku peserta didik adalah belajar. Perilaku tersebut terkait dengan pengembangan bahan pembelajaran. Pembelajaran merupakan akmululasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar (learning).5

Sebagai yang tertera di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidikan dengan peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.6 Merunjuk pada Firman Allah SWT yang terdapat dalam Al-Qur’an surat An-Najm ayat 39 Allah Berfirman:

ا َم ا َّ

ل ِا ِنا َس ْ ن ِا ْ

لِل َسْي َّ

ل ن ْ َ ا َو ۙى ٰع َس

٣٩

Artinya : “ Dan bahwasannya seorang manusia hanya memperoleh apa yang telah di usahakannya” 7 (Q.S An-Najm : 39)

4 Ahdar Djamaluddin dan Wardana, Belajar dan pembelajaran, (Sulawesi selatan:2019), 6

5 Rusman, Belajar dan pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2017), 1

6 Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bndung:

Citra Umbara, 2017), hal 4.

7 Al-Qur’an, An- Najm Ayat 39

(16)

Ayat di atas menjelaskan bahwasanya keaktifan belajar peserta didik perlu di tingkatkan. Dengan adanya peserta didik yang aktif dalam berusaha, berfikir dan mencoba untuk membuat project sendiri maka peserta didik sudah dapat menerima dan memahami pembelajaran yang telah tersampaikan karena suatu usaha akan mempengaruhi hasilnya.

Tematik berarti berkenaan dengan tema. Tematik berorientasi pada satu wujud pembelajaran melalui penyesuaian dengan suatu tema tertentu . Muhammad muklis berpendapat bahwa pembelajaran tematik adalah suatu kegiatan pembelajaran dengan memadukan materi beberapa pelajaran dalam satu tema, yang menekankan keterlibaan peserta didik dalam belajar dan pemberdayaan dalam memecahkan masalah, sehingga hal ini dapat menumbuhkan kreativitas sesuai dengan potensi dan kecenderungan mereka yang berbeda satu dengan potensi dan kecenderungan mereka yang berbeda satu dengan yang lainnya. 8 Hal senada juga didefinisikan Abdul Majid bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.9 Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik merupakan penggabungan ataupun perpaduan dari beberapa mata pelajaran dalam lingkup madrasah ibtidaiyah/sekolah dasar.

Pembelajaran tematik berfungsi sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus

8 Muhammad Shaleh Assingkily, Uni Sahara, “Pembelajaran tematik bagi anak usia dasar(metodologi dalam islam) jurnal file:///C:/Users/User/Downloads/548-1666-3-PB.pdf , Vol.

IX No. 2, juli-desember 2019, 17

9 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2014), h.80

(17)

(antarmata pelajaran) untuk pembelajaran di SD/MI. adapun tujuan pembelajaran tematik ialah memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam tema serta dapat menambah semangat belajar.10 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar pada umunya, masih menekankan aspek pengetahuan (kognitif) yang kurang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Pada hakikatnya proses belajar-mengajar melibatkan berbagai aktivitas para peserta didik. guru harus berupaya melibatkan proses belajar-mengajar melalui model pembelajaran atau media yang digunakan guru.11 Berdasakan penjelasan tersebut, guru hendaklah memiliki pengetahuan yang cukup dalam merancang kegiatan pembelajaran, penggunaan model pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran sehingga menciptakan suasana kelas yang kritis, kreatif, serta berupaya senantiasa melibatkan seluruh peserta didik dalam keaktifan belajar- mengajar. Sebaiknya juga menyadari model pembelajaran seperti apa yang berperan dalam keberhasilan belajar-mengajar di dalam kelas.

Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran, aktifitas belajar peserta didik. Model pembelajaran project based learning dapat dijadikan alternatif yang dapat dilakukan oleh guru dalam pengarannya. Karena model project based learning ini merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif dalam menyampaikan project yang mereka buat atau

10 Maulana Arafat Lubis dkk,2020, Pembelajaran Tematik SD/MI, Jakarta:Kencana,hal 8, https://books.google.co.id/books?id=bBwREAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=pembelajaran+

tematik&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pembelajaran%20tematik&f=false

11 Syaiful Djamarah Bahri, dkk, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, hal.36

(18)

materi kepada peserta didik lainnya. Dengan menerapkan model pembelajaran project based learning dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mengesankan serta penanaman konsep yang melekat dan meningkatkan pemahaman peserta didik dalam belajar.12

Untuk menanggulangi hal tersebut, diperlukan proses pembelajaran yang lebih bermakna dan tidak hanya seputar menghafal, tetapi memberikan hal yang baru atau hal yang lebih mendalam kepada peserta didik seperti membuat produk, sehingga pembelajaran terasa lebih menyenangkan.

Pembelajaran bermakna merupakan suatu hal yang harus diupayakan oleh setiap pengajar. Ketika peserta didik menemukan hal yang makna, maka makna tersebut akan memberi mereka alasan untuk belajar.

Berdasarkan observasi dalam proses pembelajaran ditemukan permasalahan dalam proses pembelajaran yaitu banyak peserta didik yang kurang aktif pada saat pembelajaran dan cenderung menjadi pasif sehingga membuat peserta didik merasa jenuh dan guru masih menggunakan metode ceramah, maka saya mengambil judul model pembelajaran project based learning ini, melalui model pembelajaran project based learning ini kegiatan dapat dirancang dan di rumuskan secara bersama –sama antar guru dan juga peserta didik, dan antar peserta didik dengan peserta didik lainnya, dan akan mengajarkan peserta didik untuk saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Model pembelajaran ini di harapkan dapat mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pemebelajaran di dalam kelas. Berdasakan

12 Ahmad Khoiruddin dan Djoko Suwito, Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Aksi Dan Reaksi Gaya SMK Negeri 7 Surabaya, Vol 11 No 01 Tahun 2021, hal 41

(19)

masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Pada Mata Pelajaran Tematik Kelas 3 Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian yang di kemukakan di atas maka untuk mempermudah penelitian lebih lanjut peneliti akan memfokuskan penelitiannya sebagau berikut :

1. Bagaimana Pelaksanaan dalam Model Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran tematik kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022?

2. Bagaimana Evaluasi dalam Model Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran tematik kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu pada masalah- masalah yang telah dirumuskan, berpijak pada fokus penelitian di atas, tujuan penelitian yang ingin di capai sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Pelaksanaan dalam Model Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran tematik kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022!

(20)

2. Untuk Mengetahui Evaluasi dalam Model Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran tematik kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022!

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan suatu komponen yang berisi tentang kontribusi yang akan diberikan setelah melakukan penelitian. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti dan pembaca, serta diharapkan nanti dapat memberikan kontribusi yang positif dan beberapa manfaat yang ingin diperoleh sebagai bentuk penerapan dari hasil penelitian yang akan dilakukan. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan terutama yang berkaitan dengan Penerapan Model Project Based Learning.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Suatu kebanggaan atas kesempatan yang diberikan oleh kepala sekolah, guru dan peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi (MIN) Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi, juga atas ilmu-ilmu yang diperoleh dari Kampus UIN Jember, dan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti khususnya. Sebagai informasi untuk menambah wawasan dan

(21)

pandangan mengenai Penerapan Model Project Based Learning, serta dapat menjadi penelitian terdahulu bagi peneliti selanjutnya.

b. Bagi lembaga yang diteliti

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan untuk kemajuan dan keberhasilan dan dapat menambah wawasan guru dalam pelaksanaan Model Project Based Leaning di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Banyuwangi.

c. Bagi UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan literatur atau referensi bagi lembaga UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan peserta didik yang ingin mengembangkan kajian tentang Penerapan Model Project Based Learning.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisi tentang penelitian istilah-istilah penting yang menjadi fokus perhatian peneliti dalam judul penelitian ini, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalah pahaman atau kerancuan dalam memahami makna istilah. Sehingga perlu diberikan penegasan agar bahasan selanjutnya sesuai dengan sasaran dari peneliti ini. Adapun hal-hal yang perlu ditegaskan dalam penelitian ini adalah :

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di dalam kelas. Jadi model pembelajaran ini seperti gambaran umum namun tetap

(22)

digunakan pada tujuan khusus agar membantu belajar peserta didik dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2. Project Based Learning

Project Based Learning merupakan suatu model yang direkomendasikan dalam pembelajaran kurikulum 2013 atau K13 yang menjadikan proyek, kegiatan sebagai media utama dalam pembelajaran, dan menjadikan peserta didik menjadi aktif. Kemudian untuk tahapannya yaitu ada enam : pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan, menjadwal perencanaan, memonitoring peserta didik, menguji hasil dan mengevaluasi.

3. Pembelajaran Tematik

Tematik merupakan bentuk model pembelajaran yang mengaitkan beberapa materi pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik sehingga memberikan pengalaman yang baru dan bermakna kepada peserta didik. Yang di maksud disini yaitu pembelajaran tematik kelas III pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan.

Dengan demikian yang dimaksud dengan model pembelajaran project based learning ( PJBL) pada mata pelajaran tematik kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022 adalah sebuah proses pembelajaran tematik materi penghematan energi tema 6 subtema 4 pembelajaran 1 kelas III yang menggunakan model project based learning (PjBL) dengan tahapan disini ada enam : pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan, menjadwal perencanaan,

(23)

memonitoring peserta didik, menguji hasil dan mengevaluasi, yang dilakukan pada kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pemahaman isi laporan skripsi ini di tulis berdasarkan petunjuk penulisan karya tulis ilmiah yang dikeluarkan oleh program S1 UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang di dalamnya meliputi kajian sebagai berikut:

BAB 1 : Pendahuluan, Pada bab pertama ini membahas tentang konteks penelitian yang berfokus apa Penerapan Model Project Based Learning kemudian yang kedua akan dijelaskan mengenai fokus penelitian yang didalamnya berupa Model Project Based Learning yang akan menjadi rumusan masalah di bab 4 nanti, yang ketiga akan dijelaskan mengenai tujuan penelitian dimana tujuan ini lanjutan dari fokus penelitian di atas yang keempat akan dijelaskan manfaat penelitian yang didalamnya terdapat manfaat teoritis dan manfaat praktif, selanjutnya yang kelima kan dijelaskan mengani definisi istilah yang berisi tentang istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian atau variabelnya dalam judul penelitian, dan yang terakhir adalah sistematika penulisan yang menjadi urutan-urutan pada penelitian ini.

BAB II : Kajian Kepustakaan, pada bab dua ini berisi tentang kajian kepustakaan yang meliputi penelitian terdahulu dan kajian teori, yang berfokus pada masalah yang sedang kita teliti tentang “Penerapan Model Project Based Learning Pada Mata Pelajaran Tematik Kelas 3 Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022”

(24)

BAB III : Metode Penelitian pada bab ini terdapat pendekatan data jenis penelitian, lokasi penelitian , subjek penelitian, tehnik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan yang terakhir adalah tahapan-tahapan penelitian. Sehingga pada bab 3 ini lebih jelas dan sistematis.

BAB IV : Pada bab ini berisi paparan data dan analisis data tentang objek penelitian, penyajian data dan analisis serta pembahasan dan temuan yang diperoleh ketika di lapangan

BAB V : Penutup, pada bab ini yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dan saran-saran yang bersifat konstruktif.

(25)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan maupun yang belum terpublikasikan (skripsi,tesis,disertasi,artikel yang dimuat pada jurnal ilmiah, dan sebagainya). Dalam penelitian terdahulu akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan13

1. Penelitian yang dilakukan oleh Inas Nafisah, yang berjudul Skripsi, 2018,

“Pengaruh Model Project Based Learning Melalui Pembuatan Awetan Bioplastik Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 12 Bandar Lampung Pada Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup”14.

Hasil penelitian dari Inas Nafisah penelitian menggunakan penelitian Kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model project based learning pembuatan awetan bioplastik agar peserta didik bisa bereksperimen dan berpikir secara kreatif dalam pembelajaran.

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,observasi,tes,angket dan dokumentasi. Pada penelitian ini menghasilkan 3 analisis yaitu

13 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 46.

14 Inas Nafisah, Pengaruh Model Project Based Learning Melalui Pembuatan Awetan Bioplastik Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas VII Di SMP Negeri 12 Bandar Lampung Pada Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup” (Skripsi, Universitas Negeri Raden Intan Lampung, 2018)

12

(26)

menggunakan Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis (Uji-t) dan Pengolahan Angket Respon.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Yunita Sari dan Retno Astuti, Artikel, yang berjudul“Implementasi Pembelajaran Project Based Learning Untuk Anak Usia Dini”.15

Hasil penelitian dari anisa yunita yaitu Penelitian ini sama-sama menggunakan Model Project Based Learning, dan juga menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan tetapi di dalam penelitian ini di peruntukan kepada pada Anak Usia Dini saja. Dan hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa topik dalam pendekatan proyek untuk anak usia dini harus konkret, dekta dengan pengalaman pribadi anak karena model pembelajaran yang di awali dengan tahapan mengumpulkan informasi berupa gagasan dan pertanyaan anak-anak sesuai dengan topik yang dipilih lalu dikembangkan menjadi kegiatan belajar menjadi eksplorasi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Anita Titu, Jurnal, 2015, yang berjudulPenerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta didik Pada Materi Konsep Masalah Ekonomi16.

15 Anisa Yunita Sari dan Retno Dwi Astuti, “Implementasi Pembelajaran Project Based Learning Untuk Anak Usia Dini” (Jurnal, Dosen PGPAUD Universitas Narotama dan Dosen PGPAUD Universitas Islam Lamongan)

16 Maria Anita Titu, “Penerapan Model Pembelajaran Project Learning Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta didik Pada Materi Konsep Masalah Ekonomj” (Jurnal, Universitas Negeri Surabaya, 9 Mei 2015)

(27)

Hasil penelitian dari maria anita titu yaitu penelitian ini sama-sama menggunakan Model Project Based Learning, dan juga menggunakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) karena terdapat pada judul untuk meningkatkan hasil kreativitas peserta didik dan fokus pada materinya yaitu konsep masalah Ekonomi.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Ferdi Efrimal, Nina Kurnia dan Wasidi, Jurnal, 2017, dalam bentuk jurnal yang berjudulPenerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kecermatan Dan Kreasi Seni Rupa (Studi Pada Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 3 Seluma17.

Hasil penelitian dari ferdi errimal yaitu penelitian ini sama-sama menggunakan Model Project Based Learning tetapi dalam penelitian ini menggunakan metode PTK (Penelitian tindakan Kelas) dan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan MC Tanggrat.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Irma Nurmalasari, yang berjudul

Pengaruh Project Based Learning Terhadap Kemampuan Analisis Pasa Konsep Protista (Quasi Eksperimen Pada Peserta didik Di SMA Negeri 87 Jakarta)”.18

Hasil penelitian dari irma nurmala sari yaitu penelitian ini sama- sama menggunakan Model Project Based Learning, dan juga menggunakan pendekatan kuantitatif dan berfokus pada muatan IPA,

17 Ferdi Efrimal, Nina Kurnia, dan Wasidi, “Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kecermatan dan Kreasi Seni Rupa (Studi Pada Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 3 Seluma)” (Jurnal, Universitas Bengkulu, 2017.

18 Irma Nurnalasari, Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Kemampuan Analisis Pada Konsep Protista (Quasi Eksperimen pada peserta didik di SMA Negeri 87 Jakarta”

(Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2016)

(28)

dalam uji instrumen menggunakan uji validitas, uji realiabilitas, uji tingkat kesukaran, uji daya beda.

Isi hasil penelitian dari penelitian terdahulu yaitu terdapat penelitian yang menggunakan penelitian tindakan kelas atau yang disebut PTK, dan juga terdapat penelitian yang menggunakan Kuantitatif dan hanya berfokus pada mata pelajarannya saja.

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian

No. Nama Judul Perbedaan Persamaan

1 2 3 4 5

1 Inas Nafisah, 2018

Pengaruh Model Project Based Learning Melalui Pembuatan

Awetan Bioplastik Terhadap

Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas VII di SMP Negeri 12 Bandar Lampung Pada Materi

Keanekaragaman Makhluk Hidup”

a. Menggunakan penelitian Kuantitatif b. Instrumen

penelitian menggunakan keterampilan berfikir kreatif c. Lebih fokus di

kelas VII

d. Lokasi penelitian

Meneliti tentang Model

Pembelajaran Based Learning

2 Anisa Yunita Sari dan Retno Astuti

“Implentasi Pembelajaran Project Based Learning Untuk Anak Usia Dini”

a. Lebih berfokus untuk Anak Usia Dini

b. Lokasi penelitian

Peneliti memakai Kualitatif Meneliti tentang Project Based Learning 3 Maria

Anita Titu,2015

“Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kreatif Peserta didik Pada Materi Konsep Masalah

a. Menggunakan penelitian Kuantitatif b. Materi tentang

konsep masalah Ekonomi

Meneliti tentang Project Based Learning

(29)

Ekonomi”

4 Ferdi Efrimal, Nina Kurnia dan Wasidi, 2017

“Penerapan Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kecermatan Dan Kreasi Seni Rupa (Studi Pada Peserta didik Kelas XI SMA Negeri Seluma)”

a. Menggunakan penelitian PTK (Penelitian Tindakan Kelas) b. Dalam jurnal ini

menggunakan penelitian model Kemmis dan MC Tanggrat

c. Lokasi penelitian

Meneliti tentang Model Project Based Learning

5 Irma Nurmalas ari, 2016

“Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Kemampuan Analisis Pada Konsep Protista (Quasi

Eksperimen Pada Peserta didik di SMA Negeri 87 Jakarta”

a. Menggunakan penelitian Kuantitatif b. Lebih berfokus

pada kemampuan analisis pada konsep protista c. Berfokus pada

peserta didik SMA d. Lokasi penelitian e. Menggunakan uji instrumen seperti uji validitas, uji realiabilitas, uji tingkat kesukaran, uji daya beda.

Meneliti tentang Model Project Based Learning.

Berdasarkan tabel penelitian terdahulu tersebut, dapat diketahui bahwa persamaan penelitian dengan penelitian terdahulu lainnya ialah sama-sama menjelaskan penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning, persamaan juga terdapat Anisa Yunita Sari dan Retno Astuti mengenai Model Pembelajaran Project Based Learning yang digunakan yaitu memakai penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu lainnya ialah pada mata pelajarannya dan berfokus pada kelas atas, selain itu perbedaan juga terdapat pada jurnal Ferdi Efrimal, Nina Kurnia dan Wasidi yang mana penelitian tersebut

(30)

menggunakan penelitian Kuantitatif dan di dalam penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) sedangkan pada penelitian saya menggunakan penelitian Kualitatif Deskriptif.

Penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning pada mata pelajaran tematik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Banyuwangi tahun Pelajaran 2021/2022 dimana penelitian ini tidak hanya memfokuskan pada Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning saja, Tetapi juga memfokuskan pada mata pelajaran yaitu tematik dan berfokus pada muatan Seni Budaya dan keterampilan , Sudah banyak skripsi yang membahas tentang Project Based Learning ini tetapi hanya berfokus pada model pembelajarannya saja tidak dalam mata pelajaran. Sedangkan penelitian ini menjelaskan mata pelajaran tematik yang bertujuan agar peserta didik dapat membuat proyek dari mata pelajaran tersebut.

B. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model adalah suatu konsepsi untuk mengajar suatu materi dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam model mencakup strategi, pendekatan, metode, maupun teknik. Sedangkan model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran berbasis masalah, atau model pembelajaran langsung. Strategi merupakan suatu dalam pembelajaran seperti mengaktifkan peserta didik. Dalam strategi terdapat pendekatan seperti, konstruktivisme dan realistik.

(31)

Pendekatan merupakan suatu pedoman mengajar yang sifatnya masih teoritis atau konseptual.

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.19 Dengan kata lain model pembelajaran itu sendiri merupakan suatu pendekatan, metode,dan teknik pembelajaran. Dalam membelajarkan peserta didik harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang konduktif, disesuaikan dengan cara gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal. Ada beberapa model pembelajaran dalam prakteknya, guru harus menyadari bahwa tidak ada model pembelajaran yang tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan model pembelajaran yang kondisi peserta didik, sifat materi bahan ajar, fasilitas media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri20

b. Model-model pembelajaran

Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada suatu strategi, metode, atau prosedur. Istilah model pembelajaran ini mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi atau metode tertentu yaitu: rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan

19 Lefudin. Belajar&Pembelajaran. 2017, Yogyakarta:Grup Penerpitan CV Budi Utama hal 171, https://books.google.co.id/books?id=adwwDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=model +pembelajaran&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=model%20pembelajaran&f=false

20 Taufiqur Rahman, Aplikasi Model-model pembelajaran dalam Tindakan Kelas, Semaran:CV.Pilar nusantara,2018, https://books.google.co.id/books?id=2CenDwAAQBAJ&prints ec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=onepage&q&f=false hal 22

(32)

dicapai, tingkah laku mengajar yang di perlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan lingkungan belajar yang di perlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat dicapai.

Menurut Joyce & Weil, model pengajaran sebenarnya adalah model pembelajaran, karena tujuan pengajaran adalah membantu peserta didik memperoleh informasi, ide-ide, keterampilan- keterampilan, nilai-nilai, cara-cara berfikir, alat-alat untuk mengekspresikan diri, serta cara-cara belajar. Sesungguhnya tujuan jangka panjang pengajaran yang terpenting adalah agar peserta didik nantinya mampu meningkatkan kemampuan belajar ke arah lebih mudah dan efektif, karena pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai telah di proses di samping peserta didik telah menguasai proses- proses belajar. Guru yang sukses bukan lagi guru karismatik dan presenter yang efektif, tetapi guru yang mampu menghasilkan belajar-belajar yang otonom, tangguh dan sukses. Jadi fokus proses belajar mengajar bukan pada guru lagi tetapi pada peserta didik, bukan pada pengajaran tetapi pada pembelajaran, sehingga istilah pengajaran digantikan dengan pembelajaran, meskipun istilah pengajaran dan model pengajaran kadang-kadang masih digunakan.21 Berikut macam-macam model pembelajaran antara lain:

1) Picture and Picture 2) Mind mapping

21 Lefudin. Belajar&Pembelajaran. (Yogyakarta:Grup Penerpitan CV Budi Utama 173) https://books.google.co.id/books?id=adwwDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=model+pembel ajaran&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=model%20pembelajaran&f=false

(33)

3) Talking stick

4) Probleam Based Learning (PBL) 5) Project Based Learning (PjBL) 2. Project Based Learning

a. Pengertian Project Based Learning

Pembelajaran yang berbasis proyek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Project Based Learning merupakan model dalam belajar mengajar yang melibatkan peserta didik untuk mengerjakan sebuah proyek yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau lingkungan itu sendiri. Permasalahan yang dikaji merupakan permasalahan yang kompleks dan membutuhkan penguasaan dari berbagai konsep atau materi pelajaran dalam upaya penyelesaiannya.

Proyek yang di buat dapat merupakan proyek dari satu guru, atau proyek dari beberapa guru dengan mata pelajaran yang berbeda.

Peserta didik dilatih untuk membuat proyek dari mata pelajaran tematik, kemudian peserta didik melakukan eksplorasi dalam mengerjakan proyek yang terkait dengan permasalahan yang dikaji.

Pembelajaran ini dapat memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dalam membuat atau merancang proyek yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan.

(34)

Menurut Padiya, model Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning merupakan suatu model pembelajaran yang dalam pelaksanaanya dapat mengajarkan peserta didik untuk menguasai keterampilan proses dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga membuat proses pembelajaran menjadi bermakna. Adapun model ini berfokus pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu disiplin ilmu. Dalam pelaksanaan model PBP peserta didik dilibatkan dalam kegiatan untuk memecahkan masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya, memberi peluang kepada peserta didik untuk bekerja secara otonom, mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan pada akhirnya menghasilkan produk yang bernilai, dan realistik.22

Menurut Pembelajaran berbasis proyek didasarkan pada teori konstruktivisme yang merupakan dimana peserta didik dalam proses pembelajaran peserta didik akan aktif. Proses pembelajaran melalui project based learning memungkinkan guru untuk “belajar dari peserta didik” dan belajar bersama peserta didik. pembelajaran melalui Project Based Learning juga dapat digunakan sebagai model belajar untuk dapat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam membuat perencaan, berkomunikasi, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan.

22 Yanti Rosinda Tinenti, Model pembelajaran berbasis proyek (PBP) dan penerapannya dalam proses pembelajaran di kelas,Deepu Blish(Grup penerbitan CV Budi Utama)2018,hl 3 https://www.google.co.id/books/edition/Model_Pembelajaran_Berbasis_Proyek_PBP_d/M22EDw AAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=model+pembelajaran+berbasis+proyek&printsec=frontcover

(35)

b. Ciri-ciri Model Pembelajaran Project Based Learning

Pelaksaan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam proses pembelajaran di kelas tidak hanya menekankan pada pemahaman peserta didik terhadap prosedur metode ilmiah tetapi peserta didik diharapkan dapat melakukan perencanaan, perancangan, dan pelaksaan. Dengan demikian dapat diungkapkan bahwa ciri-ciri Model Project Based Learning adalah:

1) Dalam perencanaan diawali dengan peserta didik melakukan perencanaan, dimana yang dilakukan peserta didik pada tahap ini adalah

a) Membuat keputusan, dan

b) Membuat kerangka tidak ditentukan sebelumnya

2) Peserta didik melakukan perencangan, dimana yang dilakukan peserta didik pada tahap ini adalah merancang proses untuk mencapai hasil yang dapat di pertanggungjawabkan,

3) Peserta didik melakukan pelaksanan penyelidikan, dimana yang dilakukan peserta didik pada tahap ini adalah:

a) melakukan penyelidikan sesuai dengan proses yang telah di rancang untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang di kumpulkan,

b) melakuan evaluasi secara kontinyu dan teratur

c) melihat kembali apa yang dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum sesuai.

(36)

4) Peserta didik melakukan pelaporan dimana yang dilakukan peserta didik pada tahap ini adalah melaporkan hasil akhir berupa produk yang telah dievaluasi kualitasnya baik secara tertulis maupun secara lisan.23

c. Kelebihan Project Based Learning

Pembelajaran berbasis proyek memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu di hargai.

2) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Peserta didik menjadi lebih aktif dan tertantang untuk menyelesaikan masalah/memecahkan masalah yang lebih komplek lagi.

3) Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek adalah mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan keterampilan komunikasi.

4) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Pembelajaran berbasis proyek yang di implementasikan dengan baik memberikan kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan

23Yanti Rosinda Tinenti, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Penerbit : CV Budi Utama 2017, hal 56, https://www.google.co.id/books/edition/Model_Pembelajaran_Berbasis_Proy ek_PBP_d/M22EDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=model+pembelajaran+berbasis+proyek&print sec=frontcover

(37)

sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

1) Pendekatan proyek menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara komples dan di rancang untuk berkembangnya sesuai dengan dunia nyata.

2) Pembelajaran berbasis proyek melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang di miliki, kemudian di implementasikan dengan dunia nyata.

3) Pembelajaran berbasis proyek membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik mampu menikmati proses pembelajaran.24

d. Kelemahan Project Based Learning

Adapun kelemahan dari pembelajaran project based lelarning ini sebagai berikut:

1) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.

2) Membutuhkan biaya yang cukup banyak.

3) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana intruktur memegang peran utama di kelas.

4) Banyak alat dan bahan yang harus di sediakan

5) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pngumpulan informasi akan mengalami kesulitan.

24 Rusman,Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Prenadamedia Group, 2017,hal 409-410

(38)

6) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kelompoknya.

7) Ketika topik di berikan kepada masing-masing kelompok yang berbeda, di khawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.25

e. Langkah-Langkah Project Based Learning

Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek sebagai berikut:

1) Penentuan Pertanyaan Mendasar

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan pada peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas, mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru harus berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik yang sedang belajar.

2) Mendesain Perencanaan

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subyek yang mungkin, serta

25 Rusman,Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Prenadamedia Group,2017,hal 410-411

(39)

mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaikan proyek.

3) Menyusun Jadwal

Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

4) Memonitoring peserta didik dan kemajuan Proyek

Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.

Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajaran beerperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring dibuat sebuah rubrik dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

5) Menguji Hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik

(40)

tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajaran dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

6) Mengevaluasi pengalaman

Pada akhir proses pembelajaran dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiri) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.26

3. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Tematik” diartikan sebagai “berkenaan dengan tema"; dan tema sendiri berarti “pokok pikiran”. Pembelajaran tematik adalah salah satu model pembelajaran terpadu sekolah dasar (SD/MI) untuk kelas 1,2,3 yang didasarkan pada tema-tema tertentu yang kontekstual dengan dunia anak.27 Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang

26 Rusman,Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Prenadamedia Group,2017,hal 407-408

27 Trianto,Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi anak Usia Dini TK/RA dan Anak Usia Kelas Awal SD/MI, II, (Jakarta:Kencana-Prenada Media Group,2018), 5

(41)

menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Efendi menyatakan bahwa pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema- tema tertentu, dalam pembahasannya tema itu di tinjau dari berbagai mata pelajaran.

Berdasarkan dua pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang di dasarkan dari sebuah tema yang digunakan untuk mengaitkan beberapa konsep mata pelajaran, sehingga anak akan lebih mudah memahami sebuah konsep, karena hanya berdasarkan dari satu tema untuk beberapa pelajaran yang diajarkan misalnya tema “ Lingkungan “ dapat di tinjau dari mata pelajaran bahasa, IPS,IPA dan kewarganegaraan. Lebih luas lagi, tema tersebut dapaat ditijau dari mata pelajaran lain, misalnya seni budaya dan matematika.

Selanjutnya untuk memahami secara lebih mendalam tentang konsep dasar model pembelajaran tematik, perlu diuraikan terlebih dahulu tentang pengertian model pembelajaran. Joice, Weil dan Calhoun menerangkan bahawa model pembelajaran merupakan gambaran suatu lingkungan pembelajaran, yang juga meliputi perilaku kita sebagai guru saat model tersebut diterapkan.28 Dalam bagian lain, Joice juga menjelaskan secara lebih spesifik, model

28 Bruce Joyce, Masha Weil dan Emily Calhoun, Models Of Teaching, Model-Model Pengajaran, Edisi VII, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2009) hlm.30

(42)

pembelajaran adalah suatu perencaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkatan pembelajaran termasuk di dalamnya buku- buku, film, komputer, kurikulum, dan lain sebagainya29

Ruang lingkup pembelajaran tematik meliputi semua KD dari semua mata pelajaran kecuali agama. Mata pelajaran yang di maksud adalah: Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA, IPS, Penjasorkes, Seni Budaya dan Prakarya.

b. Kelebihan dari pembelajaran tematik

Adapun beberapa kelebihan dari pemmbelajaran Tematik : 1) Memudahkan pemusatan perhatian pada satu tema tertentu.

2) Anak didik mempelajari antara isi mata pelajaran dalam tema yang sama

3) Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan 4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dan mengaitkan

mata pelajaran lain dengan pengembangan pribadi peserta didik 5) Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi

disajikan dalam konteks tema yang jelas

6) Peserta didik lebih aktif karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata pelajaran sekaligus dapat mempelajari mata pelajaran lain

29 Trianto, Desain Pengembangan, hlm.30

(43)

7) Guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat disiapkan sekaligus, dan diberikan dalam satu atau tiga pertemuan, dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan materi.30

c. Kekurangan dari pembelajaran tematik

Adapun kekurangan dari pembelajaran Tematik :

1) Guru tidak di berlibatkan dalam penyusunan kurikulum

2) Pembelajaran menjadi lebih kompleks dan menurut guru untuk mempersiapkan diri sedemikian rupa dapat melaksanakannya dengan baik.

3) Persiapan yang harus dilakukan oleh guru pun lebih lama. Guru harus merancang pembelajaran tematik dengan memperlihatkan keterkaitan antara berbagai pokok materi tersebar di beberapa mata pelajaran.

4) Menurut penyediaan alat, bahan, sarana dan prasarana untuk berbagai mata pelajaran yang dipadukan secara serentak.

Pembelajaran tematik berlangsung dalam satu beberapa session.31 d. Manfaat Pembelajaran Tematik

Adapun manfaat dari pembelajaran Tematik :

30 Rusman,Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Prenadamedia Group, 2017,hal 358-359

31 Abd. kadir dkk, Pembelajaran Tematik, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014), 26-27

(44)

1) Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan di hilangkan

2) Peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna karena materi pelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat.

3) Pembelajaran menjadi utuh sehingga peserta didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak akan terpecah- belah

4) Memberikan penerapan-penerapan dari dunia nyata sehingga dapat mempertinggi kesempatan untuk belajar.

5) engan adanya pemanduan antar mata pelajaran maka penugasan konsep akan semakin baik dan meningkat.32

e. Desain Pembelajaran Tematik

Pelaksanaan kegiatan tematik yang sesuai dengan bahan sosialisasi kurikulum 2013 oleh kemendikbud, ada 4 tahapan yakni:

yang pertama Menentukan tema, yang kedua Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang ada sesuai dengan berlakunya mengedepankan dimensi sikap,pengetahuan, dan keterampilanyang ketiga, Mendesain RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) yang

32 Rusman,Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Prenadamedia Group, 2017,hal 362

(45)

mencakup ruang lingkup tema, dan yang terakhir Melaksanakan aktivitas pembelajaran peserta didik belajar secara aktif.33

Keberasilan pembelajaran tematik integratif sangat ditentukan oleh seberapa jauh pembelajaran terpadu direncanakan dan dikemas sesuai dengan kondisi peserta didik minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan. Dalam pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran.

1) Perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu bagian dari program pembelajaran yang memuat satuan bahasa untuk disajikan dalam beberapa kali pertemuan yang digunakan untuk menyusun rencana pelajaran sehingga dapat berfungsi sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan berjalan efesien dan efektif Dengan demikian, penyusunan perencanaan pembelajaran merupakan suatu keharusan karena di dorong oleh kebutuhan agar pelaksanaan pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.34

Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting yang harus dilakukan guru sebelum mereka melaksanakan kegiatan

33 Nafia Wafiqni, dkkk “Model Pembelajaran Tematik berbasis Kearifan Lokal, jurnal

“Pendidikan Dasar Islam 10, no 2. (Desember, 2018):260-261

34 Rusydi Ananda, Perencanaan Pembelajaran (Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, Medan, 2019) hal 7-8

(46)

belajar mengajar untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran. 35 Tahapan penting dalam perencanaan pembelajaran yang harus dilakukan guru sebelum melakukan pembelajaran ialah sebagai berikut:

a) Mengkaji Silabus

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di dalamnya seorang pendidik perlu melakukan pengkajian terhadap silabus yang telah disiapkan mengembangkan menjadi RPP yang akan digunakan dalam kegiatan di sekolah. kegiatan pengkajian silabus bertujuan untuk mengetahui antara keterkaitan subtema dengan kompetensi mata pelajaran yang akan dibelajarkan dan kegiatan pembelajaran yang di kembangkan. Melalui kegiatan pengkajian silabus, diharapkan guru memperoleh informasi tentang ketersediaan tema dan sub tema, persebaran kompetensi dasar pada tema (pemetaan), dan pengembangan indikator tiap tema (jaringan indikator pada tema).

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP di kembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar (KD). Setiap guru pada satuan pendidikan

35 Muk’niah Perencanaaan Pembelajaran (Pustaka Pelajar. Yogyakarta, 2016, 11

(47)

berkewajiban menyusun RPP secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserat didik untuk bagi prakasa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu kali pertemuan atau lebih komponen RPP terdiri atas:

a) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan b) Identitas mata pelajaraan tema atau subtema c) Kelas/semester

d) Materi pokok

e) Alokasi waktu di tentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus KD yang harus dicapai.

f) Tujuan pembelajaran yang di rumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan

g) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi h) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prisip dan

prosedur yang relevan

(48)

i) Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang di sesuaikan dengan karakteristik yang akan di capai.

j) Media pembelajaran, berupa alat bantu untuk proses pembelajaran

k) Sumber belajar, dapat berupa buku, media, dll

l) Langkah-langkah pembelajaran seperti tahapan pendahuluan,inti, penutup

m) Penilaian pembelajaran.36 3) Pelaksanaan pembelajaran

Tahap ini merupakan pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar sebagai unsur inti aktivitas pembelajaran yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan rambu-rambu yang telah disusun dalam perencanaan sebelumnya. Seperti langkah-langkah sebagai berikut:

a) Kegiatan pendahuluan

Tujuan dari kegiatan pendahuluan adalah untuk menarik perhatian peserta didik yang dapat dilakukan dengan cara seperti meenyakinkan peserta didik bahwa materi atau pengalaman belajar akan dilakukan untuk dirinya dengan melakukan hal-hal yang dianggap aneh bagi peserta didik

36 Ani Kadarwati, dkk Teori dan Aplikasi Pembelajaran Terpadu, 85-88 https://books.google.co.id/books?id=tq9yDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=pembelajaran+te matik&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pembelajaran%20tematik&f=false

(49)

serta memberikan motivasi agar peserta didik lebih semangat, dan guru mengemukan tujuan yang akan dicapai serta tugas- tugas yang harus dilakukan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan.37

b) Kegiatan inti

Kegiatan inti merupakan kegiatan pokok dalam pembelajaran. Dalam kegiatan inti dilakukan pembahasan terhadap tema dan subtema melalui berbagai kegiatan belajar dengan menggunakan multimetode dan media sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Pada waktu penyajian dan pembahasan tema, guru dalam penyajian hendaknya lebih berperan sebagai fasilitator.

Selain itu guru harus mampu berperan sebagai model pembelajaran yang baik bagi peserta didik. Artinya guru secara aktif dalam kegiatan belajaar berkolaborasi dan berdiskusi dengan peserta didik dalam mempelajarai tema atau subtema yang sedang dipelajari. Peran inilah sebagai suatu aktivitas mengorgansasi dan mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak sehingga menjadi proses belajar.

Kegiatan inti merupakan strategi pembelajaran dengan upaya menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa agar peserta didik agar lebih aktif mempelajari permasalahan

37 Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2017) 129

Gambar

Gambar 4. 6 Penilaian Sikap
Gambar 4. 7 Penilaian Pengetahuan
Gambar 4. 8  Penilaian  Keterampilan
Tabel 4.3  Hasil Temuan

Referensi

Dokumen terkait

Respon peserta didik terhadap pelaksanaan model pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan nilai-nilai karakter pada perkuliahan Pembelajaran

Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Materi Ekosistem Kelas X SMA Negeri 10

Kesimpulan yang didapat bahwa project-based learning menuntut kemampuan peserta didik untuk dapat mengelola kegiatan dari mulai perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi

Tabel 2.2 Keterkaitan Model Project Based Learning dengan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Usaha Dan Energi

Salah satu model pembelajaran yang biasa digunakan adalah Project Based Learning (PjBL). Pada PjBL, peserta didik melewati proses inkuiri yang lebih luas guna merespon

Salah satu model pembelajaran yang biasa digunakan adalah Project Based Learning (PjBL). Pada PjBL , peserta didik melewati proses inkuiri yang lebih luas guna merespon

Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh model Project Based Learning PjBL terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning PjBL, guru adalah fasilitator bagi para peserta didik dengan tujuan agar peserta didik