Penerapan Teknik Pembelajaran Critical, Communication, Collaboration, And Creativity (4C) Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa.
Nurhayati Tangahu1), Meyko Panigoro2), Ardiansyah3), Usman Moonti4), Radia Hafid5), Sudirman Sudirman6),
¹´⁶Economic Education Depatment, Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia
Article Info Abstract
Article history:
Received: 18 August 2023;
Accepted: 11 September 2023;
Published: 07 September 2023.
Keywords:
Application of Critical ,
Communication, Collaboration, and Creativity (4C) Learning Techniques, Learning Outcomes.
The research aims to determine the Application of Critical, Communication, Collaboration, And Creativity (4C) Learning Techniques and Their Influence on the Learning Outcomes. The research uses a quantitative method with a descriptive approach. The data used is primary data obtained from distributing questionnaires. The sampling applies random sampling amounted to 33 respondents. Data analysis uses simple linear regression analysis. The results show the application of critical, communication, collaboration, and creativity (4C) learning techniques and their influence on student learning outcomes. The Student Learning Outcomes on Critical, Communication, Collaboration, and Creativity (4C) Learning Techniques positively influence 0.516 and is significant at alpha 0.05 on student learning outcomes. The 0.516 indicates that each change in the variable Application of Critical, Communication, Collaboration, and Creativity (4C) Learning Techniques by 1 unit will influence student learning outcomes by 0.516.
Abstrak
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Penerapan Teknik Pembelajaran Critical, Communication, Collaboration, And Creativity ( 4C ) Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada Siswa.
Penarikan Sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sample random sampling dengan jumlah responden 33 siswa. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat Penerapan Teknik Pembelajaran Critical, Communication, Collaboration, And Creativity ( 4C ) Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa. Besaran pengaruh Hasil Belajar Siswa terhadap Teknik Pembelajaran Critical, Communication, Collaboration, And Creativity ( 4C ) berpengaruh positif sebesar 0,516 dan signifikan pada alpha 0,05 terhadap hasil belajar siswa. Angka 0,516 tersebut menunjukkan bahwa setiap perubahan variabel Penerapan Teknik Pembelajaran Critical, Communication, Collaboration, And Creativity ( 4C ) sebesar 1 satuan akan mempengaruhi hasil belajar siswa sebesar 0,516 satuan.
How to Cite:
Tangahu,N; Panigoro,M; Ardiansyah,A; Moonti,U;
Hafid,R; Sudirman, S. (2023). Penerapan Teknik Pembelajaran Critical, Communication, Collaboration, And Creativity (4C) Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa. Journal of Economic and Business Education, 1(3), 34-43.
JEBE,Volume (1), Issue (3) September / 2023
JOURNAL of ECONOMIC and BUSINESS EDUCATION https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JEBE/index
Pendahuluan
Pembelajaran 4C adalah proses pembelajaran yang mengimplementasikan keterampilan 4C yang disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan standar kompetensi lulusan yang dilaksanakan dalam pendidikan formal atau nonformal (Jonaeidy 2019:140). Pembelajaran 4C adalah pembelajaran yang dirancang, disusun, dan mengimplementasikan keterampilan 4C proses pembelajaran dengan tujuan untuk melatih kemampuan berpikir kritis peserta didik, meningkatkan rasa percaya diri peserta didik, dan kreatifitas peserta didik (Daryanto & Karim 2017:12). Dan memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap hasil belajar peserta didik, Menurut Melvin dalam (Gobel et al., 2019) hasil belajar merupakan sebuah perubahan sikap peserta didik setelah mengikuti sebuah proses pembelajaran. Hal yang sama juga disampaikan oleh nabila dalam (Mohamad Alwi Pomou et al., 2023), bahwa hasil belar merupakan sebah output dari sebuah proses kegiatan pembelajaran. Maka dengan itu berbagai strategi yang dilakukan dalam sebuah proses pembelajaran agar hasil belajar dapat maksimal. Strategi Pembelajaran 4C merupakan strategi pembelajaran yang sangat penting karena merupakan strategi pembelajaran yang berbasis teknologi dengan tujuan peserta didik mempunyai keterampilan sesuai abad 21. Konteks keterampilan abad 21 dibekalkan dalam pembelajaran formal maupun non formal. Pembelajaran 4C melatih keterampilan critical thinking, creative thinking, collaboration, dan communication Peserta didik diharapkan memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikasi sehingga mampu mengikuti arus perkembangan zaman.
Penerapan Keterampilan belajar dan berinovasi 4C terdiri dari Critical Thinking and Problem Solving, Creativity and Innovation, Communication, dan Collaboration (Partnership for 21st Century Skills, 2009). Kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan (Kurniawan &
Muh, 2021). Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan bahwa terdapat siswa yang memiliki hasil belajar yang rendah serta kurangnya kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat atau mengritik sesuatu walaupun mereka benar serta Kurangnya penggunaaan teknik pembelajaran yang tepat dengan kebutuhan siswa.
Penelitian mengenai Pengaruh Penerapan Teknik Pembelajaran 4C Terhadap Hasil Belajar Siswa memang sudah banyak diteliti sebelumnya, adapun penelitian yang dilakukan oleh (Budi Kurniawan, dkk) hasil dari penelitian ini yaitu ditarik kesimpulan Implementasi model pembelajaran SIL berbasis keterampilan belajar dan berinovasi 4C berpengaruh terhadap hasil belajar IPA peserta didik.
Berdasarkan uraian masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti yaitu “Apakah terdapat Pengaruh Penerapan Teknik Pembelajaran Critical,
Communication, Collaboration, And Creativity (4C) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Di Smp Negeri 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah “untuk mengetahui “Pengaruh Penerapan Teknik Pembelajaran Critical, Communication, Collaboration, And Creativity (4C) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango.”
Metode Penelitian
Lokasi dari penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Suwawa Desa Bube Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango yang dipilih sebagai tempat penelitian karena lokasi SMP Negeri 2 Suwawa merupakan lokasi yang menunjang baik dari segi jarak maupun informasi yang dibutuhkan cukup terjangkau bagi peneliti
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan waktu 6 bulan. Mulai dari tahap awal penyusunan proposal pada bulan Januari 2023, dilanjutkan dengan bimbingan pada bulan Februari, Ujian Seminar Usul pada bulan Maret, berlanjut pada proses revisi, penelitian, penyusunan hasil penelitian sampai ujian hasil bulan Agustus 2023.
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang banyak di tuntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data tersebut serta penampilan hasilnya (Arikunto 2006: 12). Populasi dalam penelitian ini sebanyak 325 siswa dengan sampel sebanyak 33 siswa. Sedangkan Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kuesioner/angket dan dokumentasi. Kuesioner Atau Angket digunakan untuk pengambilan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Variabel (X) Butir
Nilai Corrected Item Total Correlation
/rhitung
Sig. rtabel Kriteria
1 0,942 5% 0,3440 Valid
2 0,901 5% 0,3440 Valid
3 0,902 5% 0,3440 Valid
4 0,935 5% 0,3440 Valid
5 0,921 5% 0,3440 Valid
6 0,901 5% 0,3440 Valid
7 0,566 5% 0,3440 Valid
8 0,935 5% 0,3440 Valid
9 0,901 5% 0,3440 Valid
10 0,935 5% 0,3440 Valid
11 0,942 5% 0,3440 Valid
12 0,352 5% 0,3440 Valid
13 0,517 5% 0,3440 Valid
14 0,631 5% 0,3440 Valid
15 0,516 5% 0,3440 Valid
16 0,947 5% 0,3440 Valid
17 0,901 5% 0,3440 Valid
18 0,902 5% 0,3440 Valid
19 0,901 5% 0,3440 Valid
20 0,384 5% 0,3440 Valid
21 0,901 5% 0,3440 Valid
22 0,902 5% 0,3440 Valid
23 0,947 5% 0,3440 Valid
24 0,221 5% 0,3440 Tidak
Valid
25 0,228 5% 0,3440 Tidak
Valid
Berdasarkan Tabel 4.1. maka dapat dilihat bahwa terdapat 2 pernyataan yang tidak valid yaitu pernyataan 25 sehingga pernyataan tersebut dianggap gugur dan tidak digunakan dalam penelitan karena r-hitung kurang dari 0,3440.
Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Variabel (Y) Butir
Nilai Corrected Item Total Correlation
/rhitung
Sig. rtabel Kriteria
1 0,493 5% 0,3440 Valid
2 0,958 5% 0,3440 Valid
3 0,974 5% 0,3440 Valid
4 0,994 5% 0,3440 Valid
5 0,987 5% 0,3440 Valid
6 0,987 5% 0,3440 Valid
7 0,994 5% 0,3440 Valid
8 0,987 5% 0,3440 Valid
9 0,987 5% 0,3440 Valid
10 0,413 5% 0,3440 Valid
11 0,994 5% 0,3440 Valid
12 0,994 5% 0,3440 Valid
13 0,994 5% 0,3440 Valid
14 0,994 5% 0,3440 Valid
15 0,994 5% 0,3440 Valid
16 0,678 5% 0,3440 Valid
17 0,994 5% 0,3440 Valid
18 0,994 5% 0,3440 Valid
19 0,920 5% 0,3440 Valid
20 0,994 5% 0,3440 Valid
21 0,827 5% 0,3440 Valid
22 0,762 5% 0,3440 Valid
23 0,994 5% 0,3440 Valid
24 0,823 5% 0,3440 Valid
25 0,823 5% 0,3440 Valid
Berdasarkan Tabel 4.2 maka dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk variabel materi hasil belajar memiliki status valid, karena nilai rhitung (Corrected Item-Total Correlation) > rtabel 0,3440
Tabel 4.3. Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Croncbach
alpha Rtabel Kriteria 1 Keterampilan 4C 0.979 0,600 Reliabel 2 Hasil Belajar 0,992 0,600 Reliabel
Berdasarkan Tabel 4.3. uji reliabilitas keterampilan 4C adalah sebesar rll = 0,979, dan hasil belajar adalah sebesar rll = 0,992, ternyata memiliki nilai “Alpha Cronbach”
lebih besar dari 0,600, yang berarti kedua instrumen dinyatakan reliable atau memenuhi persyaratan.
Tabel 4.5 : Hasil Uji Analisis Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 60.669 9.121 6.652 .000
Keterampilan 4C
.516 .132 .576 3.925 .000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Berdasarkan hasil analisis diatas, model regresi linear sederhana adalah sebagai berikut.
Ŷ = 60,669 + 0,516X
Berdasarkan model persamaan regresi tersebut, maka dapat diinterpretasikan hal- hal sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 60,669. Hal ini menunjukkan bahwa jika keterampilan 4C bernilai 0 persen atau tidak mengalami perubahan maka nilai hasil belajar adalah 60,669
b. Nilai Koefisien Regresi Variabel X (keterampilan 4C) sebesar 0,516. Nilai tersebut menunjukan pengaruh positif. Hal ini menunjukkan setiap perubahan variabel Teknik pembelajaran 4C sebesar 1 satuan akan mempengaruhi hasil belajar sebesar 0,516 satuan
Tabel 4.6 : Hasil Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 60.669 9.121 6.652 .000
Keterampilan 4C
.516 .132 .576 3.925 .000
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai t-tabel yang diperoleh untuk mendapatkan kesimpulan apakah menerima atau menolak Ho, terlebih dahulu harus menentukan t-tabel yang akan digunakan. Nilai t-tabel ini tergantung pada besarnya df (degree of freedom) serta tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5% dan nilai df sebesar n – k – 1 = 33 – 1 – 1 = 31 diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,039 (lihat lampiran).
Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 26 diperoleh hasil yaitu nilai t-hitung 3.925 t-tabel 2,039 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu variabel keterampilan 4C (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar (Y) di SMP Negeri 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango.
Tabel 4.7 : Koefisien Determinasi Model Summary
Mode
l R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .576a .332 .310 15.722
a. Predictors: (Constant), Keterampilan 4C
Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi pada tabel diatas menunjukkan besarnya koefisien determinasi yang y disesuaikan atau angka R Square adalah sebesar 0,332. Atau sebesar 33,2%. Nilai ini menunjukan bahwa sebesar 33,2% variabilitas keterampilan 4C (Y) dapat dijelaskan oleh variabel hasil belajar (X), sedangkan sisanya sebesar 66,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada uji analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan keterampilan 4C terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan bantuan SPSS 26. Dalam analisis pengujian tersebut menunjukkan bahwa penerapan keterampilan 4C berpengaruh postif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Pengaruh tersebut ditunjukkan dari nilai t hitung 3,925 lebih besar dari nilai t tabel 2,04841. Serta nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,00. Pada hasil uji determinasi menunjukkan bahwa nilai r square sebesar 0,332 atau sebesar 33,2 % persen penerapan keterampilan 4C memilki kontribusi pengaruh terhadap hasil belajar.
Hasil analisis tersebut menjelaskan bahwa penerapan keterampilan 4C memberikan dampak positif. Adanya keterampilan 4C meningkatkan hasil belajar pada di SMP Negeri 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Penerapan keterampilan 4C dapat meningkatkan hasil belajar. Besar kontribusi pengaruh teknik keterampilan 4C masih masuk dalam kategori rendah yakni sebanyak 66,8% masih dipengaruhi oleh faktor lain selain penerapan keterampilan 4C. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor dari internal siswa itu sendiri.
Penerapan keterampilan 4C meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa. Hal ini didasar pada keterampilan 4C berorientasi pada siswa yang mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan dalam proses keterampilan. Teknik keterampilan 4C membantu siswa mengembangkan keterampilan penting seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan kerja sama tim.
Berdasarkan pada desktiptive data menunjukkan beberapa indikator pada penerapan keterampilan 4C yang memberikan penilain paling tinggi yaitu pada indikator keterampilan kaloberatif dan disusul indikator ketermapilan berpikir keratif dan inovatif.
Keterampilan kaloboratif sangat diperlukan bagi siswa untuk bekerjasa dalam menyelsaikan suatu masalah dalam pembelajaran. Keterampilan kolaboratif merupakan keterampilan bekerjasama, saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab, serta menghormati perbedaan. Dalam berkolaborasi akan terjadi saling mengisi kekurangan dengan kelebihan yang dimiliki yang lain sehingga masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dalam suasana kebersamaan. Keterampilan ini dapat dilatihkan dalam pembelajarannya.
Keterampilan komunikasi memiliki fungsi yang sangat urgen dalam membekali siswa menghadapi dan bersaing karena selain berfungsi sosial, komunikasi juga berfungsi
pengambilan. Komunikasi dalam fungsi sosial, berperan sebagai alat yang digunakan oleh peserta didik untuk membangun dan memelihara hubungan dengan orang lain. Sedangkan komunikasi dalam fungsi pengambilan, merupakan fungsi yang digunakan peserta didik untuk mengambil keputusan yang dilakukan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan.
komunikasi dalam konteks pendidikan diartikan sebagai keterampilan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang peserta didik karena keterampilan ini sangat berguna untuk menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya serta untuk menyampaikan informasi kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan.
Indikator keterampilan berpikir kratif dan inovatif juga memiliki kontribusi terhadap hasil belajar siswa. Keterampilan ini mutlak diperlukan oleh semua siswa untuk mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Di samping itu, keterampilan berpikir kritis ini termasuk kemampuan membedakan kebenaran atau kebohongan, fakta atau opini, atau fiksi dan non fiksi.
Keterampilan berpikir kritis berdasar dalam pembelajaran dengan menantang siswa dengan masalah-masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan berikir kreatif meniciptakan ide atau gagasan yang baru yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya. Inovatif diwujudkan dalam inovasi yang merupakan gagasan atau ide yang baru yang diperoleh melalui pengembangan secara beratahap dan diwujudkan dalam suatu gagasan atau hasil karya.
Keterampilan 4C ini sangat diperlukan dalam belajar menganalisis suatu masalah dan menemukan solusi untuk mecahkan masalah yang muncul. Keterampilan 4C yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, Dengan Keterampilan 4C, siswa dapat memecahkan persoalan dengan menggunakan pemahamannya.
Keterampilan 4C adalah keterampilan yang dianggap penting dalam era digital saat ini.
Karena keterampilan ini memiliki kelebihan yang meliputi kemampuan siswa untuk berfikir kritis, berfikir kreatif, bekerja sama dengan orang lain, dan berkomunikasi dengan baik. Penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Partono ,dkk (2021) yang menyatakan bahwa Kompetensi ( Critical Thinking, Creativity, Communication, & Collaborative) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitan lainnya yaitu Maria (2020) menyatakan hal yang relatif sama yakni siswa harus dibekali keterampilan Critical Thinking Creativity, Communication, & Collaborative agar dapat mencapai hasil belajar optimal.
Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian terdahulu yaitu dapat dilihat dari metode yang digunakan, penelitian terdahulu menggnakan metode deskriptif kualitatif sedangkan pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, selain itu pada penelitian terdahulu mengumpulkan data yaitu wawancara dengan menggunakan aplikasi zoom sedangkan pada penelitian ini mengumpulkan data dengan mewawancarai dan menyebarkan kuesioner pada siswa secara langsung di sekolah SMP Negeri 2 Suwawa.
Kesimpulan
Berdasarkan Hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Keterampilan 4C berpengaruh positif sebesar 0,516 atau sebesar 51,6% dan signifikan pada alpha 0,05 terhadap Hasil Belajar Siswa di SMP Negeri 2 Suwawa Kabupaten Bone
Bolango Hasil penelitian ini bermakna bahwa setiap kenaikan satu satuan pada Keterampilan 4C diikuti oleh kenaikan Hasil Belajar Siswa sebesar 0,516 atau sebesar 51,6%, Kemudian nilai t-hitung 3.925 t-tabel 2,039 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu variabel keterampilan 4C berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar di SMP Negeri 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Selain itu nilai koefisien determinasi sebesar 33,2%
dan sisanya 66,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan 4C dapat meningkatkan Hasil belajar siswa Di SMP Negeri 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango.
Daftar Pustaka
Kurniawan, Budi, dan Abdul Syahril Muh. 2021. “Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Science Integrated Learning ( Sil ) Berbasis Keterampilan Belajar Dan Berinovasi 4c Terhadap Hasil Belajar Ipa.” 2(2).
Mapendra, Heru. 2016. “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Viii Smp Negeri 6 Tapung.” : 62. https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case- a7e576e1b6bf.
M. Sudarma Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif. Depok: PT Raja Grafindo Persada. 2013.
Nasution, M. (2018). Konsep pembelajaran matematika dalam mencapai hasil belajar menurut teori gagne. Logaritma: Jurnal Imu-Ilmu Pendidikan dan Sains, 6(02).
Okta Purnawirawan, Pengembangan Instrumen Penilaian 4c (Creativity, Critical Thinking, Communication, Dan Collaboration) Sistem Pembelajaran Abad Dua Satu Dalam Pengajaran Bidang Produktif Sekolah Menengah Kejuruan, (Tesis : Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang, 2019), hlm 47.
Putra, A. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Sekolah Dasar. Surabaya: CV. Jakad Media Publishing
Parnawi, Afi. (2020). Penelitian tindakan kelas (classroom action research). Yogyakarta:
CV Budi Utama.
Purwanto. (2014). Evaluasi hasil belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.
Rinawati. (2020). Monograf :Hubungan Penggunaan Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika. Semarang: CV. Cahaya Karya.
Resti Septikasari, Rendy Nugraha Frasandy., Jurnal Tarbiyah AlAwlad, Volume VIII Edisi 02 2018, :Keterampilan 4C Abad 21 Dalam Pembelajaran Pendidikan Dasar. hlm 111, di akses pada tanggal 28 0ktober 2021.
Rusman. (2016). Pembelajaran tematik terpadu, teori, praktik dan penilaian. Jakarta:
Rajawali Pres.
Sinar. (2018). Metode Active Learning Upaya Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa. Yogyakarta: Grup Penerbitan CV Budi Utama.
Satriani, F B, U Sutiyarti, dan R Wahyuningsih. 2022. “Analisis Metode Pembelajaran 4c Dalam Pembelajaran Daring Bahasa Jepang Kelas X Bahasa Sman 1 Batu.” 8(1):
45–56.
Sugiarto, T. (2020). E-Learning Berbasis Schoology Tingkatkan Hasil Belajar Fisika.Yogyakarta: CV Mine.
Sutiah. (2019). Budaya Belajar Dan Inovasi Pembelajaran PAI. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.
Gobel, I., Ahmad, M., & Sudirman, S. (2019). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Outdoor Study. Jambura Economic Education Journal, 1(2).
Https://Doi.Org/10.37479/Jeej.V1i2.2526
Kurniawan, B., & Muh, A. S. (2021). Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Science Integrated Learning ( Sil ) Berbasis Keterampilan Belajar Dan Berinovasi 4c Terhadap Hasil Belajar Ipa Dengan. 2(2).
Mohamad Alwi Pomou, R. I., Sudirman, S., Abdulrahim, & Maruwae. (2023). The Effect Of Extracurricular Scouting Activities And Student Discipline On The Learning Outcomes.
5(2).
This article is an open-access article distributed under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Editorial of JEBE : Economic Education Study Program, Faculty of Economics Universitas Negeri Gorontalo, Indonesia