• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan role play untuk meningkatkan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan role play untuk meningkatkan"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Pd selaku Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengoreksi para peneliti dalam penyusunan skripsi ini. PD selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengoreksi peneliti dalam penyusunan skripsi ini. Bapak Kepala Tata Usaha dan rekan-rekan dosen yang telah membantu dalam memberikan data dan informasi kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

Bapak Amin Nira, SE dan Ibu Fatimah Koko yang banyak membantu penulis dalam pengetikan skripsi ini. Djadi Ibnu Rusdi: Penggunaan Role Play untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IX B MT. Kedua orang tuaku tercinta Kawali Djadi dan ibu Masita Ola Djadi, terima kasih atas segala kasih sayang dan semangat juang yang telah kalian tanamkan dalam diriku.

Kepada istri saya Siti Nuriyati dan anak-anak saya, serta seluruh keluarga besar Kawali Djadi yang telah meluangkan waktu bersama selama penelitian ini, dan kepada Bapak Amin Nira dan Ibu Fatimah Koko, terima kasih atas dukungannya.

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada tahun 2012, diperkirakan jumlah orang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa asing akan melebihi jumlah penutur asli. Melihat kemungkinan tersebut dan menyadari keberadaan sekolah penelitian di kawasan wisata, tidak ada pilihan lain bahwa keterampilan berbicara siswa harus ditingkatkan. Karena keempat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis), keterampilan berbicara bahasa Inggris sangat dibutuhkan di sektor pariwisata.

Untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris saya, saya mengambil judul “Penerapan Role Play Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas IX B MTs. Dalam permainan peran, siswa dikondisikan dalam situasi tertentu di luar kelas, meskipun pembelajaran berlangsung di dalam kelas pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Inggris Selain itu, role-play sering disebut sebagai suatu bentuk aktivitas dimana siswa membayangkan dirinya berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain ketika menggunakan bahasa Inggris.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik dengan judul “Penggunaan Role Play Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Kelas IX B MT.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Pembelajaran Role Play
  • Keterampilan Berbicara
  • Pembelajaran
  • Kegiatan Pembelajaran
  • Suasana Pembelajaran
  • Pembelajaran Bahasa Inggris a. Pengertian

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang berlangsung dalam situasi dan suasana kegiatan guru dan siswa yang disebut interaksi edukatif. Kegiatan pembelajaran memerlukan komunikasi yang baik, KD yang dinyatakan dapat dijadikan acuan dan kegiatan pembelajaran siswa berhasil secara efektif. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa inti dari kegiatan pendidikan adalah memulai belajar dari apa yang diketahui siswa.

Guru tidak dapat mengindoktrinasi ide-ide ilmiah sehingga siswa mau bertukar dan mengubah ide-ide non-ilmiahnya menjadi ide/pengetahuan ilmiah. Pemrakarsa perubahan ide siswa oleh karena itu adalah siswa itu sendiri, sedangkan guru hanya sebagai penghubung dan penyedia kondisi berlangsungnya proses pembelajaran. Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi konstruktivisme antara lain: diskusi yang memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk mengungkapkan ide, tes, hasil penelitian sederhana, demonstrasi, peragaan prosedur ilmiah, dan kegiatan praktik lainnya yang memberikan kesempatan kepada siswa. untuk mempertajam ide-ide mereka.

Mengapa hasil belajar meningkat, karena dalam pembelajaran kontekstual semua indera digunakan secara bersamaan, sehingga kegiatan belajar lebih aktual, konkrit, realistik, nyata, menyenangkan dan bermakna. Pendidikan demokrasi adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu menghargai kemampuan, menjaga keadilan, menerapkan kesempatan yang sama dan sadar akan keberagaman peserta didik. Dalam praktiknya, pendidik ingin memposisikan peserta didik sebagai manusia yang kemampuannya harus dihargai dan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya.

Sebaliknya perlu dihindarkan suasana belajar yang kaku, penuh ketegangan dan penuh perintah dan instruksi yang membuat siswa pasif, tidak bersemangat, cepat bosan dan mengalami kelelahan. Kursi dan meja siswa dan guru harus ditata untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan siswa, yaitu agar hal-hal berikut ini dapat terlaksana. Menumbuhkan dan memperluas sikap positif terhadap komunitas bahasa lain dan latar belakang budaya mereka. wawasan budaya yang dapat membantu siswa dalam kegiatan lintas budaya. D).

Mengembangkan sikap positif terhadap budaya Islam dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa Inggris dalam menyampaikan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi keislaman; Pembelajaran yang diarahkan pada pencapaian kompetensi dapat dilihat pada kemampuan siswa dalam menerapkan bahasa untuk berkomunikasi. Pengembangan pembelajaran diarahkan pada keterampilan siswa untuk melakukan tindak tutur seperti membuka, menarik dan menutup percakapan, meminta bantuan, maaf, mengungkapkan informasi secara lisan, pendapat, pengalaman dan sebagainya secara lisan dan tulisan.

Materi yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Inggris mencakup empat aspek yaitu: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

BAB III

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara dengan Zufri, S.Pd menjelaskan bahwa MT Negeri Kalabahi berdiri pada tanggal 13 Juli 1976 dan terdaftar di kantor Departemen Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebelum berdirinya MTs Negeri Kalabahi, Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) pertama kali didirikan sebagai tempat belajar mengajar pada tahun 1969 dan tidak lama sekitar tahun 1976, setelah itu PGA berubah menjadi MTs Kalabahi Filial Kupang (Djanggo Bela) sebagai pimpinan MTs Negeri Kalabahi. MTs Kalabahi swasta. Negeri Kalabahi dikarenakan banyaknya anak yang telah tamat sekolah baik di SDN maupun MI di kecamatan Teluk Mutiara Kabupaten Alor yang tidak dapat tertampung di sekolah yang sudah ada dan untuk memudahkan siswa melanjutkan sekolah khususnya yang yang kurang mampu, bersekolah yang jaraknya cukup jauh dari desanya.

Letak geografis MTs Negeri Kalabahi strategis dekat dengan jalan raya, suasananya aman dan mudah dijangkau oleh guru dan siswa baik dengan menggunakan kendaraan umum maupun berjalan kaki. MTs Negeri Kalabahi didirikan di atas tanah seluas 1 Ha, dengan batas-batas sebagai berikut. Untuk melihat kondisi siswa di MTs Negeri Kalabahi Kabupaten Alor dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Sampai dengan tahun 2010/2011 jumlah tenaga pengajar yang terdaftar di MTs Negeri Kalabahi Kabupaten Alor sebanyak 30 orang dan tenaga kependidikan 9 orang termasuk 1 KTU. Sumber data: Menurut keadaan yang tercantum pada daftar statistik guru MTs Negeri Kalabahi Kab. Guru di MTs Negeri Kalabahi Alor Kabupaten Alor sebagian besar berstatus Sarjana Pendidikan dan pembagian tugas mengajar sesuai dengan spesifikasi keilmuan masing-masing guru, seperti guru ekonomi IPS diajar oleh guru lulusan S1 Pendidikan Ekonomi.

Sarana dan prasarana merupakan penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah, tentunya sarana dan prasarana beserta sarana lainnya harus diakui untuk melengkapi gambaran MTs Negeri Kalabahi Kab. Sebagai suatu lembaga yang terorganisir, struktur organisasi MT Negeri Kalabahi Alor Kabupaten Alor diperlukan untuk mengungkapkan koordinasi tanggung jawab yang dilakukan oleh komponen-komponen di bawahnya, untuk lebih jelasnya struktur organisasi MT Negeri Kalabahi Alor Kabupaten Alor akan dijelaskan dalam struktur berikut. .

Tabel  4.1 : Daftar keadaan siswa MTs Negeri Kalabahi Kab. Alor Tahun  2010/2011
Tabel 4.1 : Daftar keadaan siswa MTs Negeri Kalabahi Kab. Alor Tahun 2010/2011

Hasil Penelitian

Namun pada siklus pertama ini, kelas tidak berkembang sesuai dengan skenario pembelajaran yang dirancang. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran role play yang lebih menekankan pada kegiatan kelas yang membutuhkan aktivitas kelompok secara individu. Pada Siklus I, meskipun siswa sudah diberikan skenario dialog untuk bermain peran dua hari sebelumnya, sebagian besar siswa belum mampu memainkan peran dengan baik.

Namun pada siklus II guru mulai memberikan pemahaman tentang cara bermain peran, menyampaikan konsep dasar materi, membuka pelajaran sesuai langkah-langkah bermain peran. Secara rinci data kompetensi siswa, proses pembelajaran guru, minat siswa dan data angket dalam pembelajaran seperti terlihat pada tabel 4.1 berikut ini.

Gambar  4.2  :  Mengatakan  ma’af,  memberi  kepastian  yang  disebarkan  ke  siswa pada siklus I
Gambar 4.2 : Mengatakan ma’af, memberi kepastian yang disebarkan ke siswa pada siklus I

Pembahasan

Di sini akan terlihat adanya persaingan atau kompetisi positif antar kelompok untuk berusaha tampil dengan baik sesuai dengan apa yang diajarkan. Begitu pula kelompok siswa lain akan berusaha mencari kelemahan dan akan menambahkan, jika role play yang dimainkan tidak sesuai dengan norma berbicara. Perubahan kompetensi, minat, proses belajar guru dan proses belajar siswa dalam pembelajaran di kelas semakin baik.

Apabila proses belajar siswa meningkat, dalam artian siswa lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran di kelas, maka diharapkan tingkat daya serap siswa terhadap materi pembelajaran di kelas akan lebih baik. Demikian juga, jika siswa banyak terlibat dalam role-playing di kelas, siswa akan memiliki landasan berbicara dan penguasaan kosa kata yang kuat terhadap materi yang dipelajari. Hal ini ditegaskan oleh Boediono: 2001 dan menjelaskan bahwa dalam pembelajaran bahasa siswa akan lebih berhasil jika mendapat kesempatan menggunakan bahasa dengan melakukan berbagai kegiatan berbahasa.

Menurut model ini, belajar adalah proses keinginan berlatih menggunakan bahasa secara individu atau kelompok. Dengan cara ini diharapkan siswa lebih tertarik untuk membuat role play bersama teman-temannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat siswa dalam proses pembelajaran memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan berbicara siswa.

Rata-rata observasi guru terhadap pembelajaran role play (tingkat kompetensi siswa) pada siklus I menunjukkan hasil sebesar 53. Namun minat siswa, proses pembelajaran guru dan siswa pada tahap model bermain peran pada siklus II mulai meningkat. Bahkan banyak siswa yang mendapat giliran bermain peran siap di depan kelas.

Selain itu, tingkat kompetensi siswa sudah mencapai 73%, tingkat belajar guru 90,14%, dan hasil angket siswa meningkat menjadi 59,03. Berdasarkan hasil di atas, dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran role-playing dapat diterapkan untuk meminimalkan kesalahan berbicara siswa.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Celce-Murcia, Dornyei en Thurrell: 1995, (in Nur Hasanah Rahmawati, Article Results of PTK, Teachers at MTsN Maguwoharjo, Depok, Sleman Yogyakarta: 2005, Role Playing Techniques to Improve Language Skills; pagina: 16. Ministry of National Education Directorate General of Basic Education and Middle School Directorate of First Advanced Education: 2002, (in Mudairin: 2003, Article Results of PTK, Merdeka Gresik Middle School) Darmadi: 2003, (in Rudi Haryanto, Articles of PTK Results: 2006, leraar Engels MTs Nurul Hakim Kediri - Nusa Tenggara West, Bakarcoto Medical Rollenspel, blz. 6).

McCrimmon: 1999, (dalam Rudi Haryanto, Artikel Hasil PTK, Guru Bahasa Inggris MTs Nurul Hakim Kediri – Nusa Tenggara Barat, Role Play Medik Bakarcoto: 2006, hal: 6.

Gambar

Tabel  4.1 : Daftar keadaan siswa MTs Negeri Kalabahi Kab. Alor Tahun  2010/2011
Tabel    4.2  :  Daftar  Nama  Guru  MTs  Negeri  Kalabahi  Kab.  Alor  Tahun    Ajaran 2010/2011
Tabel    4.3  :  Keadaan  Sarana  dan  Prasarana  MTs  Negeri  kalabahi  Kab.
Gambar  4.1  :  Struktur  organisasi  MTs  Negeri  Kalabahi  Kabupaten  Alor  Tahun Pelajaran 2010/2011
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 3 Patihan Sidoharjo Sragen pada mata pelajaran IPS khususnya

memahami mata pelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPA. Masih jarangnya penggunaan media smartphone dalam.. berdampak lebih dalam hasil belajar siswa. Dengan

Efektivitas Penggunaan Media Film Youtube Untuk Meningkatkan Penguasaan Listening Skills Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris. : Studi Quasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa

Dari hasil tes ini dapat dilihat bahwa hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada mata pelajaran prakarya aspek pengolahan mampu

Selama ini masalah yang terjadi di SDN 01 Tonggolobibi adalah masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan

Berdasarkan penelitian penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Berdasarkan penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika hendaknya

Penerapan Metode Bermain Peran Role Playing Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa Kelas XII TKJ 2 SMK Negeri 2 Selong Tahun Pelajaran