• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan strategi pembelajaran index card

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan strategi pembelajaran index card"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

Lampiran 8: Data Hasil Analisis Kuesioner Motivasi Belajar Siklus I Lampiran 9: Media Pembelajaran Index Card Match untuk Siklus I Lampiran 10: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 11: Lembar Observasi Guru Siklus II. Lampiran 17: Data Hasil Analisis Kuesioner Motivasi Belajar Siklus II Lampiran 18: Index Card Match Strategi Pembelajaran Media Siklus II Lampiran 19: Dokumentasi.

Diagram 01      Siklus PTK  50
Diagram 01 Siklus PTK 50

Kelebihan dan kekurangan strategi Pembelajaran Index Card Match

Ciri-Ciri Siswa Yang Memiliki Motivasi

Mata Pelajaran IPS

Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial

Tujuan dan ruang lingkup mata pelajaran

Seting Penelitian B. Sasaran Penelitian

Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Sejarah Berdirinya SMP Negeri 2 Labuapi 2. Letak Geografis SMP Negeri 2 Labuapi

Keadaan Guru SMP Negeri 2 Labuapi

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2 Labuapi 6. Stuktur Organisasi SMP Negeri 2 Labuapi

Hasil Penelitian

Hasil pelaksanaan siklus 1 2. Hasil pelaksanaan siklus II

Kesimpulan B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS sistem ekonomi kelas VIII-B SMP Negeri 2 Labuapi meningkat dengan penerapan strategi pembelajaran index card match. . Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada setiap siklusnya.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

3Farihatul faizah laela” implementasi strategi pembelajaran index card match. mencari pasangan) untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada mata pelajaran fotosintesis siswa kelas VII G SMP Al-Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Strategi Pembelajaran Eye Index Card Matching”.

Sasaran Tindakan

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat dan Hasil Penelitian

Strategi Pembelajaran Index Card Match

  • Pengertian Strategi Pembelajaran Index Card Match
  • Langkah-Langkah Penerapan Metode Pembelajaran Index Card Match
  • Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Index Card Match Strategi pembelajaran index card match sebagai salah satu aternatif

Strategi pembelajaran kartu indeks merupakan strategi yang cukup menyenangkan digunakan untuk mengulang. Berdasarkan langkah-langkah di atas, penulis memahami bahwa strategi pembelajaran index card adalah strategi pembelajaran yang

MOTIVASI BELAJAR

  • Pengertian Motivasi Belajar
  • Fungsi Motivasi Belajar
  • Ciri-Ciri Siswa Yang Memiliki Motivasi Dalam Belajar
  • Peranan Motivasi Dalam Proses Pembelajaran
  • Faktor – Faktor Yang Mempengaruhui Motivasi Belajar
  • Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Dilihat dari aktivitas belajar siswa, siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan index card match akan lebih aktif dan semangat dalam belajar. Dalam kegiatan pembelajaran “dalam motivasi terdapat keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, membagi dan mengarahkan sikap dan perilaku individu peserta didik”20, dan dari sini Dimiyati menyimpulkan bahwa “dalam motivasi terdapat tiga komponen yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan”21 . Siswa yang termotivasi untuk belajar akan tekun menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

Dengan menerapkan strategi index card matching yang sesuai dengan karakteristik siswa seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa dapat mengatasi atau berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik. Dengan menggunakan strategi index card matching siswa akan mengalami kesulitan belajar karena dalam strategi ini siswa dituntut untuk bekerjasama dan berkompeten dengan kelompok lain agar dapat memotivasi siswa. Dengan menggunakan strategi index card matching akan membuat proses belajar mengajar menjadi menarik sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Strategi index card matching akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa akan merasa semangat dalam belajar dan membuat siswa bersemangat untuk belajar. Dalam pembelajaran, apresiasi dapat dilihat sebagai salah satu cara untuk meningkatkan motivasi siswa, meskipun tidak selalu demikian. Kondisi ini dapat diatasi dengan strategi index card matching yang menuntut keterlibatan seluruh siswa dalam pembelajaran.

Dalam strategi index card matching, guru dapat ikut serta menghukum siswa yang kurang aktif dalam proses belajar mengajar.

MATA PELAJARAN IPS

  • Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Di SMP Dan MTs

Selain itu, keterlibatan orang tua dalam pembelajaran anak didik harus diupayakan, baik dalam bentuk perhatian dan bimbingan terhadap anak di rumah maupun partisipasi individu dan kolektif di sekolah dan kegiatannya. a) Untuk mengembangkan pengetahuan sosiologi, geografi, ekonomi, daftar kesejahteraan dan kewarganegaraan. Mahasiswa dapat menyusun laporan observasi/penelitian lapangan tentang sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia, kelebihan dan kekurangan sistem tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Labuapi Kabupaten Lombok Barat pada tanggal 11 April sampai dengan 14 Mei 2011.

Rendahnya hasil belajar siswa sebagai akibat rendahnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi, maka peneliti menggunakan metode baru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran IPS di SMP Negeri 2 Labuapi terbiasa menggunakan pendekatan ekspositori, sehingga proses pembelajaran IPS menjadi monoton. Penelitian ini juga didukung oleh letak sekolah yang berdekatan dengan kota Mataram dan mudah dijangkau oleh peneliti.

Menurut Susil, “penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempatnya mengajar. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) karena ingin menguji strategi pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran menggunakan strategi index card matching pada mata pelajaran IPS ekonomi, sistem ekonomi, sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII-B SMP. Negeri 2 Labuapi tahun ajaran 2010/2011.

Sasaran Penelitian

Rencana Tindakan

Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh peningkatan motivasi belajar berkenaan dengan penerapan strategi pembelajaran index-match pada mata pelajaran IPS Ekonomi bidang sistem ekonomi. Menurut Arikunto, alat adalah “alat ketika peneliti menggunakan suatu metode”.37 Alat penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data atau informasi dalam penelitian. Tes adalah rangkaian pertanyaan atau latihan, serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan atau bakat individu atau kelompok38.

Tes ini digunakan untuk mengukur prestasi seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar ilmu sosial-ekonomi yaitu mata pelajaran sistem ekonomi. Dalam penelitian ini, tes dirancang oleh peneliti dan dibantu oleh guru IPS-Ekonomi dan diberikan pada setiap akhir kegiatan untuk mengumpulkan data motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Ekonomi sistem ekonomi di SMP. Negeri 2 Labapa. Aspek-aspek yang akan diamati dalam kegiatan guru adalah kegiatan guru dalam membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, kegiatan guru dalam memberikan apersepsi kepada siswa, kegiatan siswa dalam melaksanakan langkah-langkah strategi pembelajaran, kegiatan guru kegiatan dalam membimbing siswa selama proses penerapan konsep dan kegiatan guru-siswa mengajak inferensi.

Aspek yang diamati dalam aktivitas siswa adalah antusiasme siswa dalam mengikuti pelajaran, keaktifan siswa dalam menerapkan strategi pembelajaran, interaksi siswa-guru, interaksi siswa-siswa, keaktifan siswa dalam menyelesaikan tugas, dan partisipasi siswa dalam menutup hasil pembelajaran. Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang kepribadiannya atau hal-hal lain yang diketahui.

Pelaksanaan Tindakan

Kuesioner berisi serangkaian pertanyaan yang dibagikan kepada siswa yang dipilih sebagai sampel dan dikirim untuk memperoleh informasi tentang motivasi siswa khususnya pada mata pelajaran IPS pada mata pelajaran Sistem Ekonomi setelah pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan strategi pembelajaran menjodohkan kartu indeks. . Pada fase ini pembelajaran dilakukan dengan mengacu pada skenario yang telah dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (LIP). Pada fase ini dilakukan proses observasi pelaksanaan pembelajaran SPI, dengan menggunakan lembar observasi untuk melihat aktivitas guru dan siswa.

Guru di lapangan dan siswa diamati oleh peneliti sebagai pengamat dalam proses belajar mengajar, untuk mengetahui bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang dibuat. Pada fase ini, penulis dan guru ahli merefleksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh selama tindakan pertama. Penulis kemudian melakukan analisis data pada siklus pertama, jika siklus pertama belum mengalami peningkatan maka dapat dilakukan siklus tambahan.

Hasil refleksi ini menjadi bahan untuk merevisi dan menyempurnakan perencanaan dan proses pada siklus berikutnya.

Gambar 1  Siklus PTK. 42
Gambar 1 Siklus PTK. 42

Cara Pengamatan (Monitoring)

Analisis Data dan Refleksi 1. Analisis data

Hasil refleksi ini menjadi bahan untuk merevisi dan menyempurnakan perencanaan dan proses pada siklus berikutnya. ketuntasan klasikal indikator ditentukan dengan melihat unsur-unsur berikut. Kuesioner yang akan dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan 5 pilihan, dimana responden dapat memilih salah satu dari kelima pilihan tersebut. Jumlah atau rating maksimal 20 pernyataan untuk setiap responden adalah 20 x 5 = 100 poin, dan minimal 20 x 1 = 20 poin, atau skor bervariasi antara 20 sampai 100.43 Selanjutnya ditentukan kriteria motivasi belajar siswa berdasarkan pedoman kriteria penilaian dalam tabel berikut:.

Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas secara individual apabila mampu memperoleh skor > 65. Ketuntasan klasikal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketuntasan belajar siswa secara umum (klasik) dengan persentase ketuntasan 85 %. . dari hasil evaluasi. Siswa dikatakan tuntas secara individual jika mendapat nilai > 65 dan siswa dikatakan tuntas secara klasikal dengan materi yang dipelajari jika nilainya 85%.

Analisis ini digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match pada mata pelajaran IPS mata pelajaran Sistem Ekonomi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Labuapi tahun pelajaran. Kemudian penulis menganalisis aktivitas belajar siswa pada siklus 1, jika pada siklus 1 tidak mengalami peningkatan maka dapat dilakukan siklus tambahan.

Indikator kinerja

  • Hasil pelaksanaan siklus I
  • Hasil pelaksanaan siklus II

Artinya pada Siklus I siswa memberikan respon yang sesuai terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi index card matching, sehingga harus dilanjutkan pada siklus berikutnya. Peneliti mensosialisasikan strategi pembelajaran index card match kepada guru IPS ekonomi kelas VIII-B SMP Negeri 2 Labuapi 2. Setelah proses belajar mengajar selesai, dibagikan angket kepada siswa pada pertemuan kedua untuk mengukur tingkat motivasi siswa terhadap ekonomi sosial pada mata pelajaran sistem ekonomi dengan menggunakan strategi pembelajaran index card match pada siklus II.

Berdasarkan kriteria penilaian motivasi belajar siswa yang disajikan pada tabel 1.1 diketahui bahwa motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran II. Artinya siswa pada tahap pertama memberikan respon yang tinggi terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan strategi index card matching. Pada siklus ini motivasi belajar siswa lebih maksimal dan sesuai dengan harapan, karena sebagian besar siswa belajar dengan antusias pada siklus ini.

Berdasarkan hasil observasi dan hasil angket pada siklus II ini dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa tergolong meningkat. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, penerapan strategi pembelajaran index card matching cukup efektif seperti yang diharapkan yaitu suasana pembelajaran menjadi kondusif, siswa menjadi aktif dan tepat waktu. Dari hasil implementasi tindakan penerapan strategi pembelajaran index card matching pada siswa kelas VIII-B IPS Ekonomi SMP Negeri 2 Labuapi menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar.

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Labuapi pada mata pelajaran sistem ekonomi dapat dilihat pada hasil evaluasi belajar siswa sebagai cerminan peningkatan motivasi yaitu pada siklus I persentase ketuntasan klasikal adalah 51,14%, pada siklus II menjadi 86,84%.

Saran-Saran

Kepada Kepala SMP Negeri 2 Labuapi agar selalu menetapkan kebijakan kelembagaan yang mempertimbangkan manfaat penggunaan strategi pembelajaran khususnya strategi pembelajaran index card match berpengaruh terhadap dan motivasi belajar siswa. Disarankan kepada peneliti lain untuk melanjutkan penelitian pada aspek-aspek pembelajaran lain yang menentukan motivasi belajar siswa, karena dengan penelitian ini dapat diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar siswa dan seberapa besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Index Card Match (ICM) Entry dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa di Kelas X Akuntansi 2 SMK Swasta Model Medan Tahun Pelajaran 2009/2010.

Subana, dkk, “Strategi belajar mengajar bahasa Indonesia dengan pendekatan, metode, teknik dan media pengajaran yang berbeda”, Bandung: Pustaka Setia.2006. Pupuh Fathurahman, Strategi Belajar Mengajar - Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna dengan Menanamkan Konsep Umum dan Konsep Islam, Bandung: Refika Aditama.

Gambar

Diagram 01      Siklus PTK  50
Tabel 01  Pedoman kriteria penilaian angket motivasi belajar  34  Tabel 02  Data keadaan siswa SMP Negeri 2 Labuapi 2010/2011  60  Tabel 03  Tenaga Edukatif SMP Negeri 2 Labuapi 2010/2011  61  Tabel 04  Tenaga Administrasi unit kerja SMP Negeri 2 labuapi
Gambar 1  Siklus PTK. 42

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran blended learning saat ini sebagian besar berlangsung di tempat menggunakan pembelajaran campuran (online dan ofline) untuk menampung materi sesi tindak