• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil pelaksanaan siklus II

Dalam dokumen penerapan strategi pembelajaran index card (Halaman 90-101)

BAB I PENDAHULUAN

H. Indikator kinerja

2. Hasil pelaksanaan siklus II

5) Guru harrus menjelaskan materi secara garis besar untuk menggunakan waktu lebih efektif. Sehingga penggunaan lebih efektif dan efesien dan pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

4. Menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran seperti kartu indeks ( lampiran 17)

5. Membuat alat evaluasi berupa tes pilihan ganda beserta jawabanya ( lampiran 12 dan 13 )

6. Menyaipkan lembar angket motivasi belajar siswa (lampiran 15 ) 7. Merencanakan analisis hasil tes

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sama seperti pada siklus sebelumnya yaitu melaksanakan skenario pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan strategi pembelajaran index card match, Pelaksanaan tindakan bersamaan dengan kegiatan observasi yang telah disiapkan.

Sama seperti siklus pertama, pada siklus ini juga proses pembelajaran terbagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan pertama pembukaan, bagian ke dua kegiatan inti dan kegiatan ke tiga penutup. Pada bagian pembukaan guru terlebih dahulu memberikan apersepsi dengan memeriksa dan menanyakan kesiapan siswa untuk belajar dan mengulas materi sebelumya serta mengaitkan materi yang akan dibahas secara garis besar , dan tujuan dari mempelajari materi yang akan dipelajari selama + 10 menit.

Sedangkan pada kegiatan inti yang berlangsung selama + 60 menit.

Pada kegiatan ini guru menjelaskan materi mengenai sistem perekonomian Indonesia, ciri-cirinya, kebaikan dan kelemahan masing-masing sistem perekonomian yang dianut bangsa Indonesia. Pada bagian ini guru

menjelaskan materi tersebut dengan metode ceramah secara garis besar selama + 20 menit, pada pembelajaran ini waktu yang diguanakan untuk menjelaskan materi lebih singkat dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus pertama, hal ini di lakukan agar pembelajaran dengan menerapkan strategi index card match lebih terfokus. Pada pembelajaran kali ini guru mata pelajaran lebih menekankan pada penjelasan langkah-langkah penerapan strategi index card match karena pada pembelajaran siklus sebelumya kebanyakan siswa masih belum paham mengenai strategi index card match. Disamping itu, pada pembelajaran kali ini masing-masing siswa memiliki buku panduan mata pelajaran untuk memudahkan mereka menemukan pasangan kartu index yang berisi soal dan jawaban, Setelah itu, guru membagikan kartu index yang berisi materi yang dibahas kepada masing-masing siswa dan setiap siswa mendapatkan selembar kartu.

Setelah masing-masing siswa mendapatkan masing-masing kartu guru mengarahkan dan membimbing siswa untuk menemukan pasanganya berdasarkan kartu index yang diperoleh. Pada proses ini siswa belajar dengan tertib dan antusias. Setelah siswa menemukan pasanganya guru mengarahkan masing-masing pasangan untuk membacakan soal dan jawaban pada kartu yang dimiliki. Sedangkan pasangan yang lain sebagai penilai. Pada kegiatan ini sebagian besar siswa menemukan pasanganya dengan tepat dan pasangan yang lain memberikan komentar secara aktif.

Kegiatan yang terakhir yaitu penutup pada pertemuan ke dua. Pada kegiatan ini guru memberikan refleksi dengan membuat klarifikasi

terhadap materi yang dipelajari sekaligus menarik kesimpulan. Setelah itu guru memberikan evaluasi dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dan angket motivasi sebanyak 20 butir dengan 5 option. (lampiran 12 dan 15).

Selanjutnya hasil analisis evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini;

Tabel 07

Data Analisis Hasil Belajar siklus II Siswa SMP Negeri 2 Labuapi Tahun Pelajaran 2010/2011

No Analis belajar Hasil belajar

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 50

3 Jumlah siswa yang ikut tes 38

4 Jumlah siswa yang tuntas 33

5 Jumlah siswa yang tidak tuntas 5

6 Nilai rata-rata 75

7 Jumlah siswa yang tuntas secara klasikal 86,84 %

8 Total skor angket 3.108

9 Nilai rata-rata angket 82,34

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran : 14 dan 16 Berdasarkan hasil analisis pada siklus II ini mengalami peningkatan dapat dilihat bahwa terdapat 33 siswa yang tuntas belajar dan jumlah seluruh siswa mengikuti kegiatan sebanyak 38 siswa dan siswa yang tidak tuntas belajar sebanyak 5 orang. Dengan nilai terendah yang diperoleh

siswa adalah 50. Sehingga persentase ketuntasan klasikal yang dicapai pada siklus II sebesar 86.84% dengan nilai rata-rata 75%.

Setelah proses belajar mengajar selesai, pada pertemuan kedua dibagikan angket kepada siswa untuk mengukur tingkat motivasi siswa terhadap mata pelajaran IPS ekonomi pada pokok bahsan sistem perekonomian dengan menerapkan strategi pembelajaran index card match pada siklus II. Bentuk angket yang digunakan adalah angket tertutup sebanyak 20 pertanyaan dan lima pilihan jawaban. Skor tertinggi adalah 100 dan skor terendah adalah 20 kemudian hasil jawaban siswa dianalisis dengan skor maksimal 5 dan skor minimal 1 seperti siklus pertama.

Setelah dianalisis, hasil analisis angket motivasi belajar siswa kelas VIII-B diperoleh nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I adalah 82,34 dari jumlah skor total 3.108 dari 38 siswa yang hadir (lampiran 16). Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata angket dari 78,34 menjadi 82,34.

Berdasarkan kriteria penilaian motivasi belajar siswa yang telah ditetapkan pada tabel 1.1 diperoleh bahwa motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran pada siklus II tergolong tinggi. Hal ini berarti bahwa pada siklus I siswa memberikan respon tinggi terhadap kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan strategi index card match. Pada siklus ini motivasi belajar siswa sudah maksimal dan sesuai dengan harapan karena pada siklus ini sebagian besar siswa belajar dengan antusias. Pada siklus ini suasana pembelajaran dalam kaedaan kondusif. Hal tersebut terjadi

karena perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada siklus pertama.

Bardasarkan hasil yang diperoleh pada diklus ini maka tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Artinya penilitia ini cukup sampai dua siklus.

c. Tahap Observasi

Berdasarkan hasi observasi pada siklus II ini, terjadi peningkatan motivasi belajar belajar yang dicapai oleh siswa. Hal ini terlihat dari pengamatan peneliti sebagai observer. Pada siklus II siswa lebih aktif dan antusias dalalm belajar. Hal ini juga terbukti dengan peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 86.84% dengan nilai rata-rata 75 dan dengan nilai rata-rata angket sebesar 82,34 yang termasuk dalam katagori tinggi,

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan hasil angket pada siklus II ini, dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa tergolong meningkat.

Sehing digunakan dua siklus yang direncanakan, artinya pelaksanaan tindakan berhenti pada siklus II.

C. Pembahasan

Strategi pembelajaran index card match adalah suatu cara pembelajaran aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan teknik mencari pasangan kartu indeks yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan sehingga memotivasi siswa untuk belajar. Strategi Index Card Match (mencari

pasangan kartu). Penelitian dilakukan di kelas VIII-B,strategi ini adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar aktif dan bertujuan agar mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar menumbuhkan daya kreatifitas.

Penelitian ini dilakukan pada bulan 11 April sampai dengan 14 Mei tahun 2011 dan dilakukan di SMP Negeri 2 Labuapi dengan pokok bahasan sistem perekonomian dan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran index card match terlebih dahulu menyiapkan RPP. Siklus pertama dilakukan pada tanggal 12 April 2011 sedangkan siklus ke dua dilakukan pada tanggal 26 April 2011. Kegiatan belajar mengajar baik siklus I dan ke II dilakukan melalui tiga tahap yaitu : Tahap awal, tahap inti, dan tahap penutup. Seluruh kegiatannya di sesuaikan dengan proses pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar sesuai dengan teori strategi pembelajaran index card match. Namun kekurangan yang ditemukan pada siklus I disempurnakan pada siklus II.

Proses kegiatan belajar mengajar tersebut lebih lengkapnya dapat di gambarkan sebagai berikut:

Siklus pertama, pada tahap pendahuluan guru menyampaikan atau menjelaskan materi yang akan dibahas, dan tujuan dari mempelajari materi yang akan dipelajari selama + 15 menit. Pada tahap ini proses pembelajaran yang dilakukan guru dan tindakan siswa cukup efektif dan sesuai harapan, harapan yang dimaksud yaitu siswa belajar dengan tenang dan tidak gaduh, kegiatan belajar mengajar terjadi dengan tenang dan siswa memperhatikan

penjelasan guru. Mengingat langkah pendahuluan pada siklus I cukup efektif maka langkah tersebut tetap digunakan pada siklus II. Pada kegiatan inti yang berlangsung selama + 60 menit. Pada bagian ini guru menjelaskan materi dengan metode ceramah secara rinci dan mendetail selama + 35 menit, sehingga waktu yang terpakai cukup lama dan tidak sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Disamping itu guru menjelaskan dengan berdiri di depan siswa secara monoton sehingga masih banyak siswa yang bermain dan kurang memperhatikan penjelasan guru.

Kegiatan belajar mengajar pada tahap ini sangat jauh dari harapan karena pada tahap ini guru menjelaskan materi terlalu rinci dan mendetail serta sangat monoton sehingga menghabiskan waktu cukup lama dan mengakibatkan penerapan strategi pembelajaran index card match kurang maksimal, disamping itu kegiatan belajar mengajar pada tahap ini membuat siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dan membuat suasana kelas kurang kondusif dimana siswa hanya mendengarkan sehingga terjadi pembelajaran satu arah, hal ini cendrung membuat siswa menjadi bosan dan tidak termotivasi. Karena pada tahap ini tidak sesuai dengan harapan pada siklus II dilakukan perbaikan dengan cara menggunakan waktu yang cukup singkat dalam menjelaskan materi dengan menguraikan secara garis besar materi tersebut. Setelah melakukan perbaikan pada siklus II implementasi strategi pembelajaran index card match cukup efektif sesuai dengan yang diharapkan yaitu suasana pembelajaran menjadi kondusif, siswa menjadi aktif dan waktu

yang terpakai untuk menjelaskan materi cukup singkat sehingga penerapan strategi index card match lebih maksimal itu.

Tahap selanjutnya pada kegiatan inti adalah guru membagikan kartu index yang berisi soal dan jawaban dari materi yang telah dijelaskkan sebelumnya kepada masing-masing siswa, setiap siswa mendapatkan selembar kartu. Pada silus I ketika pembagian kartu guru menjelaskan secara sepintas mengenai staregi index card match. Setelah masing-masing siswa mendapatkan masing-masing kartu guru menyuruh siswa untuk menemukan pasanganya berdasarkan kartu index yang diperoleh. Namun pada tahap inti ini sebagian besar siswa masih kebingungan dalam mencari pasanganya dan sebagian besar siswa masih belum menemukan pasanganya dengan tepat.

Karena kurangnya penjelasan atau pengarahan yang di berikan guru kepada siswa mengenai strategi pembelajaran index card match, disamping itu siswa tidak terbiasa dengan strategi pembelajaran index card match serta masih banyak siswa yang lupa dengan materi yang dijelaskan oleh guru, hal ini disebabkan oleh siswa tidak dilengkapi dengan buku panduan dalam mencocokan pasangan kartu yang diperoleh. Hal ini menyebabkan suasana kelas menjadi gaduh dan ribut. Pada siklus I ini kegiatan belajar mengajar tidak sesuai dengan harapan, oleh karena itu pada siklus II dilakukan perbiakan dengan memberikan penjelasan dan pengarahan kepada siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan strategi index card match lebih mendetail sebelum membagikan kartu kepada siswa dan menyuruh siswa untuk membawa buku panduan mengenai materi yang dibahas sebagi

pedoman untuk menemukan pasangan kartu yang diperoleh. Setelah melakukan perbaikan pada siklus II proses pembelajaran berlangsung cukup kondusif dan para siswa belajar dengan antusias dan aktif. Tahap terakhir pada kegiatan inti yaitu guru mengarahkan masing-masing pasangan untuk membacakan soal dan jawaban pada kartu yang dimiliki. Sedangkan pasangan yang lain sebagai penilai. Pada siklus I kebanyakan siswa belum menemukan pasanganya dengan tepat sehinga dalam pembacaan hasil pasangan kartu juga tidak tepat. Pada siklus ini proses pembelajaran masih jauh dari harapan kerena kesalahan yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Namun pada siklus II setelah melakukan perbaikan sebagai mana yang telah dipaparkan pembacaan hasil pasangan kartu sudah tepat dan sesuai dengan harapan dimana kegiatan belajar mengajar sangat kondusif dan pasangan yang lain sebagai tim penilai memberikan komentar dengan aktif.

Kegiatan yang terakhir yaitu penutup yang dilaksanakan pada pertemuan kedua. Pada kegiatan ini guru memberikan refleksi dengan membuat klarifikasi terhadap materi yang dipelajari. Setelah itu guru memberikan evaluasi dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 10 butir soal dan angket motivasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diberikan dengan menggunakan strategi pembelajaran index card match sebagai gambaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII-B. Hasil evaluasi siklus I diperoleh nilai tertinggi 90 dan terendah 30 dari 35 orang siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Labuapi yang mencapai ketuntasan belajar 20 orang siswa dan siswa yang

belum tuntas 15 orang siswa dengan nilai rata-rata angket 78,34 yang tergolong dalam katagori cukup, hal ini belum mencapai ketuntasan belajar sedangkan hasil evaluasi siklus II diperoleh nilai tertinggi 100 dan terendah 50 dari 38 orang siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Labuapi ikut tes yang mencapai ketuntasan belajar 33 orang siswa dan siswa yang belum tuntas 5 orang siswa. Berdasarkan hasil analisis siklus II yang memperoleh nilai tertinggi 100 dan terendah 50 dari 38 orang siswa kelas VIII-B SMP Negeri Labuapi yang mencapai ketuntasan belajar 33 orang siswa dan siswa yang belum tuntas 5 orang siswa dengan nilai rata-rata angket 81,79% yang tergolong tinggi. Dalam siklus II sudah mencapai ketuntasan disebabkan karena perbaikan-perbaikan pada dari siklus I.

Dari hasil pelaksanaan tindakan dalam penerapan strategi pembelajaran index card match pada mata pelajaran IPS Ekonomi siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Labuapi menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar. Hal ini terjadi dengan cara menjelaskan materi secara garis besar untuk menerapkan stratrgi index card match lebih maksimal dan memberikan siswa pengertian mengenai langkah-langkah stratrgi index card match secara jelas disamping itu siswa juga harus dilengkapi dengan buku panduan mengenai materi yang dibahas

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS pokok bahsan sistem perekonomian kelas VIII-B SMP Negeri 2 Labuapi meningkat melalui penerapan strategi pembelajaran index card match. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada tiap siklus.

Nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I adalah 78,34 yang tergolong cukup. Sedangkan nilai rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II adalah 81,79 yang tergolong tinggi.

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 2 Labuapi pada pokok bahasan sistem perekonomian dapat dilihat pada hasil evaluasi belajar siswa sebagai cerminan peningkatan motivasi yaitu pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 51,14%, pada siklus II sebesar 86,84%. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I sebesar 60 dan siklus II sebesar 75.

Dalam dokumen penerapan strategi pembelajaran index card (Halaman 90-101)

Dokumen terkait