PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE STATEMENT DISERTAI POWER POINT TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG
Meri Yosa Eka Putri, Gustina Indriati, Diana Susanti
Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The low student learning outcome class X SMA Kartika 1-5 Padang caused by factors, such as the learning process is still centered on teacher, and teacher has not been using a varied learning strategies, as well as the less active students in the learning process. One effort that can attempt is the application of learning strategies True or False Statement accompanied Power Point. Research aims to find out the effect of application learning strategies True or false Statement accompanied Power Point to the results of learning biology students of class X SMA Kartika 1-5 Padang. This research type is experiments with Randomized Control - Group Posttest Only Design. The population in research is the whole grade X MIA semester 1 SMA Kartika 1-5 Padang, the year 2014/2015 lesson consists of five classes. The technique of sampling using a purposive sampling. So the retrieved X MIA 2 as an experimental class and X MIA 1 as the control class. The average value of experiment class of learn outcomes is 79.95 with the conversion value of 3.11 while the value of the control class is 71.48 with the conversion value of 2.86. Hypothesis testing analysis with test-t obtained tcount (2.27)
> ttable (1.68) so the hypothesis (H1) is received. Assessment of attitude, both classes of research have a good predikat, with average mode experiment (2.73) and controls (2.85). Second grade skills, assessment research also has a predicate B, with an optimum average value experiment (3.13) >
control (2.92). It can concluded that the implementation lessons strategy True or False Statement accompanying Power Point can improve the results of the learning biology students class X SMA Kartika 1-5 Padang The year 2014/2015 lessons.
Keyword: true or false statement, results of the study, learning process
PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan interaktif yang bernilai edukatif. Interaktif edukatif ini terjadi antara guru dengan anak didik, dan anak didik sesamanya serta antara anak didik dengan lingkungannya. Interaksi ini perlu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Guru harus
memiliki strategi agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara optimal. Tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal. Bagi pengajar/guru, strategi dapat dijadikan pedoman dan acuan yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi peserta didik penggunaan strategi pembelajaran dapat mempermudah proses belajar (Wena dalam Hardini dan Puspitasari. 2012:59).
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara yang telah penulis lakukan pada tanggal 17 September 2014 terhadap guru mata pelajaran Biologi di SMA Kartika 1-5 Padang, maka diperoleh informasi bahwa pada penyampaian materi virus, proses pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Serta strategi pembelajaran True or False belum pernah dilakukan pada proses belajar mengajar. Akibatnya hanya sebagian siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa yang aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedangkan siswa lainnya hanya menerima saja informasi yang disampaikan oleh guru. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
Dari hasil observasi dapat diketahui juga bahwa nilai rata-rata ulangan siswa, pada materi virus Tahun Ajaran 2013/2014 masih dibawah KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70. Adapun nilai rata-rata siswa kelas X1
= 53; X2 = 59,38; X3 = 52,69; X4 = 49,57;
X5 = 47,8; X6 = 57,41; X7 = 8,63; X8 = 49,94 dan X9 = 58,05. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi ini disebabkan juga karena siswa sulit dalam memahami tahap-tahap dalam replikasi virus, dan siswa sulit membedakan antara siklus litik dan siklus lisogenik. Mengatasi masalah yang terjadi di kelas X SMA Kartika 1-5 Padang, perlu diterapkan pembaharuan dalam proses pembelajaran biologi. Penulis mencoba mencari solusi yang dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu dengan penerapan strategi True Or False Statement.
Strategi True or False Statement ini dapat dikombinasikan dengan berbagai media pembelajaran, salah satunya yaitu media power point. Slide power point merupakan suatu media presentasi berupa slide-slide yang menyajikan variasi warna, ukuran huruf dan variasi animasi atau gerak serta dapat menarik perhatian, rasa ingin tahu dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Materi virus ini banyak terdapat gambar yang harus dipahami oleh siswa, seperti gambar struktur virus, proses replikasi, dan penyakit yang disebabkan oleh virus. Slide power point merupakan salah satu media yang dapat
digunakan untuk menampilkan materi tersebut. Berdasarkan penelitian terdahulu Sari (2013:43) menyatakan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi True Or False Statement dapat meningkatkan keterlibatan siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Hal ini dapat menimbulkan persepsi yang sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka penulis telah melakukan penelitian tentang “Penerapan Strategi Pembelajaran True Or False Statement Disertai Power Point terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA Kartika 1-5 Padang”.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa dengan Penerapan Strategi Pembelajaran True Or False Statement disertai Power Point pada Siswa Kelas X SMA Kartika 1-5 Padang.
Adapun manfaat penelitian ini yaitu menambah pemahaman dan wawasan bagi peneliti dalam melihat permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran biologi, dan memberikan masukan bagi guru biologi dan pihak lain yang terkait dalam merancang strategi mengajar yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe True or False Statement disertai Power Point terhadap hasil belajar biologi kelas X SMA Kartika 1-5 Padang. Mengacu pada Hamalik (2006:30) “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”.
Zaini, dkk (2005:xvii) menyatakan strategi belajar aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Ketika siswa belajar secara aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Hal ini menyebabkan mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok materi pembelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Strategi True Or False merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mangajak peserta didik aktif dalam
materi segera. Strategi ini menumbuhkan kerja sama tim, berbagi pengetahuan dan belajar secara bertanggung jawab (Zaini, dkk.
2005:25 ).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 semester 1 kelas X tahun pelajaran 2014/2015 SMA Kartika 1-5 Padang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Rancangan yang digunakan dalam penelitian yaitu Randomyzed Control Group Postest Only Design, pada rancangan ini siswa dikelompokkan menjadi dua kelas yang terdiri dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen diterapkan strategi True Or False Statement disertai Media Power Point, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan metode saintifik.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Kartika 1-5 Padang pada semester I tahun pelajaran 2014/2015. Kelas X MIA di SMA Kartika padang terdiri dari lima kelas, maka pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Dimana kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 1 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah lembaran tes hasil belajar siswa. Untuk mendapatkan tes yang berkualitas, maka harus dilakukan analisis tes
hasil belajar. Teknik penentuan kualitas instrumen yang dilakukan adalah uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan uji daya beda. Instrumen untuk ranah afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi.
Analisis data penelitian dilakukan bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t, sebelum uji-t dilakukan uji normalitas dan homogenitas varians kedua sampel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Kartika 1-5 Padang, diperoleh data tentang hasil belajar. Data ini dilihat dari aspek pengetahuan berupa hasil tes akhir belajar siswa dan lembar observasi belajar siswa untuk ranah afektif dan psikomotor. Setelah dilakukan uji hipotesis diperoleh bahwa th > tt dimana th = 2,27 dan tt = 1,67 dengan demikian hipotesis diterima.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel, maka diperoleh data tentang hasil belajar siswa seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Hasil Konversi Skor dan Predikat Hasil Belajar Siswa untuk Setiap Ranah (Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan).
Kelas Sikap Pengetahuan Keterampilan
Rata-Rata Modus
Predikat Skor Rerata
Huruf Rata-rata Capaian Optimum
Huruf
Eksperimen 3 B 3,11 B 3,13 B
Kontrol 2,82 B 2,85 B 2,92 B
Keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya dilihat dari nilai kognitif siswa, tapi juga dapat dilihat dari penilaian afektif atau sikap siswa. Berdasarkan Tabel 8 di atas diketahui bahwa penilaian afektif kedua kelas penelitian memiliki predikat yang sama yaitu baik. Nilai rata-rata modus kelas eksperimen yaitu 2,73 dan nilai rata-rata modus kelas kontrol, yaitu 2,82. Berdasarkan data tersebut
dapat diketahui bahwa siswa baik dikelas kontrol maupun kelas eksperimen sudah mampu bertanggungjawab dengan baik, mampu menghargai pendapat teman serta mampu bekerjasama dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran aktif True or False Statement menuntut setiap siswa bertanggung
jawab terhadap kartu pernyataan yang harus ditentukan benar atau salah beserta alasannya.
Karena masing-masing siswa memiliki kartu pernyataan yang berbeda. Pemberian alasan terhadap tugas yang diberikan menuntut siswa untuk menganalisa, berfikir, membaca, memahami materi yang berhubungan dengan pernyataan, memecahkan persoalan, dan mengambil keputusan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Astuti (2009:3)
“kelebihan dari strategi True or False adalah siswa dapat belajar langsung tentang materi yang dipelajari, siswa dapat bekerjasama dengan siswa yang lain dalam hal pengetahuan tentang materi yang dipelajari, dan siswa dapat mengungkapkan alasannya mengapa memilih jawaban benar dan salah”. Selain tanggung jawab dalam proses pembelajaran siswa juga dituntut untuk meghargai pendapat dan kerjasama, namun dari ketiga aspek tersebut menghargai pendapat merupakan aspek penilaian sikap yang memiliki nilai paling rendah. Hal ini karena siswa pada kedua kelas penelitian masih ada yang belum bisa menghargai pendapat temannya. Jika ada dari siswa yang salah, sering ditertawakan oleh teman-teman yang lainnya. Menurut Fadlillah (2013: 144) peserta didik harus mampu menghargai hasil karya ataupun pendapat orang lain yang dilihat dan didengarnya.
Siswa dikelas eksperimen dan kelas kontrol sudah memiliki rasa kerjasama yang baik. Siswa sudah mampu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok dan mampu bekerjasama dalam proses diskusi. Dalam proses pembelajaran masing-masing siswa bertanggungjawab mengerjakan kartu pernyataan mereka masing-masing, untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan kartu tersebut dapat mendiskusikan dengan teman sekelompoknya.
Melalui diskusi kelompok dapat meningkatkan kerjasama siswa, karena dalam proses diskusi kelompok tersebut siswa dapat saling bertukar pikiran dan saling berbagi informasi. Hal ini mengacu pada Sanjaya (2011:154) beberapa kelebihan dari metode diskusi yaitu dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide, serta dapat membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
Hasil penilaian pada ranah kognitif menunjukkan kedua kelas penelitian memiliki
predikat B. Namun dilihat dari nilai rata- ratanya kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai rata- rata kelas eksperimen yaitu 77,95 sedangkan kelas kontrol 71,48. Pada kelas eksperimen nilai siswa yang mencapai KKM sebanyak 19 orang, dengan persentase ketuntasan 73,07%.
Sedangkan nilai siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 7 orang, dengan persentase 26,93%. Tingginya hasil belajar pada kelas eksperimen tersebut karena siswa harus benar- benar belajar dan memahami materi sebelum memutuskan pernyataan tersebut benar atau salah disertai alasannya. Hal ini berarti proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam kategori baik/minimal, mengacu pada Djamarah dan Zain (2010:107) “tingkat keberhasilan tersebut dikatakan baik/minimal apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% s.d 75% saja dikuasai oleh siswa”. Kelas kontrol nilai siswa yang mencapai KKM sebanyak 13 orang, dengan persentase ketuntasan 48,14%. Sedangkan nilai siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 14 orang siswa dengan persentase 51,85%. Hal ini berarti proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam kategori kurang, mengacu pada Djamarah dan Zain (2010:107) “tingkat keberhasilan tersebut dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang telah diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa”.
Tingginya hasil belajar pada kelas eksperimen dikarenakan pada kelas eksperimen diterapkan strategi pembelajaran aktif tipe True or False Statement disertai media Power Point. Penggunaan strategi True or False Statement ini menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa dituntut untuk menentukan pernyataan tersebut benar atau salah, disertai alasannya, serta masing-masing siswa memiliki kartu pernyataan yang berbeda-beda. Sehingga masing-masing siswa tersebut harus bertanggung jawab terhadap kartunya, dan hal ini menyebabkan masing-masing siswa benar- benar belajar dan memahami materi sebelum memutuskan pernyataan tersebut benar atau salah disertai alasannya. Penggunaan media Power Point sangat berperan penting dalam proses pembelajaran, karena pada materi virus ini terdapat banyak gambar yang harus di pahami siswa. Media Power Point sangat membantu untuk mendemonstrasikan gambar struktur tubuh virus, video replikasi virus, dan
gambar berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus.
Penilaian psikomotor diambil dari penilaian makalah siswa. Berdasarkan hasil penelelitian yang telah dilakukan, penilaian ranah keterampilan (psikomotor) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki predikat yang sama yaitu baik. Capaian optimum kelas eksperimen yaitu 3,27 dan capaian optimum kelas kontrol yaitu 3,02.
Berarti siswa kedua kelas penelitian memiliki nilai psikomotor yang baik. Hal ini dikarenakan baik siswa dikelas kontrol maupun kelas eksperimen sama-sama memiliki nilai keterampilan yang baik dalam mengerjakan tugas makalah mereka.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar membutuhkan pengukuran dalam ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.
Kemampuan afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan) ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, begitu juga dengan kemampuan kognitif. Jika pengetahuan baik atau bagus maka akan menunjang sikap dan psikomotor (keterampilan) siswa. Hal ini karena dengan penjelasan yang dibaca dan dipelajari, siswa akan dapat memahami bagaimana bentuk keterampilan dan sikap yang seharusnya mereka pelajari. Mengacu pada Sanjaya (2011:277) pernyataan kesenangan dan ketidak senangan terhadap objek yang diamatinya, akan sangat dipengaruhi oleh tingkat pemahamannya (aspek kognitif) terhadap objek tersebut. Oleh karena itu tingkat penalaran (kognitif) terhadap suatu objek dan kemampuan bertindak terhadapnya (psikomotor) turut menentukan sikap seseorang terhadap objek yang bersangkutan. Sudjana (2013:54) mengemukakan seseorang yang berubah tingkat kognitifnya sebenarnya dalam keadaan tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan strategi aktif tipe True or False Statement disertai media Power Point, dapat meningkatkan hasil belajar biologi kelas X di SMA Kartika 1-5.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Guru biologi dapat menerapakan strategi pembelajaran aktif tipe True or False Statement disertai Power Point, sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa khususnya pada materi Virus.
2. Penelitian selajutnya dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe True or False Statement disertai Power Point pada materi pelajaran lainnya yang sesuai.
KEPUSTAKAAN
Astuti, Jatmi P. 2009. Efektivitas Strategi True or False dan Card Sort dalam Pembelajaran Fiqh di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009. Jurnal MIPA.
Hlm. 3.
Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2010.
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Fadlillah, Syarifah. 2013. Pembentukan Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika Paradigma (Nomor 2).
Hlm. 144.
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari. 2012.
Strategi Pembelajaran Terpadu.
Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti Media).
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sari, Hendrika M. 2013. Penerapan Pembelajaran Aktif Tipe True or False Statement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 36 Padang Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.
Sudjana, Nana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Zaini, H., Munthe, B., & Aryani, S. A. 2005.
Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.