MODUL
MATA KULIAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE DARING DAN BAURAN
Oleh :
Dr. Nur Arifah Drajati, M.Pd.
Dr. Farikah, M.Pd.
Cetakan 1
Cetakan 1
Mata Kuliah Pilihan
Pengajaran dan Pembelajaran Daring dan Bauran
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Tahun 2022
Cetakan 1
Penulis :
Dr.Nur Arifah Drajati, M.Pd Penelaah :
Tri Indah Nurchayati, M.Pd.
Husnul Hakim, S.Kom., M.T.
Vania Natali, S.Kom., M.T.
Natalia, S.Si, M.Si
Desain Grafis & Ilustrasi : Tim Desain Grafis
Copyright © 2022
Direktorat Pendidikan Profesi Guru
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan merupakan program pendidikan yang menyiapkan guru sebagai sumber daya manusia berkualitas untuk memenuhi kondisi ideal guru di Indonesia yang meliputi aspek kuantitas, distribusi, kualifikasi, dan kompetensi. PPG Prajabatan dijalankan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). PPG Prajabatan bertujuan menghasilkan guru profesional pemula yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila, semangat gotong royong, dan mampu menggunakan teknologi digital, serta melahirkan hal-hal yang inovatif dan kreatif. Selain itu, PPG Prajabatan menekankan pada konsep Merdeka Belajar, yang berpusat kepada peserta didik dan pembelajarannya, berkomitmen menjadi teladan dan pembelajar sepanjang hayat serta memiliki dasar-dasar kepemimpinan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PPG Prajabatan mengedepankan penguatan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional melalui clinical practice atau program praktik lapangan yang diintegrasikan dalam perkuliahan. Sebagai calon Guru pemula, mahasiswa perlu dibekali pengalaman pembelajaran yang bermakna yang nantinya akan bermanfaat ketika mereka mengajar di kelas. Hal ini dilaksanakan dengan perkuliahan berbasis kegiatan dan refleksi yang dikombinasikan dengan praktik lapangan, termasuk di sekolah tempat Guru pemula akan ditugaskan.
Pelaksanaan PPG Prajabatan melibatkan pengajar dari unsur akademisi, praktisi pendidikan, dan Guru Penggerak. Keterlibatan pengajar dari berbagai unsur ini bertujuan untuk menjembatani teori dan praktik di lapangan.
Paket-paket modul digunakan dalam perkuliahan yang dilaksanakan selama dua semester melalui tiga kelompok matakuliah, yaitu: Mata Kuliah Inti, Mata Kuliah Pilihan Selektif, dan Mata Kuliah Pilihan Elektif. Setiap modul perkuliahan mencakup komponen Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan asesmen, perangkat pembelajaran, dan isi modul. Asesmen ketercapaian CPMK dilaksanakan di antaranya melalui projek, studi kasus, portofolio, dan tes.
Perangkat pembelajaran meliputi Lembar Kerja (LK), media, dan sumber belajar yang dilengkapi dengan pranala ke sumber belajar lainnya sebagai pengayaan.
Isi modul disusun berdasarkan alur MERDEKA, yaitu: Mulai dari diri (M), Eksplorasi konsep (E), Ruang kolaborasi (R), Demonstrasi kontekstual (D), Elaborasi pemahaman (E), Koneksi antar materi (K), dan Aksi nyata (A). Modul dengan alur MERDEKA diharapkan dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri dalam mencapai tuntutan profesi sebagai agen yang mencerdaskan kehidupan bangsa dan mampu mencetak generasi yang membawa perubahan ke hal yang lebih baik.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPG Prajabatan. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi pendidikan Indonesia. Amin.
Jakarta, September 2022
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Dr. Iwan Syahril, Ph.D
Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah mengambil kebijakan untuk secara bertahap mengganti guru-guru yang memasuki masa pensiun/purna tugas melalui pengangkatan guru baru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru Prajabatan (PPG Prajabatan).
Kebijakan tersebut menuntut kesiapan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) menyelenggarakan PPG Prajabatan dengan jumlah peserta PPG Prajabatan sesuai dengan kebutuhan dan kualitas lulusan untuk menjawab tantangan kebutuhan pendidikan di sekolah.
Menanggapi tuntutan tersebut, Direktorat Pendidikan Profesi Guru (Direktorat PPG) mengkoordinasikan proses peningkatan kapasitas LPTK dalam menyelenggarakan PPG Prajabatan dalam hal jumlah dan mutu pendidikan. Untuk menanggapi tuntutan kualitas penyelenggaraan PPG Prajabatan, salah satu aktivitas yang telah dilakukan oleh Direktorat PPG, di bawah arahan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, telah mengembangkan Modul PPG Prajabatan. Hasil pengembangan tersebut dimuat di dalam dokumen ini.
Modul PPG Prajabatan memuat materi, alur, aktivitas, dan penugasan mahasiswa PPG Prajabatan. Kami berharap dengan adanya Modul PPG Prajabatan ini penyelenggaraan PPG Prajabatan di seluruh LPTK dapat terselenggara secara terstandar agar dihasilkan guru yang memiliki profil dan kompetensi sesuai kebutuhan perkembangan dunia pendidikan secara global.
Kami berterimakasih kepada LPTK penyelenggara PPG Prajabatan atas dukungan dan kerjasama dalam menyelenggarakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Jakarta, September 2022 Plt. Direktur Pendidikan Profesi Guru,
Temu Ismail
Kata Pengantar Penyusun Mata Kuliah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan karunia-Nya, sehingga Modul mata kuliah Pengajaran dan Pembelajaran dengan Metode Daring dan Bauran Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan ini dapat diselesaikan dengan baik atas kerjasama semua pihak.
Guru profesional sebagaimana diamanatkan dalam Undang- undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 adalah pendidik yang memiliki tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Untuk melandasi tugas utama dan tugas keprofesian guru tersebut, Undang undang Guru dan Dosen tahun 2005 pasal 8 telah menyebutkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Selanjutnya dalam pasal 10 Undang-undang Guru dan Dosen tahun 2005 menyebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Mata Kuliah ini memberikan kompetensi bagi mahasiswa baik pengetahuan, keterampilan, sikap, pengalaman belajar, dan literasi calon guru terkait desain instruksional dengan metoda daring dan bauran baik sinkronus maupun asinkronus. Melalui pembelajaran berbasis kasus/masalah/projek, calon guru mampu merancang dan mengevaluasi rancangan desain instruksional (berbasis projek, berbasis kasus, berbasis masalah, discovery learning, digital storytelling, dan literature circle) sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah calon guru sehingga tercapai pembelajaran yang optimal dengan siswa yang partisipatif, interaktif, terlibat aktif, dan kolaboratif. Calon guru mendiskusikan kesenjangan akses teknologi dan solusinya terkait pengajaran dan pembelajaran dengan merujuk hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional.
Modul mata kuliah Pengajaran dan Pembelajaran dengan Metode Daring dan Bauran disusun dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan secara menyeluruh mengenai proses pengajaran dan pembelajaran yang diadaptasi dengan perkembangan teknologi terkini. Modul Ini juga sebagai solusi terhadap permasalahan yang kerap muncul dalam proses kegiatan belajar mengajar disebabkan oleh keterbatasan jarak, waktu, dan cara belajar di tengah era pendidikan yang menuntut para peserta didik untuk lebih melek teknologi.
Kegiatan pembelajaran dalam modul ini beragam berupa tugas individu dan kelompok disesuaikan dengan alur merdeka yang bersifat mandiri dan eksploratif.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru khususnya kompetensi pedagogi yang relevan dengan tuntutan perkembangan abad 21 melalui penyelenggaraan pendidikan profesi guru inilah, urgensi modul ini disusun.
Surakarta, Juni 2022
Tim Penulis
Daftar Isi
Hlm.
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan ... i
Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru... i
Kata Pengantar Penyusun Mata Kuliah ... iv
Daftar Isi ... vi
Daftar Gambar ... x
Daftar Tabel ... x
CPMK dan Asesmen ... xi
Ringkasan Alur Merdeka ... xix
TERM 1 ... 1
A. M (Mulai dari Diri) : Menjawab Pertanyaan... 1
1. Tujuan ... 1
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 1
3. Rincian Kegiatan ... 1
... 2
... 5
B. E (Eksplorasi Konsep) : Ekplorasi Materi dan Konsep Desain Intruksional ... 6
1. Tujuan ... 6
2. Perlengkapan yang dibutuhkan: ... 7
3. Rincian Kegiatan ... 7
4. Uraian Materi ... 7
... 9
... 10
... 19
... 28
... 30
... 40
... 61
... 65
C. R (Ruang Kolaborasi) : Merancang Desain Intruksional ... 67
1. Tujuan ... 67
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 67
3. Rincian Kegiatan ... 67
... 67
D. (Demontrasi Kontekstual) : Mereview Rancangan dan mempresentasikan Draft Hasil Rancangan Desain Intruksional ... 68
1. Tujuan ... 68
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 69
3. Rincian Kegiatan ... 69
... 74
... 78
E. E (Elaborasi Pemahaman) ... 78
1. Tujuan ... 78
2. Perlengkapan yang dibutuhkan: ... 78
3. Rincian Kegiatan ... 78
... 78
F. K (Koneksi Antar Materi) ... 80
1. Tujuan ... 80
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 80
3. Rincian Kegiatan ... 80
... 81
G. A (Koneksi Antar Materi) ... 81
1. Tujuan ... 81
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 81
3. Rincian Kegiatan ... 81
... 82
TERM 2 ... 84
A. M (Mulai dari Diri) : Menjawab Pertanyaan... 85
1. Tujuan ... 85
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 85
3. Rincian Kegiatan ... 85
... 85
... 87
... 87
... 88
... 90
B. E (Eksplorasi Konsep) : Memahami Materi dan Konsep ... 91
1. Tujuan ... 91
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 91
3. Rincian Kegiatan: ... 91
4. Uraian Materi ... 92
... 107
5. E (Eksplorasi Konsep) : Memahami Materi dan Konsep Desain Intruksional 108 6. R (Ruang Kolaborasi) : Merancang Desain Intruksional ... 108
... 109
... 116
C. R (Ruang Kolaborasi) : Merancang digital poster ... 119
1. Tujuan ... 119
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 119
3. Rincian Kegiatan ... 119
... 120
... 124
... 125
D. D (Demontrasi Kontekstual) : Mempresentasikan Hasil Kerja Kelompok berupa Poster Digital ... 126
1. Tujuan: ... 126
2. Perlengkapan yang dibutuhkan: ... 126
3. Rincian Kegiatan: ... 126
... 126
... 128
E. E (Elaborasi Pemahaman) ... 129
1. Tujuan ... 129
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 129
3. Rincian Kegiatan ... 129
... 129
F. K (Koneksi Antar Materi) ... 133
1. Tujuan ... 133
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 133
3. Rincian Kegiatan ... 133
... 133
G. A (Aksi Nyata) ... 135
1. Tujuan ... 135
2. Perlengkapan yang dibutuhkan ... 135
3. incian Kegiatan ... 135
... 135
Daftar Pustaka ... 138
Penutup ... 139
Biodata Penyusun Modul ... 140
Daftar Gambar
Hlm.
Gambar 1. ... 56
Gambar 2. Portal Rumah Belajar ... 103
Gambar 3. Televisi Edukasi ... 104
Gambar 4. Radio Suara Edukasi ... 105
Gambar 5. Belajar.id ... 105
Daftar Tabel
Hlm. Tabel 1. Solusi Pembelajaran ... 124Tabel 2. Rubrik penilaian poster ... 125
Tabel 3. Rubrik penilaian presentasi ... 127
Tabel 4. Masalah dan solusi pembelajaran ... 128
Tabel 5. Rubrik penilaian padlet ... 130
Tabel 6. Rubrik penilaian poster/infografik/mind map ... 134
CPMK dan Asesmen
Identitas Mata Kuliah : Pengajaran dan Pembelajaran dengan Metode Daring dan Bauran
Capaian Pembelajaran (CPL)
S1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa; menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai kemanusiaan, dan etika profesi; meningkatkan mutu kehidupan masyarakat, patriotis, toleran, multikulturalis, kolaboratif, peduli lingkungan, disiplin, bertanggungjawab, mandiri, dan berjiwa wirausaha.
P1. Menguasai dan menerapkan teori dan konsep untuk menyusun alur belajar berdasarkan tingkat kompleksitas bidang ilmu yang terkait.
KU3. Mampu mengkomunikasikan pemikiran / argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi guru dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama komunitas guru.
KK1. Mampu mengembangkan pengetahuan profesional dalam pembelajaran berpusat pada peserta didik dan mewujudkan profil pelajar Pancasila secara akomodatif, adaptif dan progresif terhadap perkembangan zaman
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
Mahasiswa memiliki kompetensi terkait konsep dan aspek desain instruksional dengan metode daring dan bauran dan merancang desain pembelajaran dan pengajaran secara variatif. Mahasiswa dituntut memiliki kompetensi untuk mengidentifikasi masalah dan solusinya terkait kesenjangan teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran dengan metode daring dan bauran sehingga dapat mengembangkan pengetahuan profesional yang berpusat pada peserta didik. Selain itu, mahasiswa memiliki kompetensi dalam mengkomunikasikan secara lisan dan tertulis hasil rancangan desain instruksional, temuan masalah dan solusinya dalam bentuk lisan dan tertulis secara individual dan kolaboratif sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama komunitas guru.
Sub CPMK
(P1). Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan aspek desain instruksional dengan metode daring dan bauran dan merancang desain pembelajaran dan pengajaran secara variatif
(P1). Mahasiswa mampu merancang konsep dan aspek desain instruksional dengan metode daring dan bauran dan merancang desain pembelajaran dan pengajaran secara variatif
(P1). Mahasiswa mampu mereview hasil diskusi terkait rancangan desain instruksional dengan metode daring dan bauran dan merancang desain pembelajaran dan pengajaran secara variatif
(KU3). Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah dan solusinya terkait kesenjangan teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran dengan metode daring dan bauran sehingga dapat mengembangkan pengetahuan profesional yang berpusat pada peserta didik
(KK1). Mahasiswa mampu mengkomunikasikan secara lisan dan tertulis hasil rancangan desain instruksional, temuan masalah dan solusinya dalam bentuk lisan dan tertulis secara individual dan kolaboratif
Deskripsi Mata Kuliah
Mata Kuliah ini memberikan kompetensi bagi mahasiswa baik pengetahuan, keterampilan, sikap, pengalaman belajar, dan literasi calon guru terkait desain instruksional dengan metoda daring dan bauran baik sinkronus maupun asinkronus.
Melalui pembelajaran berbasis kasus/masalah/projek, calon guru mampu merancang dan mengevaluasi rancangan desain instruksional (berbasis projek, berbasis kasus, berbasis masalah, discovery learning, digital storytelling, dan literature circle) sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah calon guru sehingga tercapai pembelajaran yang optimal dengan siswa yang partisipatif, interaktif, terlibataktif, dan kolaboratif. Calon guru mendiskusikan kesenjangan akses teknologi dan solusinya terkait pengajaran dan pembelajaran dengan merujuk hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnalnasional dan internasional.
Bahan Kajian
Desain instruksional
Metode Pengajaran dan Pembelajaran Daring dan Bauran Media Pembelajaran
Referensi
Wajib
Instructional-Design Theories and Models, Volume IV. The Learner-Centered Paradigm of Education. Charles M. Reigeluth, Brian J. Beatty, Rodney D. Myers.Taylor and Francis, 2016
Tambahan
Elliott, Lory. 2021. Project-Based Learning Anywhere. Live It, Learn It, Love It!Dave Burgess Consulting, Inc.
Mous, Jos; Bouhuijs, P; Hans Schmidt, Hans. 2019. Introduction to Problem-Based Learning.Taylor and Francis.
Moeller, Marc; Moeller,Victor. 2016. Literature Circles That Engage Middle and High School Students.Taylor and Francis.
Waterhouse, Alison. 2016. Self-Discovery: Supporting Emotional Health and Wellbeing in School.Taylor and Francis.
AAVV, Anna Maria BrígidoCorachán, Carmina Gregori Signes.2014. Appraising Digital Storytelling across Educational Contexts.Publicacions de la Universitat de València
https://sinta.kemdikbud.go.id/journals https://onlinelibrary.wiley.com/
https://www.emeraldinsight.com/ https://www.cambridge.org/core/
https://www.tandfonline.com/ https://academic.oup.com/journals
https://journals.sagepub.com/ https://link.springer.com/
Pertemuan
Kemampuan akhir/
Sub-CPMK (kode CPMK)
Materi Pokok Metode
Pembelajaran Waktu Pengalaman Belajar Penilaian*/
Bobot Referensi
1 dan 2
Mahasiswa dapat menguasai konsep desain instruksional (P1)
Desain Instruksional Pengajaran dan pembelajaran dengan metode daring dan bauran
Literature Circle
2
pertemuan 2X 50 menit
Mahasiswa mempelajari dan merefleksi pengalaman belajar terkait hakikat, konsep dan aspek-aspek dalam desain instruksional dengan metode daring dan bauran
partisipatif
portofolio/10 Referensi 1
3, 4, 5
Mahasiswa dapat merancang pengajaran dan pembelajaran berbagai desain instruksional dengan metode daring dan bauran
(P1, KK 1)
Desain instruksional:
Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle dengan metode daring dan bauran
Project Based Learning
3
pertemuan 2X 50 menit
Mahasiswa merancang berbagai desain
instruksional secara daring dan bauran secara berkelompok
Projek mendesain RPP kelompok/15
Referensi 1,2,3,4,5,6
Pertemuan
Kemampuan akhir/
Sub-CPMK (kode CPMK)
Materi Pokok Metode
Pembelajaran Waktu Pengalaman Belajar Penilaian*/
Bobot Referensi
6 dan 7
Mahasiswa dapat mereview dan merevisi rancangan desain instruksional dengan metode daring dan bauran (P1; KK 1)
Desain instruksional:
Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle dengan metode daring dan bauran
Literature Circle
2
pertemuan 2X 50 menit
Mahasiswa mereview berbagai rancangan desain instruksional hasil dari kerja kelompok
partisipatif portofolio hasil review/10
Referensi 1,2,3,4,5,6
8 UTS
(KU 3)
Desain instruksional:
Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle dengan metode daring dan bauran
Digital
Storytelling 2X 50 menit
Mahasiswa
mempresentasikanhasil akhir rancangan desain
instruksional
presentasi poster digital/15
Referensi 1,2,3,4,5,6
Pertemuan Kemampuan akhir/ Sub-
CPMK (kode CPMK) Materi Pokok Metode
Pembelajaran Waktu Pengalaman Belajar Penilaian*/
Bobot Referensi
9 dan 10
Mahasiswa
mengidentifikasi dan menganalisa kesenjangan akses teknologi dan solusinya terkait pengajaran dan pembelajaran dengan metode daring dan bauran (KK 1)
Masalah-masalah yang terkait dengan akses teknologi dalam pembelajaran dengan metode daring dan bauran
Problem- Based Learning
2 pertemuan
2X 50 menit
Mahasiswa
mengidentifikasi dan menganalisis kesenjangan aksesteknologi dan solusinya sesuai dengan yang terjadi di
sekolah/daerah masing- masing
Partisipatif/10
Referensi 1, 7,8,9,10, 11,12,13,14
11 dan 12
Mahasiswa dapat mengobservasi dan menganalisa kesenjangan akses teknologi
denganmetode daring dan bauran sesuai dengan fakta di lapangan (KK 1)
Masalah-masalah yang terkait dengan akses teknologi dalam pembelajaran dengan metode daring dan bauran sesuai fakta di lapangan (sekolah di lingkungan masing- masing)
Problem- Based Learning
2 pertemuan
2X 50 menit
Mahasiswa mengobservasi, menganalisa, serta mencatat kesenjangan teknologi dalam pembelajaran dengan metode daring dan bauran di sekolah/daerah masing- masing
Portofolio hasil observasi di lapangan/10
Referensi 1, 7,8,9,10, 11,12,13,14
Pertemuan
Kemampuan akhir/
Sub-CPMK (kode CPMK)
Materi Pokok
Metode Pembelaja
ran
Waktu Pengalaman Belajar Penilaian*/
Bobot Referensi
13 dan 14
Mahasiswa dapat merancang solusi atas kesenjangan akses teknologi di pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran sesuai fakta di lapangan dengan hasil membaca artikel dan diskusi (KK 1)
jurnal- jurnal nasional dan inter- nasional terindeks bereputasi
Discovery Learning
2 pertemua n 2X 50 menit
Mahasiswa merancang solusi yang tepat untuk mengatasi masalah akses teknologi terkait pengajaran dan pembelajaran dari jurnal nasional dan internasional bereputasi Mahasiswa menuliskan solusi dari masalah
kesenjangan akses teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran
Unjuk kerja essay 500- 750 kata/10
Referensi 1, 7,8,9,10, 11,12,13,14
15
Mahasiswa dapat mereview hasil kerja dari calon guru lain terkait masalah dan solusi atas kesenjangan akses teknologi pengajaran dan pembelajaran dengan metode daring dan bauran (KK 1)
jurnal- jurnal nasional dan inter- nasional bereputasi
Literature Circle
2X 50 menit
Mahasiswa saling mereview hasil observasi atas masalah kesenjangan teknologi
pengajaran dan pembelajaran dengan metode daring dan bauran
Mahasiswa merevisi hasil review dari rekan calon guru yang lain dari masalah kesenjangan akses teknologi di pengajaran dan
pembelajaran dengan metode daring dan bauran
Portfolio (5) Unjuk kerja Revisi essay (5)
Referensi 1, 7,8,9,10, 11,12,13,14
Pertemuan
Kemampuan akhir/ Sub- CPMK (kode
CPMK)
Materi Pokok Metode
Pembelajaran Waktu Pengalaman Belajar Penilaian*/
Bobot Referensi
16 UAS
(KU 3)
jurnal-jurnal nasional dan internasional bereputasi
Project Based Learning Digital Storytelling
2X 50 menit
Mempresentasikanhasil observasi dan solusi dari masalah
kesenjangan akses teknologi di pengajaran dan pembelajaran dengan metode daring dan bauran
essay 500- 750 kata poster digital refleksidiri/10
Referensi 1, 7,8,9,10, 11,12,13,14
Ringkasan Alur Merdeka
Alur Isi Modul
Nama MK : Pengajaran Dan Pembelajaran Daring Dan Bauran Jumlah Topik : 2 (Dua)
Judul Topik Jumlah Pertemuan
Perte- muan ke
Alur
Merdeka Rincian Kegiatan Kebutuhan
Konsep dan aspek-aspek dalam desain instruksional dengan metode
daring dan bauran
8 1, 2,
3,4,5, 6
M
1. Mahasiswa refleksi diri dari kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang telah dan sedang dilakukan di sekolah masing-masing terkait dengan pembelajaran daring dan bauran
2. Diskusi dengan rekan sejawat hasil dari refleksi diri tersebut
Video kasus pengajaran dan pembelajaran daring dan
bauran di sekolah
E
1. Mahasiswa eksplorasi konsep desain instruksional untuk pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran
2. Mahasiswa eksplorasi konsep dan merancang desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle dengan metode daring dan bauran
Buku referensi Jurnal terkait topik Video terkait topik di
Youtube
R 3. Mahasiswa merancang berbagai desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle secara daring dan bauran secara berkelompok (3-5 mahasiswa per grup)
Buku referensi Jurnal terkait topik Video terkait topik di
Youtube Platform digital untuk kolaborasi
Judul Topik Jumlah Pertemuan
Perte- muan
ke
Alur
Merdeka Rincian Kegiatan Kebutuhan
Konsep dan aspek-aspek
dalam desain instruksional
dengan metode daring dan
bauran
8
7
D
1. Mahasiswa mereview rancangan desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle 2. Mahasiswa mempresentasikan draft hasil rancangan berbagai
desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle
Platform digital utk saling review
E
Mahasiswa dan dosen (dosen tamu) saling bertanya dan diskusi terkait hasil berbagai rancangan desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle
Platform digital untuk diskusi
8 K
Mahasiswa mempresentasikan hasil rancangan desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle dengan poster digital
Poster digital
Judul Topik Jumlah Pertemuan
Perte- muan ke
Alur
Merdeka Rincian Kegiatan Kebutuhan
A
1. Refleksi hasil berbagai desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle secara daring dan bauran secara berkelompok
2. Merencanakan pelaksanaan di kelas masing-masing (pertemuanke 9-16)
Kesenjangan akses teknologi dan
solusinya sesuai dengan
yang terjadi di sekolah/daerah masing-masing
M
Mahasiswa merefleksi diri dari membuat rancangan berbagai desain instruksional (pertemuan 1-8) dan mengidentifikasi dan menganalisis temuan awal kesenjangan akses teknologi dan solusinya sesuai dengan yang terjadi di sekolah/daerah masing-masing
Video dan foto-foto kondisi proses pembelajaran di
sekolah
Buku referensi Jurnal terkait topik Video terkait topik di
Youtube
Platform digital untuk kolaborasi E
Mahasiswa eksplorasi adanya kesenjangan akses teknologi dan solusinya sesuai dengan yang terjadi di sekolah/daerah masing-masing terkaitpelaksanaandesaininstruksionalberbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle
R
Mahasiswa merancang solusi yang tepat untuk mengatasi masalah akses teknologi terkait pengajaran dan pembelajaran dari jurnal nasional dan internasional bereputasi terkait dengan desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle
Judul Topik Jumlah Pertemuan
Perte- muan
ke
Alur
Merdeka Rincian Kegiatan Kebutuhan
Kesenjangan akses teknologi dan solusinya sesuai dengan yang terjadi di sekolah/daerah masing-masing
D
Mahasiswa dan dosen (dosen tamu) saling bertanya dan diskusi terkait hasil berbagai solusi atas masalah kesenjangan teknologi pengajaran dan pembelajaran dengan metode daring dan bauran dengan desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle.
E
Mahasiswa mempresentasikan hasi lobservasi dan solusi dari masalah kesenjangan akses teknologi di pengajaran dan
pembelajaran dengan metode daring dan bauran dengan desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle
K
Mahasiswa dan dosen (dosen tamu) saling bertanya dan diskusi terkait hasil berbagai solusi atas masalah kesenjangan teknologi pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran dengan desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle
Judul Topik Jumlah Pertemuan
Perte-
muan ke Alur Merdeka Rincian Kegiatan Kebutuhan
Kesenjangan akses teknologi dan solusinya sesuai dengan yang terjadi di sekolah/daerah masing-masing
A
Refleksi hasil observasi dan solusi dari masalah kesenjangan akses teknologi di pengajaran dan pembelajaran denganmetode daring dan bauran dengan berbagai desain instruksional berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling, Literature Circle secara daring dan bauran secara berkelompok
Kesenjangan akses teknologi dan solusinya sesuai dengan yang terjadi di sekolah/daerah masing-masing
TERM 1
TOPIK PEMBELAJARAN 1 Refleksi terkait dengan pembelajaran daring dan bauran dengan metode daring dan bauran TOPIK PEMBELAJARAN 2 Desain instruksional
TOPIK PEMBELAJARAN 3 Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning,
TOPIK PEMBELAJARAN 4 Digital Storytelling, Literature Circle
A. M (Mulai dari Diri) : Menjawab Pertanyaan
1. Tujuan
Peserta mampu mengerjakan lembar kerja dengan menjawab pertanyaan : Menurut Bapak/Ibu, apa saja metode daring atau bauran yang selama ini digunakan di sekolah Bapak/Ibu dan dapat digunakan untuk menunjang pengembangan program sekolah yang berpihak pada murid?
Bagaimana strategi yang sudah Bapak/Ibu lakukan dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran? Apakah Bapak/Ibu menggunakan metode daring atau bauran dalam pembelajaran? Ataukah keduanya?
Apa tantangan yang Bapak/Ibu temui dalam mengimplementasikan metode daring dan bauran untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran ?
2. Perlengkapan yang dibutuhkan
Lembar kerja Mulai dari diri
3. Rincian Kegiatan
Mahasiswa membentuk kelompok dengan anggota 3-4 orang.
Mahasiswa melakukan refleksi diri dari kegiatan pengajaran dan pembelajaran yang telah dan sedang dilakukan di sekolah masing-masing terkait dengan pembelajaran daring dan bauran dengan menjawab pertanyaan yang sudah disediakan
Mahasiswa melakukan diskusi dengan rekan sejawat hasil dari refleksi diri tersebut
Lembar Kerja
Sebagai proses refleksi awal kondisi saat ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan kondisi yang selama ini dilakukan/dialami oleh Bapak/Ibu.
Setelah menjawab pertanyaan, ajaklah rekan anda untuk berdiskusi terkait pembelajaran daring dan bauran dan letakkan pada kolom diskusi di akhir lembar kerja mahasiswa.
Apakah Bapak Ibu telah melaksanakan pembelajaran daring? Bagaimana pengalaman Bapak Ibu dalam melaksanakan pembelajaran tersebut?
Jawab :
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
______________________
Apakah Bapak Ibu telah melaksanakan pembelajaran daring? Bagaimana pengalaman Bapak Ibu dalam melaksanakan pembelajaran tersebut?
Jawab :
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
_____________________________
Apa tantangan yang Bapak/Ibu temui dalam mengimplementasikan metode daring dan bauran untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran?
Jawab :
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Lembar Diskusi
Metode daring atau bauran yang selama ini digunakan di sekolah dan dapat digunakan untuk menunjang pengembangan program sekolah yang berpihak pada murid
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Strategi yang sudah dilakukan dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran menggunakan metode daring atau bauran dalam pembelajaran ataukah keduanya?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Tantangan yang ditemui dalam mengimplementasikan metode daring dan bauran untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran ____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
B. E (Eksplorasi Konsep) : Ekplorasi Materi dan Konsep Desain Intruksional
1. Tujuan
a. Mahasiswa memiliki pengetahuan dan kompetensi tentang konsep desain instruksional untuk pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran yang berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling & Literature Circle.
b. Mahasiswa mampu menjawab kuis atau pertanyaan terkait materi instruksional untuk pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran yang berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling & Literature Circle.
c. Mahasiswa mampu memberi tanggapan terhadap video pembelajaran terkait materi instruksional untuk pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran yang berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling & Literature Circle.
d. Mahasiswa mampu mengeksplorasi konsep desain instruksional untuk pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran yang berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling & Literature Circle melalui berbagai sumber yang credible
2. Perlengkapan yang dibutuhkan:
a. Buku referensi b. Jurnal terkait topik
c. Video terkait topik di Youtube
3. Rincian Kegiatan
a. Mahasiswa memahami dan mengeksplorasi materi tentang konsep desain instruksional untuk pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran
b. Mahasiwa mencari sumber-sumber belajar lain terkait materi desain instruksional untuk pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran melalui berbagai sumber yang credible
c. Mahasiswa menuliskan temuan yang didapatkan setelah membaca dari sumber lain.
d. Mahasiswa mengerjakan kuis atau pertanyaan sebagai tolak ukur pemahaman materi yang berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling & Literature Circle pada pembelajaran daring dan bauran.
e. Mahasiswa melihat video pembelajaran terkait materi desain instruksional untuk pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran yang berbasis pada Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, Digital Storytelling & Literature Circle.
f. Mahasiswa memberi tanggapan terhadap video pembelajaran terkait materi desain instruksional untuk pengajaran dan pembelajaran daring dan bauran
4. Uraian Materi
a. Desain Intruksional
Apa itu desain instruksional?
Desain Instruksional adalah serangkaian proses perencanaan, analisa, desain, pengembangan, penerapan dan evaluasi instruksi dalam setting pendidikan atau pelatihan baik formal maupun informal yang terstruktur dan teratur namun fleksibel (Reigeluth & An, 2021).
Saat merancang sebuah pembelajaran, guru sering memulai dengan perspektif apa yang akan mereka ajarkan. Sebaliknya, seorang desainer instruksional memulai dengan sudut pandang sebuah pemecahan masalah, bukan hanya berpikir tentang apa yang mereka akan ajarkan, tetapi lebih menitikberatkan pada bagaimana nanti mereka mengajarkannya dengan cara yang efektif, efisien, dan memotivasi. Sebuah instruksi (proses membantu orang lain mempelajari sesuatu yang baru) dapat sesederhana menunjukkan prosedur singkat yang diikuti.
"Mengapa dan Bagimana" Desain Instruksional
Langkah awal desain instruksional adalah mengidentifikasi masalah kemudian fokus terhadap apa yang harus dilakukan untuk menyampaikan ilmu, pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Setelah itu,menentukan cara yang paling mudah bagi peserta didik untuk menguasai materi. Dengan instruksi yang dirancang dengan baik, pembelajaran akan lebih efektif, efisien dan memotivasi, menghemat waktu dan uang, meningkatkan kinerja dan meningkatkan kemampuan peserta didik. Dalam konteks pendidikan, desain instruksional membantu guru memenuhi, memotivasi, dan mempercepat kebutuhan peserta didik dengan lebih baik.
"kapan dan di mana" Desain Instruksional
Desain instruksional dapat diterapkan dalam situasi apa pun, baik formal maupun informal, di mana orang terlibat dalam pembelajaran yang memiliki tujuan tertentu. Beberapa contoh umum desain instruksional dalam konteks yang berbeda-beda adalah konteks pendidikan tinggi dimana desain instruksional yang dirancang bertujuan untuk membantu fakultas untuk meningkatkan pelatihan, membantu fakultas untuk bertransformasi dan beradaptasi dari pembelajaran tradisional ke pembelajaran online.
Lembar Kerja
Untuk menambah pengetahuan dan informasi terkait desain instruksional, carilah sumber lain tentang topik yang sedang dibahas. Bacalah 3-5 sumber bisa dari buku. Kemudian catatlal hal penting sebagai temuan yang Anda dapatkan.
Buku 1
Judul Buku :
Temuan atau catatan penting :
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Buku 2
Judul Buku :
Temuan atau catatan penting :
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Artikel 1
Judul Buku :
Temuan atau catatan penting :
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Artikel 2
Judul Buku :
Temuan atau catatan penting :
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Kuis Desain Intruksional
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih piihan jawaban (A, B, C, D, dan E) yang menurut anda paling benar!
Di setting manakah desain instruksional dimanfaatkan?
a. Pendidikan atau pelatihan b. Perdagangan
c. Hukum d. Manajemen
e. Pemeliharaan sumber daya
Yang bukan termasuk dari aktivitas desain instruksional adalah ...
a. Merencanakan b. Menganalisa c. Menyusun d. Mengukur e. Menerapkan
Dibawah ini yang sesuai dengan definisi desain yang baik adalah ...
a. Desain yang dapat memenuhi target kebutuhan dan kepuasan siswa b. Materi dan desain pembelajaran yang tidak sinkron
c. Desain yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran d. Desain yang tidak dapat mengembangkan kemampuan siswa e. Desain yang kurang memberi ruang untuk eksplorasi bagi siswa
Dibawah ini adalah beberapa hal yang menjadi komponen penting sebagai syarat pendesain yang baik, kecuali ...
a. Kemampuan b. Pengetahuan c. Pengalaman d. Peka dan tanggap e. Penampilan
Yang tidak termasuk dalam kemampuan yang harus dimiliki sebagai pendesain yang baik adalah ...
a. Penelitian b. Pelatihan c. Penyusunan d. Pengujian e. Adaptif
Jawablah pertanyaan dibawah ini!
Bagaimana anda mendefinisikan konsep desain instruksional?
Jawab :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Apa saja langkah-langkah dalam menyusun desain instruksional?
Jawab :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Apa saja yang menjadi pertimbangan untuk menyusun sebuah desain instruksional?
Jawab :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Menurut pendapat anda, bagaimana peran teknologi dalam menunjang desain pembelajaran yang baik?
Jawab :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Apa tujuan dibuatnya desain instruksional?
Jawab :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
b. Digital Storytelling pada Pembelajaran Daring dan Bauran
Digital Storytelling Abad 21
Disesuaikan dengan abad 21 saat ini, pembelajaran diatur sebagai sebuah proses yang berpusat pada siswa dikolaboraskan dengan teknologi terkini.
Salah satunya melalui penggunaan Digital Storytelling (DST). DST mengandung elemen penting dalam pembelajaran seperti kolaborasi, inovasi, kreativitas, dan motivasi (Psomos & Kordaki, 2012), hal ini dianggap sebagai salah satu pendekatan pembelajaran yang menjanjikan serta menawarkan banyak peluang dibanding dengan metode pembelajaran konvensional.
Dalam sistem pendidikan modern saat ini, DST digunakan pada banyak bidang di hampir semua tingkatan, termasuk pendidikan tinggi (Heo, 2009;
Tahriri, Tous, dan Movahedfar, 2015). DST melibatkan proses di mana siswa dapat menjadi pendongeng yang kreatif dengan melakukan serangkain langkah mulai dari pemilihan topik, penelitian topik, penulisan skenario, dan aktivitas mendongeng (Robin, 2008). Menurut Barret (2006), DST menggabungkan empat komponen utama yaitu keterlibatan siswa,
pembelajaran mendalam, pembelajaran berbasis proyek, dan integrasi teknologi. DST juga menjadi alat motivasi bagi siswa untuk membaca dan menulis lebih banyak melalui integrasi dengan alat teknologi terbaru (AbdelHack & Helwa, 2014). Hal ini memungkinkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan berpikir kritis untuk meningkatkan keterampilan belajar dan membaca. Selain itu, Reinders (2011) menyatakan bahwa DST adalah titik awal yang baik untuk mengembangkan keterampilan melalui diskusi topik yang dibawa ke dalam kelas dan dilanjutkan dengan fase menulis, terutama dalam pelajaran bahasa.
Terdapat dua manfaat utama DST, yaitu memfasilitasi pembelajaran di abad ke-21 dan mendukung pengembangan bahasa dan literasi. Beberapa penelitian sebelumnya dapat digunakan sebagai rujukan dalam tulisan ini.
Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Chen & Chuang (2020) menawarkan Thinking Utopia, pelatihan berpikir kritis tematik dalam pendidikan kewarganegaraan berdasarkan desain pelajaran DST berbasis game yang bertujuan memfasilitasi peningkatan berpikir kritis siswa. Pithers dan Soden (2000) menemukan bahwa berpikir kritis memiliki potensi untuk mengolah asumsi, fokus pada masalah, membuat kesimpulan, mengasah penalaran dan penilaian induktif dan deduktif, serta mengevaluasinya. Hal ini menunjukkan bahwa DST memiliki potensi sebagai strategi pembelajaran untuk mendorong siswa berpikir kritis.
Sehubungan dengan hal yang telah disebutkan diatas, pembelajaran bahasa adalah salah satu dampak positif penerapan DST dalam pembelajaran (Torres, 2012; Vinogradova, 2011). Faktor-faktor yang membuat DST efektif untuk pembelajaran bahasa diantaranya adalah brainstorming, kegiatan penelitian, menulis, presentasi, meningkatkan keterampilan interpersonal, memecahkan tugas berbasis masalah, dan menggunakan teknologi dalam perangkat multimedia (Timucin & Irgin, 2015). Yoon (2013) menambahkan bahwa DST memiliki manfaat yang signifikan dalam meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar bahasa Inggris. Konsisten dengan hal ini, Dogan (2012) menunjukkan bahwa DST dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa.
Sebagai contoh, penerapan aplikasi StoryJumper yang dapat membantu menghemat waktu dan mencapai hasil yang kreatif. Survei menggunakan
StoryJumper telah menunjukkan hasil yang positif. Siswa dapat dengan cepat membuat cerita digital menggunakan fitur ready-made multimedia (gambar, audio) yang ada pada StoryJumper (Rahimi & Yadollahi 2017).
Menurut Jenkins (2009), DST merupakan salah satu model pembelajaran abad 21. Saat merancang, merekam, dan mengevaluasi video, siswa memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan topik video mereka. Robin (2008) menyarankan agar penggunaan DST dapat sepenuhnya memanfaatkan potensi kreatif dari teknologi komunikasi terkini. Dengan menggunakan teknologi komunikasi terkini, mahasiswa diharapkan dan didorong dalam sebuah ruang diskusi untuk menjadi seorang kreator dan produser bukan hanya sebagai mahasiswa pasif. Oleh karena itu, DST dan pendidikan digital sangat berhubungan erat satu sama lain. Disamping itu di abad ke-21, ketika teknologi membaur dalam kehidupan pribadi, akademik, dan profesional, penerapan DST dapat memenuhi kebutuhan untuk membekali siswa dengan kemampuan digital.
Untuk mencapai tujuan ini, guru didorong untuk memanfaatkan peran mereka sebagai fasilitator pembelajaran dengan meninjau kembali kemampuan mereka dalam kaitannya dengan perkembangan teknologi. Ini diperlukan untuk mendukung transisi dari pendekatan konvensional yang berpusat pada guru ke pendekatan yang lebih berpusat pada siswa, untuk memperkuat dan meningkatkan keterikatan siswa terhadap pendidikan, dan untuk membangun kemampuan belajar sepanjang hayat.
Implementasi Digital Storytelling pada Pembelajaran Daring dan Bauran DST merupakan media pembelajaran yang memiliki tujuan untuk memvisualisasikan topik pembelajaran. Pada dasarnya, fungsi utama DST adalah pengembangan keterampilan komunikasi dalam kegiatan pembelajaran melalui fitur-fitur interaktif seperti ilustrasi, video, foto, gambar dan teks. Fitur-fitur ini dapat dibuat lebih menarik dalam kombinasi dengan narasi dan beberapa elemen suara pendukung (Dobson, 2005). Saat membuat atau memilih DST sebagai media pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa prinsip atau faktor acuan dalam
mengoptimalkan fungsionalitas DST di kelas sebagai bagian dari desain pembelajaran mereka.
Menurut Lambert (2007), digital storytelling memiliki tujuh elemen yang perlu diperhatikan guru diantaranya:
1) Point of view, yaitu perspektif dari kreator dan penonton dalam alur cerita digital storytelling.
2) Dramatic question, yaitu adegan dan alur cerita yang menarik perhatian penonton dan menjawab pertanyaan di akhir cerita. Misalnya, untuk menarik perhatian penonton, penulis cerita DST dalam genre animasi petualangan bertanya apakah sang protagonis dapat memenuhi keinginannya.
3) Emotional content, yaitu konflik yang terjadi dengan tokoh dan orang yang terlibat. Konflik harus mampu menghubungkan cerita dengan penonton.
Oleh karena itu, emosi penonton dapat terhubung dengan konflik dan mengalir ke dalam cerita yang ditampilkan.
4) Gift of Your Voice adalah cara membuat ciri khas dengan background voice (narasi) konten digital storytelling. Seperti yang telah disebutkan, salah satu fitur utama dari digital storytelling adalah kombinasi dari unsur- unsur bahasa pendukung seperti narasi. Oleh karena itu, pembaca (pembicara) cerita perlu menciptakan dan memiliki karakter suara yang unik dalam suara latar agar memiliki kekuatan untuk meningkatkan pemahaman penonton.
5) Soundtrack adalah musik atau elemen suara lain yang dipilih untuk melengkapi konten digital storytelling. Dalam menciptakan DST, kombinasi narasi dan musik menjadi aspek utama untuk menarik perhatian penonton dan memahami keseluruhan cerita yang dibawakan.
6) Economy yaitu banyaknya cerita yang dapat divisualisasikan secara efektif dan menarik dalam bentuk Digital Storytelling dengan menggabungkan gambar-gambar atau video dan narasi singkat.
7) Pacing yaitu irama dan kecepatan cerita DST yang disampaikan.