P ENGANTAR
E KONOMI S YARIAH
By : Ami Nullah Marlis Tanjung, S.E,Sy. M.E.
Praktisi Ekonomi Syariah Akademisi Ekonomi Syariah
Kenapa harus ekonomi syariah…?
2. Negara Maju Terapkan Ekonomi Syariah
Negara –Negara Barat (Maju) sebagai asal dari Ekonomi
berbasis Riba sekarang mulai menerapkan
ekonomi syariah
2
Negara Yang Mulai Mendorong Ekonomi Syariah
1. Jepang : Sumitomo, terapkan keuangan syariah
dan membuka jalan emiten senilai us$ 1 trilyun.
: Sejumlah bank besar seperti Bank of new York, American Bank dll, telah membuka divisi syariah.
: Negara dengan tingkat kemajuan perbankan terbaik didunia telah menerapkan ekonomi syariah.
: Saat ini menjadi pusat ekonomi berbasis syariah seluruh dunia.
2. Amerika
3.
Swiss
4. Inggris
5. Indonesia : Bank syariah tahun 2010 tumbuh 47%.
2
Majalah Le Observatio:
Paus mengatakan bahwa negara-negara Barat harus
belajar dari ekonomi Syariah
Banyak kota-kota di dunia yang memproklamasikan diri
menjadi pusat keuangan Syariah seperti London,
Hongkong dan Kuala Lumpur
Inggris saat ini merupakan negara di Eropa dengan jumlah Bank Umum Syariah
terbanyak.
Koran Republika, 23 Juni 2009
Kenapa harus ekonomi syariah…?
2
P RINSIP E KONOMI
I SLAM (S YARIAH )
Prinsip-prinsip yang mendasari ekonomi Islam dibedakan atas sejumlah prinsip seperti :
• Tauhid
• Maslahah dan Falah
• Khalifah (Wakil Allah di muka bumi)
• Al-Amwal (harta)
• Adl (Adil)
• Ukhuwah (Persaudaraan)
• Akhlak (Etika)
• Ulil Amri (Pemerintah)
• Hurriyah dan Mas'uliyah (Kebebasan dan Tanggung jawab)
• Jamaah (Kerjasama Sinergy)
3
1. T AUHID
Tauhid merupakan dasar pijakan ekonomi syariah. Karena setiap muslim, dalam menjalankan kegiatan apapun, pijakan dan dasarnya adalah wujud dari penghambaan kepada Sang Khalik. Allah SWT berfirman (QS. Ad- Dzariyat/ 51 : 56) :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Atas dasar prinsip itulah, seorang muslim dalam menjalankan aktivitas ekonominya pun mengacu pada aspek Tauhid ini, yaitu sebagai salah satu bentuk ibadah dan penghambaan kepada Allah SWT.
3
2. M A SLAHAH DA N
FA LA H
Dalam Islam, tujuan Syariah Islam atau yang biasa
disebut dengan maqashid mewujudkan kemaslahatan
syaria h untuk
adalah
mencapai tingkatan yang lebih tinggi, yaitu FALAH.
Falah dalam dimensi dunia berarti sebagai
kelangsungan hidup, kebebasan dari kemiskinan, pengetahuan yang bebas dari segala kebodohan, serta kekuatan dan kehormatan. Sedangkan untuk dimensi akhirat falah mencakup kelangsungan hidup yang abadi, kesejahteraan abadi dan kemuliaan
abadi.
3
2. M A SLAHAH DA N
FA LA H
Maslahah adalah segala sesuatu yang mengandung ushul
wal
fiqh darul dan mendatangkan manfaat. Dalam
didefinisikan sebagai jalbul manfaah
mafsdah (menarik manfaat dan menolak kemadharatan). Sehingga dengan prinsip ini Islam yang
karen a
menolak segala aktivitas
ekonomi mendatangkan mafsadah (kerusakan), bertentangan dengan
maslahah.
3
3.K HALIFA H FIL ARDH
Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah (wakil Allah) di muka bumi, yang diantara tugasnya adalah mengelola alam dan memakmurkan bumi sesuai dengan titah dan syariah Allah.
“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas
sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang” (Al An am (6) : 165)
3
3.K HALIFA H FIL ARDH
mengemban tugasnya sebagai khalifah,
Dalam
manusia bebas dan dapat berfikir serta menalar untuk memilih antara yang benar dengan yang salah, fair dan tidak fair dan mengubah hidupnya ke arah yang lebih baik. Dan untuk mengemban tugas tersebut, manusia diberkahi dengan semua kelengkapan akal, spiritual dan material.
Firman Allah SWT :
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus;
ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS. Al- Insan/ 76:3)
3
Berdasarkan konsep ekonomi Islam, Allah sebagai pemilik harta yang hakiki, sedangkan kepemilikan manusia bersifat relatif, artinya manusia hanyalah sebagai penerima titipan (pemegang amanah)
yang kelak harus mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah SWT.
Konsep ini bertolak belakang dengan konsep pemilikan harta dalam ekonomi konvensional,
dimana dalam sistem ini kepemilikan harta bersifat absolut dan mutlak milik individu.
4. AL-AMWAL
(HARTA)
3
Konsekuensinya, penguasaan manusia terhadap sumberdaya, faktor produksi atau asset produktif hanyalah bersifat titipan dari Allah.
Perbedaan kepemilikan harta dalam ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional berimplikasi pada banyak hal. Salha satunya adalah pemanfaatan
harta yang dititipkan ini pun harus lah disesuaikan dengan apa yang ditentukan Sangk Pemilik,
terumtama dengan memperhatikan masalah halal haram, dan kemaslahatan dari pemanfaatan harta.
4. AL-AMWAL
(HARTA)
3
Allah yang menurunkan Islam sebagai sistem kehidupan bagi seluruh umat manusia
menekankan pentingnya penegakan keadilan
dalam setiap sektor, baik ekonomi maupun sosial.
Komitmen syariah Islam terhadap keadilan sangat jelas, terlihat diantaranya dari banyaknya ayat-ayat dan hadits-hadits yang berbicara tentang keadilan, baik dalam Al-Qur'an maupun dalam Sunnah.
Bahkan keadilan merupakan suatu persyaratan bagi seorang muslim, untuk menggapai derajat taqwa kepada Allah SWT.
5. AL-ADL (K EADILAN)
3
Allah SWT berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Maidah 5:8)