• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh adversity quotient dan self efficacy terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh adversity quotient dan self efficacy terhadap"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

Latar Belakang Penelitian

Dari fenomena tersebut, menarik bagi penulis untuk mengetahui stres kerja dosen di Universitas Binawan selama pembelajaran daring. Guru yang menunjukkan adanya skor tingkat kesulitan yang sangat tinggi sehingga stres kerja guru berkurang. Adversity Quotient (AQ) dan Stres Kerja Pegawai Bagian Keprotokolan Pemerintah Provinsi Jambi, hasil mengenai Stres Kerja Pegawai dengan Tingkat Kesulitan telah disetujui oleh Pemerintah Negara Jambi.

Uraian di atas menarik minat penulis untuk mengetahui apakah ada pengaruh adversity quotient dan self-efficacy terhadap stres kerja pada pembelajaran daring pada dosen Universitas Binawan.

Rumusan Masalah

Antara Efikasi Diri dan Stres Kerja Pada Guru SLB N 1 Kota Bukittinggi” Hasil penelitian menunjukkan korelasi negatif yang signifikan dengan fakta bahwa tingkat efikasi diri yang tinggi akan mempengaruhi tingkat stres kerja. Efikasi diri yang tinggi dapat mengurangi stres kerja seorang guru, sehingga dalam pelaksanaan tugas guru dapat memberikan bantuan pribadi kepada siswa berkebutuhan khusus.

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis
  • WORK STRESS
    • Definisi Work stress
    • Aspek Work stress
    • Dampak Work stress
    • Penyebab Work stress
  • ADVERSITY QUOTIENT
    • Definisi Adversity quotient
    • Aspek Adversity quotient
    • Faktor yang memperngaruhi Adversity quotient
    • Tingkatan Adversity quotient
  • SELF EFFICACY
    • Definisi Self efficacy
    • Aspek Self efficacy
    • Faktor yang membentuk Self efficacy
    • Dampak Self efficacy pada Perilaku
  • Dosen
  • Keterkaitan Antar Variable
  • Hipotesis Penelitian

Self-efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuan untuk menguasai suatu situasi dan menciptakan sesuatu yang positif (Santrock, 2009). Efikasi diri individu meningkat ketika melihat keberhasilan orang-orang di sekitarnya (Bandura, 1995 dalam Carlos et al, 2006). H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Adversity quotient dan Self efficacy terhadap stres kerja pada guru.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara koefisien adversitas dan efikasi diri terhadap stres kerja pada dosen.

Gambar  1.1 Kerangka Konseptual  2.6 Hipotesis Penelitian
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual 2.6 Hipotesis Penelitian
  • Metodelogi Penelitian
  • Identifikasi Variable
  • Definisi Operasional Variable
    • Work stress
    • Adversity quotient
    • Self efficacy
  • Populasi, Sample, dan Teknik Pengambilan Sampel (Sampling)
    • Populasi
    • Sampel
    • Teknik Pengambilan Sampel
  • Metode Pengumpulan Data
    • Skala Work stress
    • Skala Adversity quotient
    • Skala Self efficacy
  • Uji Validitas dan Uji Reabilitas
    • Uji Validitas
    • Uji Reabilitas
  • Analisis Data

Adversity quotient yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecerdasan yang dimiliki individu untuk mengatasi situasi sulit hingga tantangan dengan aspek-aspek sebagai berikut: pengendalian diri dalam mengalami kesulitan, menentukan siapa penyebab kesulitan tersebut, seberapa besar pengaruh kesulitan tersebut dalam hidup, dan kapan kesulitan muncul bagi guru. Dalam penelitian ini, efikasi diri dapat diartikan sebagai kepercayaan diri seseorang mengenai kemampuan individu dalam mencapai setiap aktivitas yang dilakukannya dengan aspek-aspek sebagai berikut: keyakinan dalam melaksanakan tugas dengan baik, keyakinan dalam melaksanakan tugas dengan aktivitas yang berbeda, dan diri individu. -percaya diri atau menghargai kemampuan mereka. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosen Universitas Binawan yang memenuhi kriteria yaitu 83 orang (tabel krejie-morgan).

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengajar tetap di Universitas Binawan, sudah memiliki NIDN (home base di UniversityX), pembelajaran online minimal 1 semester, pria dan wanita, usia maksimal 65 tahun. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dan mengungkapkan struktur atau gagasan psikologis yang mendefinisikan ciri-ciri kepribadian individu dengan menggunakan skala sebagai pernyataan tertulis. Tiga skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu adversity quotient, kemandirian dan stres kerja.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan JSS (Job Stress Scale) yang disusun oleh Shukla dan Srivastava (2016) dan mengembangkan aspek stres kerja dari Parker dan DeCotis 1983. Skala yang digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi dan mengubah ARP (Adversity Response Profile) digunakan. dalam penelitian ini dibuat oleh Paul G. Skala self-efficacy dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari skala yang disusun oleh Rahmat (2019), yang terdiri dari aspek-aspek self-efficacy.

Regresi berganda adalah teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yang mencoba untuk menentukan apakah ada hubungan antara dua variabel independen dan variabel dependen. Uji normalitas dan uji linearitas yang kedua merupakan uji asumsi dalam penelitian ini yang merupakan bagian dari analisis data.

Tabel 1.1Data Jumlah Dosen Universitas Binawan
Tabel 1.1Data Jumlah Dosen Universitas Binawan

Gambaran Penelitian

  • Tempat Penelitian
  • Karakteristik Umum Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah 83 orang dosen Universitas Binawan Jakarta, yang terdiri dari 57 orang perempuan (68,7%) dan 26 orang laki-laki (31,3%). Subyek yang memenuhi karakteristik penelitian adalah dosen tetap di Yayasan Binawan, sudah memiliki NIDN (home based Universitas Binawan), melakukan pembelajaran daring minimal 1 semester, pria dan wanita, usia tidak lebih dari 65 tahun.

Pelaksanaan Penelitian

Tahap kedua pengujian alat ukur yaitu menguji alat ukur yang telah disiapkan, melakukan tes terhadap guru di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan karakteristik sampel yang sama, memilih item skala yang valid dan reliabel, melakukan tes yang valid dan reliabel. Selain itu, peneliti mengumpulkan data sejak 21 Juni 2022 hingga 26 Juni 2022 dengan memperluas cakupan penelitian psikologi melalui grup WhatsApp fakultas dan program sarjana yang meminta bantuan tenaga pendidik. Terdapat kendala dalam pendataan yaitu beberapa dosen tidak segera menyelesaikan skala penelitian terdistribusi, baik karena belum membaca pesan di grup WhatsApp maupun karena kesibukan karena masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Mengenai kendala tersebut, peneliti menindaklanjuti dengan menghubungi dosen satu per satu melalui chat personal dan juga melakukan pendekatan interpersonal agar dosen mau membantu peneliti untuk lulus S1. Setelah mengisi skala penelitian, peneliti melakukan pengecekan untuk mengetahui kelengkapan jawaban dan jumlah responden. Hasil kode dimasukkan ke dalam tabel, data yang diperoleh dihitung dan digabungkan menjadi tabel untuk membuat data.

Uji Coba Alat Ukur

  • Uji Validitas Aitem
  • Uji Reliabilitas

Jika suatu item memiliki r-value lebih besar dari 0,361, maka item tersebut dapat dikatakan valid, dan jika suatu item memiliki r-value kurang dari 0,361, maka item tersebut tidak dapat digunakan karena tidak valid. Hasil uji validitas item adalah sebagai berikut: Skala penelitian ini diujikan pada 30 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan Bogor. Jumlah item yang diujikan sebanyak 20 item, dari hasil pengujian diketahui bahwa dalam skala stres kerja ini terdapat 4 item yang dihilangkan dan harus dihilangkan yaitu item 5, 8, 14, dan 15 karena memiliki satu item. dikoreksi. Nilai korelasi Item-Total yang kurang dari 0,361 item menunjukkan bahwa item tersebut tidak dapat digunakan karena hasilnya tidak valid.

Jumlah item yang diujikan sebanyak 30 item, dari hasil pengujian diketahui bahwa pada skala Adversity quotient terdapat 11 item yang gugur dan harus dihilangkan yaitu item dan 30 karena memiliki nilai korelasi total item yang disesuaikan kurang dari 0,361 , hal ini menunjukkan bahwa item tersebut tidak dapat digunakan karena hasilnya tidak valid. Jumlah item yang diuji sebanyak 30 item, hasil pengujian menunjukkan bahwa pada skala Self-efficacy ini terdapat 7 item yang dihapus dan harus dihilangkan yaitu Favorable Unfavorable. Dimensi jangkauan berarti sejauh mana kesulitan yang ada akan menjangkau area lain dari kehidupan seseorang.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS 25 for Windows.

Tabel 7.1 Blue Print Skala Work stress setelah TO
Tabel 7.1 Blue Print Skala Work stress setelah TO

Hasil Penelitian

  • Hasil Uji Asumsi Dasar

Pengujian hipotesis yang menyatakan ada tidaknya pengaruh adversity quotient dan self-efficacy terhadap stres kerja dapat dijelaskan dengan uji F dan uji T digunakan analisis regresi berganda untuk menentukan nilai F, dengan F- dapat dilihat apakah variabel adversity quotient dan self efficacy berkorelasi signifikan dengan variabel stres kerja. Kemudian hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara adversity quotient dan self-efficacy secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan dengan stres kerja, dengan kata lain Hipotesis 3 dapat diterima.

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui nilai t, uji t dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan secara parsial terhadap koefisien regresi variabel koefisien adversity dan efikasi diri terhadap variabel stres kerja. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel koefisien adversitas terhadap variabel stres kerja pada dosen Universitas Binawan. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel self-efficacy dan variabel stres kerja pada dosen Universitas Binawan.

Nilai koefisien regresi untuk variabel odds ratio sebesar 0,341 yang berarti jika terjadi kenaikan satu satuan pada variabel stres kerja dan variabel lain diasumsikan nol maka odds ratio akan berubah sebesar 0,341. Jika variabel kerugian dan efikasi diri berubah maka stres kerja dosen Universitas Binawan juga berubah. Koefisien regresi untuk variabel independen bertanda positif, artinya perubahannya searah, yaitu jika koefisien distres dosen meningkat maka stres kerja juga meningkat.

Sedangkan koefisien regresi pada variabel bebas bertanda negatif yang menunjukkan bahwa perubahan tersebut tidak searah yaitu jika efikasi diri dosen meningkat maka stres kerja dosen menurun. Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai R sebesar 0,588 yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi variabel adversity quotient dan self efficacy terhadap stres kerja tergolong sangat kuat.

Gambar  2.1 Grafik Hasil Normalitas P-P Plot  4.4.1.2 Uji Linearitas
Gambar 2.1 Grafik Hasil Normalitas P-P Plot 4.4.1.2 Uji Linearitas

Pembahasan

Besarnya kontribusi variabel independen (X1) dan (X2) secara simultan terhadap variabel dependen (Y) tampak pada nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,346 yang menunjukkan besarnya kontribusi tersebut. dari variabel setback quotient dan self efficacy sebanyak 34,6% Nilai ini relatif kecil karena masih ada 65,4% variabel lain yang berkontribusi terhadap penjelasan model ini. Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Charmila (2013), efikasi diri berpengaruh terhadap stres kerja, dimana jika individu memiliki efikasi diri yang tinggi maka dapat membantu individu menyelesaikan tugas dan mengurangi beban kerja secara psikis dan fisik. Koefisien beta analisis regresi berganda terhadap self-efficacy sebesar -0,640, hal ini menunjukkan bahwa pengaruhnya negatif, artinya self-efficacy memberikan kontribusi efektif terhadap stres kerja sebesar 64%.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kemandirian individu maka semakin rendah stres kerja individu tersebut, begitu pula sebaliknya. Penelitian ini menggambarkan bahwa tingkat kemandirian guru di Universitas Binawan tergolong sedang, guru yang memiliki rasa percaya diri dan motivasi yang tinggi mampu menyelesaikan tugas dalam keadaan apapun. Secara keseluruhan variabel bebas mempengaruhi variabel terikat dengan sumbangan efektif dari Rsquare sebesar 0,346, artinya sumbangan adversity quotient dan self efficacy terhadap stres kerja sebesar 34,6%.

Adversity quotient dan self-efficacy berperan penting dalam stres kerja, sehingga dengan meningkatkan self-efficacy guru dan menjaga kemampuannya dalam menghadapi situasi sulit, maka tingkat stres guru menjadi rendah, sehingga hal ini juga dapat membantu guru dalam menjalankan tugas. tridharma perguruan tinggi khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran, dimana saat ini kita masih dalam keadaan pandemi covid-19. Keterbatasan yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut: Penelitian ini hanya mencari adversity quotient dan self-efficacy untuk stres kerja, namun masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi stres kerja. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara adversity quotient terhadap stres kerja, semakin tinggi adversity quotient siswa maka semakin tinggi toleransi stres kerja pada guru.

Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara efikasi diri terhadap stres kerja, semakin tinggi efikasi diri dosen maka semakin rendah dosis stres kerja dan sebaliknya. Besar kecilnya sumbangan efektif dari tingkat kesulitan dan efikasi diri terhadap stres kerja adalah sebesar 34,6%, dan sisanya sebesar 65,4% ditentukan oleh faktor lain seperti: manajemen stres, ketahanan psikologis, kecerdasan emosional dan dukungan sosial.

  • Simpulan
  • Saran

Gambar

Gambar  1.1 Kerangka Konseptual  2.6 Hipotesis Penelitian
Tabel 1.1Data Jumlah Dosen Universitas Binawan
Tabel 2.1 Blue Print Skala Work stress Sebelum TO
Tabel 3.1 Blue Print Skala Adversity quotient Sebelum TO
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran adversity quotient dan Persepsi dukungan dari Dosen Pembimbing terhadap stres akademik pada mahasiswa yang skripsi di