• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Aspek MICE Terhadap Kunjungan Wisatawan ke Kota Malang di Era New Normal

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Aspek MICE Terhadap Kunjungan Wisatawan ke Kota Malang di Era New Normal "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Aspek MICE Terhadap Kunjungan Wisatawan ke Kota Malang di Era New Normal

Aisya Lowine Sativa1, Irwan Yulianto 2 Universitas Merdeka Malang2 Email: irwan.yulianto@unmer.ac.id

Abstract

This research was conducted to determine the influence of MICE aspects on tourist visits to Malang in the New Normal Era. Researchers conducted this study as an effort to provide answers that aspects of MICE have an effect in increasing tourist visits to Malang during the recovery of the tourism sector in the new normal era. This study research uses quantitative method by describing secondary data through archives and records obtained from the Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang. The results showed that the simultaneous test (Fhitung =74.6 > F table =3.48), then the variable Meeting (X1), Incentive (X2), Convention (X3), Exhibition (X4) stimultan significantly and positively affect the variable tourist visits (Y). The test result t (partial) on the Meeting variable (X1) has a (thitung 2,720 > T table 2,262) and Convention (X3) has a (thitung 3,457 > T table 2,262) so that the variable Meeting (X1) and Exhibition (X3) have a significant effect on tourist visits. In variable Incentive (X2) has a (thitung 1,479 < T table 2,262) and Variable Exhibition (X4) has a (thitung 0.501 < T table 2,262), so the Incentive variable (X2) and Exhibition (X4) have no significant effect on tourist visits.The result of multiple correlation coefficients (R) is 0.980;

shows that together there is a strong and direct relationship between meeting variables (X1), Incentive (X2), Convention (X3), Exhibition (X4) with tourist visits (Y) of 98% while 2% are influenced by other variables outside of this study. The more MICE in Malang, the more tourists visit Malang.

Keywords: MICE; Tourist Visit; New Normal

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aspek MICE terhadap kunjungan wisatawan ke Malang pada Era New Normal. Peneliti melakukan penelitian ini sebagai upaya untuk memberikan jawaban bahwa aspek MICE berpengaruh dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Malang pada masa pemulihan sektor pariwisata di era new normal. Penelitian studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan mendeskripsikan data sekunder melalui arsip dan catatan yang diperoleh dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji secara simultan (Fhitung =74,6 > Ftabel =3,48), maka variabel Pertemuan (X1), Insentif (X2), Konvensi (X3), Pameran (X4) stimultan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap variabel kunjungan wisatawan ( Y). Hasil uji t (parsial) pada variabel Pertemuan (X1) memiliki a (thitung 2,720 > T tabel 2,262) dan Konvensi (X3) memiliki (thitung 3,457 > T tabel 2,262) sehingga variabel Pertemuan (X1) dan Pameran ( X3) berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Pada variabel Insentif (X2) memiliki (thitung 1,479 < T tabel 2,262) dan Variabel Pameran (X4) memiliki (thitung 0,501 < T tabel 2,262), sehingga variabel Insentif (X2) dan Pameran (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Hasil koefisien korelasi ganda (R) adalah 0,980; menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat hubungan yang kuat dan searah antara variabel pertemuan (X1), Insentif (X2), Konvensi (X3), Pameran (X4) dengan kunjungan wisatawan (Y) sebesar 98% sedangkan 2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar pelajaran ini. Semakin banyak MICE di Malang, semakin banyak pula wisatawan yang berkunjung ke Malang.

Kata Kunci: MICE; Kunjungan Wisatawan; New Normal

(2)

A. PENDAHULUAN/INTRODUCTION

Keberhasilan industri pariwisata di Indonesia tidak terpisahkan dari kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik. Kunjungan wisatawan mancanegara merupakan salah satu sumber pendapatan negara non minyak. Kunjungan wisatawan mancanegara meningkat setiap tahun, sebagaimana berikut :

Tabel 1

Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia

Sumber: www.bps.go.id

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik menunjukan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia dari tahun 2015 – 2017 mengalami peningkatan yang positif demikian juga dengan penerimaan devisa dari pariwisata. Namun pada tahun 2018 walaupun jumlah wisatawan mancanegara meningkat, peningkatannya menurun hampir 10 % dibanding tahun sebelumnya dan ditahun 2019 seiring mulai adanya pandemi di beberapa negara pada triwulan akhir tahun, biasanya pada bulan tersebut merupakan puncak kunjungan wisatawan mancanegara, sampai kuartal kedua tahun 2020 dimana pandemi semakin parah diberbagai negara termasuk Indonesia, sehingga diberlakukan beberapa kebijakan larangan kerumunan, transportasi dan mobilitas (Kemenparekraf, 2020) sehingga banyak kegiatan MICE yang terpaksa ditunda atau dibatalkan, hingga menurunkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 80% lebih.

Kegiatan wisatawan mencakup something to see, something to do, something to buy dan something to know. Keempat unsur tersebut akan menjadi goals ketika wisatawan berkunjung ke sebuah destinasi maupun daerah tujuan wisata. Kegiatan tersebut tersaji dalam kegiatan meeting, incentive, conferences, dan exhibition (MICE). Oka (2000) memberikan gagasan bahwa MICE merupakan suatu kegiatan, dimana para pengusaha atau professional berkumpul dalam suatu tempat untuk memecahkan maupun membahas suatu permasalahan yang sama. Akan tetapi, MICE didefinisikan sebagai suatu kegiatan kepariwisataan yang aktivitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business, biasanya kegiatan ini akan melibatkan sekumpulan orang bersama-sama dan pada rangkaian kegiatannya dikemas dalam bentuk meetings, incentive travels, conventions, congresses, conference dan exhibition (Kesrul, Meeting, Incentive, Trip Conference, Exhibition, 2004).

Pada bulan September 2020, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengeluarkan regulasi terkait pelaksanaan MICE di era new normal. MICE diperbolehkan dengan menggunakan pedoman Cleanliness, Health, Safety dan Environtment, Sustainability yang tertuang dalam Panduan (Kemenparekraf, 2020) sebagai pedoman protokol kesehatan penyelenggaran kegiatan pertemuan, insentif, konvensi dan pameran. Sehingga diberbagai daerah dapat melakukan kembali penyelenggaraan MICE guna

Tahun Kunjungan

Wisatawan Peningkatan/

Penurunan Perolehan devisa

Pariwisata Peningkatan/

Penurunan

2015 10.230.775 - - -

2016 11.519.275 12,59 % 11.206 Milliar US$ -

2017 14.039.799 21,88 % 13.139 Milliar US$ 17,25 %

2018 15.810.305 12,61 % 16.426 Milliar US$ 25,02 %

2019 16.106.954 1,88 % - -

Jan – Agt 2020 3.410.000 (80,31 %) - -

(3)

memulihkan dan meningkatkan kembali kunjungan wisatawan diberbagai daerah yang ada di Indonesia.

Malang Raya merupakan pengembangan daerah dengan 3 kota yaitu Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang. Daerah tujuan wisata Malang Raya adalah Kota Batu sebagai Kota wisata dan Kabupaten Malang dengan wisata alam, sedangkan Kota Malang merupakan daerah tujuan wisata dari daya tarik MICE. Kunjungan wisatawan mancanegara tersaji pada tabel :

Tabel 2

Kunjungan Wisatawan Mancanegara Ke Kota Malang

Bulan Wisatawan Mancanegara

2017 2018 2019 2020

Januari/January 862 1098 1204 2788

Februari/February 818 859 926 2748

Maret/March 856 591 604 1304

April/April 885 464 476 106

Mei/May 915 639 666 50

Juni/June 946 1137 1258 128

Juli/July 878 1346 1847 103

Augustus/August 954 1745 1796 156

September/September 1066 2176 2299 450

Oktober/October 1153 1772 1882 375

November/November 1245 1566 1648 767

Desember/December 1392 1628 1680 226

Jumlah/Total 11970 15021 16286 8826

Peningkatan/Penurunan (%) - 25,49 8,42 (45,80)

Sumber: Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang

Berdasarkan data statistik dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang pada tabel 2, total kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan positif dari tahun 2017 – 2019, walaupun pada tahun 2018 jumlah wisatawan (orang) bertambah, namun mengalami penurunan tajam dari tahun sebelumnya yaitu dari 25,49% menjadi 8,42%. Pada tahun 2020, kunjungan wisatawan menurun drastis akibat adanya pandemi covid-19 sampai minus 45,80 dibanding tahun sebelumnya. Jika melihat penurunan pada tahun 2020, hal tersebut seiring kebijakan pembatasan transportasi dan kerumunan, padahal kota Malang wisata yang ditawarkan adalah MICE yang sifatnya berkumpul orang. Sedangkan kunjungan wisatawan domestik(local) ke kota Malang :

Tabel 3

Kunjungan Wisatawan Domestik Ke Kota Malang

Bulan

Wisatawan Domestik

2017 2018 2019 2020

Januari/January 311 317 449 551 481 014 97 312

Februari/February 292 508 367 758 393 514 69 791

Maret/March 305 669 329 974 353 076 54 701

(4)

Kunjungan Wisatawan Domestik Ke Kota Malang (LANJUTAN)

April/April 316 402 302 535 323 707 15 600

Mei/May 324 308 278 870 298 398 16 788

Juni/June 407 008 355 753 428 816 24 211

Oktober/October 524 031 352 337 372 445 69 534

November/November 566 657 411 428 435 283 81 776

Desember/December 63 055 573 865 609 359 77 409

Jumlah/Total 4 335 965 4 809 386 5 170 523 662 570

Peningkatan/Penurunan(%) - 10,91 7,51 (87,19)

Sumber: Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang

Berdasarkan tabel 3 Kunjungan wisatawan domestik ke Kota Malang, dari tahun 2017- 2019 bertambah jumlah kunjungan wisatawan dan mengalami peningkatan 10,91 % pada 2018, namun pada tahun 2019 hanya 7,51% peningkatan jumlah wisatwan, yang berarti turun sekitar 3% dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 mengalami depresiasi yang signifikan sebesar 4.480.953 wisatawan atau – 87,19% dari tahun 2019. Hal ini ditimbulkan oleh pandemi covid-19 dengan pengetatan jalur transportasi, mobilisasi dan kerumunan, sehingga kunjungan hampir 95% menurun dibanding sebelumnya.

Di Kota Malang, MICE menjadi primadona meskipun Kota Malang belum menjadi Kota tujuan untuk destinasi MICE. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata berkomitmen untuk menjadi Kota Malang sebagai Kota tujuan Destinasi MICE. Dalam pengembangannya, Pemerintah mulai memperhatikan indikator yang menjadi tolak ukur dalam mendukung hal tersebut diantaranya adalah sektor akomodasi, daya tarik, perjalanan, transportasi, rekreasi, perdagangan, makanan dan minuman, tempat penyelenggaraan acara, keuangan dan teknologi informasi.

Stakeholder terkait juga memperhatikan protokoler kesehatan sebagai upaya pencegahan covid- 19 untuk penyelenggaraan MICE yang ada di Kota Malang. Kondisi ini mengarahkan untuk dilakukan kajian terkait pengaruh MICE terhadap kunjungan wisatawan ke Kota Malang di era new normal.

Beberapa penelitian kunjungan wisatawan dipengaruhi oleh MICE (Syaiful, 2018), yang menunjukkan MICE dapat meningkatkan kunjungan wisatawan selain budaya. Kajian Jabs Yabs, (2015) mengarahkan bahwa MICE memainkan peran penting dalam menangkap peluang pasar yang menguntungkan. Sedangkan Christine Lim dan Liang Zhu (2018), menemukan bahwa MICE meningkatkan kunjungan wisata.

Keberhasilan penyelanggaran MICE tidak terlepas dari jumlah peserta yang mengikuti acara tersebut. Dengan kata lain, peserta MICE adalah wisatawan baik mancanegara maupun domestic yang mengunjungi suatu daerah atau negara dengan kepentingan mengikuti meeting, melakukan perjalanan (insentif)incentive, (konferensi)convention dan (pameran)exhibition di suatu ruang pertemuan atau hotel dan hall yang ada di mall. Wisatawan MICE akan menghabiskan waktu lebih lama di suatu destinasi wisata yang didukung oleh akomodasi, amenitas, akesibilitas dan daya tarik di daerah tersebut. MICE menghasilkan pendapatan yang sangat besar dalam industri pariwisata karena mendatangkan banyak pengunjung, hal inilah yang membuat MICE menjadi salah satu bisnis event yang sangat menguntungkan. Total occupancy dan juga

(5)

pendapatan hotel pada saat ini lebih didominasi dari sektor MICE yang berasal dari goverment atau corporate.

Dari situ dapat diketahui bahwa total occupancy kunjungan wisatawan berasal dari penyelenggaraan MICE baik yang ada di hotel, mall atau ruang pertemuan. Secara operasional Convention / Conference adalah pertemuan berbagai pihak berkepentingan sama yang diselenggarakan di hotel kota Malang untuk membahas berbagai hal dengan indikator jumlah kegiatan konferensi dan jumlah kegiatan pertunjukan. Exhibition adalah ajang pertemuan yang dihadiri secara bersama – sama yang diadakan di suatu ruang pertemuan atau ruang pameran hotel, dimana sekelompok produser (pembuat suatu produk) memamerkan produknya kepada produser/pembeli lainnya dalam suatu pameran dengan segmentasi marketnya yang berbeda.

Secara operasional exhibition adalah pameran apapun bersifat individu atau kelompok yang diselenggarakan di hotel kota Malang, dengan indikator jumlah kegiatan pameran perjalanan wisata dan jumlah kegiatan pameran umum. Kunjungan wisatawan adalah setiap orang yang datang pada suatu negara atau daerah dengan maksud dan tujuan tertentu seperti melakukan perjalanan wisata, bisnis maupun mengunjungi kerabat. Pelaksanaan Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition diikuti oleh peningkatan jumlah kunjungan wisatawan.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Christine lim et al dengan judul Examining the Link Between Meetings, Incentive, Exhibitions and Concentions (MICE) and Tourism Demand Using Generalized Nethods of Moments (GMM): The Case of Singapore pada tahun 2018 ini menggunakan metode GMM (General Methods of Moments menunjukkan hasil yang positif dan signifikan terhadap tourism demand.

Selanjutnya pada penelitian yang dilakukan oleh Sarah Jerono Yego dengan judul The Role of Conferences, Meetings and Exhibitions in Promoting International Business in The Ministry of East Africa Affairs Commerce and Tourism in Kenya pada tahun 2015 ini menggunakan metode deskriptif kualitatif menunjukan bahwa promosi bisnis internasional melalui penyelenggaraan Conferences, Meetings dan Exhibitions dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan devisa negara di Kenya dan dinilai lebih efektif dari pada menggunakan international sales call.

Dari 2 penelitian yang telah direferensikan tersebut menambah bukti bahwa variabel (X) Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition memiliki pengaruh terhadap variabel (Y) kunjungan wisatawan. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh hasil koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,980; menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat hubungan yang kuat dan searah antara variabel Meeting (X1), Incentive (X2), Convention (X3), Exhibition (X4) dengan kunjungan wisatawan (Y) sebesar 98% sedangkan 2% dipengaruhi oleh variabel lainya diluar penelitian ini. Hubungan ini dapat dikategorikan kuat, sebagaimana diketahui bahwa suatu hubungan dikatakan sempurna jika koefisien korelasinya mencapai angka 100% atau 1 (baik dengan angka positif atau negatif).

Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis diantara Meeting, Incentives, Convention, dan Exhibition yang paling berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Kota Malang di era new normal.

B. METODE PENELITIAN/RESEARCH METHOD

Penelitian berfokus pada kunjungan wisatawan pada era new normal yang datang ke Kota Malang untuk kegiatan MICE. Dalam hal ini, kegiatan MICE dikaji pengaruhnya terhadap kunjungan wisatawan ke kota Malang di era new normal dengan penerapan protokol kesehatan.

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dengan menggunakan data sekunder. Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal – hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda. Data yang diperoleh melalui arsip laporan Meeting, Incentive, Convention and Exhibition dari Dinas Pemuda, Olahraga dan

(6)

Pariwisata Kota Malang pada bulan Maret 2020 – April 2021 yang menunjukan penyelenggaraan aktivitas MICE.

Populasi penelitian adalah meeting, incentive, convention and exhibition serta kunjungan wisatawan ke Kota Malang di era new normal. Sampel penelitian adalah meeting, incentive, convention and exhibition serta kunjungan wisatawan ke Kota Malang perbulan selama periode Maret 2020 – April 2021, berjumlah 14.

Teknik analasis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angka- angka, rumus atau model matematis untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan dan dominan variabel Meeting (X1), Incentive (X2), Convention (X3), dan Exhibition (X4), terhadap kunjungan wisatawan (Y) yang bersumber dari data penyelenggaran MICE disetiap bulan selama periode Maret 2020 – April 2021 yang di dapatkan dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang serta kunjungan wisatawan yang dapat diakses di situs www.malangkota.bps.go.id

C. HASIL DAN ANALISIS/RESULTS AND ANALYSIS

Membuktikan hipotesis digunakan Uji parsial (Uji T). Jika nilai thitung > ttabel maka artinya variabel independent (X) secara parsial signifikan berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).

Berikut hasil nilai signifikansi :

Tabel 1

Hasil Uji Parsial Berdasarkan Nilai Sig 5%

Variabel Nilai sig. sig Keterangan

Meeting (X1) 0,024 < 0,05 Berpengaruh signifikan Incentive (X2) 0,114 > 0,05 Tidak Berpengaruh signifikan Convention (X3) 0,007 < 0,05 Berpengaruh Signifikan Exhibition (X4) 0,628 > 0,05 Tidak Berpengaruh Signifikan

Sumber: data sekunder yang diolah, 2021 Sedangkan hasil uji parsial berdasarkan nilai t hitung diperoleh:

Tabel 2

Hasil Uji t Parsial Berdasarkan nilai Hitung dan tabel

Variabel t hitung T tabel Keterangan

Meeting (X1) 2,720 > 2,262 Berpengaruh signifikan Incentive (X2) 1,749 < 2,262 Tidak Berpengaruh signifikan Convention (X3) 3,457 > 2,262 Berpengaruh signifikan

Exhibition (X4) 0,501 < 2,262 Tidak Berpengaruh signifikan Sumber: data sekunder yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 1 dan 2 menghasilkan secara parsial hanya meeting dan convention yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke kota Malang di new normal. Sedangkan incentive dan exhibition tidak terbukti memengaruhi kunjungan kunjungan wisatawan ke kota Malang di new normal. Diantara meeting dan convention (berdasar tabel 8 menunjukkan meeting memiliki koefisien regresi sebesar 0,173 dan convention sebesar 0,459 ( koefisien regresi meeting <

koefisien regresi convention)., maka convention paling berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke kota Malang di New Normal. Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan exhibition paling berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan tidak terbukti.

Uji Asumsi Klasik hasil uji normalitas menunjukkan bahwa model regresi berdistribusi normal karena sudah mengikuti garis diagonal. Pada uji multikolineritas tidak terjadi adanya multikolineritas apabila nilai tolerance > 0,100 dan nilai VIF < 10,00. pada hasil dari uji tersebut

(7)

menunjukkan bahwa nilai tolerance > 0,100 dan nilai VIF < 10.00 sehingga tidak terjadi multikolineritas.

Pada Uji Autokorelasi Nilai Durbin Watson pada hasil uji korelasi ini adalah 1,219 yang dimana nilai tersebu terletak diantara Angka D-W -2 < 1,219 < +2 sehingga tidak ditemukan adanya gelaja autokorelasi. Sementara itu pada uji Heteroskedasitas, tidak ditemukan adanya gejala hetroskedasitas dikarenakan data sudah menyebar dan ada diatas angka 0 pada sumbu Y.

Berdasarkan hasil analisis data rigresi linear berganda maka didapatkan persamaan Y = - 14334,14 + 91,39X1 + 363,51X2 + 375,98X3+ 65,93X4. dengan demikian variabel meeting, incentive, convention, dan exhibition menunjukan pengaruh yang positif dan searah.

Pada Uji Hipotesis dilakukan 2 uji yaitu Uji t parsial dan uji F (simultan) maka hasil yang dapat diketahui sebagai berikut:

1. Pengaruh Meeting Terhadap Kunjungan Wisatawan

Hasil uji t parsial berdasarkan nilai t hitung dan t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Meeting) memiliki nilai (t Hitung 2,720 > t Tabel 2,262) atau memiliki (nilai sig 0,024 < nilai sig 0,05) jadi Ho ditolak atau H1 diterima, sehingga dapat diartikan variabel X1 (Meeting) berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan (Y).

2. Pengaruh Incentive Terhadap Kunjungan Wisatawan

Hasil uji t parsial berdasarkan nilai t hitung dan t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Meeting) memiliki nilai (t Hitung 1,749 < t Tabel 2,262) atau memiliki (nilai sig 0,114 < nilai sig 0,05) jadi Ho diterima atau H2 ditolak, sehingga dapat diartikan variabel X2 (Incentive) tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan (Y).

3. Pengaruh Convention Terhadap Kunjungan Wisatawan

Hasil uji t parsial berdasarkan nilai t hitung dan t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel X3 (Convention) memiliki nilai (t Hitung 3,457 > t Tabel 2,262) atau memiliki (nilai sig 0,007 <

nilai sig 0,05) jadi Ho ditolak atau Ha diterima, sehingga dapat diartikan variabel X3 (Convention) berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan (Y).

4. Pengaruh Exhibition Terhadap Kunjungan Wisatawan

Hasil uji t parsial berdasarkan nilai t hitung dan t tabel dapat disimpulkan bahwa variabel X4 (Exhibition) memiliki nilai (t Hitung 0,501 < t Tabel 2,262) atau memiliki (nilai sig 0,628 <

nilai sig 0,05) jadi Ho diterima atau H4 ditolak, sehingga dapat diartikan variabel X4 (Exhibition) tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan (Y).

5. Pengaruh Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition Terhadap Kunjungan Wisatawan Berdasarkan hasil uji stimultan atau diuji secara bersama – sama terhadap semua variabel disimpulkan bahwa variabel Meeting (X1), Incentive (X2), Convention (X3), Exhibition (X4) secara stimultan berpengaruh terhadap variabel kunjungan wisatawan (Y) karena memiliki nilai sig .000 lebih kecil dari sig 0.05. Berdasarkan Nilai Hitung dan Tabel dengan menggunakan rumus (k; n-k) = (4; 14-4) = 4; 10, Nilai distribusi F tabel 0,05 pada penelitian ini adalah 3.48 sehingga nilai F 74.6 lebih besar dari nilai F tabel 3,48, maka variabel Meeting (X1), Incentive (X2), Convention (X3), Exhibition (X4) secara stimultan berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel kunjungan wisatawan (Y).

6. Convention paling berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan.

Berdasarkan hasil analisis uji t parsial, membuktikan bahwa hipotesis 2 tidak teruji (tidak

(8)

wisatawan, dan Convention yang paling berpengaruh bukan exhibition yang paling berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Malang di New Normal.

Hal ini bermakna convention berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke kota Malang pada era new normal. Dengan demikian hipotesis 2 yang menyatakan exhibition paling berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan tidak terbukti.

D. SIMPULAN/CONCLUSION

Setelah dilakukan penelitian, Meeting, incentive, convention, dan exhibition mempengaruhi kunjungan wisatawan ke kota Malang di new normal sebesar 98% maka dapat ditarik kesimpulan variabel Meeting (X1), Incentive (X2), Convention (X3), Exhibition (X4) secara stimultan berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel kunjungan wisatawan (Y).

Berdasarkan hasil analisis membuktikan bahwa hanya Meeting dan Convention yang memiliki pengaruh terhadap kunjungan wisatawan, dan Convention yang paling berpengaruh bukan exhibition yang paling berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Malang di New Normal. Hal ini bermakna convention berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke kota Malang pada era new normal. Dengan demikian yang menyatakan exhibition paling berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan tidak terbukti.

DAFTAR REFERENSI/REFERENCES References:

Journal Article:

Arcana, K. T. (2014). Implementasi Konsep "Sustainable Event Management" Dalam Pengelolaan Kegiatan Mice Di Kawasan Wisata Nusa Dua Bali. JUMPA Volume 01, Nomor 01, hal 96.

Haryanti, S. (2017). Pengaruh MICE Terhadap Laba Kotor Food and Beverage di Hotel Trans Luxury Bandung. Proyek Akhir Jurusan Hospitality Program Studi Administrasi Hotel Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

Heri Setyawan, C. L. (2014). Bali Sebagai Model Pengembangan Destinasi Mice Di Indonesia. SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, 569 - 573.

Indrajaya, T. (2015). Potensi Industri MICE (Meeting,Incentive, Conference and Exhibition) di Kota Tangerang Selatan, Banten. Jurnal Ilmiah Widya, 80-87.

Kusumaningtyas, M. (2020). New Normal : Pelajaran Yang Dipetik Dari Covid 19 Untuk Usaha Perhotelan Yang Beroperasi Di Jawa Timur. Journal Ecopreunur 12, hal 80.

Lim, C. & Zhu, L. (2018). Examining the Link Between Meetings, Incentive, Exhibitions and Concentions (MICE) and Tourism Demand Using Generalized Nethods of Moments (GMM): The Case of Singapore pada tahun 2018 ini menggunakan metode GMM (General Methods of Moments Journal of Travel & Tourism Marketing. Vol 35, issue 7, 846-855

Nadzir, M. M. (2016). Analisis Usaha Event Organizer MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition). Vol 7, No 2 September 2016, 170-193.

Ryantoro, S. A. P. (2018). Potensi MICE dalam peningkatan okupansi di Hotel Semarang . Seminar Nasional Strukturural (50-56).

Rindi Simpenti, E. B. (2015). Pengembangan Kota Malang Menjadi Kota MICE. Spectra Volume Number 26 Volume XIII, 11-24.

Setyawan, H. (2018). Daya Saing Destinasi MICE di Indonesia. Jurnal Pariwisata Terapan, 27.

Yego, S. J. (2015). The Role of Conferences, Meetings and Exhibitions in Promoting International Business in The Ministry of East Africa Affairs Commerce and Tourism in Kenya. Repository UONBI.

(9)

Book

BPS Kota Malang. (2021). Kota Malang Dalam Angka 2021. Malang: BPS Kota Malang.

Kesrul, M. (2004). Meeting, Incentive Trip, Conference, Exhibition. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kesrul, M. (2004). Tujuan Event - Pertemuan (Meeting). In Meeting, Incentive Trip, Conference, Exhibition (p. 8). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kotler, A. S. (2000). Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Sanusi, A. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Internet Source

Badan Pusat Statistik. (2020, 10 1). Jumlah Kunjungan Wisman Ke Indonesia Tahun 2020 Mencapai 164,97 ribu Kunjungan. From www.bps.go.id:

https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/10/01/1719/jumlah-kunjungan-wisman-ke- indonesia-agustus-2020-mencapai-164-97-ribu-kunjungan-

.html#:~:text=Secara%20kumulatif%20(Januari%E2%80%93Agustus%202020,berjumlah%

2010%2C71%20juta%20kunjungan. diakses pada 16 April 2021

Kemenparekraf. (2020, September). Panduan Pelaksanaan CHSE Pada Penyelenggaraan Kegiatan Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran. From www.kemenparekraf.go.id:

http://www.kemenparekraf.go.id

Kementrian Perdagangan Republik Indonesia. (2011, Juli 02). Warta Ekspor-Potensi Industri Mice di Indonesia. From www.djpen.kemendag.go.id: http://www.djpen.kemendag.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda (multiple regression analysis).Analisis regresi berganda digunakan untuk

Keywords: Profitability, Solvency, Market Value, Macro Economy, Return On Equity, Debt to Equity, Earning per Share, Inflation, Interest Rates, Foreign Exchange Rates, Stock Prices