PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian dan Fungsi Manajemen Personalia
- Konsep Pelatihan
- Jenis Pelatihan
- Balas Jasa Finansial
- Sistem Penggajian
- Produktivitas Kerja
- Kerangka Fikir
- Hipotesis
Memang ada beberapa karyawan yang mampu memotivasi dirinya untuk meningkatkan kemampuannya tanpa adanya campur tangan dari perusahaan yang bersangkutan. Tujuan pemberian instruksi ini adalah untuk melatih pegawai terkait agar mampu bekerja sesuai dengan instruksi manajemen terkait. Produktivitas dalam suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan karyawan yang pada dasarnya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pelatihan, etos kerja, kemampuan mental dan fisik dari karyawan yang bersangkutan untuk meningkatkan produktivitas. A.
METODE PENELITIAN
Tempat Dan Waktu Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Dalam hal ini data diperoleh dengan melakukan wawancara terhadap manajer, kepala departemen dan beberapa karyawan untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Kuesioner merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan tentang bahan penelitian kepada responden terpilih. Cara ini dilakukan dengan mencatat dokumen dan hal-hal lain yang mendukung pencarian.
Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
Yaitu dengan menggunakan studi kepustakaan dan literatur lain yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, dimana akan diperoleh data-data yang dibutuhkan peneliti untuk melengkapi hasil penelitian. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Selayar yang dapat dihitung seperti jumlah pegawai dan data lain yang mendukung penelitian. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Selayar yang tidak berupa angka-angka seperti gambaran umum perusahaan, hasil kuesioner dan data lain yang mendukung penelitian.
Metode yang digunakan untuk memperoleh data primer adalah melalui wawancara dan kuesioner yang diberikan kepada karyawan PT. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh peneliti sendiri untuk tujuan lain. Cara memperoleh data sekunder adalah dengan melakukan penelitian kepustakaan dan dari dokumen-dokumen yang ada di PT.
Populasi dan Sampel
Selanjutnya besar sampel setiap bagian atau departemen kerja menggunakan metode cluster (Cluster Sampling), yaitu dengan membagi populasi menjadi beberapa kelompok atau cluster. Untuk menentukan besarnya sampel setiap bagian atau cluster digunakan persentase yang disebut pecahan sampel (f) dengan rumus.
Metode Analisis Data
Probabilitas ini jauh dibawah 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa faktor imbalan finansial dan pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan atau nyata terhadap produktivitas kerja. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis H1 yaitu terdapat pengaruh positif antara jasa keuangan dan pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa imbalan finansial mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja karyawan.
Dari hasil analisis data pada penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis H1 yaitu terdapat hubungan positif antara imbalan finansial dan pelatihan dengan produktivitas kerja. Pekerja jasa keuangan dan pelatihan menyukai gaji yang sangat besar, tunjangan yang intensif, tunjangan, berani mengambil resiko, mampu mengambil tanggung jawab, suka bekerja keras. 2 Dampak parsial terhadap produktivitas antara remunerasi jasa keuangan dan pelatihan kerja karyawan PT.
Jadi variabel Pembayaran Jasa Keuangan (X1) mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap variabel produktivitas kerja (Y) dibandingkan variabel pelatihan (X2). Hal ini terlihat pada pengaruh yang dominan antara penyediaan jasa keuangan dan pendidikan, diketahui nilai T X1 sebesar 7,021 > nilai T X2 sebesar 5,276. Jadi variabel remunerasi ekonomi (X1) mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap variabel produktivitas (Y) dibandingkan variabel pendidikan (X2).
Instansi harus lebih memperhatikan seluruh aspek yang mempengaruhi penyediaan jasa keuangan dan pelatihan kerja pegawai, agar stabilitas kerja tetap terjaga.
Defenisi Operasional Variabel
Kondisi Operasional
- Armada
- Lintasan
- Pelabuhan
Trayek utama yang dilayani adalah 3 (tiga) trayek bulanan, dengan status 2 (dua) trayek niaga dan 1 (satu) trayek perintis. Jalur ini merupakan jalur niaga yang menghubungkan Pulau Sulawesi dengan Pulau Selayar (jalur di Provinsi Sulawesi Selatan) dengan jarak 18 pabrik dan dibuka pada tahun 1983. Jalur ini menghubungkan Pulau Sulawesi dengan Pulau Muna (jalur antara Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara Provinsi) dengan jarak tempuh 155 Mill dan berhenti di pelabuhan Sikeli di Pulau Kabaena termasuk wilayah Sulawesi Tenggara.
Awalnya jalur ini merupakan jalur perintis dan pada tahun 2007 tidak lagi mendapat subsidi sehingga statusnya dianggap sebagai jalur komersial. Jalur ini merupakan jalur perintis yang menghubungkan Pulau Sulawesi dengan Pulau NTT (jalur antara Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Nusa Tenggara Timur) dengan jarak 210 milimeter. Hampir seluruh pelabuhan baik pelabuhan awal pemberangkatan, pelabuhan persinggahan maupun pelabuhan tujuan merupakan pelabuhan yang tidak dikelola oleh PT.
Pelabuhan Penyeberangan Bira merupakan pelabuhan milik Pemerintah Daerah Tk I Sulawesi Selatan yang dioperasikan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Tk I di bawah Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan. Pelabuhan Penyeberangan Pamatata merupakan pelabuhan milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar Tk II yang dioperasikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Selayar. Pelabuhan Penyeberangan Pattumbukang merupakan pelabuhan milik Pemerintah Daerah Tk II Kabupaten Kepulauan Selayar yang dioperasikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Selayar.
Pelabuhan Penyeberangan Tondasi merupakan pelabuhan milik Pemerintah Daerah Tk I Sulawesi Tenggara yang dioperasikan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Tk.
Kondisi Armada
- KMP. Bontoharu
- KMP. Belida
- KMP. Sangke Pallangga
Status dan Pelimpahan Ke PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)
ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Selayar. Persero) Cabang Selayar Sebanyak 112.500 saham preferen dan 22.500 saham biasa atau seluruhnya bernilai Rp.
Letak PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Selayar 46
Persero) Cabang Selayar Sebanyak 112.500 saham prioritas dan 22.500 saham biasa atau seluruhnya bernilai Rp.
Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan ASDP Cabang
Pengelolaan, pengendalian dan koordinasi fisik pelaksanaan tugas administrasi dan keuangan, manajerial, instalasi dan operasional untuk mencapai keseragaman. Melaksanakan kebijakan dan rencana kerja yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal di bidang administrasi dan keuangan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Direksi. Melaksanakan kebijakan dan rencana kerja yang ditetapkan oleh manajer di bidang administrasi dan keuangan yang ditetapkan oleh direksi.
Aktif membantu bagian administrasi dalam menyusun dan mengendalikan rencana kerja dan rencana anggaran perusahaan di bidang administrasi bisnis dan keuangan. Secara efektif dan sukses melaksanakan kebijakan dan rencana kerja yang ditetapkan oleh Administrator dalam instalasi interseksional yang ditetapkan oleh Direksi. Secara aktif membantu Komisaris Utama dalam menyusun rencana kerja dan anggaran belanja di fasilitas penyeberangan.
Memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pengolahan sesuai dengan kebijakan dan rencana kerja yang ditetapkan oleh komisaris utama dan direksi. Bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi pengolahan dan pemeliharaan kapal guna mencapai kualitas produksi secara efektif dan efisien. Melaksanakan kebijakan dan rencana kerja yang ditetapkan oleh komisaris utama di bidang pengiriman sumber daya manusia yang ditetapkan oleh komisaris secara efisien dan efektif.
Aktif membantu Komisaris Utama dalam penyusunan rencana kerja dan rencana belanja di bidang sumber daya manusia transportasi.
Sistem Kepegawaian
- Sistem Kerja
- Sistem Upah
- Keselamatan Kerja
- Kesejahteraan Karyawan
Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pegawai PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Selayar mayoritas bergelar sarjana dan mayoritas bergelar magister. Untuk menguji pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap produktivitas kerja pada kantor PT ASDP Indonesia Ferry ((Persero) Cabang Selayar), digunakan analisis regresi berganda. Dari data perhitungan koefisien determinasi diketahui besarnya kontribusi variabel imbalan finansial (X1) dan variabel pelatihan (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) yang ditunjukkan oleh R-square yaitu sebesar 0,601 atau 60,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa variabel imbalan finansial (X1) dan pelatihan (X2) yang digunakan dalam persamaan regresi ini mampu memberikan kontribusi terhadap variabel produktivitas kerja (Y) sebesar 60,1%, sedangkan sisanya sebesar 39,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel bebas. penyelidikan.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan (Sig < 0,05) antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap produktivitas kerja. Dari hasil perhitungan determinasi diketahui bahwa kontribusi variabel imbalan finansial (X1) dan pelatihan (X2) terhadap produktivitas kerja (Y) yang diwakili oleh R-squared adalah sebesar 0,601 atau 60,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa variabel imbalan finansial (X1) dan pendidikan (X2) yang digunakan dalam persamaan regresi ini dapat memberikan kontribusi. Sebaliknya jika pegawai mendapat hukuman karena mengalami kegagalan, maka akan timbul perasaan takut gagal dan menimbulkan dorongan untuk menghindari kegagalan, sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara penghargaan dan pelatihan sehingga pegawai akan mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi. .
Apakah imbalan berupa uang atau imbalan lain yang diberikan kepada Anda dapat meningkatkan produktivitas kerja atau hasil kerja Anda? Apakah pelatihan yang diberikan di tempat kerja dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas kerja atau menjadi lebih produktif? Setujukah Anda jika perusahaan memilih karyawan yang tepat sesuai tugas yang diberikan agar produktivitas tenaga kerja meningkat?
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Responden
Analisis deskriptif merupakan analisis berdasarkan hasil jawaban yang diterima dari responden, dimana responden membuat pernyataan dan evaluasi terhadap kriteria yang diajukan penulis yang terangkum dalam daftar pertanyaan. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Selayar dapat memberikan gambaran umum mengenai usia, kelas, masa kerja dan pendidikan. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Selayar mayoritas adalah laki-laki dan minoritas adalah perempuan.
Uji Validitas dan Reabilitas
Karena thitung lebih besar dari tabel (7,021 > 1,682), maka dapat dikatakan variabel tersebut tidak tersentuh secara parsial. Karena T hitung lebih besar dari tabel (5,726 > 1,682) atau T signifikan kurang dari 5% (0,000 < 0,05), maka secara parsial variabel pelatihan (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y ). Karena T hitung lebih besar dari T tabel (7,021 > 1,682), maka dapat dikatakan variabel terikat secara parsial.
Karena T hitung lebih besar dari T tabel (5,726 > 1,682) atau T signifikan lebih kecil dari 5% (0,000 < 0,05), maka variabel pelatihan (X2) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan (Y ) ).
Paparan Deskripsi Hasil Penelitian Faktor Balas Jasa
Hasil Analisis Regresi
Analisis Penguji Hipotesis
Data yang diperoleh bersifat nominal. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah metode statistik dengan menggunakan software yaitu SPSS 15.0 for Windows. Untuk menguji hipotesis secara parsial digunakan uji T yaitu menguji secara parsial pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Pembahasan
- Pengaruh Balas Jasa Finansial dan Pelatihan Terhadap
- Pengaruh Secara Parsial Terhadap Produktivitas Antara
Hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang nyata terhadap variabel dependen. Sumber Daya Manusia merupakan kemampuan terpadu antara kekuatan otak dan kekuatan fisik seseorang. Dimana pegawai diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang luas sehingga dapat melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik dan penuh tanggung jawab, sehingga dapat bermanfaat bagi instansi tempat mereka bekerja dan bagi dirinya sendiri.
2 Apakah Anda setuju bahwa kinerja atau hasil kerja Anda bergantung pada kecepatan Anda menyelesaikan tugas? Apakah tunjangan karyawan dapat meningkatkan semangat dan semangat karyawan? 3 Apakah Anda setuju jika perusahaan mengalokasikan karyawan sesuai dengan kemampuannya guna meningkatkan kualitas pekerjaan yang dilakukan?