• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Media Cerita Bergambar Terhadap Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya

N/A
N/A
Hian Official

Academic year: 2025

Membagikan "Pengaruh Media Cerita Bergambar Terhadap Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA CERITA BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA

DINI DI RA BAITUL HIDAYAH TASIKMALAYA

Proposal Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Seminar Proposal Skripsi Pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Oleh Opah Latipah NIM : 21.03.028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

AL HIDAYAH TASIKMALAYA

2025

(2)

HALAMAN JUDUL

PENGARUH MEDIA CERITA BERGAMBAR TERHADAP

KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI DI RA

BAITUL HIDAYAH TASIKMALAYA

(3)

1

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Opah Latipah

NIM : 21.03.028

Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul Penelitian : Pengaruh Cerita Bergambar Terhadap Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya

Proposal Skripsi ini disetujui oleh Ketua Program Studi pada tanggal………

untuk dilanjutkan pada tahap Seminar Proposal.

Menyetujui,

Ketua Prodi PIAUD

Dr. Asep Mumung, M.Pd NIDN 2118067601

1

(4)

2

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Opah Latipah

NIM : 21.03.028

Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul Penelitian : Pengaruh Cerita Bergambar Terhadap Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya

Proposal skripsi ini telah disetujui oleh dosen penguji pada tanggal………

untuk dilanjutkan pada tahap bimbingan.

Mengetahui, Penguji I

(……….) NIDN.

Penguji II

(……….) NIDN.

2

(5)

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN ... 1

LEMBAR PENGESAHAN ... 2

DAFTAR ISI ... 3

A. Latar belakang ... 4

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan penelitian ... 6

D. Manfaat penelitian ... 6

E. Penelitian Terdahulu ... 7

F. Kerangka Pemikiran ... 10

G. Hipotesis Penelitian ... 11

H. Metodologi penelitian ... 11

I. Rencana Penelitian ... 14

DAFTAR PUSTAKA ... 15

3

(6)

4

A. Latar belakang

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini. Pengetahuan tentang perkembangan bahasa anak usia dini sangat membantu tercapainya pembelajaran keterampilan dasar bahasa yang baik. Bagi orang tua dan guru, pemahaman tentang perkembangan bahasa anak usia dini sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan kemampuan bahasa anak (Isna, 2019: 62).

Perkembangan bahasa pada anak usia dini merupakan salah satu aspek perkembangan yang penting. Bahasa merupakan sarana untuk berpikir dan berkomunikasi dalam menyampaikan informasi kepada orang lain, dengan berpikir anak dapat menyelesaikan masalah agar menjadi pribadi yang mandiri.

Anak yang memiliki kemampuan bahasa secara optimal dapat berkomunikasi baik dengan orang-orang disekitarnya. Perkembangan bahasa pada anak termasuk ke dalam suatu pembentukan pengetahuan anak.

Kemampuan berbahasa merupakan salah satu dari bidang pengembangan kemampuan dasar yang telah dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

pengembangan kemampuan berbahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat untuk dapat berbahasa indonesia. Sesuai dengan standart kompetensi dasar berbahasa adalah anak mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya untuk persiapan membaca dan menulis (Rusniah, 2017: 117).

Suhartono (2005: 123) menjelaskan bahwa kegiatan pengembangan bahasa khususnya pada pengembangan bicara anak yaitu agar anak mampu mengungkapkan isi hatinya (pendapat, sikap) secara lisan dengan lafal yang tepat untuk kepentingan berkomunikasi. Pengembangan kemampuan berbicara anak bertujuan untuk persiapan anak untuk mengikuti pendidikan selanjutnya dan anak

(7)

5

mampu mengeksplorasi pengalaman yang mereka alami. Kemampuan berbicara anak dapat ditumbuhkan dengan berbagai macam cara, seperti bercerita menggunakan media cerita bergambar, bermain tebak- tebakan kata, mendongeng dengan alat peraga, atau membuat pertanyaan yang harus di jawab anak.

Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan karena itu usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang berharga dibanding usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik dengan karakteristik khas, baik secara fisik, psikis, sosial dan moral. Anak pada usia dini memiliki kemampuan belajar luar biasa khususnya pada masa awal kanak- kanak. Keinginan anak untuk belajar menjadikan anak aktif dan eksploratif. Anak belajar dengan seluruh panca inderanya untuk memahami sesuatu dan dalam waktu singkat anak beralih ke hal lain untuk dipelajari.

Lingkunganlah yang terkadang menjadi penghambat dalam mengembangkan kemampuan belajar anak dan sering kali lingkungan mematikan keinginan anak untuk bereksplorasi. Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya ialah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menenkankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak (Suyadi, 2013).

Pengembangan kemampuan berbahasa ini hendaknya menggunakan pendekatan, model ataupun media yang berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun dan berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak, kebutuhan anak, bermain sambil belajar, menggunakan pendekatan tematik, kreatif dan inovatif, lingkungan kondusif, dan mengembangkan kecakapan hidup.

Salah satu media yang sesuai dengan kebutuhan anak usia dini dalam pengambangan bahasa adalah media bergambar. Media ini mengandung komposisi yang sesuai dengan anak usia dini, karena dapat dilakukan dengan permainan, sehingga menciptakan situasi yang menyenangkan, kreatif dan inovatif.

(8)

6

Adapun yang melatarbelakangi penulis melaksanakan penelitian di RA Baitul Hidayah, karena peneliti melihat masih rendahnya kemampuan berbahasa anak. Hal ini terbukti dari masih terdapatnya beberapa anak yang masih belum lancar dalam beromunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Hal tersebut apabila dibiarkan maka, akan berdampak pada karakter anak dan kemampuan anak dalam berinteraksi di lingkungan sekitarnya, tentunya hal tersebut apabila dibiarkan selain menghambat hubungan sosialnya akan berdampak pada psikologis anak.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melaksanakan penelitian dengan judul, “Pengaruh Cerita Bergambar Terhadap Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya yang akan dicari jawabannya yaitu:

1. Bagaimana penerapan media cerita bergambar pada anak usia dini di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya?

2. Apakah terdapat pengaruh media cerita bergambar terhadap kemampuan berbahasa anak usia dini di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui penerapan media cerita bergambar pada anak usia dini di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya.

2. Mengetahui sejauh mana pengaruh media cerita bergambar terhadap kemampuan berbahasa anak usia dini di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya.

D. Manfaat penelitian a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teori dalam bidang pendidikan anak usia dini, khususnya terkait dengan strategi peningkatan kemampuan berbahasa anak.

(9)

7

b. Manfaat Praktis

1. Bagi guru dan sekolah

Memberikan alternatif praktek pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini serta dapat mendorong guru untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran.

2. Bagi anak

Membantu anak dalam mengembangkan keterampilan berbicara melalui interaksi dengan media yang menarik dan sesuai dengan usia mereka.

3. Bagi orang tua

Memberikan wawasan kepada orang tua tentang pentingnya peran media cerita bergambar dalam mendukung perkembangan kemampuan berbicara anak di rumah

4. Bagi peneliti selanjutnya

dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang terkait untuk mengkaji metode yang sama atau mengembangkan penelitian lebih lanjut dalam konteks yang berbeda.

.

E. Penelitian Terdahulu

Dari hasil penelitian terdahulu kita bisa membandingkan penelitian yang akan kita laksanakan. Dapat peneliti temukan perbedaan dan persamaannya.

Beberapa penelitian terdahulu terdapat dalam sebuah tabel sebagai berikut :

(10)

8

Tabel 1 Penelitan Terdahulu

No Nama Penulis

Judul Metode Hasil Penelitian Sumber Gap

1 Eka Mei Ratnasari, Enny Zubaidah

Pengaruh Penggunakan Buku cerita Bergambaran Terhadap Kemampuan Bebicara Anak

Kuantitatif Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan media buku cerita bergambar terhadap kemampuan berbicara anak usia 4-5 tahun.

Jurnal Pendidikan dan

kebudayaan, Vol. 9 No. 3 (2019) hal 267-275

Dalam Jurnal ini memiliki kesamaan dari variabel.

Perbedaannya dari metode yang digunakan.

2 Siti Kotijah, Sri Yanti, M.Khudori (2022)

Upaya

meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Mdia Buku Cerita Bergambar di PAUD Riadini Trikarya Purwodadi

Kualitatif lapangan

Kegiatan membangun bahasa anak melalui media buku

bergambar dilakukan dengan pendekatan personal.

dalam RPPH pembelajaran.

Yang bertujuan agar anak lebih cepat

Jurnal Tazkirah :

Transformasi Ilmu-ilmu Keislaman.

Vol 7 No 1 (2022) hal : 70-87

Jurnal ini membahas upaya untuk Meningkatkan bahasa anak sama dengan variabel yang di teliti

(11)

9

memahami pelajaran, dan lebih mudah mengingat pelajaran yang diajarkan Kegiatan ini telah di konsep oleh guru.

3 Ita mariani, Musnar

Indra Daulay, Rizki Amalia (2023)

Meningkatkan Kemampuaan Bahasa Anak Usia Dini Melalui

Metode Cerita Bergambar

kuantitatif Terdapat peningkatan yang

signifikan dari metode bercerita dengan metode bercerita buku bergambar untuk

meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia 5-6 tahun.

Journal on Teacher Education Research and learning in Faculty of Education.

Vol. 5 No 1

Penelitian kami memiliki kesamaan dalam

perkembangan bahasa.

(12)

10

F. Kerangka Pemikiran

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan baik itu jasmani atau rohani anak d iluar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. Dideskripsikan bahwa anak usia 4-5 tahun merupakan anak yang sudah memasuki jenjang prasekolah.

Perkembangan bahasa dapat dkembangkan melalui tiruan atau imitasi dari orang lain. bandura juga berpendapat bahwa anak belajar bahasa dengan melakukan imitasi atau menirukan suatu model, yang berarti tidak harus menirukan penguatan dari orang lain. dengan kata lain, perkembangan keterampikan dasar bahasa pada anak usia dini ini diperoleh melalui pergualan dan interaksi yang diperoleh anak dengan teman sebayanya atau orang dewasa (Isna, 2019).

Pada anak di PAUD RA Baitul Hidayah masih terdapat anak yang masih kurang dalam berbahasa sehingga menghambat komunikasinya. Oleh karena itu diperlukan upaya dalam mengatasi hal tersebut. Salah satunya melatih berbahasa siswa dengan menggunakan model, metode dan media yang sesuai dengan anak usia dini. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan media cerita bergambar.

Media tersebut dipergunakan, karena dapat disesuaikan dengan pembelajaran di PAUD yaitu bermain sambal belajar.

Adapun aspek-aspek pencapaian dalam pkemampuan bahasa yang menjadi indikator yaitu anak mampu menjawab pertanyaan, anak dapat menyebutkan kelompok gambar yang meiliki bunyi sama, dapat berkomunikasi secara lisan, dapat menyususn kalimat secara lengkap, menguasai banyak kosakata. (anonim, 2013).

Berdasarkan hal tersebut, maka kerangka pemikiran dapat digambarkan menjadi began sebagai berikut:

(13)

11

Perkembangan Bahasa Anak Kurang

Optimal

Gambar 1

Bagan Kerangka Pemikiran

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

Ha : Terdapat pengaruh dan signifikan penggunaan media cerita bergambar terhadap kemampuan berbahasa anak usia dini di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya.

H. Metodologi penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif-korelasional.

Penelitian korelasional adalah serangkaian metode penelitian menggunakan statistik untuk menggambarkan dan mengukur tingkat atau Membaca buku cerita bergambar

Hasil

- Anak dapat menjawab pertanyaan guru - Kosa-kata anak bertambah

- Kemampuan becerita anak meningkat

- Anak mampu Menyusun kalimat lengkap

Melakukan tanya jawab

(14)

12

asosiasi (hubungan) pada dua variabel atau lebih dan rangkaian skor (Ramadhan & Oscar Ari Wiryansyah, 2020). Pendekatan tersebut dipergunakan dalam penelitian ini karena akan mencari tahu ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih.

2. Waktu dan tempat Penelitan a. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu pada semester 2 tahun ajaran 2024/2025

b. Tempat Penelitian

Tempat penelitian perupakan lokasi atau objek diman penelitian ini akan dilaksanakan. Tempat penelitia dilakukan di RA Baitul Hidayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Penulis memilih tempat penelitian ini karena Tempatnya sangat dekat dan strategis dengan tempat penulis, sehingga memudahkan dan mengefesienkan penulis untuk melakukan penelitian.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa RA Baitul Hidayah yang berjumlah 15 anak.

b. Sampel

Dikarenakan populasi yang kurang dari 100 (serratus), maka pengambilan sampel dalam penelitian ini akan menggunakan teknik sampling jenuh yaitu seluruh jumlah populasi diajdikan menjadi sampel.

4. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data primer pada penelitian ini yaitu hasil kemampuan berbahasa siswa setelah diberikan perlakuan yaitu hasil penilaian awal dan dan penilaian akhir.

(15)

13

b. Data Sekunder

Data sekunder pada penelitan ini yaitu data-data pendukung seperti dokumentasi kegiatan, absensi siswa, catatan-catatan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi adalah kegiatan pengamatan yang di lakukan langsung. Wawancara di lakukan oleh peneliti kepada guru dan orang tua dengan secara bebas dan fleksibel.

Dokumentasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dapat menghadirkan bukti atau data-data penelitian secara konktet.

6. Analisis Data

a. Uji Coba Instrumen

Uji instrumen dilakukan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Uji Intrumen pada penelitian kuantitatif ini terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.

b. Uji Homogenitas

Menurut (Sugiyono, 2015)Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil dari populasi bervariasi homogen atau tidak. Apabila data berdistribusi normal dan homogen, maka pengolahan data dilakukan dengan statistik parametrik.

Sebaliknya apabila data berdistribusi normal tapi tidak homogen, maka pengujian data dengan statistik nonparametrik.

c. Uji Independent Sampel T-Test

Analisa bivariat merupakan analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga ada hubungan atau pengaruh (Notoatmodjo, 2018). Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk menguji perbedaan dua kelompok, sehingga untuk masing-masing kelompok dalam penelitian ini menggunakan uji Independent sampel t-test kemudian untuk mengetahui perbedaan tiap kelompok analisis statistik Anova one way atau uji anova satu arah. Uji statistik dilakukan menggunakan IBM SPSS 20.

(16)

14

I. Rencana Penelitian

Tabel 2 Rencana Penelitian N

o

Bulan Januari Februari Maret April

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Penyusuna

n Proposal

✓ ✓

2 Konsultasi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

3 Revisi Proposal

✓ ✓

4 Pengumpul an data

✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

5 Analisis data

✓ ✓ ✓ ✓ ✓

6

Penulisan Naskah Skripsi

7 Pendaftaran Skripsi

8 Skripsi ✓

9 Revisi Skripsi

✓ ✓

(17)

15

DAFTAR PUSTAKA

Eka Mei Ratnasari, Enny Zubaidah . “Pengaruh Penggunaan Buku Cerita Bergambar Terhadap Kemampuan Berbicara Anak”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 9 No. 3 (2019) hal. 267-275

Isna, A. (2019). Perkembangan bahasa anak usia dini. 2(2), 62–69.

Ita mariani, Musnar, Rizki . “Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Cerita Bergambar”. Journal On Teacher Education Research

& Learning in Faculty of Education. Vol 5. No. 1 (2023) hal : 543-551 Notoatmodjo, S. (2018). Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.

Nurfitriyani, Joni.” Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Media Cerita Bergambar Anak Kelompok B TK Ayu Smart Kids Batubelah”. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 1 No 1. 2017.

Ramadhan, M. F., & Oscar Ari Wiryansyah. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Response Time Dalam Menentukan Triase Diruang Igd. Jurnal Kesehatan Dan Pembangunan, 10(19), 56–62.

https://doi.org/10.52047/jkp.v10i19.61

Rusniah, R. (2017). Meningkatkan Perkembangan Bahasa Indonesia Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Metode Bercerita Pada Kelompok a Di Tk Malahayati Neuhen Tahun Pelajaran 2015/2016. JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 3(1), 114. https://doi.org/10.22373/je.v3i1.1445

Siti Kotijah, Sri Ynti, M. Khudori. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Melalui Media Buku Cerita Bergambar di PAUD Riandini Trikarya Purwodadi”. Jurnal Tazkirah : Transformasi Ilmu-ilmu Keislaman. Vol. & No.

1 (2022) Hal : 70-87

Siti Nurkhaula. “Penggunaan Media Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan

15

(18)

16

Kemampuan Bahasa Anak kelompok B RA Riyadlul Jannah Wrati Kejayan Pasuruan”. The 3rd Annual International Conference On Islamic Education.

2018

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini.

Depdiknas.

Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa anak usia dini yang telah diberi pembelajaran dengan media audio visual memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik.. Kata kunci: Kemampuan

Dengan demikian, berdasarkan penelitian tindakan dan observasi yang telah dilakukan terbukti bahwa melalui permainan kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak

Kemampuan Berbahasa Lisan Anak TK A Melalui Permainan Membaca Cerita. Bergambar di TK Aisyiyah 14 Danukusuman Surakarta Tahun

Jembatan Ilusi Cerita Bergambar Sebagai Media Pembentuk Karakter Bagi Anak Usia 9-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Tujuan penelitian ini ingin mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan media video dengan media cerita bergambar terhadap keterampilan menggosok gigi pada anak

Dalam penelitian ini peneliti akan maneliti penggunaan media buku cerita bergambar untuk meningkatan kreativitas anak usia dini.. Pada pertemuan pertama peneliti

Dokumen berisi tentang penelitian peningkatan kreativitas anak usia dini melalui metode cerita

Studi analisis buku cerita bergambar dalam meningkatkan Theory of Mind anak usia dini melalui kajian literatur di