PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK, BRAND AWAREN DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA
MEREK BEAT
( Studi Kasus Di PT Hayati Cabang Pasaman Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat)
JURNAL
Oleh:
DEVI PRATAMA 12090003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2017
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK, BRAND AWARENESS DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA
MEREK BEAT
(Studi Kasus Di PT Hayati Cabang Pasaman Simpang Empat Pasaman Barat) Oleh
,
1)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera Barat
2)Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumatera Barat Email :
Devipratama93@gmail.comABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh diferensiasi produk terhadap Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat, pengaruhBrand AwarenessTerhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat, pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat, pengaruh diferensiasi produk, Brand Awareness dan Brand Image secara bersama-sama Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara diferensiasi produk () terhadap Keputusan pembelian (Y) pada PT Hayati Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dengan nilai koefisien regresi 0,278 dan thitung(7,780) > ttabel(1,99123). 2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Brand Awareness() terhadap Keputusan pembelian (Y) pada PT Hayati Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dengan nilai koefisien regresi 0,190 dan thitung(3,027) > ttabel(1,99123). 3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antaraBrand Image() terhadap keputusan pembelian (Y) pada PT Hayati Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dengan nilai koefisien regresi 0,364 dan thitung (4,276) > ttabel(1,99123). 4) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara diferensiasi produk,Brand Awareness danBrand Imagesecara bersama-sama terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat dengan Fhitung(44,173) > dari Ftabel
(2,72). Besarnya pengaruh variabel diferensiasi produk,Brand AwarenessdanBrand Image terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat yaitu sebesar 63,6% dan sisanya 37,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini. Disarankan kepada PT Hayati agar selalu berusaha menyesuaikan diferensiasi produk sesuai apa yang di inginkan konsumen.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of product differentiation on the Buying Decision Against Motorcycles Honda Beat, the effect of Brand Awareness Against Buying Decision Motorcycles Honda Beat, influence brand image Buying Decision Against Motorcycles Honda Beat, the effect of product differentiation, Brand Awareness and Brand Image collectively -Same Buying Decision Against Motorcycles Honda Beat. The results showed that: 1) there is positive and significant correlation between product differentiation (x_1) to the Decision pembelian (Y) on PT Biological Simpang Empat, West Pasaman with regression coefficient 0.278 and thitung (7.780)> t table (1.99123). 2) there is positive and significant correlation between Brand Awareness (X_2) on the purchase decision (Y) on PT Biological Simpang Empat, West Pasaman with regression coefficient 0.190 and thitung (3.027)> t table (1.99123). 3) there is positive and significant correlation between Brand Image (X_3) on purchase decisions (Y) on PT Biological Simpang Empat, West Pasaman with regression coefficient 0.364 and thitung (4.276)> t table (1.99123). 4) there is positive and significant correlation between product differentiation, brand awareness and brand image together against the decision of purchase of the Honda Motorcycle Brand Beat with Fhitung (44.173)> from F table (2.72). The magnitude of the effect of variable product differentiation, brand awareness and brand image of the Purchasing decision Motorcycle Brand Honda Beat is equal to 63.6% and the remaining 37.4% is influenced by other factors not included in this study. It is suggested to PT Conservation to always strive to adjust the product differentiation as what consumers want.
PENDAHULUAN
Pada saat ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks.
Banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, manajemen perusahaan harus memiliki keahlian yang baik dan peka terhadap persaingan yang terjadi agar mampu mengantisipasi dan memenangkan persaingan usaha sehingga dapat menjalankan perusahaan dengan efektif dan efisien (Siregar, 2013)
Indonesia sebagai negara berkembang, dewasa ini menunjukan laju perkembangan diberbagai bidang yang semakin tinggi, hal ini berakibat pada tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi terutama kendaraan bermotor roda dua.
Kendaraan bermotor roda dua atau biasa dikenal sepeda motor merupakan salah satu sarana transportasi yang dapat menunjang kelancaran bagi masyarakat untuk mengankut hasil produksi ke pasar atau sebagai kendaraan ketempat beraktivitas.
Kendaraan bermotor roda dua menjadi salah satu jawaban atau alternatif dan pelengkap untuk mengisi kebutuhan akan sarana transportasi.
Sepeda motor memiliki fungsi untuk
menambah jaringan transpotasi dan dapat mengisi kebutuhan akan sarana transportasi tersebut secara efisien,murah dan cepat.selain iti sepeda motor juga memilki jangkauan yang lebih fleksibel. Sepeda motor juga dijadikan sebagai modal alternatif bagi pengguna transportasi pada kawasan tertentu yang sering terkena masalah kemacetan. Besarnya peluang pangsa pasar sepeda motor di indonesia membuat perusahaan-perusahaan sepeda motor saling berlomba untuk meningkatkan pangsa pasar motor adari berbagai merek. Promosi sepeda motor pun ditingkatkan sesuai perusahaan, asuransi kredit motor pun saling bersaing untuk mendapatkan konsumen (Mirza,2007).
Motor matic saat ini memang sudah menjadi salah satu motor paling banyak diminati oleh masyrakat indonesia baik wanita maupun laki-laki dan bahkan lanjut usiapun demikian.
Semenjak kemunjulanya motor matic mendapat respon yang sangat baik, karena motor matic sangatlah mudah untuk dikendarai dan juga nyaman sekali dikendarai .
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa banyak masyrakat yang berminat memilih honda matic di bandingkan motor bebek berikut ini data Top Brand Indek Motor Matic
Tabel 1: Top Brand Indek Kategori Motor Matic tahun 2015
No Merek Unit Persentase
1 Honda Beat FI 984. 276 Unit 60,92%
2 Yamaha Mio M3 304. 357 Unit 40,23%
3 Honda Vario 125 eSP 285. 884 Unit 31,63%
4 Honda Vario 125 eSP 257. 278 Unit 30,52%
5 Scoopy FI 163. 259 Unit 20,09%
Sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)
Berdasarkan tabel 1 terjadi persaingan antar sepeda motor matic dimana motor matic Beat FI menduduki posisi atas dengan unit penjualan sebesar 984. 276 unit dengan persentase 60.92%
dan di posisi kedua diduduki oleh Yamaha Mio M3 dengan unit penjualan sebesar 307. 357 unit dengan persentase 40,23% dan honda Vario 125 eSP dengan penjualan sebesar 285. 884 unit dengan persentase penjualan 31,63%
dan Honda vario 150 eSP dengan penjualan 257,278 unit dengan persentase penjualan 30,52% dan diposisi terakhir Scoopy FI dengan penjualan sebesar 163. 259 unit dengan persentase 20.09%.
Berdasarkan tabel tersebut maka sepeda motor honda pada saat ini menduduki posisi teratas untuk kategori motor matic. Sepeda motor Beat merupakan jenis sepeda motor matic yang banyak digemari oleh masyarakat.
Honda Beat adalah sepeda motor yang langsung menarik perhatian konsumen karena Honda Beat FI mengusung mesin 4 Tak OHC yang berkapasitas 110 cc serta berpendingin udara agar sepeda motor tidak cepat panas, Honda Beat FI memiliki performace dan tenaga yang handal, konsumsi BBM Beat Fi semakin irit dengan adanya teknologi PGM-Fi yang mengatur pembakaran supalai bahan bakar pada motor, Honda Beat juga Di dukung dengan desain body yang ramping dan ringan selain itu Honda Beat FI juga dilengkapi dengan fitur side stand switch yang berfungsi memberi keamanan bagi pengendara yang sering lupa mengangkat standar samping sepeda motor honda beat.
Karena fitur tersebut berfungsi untuk mematikan mesin serta memutus arus stater elektrik saat posisi standar samping diturunkan.
Pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan.
Selanjutnya jika sudah adanya kebutuhan dan keinginan, maka konsumen akan mencari informasi mengenai keberadaan produk yang diinginkannya. Proses pencarian informasi ini akan dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan produk yang diinginkan. Dari berbagai informasi yang diperoleh konsumen melakukan seleksi atas alternative- alternatif yang tersedia. Proses seleksi inilah yang disebut sebagai tahap evaluasi informasi.
proses evaluasi belum berakhir karena konsumen akan melakukan evaluasi pasca pembelian. Proses evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen akan merasa puas atau tidak puas atas keputusan pembeliannya.Seandainya konsumen merasa puas maka kemungkinan untuk melakukan pembelian kembali pada masa akan terjadi. Sementara itu jika konsumen tidak puas atas keputusan pembeliannya, dia akan mencari kembali berbagai informasi produk yang dibutuhkannya. Proses itu akan terus berulang sampai konsumen merasa terpuaskan atas keputusan pembelian produknya.
KAJIAN PUSTAKA
Teori Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen
adalah sebuah proses pendekatan
penyelesaian masalah yang terdiri
dari pengenalan masalah, mencari
informasi beberapa penilaian
alternative, membuat keputusan
pembelian dan perilaku setelah
membeli yang di lalui konsumen
(Kotler, 2008: 212). Pengambilan
keputusan merupakan suatu kegiatan
individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan.
Proses keputusan pembelian merupakan proses yang terdiri dari beberapa tahap yang digunakan para konsumen dalam melakukan pembelian.
Semua proses tidak berakhir dengan dilakukannya suatu pembelian dan semua keputusan konsumen tidak selalu mencapi lima tahap. Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah.
Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli, walaupun nyata bahwa berbagai konsumen akhirnya memilih untuk membeli barang-barang yang berbeda disebabkan oleh perbedaan karakteristik pribadi (kebutuhan, manfaat yang dicari, sikap nilai, pengalaman masa lalu dan gaya hidup) pengaruh sosial (perbedaan kelas sosial, kelompok rujukan atau kondisi keluarga), (Harper,200:120)
Teori Diferensiasi Produk
Diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing (Kotler, 2002:328). Menurut Raharjo (2007:126) Diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. Menurut Kotler dalam Raharjo (2007:126) penawaran pasar dapat didiferensiasikan menurut lima
merancang perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaingnya. Strategi diferensiasi adalah suatu strategi yang dapat memelihara loyalitas pelanggan dimana dengan menggunakan strategi diferensiasi, pelanggan mendapat nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya.
Aaker dalam Ferdinand (2003) menyatakan bahwa strategi diferensiasi yang sukses haruslah strategi yang mampu: (a) menghasilkan nilai pelanggan, (b) memunculkan persepsi yang bernilai khas dan baik serta (c) tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru.
Teori Brand Awareness
Kesadaran merek menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu (Durianto dkk, 2001). Sedang menurut Shimp (2003) Kesadaran merek ( brand awareness) adalah dimensi dasar dalam ekuitas merek. Berdasarkan cara pandang, sebuah merek tidak memiliki ekuitas hingga konsumen menyadari keberadaan merek tersebut.
Menurut Kotler (dalam
Citranuari, 2015) kesadaran merek
adalah kesanggupan seorang calon
pembeli untuk mengenali atau
mengingat kembali bahwa suatu merek
merupakan bagian dari kategori produk
tertentu. Kesadaran merek merupakan
suatu penerimaan dari konsumen
terhadap suatu merek dalam benak
mereka, dimana hal itu ditunjukkan dari
kemampuan konsumen dalam mengingat
kesadaran adalah suatu mekanisme untuk meningkatkan pangsa pasar merek
Menurut Kotler (dalam Citranuari, 2015) Merek adalah nama, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing merek terbaik dapat memberikan jaminan kualitas bagi konsumennya
Teori Brand Image
Citra merek adalah citra tentang sesuatu merek yang dianggap sebagai sekelompok asosiasi yang menghubungkan pemikiran konsumen terhadap suatu nama merek. Citra merek yang positif diciptakan oleh suatu asosiasi merek yang kuat, unik dan baik (Keller, 2003
menurut Fandy Tjiptono (2005) adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan terhadap merek tertentu. Sedangkan menurut Kotler dalam darmawan dkk (2012) citra merek yang efektif dapat mencerminkan tiga hal,
yaitu:
1) Membangun karakter produk dan memberikan value proposition.
2) Menyampaikan karakter produk secara unik sehingga berbeda dengan para pesaingnya.
3) Memberi kekuatan emosional dari kekuatan rasional.
Setiap perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk postif atas produk, layanan, nama perusahaan, dan merek, agar produk layanan, nama perusahaan, dan merek dikenal dan diterima baik oleh pelanggan dapat memiliki image produk, image layanan, image nama perusahaan dan image merek atau brand image (Darmawan,dkk 2012).
HIPOTESIS
Berdasarkan dari uraian landasan maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga terdapat Pengaruh yang signifikan Diferensiasi produk (X1) terhadap keputusan pembelian ( Y)
Ho: β
1= 0 Ha : β
1≠ 0
2. Diduga terdapat terdapat pengaruh yang signifikan
brand awareness(X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
Ho : β
2= 0 Ha : β
2≠ 0
3. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan Brand Image(X3) terhadap keputusan pembelian (Y).
Ho : β
3= 0 Ha: β
3≠ 0
4. Diduga Diferensiasi produk (X1),
brand awareness(X2), dan Brand Image (X3) berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian (Y).
Ho : β
1,β
2.β
3= 0 Ha : β
1 ,β
2.β
3≠ 0
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang mengunakan sepeda motor Honda Beat.
Adapun variabel penelitian ini adalah keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y), Diferensiasi Produk (X1), Brand awareness (X2), Brand Image (X3) sebagai variabel bebas nya
Teknik analisis data yang di-gunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda.
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Dapat diketahui bahwa variabel keputusan pembelian memiliki rata-rata skor sebesar 4,25 dengan tingkat capaian responden sebesar 85,00% dengan kategori Baik, pencarian informasi dengan rata-rata skor sebesar 3,87 dan tingkat capaian responden sebesar 77,38% dengan kategori sedang, evaluasi alternatif dengan rata-rata skor 3,96 dengan tingkat capaian responden sebesar 79,25% dengan kategori sedang, keputusan pembelian dengan rata-rata skor sebesar 3,86 dan tingkat capaian responden sebesar 77,25% dengan kategori sedang, dan pembelian prilaku pascapembelian dengan rata-rata skor 3,89 dengan tingkat capaian responden sebesar 77,75% dengan kategori sedang.
Deskripsi Variabel Diferensiasi Produk (X1)
Diketahui bahwa variabel Diferensiasi produk antara lain: Bentuk dengan rata-rata skor sebesar 4,06 dan tingkat capaian responden sebesar81,25%
dengan kategori Baik , fitur dengan rata-rata skor sebesar 4,14 dan tingkat capaian responden sebesar 82,88% dengan kategori Baik, mutu kinerja dengan rata-rata skor4,20dengan tingkat capaian responden sebesar 84,00% dengan kategori Baik, mutu kesesuaian dengan rata-rata skor4,19dengan tingkat capaian responden sebesar 83,75%
dengan kategori Baik, kehandalan dengan rata-rata skor4,23dengan tingkat capaian responden sebesar 84,50% dengan kategori Baik, mudah diperbaiki dengan rata-rata skor4,23dengan tingkat capaian responden sebesar 84,50% dengan kategori Baik, gaya dengan rata-rata skor4,16dengan tingkat capaian responden sebesar 83,29% dengan kategori Baik .
sebesar81,00% dengan ketegori Baik, Pengenalan merek dengan rata-rata skor sebesar 3,92 dan tingkat capaian responden sebesar 78,38% dengan kategori sedang, pengingatan kembali merek dengan rata-rata skor 4,04 dengan tingkat capaian responden sebesar 80,75% dengan kategori Baik, Puncak pikiran dengan rata-rata skor sebesar 4,05 dan tingkat capaian responden sebesar 81,08% dengan kategori Baik.
Deskripsi Variabel Brand Image (X3)
Diketahui bahwa variabel BrandImage antara lain: Citra
Korporat/perusahaandengan rata-rata skor sebesar 4,01dan tingkat capaian responden sebesar 80,25% dengan kategori baik, citra produkdengan rata-rata skor sebesar 4,01 dan tingkat capaian responden sebesar 80,13% dengan kategori Baik, citra pemakai dengan rata-rata skor sebesar 4,01 dengan tingkat capaian responden sebesar 80,21%
dengan kategori Baik.
Dari model persamaan regresi linear berganda diatas dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 6,095 yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel terikat maka nilai konstanta sebesar 6,095.
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.095 2.890 2.109 .038
X1 .278 .036 .560 7.780 .000
X2 .190 .063 .240 3.027 .003
X3 .364 .085 .328 4.276 .000
a. Dependent Variable: Y Sumber: Olahan Data Primer, 2016
diferensiasi produk meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,278 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Koefisien regresi variabel Brand Awareness(X2) sebesar 0,190 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif Brand Awareness terhadap Keputusan pembelian, apabila nilai variabel Brand Awareness meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,190 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan
Koefisien regresi variabelBrand Image (X3) sebesar 0,364yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif Brand Image terhadap Keputusan pembelian, apabila nilai variabel Brand Image meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,364 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan
Hasil Analisis Determinasi (R2)
Tabel 11 : Hasil Analisis Determinasi (R2)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std.
Error of the Estimat
e 1 .797a .636 .621 2.5015
0 Sumber: Olahan data primer 2016
Berdasarkan hasil pada Tabel. 28 hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai Adjusted R Square sebesar 0,636 yang artinya 63,6% perubahan pada variabel dependen (keputusan pembelian) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Diferensiasi Produk,Brand Awareness danBrand Image) sedangkan sisanya sebesar 37,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan).
Hasil Uji t
Dari Tabel di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah
:
a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh positif dan signifikan Diferensiasi produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai thitungsebesar 7,780> ttabel
sebesar 1,99123 dengan nilai signifikan 0,000< 0,05, berarti Ha diterima dan H0
ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Diferensiasi produk terhadap keputusan Pembeliann Sepeda Motor Honda Merek Beat. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik Diferensiasi produk maka akan semakin baik keputusan pembelian di PT Hayati cabang Pasaman kabupaten pasaman Barat.
b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh Positif dan signifikan antara Brand Awareness (X1) terhadap keputusan Pembelian (Y) diperoleh nilai thitungsebesar 3,027> ttabel
sebesar 1,99123 dengan nilai signifikan 0,003<0,05, berarti Ha diterima dan H0
ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Brand Awareness terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat. Berarti hal ini menunjukkan semakin baik Brand Awareness maka akan semakin baik keputusan pembelian di PT Hayati cabang Pasaman simpang empat kabupaten pasaman barat.
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.095 2.890 2.109 .038
X1 .278 .036 .560 7.780 .000
X2 .190 .063 .240 3.027 .003
X3 .364 .085 .328 4.276 .000
a. Dependent Variable: Y
c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Brand Image (X3) terhadapkeputusan pembelian (Y) diperoleh nilai thitungsebesar 4,276> ttabel
sebesar 1,99123 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05, berarti Haditerima dan H0
ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial Brand Image antara terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat. Berarti hal ini menunjukkan semakin baikBrand Image maka akan semakin baik keputusan pembelian di PT Hayati cabang Pasaman Hasil Uji F
ANOVAb Model
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Regressio
n 829.231 3 276.41
0 44.173 .000a Residual 475.569 76 6.257
Total 1304.800 79
Sumber: Olahan data primer 2016
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel 30 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung 44,173974
> Ftabel2,72 dan nilai signifikan 0,000 <0,05.
Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Diferensiasi produk,Brand Awareness, Brand Image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat, artinya semakin baik Diferensiasi produk,Brand Awareness, Brand Imagemaka keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Merek Beat akan semakin baik.
PENUTUP
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Terdapat pengaruh antara Diferensiasi
2. Terdapat pengaruh antara Brand Awareness (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai thitung
sebesar 3,027> ttabel sebesar 1,99123 dengan nilai signifikan 0,003< 0,05, berarti Haditerima dan H0ditolak.
3. Terdapat pengaruh antara Brand Image (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) diperoleh nilai thitung sebesar 4,276>
ttabel sebesar 1,99123 dengan nilai
signifikan 0,000<0,05, berarti Ha
diterima dan H0ditolak
4. Terdapat pengaruh antara diferensiasi produk,brand awareness dan brand image terhadap keputusan pembelian menunjukkan bahwa nilai Fhitung44,173> Ftabel 2,72 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05, Hal ini berarti H0ditolak dan Haditerima.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan keputusan pembelian. Adapun saran-saran tersebut ditunjukan kepada:
1. Dari hasil Skor rata-rata variabel diferensiasi produk dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 83,45%,. Hal ini menunjukan bahwa diferensiasi produk Sepeda Motor Honda Beat sudah dikatagorikan Baik.
Hal ini dilihat dari sebaran jawaban konsumen Sepeda Motor Honda Beat.
Dengan demikian dapat disarankan kepada PT. Hayati agar selalu berusaha menysuaikan diferensiasi produk sesuai dengan apa yang di inginkan oleh konsumen dan dapat meningkatkan keputusan pembelian.
2. Skor rata-rata variabel Brand awareness dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 80,30%. Hal ini menunjukan bahwa Brand awareness dari Sepeda Motor Honda Beat yang di tawarkan telah memiliki Brand awareness yang baik dan sudah
3. Skor rata-rata variabel Brand Image dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 80,21%. Hal ini menunjukan bahwa Brand Imageyang telah di lakukan telah dapat meningkatkan keputusan pembelian terhadap produk Sepeda Motor Honda Beat dan sudah dikatagorikan Baik.
Dengan demikian dapat disarankan kepada CV. Hayati agar selalu berusaha keras menjalankan Brand Image kepada konsumen agar meningkatkan keputusan pembelian 4. Skor rata-rata variabel Keputusan
Pembelian dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 79,33%. Hal ini menunjukan bahwa konsumen telah melaksanakan keputusan pembelian terhadap Sepeda Motor Honda Beat termaksud kategori Sedang.
5. Penelitian Selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain. Selanjutnya, bagi peneliti yang ingin meneliti tentang keputusan pembelian pada tempat yang sama disarankan untuk memperhatikan penyataan dan karakteristik respondennya agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006).
ProsedurPenelitian, Edisi Revise VI. PT. RinekaCipta:
Jakarta
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Bumi Aksara
(2013). Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta
Armstrong, P. K. D. G. (2008). Prinsip- Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga Anisa Kurnia Sari, 2013. Pengaruh Citra
Merek Dan Keluarga Terhadap Keputusan Pembelian Honda Beat.Jurnal Azka, Nabila Islami. 2007. Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Produk Sophie Martin. Skripsi. Universitas Medan
Boyd, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis denganOrientasi Global.
Terjemahan ImamNurmawan.
Marketing Management.Jilid 1.
Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga.
Darmawan. 2004. Pengaruh Citra Merek Terhadap Efektifitas Iklan, JurnalMedia Mahardika Vol 2 No.3 Hal41-49.
Fitriani, 2008. Pengaruh Brand Image Ultramilk terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada Mahasiswa Universitas Widyatama.
Skripsi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Widyatama Ferdinand, Augusty. 2000. Manajemen
Pemasaran Sebuah
Pendekatan Strategik.
Semarang : Program Magister Manajemen UNDIP
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ikbal Anggio, (2013). Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Yamaha Mio Soul di Kota Gorontalo.Jurnal Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller.
(2009). Manajemen
Pemasaran, Jilid 1, (edisi Ketiga Belas), Terjemahan Bob Sabran, MM. Erlangga:
Jakarta