• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KEMEJA HENRY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH EKUITAS MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KEMEJA HENRY "

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

viii

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KEMEJA HENRY

ADAMS DI MALL PANAKKUKANG MAKASSAR

SKRIPSI

DISUSUN OLEH : NUR ISMA.S 105721150818

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2022

(2)

ix

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KEMEJA HENRY ADAMS DI MALL PANAKKUKANG

MAKASSAR

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

NUR ISMA.S NIM:105721150818

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi padaProgramStudi Manajemen Fakultas Ekonomi danBisnisUniversitas

Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2022

(3)

x

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kita dilahirkan untuk menjadi nyata, bukan untuk menjadi sempurna”. (Min Yoongi BTS)

“Percaya pada dirimu sendiri dan segala kemampuan sekecil apapun itu.”(Kim Namjoon BTS)

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Ekuitas Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kemeja Henri Adams Di Mall Panakkukang Makassar”, ku persembahkan untuk kedua orang tuaku

yang tercinta Ayahanda Sattu dan Ibunda Sitty Maryam yang selalu memberikan kasi saying, do’anya, motivasinya dan dukungannya,

untuk menyelesaikan skripsi ini.

(4)

xi

(5)

xii

(6)

xiii

(7)

xiv

(8)

xv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Merupakan suatu nikmat yang tak ternilai manakala penulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Ekuitas Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kemeja Henry AdamsDi Mall Panakkukan Makassar”.

Skripsi yang di buat oleh penulis bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teruntuk yang istimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Ayah Sattu dan ibu Sitti Maryam yang senantiasa memberikan do’a, harapan, perhatian, semangat, dan kasih sayang yang tulus. Beserta saudara dan keluarga besar yang senantiasa memberikan semangat, do’a dan dukungan baik itu dukungan berupa materi maupun moral hingga sampai saat ini yang diberikan kepada penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang mereka berikan kapada penulis selama ini menjadi cahaya dan penerang kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.

(9)

xvi

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dan tak lupa saya berikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H Ambo Asse, M. Ag, selaku rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah.

3. Bapak Muh. Nur R, S.E., M.M., selaku ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Prof. DR. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M, selaku pembimbing I yang berkenan membantu selama dalam penyusuanan skripsi ini hingga ujian akhir. senantiasa meluankan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

5. Ibu Sherry Adelia, S.E, M.MKtg, selaku pembimbing II yang telah . senantiasa meluankan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

6. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Angkatan 2018 yang selalu belajar bersama dan bantuannya dalam aktivitas penulis.

7. Terima kasih teruntuk kakak ku Ismi, Suardi, Ispa dan Muh Ali , atas doa, semangat serta dukungannya selama ini.

(10)

xvii

8. Terima kasih teruntuk kerabat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat, motivasi, dan dukungan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi masih sangat jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan keritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah–mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nashrun min Allahu wa Fathun Karien, Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 2022

Penulis

Nur Isma.S

(11)

xviii ABSTRAK

NUR ISMA.S, 2022. Pengaruh Ekuitas Merek Dan Kualitas Produk Terhadap keputusan Pembelian Kemeja Henry Adams Di Mall Panakkukang Makassar, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Abd.

Rahman Rahim dan Pembimbing II Sherry Adelia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh ekuitas merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Kuantitatif.

Hasil penelitian ini merupakan konsumen kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar. Berdasarkan 48 data responden yang didapatakan dari pengisian kuesioner, karakteristik yang diperoleh berdasarkan Jenis kelamin, usia, pekerjaan, Pendidikan terakhir dan beberapa pertanyaan yang tertuju tentang variabel ekuitas merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian, maka penulis mengambil kesimpulan penting, yaitu ekuitas merek berpengaruh positif namun tidak berpengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian kemeja Henry Adams di Mall Panakkukan Makassar dan kualitas produk berpengaruh positif namun tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar.

Kata Kunci : Ekuitas Merek, Kualitas Produk, Keputusan Pembelian

(12)

xix ABSTRAC

NUR ISMA.S, 2022. The Influence of Brand Equity and Product Quality on the Purchase Decision of Henry Adams Shirt at Panakkukang Mall Makassar, Thesis Management Study Program Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Advisor I Abd.

Rahman Rahim and Advisor II Sherry Adelia

This study aims to determine how the influence of brand equity and product quality on the purchasing decision of Henry Adams shirt at Panakkukang Mall Makassar. The type of research used is the Quantitative Research Method.

The results of this study are consumers of Henry Adams shirts at Panakkukang Mall Makassar. Based on 48 respondent data obtained from filling out the questionnaire, the characteristics obtained were based on gender, age, occupation, recent education and some questions that address the variables of brand equity and product quality on purchasing decisions, so the author draws an important conclusion, namely brand equity has a positive effect but does not have a significant effect on purchasing decisions for Henry Adams shirts at Panakkukang Mall Makassar and product quality has a positive but not significant effect on purchasing decisions for Henry Adams shirts at Panakkukang Mall Makassar.

Keywords: Brand Equity, Product Quality, Purchase Decision

(13)

xx DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... V HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... viii

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... xi

ABSTRAC ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Pendahuluan ... 1

B. Rumusan masalah ... 5

C. Tujuan penelitian ... 5

D. Manfaat penelitian ... 5

(14)

xxi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKAN ... 7

A. Tinjauan teoiri ... 7

B. Tinjauan empiris ... 20

C. Kerangka pikir ... 23

D. Hipotesis ... 24

III. METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis penelitian ... 27

B. Waktu dan lokasi penelitian ... 27

C. Jenis Dan sumber data penelitian ... 28

D. Populasi Dan Sampel ... 28

E. Metode Pengumpulan Data ... 29

F. Defenisi Operasional Variabel ... 31

G. Metode Analisis Data ... 33

H. Hipotesis ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 36

B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) ... 37

C. Uji Instrumen ... 41

D. Analisi Dan Insprestasi (Pembahasan) ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

(15)

xxii

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN... 55

(16)

xxiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penjualan Henry Adams ... 4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 20

Tabel 3.1 Variabe Penelitian ... 32

Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden ... 38

Tabel 4.2 Deskripsi Usia Responden ... 39

Tabel 4.3 Deskripsi Pekerjaan Responden ... 40

Tabel 4.4 Deskripsi Pendidikan Terakhir Responden ... 41

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 42

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 44

Tabel 4.7 Hasil Regresi Linear Berganda ... 45

Tabel 4.8 Uji F ... 47

(17)

xxiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir... 25

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era sekarang ini pakaian atau fashion sangat dekat dengan kehidupan kita, karena merupakan kebutuhan utama dalam hal bersosial.

Melalui pakaian dapat dilihat bagaimana manusia mengepresikan tentang cara hidupnya, karena pakaian adalah hal penting untuk menunjang hidup seseorang. Pakaian adalah kulit sosial dan kebudayaan, karena dengan pakaian manusia dapat memiliki kepercayaan diri dihadapan manusia lainnya. Lebih dari itu, pakaian adalah cermin dari identitas, status hierarki, gender, memilki nilai simbolik, dan merupakan ekspresi cara hidup seseorang. Pakaian juga mencerminkan sejarah, hubungan kekuasaan, serta perbedaan dalam pandangan sosial, politik dan religious (Nordholt, 2005). Ada banyak jenis pakaian mulai dari yang biasa, bermerek (kelas atas dan merek menengah keatas), pakaian kelas bawah dan bahkan ada juga pakaian bekas. Adapun merek pakaian menengah keatas seperti Henry Adams, Calisto, The Eksecutif, H&M dan masih banyak yang lainnya. Namun masyarakat tidak hanya memandang dari mereknya tetapi juga dari kualitas produknya.

Ekuitas merek sangat penting bagi pemasar dikarenakan ekuitas merek dapat meningkatkan preferensi konsumen terhadap sebuah produk. Menurut Rangkuti (2002:39) ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh

(19)

sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan.

Kotler (2009:263) ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa yang dapat tercermin dalam cara konsumen berpikir, meras, dan bertindak dalam hubungannya dengan merek, dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabilitas yang diberikan merek bagi perusahaan.

Kualitas produk dapat menentukan kepuasan konsumen itu sendiri yang berhubungan dengan harapan dari konsumen itu sendiri terhadap kualitas produk yang dirasakannya. Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan standarisasi dari suatu produk. kualitas produk menurut Feignbum (2000:12) kualitas produk adalah keseluruhan gabungan karakteristik barang dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan konsumen. Kotler dan Amastrong (2003:243) kualitas produk adalah salah satu faktor yang paling diandalkan oleh seorang pemasar dalam memasarkan produk. Oentro (2010:127) kualitas produk adalah hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen, mengingat kualitas produk berkaitan erat dengan kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan suatu produk dan jasa yang melalui beberapa tahapan proses dengan memperhitungkan nilai suatu produk dan jasa tanpa adanya kekurangan sedikitpun, nilai suatu produk dan jasa, dan menghasilkan produk dan jasa sesuai harapan tinggi dari konsumen.

keputusan konsumen dalam memilih dan berpindah merek adalah fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku tertentu,

(20)

3

scenario persaingan dan waktu sehingga berpindah dan memilih merek tidak hanya terjadi karena faktor ketidak puasan konsumen. Keputusan berpindah dan memilih merek yang dilakukan konsumen juga dipengaruhi oleh adanya kebutuhan mencari variasi, seperti kualitas produk. Kebutuhan mencari variasi merupakan komitmen secara sadar untuk membeli merek lain karena individu terdorong untuk menjadi terlibat, terdorongn ingin mencoba hal baru, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal baru yang bertujuan untuk mencari kesenagan atau untuk melepas kejenuhan dari merek yang biasa di pakainya. (Setiyaningrum,2005). Kotler dan Keller (2009:184), keputusan pembelian konsumen merupakan hasil dari suatu proses yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatife, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian dan perilaku setelah pembelian itu sendiri. Ia juga menambahkan bahwa keputusan pembelian yang dilakukan konsumen sangat dipengaruhi oleh factor psikolgis dan karakteristik konsumen itu sendiri.

Dizaman modern ini gaya hidup masyarakat semakin meningkat, baik remaja dewasa terutama masyarakat yang hidup di kota, seperti di kota Makassar. Kebanyakan masyarakat kota membeli pakaian berdasarkan merek dan yang kedua kualitas produknya. Seperti pada Masyarakat kota Makassar yang kelas menengah ke atas dominan berbelanja pakaian seperti kemeja yang bermerek Henry Adams ini yang sering berkunjung bergender laki-laki dan usia 20 keatas dan termasuk sosial kelas menengah keatas seperti anggota dewan,dokter, pengusaha.

(21)

Berdasrakan survey terhadap toko Henry Adams di kota Makassar maka diperoleh data penjualan pada table berikut :

Tabel 1.1

Data penjualan kemeja Henry Adams Tahun 2017-2019 Tahun Jumlah Penjualan

Pertahunnya

2017 1.003 pics kemeja 2018 1.032 pics kemeja 2019 1.220 pics kemeja

Berdasarkan data penjualan pada table diatas penjualan kemeja merek Henry Adams mengalami peningkatan, mungkin karena ekuitas merek dan kualitas produknya yang mempengaruhi peningkatan pembelian.

Berdasarkan uraian diatas maka judul penelitian adalah

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KEMEJA HENRY ADAMS DI MALL PANAKKUKANG MAKASSAR”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah :

1. Apakah ekuitas merek berpengaruh tehadap keputusan pembelian Kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar?.

(22)

5

2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian Kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar?.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian kemeja Henry Adams Di Mall Panakkukang Makassar.

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian kemeja Henry Adams Di Mall Panakkukang Makassar.

D. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan yang sudah dipaparkan, maka penelitian ini memiliki manfaat agar para aspek yang bersangkutan dapat memahami maksud dari penelitian ini. Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Observasi ini bertujuan agar dapat meningkatkan pemahaman pengetahuan tentang teori-teori yang telah di dapat selama menempuh kegiatan perkuliahan sehingga peneliti memperoleh pengetahuan secara praktis tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan mengenai ekuitas merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian kemeja di Henry Adams Mall Panakkukang kota Makassar.

2. Bagi Pemasar

Penelitian ini dilakukan dalam rangka menciptakan desain baru yang berguna bagi pemasar produk serta memberikan masukan dan

(23)

pertimbangan bagi pemasar dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat, khususnya melakukan bisnis penjualan dalam menarik konsumen untuk membeli produk. Dan juga konsumen dapat mendapatkan produk dan merek yang berkualitas.

3. Bagi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kerangka teori tentang perilaku konsumen dan aspek-aspek yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

(24)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori

1. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasran merupakan alat, analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan perutukaran yang menguntungkan dengan target pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba.

Menurut Tamrin dan Francis Tantri (2012:22) manajemen pemasaran adalah proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan juga mencakup barang, jasa serta gagasan; berdasrkan pertukaran dan tujuannya adalah memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat. Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyarankan dan mengomunikaskan nilai pelanggan yang unggul (Kotler dan Kelle 2018 :6).

a. Konsep Manajemen Pemasaran

Konsep pemasaran adalah filisofi manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian tujuan perusahaan bergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih baik daripada pesaing (Kotler dan Amstrong, 2008). Tujuan pemasaran dalam konsep pemasaran adalah menemukan produk yang tepat bagi pelanggan perusahaan, bukan untuk menemukan pelanggan yang tepat bagi produk perusahaan atau dengan kata lain

(25)

orientasi pemasaran adalah membuat produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan bukan mencari untuk membeli produk perusahaan.

Menurut Kotler dan Keller (2018:18) konsep pemasran (marketingcompect) merupakan falfasah manajemen yang menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan dan kebutuhan keinginan pasar sasaran (target market) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dan efisien daripada yang dialkukan pesaing. Untuk mendukung kegiatan pemasaran tersebut, ada 5 konsep pemasaran yaitu:

a. Konsep produksi (The Production Concept)

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan memilih produk yang tersedia di mana-mana dan murah. Manajer dari bisnis yang berorientasi produksi berkonsentrasi pada mencapai efesien produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal.

b. Konsep produk (The Product Concept)

Konsep ini mengandung pengertian bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan fitur-fitur yang paling bermutu, berprestasi, atau inovatif. Para manajer dalam organisasi ini berfokus pada membuat produk yang superior dan meningkatkannya sepanjang waktu.

c. Konsep penjualan (The selling concept)

Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika ditinggalkan sendiri, biasanya tidak akan membeli cukup banyak produk- produk organisasi. Oleh karena itu, organisasi harus menaklukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

(26)

9

Menurut Theodore Levit dalam Kotler and Keller (2009), perbedaan antara konsep penjualan den konsep pemasaran adalah sebagai berikut :

a. Konsep penjualan berfokus pada kebutuhan penjual sedangkan konsep pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli.

b. Konsep penjualan didasari oleh kebutuhan penjual untuk merubah produknya menjadi uang, sedangkan konsep pemasaran didasari oleh gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal- hal yang berhubungan dengan menciptakan.

Hasil penelitian pakar menemukan bahwa perusahaan yang menganut konsep pemasaran mencapai kinerja superior dengan menerapkan :

a. Orientasi pasar reaktif, orientasi pemasaran proaktif, dan orientasi pemasaran total.

b. Orientasi pasar efektif, yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang diepresikan.

c. Orientasi pemasaran proaktif, yaitu memahami dan memenuhi kebutuhan yang tersembunyi melalui proses menyelidiki dan mempelajari kebutuhan sebenarnya dari pelanggan.

d. Orientasi pasar total, yaitu menerapkan orientasi pasar reaktif dan pemasaranproaktif.

(27)

2. Tugas Manajemen Pemasaran

Tugas manajemen pemasaran berdasarkan latar belakang filosofi pemasaran holistic, meliputi :

a. Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran

Tugas suatu perusahaan yang pertama adalah mengidentifikasi potensi peluang jangka Panjang sesuai dengan pengalaman pasar dan kompetensi intinya perusahaan dapat mendesain produknya dengan fitur yang lebih baik.

b. Menangkap pemahaman (atau gagasan) pemasaran

suatu perusahaan memerlukan suatu sistem informasi pemasaran yang terpenuhi untuk memantau lingkungan pamasaran secara erat.

c. Berhubungan dengan pelanggan

Perusahaan harus mempertimbangkan cara terbaik untuk menciptakan nilai untuk pasar sasaran yang dipilihnya dan mengembangkan hubungan jangka Panjang yang kuat dan menguntungkan dengan pelanggan.

d. Membangun merek yang kuat

Perusahaan harus mengetahui kekuatan dan kelemahan dari merek perusahaan dari sudut pandang pelanggan.

e. Membentuk penawaran pasar

Inti program pasar adalah produk, penawaran perusahaan yang berwujud, yang mencakup kualitas produk, desain, fitur, dan kemasan.

f. Menghantarkan nilai

Perusahaan juga harus menentukan bagaimana mengahantarkan kepada sasasrannya nilai yang terkandung dalam produk dan layanan.

g. Mengkomunikasikan nilai

(28)

11

Perusahaan harus melakukan komunikasi yang tepat sasaran kepada pasar sasaran nilai yang terkandung dalam produk dan layanannya.

h. menciptakan pertumbuhan jangka Panjang

Berdasarkan postioning produknya, perusahaan harus memulai pengembangan, pengujian, dan implementasi rencan pemasaran.

2. Ekuitas Merek

Merek merupakan nama, istilah, simbol atau desain atas panduan dari hal-hal tersebut. Merek (brand) menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik organisasi yang berorientasi bisnis maupun organisasi nirlaba,perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, organisasi local,regional, maupun global. Merek (brand) merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran bagi suatu organisasi karena kekuatan pemasaran adalah kekuatan yang bertugas untuk memperkenalkan dan menawarkan produk atau jasa yang tidak akan lepas dari merek yang diandalkan.

Menurut Rangkuti (2004) merek memeliki enam tingkatan pengertian yaitu atribut, manfaat, nilai, budaya, kepribadian dan pemakaian. Atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja terkandung dalam suatu merek, yaitu sebagai berikut:

a. Manfaat, selain atribut merek juga memiliki serangkaian manfaat.

Konsumen tidak membeli atribut mereka membeli manfaat.

b. Nilai,merek juga menyatakan suatu tentang nilai bagi produsen. Merek yang memiliki nilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut.

(29)

c. Budaya, merek juga memiliki budaya tertentu misalnya Mercedes mewakili budaya cerman yang terorganisir dengan baik memiliki cara kerja yang efesien untuk menghasilkan produk dan merek yang berkualitas tinggi.

d. Kepribadian, memiliki kepribadian yaitu kepribadian bagi penggunanya dengan menggunakan merek tersebut kepribadian sipengguna akan mencerminkan bersamaan dengan merek yang berkualitas tinggi .

e. Pemakain, merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai merek terse

a. Tujuan dan manfaat ekuitas merek

Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.

a. Alat promosi, sebagai daya Tarik produk.

b. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.

c. Untuk mengendalikan pasar merek memiliki peranan yang penting dalam pemasaran. Ada perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek.

Produk hanyalah sesuatu yang dihasilkan pabrik dan mudah ditiru, sedangkan merek merupakan sesuatu yang dibeli konsumen dan selalu memiliki keunikan yang sulit untuk ditiru. Dari segi manfaat, merek merek manfaat bagi produsen dan konsumen.

Menurut (Tjiptono, 2011:43) dalam Hasuglan :2015) bagi produsen merek berperang penting sebagai :

a. Saran identitas untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian, kesedian dan pencatatan akuntansi.

(30)

13

b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang ini.

c. Signal tingkat kualitas bagi para para pelanggan yang puas, sehingga mereka bias dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain waktu.

d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.

e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hokum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang berbentuk dalam benak konsumen.

f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.

Menurut Keller dalam Tjiptono (2011:44) dalam (Hasuglan, 2015) mengemukakan 7 manfaat pokok merek bagi konsumen yaitu sebagai identifikasi sumber produk, penetapan tangung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu, pengurangan resiko, penekan biaya pencarian (search coots) internal dan eksternal, janji atau ikatan khusus dengan prdusen, alat simbolis yang memproyeksikan citra diri dan signal kualitas.

2. Elemen-elemen ekuitas merek

a. Kesadaran merek (brand awareness)

Brand awareness adalah kekuatan keberadaan sebuah merek dalam pikiran pelanggan. Kekuatan tersebut ditunjukkan oleh oleh kemampuan pelanggan dan mengingat sebuah merek. Kesadaran merek dapat membantu mengaitkan merek dengan asosiasi yang diharapkan perusahaan. Menciptakan femiliarty pelanggan pada merek menunjukkan komitmen pada pelangannya. Tingkat kesadaran merek berkisar dan tingkat dari tingkat recognize the brand yaitu pelanggan dapag mengenal suatu merek, sampai pada tingkat dimana mrnjadi dominant brand recalled,

(31)

merek menjadi satu-satunya yang diingat dan menjadi identitas kategori produk (Astuti dan Cahyudi,2007:146-147).

b. Asosiasi merek (brand association)

Asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul dibenak seseorang yang terkait dengan ingatanya mengenai suatu merek.

c. Kesan kualitas (perceived quality)

Kesan kualitas adalah presepsi pelanggan terhadapkeseluruhan kualitas atau superioritas dari sebuah produk atau jasa dibandingkan dengan alternative-alternatif yang relevan.

d. Loyalitas merek (brand loyality)

Loyalitas merek merupakan suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mengambbarkan tentang mungkin tidaknya konsumen beralih kemerek lain, terutama jika merek tersebut mengalami perubahan baik yang menyangkut harga ataupun atribut.

e. Tingkatan brand loyality

Tingkatan brand loyality yaitu pembelian yang sensitive terhadap harga, pemelian yang bersifat keboiasaan (habitatual buyer), pembelian yang puas, pembelian yang menyukai merek dan pembeli yang komit (commited buyer).

3. Kualitas produk

Kualitas merupakan keseluruhan ciri dan sifat dari suatu produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk dapat memuaskan kebutuhan yang diharapkan oleh pelanggan (Kotler dan Keller 2009: 143).

(32)

15

Kualitas dapat terpenuhi ketika perusahaan dapat memberikan produk sesuai apa yang diharapkan oleh pelanggan bahkan melebihi harapan pelanggan.

Perusahaan yang menawarkan kualitas akan menciptakan hubungan baik dengan pelanggan. Menurut Kotler dan Amastrong (2004:354) “kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam melaksanakan fungsi dan kinerjanya yang dapat memnuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan”. Kualitas produk menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh sebuah, sehingga produsen dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas agar dapat menarik perhatian konsumen dan memenangkan pasar.

Berdasarkan beberapa defenisi diatas dapat disimpilkan bahwa kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam memenuhi keinginan consume, keinginan konsumen tersebut diantaranya daya tahan produk, keandalan produk, kemudahan pemakaian, serta atribut bernilai lainya yang bebas dari kekurangan dan kerusakan.

a. Konsep kualitas produk

Seorang pemasar dalam mengembangkan produk harus menetapkan kualitas tertentu bagi produknya, karena kualitas produk menunjukkan kemampuan sebuah untuk menjanakan fungsinya. kualitas produk dapat ditinjau dari dua sudut pandang internal dan ekstenal. Karena dari sudut pandang pemasaran kualitas diukur dengan presepsi pembeli. Pelanggan menilai baik buruknya kualitas produk berdasarkan presepsinya, suatu produk dikatakan berkualitas jika memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli, (Kotler 2015:78).

(33)

b. Dimensi kualitas produk

Kualitas produk memiliki dimensi yang dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik dari suatu produk. Menurut David Garvin dalam Tjiptono (2016:134) kualitas produk memiliki delapan dimensi sebagai berikut:

1. Performance (kinerja), merupakan karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli.

2. Features (fitur atau ciri-ciri tambahan), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

3. Realiability (realiabelitas), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai.

4. Confermance to specification (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Durability (daya tahan), yaitu berkaitan dengan beberpa lama produk tersebut dapat digunakan.

6. Servicebiality, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan, direprasi, serta penanganan keluhan secara memuaskan.

7. Esthetics (estetika), yaitu daya Tarik produk terhadap panca indra.

8. Perceived quality (kualitas yang dipresepsikan), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

c. Indikator-Indikator Kualitas Produk

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuik melakukan fungsinya, kemampuan meliputi daya tahan, kehandalan,

(34)

17

keistimewaan, yang dihasilkan, kemudian dioperasikan kemudahan dioperasikan dan diperbaikin atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan, Kotler (2012 :347). Indicator untuk varibel kualitas produk sebagai berikut :

a. Daya tahan produk

Daya tahan produk menunjukkan usia produk, yaiut jumlah pemakaian suatu produk sebelum produk itu diganti atau rusak.

b. Keistimewaan

Presepsi konsumen terhadap keistimewaan atau keunggulan suatu produk

c. Keandalan produk

Merupakan karakteristik operasi dari produk inti (core ptoduct) yang dibeli.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi

Kesesuaian dengan spesifikasi yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Estetika produk

Estetika produk yaitu daya Tarik produk terhadap panca indera.

4. Keputusan Pembelian

Perilaku konsumen tidak hanya tentang apa yamg dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen, tetapi di mana,bagaimana kebiasaan dalam kondisi macam apa produk dan jasa yang dibeli. Menurut Buchari Alma (2013:96), keputusan pembelian adalah suatu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh ekonomi

(35)

keuangan, teknologi, politik, budaya, produk, harga, lokasi, promosi, physical evidence, people dan process. Sehingga membentuk suatu sikap pada konsumen untuk mengelolah segala informasi dan mengambil kesimpulan berupa respons yang muncul produk apa yang akan dibeli.

Menurut Kotler dan Amastrong (2016 :177), keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen, perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi membeli, memilih, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

1. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk baik barang maupun jasa timbul karena adanya dorongan emosional dari dalam diri maupun pengaruh dari luar. Proses keputusan pembelian merupakan proses pisikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka. Proses pengambilan keputusan menurut Kotler dan Amastrong (2004) adalah sebagai berikut :

a. Pengenalan kebutuhan (needrecognation)

Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama proses keputusan pembelian di mana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan.

Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan actual dan jumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh simultan internal ketika salah satu kebutuhan normal, lapar, haus naik ketingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Selain itu keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan eksternal.

(36)

19

b. Pencarian informasi

Pencarian informasi merupakan tahap pertama proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif. Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, seperti berikut :

 Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja)

 Sumber komerisial (iklan, penjualan, pengecer, situs web, bungkus, dan lainnya)

 Sumber public (media massa, organisasi pemberi peringkat)

 Sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti, menggunakan produk)

c. Pengevaluasian alternative

Pengevaluasian alternative merupakan tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan u konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif dalam serangkaian pilihan.

d. Menentukan pembelian

Menentukan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen secara actual melakukan pembelian produk. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian berdasar pada pendapat yang diharapkan. Fakor kedua adalah faktor situasi yang tak terduga, karena keadaan tak terduga dapat mengubah kecenderungan pembelian.

(37)

e. Perilaku setelah pembelian

Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau kepuasan mereka.

Menurut Kotler dan Amastrong (2004) yang menetukan puas tidak puasnya pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan.

B. Tinjauan Empiris

Dalam penelitian pengaruh ekuitas merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian kemeja di henry adams kota makassar, maka penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu NO Nama Dan

Tahun Penelitian

Judul Penelitian

Variable (Kuantitatif)

Alat Analisi

Hasil Penelitian

1. Adi Santoso dan Harmoni (2016)

“Pengaruh kualitas produk dan ekuitas merek terhadap keputusan pembelian Hendpong Samsung”.

Kualitas produk dan ekuitas merek

Analisi regresi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk ekuitas merek

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Hendpone Samsung.

2. Dwi

Astutikningsih, Erni Widajanti,

Pengaruh lokasi, ekuitas merek,

Lokasi, ekuitas merek, kualitas

Analisi regresi

Hasilnpenelitian menunjukkan bahwa pengaruh

(38)

21

Sumaryanto (2017)

kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembeliam mobil bekas.

produk dan harga

lokasi,ekuitas merek, kualitas produk, dan harga

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil bekas di Bursa Mobil Sriwedari hasil koefisien regresi bernilai positif.

3. Taat

Kuspriyanto (2016)

Pengaruh ekuitas merek, kualitas produk,dan iklan terhadap keputusan pembelian smartphone merek Samsung (studi kasus Mahasiswa/I Universitas Gunadarma

Ekuitas merek, kualitas produk dan iklan.

Analisa regresi

Berdasarakan hasil analisis ekuitas merek, kualitas produk dan iklan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian smartphone merek Samsung

4. Yusi Setiana, Suzy

Widyasari (2018)

Pengaruh kuallitas produk, ekutitas merek, dan gaya hidup terhadap proses keputusan pembelian produk Honda Vario

Kualitas produk, ekuitas merek dan gaya hidup

Analisis regresi

Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel

kualitas produk, ekuitas merek, dan gaya hidup terhadap proses keputusan pembelian produk Honda Vario di Dialer CM Jaya Rembang.

(39)

5. Nine Inten Suryani dan Reminta Lumban Batu (2021)

Pengaru kualitas produk, ekuitas merek dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian Smartphone Iphone di Kota Bogor.

Kualitas produk, ekuitas merek dan gaya hidup

Analisi regresi

Berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas produk, ekuitas merek dan gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Iphone Kota Bogor.

6. Agung Tri Putranto (2018)

Analisis pengaruh promosi penjualan, ekuitas merek dankualitas produk terhadap keputusan pembelian sepatu futsal Adidas

Promosi penjualan, ekuitas merek dan kualitas produk

Analisi regresi

Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel promosi

penjualan, variabel ekuitas merek, variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu futsal adidas.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya suatu penelitian. Kerangka pemikiran dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian (research question), dan mempersentasikan suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan.

diantara konsep-konsep tersebut (Polancik, 2009). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekuitas merek, kualitas produk sebagai variabel independan. Keputusan pembelian sebagai variable dependen. Maka

(40)

23

dapat disusun suatu kerangka berpikir dalam penelitian seperti pada gambar tersebut :

Gambar 2.1 kerangka pikir Ekuitas merek (X1) :

1. Kesadaran merek 2. Asosiasi merek 3. Kesan kualitas 4. Loyalitas merek 5. Tingkatan brand

equity Aker Umar ( 2003).

Kualitas produk (X2):

1. Daya tahan produk

2. keistimewaan produk

3. kesesuaian dengan spesifikasi

4. estetika produk

Kotler (2012 :347).

Keputusan pembelian (Y):

1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian

informasi 3. Pengevaluasian

alternative 4. Menentukan

pembelian 5. Perilaku setelah

pembelian Keputusan

Kotler dan Amastrong (2004).

(41)

D. Hipotesis

Berdasarkan dari latar belakang masalah dan rumusan masalah maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ekuitas merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar.

2. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar.

(42)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kualitas hubungan-hubungannya.

Menurut (Sugiono, 2015: 15) mendefinisikan metode penelitian kuantitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapan.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah sebuah tempat penelitian yang dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam proses pengambilan data. Peneliti melakukan penelitian di toko Henry Adams Mall Panakkukang Kota Makassar pada konsumen Henry Adams.

a. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dibutuhkan adalah kurang lebih 2 bulan. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret sampai bulan April tahun 2022.

(43)

C. Jenis Dan Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini merupakan data primer. Data primer ialah data yang diperoleh langsung pada pengumpul data (Sugiono, 2019). Data primer diperoleh berasal dari kuesioner yang dibagikan langsung pada responden, kemudian para responden akan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan indikator dari variabel penelitian.

D. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah sebuah wilayah,tempat, objek atau subjek yang diteliti seperti orang, benda, kejadian, nilai maupu hal-hal lain yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu untuk mendaptakan sebuah informasi (Riadi,2016:33).

Populasi dalam penelitian ini yaitu 48 pembeli kemeja merek Henry Adams di bulan januari-februari Tahun 2022.

2. Sampel

Menurut Riadi (2016:34) menyatakan bahwa sebagian anggota atau elemen dari populasi disebut dengan sampel. Penentuan sampel dalam penelitian penting.

Proses pengampilan sampel harus dapat menghasilkan sampel yang tepat dan akurat.

Sampel diambil dalam penelitian ini adalah konsumen kemeja merek Henry Adams. Maka apabila populasi kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasinya besar, dapat di ambil antara 10%-15%atau 20% -25%atau lebih (Akrikunto, 2004 dalam Ridwan dan Kuncoro, 2012:210). Karena dalam penelitian

(44)

29

ini memiliki populasi hanya berjumlah 48 orang jadi peneliti menggunakan semua populasi sebagai sampel yang di sebut total sampling.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Sujarweni (2014:74) mengutarakan bahwa pengumpulan data merupakan proses yang dilakukan untuk mengungkap atau mengjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup penelitian. Ada beberapa metode pengumpulan data yang dapat dilakukan, yaitu :

1. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan metode data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.

Menurut Sugiono (2014:142), kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang efisien Jika peneliti mengetahui dengan sempurna variabel yang akan di ukur serta mengetahui apa yang di harapkan dari responden.

Pengukuran data untuk variabel ekuitas merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian di Henry Adams London Kota Makassar, dilakukan dengan memberi skor pada tiap-tiap jawaban dari butir pernyataan kuesioner.

Pemberian skor dalam penelitian ini berdasarkan skala likert. Adapun bentuk skala skala likert menurut (Sugiono, 2014:93), sebagai berikut:

(45)

2. Metode wawancara

Metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan narasumber. Seiring perkembangan teknologi terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

a). Wawancara terstruktur

Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengatahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrument penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrument-instrumen lain.

b). Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaa-pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden.

3. Studi Perpustakaan

Studi kepustakaan adalah pengumpulan data yang sumbernya berupa sumber tertulis yang diperoleh dari berbagai buku, jurnal, dan literature yang berkaitan dengan objek penelitian.

(46)

31

Menurut Sugiono (2014:142), kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang efisien Jika peneliti mengetahui dengan sempurna variabel yang akan di ukur serta mengetahui apa yang di harapkan dari responden.

Pengukuran data untuk variabel ekuitas merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian di Henry Adams London Kota Makassar, dilakukan dengan memberi tanda ceklis pada tiap-tiap jawaban dari butir pernyataan kuesioner. Pemberian tanda ceklis dalam penelitian ini berdasarkan skala likert.

Adapun bentuk skala skala likert menurut (Sugiono, 2014:93), sebagai berikut:

a. Sangat tidak setuju 1 b. Tidak setuju 2

c. Netral 3

d. Setuju 4

e. Sangat setuju 5 F. Devinisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan konsep-konsep kerangka yang menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang diamati, dan dapat diuji kebenarannya. Dalam diperoleh indikator variabel yang akan diukur yaitu pengaruh ekuitas merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada kemeja Henry Adams London. Menurut Sugiono (2015:38) operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(47)

Table 3.1 Variabel Penelitian

VARIABEL INDIKATOR SUMBER

SKALA PENGUKURAN

EKUITAS MEREK (X1)

1.Kesadaran merek 2. Asosiasi merek 3. Kesan kualitas 4. Loyalitas merek

Aker Umar (2003)

Skala Likert

KUALITAS PRODUK (X2)

1. Daya tahan produk 2.keistimewaan produk 3.kesesuaian dengan spesifikasi

4. estetika produk

Kotler (2012:347)

Skala Likert

KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Y)

1. Pengenalan kebutuhan 2. Pencarian informasi 3.Pengevaluasian alternative

4.Menentukan pembelian 5.Perilaku setelah

pembelian Keputusan

Kotler dan Amastrong (2004)

Skala Likert

(48)

33

G. Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier merupakan suatu teknik statistika yang digunakan untuk mencari persamaan regresi yang bermanfaat untuk meramal nilai variabel dependen berdasarkan nilai-nilai variabel independen dan mencari kemungkinan kesalahan dan menganalisis hubungan antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independent baik secara simultan maupun parsial.

Analisis regresi ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediator, di manipulasi (di naik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua (Sugiono, 2018:307). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji apakah variabel idenpenden memiliki pengaruh terhadap variabel dependen secara simultan maupun parsial. Hal itu regresi linier berganda dinyatakan dalam persamaan :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

b = Koefisien Regresi X1 Ekuitas merek X2 =Kualitas produ

(49)

H. UJI Hipotesis

Setelah data terkumpul, beberapa teknik analisis data kemudian digunakan untuk mengolah data guna memecahkan masalah yang diteliti.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini merupakan teknik analisis regresi linier berganda. Teknik tersebut digunakan untuk pengujian pegaruh variabel independent terhadap variabel dependen. dalam analisis teknis pada penelitian ini akan menggunakan program SPSS, analisis data statistik yang dipergunakan meliputi :

1. Uji T (uji parsial)

digunakan untuk menguji sebuah variabel bebas apakah memberikan pengaruh terhadap variabel terikat (Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015:168).

2. Uji F

Uji f adalah uji simultan (bersama-sama, keseluruhan) digunakan untuk mengetahui efek variabel terikat (Lupiyoadi dan Ikhsan, 2015:167)

Penelitian ini menggunakan pengujian Instrumen yang bertujuan untuk mendapatkan kuesioner yang tepat dan menghindari kesalahan dalam perhitungan sehingga memperoleh data valid dan reliabel. Teknik yang digunakan dalam pengujian instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2018) uji validitas merupakan persamaan data yang digunakan peneliti dengan data yang tidak diperoleh langsung yang terjadi pada subyek penelitian. Skala pengukuran dapat dikatakan valid apabila melakukan yang seharusnya dilakukan dan mengukur yang seharusnya diukur. Kuesioner dapat dikatakan memiliki kevalidan jika

(50)

35

pertanyaan atau pernyataan yang diajukan peneliti mampu mengungkapkan jawaban dari rumusan masalah suatu penelitian.

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dapat dikatakan memiliki validitas tinggi apabila memberikan hasil ukur yang tepat sesuai dengan tujuan awal penelitian.

Apabila hasil dari kuesioner menghasilkan data yang tidak relevan maka kuesioner tersebut memiliki validitas yang rendah. Kevaliditasan suatu kuesioner dapat diakui apabila nilai r hitung ≥ r tabel (pada taraf signifikan 5%) maka dapat dikatakan item pertanyaan tersebut valid. Apabila nilai r hitung ≤ r tabel (pada taraf signifikan 5%) maka dapat dikatakan item pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2018).

2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian Setiaman (2019) Uji reliabilitas merupakan alat ukur kuesioner yang memiliki indikator-indikator variabel penelitian.

Reliabilitas juga menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu ekor (skala pengukuran). Suatu tes dalam kuesioner dapat dikatakan riabel apabila jawaban yang didapat peneliti stabil dari waktu ke waktu. Apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0.6 maka indikator reliabel, namun jika nilai Cronbach’s Alpha < 0.6 maka indikator dalam penelitian tidak reliabel (Ghozali, 2011).

(51)
(52)

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Singkat Perusahaan Henry Adams

Henry Adams merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang retail germen dan seragam pria dan wanita serta berbagai perlengkapannya. Mulai dari kemeja bisnis, kemeja kasual, aksesoris pria, Jas, dan produk-produk yang berbahan kulit yang telah tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia. Dengan segmentasi pasar pria kalagan eksekutif yang menginginkan penampilan yang menarik namun tetap menonjolkan sisi elegan dari pemakainya. Maka sebagai merek busana retail yang mengedepankan kepuasan pelanggan, Henry Adams terus memperbaharui desain produk serta selalu meningkatkan kualitas produknya. Produk kemeja Henry Adams menggunkan bahan yang berkualitas dan berstandar tinggi, juga mudah menyerap keringat, lembut dan tidak mudah kusut) dan tahan lama. Jenis kemeja Henry Adams ada dua yaitu jenis berbahan katun dari London dan jenis berbahan katun dari jepan. Dalam tekhnik pemasarannya perusahaan Henry Adams Menjual produk dengan harga yang sesuai kualitas dan dapat diterima pasar”.

Henry Adams didirikan di Jakarta pada 5 september 1992 dan terus memperluas pasar di seluruh Indonesia. Hingga pada tahun 2003, Henry Adams berhasil memasuki jajaran perusahaan besar di Indonesia. Henry Adams masuk di pasaran Mall Panakkukan Makassar pada Tahun 2006.

(53)

2. Visi Dan Misi Perusahaan Henry Adams

Visi perusahaan Henry Adams yaitu “Menjadi germen yang memproduksi pakaian formal pria berkualitas Internasional dan digemari oleh hamper seluruh pria di Indoneisia”.

Misi perusahaan Henry Adams yaitu “Memproduksi kemeja dengan corak dan fitting yang menarik serta nyaman dikenakan (sejuk, menyerap keringat, lembat dan tidak mudah kusut) dan tahan lama. Menjual produk dengan harga yang sesuai kualitas dan dapat diterima .

B. Penyajian data (hasil Penelitian) 1. Identitas responden

Kuesuioner yang disebarkan sebanyak 48 eksmplar, semua kuesioner memenuhi kriteria. Kara kteristik responden yang menjadi subjek dalam penelitian ini terdirir dari jenis kelamin, usia, pekerjaan saat ini dan pendidikan terakhir.

a. Deskripsi berdasarkan jenis kelamin responden

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari penyebaran kuesioner yang disebarkan sebanyak 48 eksmplar maka diperoleh data tentang jenis kelamin responden yang membeli kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar yang dapat dilihat pada table 4.1 di bawah ini:

(54)

38

Tabel 4.1

Deskripsi Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

1 Laki-laki 48 100%

2 Wanita 0 0%

Total 48 100%

Sumber : Data primer setelah di olah, januari-februari 2022

Berdasrkan data jenis kelamin, dari hasil kuesioner yang disebrakan diperoleh data pada table 4.1 di atas, menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini memilki jenis kelamin laki-laki keseluruahan dengan jumlah 48 orang responden (100%). Kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis kelamin pembeli kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar yaitu berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 48 orang responden (100%).

b. Deskripsi berdasarkan usia responden

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner yang disebarkan sebanyak 48 eksmplar maka diperoleh data usia responden yang membeli kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar dapat dilihat pada table 4.2 dibawah ini

(55)

Tabel 4.2

Desakripsi Usia Responden

No Rentang Usia Frekuensi Presentase

1 27-31 11 22,9 %

2 32-36 4 8,3%

3 37-42 9 18,8%

4 47-52 21 43,8 %

5 53-57 3 6,3 %

Total 48 100%

Sumber : data primer setelah diolah, januari-februari 2022

Berdasarkan table 4.2 diatas, usia responden yang membeli kemeja Henry Adams dalam penelitian ini yang berusia antara 27-31 yaitu sebanyak 11 orang responden (22,9 %), kemudian yang berusia yang berusia 32-36 tahun sebanyak4 orang responden (8,3 %), yang berumur 37-42 tahun sebanyak 9 orang responden (18,8 %), yang berumur 47-52 tahun sebanyak 21 orang responden (43,8%), dan yang berumur 53-57 tahun sebanyak 3 orang responden (6,3%). Kemudian berdasarkan dari table 4.2 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembeli yang dominan paling banyak membeli kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar yaitu terletak pada usia responden 47-52 Tahun sebanyak 21 orang responden (43,8%).

c. Deskripsi berdasarkan pekerjaan responden saat ini

Berdasarka data penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari penyebaran kuesioner yang disebarkan sebanyak 48 eksmplar maka

(56)

40

diperoleh data usia responden yang membeli kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar dapat dilihat pada table 4.3 di bawah ini :

Table 4.3

Deskripsi Pekerjaan Responden Saat Ini No Pekerjaan saat ini Frekuensi Presentase

1 Pegawai Negeri 5 10 %

2 Pegawai Swasta 6 13 %

3 Wirausaha 18 38 %

4 Wiraswasta 19 40%

Total 48 100%

Sumber :data primer setelah diolah, januari-februari 2022

Berdasarkan table 4.3 di atas, Pekerjaan responden yang membeli kemeja Henry Adams dalam penelitian ini, yang bekerja sebagai pegawai negeri yaitu sebanyak 5 orang responden (10%), kemudian yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 9 orang responden (13%),yang bekerja sebagi wirausaha sebanyak 18 orang responden (38 %), dan yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 19 orang responden (40 %). Kemudian berdasarkan dari table 4.3 diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembeli yang dominan paling banyak membeli kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar yaitu bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 19 orang responden (40%).

d. Deskripsi berdasarkan pendidikan terakhir responden

Berdasarka data penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari penyebaran kuesioner yang disebarkan sebanyak 48 eksmplar maka

(57)

diperoleh data pendidikan terakhir responden yang membeli kemeja Henry Adams di Mall Panakkukang Makassar dapat dilihat pada table 4.4 dibawah ini :

Tabel 4.4

Table Pendidikan Terakhir Responden

No Pendidikan terakhir Frekuensi Presentase

1 SD 0 0,0%

2 SMP 1 2,1%

3 SMA 12 25,0%

4 S1 28 58,3%

5 S2 7 14,6%

Total 48 100%

Sumber :data primer setelah diolah, januari-februari 2022

Berdasarkan table 4.4 diatas, Pendidikan terakhir responden yang membeli kemeja Henry Adams dalam penelitian ini, Pendidikan akhir jenjang SD yaitu 0 responden (0,0%), kemudian Pendidikan SMP yaitu berjumlah 1 orang responden (2,1%), yang pendidikan akhirnya SMA yaitu sebanyak 12 orang responden (25.0%), yang jenjang S1 sebanyak 28 orang responden (58,3%), yang jenjang S2 yaitu sebanyak 7 orang responden (14,6%).

C. Uji Instrumen

Hasil Uji Intrumen Dalam penelitian ini peneliti membutuhkan suatu alat atau instrumen, maka penelitian ini terlebih dahulu akan dilakukan uji intrumen agar mendapatkan hasil peneltian yang akurat. Pengujian instrumen

(58)

42

menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji instrumen pada penelitian ini dilakukan pada 48 responden.

1. Uji Validitas

Uji validitas menurut Sugiono (2016:77) menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item, maka kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Suatu indikator dikatakan valid apabila koefisien antara item dengan total item sama atau diatas 0,05 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai kolerasinya dibawah 0,05 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Table 4.5 Hasil Uji Validitas

Variabel

Item Pertanyaan

rhitung Keterangan

Ekuitas Merek (X1)

Pertanyaan 1 0,741(**) Valid Pertanyaan 2 0,498(**) Valid Pertanyaan 3 0,548(**) Valid Pertanyaan 4 0,684(**) Valid Pertanyaan 5 0,753(**) Valid Pertanyaan 6 0,651(**) Valid Pertanyaan 7 0,557(**) Valid Pertanyaan 8 0,552(**) Valid Pertanyaan 9 0,680(**) Valid

(59)

Pertanyaan 10 0,463(**) Valid

Harga (X2)

Pertanyaan 1 0,554(**) Valid Pertanyaan 2 0,342(**) Valid Pertanyaan 3 0,525(**) Valid Pertanyaan 4 0,479(**) Valid Pertanyaan 5 0,295(**) Valid Pertanyaan 6 0,555(**) Valid Pertanyaan 7 0,342(**) Valid Pertanyaan 8 0,293(**) Valid

Keputusan Pembelian (Y)

Pertanyaan 1 0,733(**) Valid Pertanyaan 2 0,340(**) Valid Pertanyaan 3 0,555(**) Valid Pertanyaan 4 0,669(**) Valid Pertanyaan 5 0,748(**) Valid Pertanyaan 6 0,651(**) Valid Pertanyaan 7 0,571(**) Valid Pertnyaan 8 0,542(**) Valid Pertanyaan 9 0,682(**) Valid Pertanyaan 10 0,471(**) Valid Sumber : Hasil olah SPSS 24

Berdasarkan tabel diketahui bahwa semua pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah valid, semua item pertanyaan dalam variabel berbintang 2 yang menunjukkan bahwa signifikan pada level 0,05 sehingga tidak ada item yang dihapus dan semua item pertanyaan dapat digunakan pada keseluruhan model pengujian.

(60)

44

2. Hasil uji Realibilitas

Sugiyono (2017:130) menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Table 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Ekuitas Merek (X1) 0,813 Reliable

Kualitas Produk (X2) 0,389 Reliable

Keputusan Pembelian (Y) 0,796 Reliable

Hasil uji reliabilitas pada tabel menunjukkan bahwa masing-masing variabel memiliki Cronbach’s Alpha > dari 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pada ekuitas merek dan kulitas produk adalah reliabel dan layak sebagai alat ukur.

3. Hasil uji regresi linear berganda

Teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan 48 hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan. Jadi uji statistik membantu peneliti untuk mencari tahu apakah hasil yang diperoleh dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada populasi.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan persamaan regresi linier berganda, dengan rumus :]

(61)

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

b = Koefisien Regresi X1 Ekuitas merek X2 =Kualitas produk

Table 4.7

Hasil Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized

Coefficient

Standardized Coefficient

B Std. error Beta t sig

(Constant) 42,044 4,465 9,416 ,000

Ekuitas merek -,134 ,087 -, 228 -1,548 ,129

Kualitas produk -,134 ,157 -,151 -,891 ,378

a.Dependent Variabel: Total_Y

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Y= a + b1 X1 + b2 X2 + e

Y=42,044 + (-0,134)X1 + (-0,134) X2

Hasil dari persamaan regresi tersebut menunjukkan arah variabel bebas (Independen) yaitu ekuitas merek dan kualitas produk terhadap variabel terikat (Dependen) yaitu keputusan pembelian konsumen.

(62)

46

a. Nilai konstanta (a=42,044) mengartikan bahwa nilai keputusan pembelian akan tetap konstanta sebesar 42,044 apabila nilai ekuitas merek dan kualitas produk menunjukkan angka 0.

b. Koefisien X1 bernilai (-0,134) mengartikan bahwa ekuitas merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Maka dari penjelasan tersebut ekuitas merek yang dilakukan pada perusahaan dapat meningkatkan keputusan pembelian begitupun sebaliknya jika ekuitas merek tidak dilakukan.

c. koefisien X2 bernilai (-0,134) mengartikan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Maka dari penjelasan tersebut kualitas produk yang dilakukan oleh konsumen dapat meningkatkan keputusan pembelian.

4. Uji Hipotesis 1. Uji t

Ghozali (2011), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan sejauh mana pengaruh variabel independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun penerimaan ataupun penolakan apabila angka signifikansi dibawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima yang artinya signifikan begitu sebaliknya dengan ketentuan :

Berdasarkan hasil uji parsial pada tabel 4.7 dapat kita simpulkan bahwa :

a. uji hipotesis 1

Diketahui nilai signifikan, untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah sebesar 0,129 > 0,05 dan nilai t hitung -1,548 < t tabel 0,284, sehingga

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir.............................................................................
Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu  NO  Nama Dan
Gambar 2.1 kerangka pikir Ekuitas merek (X1) :
Table 3.1  Variabel Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

4.1.1 Data Karakteristik Responden Pendahuluan Data karakteristik responden yang disajikan pada kuisioner yaitu nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, tujuan perjalanan, arah