Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
663 PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (E-WOM), PERCEIVED QUALITY,
DAN SOCIAL MEDIA MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MAYOUTFIT
Ghofifah Umi Sastri1), Titik Desi Harsoyo2) Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Email: ghofifahumisastri0503@gmail.com No Kontak Penulis: 087741123309
Intisari
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh electronic word of mouth (E- WOM), perceived quality, dan social media marketing terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit. Sampel dalam penelitian ini yaitu 100 responden yang pernah membeli produk Mayoutfit secara online. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah survei dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa: (1) Electronic Word Of Mouth (E-WOM) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Mayoutfit, (2) Perceived Quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Mayoutfit, (3) Social Media Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Mayoutfit.
Kata Kunci: Electronic Word Of Mouth, Perceived Quality, Social Media Marketing, Keputusan Pembelian
Abstract
This study aims to analyze the effect of electronic word of mouth (E-WOM), perceived quality, and social media marketing on purchasing decisions for Mayoutfit products. The sample in this study were 100 respondents who had purchased Mayoutfit products online. The data collection technique used was a survey with the research instrument used was a questionnaire. The results of this study prove that: (1) Electronic Word Of Mouth (E-WOM) does not have a positive and significant effect on purchasing decisions for Mayoutfit products, (2) Perceived Quality has a positive and significant effect on purchasing decisions for Mayoutfit products, (3) Social Media Marketing has a positive and significant effect on purchasing decisions for Mayoutfit products.
Keywords: Electronic Word Of Mouth, Perceived Quality, Social Media Marketing, Purchase Decisions
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini banyak memberikan suatu perubahan yang cukup signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, diantaranya dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, teknologi, dan lain sebagainya. Perubahan tersebut muncul untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin tinggi, tak terkecuali pada industri fashion. Pada tahun 2022 perkembangan industri tekstil dan pakaian jadi di Indonesia dapat dikatakan meningkat, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan grafik pada Gambar 1. berikut :
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
664 Gambar 1. Perkembangan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 2022
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2022
Berdasarkan data dari grafik perkembangan industri tekstil dan pakaian jadi tahun 2022 diatas, Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) di industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 35,17 triliun pada kuartal II/2022. Jumlah itu meningkat 13,74% dari periode yang sama pada tahun 2021 sebesar 30,92 triliun. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa industri tekstil dan pakaian terus meningkat yang pada akhirnya perkembangan fashion juga terus meningkat. Untuk dapat bertahan dalam sebuah persaingan bisnis, perusahaan harus memiliki competitive advantage sehingga mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Keputusan pembelian adalah suatu proses seorang konsumen dalam mengelola pengetahuan atau informasi mengenai suatu produk dan pemasar memiliki peran penting agar konsumen dapat melakukan pemilihan satu dari beberapa alternatif (Kristiawan dan Keni, 2020).
Pencarian informasi mengenai produk yang akan dibeli konsumen dpat dilakukan melalui internet. Seperti kita ketahui saat ini penggunaan internet sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi. Jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), terdapat 210 juta pengguna internet di dalam negeri pada periode 2021-2022.
Data pengguna internet di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2. berikut :
Gambar 2. Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Sumber : APIJII (2021-2022)
Berdasarkan grafik jumlah pengguna internet di Indonesia periode 2021-2022 di atas, jumlah pengguna internet di Indonesia tersebut meningkat 6,78% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebesar 196,7 juta orang. Pemakaian internet yang semakin kuat menjadikan munculnya potensi konsep perdagangan berbasis internet, sehingga berdampak pada perilaku masyarakat dalam melakukan pembelian online melalui situs online atau media sosial. Selain itu, perkembangan teknologi mempengaruhi konsumen untuk berkomunikasi, Word Of Mouth (WOM) dipercepat dengan penggunaan internet yang disebut dengan Electronic Word Of Mouth (E-WOM) (Badir dan Andjarwati, 2020). Ansari (2015) mengemukakan bahwa
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
665 Electronic Word Of Mouth merupakan dimana konsumen membuat komentar atau rekomendasi yang didasarkan pada pengalamannya dan memiliki pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh konsumen lainnya. Dengan kata lain, E-WOM dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, karena saat ini E-WOM menjadi hal penting dalam suatu pemasaran produk.
Adapun terdapat pengaruh E-WOM terhadap keputusan pembelian konsumen didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang menjelaskan bahwa electronic word of mouth berpengaruh signifikan secara bersamaan atau simultan terhadap keputusan pembelian (Suparman et al.,2021). Tetapi terdapat penelitian yang menjelaskan bahwa electronic word of mouth tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Afif et al., 2020). Temuan ini menunjukkan bahwa masih terdapat gap penelitian yang perlu dikaji lebih lanjut oleh peneliti.
Melihat banyaknya konsumen yang memberikan ulasan seperti melalui E-WOM mengenai suatu produk, maka pada akhirnya akan memicu para konsumen yang lain beranggapan terhadap kualitas produk tersebut. Anggapan atau pendapat konsumen tersebut mengenai kualitas suatu produk bisa disebut sebagai perceived quality. Menurut Keller (2013) perceived quality adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas secara keseluruhan atau keunggulan suatu produk atau jasa dibandingkan dengan produk atau jasa lain dan dalam kaitannya dengan tujuan yang diharapkan. Adanya konsep mengenai penilaian kualitas suatu produk lebih didasarkan dari terbentuknya persepsi seseorang terhadap produk tersebut (Astuti, 2020).
Maka dari itu, wajib bagi perusahaan meningkatkan kualitas produk agar timbul perceived quality yang baik dan pada akhirnya konsumen dapat menetapkan keputusan pembelian.
Adanya pengaruh perceived quality terhadap keputusan pembelian didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Sirait dan Sisnuhadi, 2021). Namun demikian, berdasarkan penelitian (Syaputra, 2019) menjelaskan bahwa perceived quality tidak signifikan mempengaruhi keputusan pembelian. Temuan ini menunjukkan bahwa masih terdapat gap penelitian yang perlu dikaji lebih lanjut oleh peneliti.
Media sosial sekarang ini sudah menjadi platform yang sering digunakan konsumen ketika menghabiskan waktunya secara online. Media sosial bisa disebut sebagai wadah yang tepat untuk mempromosikan atau mengenalkan suatu produk ke konsumen. Munculnya ide baru dengan menggunakan sosial media sebagai media baru dalam mempromosikan produk atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan tertentu yang biasa disebut dengan istilah Social Media Marketing. Social media marketing adalah proses digunakannya aplikasi media sosial untuk mengkomunikasikan, membujuk, serta menyampaikan penawaran secara online kepada para konsumen mengenai sebuah produk dengan tujuan untuk mencapai tujuan mempertahankan hubungan harmonis antara penjual dengan konsumen (Terrasista dan Sidharta, 2022).
Perusahaan dapat menyebarkan iklan mengenai sebuah produk berupa foto atau video pada pengguna media sosial lain sehingga dapat mempengaruhi orang untuk melakukan pembelian.
Adanya pengaruh social media marketing terhadap keputusan pembelian didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa social media marketing berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Nurmalasari, 2021). Tetapi berbeda dengan penelitian lain yang mengatakan bahwa social media marketing tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Dedi, 2021). Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat gap penelitian yang perlu dikaji lebih lanjut oleh peneliti.
Adapun penelitian tentang keputusan pembelian konsumen ini akan diimplementasikan pada Mayoutfit. Mayoutfit merupakan salah satu perusahaan asal Bandung yang bergerak
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
666 dibidang fashion khususnya wanita. Mayoutfit memproduksi beragam produk mulai dari baju, celana, dress, hijab dan aksesoris. Saat ini Mayoutfit memiliki 10 cabang offline store yang berada di beberapa kota yaitu Jakarta, Bekasi, Depok, Bandung, Cianjur, Sukabumi, dan Yogyakarta. Di tengah perkembangan industri fashion saat ini, tentunya semakin banyak usaha- usaha fashion bermunculan yang tidak kalah bagus, baik itu usaha produk lokal maupun luar negeri. Dengan adanya perusahaan di bidang fashion yang semakin meningkat, maka tentunya persaingan dalam industri fashion juga semakin ketat. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab penurunan penjualan pada Mayoutfit. Permasalahan itu dijadikan bahan yang harus diteliti secara lebih baik dan terperinci karena menyangkut peluang minat beli konsumen agar semakin yakin dalam memutuskan pembelian. Dari permasalahan tersebut, dilakukan penelitian mengenai electronic word of mouth, perceived quality, dan social media marketing terhadap keputusan pembelian yang akhirnya dituangkan ke dalam penelitian yang berjudul ”Pengaruh Electronic Word Of Mouth, Perceived Quality, dan Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mayoutfit”
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Keputusan Pembelian
Upadana dan Pramudana (2020) menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan yang diambil oleh seseorang dalam memilih salah satu alternatif yang ada melalui suatu proses evaluasi. Keputusan pembelian adalah suatu keputusan akhir yang dimiliki oleh para calon pembeli dengan berbagai pertimbangan-pertimbangan tertentu (Yuliana and Putra, 2018). Menurut Kotler dan Keller (2016), terdapat 6 indikator dalam keputusan pembelian yaitu pemilihan produk (Product Choice), pemilihan merek (Brand Choice), pemilihan saluran pembelian (Dealer Choice), penentuan waktu pembelian (Purchase Timing), jumlah pembelian, metode pembayaran.
Electronic Word Of Mouth (E-WOM)
Electronic Word Of Mouth (EWOM) didefinisikan sebagai pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh konsumen potensial, konsumen yang telah beralih ke produk lain, konsumen yang setia dengan produk yang di keluarkan oleh perusahaan tertentu (Wibowo, 2015).
Menurut Kotler dan Keller (2016) pemasaran viral atau disebut juga dengan istilah Electronic Word Of Mouth (E-WOM) adalah pemasaran yang menggunakan internet untuk menciptakan efek berita dari mulut ke mulut dalam mendukung usaha dan tujuan dari pemasaran itu sendiri.
. Dalam penelitian Wintang dan Pasharibu (2021) mengatakan bahwa indikator electronic word of mouth yaitu frekuensi mengakses informasi, frekuensi interaksi dengan pengguna lain, banyaknya ulasan yang ditulis pengguna terkait produk, informasi varian produk, informasi kualitas produk, informasi harga yang dipasarkan, rekomendasi dari pengguna lain, adanya komentar positif.
Perceived Quality
Menurut Keller (2013) perceived quality adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas secara keseluruhan atau keunggulan suatu produk atau jasa dibandingkan dengan produk atau jasa lain dan dalam kaitannya dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu, menurut Zeithaml (2013) perceived quality diartikan sebagai penilaian (persepsi) konsumen terhadap keunggulan suatu produk secara keseluruhan. Menurut Konuk (2018), perceived quality memiliki indikator yaitu high quality (berkualitas tinggi), superior product (produk unggulan), very good quality (berkualitas sangat baik).
Social Media Marketing
Sosial media marketing adalah suatu strategi pemasaran dalam mempromosikan perusahaan dan suatu produk melalui media online dengan tujuan agar perusahan mendapatkan suara yang
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
667 lebih besar dibandingkan dengan pemasaran secara tradisional (Kristiawan and Keni, 2020).
Menurut Kotler dan Keller (2016) social media marketing yaitu kegiatan online dan program yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dimana secara langsung atau tidak langsung akan meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau memperoleh penjualan barang atau jasa. Dalam penelitian As’ad dan Alhadid (2014), indikator social media marketing yaitu online communities, interaction, sharing of content, accessibility.
Pengaruh Electronic Word Of Mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian
Electronic Word Of Mouth (E-WOM) memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian, pernyataan tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wintang dan Pasharibu (2021), Puspitaningtyas dan Saino (2019), Septio dan Rubiyanti (2021), dan Yulindasari dan Fikriyah (2022) dengan hasil penelitian E-WOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uraian penelitian di atas, hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini adalah:
H1 : Electronic word of mouth (E-WOM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit.
Pengaruh Perceived Quality Terhadap Kputusan Pembelian
Perceived quality berpengaruh terhadap keputusan pembelian didukung oleh penelitian sebelumnya yang sudah dijelaskan diatas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Lie et.al (2017), Gumilang et.al (2022), Artawan dan Dirgantara (2022), Sirait dan Sisnuhadi (2021) dengan hasil penelitian perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uraian penelitian diatas, hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini adalah:
H2 : Perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit.
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian
Social media marketing berpengaruh terhadap keputusan pembelian didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gabriella et.al (2022), Nurmalasari (2021), Pertiwi dan Sulistyowati (2021), Upadana dan Pramudana (2020) yang menunjukkan bahwa social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan uraian penelitian diatas, hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini adalah:
H3 : Social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen wanita yang pernah membeli produk Mayoutfit secara online. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 100 orang konsumen wanita yang pernah melakukan pembelian produk Mayoufit secara online. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode probability sampling. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan simple random sampling.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berupa kuesioner. Kuesioner tersebut disusun berdasarkan indikator-indikator dari variabel penelitian. Indikator yang dimaskud dituangkan secara rinci dalam butir-butir pertanyaan dalam kuesioner. Skala yang digunakan dalam pengukuran jawaban kuesioner adalah skala likert.
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
668 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Electronic Word Of Mouth (E-WOM)
Electronic Word Of Mouth (E-WOM) merupakan pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh pelanggan potensial, pelanggan aktual dan mantan pelanggan tentang produk atau perusahaan melalui internet (Kotler dan Keller, 2016). Indikator Electronic Word Of Mouth (E- WOM) dalam penelitian ini merujuk pada penelitian Wintang & Pasharibu (2021), Puspitaningtyas dan Saino (2019), Septio dan Rubiyanti (2021) yang dikembangkan dan disesuaikan dengan variabel dalam penelitian ini dengan indikator sebagai berikut :
1. Informasi varian produk 2. Informasi kualitas produk
3. Informasi harga produk yang dipasarkan 4. Rekomendasi produk dari pengguna lain 5. Intensity (Intensitas)
Perceived Quality
Perceived quality merupakan persepsi pelanggan terhadap kualitas secara keseluruhan atau keunggulan suatu produk atau jasa dibandingkan dengan produk atau jasa lain dan dalam kaitannya dengan tujuan yang diharapkan (Keller, 2013). Indikator Perceived Quality yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian Lie et.al (2017), Gumilang et.al (2022), Artawan dan Dirgantara (2022) yang dikembangkan dan disesuaikan dengan variabel dalam penelitian ini dengan indikator sebagai berikut :
1. Ketahanan produk 2. Keandalan produk
3. Kesesuaian produk dengan spesifikasi 4. Bentuk produk
5. Pilihan warna produk Social Media Marketing
Menurut Kim dan Ko (2012), social media marketing adalah komunikasi dua arah yang mencari empati dengan pengguna, dan aktivitas media sosial dari sebuah merek memberikan peluang untuk mengurangi kesalahpahaman dan prasangka terhadap merek, serta untuk meningkatkan nilai merek (brand value) dengan membuat platform untuk bertukar ide dan informasi dengan masyarakat. Indikator Social Media Marketing yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian Nurmalasari (2021), Upadana dan Pramudana (2017) yang dikembangkan dan disesuaikan dengan variabel dalam penelitian ini dengan indikator sebagai berikut :
1. Online Communities (Komunitas Online) 2. Interaction (Interaksi)
3. Sharing of content (Berbagi Konten) 4. Accesibility (Aksesibilitas)
5. Komunikasi
Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2016), keputusan pembelian adalah suatu tindakan yang di lakukan konsumen untuk membeli suatu produk tertentu setelah mendapat rangsanganrangsangan pembelian. Indikator keputusan pembelian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada penelitian Wintang dan Pasharibu (2021), Gumilang et.al (2022), Puspitaningtyas dan Saino (2019), Artawan dan Dirgantara (2022), Upadana dan Pramudana (2017) yang dikembangkan dan disesuaikan dengan variabel dalam penelitian ini dengan
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
669 indikator sebagai berikut :
1. Kemantapan terhadap produk
2. Kesesuaian produk dengan kebutuhan dan keinginan konsumen 3. Kepuasan terhadap produk
4. Pilihan produk
5. Aktif mencari informasi tentang produk sebelum membeli 6. Mencermati penawaran produk melalui informasi yang diterima 7. Menyukai produk
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Responden
Berdasarkan data dari sampel penelitian berjumlah 100 responden wanita yang melakukan pembelian produk Mayoutfit secara online , maka dapat diuraikan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan/uang saku perbulan yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Profil Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Jenis Kelamin
Perempuan 100 100%
Total 100 100%
Usia
17-25 Tahun 95 95%
26-35 Tahun 5 5%
Total 100 100%
Pekerjaan
PNS 2 2%
Wiraswasta 5 5%
Pelajar/Mahasiswa 80 80%
Lain-lain 13 13%
Total 100 100%
Pendapatan / Uang Saku Perbulan
< Rp 1.000.000 39 39%
Rp 1.100.000 – Rp 3.000.000 47 47%
Rp 3.100.000 – Rp 5.000.000 7 7%
> Rp 5.000.000 7 7%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah dari SPSS
Hasil Uji Instrumen Pengumpulan Data Hasil Uji Validitas
Tabel 2. Hasil Uji Validitas
Variabel r Hitung (Nilai Korelasi)
Sig Keterangan
Electronic Word Of Mouth (X1)
X1.1 0,657 0,000 Valid
X1.2 0,711 0,000 Valid
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
670
X1.3 0,680 0,000 Valid
X1.4 0.608 0,000 Valid
X1.5 0,698 0,000 Valid
Perceived Quality (X2)
X2.1 0,769 0,000 Valid
X2.2 0,796 0,000 Valid
X2.3 0,718 0,000 Valid
X2.4 0,769 0,000 Valid
X2.5 0,638 0,000 Valid
Social Media Marketing (X3)
X3.1 0,740 0,000 Valid
X3.2 0,712 0,000 Valid
X3.3 0,811 0,000 Valid
X3.4 0,679 0,000 Valid
X3.5 0,776 0,000 Valid
Keputusan Pembelian (Y)
Y.1 0,781 0,000 Valid
Y.2 0,681 0,000 Valid
Y.3 0,735 0,000 Valid
Y.4 0,697 0,000 Valid
Y.5 0,694 0,000 Valid
Y.6 0,733 0,000 Valid
Y.7 0,742 0,000 Valid
Sumber : Data Primer Diolah dari SPSS
Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 2. dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dalam setiap item diperoleh 0,000 yang berarti lebih kecil dari pada 0,05 (5%), maka dapat dikatakan bahwa masing-masing item pertenyaan kuesioner dinyatakan valid.
Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Kriteria Keterangan Electronic Word Of Mouth (X1) 0,694 0,60 Reliabel
Perceived Quality (X2) 0,790 0,60 Reliabel
Social Media Marketing (X3) 0,798 0,60 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,848 0,60 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah dari SPSS
Berdasarkan hasil uji reliabilitas Tabel 3. dapat diketahui bahwa semua variabel tersebut memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa semua item pernyataan dalam kuesioner reliabel untuk digunakan mengukur semua variabel penelitian.
Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Normalitas
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation
1.91160463
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
671
Most Extreme Differences Absolute .084
Positive .067
Negative -.084
Test Statistic .084
Asymp. Sig. (2-tailed) .078c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data Primer Diolah dari SPSS
Berdasarkan Tabel 4. menunjukkan bahwa hasil uji One Sample Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikansi 0,078 yang berarti lebih dari 0,05 (5%). Maka dari itu dapat dikatakan bahwa data dalam penilitian ini berdistribusi normal.
Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.854 2.183 1.307 .194
Electronic Word Of Mouth (X1)
.264 .135 .182 1.955 .053 .435 2.301
Perceived Quality (X2)
.486 .108 .374 4.495 .000 .544 1.837
Social Media Marketing (X3)
.525 .123 .364 4.265 .000 .518 1.930
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data Primer Diolah dari SPSS
Berdasarkan Tabel 5. dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance > 0,01 dan nilai VIF < 10, sehingga semua variabel independen (bebas) dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data Primer Diolah dari SPSS
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
672 Berdasarkan Gambar 3. dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tersebar diatas dan dibawah diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, kemudian tidak membentuk pola tertentu. Maka hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel Electronic Word Of Mouth (X1), Perceived Quality (X2), Social Media Marketing (X3), dan Keputusan Pembelian (Y). Adapun hasil analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Variabel Rata-rata Keterangan
Electronic Word Of Mouth 4,36 Sangat Setuju
Perceived Quality 4,27 Sangat Setuju
Social Media Marketing 4,45 Sangat Setuju
Keputusan Pembelian 4,38 Sangat Setuju
Sumber: Data Primer Diolah dari SPSS
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.854 2.183 1.307 .194
Electronic Word Of Mouth .264 .135 .182 1.955 .053
Perceived Quality .486 .108 .374 4.495 .000
Social Media Marketing .525 .123 .364 4.265 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data Primer Diolah dari SPSS
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada Tabel 7., dapat diketahui bahwa nilai konstanta (β) sebesar 2,854. Nilai koefisien regresi yang diperoleh dari variabel electronic word of mouth (X1) sebesar 0,182, variabel perceived quality (X2) sebesar 0,374, dan variabel social media marketing (X3) sebesar 0,364. Maka nilai persamaan regresi linear berganda yang diperoleh yaitu sebagai berikut:
Y = 2,854 + 0,182X1 + 0,374X2 + 0,364X3 + e
Dari nilai persamaan regresi linear berganda diatas, maka arti dari nilai konstanta dan nilai koefisien yang terstandarisasi dapat diketahui bahwa electronic word of mouth, perceived quality dan social media marketing memiliki arah dan nilai positif terhadap keputusan pembelian.
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 8. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .799a .638 .627 1.941
a. Predictors: (Constant), Social Media Marketing, Perceived Quality, Electronic Word Of Mouth
Sumber : Data Primer Diolah dari SPSS
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
673 Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi pada Tabel 8., dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,627 atau 62,7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan variabel independen electronic word of mouth (X1), perceived quality (X2), dan social media marketing (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 62,7%, sedangkan sisanya 37,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Hasil Uji t (Parsial)
Tabel 9. Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.854 2.183 1.307 .194
Electronic Word Of Mouth .264 .135 .182 1.955 .053
Perceived Quality .486 .108 .374 4.495 .000
Social Media Marketing .525 .123 .364 4.265 .000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data Primer Diolah dari SPSS
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 9. dapat diketahui nilai t dan nilai signifikansi dengan kesimpulan sebagai berikut :
1. Hipotesis Pertama
Dari hasil uji t pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa variabel electronic word of mouth (X1) memperoleh nilai signifikansi 0,053 > 0,05. Dengan demikian Ho1 diterima dan Ha1 ditolak, maka variabel electronic word of mouth (X1) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit.
2. Hipotesis Kedua
Dari hasil uji t pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa variabel perceived quality (X2) memperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, maka variabel perceived quality (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit.
3. Hipotesis Ketiga
Dari hasil uji t pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa variabel social media marketing (X3) memperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan demikian Ho3 ditolak dan Ha3 diterima, maka variabel social media marketing (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa variabel electronic word of mouth (X1) secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelia (Y).
sedangkan variabel perceived quality (X2) dan social media marketing (X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
Pembahasan
Pengaruh Electronic Word Of Mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian electronic word of mouth (E-WOM) terhadap keputusan pembelian menunjukkan hasil dengan nilai signifikansi sebesar 0,053 > 0,05. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Artinya electronic word of mouth (E-WOM) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit. Dari
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
674 hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa baik atau buruknya informasi yang disampaikan konsumen melalui media elektronik, tidak mempengaruhi keputusan pembelian produk Mayoutfit. Maka, dalam penelitian ini membuktikan bahwa electronic word of mouth (E- WOM) bukan merupakan variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat ditunjukkan bahwa meskipun secara rata-rata penilaian terhadap semua indikator pada variabel electronic word of mouth (E-WOM) sebesar 4,36 dan termasuk ke dalam kategori “sangat setuju” yang berarti telah sesuai dengan harapan konsumen, akan tetapi semua indikator electronic word of mouth tidak mempengaruhi keputusan pembelian. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk, konsumen cenderung mencari informasi tambahan tentang produk tersebut. Menurut Lugina dan Azis (2015) konsumen cenderung mencari informasi dari konsumen lainnya. Pembelanja online cenderung menunggu E-WOM yang disediakan oleh konsumen lain untuk memberikan gambaran mengenai pengalaman yang telah dilakukan. Akan tetapi, menurut Wijaya dan Paramita (2014) E-WOM hanya berpengaruh terhadap niat beli, untuk menuju tahap setelah niat yaitu keputusan pembelian tidak berpengaruh. Sehingga, E-WOM yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk Mayoutfit dapat mempengaruhi konsumen sampai pada tahap niat beli, namun belum sampai pada tahap keputusan pembelian, dimana pada tahap niat beli konsumen akan cenderung mencari sebanyak mungkin informasi tentang produk Mayoutfit yang mereka dapatkan dari gambaran konsumen lain.
Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa electronic word of mouth tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Afif et al., 2020).
Pengaruh Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian perceived quality terhadap keputusan pembelian menunjukkan hasil dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit. Dari hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa semakin baik persepsi konsumen terhadap produk Mayoutfit maka akan semakin mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Maka, dalam penelitian ini membuktikan bahwa perceived quality merupakan variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat ditunjukkan bahwa secara rata-rata penilaian terhadap semua indikator pada variabel perceived quality sebesar 4,27 dan termasuk ke dalam kategori “sangat setuju”. Hal tersebut membuktikan bahwa perceived quality yang meliputi ketahanan produk, keandalan produk, kesesuaian produk dengan spesifikasi, bentuk produk, dan pilihan produk mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit.
Perceived quality yang positif akan mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan Lie et.al (2017), Gumilang et.al (2022), Artawan dan Dirgantara (2022), Sirait dan Sisnuhadi (2021), yang menyatakan bahwa perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian social media marketing terhadap keputusan pembelian menunjukkan hasil dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit. Dari hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi marketing yang dilakukan oleh suatu perusahaan melalui media sosial, maka akan semakin meningkat juga keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
675 Sehingga, dalam penelitian ini membuktikan bahwa social media marketing merupakan variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dapat ditunjukkan bahwa secara rata-rata penilaian terhadap semua indikator pada variabel social media marketing sebesar 4,45 dan masuk dalam kategori “sangat setuju”. Hal tersebut membuktikan bahwa social media marketing yang meliputi online communities (komunitas online), interaction (interaksi), sharing of content (berbagi konten), accessibility (aksesibilitas), komunikasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian produk Mayoutfit. Kegiatan marketing yang dilakukan malalui media sosial Mayoutfit semakin meningkat dan sesuai dengan ekspektasi konsumen, sehingga menimbulkan dan meningkatkan keputusan pembelian produk Mayoutfit. Keberhasilan konsep social media marketing yang dijalankan oleh perusahaan mampu untuk dijadikan media promosi, bahkan media sosial juga digunakan sebagai alat pemasaran yang interaktif, pelayanan, dan membangun hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan (Kurniasari dan Budiatmo, 2018).
Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gabriella et.al (2022), Nurmalasari (2021), Pertiwi dan Sulistyowati (2021), Upadana dan Pramudana (2020) yang menyatakan bahwa social media marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Electronic Word Of Mouth (E-WOM) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada produk Mayoutfit. Hal ini menunjukkan bahwa baik atau buruknya Electronic Word Of Mouth yang diperoleh konsumen, belum tentu mempengaruhi keputusan pembelian produk Mayoutfit.
2. Perceived Quality berpengaruh positif dan sigifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik persepsi konsumen terhadap produk Mayoutfit maka akan semakin mendorong konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
3. Social Media Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi marketing yang dilakukan oleh suatu perusahaan melalui media sosial, maka akan semakin meningkat juga keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
Saran
Bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan variabel electronic word of mouth (E- WOM), perceived quality, dan social media marketing diharapkan dapat meneliti dan mampu mengembangkan serta mendapatkan hasil secara parsial yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan obyek yang berbeda. Selain itu, peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya sehingga dapat diketahui variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
Afif, H., Heri, B., Titis, P., & Dhewi, S. (2020). The Impact Of E-WOM And Advertising On Purchase Decision SI.SE.SA Syar’i Clothes With Brand Awareness As An Intervening Variables (A Study On SI.SE.SA Fashion Consumers). International Journal of Business, Economics and Law, 23(1), 1.
Andrenata, A., Supeni, R. E., & Rahayu, J. (2022). Pengaruh Perceived Value , Brand
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
676 Awareness , Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi.
Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi Dan Pelayanan Publik, IX, 813–
824.
Ansari. (2015). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ponsel merek samsung. Jurnal Keuangan Dan Bisnis, 7(3), 227–242.
Astuti, D., & Salisah, F. N. (2016). Analisis Kualitas Layanan E-Commerce Terhadap Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode E-Servqual ( Studi Kasus : Lejel Home Shopping Pekanbaru ). Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Informasi, Vol.2,(No.1, Februari 2016), hal.44-49, e-ISSN 2502-8995 p-ISSN 2460-8181.
As’ad H. Abu Rumman dan Anas Y. Alhadid, 2014, The Impact of Social Media Marketing on Brand Equity: An Empirical Study on Mobile Service Provider in Jordan. Review of Integrative Business & Economics Research Vol 3. No. 1, pp. 1-13.
Badir, M., & Andjarwati, A. L. (2020). The Effect of E-WOM, Ease of Use and Trust on Purchase Decisions (Study on Tokopedia Application Users). Jurnal Minds: Manajemen Ide Dan Inspirasi, 7(1), 39..
Gabriella, T. P., Ellitan, L., & Kristanti, M. M. (2022). Pengaruh Social Media Marketing, Dan E-Wom Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Brand Awareness Sebagai Mediasi Pada Kedai Kopi Janji Jiwa Di Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen : JUMMA, 11(1), 1–10.
Keller, Kevin L. 2013. Strategic Brand Management ; Building, Measuring, and Managing Brand Equity. Fourth Edition Harlow, English : Pearson Education Inc.
Kim, A.J., & Ko, E. (2012). Do social media marketing activities enhance customer equity? An empirical study of luxury fashion brand. Journal of Business Research, 65 (10), 1480–
1486.
Konuk (2018). Perceived Quality , Trust and Perceived Value in Predicting Consumers , Purchase Intentions Towards Organic Private Label Food. Journal of Retailing and Consumer Services The Role of Store Image.
Kotler, P dan Keller, K.L. 2016. Manajemen Pemasaran Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Kristiawan, T. A., & Keni, K. (2020). Pengaruh packaging, social media marketing dan electronic word of mouth terhadap keputusan pembelian busana brand lokal. DeReMa (Development of Research Management), 15(2), 244–256.
Kurniasari, M., & Budiatmo, A. (2018). Pengaruh Social Media Marketing, Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Minat beli Sebagai Variabel Intervening Pada J.Co Donuts & Coffe Semarang. Diponegoro Journal Of Social and Politic, 63(2), 1–3.
Lugina, A., & Elvira Azis. (2015). The Impact Of Electronic Word Of Mouth on brand Awareness Consumer Roti Gempol. e-Proceeding of Management, 2(3), 2779–2786.
Nurmalasari, L. (2021). Pengaruh Social Media Marketing dan Keterlibatan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online (Studi Kasus Pada UMKM Bidang Kuliner). Jurnal Apresiasi Ekonomi, 9(3), 288–300.
Sirait, S. K., & Sisnuhadi. (2021). Pengaruh Promosi Media Sosial, Celebrity Endorser, Dan Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis, 16(1), 45.
Suparman, L. R., Mulyaningsih, H. D., & Harahap, D. A. (2021). Pengaruh electronic word of mouth dan diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen. Prosiding Manajemen, November 2019.
Syaputra, D. Y. (2019). Analisis E-Wom, Perceived Value Dan Perceived Quality
Jurnal Ekobis Dewantara Vol. 6 No. 3 September 2023
677 Terhadap Kepercayaan Dan Dampaknya Kepada Keputusan Pembelian Produk Fashion Di Situs Online Shop Indonesia. (Tesis, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan).
Terrasista, N. C., & Sidharta, H. (2022). Pengaruh Media Sosial Marketing Dan Citra Merek Terhadap Minat Beli Konsumen Proyek Bisnis Kaku. Performa, 6(5), 419–428.
Upadana, M. wahyu K., & Pramudana, K. A. S. (2020). Brand Awareness Memediasi Pengaruh Social Media Marketing Terhadap Keputusan Pembelian. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 9(5), 1921Wibowo, A. (2015) ‘Pengaruh Elektronik Word ...’, Jurnal Ilmu Manajemen, 12, pp. 71–88.
Wijaya, T., & Paramita, E. L. (2014). Pengaruh Electronic Word Of Mouth (EWOM) terhadap Keputusan Pembelian Kamera DSLR. Seminar Nasional Dan Call for Paper (Sancall 2014) : RESEARCH METHODS AND ORGANIZATIONAL STUDIES, 12–19.
Wintang, F. P., & Pasharibu, Y. (2021). Electronic Word of Mouth, Promosi Melalui Media Instagram dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Sains Dan Humaniora, 5(1), 115–124.
Yuliana, Y., & Putra, M. G. (2018). Pengaruh Perceived Quality dan Brand Loyalty Terhadap Keputusan Pembelian Pada Konsumen Sim Card. Masyarakat sekarang berada di dalam era teknologi infor. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian, 306–312.
Zeithaml, A. V., Bitner, M. J. & Gremler, D. D. (2013). Service Marketing: Sixth Edition. New York: McGraw HI.