• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Pada Warmindo Kosi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mie Pada Warmindo Kosi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Hal.66

PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE PADA WARMINDO KOSI

Nurlia Khairunnisa1*, Nadia Salwa Nabila2

, Aldilla Rizky Maulana

3

, Joko Pramono

4

Fakultas Ekonomi, Universitas Islam 45

nurliakhairunnisa86@gmail.com1

ABSTRACT

Instant noodles are a fast food that is liked by everyone, what's more, it has many flavors that make everyone love it. The purpose of this research is to analyze price and promotion variables in purchasing decisions. This study uses data directly by distributing questionnaires to respondents who shop at Warmindo Kosi. This type of research is non-probabilistic research using quantitative descriptive analysis. The object of this research is Warmindo Kosi. The sample used in this study consisted of 100 respondents and the data was processed using SPSS. The analysis technique used is the normality test, heteroscedasticity test, and hypothesis testing which includes the F test and T test. From the results of the t test that the price regression coefficient is -0.860, a significant level of 0.392 > 0.05 then Ho is accepted and Ha is rejected while the promotion coefficient obtained t count of 9.516 with a significant level of 0.00 <0.005 then Ho is rejected and Ha is accepted. It can be concluded that price has a negative and insignificant effect on purchasing decisions for noodle products at Warmindo Kosi, while promotion has a positive effect on purchasing decisions for noodle products at Warmindo Kosi.

Keywords: Price; Promotion; Purchase Decision.

ABSTRAK

Mie instan merupakan makanan cepat saji yang banyak disukai oleh semua orang, terlebih lagi mempunyai banyak varian rasa yang membuat semua orang menyukainya. Tujuan dari penelitian ini dibuat adalah untuk menganalisis variabel harga dan promosi dalam keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan data secara langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang berbelanja di Warmindo Kosi. Jenis penelitian ini adalah penelitian non probabilistik dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Obyek penelitian ini adalah Warmindo Kosi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 100 responden dan data diolah dengan SPSS. Teknik analisis yang digunakan adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji hipotesis yang meliputi uji F dan uji T. Dari hasil uji t bahwa koefisien regresi harga yaitu sebesar -0,860 tingkat signifikan 0,392 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak sedangkan koefisien promosi diperoleh t hitung sebesar 9,516 dengan tingkat signifikan 0,00 < 0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan, maka harga berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie pada Warmindo Kosi, sedangkan promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk mie pada Warmindo Kosi.

Kata Kunci: Harga; Promosi; Keputusan Pembelian.

(Received: 15-juli-2022; Reviewed: 20-juli-2022; Revised: tgl-agustus-2022;

Accepted: 18-september-2022; Published: 15-februari-2023)

(2)

Page 67 PENDAHULUAN

Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat memaksa para pengusaha untuk mencari strategi yang tepat untuk memasarkan produknya. Perusahaan mana pun dalam kategori apa pun harus cepat menyadari perubahan yang terjadi, dengan menetapkan orientasi kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Salah satunya yaitu bisnis mie instan, karena mie instan sangat populer dikalangan masyarakat terutama pada kalangan pelajar bahkan remaja. Dilansir dari data World Instant Noodles Association tahun 2022, mencatat bahwa industri makanan khususnya mie instan sangat digemari berbagai di dunia. Selain makanan tersebut mudah di masak, tentunya mempunyai citra rasa yang nikmat serta mempunyai harga yang terjangkau.

Meskipun demikian, mengkonsumsi mie instan yang berlebihan dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Tabel 1.

Data Negara Konsumsi Mie Instan Terbanyak di Dunia Tahun 2017 – 2021

Negara 2017 2018 2019 2020 2021

China 38,60 40,250 41,450 46,360 43,990 Indonesia 12,620 12,540 12,520 12,640 13,270 Vietnam 5,060 5,200 5,440 7,030 8,560

India 5,420 6,060 6,730 6,730 7,560 Sumber: World Instant Noodles Association, 2022

Berdasarkan tabel 1 diatas, di urutan pertama ada negara China masyarakatnya terbanyak mengkonsumsi mie instan di dunia tahun 2017-2021. Negara China/Hongkong mengalami penurunan mengkonsumsi mie instan pada tahun 2021 yaitu sebesar 43,990 juta porsi. Di urutan kedua negara Indonesia masyarakatnya masih banyak yang mengkonsumsi mie instan. Tahun 2021, negara Indonesia mengalami peningkatan signifikan dari 12,640 menjadi 13,270 juta porsi. Di urutan ketiga negara Vietnam mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2020 sebesar 7,030 menjadi 8,560 juta porsi pada tahun 2021. Di urutan keempat negara India mengalami peningkatan masyarakatnya dalam mengkonsumsi mie instan sebesar 6,730 pada tahun 2020 menjadi 7,560 juta porsi di tahun 2021.

Di Indonesia, produk mie instan sudah berdiri sejak tahun 1972 dan sudah tersebar ke seluruh Indonesia. Produk mie instan ini, dijual ke berbagai supermarket, agen dan lain sebagainya. Harga yang ditawarkan persatuan mie instan di supermarket, agen dan lain sebagainya terbilang sangat terjangkau. Kemudian, di Indonesia para pebisnis UMKM sebagian besar membuka usahanya berjualan mie instan. Walaupun harga mie instan di supermarket murah, tetapi warung mie masih banyak yang tumbuh, hal tersebut tidak membuat sebagian besar masyarakat beralih membeli mie instan ke supermarket. Di era sekarang ini, banyaknya UMKM yang membuka usahanya dengan nama Warmindo (Warung Makan Indomie). Salah satunya adalah Warmindo Kosi. Warmindo Kosi hadir di lingkungan masyarakat, terlebih di sekitar area kampus yang letaknya cukup strategis.

Lokasi Warmindo Kosi beralamat di Jl.Unisma RT.004/RW.009, Margahayu, Kec. Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat 17113. Berikut data penjualan Warmindo Kosi tahun 2020- 2022.

(3)

Hal.66 Tabel 2.

Data Penjualan Warmindo Kosi Tahun 2020 – 2022

2020 2021 2022

Jan 1.200.000 1.000.000 4.000.000

Feb 1.500.000 1.500.000 5.000.000

Mar 900.000 2.000.000 5.000.000

Apr 500.000 1.500.000 4.000.000

Mei 3.000.000 2.100.000

Jun 3.500.000 4.100.000

Jul 3.000.000 4.200.000

Agst 2.000.000 4.000.000

Sept 2.800.000 3.600.000

Okt 3.100.000 3.300.000

Nov 3.000.000 4.100.000

Dev 4.000.000 5.300.000

Total Rp4.100.000 Rp30.400.000 Rp48.700.000 Sumber: Hasil Wawancara Warmindo Kosi

Warmindo merupakan warung mie yang menawarkan berbagai macam pilihan mie instan yang langsung dimasak di tempat. Warmindo banyak digemari oleh masyarakat khususnya bagi kalangan mahasiswa dan pelajar, karena menyediakan bermacam makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau. Salah satunya warmindo kosi yang juga menawarkan aneka macam mie instan, minuman segar dan jajanan lainnya. Mie instan merupakan makanan yang sangat laku terjual di Warmindo Kosi.

Berdasarkan tabel 2 diatas terdapat data penjualan Warmindo Kosi dari tahun 2020 hingga 2022, yaitu harga penjualan semakin naik setelah covid-19 berlalu, selain itu masyarakat sudah mulai bebas berkumpul. Pada Data tersebut positif terdiri dari jumlah penjualan untuk setiap bulan dan juga menyajikan total penjualan untuk setiap tahunnya. Pada tahun 2020, penjualan Warmindo Kosi mulai dari Januari hingga April hanya sebesar Rp4.100.000.

Dikarenakan pada tahun 2020 total penjualan dalam setahun menurun,yang disebabkan adanya wabah Covid-19. Wabah ini menyebar dengan mudah jika masyarakat berinteraksi secara langsung dengan jarak yang cukup dekat. Dengan adanya wabah Covid-19 ini, semua masyarakat berdiam diri dirumah untuk mencegah penyebaran. Sehingga menyebabkan para pelanggan warmindo terus menurun. Sedangkan pada tahun 2021, penjualan mulai meningkat menjadi Rp30.400.000, hingga akhirnya pada tahun 2022 penjualan semakin meningkat menjadi Rp48.700.000.

Pendapatan pada Warmindo Kosi mengalami kenaikan yang cukup signifikan tetapi harga mie instan yang ditawarkan di warmindo kosi lebih mahal dibandingkan dengan harga mie instan di minimarket dan supermarket. Pada era sekarang, banyak warung yang menjualkan produk mie instan walaupun warung tersebut jaraknya berdekatan dengan minimarket dan supermarket yang juga menjual produk mie instan, akan tetapi hal tersebut tidak menjadi hambatan. Untuk persoalan mengapa warmindo kosi memiliki pendapatan penjualan yang semakin naik, dikarenakan berkaitan dengan segmentasi pasar tersebut yang memilih membeli mie instan di Warmindo Kosi yang siap saji, yang langsung dimasak oleh penjual dan dihidangkan dengan berbagai toping atau tambahan nasi, sedangkan di supermarket hanya menjual mie yang masih mentah. hal ini kembali lagi pada minat konsumen atau hanya karena keinginan ingin mengkonsumsi mie instan tanpa ribet, atau malas mengolahnya. Berikut daftar menu dan harga yang ditawarkan oleh Warmindo Kosi.

(4)

Page 69 Tabel 3.

Data Menu dan Harga Warmindo Kosi

No Daftar Menu Harga

Makanan:

1. Mie biasa 8.000

2. Mie telor 13.000

3. Sosis 2.000

4. Otak-otak 2.000

5. Kornet 2.000

6. Nasi putih 5.000

7. Ayam goreng 13.000

8. Tempe cabai 7.000

9. Telor bulat balado 8.000

10. Bubur kacang ijo 5.000

Minuman:

1. Tea jus/sejenisnya 3.000

2. Air mineral 5.000

3. Good day/nutrisari 5.000 Sumber: Hasil Wawancara Warmindo Kosi

Berdasarkan tabel 3 diatas, merupakan daftar menu dan daftar harga Warmindo Kosi.

Menu yang paling banyak disukai oleh konsmen yaitu mie instan yang setiap hari terjual 30-60 porsi. Menu makanan yang dijualkan pada Warmindo Kosi tentunya dapat mengenyangkan dan memiliki harga yang terjangkau. Hal tersebut dapat menarik pelanggan dan melakukan keputusan pembelian pada Warmindo Kosi. (Hastuti & Anasrullah, 2020) Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan dari berbagai tindakan yang dapat dipilih oleh konsumen dengan harapan pilihan tersebut akan menghasilkan keputusan terbaik.

(Pratiwi et al., 2021) Keputusan pembelian merupakan sikap dari seseorang untuk membeli serta menggunakannya baik berupa barang maupun jasa yang dianggap dapat memuaskan dirinya dan bersedia bertanggung jawab atas risiko yang akan terjadi. Merujuk pada (Kotler, P. & Keller, 2012) dalam (Cesariana et al., 2022) indikatorkeputusan pembelian yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.

Dalam indikator perilaku setelah pembelian, jika adanya persepsi negatif dari konsumen setelah membeli mie instan atau makanan lain di Warmindo Kosi , maka hal tersebut dapat membuat calon konsumen tidak ingin untuk membeli mie instan atau makanan lainnya di warmindo kosi. Sebaliknya dalam Persepsi positif dari konsumen setelah membeli mie instan atau makanan lain di Warmindo Kosi dapat menciptakan efek positif pada calon konsumen. Ketika calon konsumen melihat bahwa konsumen lain memiliki pengalaman positif dengan produk atau layanan Warmindo Kosi, mereka cenderung merasa lebih yakin dan percaya untuk mencoba produk atau layanan tersebut. Persepsi positif juga dapat meningkatkan kepuasan konsumen yang sudah ada, sehingga mereka akan menjadi pelanggan setia dan merekomendasikan Warmindo Kosi kepada orang lain.

Salah satu cara agar dapat menarik keputusan pembelian konsumen yaitu dengan adanya harga yang terjangkau. Menurut (Widayat & Yuniarsih, 2022) harga merupakan ukuran terhadap besar kecilnya nilai yang dapat memberikan kepuasan bagi seseorang terhadap produk yang dipilihnya.

Berdasarkan hasil perbandingan harga mie instan di Warmindo Kosi

dengan di supermarket atau minimarket, Warmindo Kosi memiliki harga yang lebih

mahal karena di warung tersebut selain konsumen membeli mie instan yang siap saji

dengan berbagai macam pilihan topping, warmindo juga menyediakan tempat yang

(5)

Hal.66

bersih dan rapi, sehingga konsumen merasakan kenyamanan. Sedangkan jika konsumen membeli mie instan dengan harga yang lebih murah di supermarket atau minimarket, konsumen hanya mendapatkan mie instan yang belum direbus.

(Pangastuti & Prastiti, 2019) dan (Puspita & Budiatmo, 2020) menyatakan bahwa harga mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Sementara (Prilano & Sudarso, 2020) dan (Batubara et al., 2022) menyatakan bahwa harga berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian.

Sangat menarik untuk meneliti harga karena perbedaan dalam penelitian ini.

Sementara cara lainnya untuk menarik keputusan pembelian konsumen yaitu dengan melakukan promosi. (Ernawati et al., 2021) promosi adalah kegiatan komunikasi antara penjual dan pembeli mengenai informasi tentang produk atau jasa untuk meyakinkan kembali produk atau jasa tersebut sehingga dapat mempengaruhi dan mendorong calon konsumen untuk melakukan pembelian produk atau jasa. Kegiatan proses mempromosikan suatu produk atau jasa bukan hal yang mudah, karena penjual harus membutuhkan perencanaan atau strategi promosi yang baik (Harahap & Luthfie, 2020). Jika sebuah tempat usaha sering melakukan promosi tentunya akan menarik perhatian konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Warmindo Kosi, Warmindo Kosi melakukan promosi melalui tampilan banner warmindo yang menarik, serta penyusunan meja atau lay-out dari warmindo yang sangat rapi dan bersih. Sehingga membuat konsumen tertarik untuk membeli produk di warmindo Kosi. Selain itu berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan pemilik Warmindo kosi, mengatakan bahwa promosi yang dilakukan lainnya yaitu dengan metode mulut ke mulut, hal ini dapat membuat kalangan mengenal Warmindo Kosi, dikarenakan banyak mendengar review dari pelanggan sebelumnya.

(Abdul et al., 2022) dan (Nurliyanti et al., 2022) menyatakan bahwa promosi memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Sementara (Garda et al., n.d.) dan (Putri et al., 2023) menyatakan bahwa promosi berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian. Dari perbedaan penelitian ini membuat promosi menarik untuk diteliti.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memahami harga terhadap keputusan pembelian dan promosi terhadap keputusan pembelian, serta memahami dan menganalisis keputusan pembelian harga dan promosi.

TINJAUAN PUSTAKA Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2016:177) dalam (Hakim, 2022) keputusan pembelian merupakan bagian dari perilaku konsumen yaitu tentang bagaimana seseorang untuk memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang atau jasa tersebut dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan menurut Kotler & Armstrong (2018, hlm.175) dalam (Dwijantoro et al., 2021) keputusan pembelian merupakan pembelian merek dimana konsumen sangat menyukai sebuah produk, namun ada 2 faktor yang dapat terjadi antara keputusan pembelian dengan niat membeli. Jadi kesimpulannya adalah bahwa dalam keputusan pembelian yaitu konsumen dapat mengambil keputusan atau menjatuhkan pilihan sesuai yang disukainya untuk melakukan pembelian akan kebutuhan atau keinginan konsumen tersebut.

Menurut (Kotler, P. & Keller, 2012) dalam (Cesariana et al., 2022) Indikator yang digunakan untuk mengukur keputusan pembelian adalah sebagai berikut: Dengan identifikasi masalah, konsumen dapat mengidentifikasi merek yang tepat untuk kebutuhannya. Pencarian informasi adalah informasi tentang merek melalui berbagai cara yang membantu konsumen menemukan manfaat merek tersebut. Penilaian alternatif merek yang paling cocok dibandingkan merek alternatif lainnya. Keputusan pembelian, yaitu keyakinan konsumen dalam memilih suatu produk atau jasa untuk mengambil keputusan merek. Perilaku setelah pembelian yaitu adanya persepsi positif dari konsumen setelah menggunakan produk atau jasa dari merek yang dipilih dan sudah dibelinya.

(6)

Page 71 Harga

(Kotler & Keller, 2016) dalam (Rizal & Irawan, 2020) Harga adalah bagian dari bauran pemasaran yang dapat menghasilkan pendapatan. Sedangkan menurut (Batubara et al., 2022) Harga adalah elemen bauran pemasaran yang harus dievaluasi terlebih dahulu oleh manajemen perusahan agar tidak berdampak buruk bagi perusahaan. Elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel adalah harga. Harga secara langsung dapat berdampak pada jumlah volume penjualan.

Jika suatu perusahaan menjualkan produk atau jasa dengan harga yang tinggi dan tidak sesuai dengan kualitasnya maka akan mempengaruhi penjualan pada perusahaan. Kesimpulannya, harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu barang atau jasa dengan mendapatkan atau merasakan manfaat dari suatu barang atau jasa tersebut.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012 : 314) dalam (Ekowati et al., 2020) menjelaskan ada empat indikator harga, yaitu : pertama, keterjangkauan harga yaitu konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan harga yang ditetapkan para konsumen banyak yang membeli produk. Kedua, harga sesuai kemampuan atau daya saing harga yaitu seringnya konsumen membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya.

Ketiga, kesesuaian harga dengan kualitas produk yaitu harga sering dijadikan sebagai dasar kualitas dari suatu produk. Keempat, kesesuaian harga dengan manfaat yaitu konsumen dapat membeli suatu produk jika terdapat manfaat lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya.

Promosi

Menurut Kotler & Keller (2016) dalam (Rukmayanti & Fitriana, 2021) promosi merupakan cara penjual mengkomunikasikan atau menginformasikan suatu produk atau jasake calon pembeli dengan tujuan agar calon pembeli berminat untuk membelinya. Sedangkan menurut (Sinurat et al., 2020) Bagi produsen, promosi adalah suatu aktivitas untuk memberitahukan produk atau jasa dengan merangkul konsumen untuk membeli serta menghimbau para konsumen agar tidak melupakan produk. Sementara bagi konsumen, promosi adalah komunikasi di antara 2 orang yaitu penjual dan pembeli. Jadi kesimpulan dari promosi adalah bagaimana cara si penjual untuk mempromosikan produknya seperti membujuk, menyampaikan informasi mengenai manfaat, kualitas dan lain sebagainya kepada konsumen agar konsumen mau membelinya.

Kotler dan Keller (2016:272) dalam (Hasa Miva & Rismawati, 2022) mengemukakan bahwa dalam promosi terdapat dimensi-dimensi yang menjadi suatu ciri dari variabel promosi yang dijadikan sebagai hal-hal yang membentuk variabel promosi, Indikator-indikator promosi meliputi: Pesan promosi sebagai tolok ukur seberapa baik pesan promosi dijalankan dan dikomunikasikan kepada pembeli potensial. Kedua, media promosi adalah media yang digunakan perusahaan untuk mempromosikan penjualan. Ketiga, waktu promosi adalah lamanya waktu perusahaan menjalankan promosi. Keempat, frekuensi promosi adalah banyaknya kegiatan promosi yang dilakukan secara bersamaan oleh media penjualan.

Hubungan Antar Konsep

Hubungan Harga terhadap Keputusan Pembelian

Menurut (Luthfia & Maya, 2022) Harga adalah sejumah nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang konsumen inginkan serta dapat menggunakan manfaat dari barang atau jasa tersebut. Dengan adanya sebuah harga yang terjangkau maka dapat meningkatkan keputusan pembelian pada suatu produk tersebut.

Pengaruh positif harga terhadap keputusan pembelian didukung oleh penelitian terdahulu dari (Pangastuti & Prastiti, 2019) dan (Puspita & Budiatmo, 2020). Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

(7)

Hal.66 H1: Diduga harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hubungan Promosi terhadap Keputusan Pembelian

Promosi merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran, kejelian dalam berpromosi dan penentuan kebijakan budget promosi yang tepat dapat menentukan berhasil atau tidaknya penjualan suatu produk maupun jasa dalam pemasaran (Agatha et al., 2020). Dengan adanya kegiatan promosi pada suatu toko maka dapat meningkatkan keputusan pembelian.

Pengaruh positif promosi terhadap keputusan pembelian didukung oleh penelitian terdahulu dari (P. E. Yudha, 2019) dan (Abdul et al., 2022). Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:

H2: Diduga promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian hubungan antar variabel di atas, maka kerangka pemikiran dikemukakan sebagai berikut:

Hipotesis:

H1 : Diduga harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

H2 : Diduga promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

METODE PENELITIA Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi pada Warmindo Kosi yang beralamat di di Jl.Unisma RT.004/RW.009, Margahayu, Kec. Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat 17113. Dan yang menjadi objek pada penelitian ini adalah konsumen Warmindo kosi. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 06 April 2023 sampai dengan 27 mei 2023.

Jenis Penelitian Harga (X1) Indikator :

1. Keterjangkauan harga

2. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga

3. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

4. Kesesuaian harga dengan manfaat

Promosi (X2) Indikator :

1. Pesan promosi 2. Media promosi 3. Waktu promosi 4. Frekuensi promosi

Keputusan Pembelian (Y) Indikator :

1. Pengenalan masalah 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternative 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku setelah pembelian

(8)

Page 73

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode kuantitatif.

Menurut Arikunto (2002) dalam penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasil datanya. Dalam penelitian kuantitatif, permasalahan yang diajukan oleh peneliti harus sudah jelas, sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan. Penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi

SPSS for windows

(Sugiyono, 2012:31) Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas yaitu harga dan promosi dengan variabel terikat yaitu keputusan pembelian konsumen pada Warmindo Kosi.

Populasi dan Sampel

Menurut arikunto (2002:18) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi merupakan objek penelitian yang akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian tersebut. Dalam penelitian ini populasi adalah konsumen pada Warmindo Kosi. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dapat dipakai untuk menyimpulkan populasi, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling, di mana jumlah populasinya tidak diketahui., Penentuan jumlah sampel minimal pada penelitian ini mengacu pada pernyataan Hair et al., (2010) bahwa banyaknya sampel sebagai responden harus disesuaikan dengan banyaknya indikator pertanyaan yang digunakan pada kuesioner, dengan asumsi n x 5 observed variable (indikator) sampai dengan n x 10 observed variable (indikator). Indikator dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Total pertanyaan dalam penelitian ini adalah 13 pertanyaan, sehingga minimal ukuran sampel penelitian ini adalah 13 x 5 = 65. Jadi jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 responden, karena sudah melewati batas minimal.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data dan informasi yang tepat dan akurat sesuai dengan permasalahan penelitian menggunakan metode sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan penelitian langsung untuk melihat kondisi lingkungan di lokasi penelitian. Dalam metode ini, peneliti melakukan observasi langsung terhadap objek penelitian yaitu pengamatan langsung terhadap aktivitas perdagangan di Warmindo Kosi.

2. Kuesioner

Daftar pertanyaan adalah teknik pengumpulan data yang paling efektif dan efisien ketika peneliti mengetahui dan memahami variabel yang diukur. Responden baik setuju maupun tidak setuju. Menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh Mahasiswa Universitas islam 45 Bekasi dan konsumen yang terpilih sebagai responden pada penelitian ini.

Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini berasal dari:

1. Data Primer

Yakni informasi yang diperoleh langsung dari responden terpilih di lokasi penelitian.

Pada penelitian ini informasi dasar diperoleh dengan cara memberikan kuesioner dengan mengajukan sejumlah pertanyaan mengenai kualitas produk, harga, dan promosi dari

(9)

Hal.66 produk mie yang dijual di Warmindo Kosi

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang tidak dapat diakses langsung oleh peneliti. Data bersumber dari jurnal, dokumen, dan buku yang diteliti melalui web untuk mendukung penelitian.

Model dan Instrumen Penelitian

Penelitian ini di desain sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan 3 variabel, variable dependentnya adalah Keputusan Pembelian. Variabel independentnya Harga, Promosi serta interksi antara variable Harga dan Promosi tersebut.

Adapun model penelitiannya adalah:

Y = a + X₁ + X₂ + e Dimana:

Y : Variabel Keputusan Pembelian X1 : Variabel Harga

X2 : Variabel Promosi a : Konstanta e : Standar error

Pengolahan data dalam membuktikan hipotesis, pada penelitian ini akan digunakan rige regretion, dari analisis regresi berganda.

Cara Analisis Data Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas ada dua cara yaitu , analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik dapat didetrksi dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

Sedangkan analisis statistik mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dengan analisis grafik dan uji statistik.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu observasi ke observasi yang lain. Dalam menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan memeriksa pola grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID untuk pola sumbu y yang merupakan nilai perkiraan dan sumbu x adalah residual dari (perkiraan Y - Y aktual) yang sudah di studentized.

Uji Hipotesis

Penelitian menggunakan uji hipotesis dengan analisis uji F (Anova) dan uji t sebagai berikut :

Uji F (Anova)

Uji F anova bertujuan untuk semua variabel independen secara bersamaan mempengaruhi variabel dependen. Pada tabel anova, menggunakan analisis F melalui kriteria pada variabel dependen, yaitu:

a. Quick Look,

apabila Ho lebih kecil dari nilai F maka akan adanya penolakan

(10)

Page 75

pada tingkatan kepercayaan sebanyak 5%. Oleh karena itu, kita harus terima hipotesis alternatif, yang menerangkan bahwasanya seluruh variabel independen secara berbarengan dan signifikan memengaruhi variabel dependen.

b.

Membandingkan nilai F berdasarkan pada tabel dengan nilai F dari keluaran perhitungan. Jika nilai pada F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Uji Signifikansi (Uji t)

Pada Uji t harus membuktikan seberapa banyak adanya pengaruh pada variabel independen secara individual dalam menjelaskan pada variabel dependen.

Dalam uji t adapun cara melakukannya, yaitu:

a. Quick Look, bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain harus menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual memengaruhi variabel dependen.

b. Apabila nilai t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan dengan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual memengaruhi variabel dependen.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Ada dua cara yang digunakan untuk uji normalitas, yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Di bawah ini adalah tabel uji normalitas dengan cara analisis grafik.

Gambar 1.

Uji Normalitas

Sumber: Diolah menggunakan IBM SPSS versi 25

Dengan demikian pada tampilan Normal Probability plot, tampak adanya sejumlah titik-titik mendekati grafik histogramnya. Maka dari itu, kesimpulan yang didapat bahwasanya data terdistribusi normal karena data mendekati grafik normalnya.

(11)

Hal.66 Uji Heteroskedastisitas

Gambar 2.

Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Diolah menggunakan IBM SPSS versi 25

Menunjukkan bahwa titik-titik tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y terdapat suatu pola yang tidak jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti terjadi tidak heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga layak digunakan untuk memprediksi keputusan pembelian berdasarkan variabel yang memengaruhinya, yaitu harga, serta promosi.

Deskripsi Hasil Pengujian Statistik

Tabel 4.

Hasil Analisis yang Dimasukan/Dikeluarkan Variabes Entered/Removeda

Variables Entered/Removeda Model Variables

Entered

Variables Removed

Method 1 promosi (x1),

harga (x2)b

. Enter a. Dependent Variable: keputusan pembelian(Y) b. All requested variables entered.

Sumber: Diolah menggunakan IBM SPSS versi 25

Dalam analisis regresi berganda tidak terdapat variabel yang dikeluarkan karena metode yang digunakan adalah enter bukan

stepwise atau remove. Berarti kedua

variabel bebas yaitu harga dan promosi dimasukan dalam analisis regresi berganda.

Koefisien Determinasi (R)

Tabel 5.

Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,702a ,493 ,482 2,88139

a. Predictors: (Constant), promosi (x1), harga (x2)

(12)

Page 77 Sumber: Diolah menggunakan IBM SPSS versi 25

Pada kolom R , nilai koefisien korelasi berganda sebesar 0,703 menunjukan adanya hubungan korelasi yang positif yang termasuk dalam kategori kuat antara variabel harga dan promosi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang relatif besar terhadap keputusan pembalian.

Pada kolom R Square , bahwa harga dan promosi secara bersama-sama memiliki pengaruh 49,3% terhadap keputusan pembeli di Warmindo Kosi, sedangkan sisanya 50,7%

dipengaruhi oleh faktor lain Uji Hipotesis

Uji F (Anova)

Tabel 6.

Uji F (Anova) ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1 Regressio n

781,664 2 390,832 47,074 ,000b

Residual 805,336 97 8,302

Total 1587,000 99

a. Dependent Variable: keputusan pembelian(Y) b. Predictors: (Constant), promosi (x1), harga (x2)

Sumber: Diolah menggunakan IBM SPSS versi 25

Pada Uji F dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Didapat bahwa nilai F hitung sebesar 47,074 dengan signifiksnsi 0,000. Karena F hitung = 47,074 lebih besar dari F tabel (a= 0,05 ; df1= 2 ; df2= 97) = 3,09 (47,074 > 3,09) serta nilai signifikan lebih kecil dari nilai standar error (0,000 < 0,05) maka dengan itu Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel harga dan promosi bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Uji t (Signifikansi)

Tabel 7.

Uji t (Signifikansi) Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 17,387 3,067 5,668 ,000

harga (x2) -,044 ,051 -,063 -,860 ,392

promosi (x1)

,768 ,081 ,692 9,516 ,000

a. Dependent Variable: keputusan pembelian(Y)

Sumber: Diolah menggunakan IBM SPSS versi 25

Pada kolom unstandardized coefficients B diperoleh koefisien regresi tiap variabel independen, yaitu nilai constant sebesar 17,387, koefisien harga sebesar -0,044, promosi sebesar 0,768. Sehingga diperoleh model persamaan regresi linear berganda yaitu :

Y = a + ₁X₁ + ₂X₂ + e Y= 17,387 +0,7

6

8

X

1 +

-0,044

X2 + e

(13)

Hal.66 Hasil persamaan analsis regesi linier berganda dapat dipaparkan melalui pernyataan sebagai berikut :

a. Konstanta a sebesar 17,387 menyatakan jika tidak ada harga dan promosi maka keputusan pembelian sebesar 17,387.

b. Berdasarkan analisis regresi diperoleh nilai koefisien harga sebesar -0,044 dengan tingkat signifikan 0,392 ( lebih besar dari 0,05) kesimpulan yang didapat adalah harga terhadap keputusan pembelian memiliki pengaruh negatif.

c. Pada promosi terdapat nilai koefisien yaitu sebesar 0,768 dengan tingkat signifikan 0,000 (lebih kecil dari 0,05) kesimpulan yang didapat bahwa promosi terhadap keputusan pembelian memiliki pengaruh positif signifikan.

Hasil uji t dibawah ini, yaitu :

a. Nilai t hitung konstanta yaitu 5,668 tingkat signifikan 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima jadi adanya konstanta signifikan dan dapat digunakan dalam memprediksi keputusan pembelian.

b. Koefisien regresi harga yaitu -0,860 tingkat signifikan 0,392 > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau signifikan.

c. Koefisien promosi diperoleh t hitung sebesar 9,516 dengan tingkat signifikan 0,00 <

0,005 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan uraian tersebut, kesimpulan yang didapatkan adalah pada variabel independen (harga) adanya pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian dan variabel independen (promosi) adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie pada Warmindo Kosi.

Pembahasan

Pengaruh Harga (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Harga berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie pada warmindo kosi, dengan dibuktikan dari nilai koefisien harga yaitu -0,044 dengan tingkat signifikan 0,392 artinya nilai koefisiensi harga lebih besar dari 0,05. Berarti, pada variabel harga X1 terjadi kenaikan, oleh sebab itu kepuasan konsumen Y terjadi penurunan yaitu sekitar 0,044 atau 4,4% koefisien bernilai negatif antara harga X1 dan keputusan pembelian Y memiliki hubungan negatif. Sehingga jika terjadi kenaikan harga maka keputusan pembelian akan menurun.

Seperti yang diketahui bahwa produk mie instan sangat mudah ditemukan di supermarket yang lokasinya sangat berdekatan dengan pemukiman warga. Kondisi inilah yang diduga bahwa harga berpengaruh negatif pada keputusan pembelian. Dengan demikian, pembelian di Warmindo Kosi bukan suatu hal yang istimewa, tetapi hanya sekedar hobi makan mie instan saja.

Pengaruh Promosi (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Promosi berpengaruh positif secara signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie pada Warmindo Kosi, hal tersebut dapat diperlihatkan dari hasil uji t diperoleh t hitung X2 yaitu 9,516 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari standar error yang ditentukan 0,05 bentuk pengaruh positif dikarenakan nilai koefisien regresi promosi sebesar 0,768. Oleh karena itu adanya hubungan signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian. Jika menginginkan adanya peningkatan keputusan pembelian pada produk mie,

(14)

Page 79 salah satu yang diperlukan adalah promosi yang menarik agar calon konsumen tertarik melakukan pembelian.

Pengaruh Harga (X1) dan Promosi (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh nilai koefisien b1 yaitu -0,044 dan b2 0,768 yang bernilai positif sehingga dapat diambil kesimpulan harga (X1) mempunyai pengaruh negatif dan tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y). Sementara itu, promosi (X2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian (Y). sehingga pada variabel harga berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian dan variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk mie pada Warmindo Kosi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa kesimpulan :

1. Variabel harga berpengaruh negatif dan tidak signifikan sehingga tidak mempengaruhi keputusan pembelian mie pada warmindo kosi.

2. Variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan sehingga berpengaruh terhadap keputusan pembelian mie pada warmindo kosi.

Selain itu berdasarkan uji T, menunjukkan bahwa harga berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian. Sedangkan promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu kesimpulan yang didapatkan dari hasil mengolah data dan menganalisis, bahwasanya jika warmindo kosi melakukan kenaikan terhadap harga produk mie instan yang ditawarkan maka keputusan pembelian mengalami penurunan, tentunya konsumen lebih tertarik membeli mie instan di supermarket dengan harga yang lebih terjangkau. Dan jika warmindo melakukan promosi yang maksimal maka keputusan pembelian produk mie instan akan mengalami peningkatan.

SARAN

Bahwa dari hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh harga dan promosi terhadap keputusan pembelian produk mie pada warmindo kosi masih memiliki kekurangan sehingga peneliti memberikan saran antara lain:

Variabel harga (X

1

) pada Warmindo Kosi sebaiknya menawarkan harga produk yang sesuai dengan kualitasnya. Selain itu dengan menawarkan harga yang murah dengan kualitas yang baik serta dengan menawarkan berbagai toping akan menarik para konsumen untuk membeli mie di Warmindo Kosi.

Variabel promosi (X

2

) pada Warmindo Kosi harus ditingkatkan promosi nya dengan terus menerus melakukan promosi dan melakukan penyebaran pamflet di media sosial seperti wa, instagram, facebook dan lain-lain. Hal ini terdapat pada indikator promosi dengan pernyataan promosi yang diberikan kualitasnya sesuai dengan produk yang dibeli konsumen, maka disarankan Warmindo Kosi ini dapat melakukan evaluasi terhadap produk yang dibuat secara langsung agar lebih menarik dan di tambahkan didalam nya berbagai macam topping hal ini akan membuat para konsumen tertarik membeli di Warmindo Kosi

(15)

Hal.66

Variabel keputusan pembelian (Y) pada Warmindo Kosi. Sebaiknya mengevaluasi produk yang akan diberikan agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, selain itu juga dengan memberikan senyuman atau penghormatan pasca pembelian kepada konsumen sehingga akan menarik minat konsumen untuk selalu membeli di Warmindo Kosi. Selain itu dengan mengevaluasi keputusan pembelian pasca membeli produk di Warmindo Kosi apakah konsumen tertarik untuk datang kembali, dengan memberikan beberapa pertanyaan agar mendapatkan masukan atau saran dari para konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, M., Septyadi, K., Salamah, M., & Nujiyatillah, S. (2022). Literature Review Keputusan Pembelian Dan Minat Beli Konsumen Pada Smartphone : Harga Dan Promosi. 3(1), 301–

313.

Cesariana, C., Juliansyah, F., & Fitriyani, R. (2022). Model Keputusan Pembelian Melalui Kepuasan Konsumen Pada Marketplace : Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan ( Literature Review Manajemen Pemasaran ). 3(1), 211–224.

Ernawati, R., Dwi, A. B., & Argo, J. G. (2021). Analisis Pengaruh Promosi , Harga , dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Situs E-commerce Zalora di Jakarta. 4(2), 200–218.

Garda, G., Hartono, U., Najmudin, M., & Manajemen, P. S. (n.d.). No Title.

Harahap, R. A., & Luthfie, I. H. (2020). Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Indihome Tahun 2020 ( Studi Kasus : Telkom Cijawura ) The Influence Of Sales Promotion On Decisions To Purchase Indihome Products In 2020 ( Case Study : Telkom Cijawura ). 6(2), 1341–1346.

Harga, P., Produk, K., & Promosi, D. A. N. (2021). Terhadap Keputusan Pembelian Marketplace Shopee.

Keputusan, Terhadapkeputusan, T., Konsumen, P., Instan, M. I. E., Sedap, M., Desa, D. I., Estate, M., Konsumen, P., Instan, M. I. E., Sedap, M., Desa, D. I., & Estate, M. (2020).

Pengaruh*Perilaku*Konsumen..Dan Promosi ‘ Terhadap ^ Keputusan ~ Pembelian Konsumen .. Mie .. Instan ‘ Merek Sedap Di Desa Medan Estate Riomas Sinurat 1 , Jefri Sinurat 2. 17(2), 191–197.

Luthfia, Z., & Maya, S. (2022). Strategic : Journal of Management Sciences Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada MSGLOW Skincare. 2, 39–44.

Merek, P. E., Dan, H., & Terhadap, P. (2022). ( Studi Kasus Masyarakat Kota Bogor ). 14(1).

Nurliyanti, N., Susanti, A. A., & Hadibrata, B. (2022). Pengaruh Harga , Promosi Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian ( Literature Review Strategi Marketing Manajement ). 2(2), 224–232.

Pangastuti, J., & Prastiti, E. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Pada Counter Wardah Di Borobudur Kediri. 2, 69–84.

Pembelian, K., Produk, K., Whitening, S., Kasus, S., Uin, F., & Utara, S. (2022). Al-Kharaj : Jurnal Ekonomi , Keuangan & Bisnis Syariah Pengaruh Promosi , Kualitas Produk dan

(16)

Page 81 Harga terhadap Al-Kharaj : Jurnal Ekonomi , Keuangan & Bisnis Syariah. 4(5), 1327–

1342. https://doi.org/10.47467/alkharaj.v4i5.931

Pratiwi, N. K. S., Suartina, I. W., & Sugianingat, I. A. P. W. (2021). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Bauran Pemasaran Dan Citra Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Mcdonald’s Di Kota Denpasar. Widya Amrita, 1(1), 94–114.

https://doi.org/10.32795/widyaamrita.v1i1.1152

Prilano, K., & Sudarso, A. (2020). Pengaruh Harga , Keamanan dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Lazada. 1(1), 1–10.

Produk, P., Eleven, P., & Bengkulu, C. (2020). Jurnal ilmiah akuntansi, manajemen & ekonomi islam (jam-ekis) volume 3, no. 1, januari 2020. 3(1), 251–252.

Produk, P. K., Dan, H., & Terhadap, P. (n.d.). Malkhan Arfin Hakim Heru Suprihhadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ( STIESIA ) Surabaya.

Puspita, C. M., Budiatmo, A., Bisnis, D. A., & Diponegoro, U. (n.d.). Pendahuluan Kerangka Teori. IX(Iii), 268–275.

Rizal, M., & Irawan, N. (2020). Pengaruh Kualitas Produk , Harga Dan Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pt . Satria Nusantara Jaya. 05.

Terhadap, I., Pembelian, K., & Nct, M. (2023). Journal of Applied Business Administration.

Maret, 1–8.

Yudha, E. (2020). Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian. 8(2), 99–102.

Yudha, P. E. (2019). JURNAL FOKUS, Volume 9, Nomor 1 Maret 2019. 9, 64–75.

Referensi

Dokumen terkait

Deskripsi ini memungkinkan untuk perumusan hipotesis pertama: H1: word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Promosi adalah