• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR (STUDI PADA BPK – RI PERWAKILAN DIY)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR (STUDI PADA BPK – RI PERWAKILAN DIY)"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

1

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

Sistematika Laporan

7

  • Landasan Teori
    • Teori Atribusi
    • Opini Auditor
    • Independensi Auditor
    • Keahlian
    • Skeptisme Profesional
  • Kajian Terdahulu
  • Hipotesis Penelitian
  • Model Penelitian

Teori atribusi digunakan dalam penelitian ini karena akan melakukan kajian empiris untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor seperti independensi auditor, keahlian auditor, dan skeptisisme profesional auditor terhadap keakuratan pemberian opini auditor pada perwakilan BPK RI DIY untuk ditentukan. Ketika menyatakan pendapat atas kewajaran suatu laporan keuangan, seorang akuntan harus mempunyai skeptisisme profesional untuk memutuskan benar atau tidaknya hal tersebut. Skeptisisme profesional merupakan sikap yang mencakup pikiran yang selalu bertanya dan selalu waspada terhadap keadaan yang mungkin mengindikasikan kemungkinan terjadinya salah saji, termasuk sikap kritis dalam mengevaluasi bukti audit (Hery, 2018).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap kritis profesional, situasi audit, etika, pengalaman dan keahlian audit akuntan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebenaran penerbitan opini audit, baik secara parsial maupun simultan. Penelitian yang dilakukan Kurniawan dan Arifin (2018) memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap keakuratan opini auditor. Hal ini didukung oleh penelitian Herfyadie (2019) yang menunjukkan bahwa keahlian mempunyai pengaruh positif terhadap keakuratan penerbitan laporan akuntan.

18 Satiman dan Suparmin (2021) mengemukakan pada penelitian sebelumnya bahwa skeptisisme profesional berpengaruh signifikan terhadap keakuratan pemberian opini akuntansi.

Tabel 2.1Kajian Terdahulu
Tabel 2.1Kajian Terdahulu

18

  • Jenis Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Definisi dan Pengukuran Variabel
  • Teknik Analisis Data

Variabel independen dalam penelitian ini adalah independensi sistem, keahlian dan skeptisisme profesional, dan variabel dependennya adalah keakuratan opini auditor. Berdasarkan Tabel 4.11, nilai adjust R-square (R2) sebesar 0,789 atau 78,9% variabel independen yaitu independensi, keahlian dan skeptisisme profesional dapat menggambarkan keakuratan opini auditor. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah independensi, keahlian, dan skeptisisme profesional, dan variabel dependennya adalah keakuratan opini auditor.

Nilai konstanta sebesar 0,643 yang menunjukkan bahwa nilai variabel dependen (Y) yaitu ketepatan pemberian opini auditor jika ketiga variabel independen yaitu independensi, keahlian dan skeptisisme profesional diasumsikan bernilai 0,55. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herfyadie (2019) yang hasil analisisnya menunjukkan bahwa independensi tidak berpengaruh positif terhadap keakuratan opini auditor. Hesty (2018) yang hasil analisisnya menunjukkan bahwa keahlian berpengaruh positif terhadap keakuratan opini auditor.

BPK RI Perwakilan DIY dapat terus meningkatkan independensi auditornya sehingga kedepannya dapat menjaga keakuratan pemberian opini auditor. Perwakilan BPK RI DIY dapat terus meningkatkan kemampuan auditornya sehingga kedepannya dapat menjaga keakuratan pemberian opini auditor. BPK RI Perwakilan DIY dapat terus meningkatkan skeptisisme profesional para auditornya agar kedepannya dapat menjaga keakuratan pemberian opini auditor.

Pengaruh skeptisisme profesional auditor, situasi audit, etika profesi, pengalaman dan keahlian auditor terhadap keakuratan pemberian opini audit oleh akuntan publik. Pengaruh skeptisisme profesional, pengalaman kerja, kode etik, keahlian audit dan independensi terhadap keakuratan pemberian opini audit. Pengaruh skeptisisme profesional, independensi, etika dan pengalaman auditor terhadap keakuratan pemberian opini auditor (studi empiris pada auditor Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta).

Pengaruh pengalaman, keahlian, situasi audit, etika dan gender terhadap keakuratan pemberian opini auditor melalui sikap skeptis. PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KEAKURATAN PENDAPAT AUDITOR (SURVEI BPK – PERWAKILAN RI DIY).

Tabel 3.1 Indikator Independensi Auditor
Tabel 3.1 Indikator Independensi Auditor

30

Profil Instansi Magang

  • Visi dan Misi Instansi
  • Struktur Organisasi Instansi

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) merupakan lembaga senior negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang mempunyai kewenangan mengkaji pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara. Dalam melaksanakan tugasnya, BPK bebas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dalam melakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara. 31 Perwakilan Provinsi BPK DIY berada di bawah AKN V dan bertanggung jawab kepada Anggota V BPK melalui Kepala Pemeriksa Keuangan Negara V.

BPK Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bertugas melakukan peninjauan terhadap pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah pada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, kota/kabupaten di DIY, BUMD dan instansi terkait di dalam entitas, termasuk melakukan pemeriksaan yang ditugaskan oleh AKN dan Auditor Utama Badan Pemeriksa Keuangan. penyelidikan. Menjadi lembaga pemeriksa terpercaya yang berperan aktif dalam terselenggaranya pengelolaan keuangan negara yang bermutu dan bermanfaat untuk mencapai tujuan negara.

Aktivitas Magang

Pada awal pelaksanaan magang di BPK RI, perwakilan DIY yaitu penulis memperkenalkan diri kepada lingkungan lembaga atau badan BPK dan memperkenalkan diri kepada mentor pada bagian sub auditor yaitu Ibu Farida Sofia Irawati yang akan membimbing penulis selama pelaksanaan kegiatan program magang. Tugas awal yang diberikan adalah mempelajari Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan juga membuat rangkuman pada kajian rutin pada hari Selasa. Pada minggu kedua, penulis memberikan pemaparan tentang SPKN kepada mentor yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Selain tugas tersebut, penulis juga ditugaskan untuk membantu memeriksa dan mencocokkan data entitas audit (Inspecting Entity Data). 34 Kemudian pada minggu ketiga penulis ditugaskan untuk membuat resume terkait SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik), menganalisis perbandingan perbedaan SPAP dan SPKN, merangkum data bantuan sosial pemerintah kota Yogyakarta, mencocokkan pendataan dan pengecekan data nama lengkap dan jabatan pimpinan DPRD beserta jajarannya, membuat desain sampul buku data Badan Pemeriksa Tahun 2022, merancang buku IHPD tahun 2020 dan melakukan pengujian terhadap aplikasi SAPA BPK yang dikembangkan oleh bagian IT BPK. Pada minggu terakhir bulan September penulis melanjutkan tugas penyusunan buku IHPD, pembetulan dokumen data badan pemeriksa dan pembuatan resume PSAP No.

Pada minggu pertama dan kedua bulan Oktober penulis melanjutkan tugas terkait perancangan buku IHPD, pembuatan rangkuman PSAP 03, PSAP 04, PSAP 05, PSAP 06 dan PSAP07. Tugas yang dilakukan penulis selama berada di bagian humas adalah melakukan inventarisasi aset buku yang ada di perpustakaan BPK RI Perwakilan DIY. Pengambilan stok memakan banyak waktu, karena pada saat stok penulis harus memasukkan data buku sesuai nomor induk dan memberikan nomor BMN yang ada karena buku yang ada di perpustakaan adalah BMN (Barang Milik Negara).

Pada awal bulan hingga minggu ketiga bulan November, penulis ditugaskan untuk mengklasifikasikan buku berdasarkan buku masing-masing. 35 komponen serta membantu mencocokkan data lima komponen dari pusat dengan data perpustakaan BPK Perwakilan DIY. Sementara itu, pada pertengahan bulan November minggu keempat hingga berakhirnya masa magang pada tanggal 5 Desember, penulis bertugas membuat Proposal Perencanaan Ujian (P2) terkait LKPD serta membuat rangkuman pengunjung perpustakaan dan menyimpulkan dengan ditariknya magang di BPK RI Perwakilan DIY.

Membuat CV SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan) terkait PSAP 01-Penyajian Laporan Keuangan dan PSAP 02-Laporan Realisasi Anggaran. Menyelesaikan 30 soal PSAP 07 dan 13 soal Bultek 18 agar penulis mendapat gambaran untuk memahami PSAP 07 dan Bultek 18.

Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Magang  Minggu
Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Magang Minggu

Hasil Analisis

46 Berdasarkan hasil tabel 4.6 diatas terlihat hasil koefisien korelasi setiap pertanyaan pada variabel independensi, keahlian, skeptisisme profesional dan ketepatan dalam memberikan opini audit mempunyai nilai lebih besar dari tabel 0,334, sehingga seluruh pertanyaan pada tabel 4.6 diatas kuesioner valid. Berdasarkan informasi uji reliabilitas pada Tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa variabel dalam penelitian ini yaitu Independensi, Keahlian, Skeptisisme Profesional dan Ketepatan dalam memberikan opini akuntan mempunyai skor diatas ambang batas Cronbach’s Alpha >. Nilai koefisien independensi variabel independen (X1) sebesar 0,106 yang dapat diartikan bahwa setiap peningkatan independensi sebesar 1 poin maka keakuratan mengeluarkan opini audit meningkat sebesar 0,106.

Nilai koefisien variabel independen Keahlian (X2) sebesar 0,509 yang dapat diartikan bahwa setiap peningkatan 1 poin pada variabel keahlian maka keakuratan pemberian opini auditor akan meningkat sebesar 0,509. Nilai koefisien variabel independen skeptisisme profesional (X3) sebesar 0,378 yang dapat diartikan bahwa setiap peningkatan 1 poin pada variabel skeptisisme profesional maka keakuratan pendapat akuntan meningkat sebesar 0,378. Nilai koefisien hasil uji T variabel independen skeptisisme profesional sebesar 0,378 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen skeptisisme profesional berpengaruh positif terhadap variabel dependen dan mempunyai nilai signifikan sebesar 0,090.

Independensi akuntan sudah baik, namun hasil pengolahan data menunjukkan independensi tidak berpengaruh terhadap kebenaran pendapat akuntan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin baik keahlian seorang akuntan maka akan semakin akurat penilaian akuntan tersebut. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang disampaikan di atas diperoleh informasi bahwa variabel skeptisisme profesional berpengaruh negatif.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sunarsih dkk (2021) yang hasil analisisnya menunjukkan bahwa skeptisisme profesional tidak memberikan pengaruh positif terhadap keakuratan penerbitan opini auditor. Sekalipun skeptisisme profesional auditor BPK RI Perwakilan DIY baik atau tinggi, belum tentu mempengaruhi kebenaran opini auditor. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi BPK RI Perwakilan DIY untuk menjaga dan terus meningkatkan penyampaian opini auditor dengan menjaga dan terus menerapkan dengan baik sikap independensi, keahlian dan skeptisisme profesional. Pengaruh Independensi, Keahlian Dan Pengalaman Audit Terhadap Keakuratan Pemberian Opini Audit Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Saat ini saya sedang mengerjakan Penelitian Tugas Akhir untuk Magang di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan D.I.Y dengan judul “PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN DAN SKEPTISME PROFESIONAL TERHADAP KETEPATAN MEMBERIKAN PENDAPAT AUDITOR (BPKST) – RI WAKIL DIY )". 4 Dalam melakukan audit, saya menerapkan sikap skeptisisme profesional dengan tidak cepat menerima bukti-bukti yang ada.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

57

Kesimpulan

Implikasi

Saran

Peneliti selanjutnya boleh menggunakan atau menambahkan variabel lain di luar variabel penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini.

Keterbatasan Penelitian

Terdapat perbedaan hasil akhir penelitian khususnya mengenai variabel independen independensi dan skeptisisme profesional yang bertentangan dengan hipotesis yang dirumuskan di awal. Hasil ini mungkin memerlukan pemeriksaan ulang bagi peneliti masa depan yang membahas topik serupa. . Pengaruh profesionalisme, independensi, kompetensi dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung. Pengaruh tekanan waktu, independensi, skeptisisme profesional dan pengalaman kerja terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan.

Kriteria responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: Auditor yang saat ini bekerja di BPK RI Perwakilan DIY. Adapun segala informasi terkait identitas dan jawaban responden yang telah diberikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan sebagai bahan penelitian ini. 2 Skeptisisme profesional seorang auditor melibatkan pikiran yang selalu mempertanyakan dan mengevaluasi secara kritis bukti audit.

5 Menurut saya, auditor harus memiliki skeptisisme profesional, terutama dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit. 4 Auditor memutuskan hasil audit atau opini audit berdasarkan fakta yang ditemui dalam proses audit. 5 Sebagai auditor, saya selalu

Gambar

Tabel 2.1Kajian Terdahulu
Gambar 2.1 Model Penelitian
Tabel 3.1 Indikator Independensi Auditor
Tabel 3.2 Indikator Keahlian Auditor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Eko Ferry Anggriawan 2014 Pengaruh Pengalaman Kerja, Skeptisme Profesional Dan Tekanan Waktu Terhadap Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Fraud Studi Empiris Pada KAP Di DIY