• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH INFLUENCER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi pada followers akun Instagram @mucacafe)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "View of PENGARUH INFLUENCER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi pada followers akun Instagram @mucacafe)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH INFLUENCER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi pada followers akun Instagram @mucacafe) Yosefandhy Nomleni1; Abas Kasim2; Juita L. D. Bessie3

ABSTRACT

This research was conducted on customers (followers) Muca Café. The main problem of this research is whether influencers have a significant effect on purchasing decisions. Meanwhile, the purpose of this research is to find out and analyze whether influencers have a significant effect on purchasing decisions at Muca Café. This study uses influencers as the independent variable and purchasing decisions as the dependent variable. The sample used in this study was 100 respondents taken from customers (followers) using purposive sampling technique.

Then an analysis of the data obtained using simple regression analysis was carried out. This analysis includes:

Simple analysis test, hypothesis t test, and test of the coefficient of determination.

Based on the results of the study, the regression equation Y = 3.640 + 0.926 X. From the results of testing the hypothesis based on the t test, it is known that the significance value for influencers on purchasing decisions is 0.000 <0.05 and tcount 16.568 > ttable value 1.660, which means that the influencer variable significantly influences buying decision.

Based on R Square, it shows that the contribution of influencer variables to purchasing decisions is 73.7%, while the rest is influenced by other variables outside of this study.

Keywords: Influencers and Purchase Decisions

PENDAHULUAN

Memasuki revolusi industri 4.0, teknologi digital menjadi salah satu modal utama yang dibutuhkan oleh para pelaku industri untuk mengembangkan lini usaha. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadi pemicu berkembangnya online marketing.

Menurut Kolter dan Armstong, 2013; dalam Setiyaningrum (2015;385) online marketing menggambarkan usaha perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa, serta membangun hubungan dengan pelanggan melalui internet”. Dengan online marketing, komunikasi dan transaksi dapat dilakukan setiap waktu dan bisa mengglobal atau mendunia, dengan didukungnya platform berupa media sosial.

Media sosial merupakan salah satu media pemasaran yang saat ini sedang banyak diminati oleh masyarakat untuk medukung berbagai kegiatan yang dilakukan seperti melakukan komunikasi dalam bisnis, membantu pemasaran produk dan jasa, berkomunikasi

1 Alumni IABI FISIP Tahun 2023

2-3 Dosen IABI FISIP UNDANA

(2)

2 dengan pelanggan dan pemasok, melengkapi merek, mengurangi biaya dan untuk penjualan online.

Instagram adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk berbagi foto dan video.

Instagram sedang berkembang sebagai media para pebisnis untuk mengomunikasikan bisnis melalui kegiatan promosi. Instagram telah banyak dipergunakan perusahaan di seluruh dunia, para pelaku bisnis memilih mengunakaan Instagram sebagai strategi promosi secara online.

Salah satu teknik promosi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan Influencer.

Influencer merupakan seseorang atau figur dalam media sosial yang memiliki jumlah pengikut yang banyak atau signifikan, dan hal yang mereka sampaikan dapat mempengaruhi perilaku dari pengikutnya (Hariyanti & Wirapraja, 2018).

Di Kota Kupang saat ini marak sekali dengan fenomena penggunaan Influencer.

Banyak pelaku usaha kuliner yang menggunakan jasa Influencer dalam mempromosikan usaha mereka diantaranya La Moringa, Muca Café, Paradox Coffee, Waroenk Resto & Café, The Kings, Celebes Resto Kupang dan lainnya. Muca Café merupakan salah satu usaha kuliner yang menggunakan Instagram dan juga Influencer sebagai sarana dalam mempromosikan usahanya.

Sejak pertama kali dibuka untuk umum pada akhir tahun 2016, Muca Café sudah dikunjungi oleh banyak pengunjung. Berikut ini merupakan data pengunjung Muca Café:

Sumber: Lampiran

1080

9504 9979

11258

5697

8870

12787

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

(3)

3 Grafik diatas menunjukan pelanggan Muca Café dari tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami peningkatan yang cukup tajam mencapai 9.504 dikarenakan sejak pertama kali Muca Café dibuka belum banyak orang yang mengetahui tentang keberadaan Muca Café sehingga pemilik dari Muca Café menggunakan strategi endorser dalam mempromosikan Café tersebut. Di tahun 2017 sampai dengan 2019 jumlah pelanggan terus mengalami peningkatan hingga mencapai 11.258, namun pada tahun 2020 jumlah pelanggan mengalami penurunan sebesar 48% menjadi 5.697 pelanggan. Hal disebabkan adanya pembatasan kegiatan masyarakat. Namun demikian untuk menjaga konsistensi pelanggan agar tetap membeli produk Muca Café selama masa pandemi Covid-19 maka Muca Café tetap menggunakan strategi Influencer sebagai media untuk mempromosikan produk-produk sehingga pelanggan dapat mengetahui informasi produk dari rumah mereka masing-masing tanpa harus pergi ke Muca Café selama masa pandemi. Pada tahun 2021 sampai 2022 jumlah pelanggan kembali meningkat hingga mencapai 12.787 orang dikarenakan masyarakat telah memasuki fase new normal untuk pemulihan ekonomi yang memperbolehkan masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Keputusan pembelian merupakan pembagian dari perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka, Kotler dan Amstrong (2016:177).

Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana persepsi pelanggan tentang Influencer dan Keputusan Pembelian di Muca Café, dan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Influencer terhadap Keputusan Pembelian di Muca Café.

(4)

4 STUDI PUSTAKA

Strategi Pemasaran

Menurut Corey (2013) dalam Tjiptono (2010:7), strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling terkait. Kelima elemen tersebut adalah:

1. Pemilihan pasar yaitu memilih pasar yang akan dilayani.

2. Perencanaan produk meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk dan desain penawaran individual pada masing-masing lini.

3. Penetapan harga yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.

4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai pelanggan akhir yang membeli dan menggunakannya.

5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing dan public relations.

Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran menurut Gronroos dalam Tjiptono (2014:261) merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang sangat krusial dalam menunjang kesuksesan sebuah organisasi pemasaran. Menurut Kotler dan Keller (2012:476), komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.

Promosi Online

Promosi online adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus dari oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan

(5)

5 harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain, Boone dan Kurtz (2005:87),

Influencer

Influencer merupakan seseorang yang perkataannya dapat mempengaruhi orang lain, Sugiharto

& Ramadhana (2018:5) . Influencer adalah orang yang mampu mempengaruhi dan menggiring seseorang baik dalam hal opini dan perilaku seseorang pada media sosial Instagram yang memiliki dampak luar biasa dari reputasi online termasuk dalam promosi produk atau sebuah brand.

Dimensi Influencer menurut Desarbo & Harshman, 1985; Ohanian, 1990 dikutip GoldSmith (2008:9) diantaranya adalah:

1. Trustworthiness (Kepercayaan), dimensi kepercayaan merupakan tingkatan dimana obyek dianggap merupakan sumber informasi yang jujur.

2. Expertise (Keahlian), dimensi keahlian merupakan tingkatan dimana sebuah obyek dinilai melalui perilaku yang simpatik, mempunyai ambisi, kecerdasan dan karakteristik kepribadian lainnya.

3. Attractiveness (Daya Tarik), dimensi ini merupakan tingatan yang sama dengan dimensi expertise, namun memiliki indikator yang berbeda.

Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2003) dalam Sangadji dan Sopiah (2013:121), keputusan pembelian pelanggan adalah pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.

(6)

6 Menurut Kotler & Keller (2016:188) suatu indikator dalam keputusan pembelian sebagai berikut:

1. Pilihan Produk. Konsumen dapat mengambil suatu keputusan dalam membeli suatu produk dan menggunakan segala hartanya untuk membeli sesuatu yang menjadi pilihannya.

2. Pilihan Merek. Konsumen dapat mengambil keputusan dalam menentukan untuk memilih merek mana yang akan dibeli karena setiap individu mempunyai penilaian tersendiri akan sebuah merek tertentu.

3. Pilihan Tempat Penyalur. Konsumen akan memilih tempat mana atau gerai mana yang ingin didatangi untuk membeli produk ataupun jasa yang sedang ingin dibeli.

4. Waktu Pembelian. Konsumen bebas dalam menentukan waktu atau jangka pembelian yang sedang dibutuhkan, misalnya per hari atau per minggu.

5. Jumlah Pembelian. Konsumen dapat menentukan berapapun jumlah produk atau jasa lebih dari satu maupun lebih yang ingin dikonsumsi dengan menggunakan kebutuhan yang dibutuhkan dan sesuai dengan keinginanya.

6. Metode Pembayaran. Konsumen dapat memilih keputusan dalam mengambil suatu metode pembayaran yang akan digunakan dalam melunasi produk ataupun jasa yang dibeli.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Tempat pelaksanaan penelitian ini pada Muca Café, yang beralamat di Jl. Gunung Mutis No.31, Merdeka, Kec. Kota Lama, Kota Kupang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi jumlah pembeli pada Muca Café yang berjumlah 12.787 orang (Data pengunjung 2022). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan data dengan menentukan sampel yang sudah dipertimbangkan.

(7)

7 HASIL

Analisis Deskriptif Variabel Influencer (X)

Influencer diukur dengan 3 dimensi yaitu Trustworthiness, Expertise, dan Attractiveness. Ketiga dimensi ini mendapat penilaian terkategori sangat tinggi. Secara keseluruhan variabel Influencer mendapatkan penilaian persepsi dari responden terkategori sangat tinggi yaitu 4,48.

Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Variabel Keputusan Pembelian diukur menggunakan 5 indikator yaitu pilihan produk, pilihan merek, pilihan tempat penyalur, pilihan waktu pembelian, pilihan jumlah pembelian, pilihan metode pembayaran Kelima indikator ini mendapat penilaian terkategori sangat tinggi.

Secara keseluruhan variabel Keputusan Pembelian mendapatkan penilaian persepsi dari responden terkategori sangat tinggi yaitu 4,43.

Analisis Regresi Linear Sederhana

Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.640 3.277 1.111 .269

Influencer .926 .056 .858 16.568 .000

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Lampiran

Hasil pengujian regresi linear sederhana dalam penelitian ini sudah benar dengan persamaan regresinya sebagai berikut:

Y = 3,640 + 0,926 X

(8)

8 1) Berdasarkan hasil Uji Regresi diperoleh nilai konstanta 3,640 yang berarti jika nilai Influencer (X) adalah sebesar 0, maka nilai dari Keputusan Pembelian (Y) adalah sebesar 3,640.

2) Koefisien Regresi variabel Influencer adalah sebesar 0,926. Hal ini menjelaskan bahwa jika nilai Influencer mengalami kenaikan sebesar 1% maka nilai Keputusan Pembelian akan akan mengalami kenaikan sebesar 0,926.

Uji Hipotesis (Uji t)

Berdasarkan hasil uji pada tabel 1 diketahui nilai thitung pada variabel Influencer (X) sebesar 16,568. Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:

1) Bila nilai signifikan (P value) < 0,05 maka (H0) ditolak dan menerima alternatif (Ha) yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

2) Bila nilai signifikan (P value) > 0,05 maka (H0) diterima dan menolak alternatif (Ha) yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Berdasarkan tabel 1, diketahui nilai thitung 16,568 > 1,660 dengan signifikansi 0,000 <

0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, kesimpulanya bahwa Influencer berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Muca Café. Artinya jika Influencer dikelola secara lebih baik lagi maka akan meningkatan Keputusan Pembelian.

Koefisien Determinan (R2)

Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinan Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .858a .737 .734 3.306

a. Predictors: (Constant), Influencer

b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Lampiran

(9)

9 Tabel 2 menunjukan bahwa nilai Koefisien Determinasi sebesar 0.737 atau sama dengan 73,7 %. Hal ini berarti bahwa sebesar 73,7 % Keputusan Pembelian Konsumen dipengaruhi variabel independent yang ada dalam penelitian ini yaitu Influencer. Sedangkan 26,3 % dipengaruhi variabel lain di luar penelitian ini.

SIMPULAN

1. Berdasarkan hasil analisisis deskriptif secara mayoritas responden memberikan rata-rata penilaian persepsi berkategori sangat tinggi pada variabel Influencer dan keputusan pembelian. Variabel Influencer mendapat penilaian persepsi dari responden terkategori sangat tinggi yaitu 4,48 dan variabel Keputusan Pembelian mendapat penilaian persepsi dari responden terkategori sangat tinggi yaitu 4,43.

2. Influencer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Muca Café. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis uji t yang menghasilkan thitung 16,568 > ttabel 1,660 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05.

3. Influencer dapat mempengaruhi Keputusan Pembelian produk Muca Café dengan didukung oleh ke tiga dimensi yakni, Trustworthiness, Expertise, dan Attractiveness. Hal ini diperkuat berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi bahwa variabel Influencer dalam penelitian ini memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 73,7% terhadap variabel Keputusan Pembelian produk Muca Café. Terdapat 26,3% kontribusi atau pengaruh variabel lain dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Boone, L.E. dan Kurtz, D.L. 2005. Contemporary Marketing. Ohio: Thomson South Western.

Goldsmith, R. 2008. Elektronic-Word-of-Mouth, E-commerce. Idea Group Reference Global, Florida.

(10)

10 Hariyanti N.T. Wirapraja A. (2018). Pengaruh Influencer Marketing sebagai Strategi Pemasaran Digital Era Modern (Sebuah Studi Literatur). Jurnal EKSEKUTIF, (15), 133-146

Kotler, P dan Amstrong, G. 2016. Principles of Marketing 10th Edition. New Jersey: Pearson Education Inc.

Kotler, P dan Keller, K. L. 2012. Marketing Management. New Jersey: Pearson Education, Inc.

______2016. Marketing Management. 15 penyunt. New Jersey: Pearson Pretince Hall.

Sangadji dan Sopiah, 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Setiyaningrum, Ari. 2015. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Plus Tren Terkini, Pemasaran Global, Pemasaran Jasa, Green Marketing, Entrepreneurial Marketing, E-Marketing.

Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Sugiharto, S. A. dan Ramadhana, M. R. 2018. Pengaruh Kredibilitas Influencer Terhadap Sikap Pada Merek (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Komunikasi Dan Bisnis Universitas Telkom). Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi, VIII(2), p. 5.

Tjiptono, Fandy. 2010, Strategi Pemasaran, Edisi 2, Andi Offset, Yogyakarta.

______2014. Pemasaran Jasa: Prinsip, Penerapan, Penelitian. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi masyarakat dalam keputusan pembelian barang khususnya sepeda motor banyak mengandalkan sistem kredit karena dana yang lebih dapat di alokasikan kepada hal yang tak