• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi dan pendapatan terhadap keputusan pembelian dan untuk mengetahui menurut ekonomi syariah terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi dan pendapatan terhadap keputusan pembelian dan untuk mengetahui menurut ekonomi syariah terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

TANJUNG MENURUT EKONOMI SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Syariah dan Hukum

OLEH

ANDRI VANI SAPUTRA NIM. 11820514912

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 1444 H / 2022 M

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Jasa Leasing PT. Fif (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung Menurut Ekonomi Syariah

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya penjualan sacara kredit saat ini sangat diminati oleh masyarakat. Persepsi masyarakat dalam keputusan pembelian barang khususnya sepeda motor banyak mengandalkan sistem kredit karena dana yang lebih dapat di alokasikan kepada hal yang tak terduga, selain itu mudahnya melakukan proses keputusan pembelian menggunakan jasa leasing seperti lembaga pembiayaan Fif (Federal Internasional Finance) dan tingkat kebutuhan masyarakat akan kendaraan sepeda motor semakin melonjak namun akan tetapi kebutuhan pembelian tersebut tidak di sertai dengan peningkatan pendapatan konsumen, maka dari itu lembaga pembiyaan hadir untuk membantu konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor dengan mengunakan sistem kredit.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi dan pendapatan terhadap keputusan pembelian dan untuk mengetahui menurut ekonomi syariah terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT. FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan sampel sebnyak 91 responden yaitu konsumen yang melakukan pembelian sepeda motor pada jasa leasing FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih pengambilan sampel dengan menggunakan Aksidental Sampling dengan menggunakan rumus Slovin, dengan teknik analisis data menggunakan bantuan software IBM SPSS Versi 26. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan kuesioner.

Hasil penelitian diperoleh bahwa persepsi mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada leasing PT. FIF, karena nilai thitung > ttabel (2,935 > 1,987). pendapatan mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada leasing PT. FIF, dimana nilai thitung > ttabel ( 2,154 > 1,987). nilai Fhitung > Ftabel (18,861 > 3,10 ) sehingga persepsi dan pendapatan secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Koefisien determinasi sebesar 0.700 yang berarti kontribusi variabel bebas mempengaruhi variabel terikat sebesar 70% sedangkan sisanya sebesar 30% dipengaruhi oleh variabel lain luar model. Leasing PT. FIF Pos Ujung Tanjung merupakan perusahaan Leasing yang menggunakan sistem konvensional, yang mana setiap transaksi akan dikenakan bunga, bunga pada PT. FIF terbilang tinggi, penggunaan transaksi ini juga dilarang oleh syariat Islam.

Kata kunci : Persepsi, Pendapatan, Keputusan Pembelian

(6)

ii

Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Syukur Alahamdulliah penulis ucapakan atas kehadirat Allah Subhanallahuwata’ala, karena berkat ramahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaiakan penulisan Skripsi ini dengan berjalan lancar. Sholawat dan Salam atas junjungan alam Nabi Muhammad Shallahu „alahi wassalam, mudah-mudahan dengan seringnya bersholawat kita termasuk umat yang mendapat syafa‟at beliau di akhir kelak nanti, Aamiin Ya Rabbal „Alamin

Penulisan Skripsi ini dengan judul : “Pengaruh Persepsi Dan Pendapatan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Pada Jasa Leasing PT. FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung Menurut Ekonomi Syariah” hasil karya ilmiah yang disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sultasn Syarif Kasim Riau. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan oleh berbagai pihak yang telah memberikan uluran tangan dan kemurahan hati kepada penulis untuk itu penulis menyampaikan ucapan Terima kasih banyak dan yang tulus dari lubuk hati yang paling dalam kepada:

1. Teristimewa buat Ayahhanda tersayang alm. Amiruddin as. Dan Ibunda tercinta mardiah yang dengan telah tulus membesarkan, mendidik, melahirkan, mendorong, memotivasi dan memberikan cinta dan kasih

(7)

iii

Aminn Ya Rabbal „Alamin dan ibunda selalu di berikan kesehatan dan lindungan rahmat nya Aminn Ya Rabbal „Alamin.

2. Segenap keluarga besar penulis abang tersayang M. Alyudi, M. Zakki dan Kakak tercinta Mislaini, Rubiyati, Azlinawati, Rodiyah yang telah berjasa memberikan Doa, Motivasi, Dukungan juga memberikan bantuan moral materil sehingga penulis dapat menyelasaikan Skipsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Bapak Dr. Zulkifli M.Ag beserta Wakil Dekan I Bapak Dr. H. Erman, M.Ag, Wakil Dekan II Bapak Dr. H. Mawardi, M.Si dan Wakil Dekan III Ibu Dr. Sofia Hardani, M.Ag yang telah mempermudah proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ketua Program Studi, Ekonomi Syariah Bapak Muhammad Nurwahid, S.Ag, M.Ag dan Sekretaris Program Studi Bapak Syamsurizal , SE, M.Sc.Ak, serta staf Jurusan Ekonomi Syariah, yang telah banyak membantu, membimbing penulis selama perkuliahan dan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Dr. Syapawi, S.Ag.M. Sh Ec dan Bapak Irfan Zulfikar, M.Ag. yang telah membimbing dan meberikan arahan serta meluangkan waktunya untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Skiripsi ini dengan baik.

(8)

iv

skripsi ini dan Selalu membimbing dan memberi solusi ketika penulis mengalami masalah selama perkuliahan.

8. Bapak/Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu-ilmunya kepada penulis, sehingga penulis bisa seperti ini mengerti apa yang belum penulis mengerti. Semua ilmu yang telah diberikan sangat berarti dan berharga demi kesuksesan penulis di masa mendatang.

9. Bapak Oloan Sitorus selaku kepala PT. Federal Internasional Finance Pos Ujung Tanjung yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di PT. Federal Internasional Finance Pos Ujung Tanjung.

10. Terimakasih kepada Eno, Reza, Marten, Fatli , Muhammaddin, Sulaiman, Yadi, Ari, Edo, Zainal, dedek selaku sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menyelasaikan skiripsi ini.

11. Terimakasih kepada Teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah terkhusus kelas C angkatan 2018 yang telah menjadi teman belajar dari awal hingga akhir.

12. Sahabat KKN-DR PLUS Kelurahan Banjar XII 2021, dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang semuanya telah banyak memberikan dorongan. Bantuan moral maupun materil demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

13. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan skiripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu semoga kita sukses dalam mencapai semua cita-cita, Aamiin Ya Rabbal „Alamin.

(9)

v

di akhirat kelak, Aamiin yarabbilalamin. Penulis juga menyadari bahwa pelulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Aamiin Ya Rabbal „Alamin.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Pekanbaru, penulis

ANDRI VANI SAPUTRA NIM : 11820514912

(10)

vi

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah... 8

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan penelitan dan manfaat penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Keputusan Pembelian ... 12

1. Pengertian Tentang Keputusan Pembelian ... 12

2. Peranan Dalam Proses Keputusan Pembelian ... 13

3. Indikator keputusan pembelian ... 13

4. Stuktur Keputusan Pembelian ... 15

B. Tinjauan Tentang Persepsi Konsumen ... 19

1. Pengertian Tentang Persepsi ... 19

2. Proses Terbentuknya Persepsi ... 20

3. Indikator Persepsi ... 20

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 22

5. Pengaruh Persepsi Konsumen Dengan Keputusan Pembelian 23

6. Persepsi dalam Pandangan Islam ... 24

C. Tinjauan Tentang pendapatan ... 25

1. Pengertian tentang Pendapatan ... 25

2. Sumber- sumber Pendapatan ... 26

3. Indikator-Indikator Pendapatan ... 27

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan ... 27

5. Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Pembelian ... 28

(11)

vii

2. Macam - Macam Leasing ... 34

3. Pihak pihak yang Terlibat dalam leasing ... 36

4. Kewajiban Konsumen dan kewajiban Perusahaan Pembiayaan 37

5. Leasiang dalam Pandangan Islam ... 38

E. Kerangka Pemikiran ... 39

F. Hipotesis Penelitian ... 40

G. Penelitian terdahulu ... 41

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan ... 44

B. Lokasi penelitian ... 44

C. Subjek Objek Penelitian ... 44

D. Populasi dan Sample ... 45

E. Sumber data ... 47

F. Teknik pengumpulan data ... 48

G. Metode Analis Data... 50

H. Teknik Analisis Data ... 50

I. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 56

J. Gambaran Umum Perusahaan ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 66

1. Uji Analis Deskriptif ... 66

2. Deskriptif variabel ... 69

3. Pengujian Insturmen penelitian ... 76

4. Uji Asumsi Klasik ... 79

5. Uji Hipotesis ... 84

(12)

viii

2. Pengaruh Pendapatan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian ... 91 3. Pengaruh Persepsi Konsumen dan Pendapatan Konsumen

Terhadap Keputusan Pembelian ... 93 4. Keputusan Pembelian Sepeda Motor Dengan Menggunakan

Jasa Leasing PT. FIF Pos Ujung Tanjung Menurut Perspektif Ekonomi Syari‟ah ... 95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 100 B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

ix

Finance Pos Ujung Tanjung Periode 2021-2022 ... 7

Tabel III.1 Defenisi operasional Variabel penelitian ... 57

Tabel IV.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

Tabel IV.2 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 67

Tabel IV.3 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 67

Tabel IV.4 Data Responden Berdasarkan Penghasilan ... 68

Tabel IV.5 Data Responden Berdasarkan Usia ... 69

Tabel IV.6 Hasil Uji validasi ... 77

Tabel IV.7 Hasil Uji Relibialitas ... 78

Tabel IV.8 Hasil Uji Normalitas ... 81

Tabel IV. 9 Uji Mutikorelitas ... 82

Tabel IV.10 Hasil Uji Autokorelasi ... 84

Tabel IV.11 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 84

Tabel IV.12 Hasil Uji Parsial (Uji T) ... 86

Tabel IV.13 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 87

Tabel VI.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 87

(14)

x

Gambar III.1 Sturuktur Organisasi PT. Federal Internasional Finance Pos

Ujung Tanjung ... 62

Gambar IV.1 Histogram Normalitas ... 79

Gambar IV.2 Normal Probality Plot ... 80

Gambar IV.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 83

(15)

1 A. Latar Belakang Masalah

Sarana transportasi di Indonesia dewasa ini sangat pesat perkembangannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang di antaranya adalah semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sarana transportasi yang dianggap perlu untuk menunjang berbagai kegiatan usaha maupun kegiatan pribadi.

Masyarakat sangat membutuhkan sepeda motor pada zaman moderen sekarang ini. Hampir setiap orang memiliki sepeda motor baik dari kalangan menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Sepeda motor bukan hanya dibeli secara tunai, bahkan banyak sekali orang yang membeli sepeda motor secara kredit. Banyak yang beranggapan bahwa dengan memiliki sepeda motor segala sesuatu akan lebih irit dan menjadi lebih mudah, dibandingkan dengan kendaraan roda empat. Selain itu sepeda motor dapat pula menjadi alat bantu yang dapat menambah pengahasilan.1

Sehingga hal tersebut menyebabkan banyak munculnya perusahaan pembiayaan konsumen untuk memberikan solusi bagi masyarakat menengah ke bawah yang membutuhkan bantuan dalam pembiayaaan pengadaan barang. Dengan adanya perusahaan pembiayaan konsumen yang tidak

1 Wahdan Syaifuddin. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Leasing Di Tinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam Pada PT. FIF (Federal Internasional Finance)” ,(Skripsi :. UIN Raden Intan Lampung, 2019), h. 8

(16)

memiliki dana cukup untuk membeli suatu barang tetap dapat melakukan pembelian dengan sistem pembayaran secara angsuran.

Perusahaan pembiayaan telah dikenal oleh bangsa Eropa dan Amerika di era 1850 an dan hal telah menjadi industri bisnis, produksi dan perdagaan di kalangan pengusaha waktu itu untuk menggunakan jenis usaha ini dalam menjalankan roda usahanya didalam perusahan. Jenis usaha leasing ini pun datang dan tumbuh di Indonesia, dan mulai di lirik oleh para pengusaha untuk memanfaatkan dalam pemenuhan modal bagi usaha mereka.

Usaha leasing ini pada dasarnya adalah kegiatan usaha penyewaan, yang digunakan sebagai modal dalam usaha, tapi sekarang ini timbul jenis usaha yang hampir menyerupai dari leasing ini.2

Lembaga pembiayan disabut baik oleh pemerintah yaitu, dengan adaya kepres No. 61 Tahun 1998, dimana dalam Kepres ini di dalamnya terdapat landasan opersional yang jelas. Adapun beberapa jenis usaha dalam lembaga pembiayaan diantaranya adalah sewa guna usaha (Leasing), modal ventura (venture capital), kartu plastik, anjak piutang, (factoring), pembiayaan konsumen (consumers finance), dan perdagaan surat berharga.

Dalam perkembangan selanjutnya landasan hukum perusahan pembiayaan semakin kuat dengan peraturan Menteri keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang perusahan pembiayaan,yang menjelaskan bahwa

“Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha di luar bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha

2 Novi Nurul Pratiwi, “Analisis Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Leasing Pada PT. Mandiri Utama Finance Cabang Makassar”.

(Skripsi : Universitas Muhammadiah Makassar, 2021), h. 2

(17)

lembaga pembiayaan”. Peraturan Menteri Keuangan inilah yang membuat posisi lembaga pembiayaan memiliki peluang yang besar dalam mengembangkan dan menguatkan lembaga pembiayan di Indonesia.3

Islam menganjurkan kita untuk berusaha dan giat bekerja, hal ini terdapat di dalam al-Qur‟an surah Ar-Ra‟d ayat 11:









































































Artinya : “Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Q.S.

Ar-Rad/13 : 11).

M. Quraish Syihab di dalam kitab tafsir Al-Mishbah menafsirkan ayat di atas : Siapa pun, baik yang bersembunyi di malam hari atau berjalan terangterangan di siang hari, masing-masing ada baginya pengikit-pengikut, yakni malaikat-malaikat atau makhluk yang selalu mengikutinya secara bergiliran, di hadapannya dan juga di belakangnya, mereka, yakni para malaikat itu menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum dari positif ke negatif atau sebaliknya dari negatif ke positif sehingga mereka mengubah apayang ada pada diri mereka, yakni sikap mental dan pikiran mereka sendiri. Dan apabila Allah

3 Rio Effendi & Husni Thamrin “Pembiayaan Murabahah Di PT. Federal Internasional Finance Syariah Pekanbaru” Islamic Banking And Finance , Volume 4 No. 1., (2021) h. 27

(18)

menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tetapi ingat bahwa Dia tidak menghendakinya kecuali jika manusia mengubah sikapnya terlebih dahulu.

Jika Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka ketika itu berlakulah ketentuan-Nya yang berdasar sunnatullah atau hukum-hukum kemasyarakatan yang ditetapkanNya. Bila itu terjadi, maka tak ada yang dapat menolaknya dan pastilah sunnatullah menimpanya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka yang jatuh atasnya ketentuan tersebut selain Dia”4

Berdasarkan ayat dan tafsir di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Allah SWT. menyuruh kita sebagai umatnya untuk bekerja dan berusaha di muka bumi ini.

Dengan tingkat pendidikan yang tinggi pula, para konsumen sekarang ini sangat jeli dalam memilih produk-produk yang di tawarkan oleh para produsen. Berdasarkan pengetahuan dan pemahaman akan suatu produk, konsumen menentukan pilihan produk apa yang akan dibeli dan digunakan.

Pemahaman akan suatu produk melalui berbagai cara pemasaran akan membentuk berbagai persepsi dari konsumen.5

Persepsi adalah merupakan proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.6 Keputusan untuk membeli produk dan/jasa pada umumnya ditentukan oleh adannya

4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Cet. Ke-1 Jilid 6, h. 565.

5 Nur Asiyah, “Pengaruh Faktor-Faktor Keputusan Konsumen Terhadap Penggunaan Pembiyaan Syariah Pada Fifgroup Cabang Tulungagung” , (Skripsi: IAIN Tulungagung, 2017), h.1

6 Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan dan Keinginanan Konsumen, (Jakara: Kencana Prenada Media Group, 2003), h. 386

(19)

kebutuhan yang belum terpenuhi. Setelah menyadari akan kebutuhan tersebut, maka mereka akan mencari dan mengumpulakan sebanyak mungkin informasi mengenai produk dan/jasa yang di butuhkan tersebut.

Meningkatnya mobilitas masyarakat pada era modern saat ini membuat kebutuhan akan kendaraan khususnya roda dua juga mengalami peningkatan pembelian. Namun kebutuhan pembelian tersebut tidak disertai dengan peningkatan pendapatan ekonomi sosial masyarakat di Indonesia.7

Menurut Sadono Sukirno menyatakan bahwa pendapatan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi permintaan, pada hakikatnya merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendapatan maka semakin banyak permintaan barang tersebut. sebaliknya semakin rendah pendapatan maka semakin sedikit permintaan barang tersebut.8

Salah satu kajian ekonomi adalah keputusan pembeli, yaitu keputusan pembelian merupakan suatu proses dalam pembelian yang sebenarnya, terlepas dari apakah pembelian tersebut membeli atau tidak.9 Keputusan pembelian adalah kunci prilaku konsumen, di mana konsumen mengambil tindakan mengenai konsumsi produk dan jasa yang diinginkan.10

Dengan begitu penjualan sacara kredit saat ini sangat diminati oleh masyarakat. Persepsi masyarakat dalam pembelian barang khususnya sepeda motor banyak mengandalkan sistem kredit karena dana yang lebih dapat di alokasikan kepada hal yang tak terduga, selain itu mudahnya melakukan

7 Wahdan Syaifuddin, Loc.Cit.

8 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta; Rajawali Pers, 2015), h. 76

9 Arif Rahman, Strategi Dahsyat Marketing Mix, (Jakarta: Trans Media, 2010), h. 110

10 Usman Effendi, Psiologi Konsumen, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2016), Cet.

Ke-1 h. 249

(20)

proses pembelian menggunakan jasa leasing seperti lembaga pembiayaan PT.

FIF (Federal Internasional Finance) dan tingkat kebutuhan masyarakat akan kendaraan sepeda motor semakin melonjak namun akan tetapi kebutuhan pembelian tersebut tidak di sertai dengan peningkatan pendapatan konsumen, maka dari itu lembaga pembiyaan hadir untuk membantu konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor dengan mengunakan sistem kredit atau pembayan secara ansuran.

Fenomena yang terjadi saat ini adalah kemudahan untuk membeli sepeda motor dengan jalur kredit. Hal itu dapat dilihat dengan padatnya jalan raya oleh sepeda motor dan iklan-iklan dealer penjualan sepeda motor yang memberikan kemudahan pembelian melalui jalur kredit dengan syarat yang sederhana.11

PT. Federal Internasional Finance sebagai salah satu perusahaan pembiayaan atau Leasing yang meberikan pinjaman sejumlah dana dalam hal ini bentuk pembiayaan pembelian sepeda motor yang memiliki jangkauan pemasaran yang mencangkup seluruh wilayah Indonesia. Proses Transaksi yang dilakukan yaitu memberikan kredit kepada konsumen dalam melakukan pembelian sepeda motor khususnya merek Honda . PT. Federal Internasional Finance Berkomitmen untuk menjalankan Misi yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal itu dilakukan melalui penyediaan produk dan layanan yang beragam sesuai siklus kehidupan konsumen serta memberikan pengalaman yang menguntungkan konsumen.

11 Ibid h. 3

(21)

Demikian halnya di wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Kecamatan Tanah putih, Kepenghuluan Ujung Tanjung, dimana PT. Federal Internasional Finance Pos Ujung Tanjung merupakan salah satu bentuk lembaga pembiayaan yang memiliki kinerja yang baik dan ditunjukkan adanya perkembangan atas Jumlah Konsumen, untuk membuktikan kondisi tersebut maka dapat disajikan data jumlah konsumen pada bulan Juli 2021 sampai dengan bulan Maret 2022.

Tabel I.1

Jumlah Konsumen Kredit motor di PT. Federal Internasional Finance Pos Ujung Tanjung

Periode 2021-2022

NO BULAN/TAHUN JUMLAH KONSUMEN

1 Juli 2021 92

2 Agustus 2021 98

3 September 2021 123

4 Oktober 2021 97

5 November 2021 125

6 Desember 2021 128

7 Januari 2022 121

8 Februari 2022 133

9 Maret 2022 138

Total 1.055

Sumber : PT.Federal Internasional Finance Pos Ujung Tanjung

Berdasarkan Tabel di atas, dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah konsumen pada bulan Juli tahun 2021 sebanyak 92 Konsumen. Untuk bulan Agustus tahun 2021 sebanyak 98 Konsumen. Untuk bulan September tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi 123 Konsumen. Untuk bulan Oktober 2021 mengalami penurunan 97 Konsumen. Untuk bulan November 2021 mengalami peningkatan 125 Konsumen. Untuk bulan Desember 2021 mengal ami peningkatan 128. Diawal tahun 2022 bulan Januari mengalami

(22)

penurunan 121 Konsumen. Pada bulan Februari 2022 mengalami peningkatan sebanyak 133 Konsumen. Pada bulan Maret 2022 Mencapai 138 Konsumen.

Dari data awal peneliti yang didapatkan, dapat diketahui bahwa Jumlah konsumen yang terjadi pada PT. Federal Internasional Finance Pos Ujung Tanjung Kepenghuluan Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah putih Kabupaten Rokan Hilir, Beberapa tahun belakangan ini mengalami kenaikan maupun penurunan yang fluktuatif.

Berdasarkan paparan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitan dalam bentuk karya tulis ilmiah berupa skripsi dengan judul : “Pengaruh Persepsi dan Pendapatan terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor pada Jasa Leasing PT. FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung Menurut Ekonomi Syariah”.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah yang penulis buat supaya penelitian yang diteliti lebih terarah dan jelas, sehingga sangat penting pembatasan masalah ini penulis gunakan agar lebih fokus. Berikut pembatasan masalahnya yaitu pengaruh persepsi dan pendapatan konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor pada jasa Leasing pada PT.FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung Menurut Ekonomi Syariah.

C. Rumusan Masalah

Sesuai judul dan latar belakang masalah maka penelian ini dapat di rumuskan permasalahan yaitu :

(23)

1. Apakah persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung?

2. Apakah pendapatan konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung ?

3. Apakah persepsi dan pendapatan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung ?

4. Bagaimana menurut ekonomi syariah terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung?

D. Tujuan penelitan dan manfaat penelitian

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis terhadap permasalahan yang diteliti memberikan sumbangan kepemikiran kepada para pembaca maka :

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui apakah persepsi kosumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) pos Ujung Tanjung.

b. Untuk mengetahui apakah pendapatan konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung

(24)

c. Untuk mengetahui apakah persepsi dan pendapatan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) Pos Ujung Tanjung.

d. Untuk mengetahui Bagaimana menurut ekonomi syariah terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) pos Ujung Tanjung.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan memberikan manfaaat dan pengaruh bagi : a. Bagi peneliti

Sebagai alat Untuk menerapkan teori-teori yang di dapatkan diperkuliahan. Sebagai sarana pembelajaran untuk memahami pengaruh persepsi dan pendapatan terhadap keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) pos Ujung Tanjung.

b. Bagi pembaca

Penelitan ini di harapakan dapat menjadi bahan informasi serta untuk menambah ilmu dan pengetahuan, keputusan pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) pos Ujung Tanjung.

c. Bagi Perusahan Leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance)

Bagi perusahan leasing, hasil dari penelitian I ni diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi kinerja pada perusahan leasing PT.FIF terkait

(25)

dengan pemasaran pada produk leasing PT.FIF untuk meningkatkan pembelian sepeda motor.

d. Bagi akademis

Hasil penelitian ini di harapakan dapat memberikan kontribusi pemikiran dan dapat dijadikan sebagai rujukan tentang pengaruh pengetahuan, persepsi dan pendapatan yang akan berdampak terhadap pembelian sepeda motor dengan menggunakan jasa leasing PT.FIF (Federal Internasional Finance) pos Ujung Tanjung.

(26)

12 A. Tinjauan Tentang Keputusan Pembelian

1. Pengertian Tentang Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencangkup penentuan apa yang akan di beli atau tidak melakukan pembelian atau keputusan di peroleh dari aktivitas – aktitas sebelumnya. menurut setiadi menyatakan bahwa keputusan membeli seseorang adalah hasil dari suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antara factor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psiologi. 12 Sedangkan menurut Kotler dan Keller keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber- sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan prilaku setelah pembelian.13

Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu perilaku seorang pembeli dalam menentukan pilihan produk/jasa apa yang akan di beli, untuk mencapai keputusan pembelian yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan seorang pembeli yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap alternatf pembelian, keputusan pembelian dan prilaku setelah pembelian..

12 Setiadi N.J, Perilku Konsumen, (Jakarta: Kencana 2003), h.224

13 Kotler.P, dan Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid 1. (Jakarta: Erlangga 2009), h.185

(27)

2. Peranan Dalam Proses Keputusan Pembelian

Dalam keputusan membeli produk , konsumen seringkali melibatkan beberapa pihak dalam proses pembelian atau petukarannya.

Terdapat lima macam peranan yang dilakukan seseorang , dalam kelima peranan ini biasanya dipegang oleh satu orang, namun sering kali peranan tersebut dilakukan oleh beberapa orang, kelima peranan tersebut diantaranya :

a. Pengambil inisatif (initiator) yaitu orang yang pertamakali menyarankan membeli produk atau jasa tertentu.

b. Pemberi pengaruh (influencer) yaitu orang yang pandangan/ nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputasan akhir.

c. Pengambil keputusan (decider) yaitu orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruahan keputusan pembelian, apakah membeli atau tidak , apa yang dibeli, kapan hendak dibeli , dengan cara bagaimana di beli, dan dimana akan di beli.

d. Pembeli (buyer) yaitu orang melakukan pembelian nyata.

e. Pemakai (user) yaitu orang mengkomsumsi atau menggunakan produk dan jasa.14

3. Indikator Keputusan Pembelian

Menurut kotler (2000) Indikator keputusan pembelian antara lain :

a. Kemantapan suatu produk keputusan pembelian yang dilakukan konsumen setelah melakukan pencarian innformasi.

14 Simamora,H. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif Dan Profitable (Jakarta: PT.Gramedia Pusaka Utama, 2001), h.93-94

(28)

b. Kebiasaan dalam membeli rekomendasi dari keluaga atau teman cukup penting.

c. Rekomendasi kepada orang lain menyampaikan informasi kepada orang lain agar tertarik melakukan pembelian.

d. Metode pembayaran, konsumen dapat melakukan keputusan metode pembayaran yang akan dilakuan dalam pengambilan keputusan konsumen menggunakan produk dan jasa.

e. Melakukan pembelian ulang.15 4. Stuktur Keputusan Pembelian

Pada dasarnya penjual perlu mempunyai susunan struktur dalam keputusan membeli secara keseluruhan karena untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliaanya. Setiap keputusan membeli mempunyai beberapa stuktur diantaranya yaitu :

a. Keputusan tentang jenis produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang akan dibeli. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli suatu produk serta alternatif lain yang mereka pertimbangkan.

b. Keputusan tentang bentuk produk

Keputusan ini menyangkut ukuran, mutu, corak , dan sebagainya.

Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk

15 Kotler,P, Manajemen Pemasaran Analisa,Perencanaan,Implementasi, Dan Kegunaan.(Jakarta: Salemba Empat.,2000), h. 203

(29)

mengetahui kesukaan konsumen tentang produk yang bersangkutan agar dapat memaksimakan daya tarik mereknya.

c. Keputusan tentang merek

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek. Karena setiap merek mempuyai perbedaan tersendiri.

d. Keputusan tentang penjualanya

Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk yang akan dibeli. Dalam hal ini produsen (pemasok), pedagang besar, dan pengecer baru harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.

e. Keputusan tentang jumlah

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibeli. dalam hal ini perusahan harus mempersiapkan banyak produk yang sesuai dengan keinginan para pembeli

f. Keputusan tentang waktu pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam penentuan waktu dalam pembelian. Karena keputusan ini menyangkut adanya uang.

(30)

g. Keputusan tentang metode pembayaran

Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode pembayaran produk yang akan di beli, apakah di bayar secara tunai atau dengan cara kredit (cicilan). Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan para pembeli terhadap metode pembayarannya.16 5. Keputusan Pembelian dalam Pandangan Islam

Islam adalah agama yang ajaranya mengatur segenap perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Demikian pula dalam masalah konsumen , islam mengatur bagaimana manusia dapat melakukan kegiatan-kegiatan konsumsi yang membawa manusia berguna bagi kemaslahan hidupnya. Seluruh aturan islam mengenai aktivitas konsumen diatas terdapat dalam Al-qur‟an dan As-sunnah. Jika manusia dapat melakukan aktivitas konsumsi sesuai dengan ketentuan Al-qur‟an dam As- sunnah ini akan membawa pelakunya mencapai keberkahan kesejahteraan hidupnya.17

Islam menekankan pada halal, haram serta berkah tidaknya barang yang akan dikomsumsi sehingga jika individu dihadapkan pada A dan B maka seorang muslim (orang yang memiliki prinsip keislaman) akan memilih barang yang mempuyai tingkat kehalalan dan keberkahan yang lebih tinggi, walaupun barang yang lainnya secara fisik lebih disukai. Hal diatas Nampak jelas bagaimana pendekatan yang digunakan oleh ekonomi

16 Tousalwa, Carla. “Variabel Penentu Keputusan Pembelian Minyak Kayu Putih Cap MP di Kota Ambon”. Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis 2.1 (2017):h 21-28

17 Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2004), h.161.

(31)

islam dan konvensional dalam memenuhi kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, perintah islam mengenai komsumsi dikendalikan oleh lima prinsip, yaitu :18

a. Prinsip keadilan, syarat ini mengandung arti ganda penting mengenai mencari rizki secara halal dalan tidak melanggar hukum, seperti pada firman Allah. SWT. Dalam QS. Al- Baqarah:



































Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan, karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al- Baqarah /2: 168)

b. Prinsip kebersihan, prinsip ini menghendaki makanan maupun barang lain yang dikonsumsi harus baik atau cocok untuk dikonsumsi, tidak kotor atau menjijikan sehingga merusak selera.

c. Prinsip kesederhanaan, prinsip ini mengandung arti dalam melakukan konsumsi tidak boleh berlebih-lebihan. Seperti dalam QS. Al-„A‟raf :

































Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah

18 Eko Suprayitno, Ekonomi Mikro Perspektif Islam (Malang: UIN Malang Press, 2008), h.109.

(32)

berlebihlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A‟raf/7: 31).

d. Prinsip kemurahan hati. Dalam hal ini islam memerintahkan agar senantiasa memperhatikan saudara dan tetangga kita dengan berbagi rasa bersama.

e. Prinsip moralitas, selain hal- hal teknis diatas islam juga memperhatikan pembangunan moralitas spiritual bagi manusia. Hal tersebut dapat digambarkan dangan perintah agama yang mengajarkan untuk senantiasa menyebut nama Allah SWT. dan bersyukur atas karunianya, maka hal tersebut secara tidak langung akan membawa dampak psikologis bagi pelakunya seperti anti makanan haram baik zat maupun cara mendapatkannya maupun ketenangan jiwa.

B. Tinjauan Tentang Persepsi Konsumen 1. Pengertian Tentang Persepsi

Dalam buku keorganisasian oleh Manahan P. Tampubolon, persepsi di defenisikan sebagai gambaran tentang suatu objek yang menjadi fokus permasalahan yang sedang dihadapi. 19Menurut Nugroho J Setiadi persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adaya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang mengembirakan. 20

19 Manahan P. Tampubolon, Prilaku Keorganisasian, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2008), h.63.

20 Nugroho J Setiadi, Perilaku Konsumen, (Jakarta: Kencana, 2010) h.88.

(33)

Sedangkan menurut Bimo walgito persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindearan. Pengeindaraan merupakan suatu proses yang diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak terhenti disitu saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf, dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. 21

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan sebuah proses dimana individu dapat menafsirkan stimulus yang ada di dalam otak, sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimulus kedalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia.

2. Proses Terbentuknya Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang diawali oleh penginderaan.

Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Pada umumnya stimulus tersebut diteruskan saraf ke otak sebagai pusat susunan saraf dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Stimulus diterima oleh alat indera, kemudian melalui proses persepsi sesuatu yang diindera tersebut menjadi sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterpretasikan.

Sehingga dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan proses pengorganisasian, penginter pretasikan terhadap stimulus yang diterima

21 Bimo Walgito, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Andi,2003), h. 14.

(34)

oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu22

3. Indikator persepsi antara lain:

a. Pemahaman terhadap manfaat produk pembiayaan.

b. Pemahaman tentang popularitas produk pembiayaan.

c. Pemahaman tentang ke istemewaan produk pembiayaan.

d. Pemahaman tentang kegunaan produk pembiayaaan.

e. Pemahaman tentang variariasi tipe produk pembiayaan23 Indikator Menurut Rohmaul Listyana

a. Tanggapan b. Pendapat c. penilaian24

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Karena persepsi lebih bersifat Psikologis dari pada proses pengindraan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Menurut Abdul Rahman Shaleh, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diantaranya: 25

22 Walgito, Bimo. Psikologi Umum. (Yogyakarta: Andi,2002), h.53

23 Fredereca dan Chairy, “Pengaruh Psiologi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Kembali Smartphone Blackberry” Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan, Volume 3., No.2., (2010), h.78

24 Rohmaul listyana “persepsi masyarakat terhadap penanganan jawa dalam penentuan waktu pernikahan (studi kasus desa jonggrang kecamatan barat kabupaten magetan”. Jurnal Agastya vol 5 no 1 januari 2015. 14 mei (2019): h.132

25 Abdul Rahman Shaleh, “Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persepektif Islam,” Skripsi Maulana Syarif, Persepsi Guru Terhadap Kinerja Kepala Mts El-Syarif Tangerang Banten (Jakarta: Pada Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 12-13

(35)

a. Perhatian yang selektif

Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsangan dari lingkungannya, meskipun demikian, ia tidak harus menanggapi semua rangsangan yang diterimanya itu, untuk itu, individu memusatkan perhatiannya pada ransangan-ransangan tertentu saja, dengan demikian, objek-objek atau gejala lain tidak akan tampil kemuka sebagai hasil pengamatan.

b. Ciri-Ciri Ransangan

Ransangan yang bergerak diantara ransangan yang diam akan lebih menarik perhatian, demikian juga rangsangan yang paling besar diantara yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan intensitas rangsangannya paling kuat.

c. Nilai Kebutuhan Individu

Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibandingkan seorang yang bukan seorang seniman, penelitian juga menentukan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat uang logam lebih besar dari pada anak-anak orang kaya.

d. Pengalaman dahulu

Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang baru tetapi lain hal bagi orang-orang suku Mentawi di pedalaman pulau seberut atau saudara kita di pedalaman Irian.

(36)

5. Pengaruh Persepsi Konsumen Dengan Keputusan Pembelian

Menurut schiffman dan leslie dalam, menyatakan bahwa proses keputusan konsumen adalah ketika individu berada pada pilihan antara membeli atau tidak membeli , memilih antara merek X atau merek Y, atau membelanjakan barang A atau barang B, maka individu tersebut dikatakan dalam keadaan proses pengambilan keputusan.26

Sedangkan menurut Kotler dan kevin dalam Disetasi Burhanuddin, keputusan konsumen untuk membeli produk di pengaruhi oleh persepsi yang dimiliki terhadap produk yang akan di belinya .27

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa persepsi konsumen memiliki pengaruh yang erat dalam proses pengambilan keputusan pembelian, karena semakin tinggi persepsi seseorang terhadap produk tersebut, maka semakin tinggi pula tingkat pengambilan keputusan untuk membeli produk tersebut.

6. Persepsi dalam Pandangan Islam

Persepsi dalam pandangan islam adalah proses manusia memahami suatu informasi baik melalui mata untuk melihat, telinga untuk mendengar ,hidung untuk menciuman, hati untuk merakan yang disalurkan ke akal dan pikiran manusia agar menjadi suatu pemahaman28

26 Schiffman, et,al, Perilaku Konsumen, (Jakarta: Indeks ,2004), Cet. Ke-7, h. 485

27 Syahputro, Dede, et ,al. “Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Cv. Harmoni Lestari Pematangsiantar.” SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan 3.1 (2015) h. 8-15.

28 Jamal Latif, Pengaruh Persepsi dan Preferensi Terhadap Perilaku Pedagang (Studi Kasus Pada Pedagang Nasabah KSPPSS Cahaya Mitra Sejahtera Semarang (Skripsi : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang 2007), h.7

(37)

Alam Al-Qur‟an, proses dan fungsi persepsi dimulai dari proses penciptaan seperti terdapat dalam al-Qur‟an surah Al-Mukminun ayat 12- 14:











































































































Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.

Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”. (Q.S. Al-Mukminun/23 : 12- 14).

C. Tinjauan tentang Pendapatan 1. Pengertian tentang Pendapatan

Dalam kamus besar Indonesia pendapatan adalah hasil kerja (usaha atau sebagainya). Sedangkan pendapatan dalam kamus manajemen adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah ,gaji, bunga, sewa, komisi, ongkos, dan laba. 29

Pendapatan seseorang juga dapat didefiniskan sebagai banyaknya penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan seseorang atau suatu bangsa dalam priode tertentu. Reksoprayitno mendefinisakan: “pendapatan (revenue) dapat diartikan sebagai total

29 Departemen Pendidikan Nasional RI,Kamus,h.185.

(38)

penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu”.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah sebagai jumlah pengahasilan yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor produksi yang telah disumbangkan.30

Pendapatan adalah uang yang terima dan di berikan kepada subjek ekonomi berdasarkan prestasi- prestasi yang di serahkan yaitu berupa pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri atau perorangan dan pendapatan dari kekayaan. Besarnya pendapatan seseorang tergantung j enis pekerjaannya.31

Pendapatan adalah uang yang diterima atau diberikan kepada subjek ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang di serahkan yaitu berupa pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan dan pendapatan dari kekayaan.32

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh tiap-tiap individu dari bekerja atau berusaha yang dapat berupa uang barang dan lain lain penerimaan.

2. Sumber- sumber Pendapatan

Rahajja dan manurung (2001) menyebutkan bahwa terdapat tiga sumber pendapatan keluarga, yaitu :

30 Reksoprayitno, Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi (Jakarta: Bina Grafika, 2004),h 79

31 Sadono Sukirno, Teori Pengantar Mikro, (Jakarta: Raja Grafindo Persaja, 2006), h.47

32 Djojohadikusumo Sumitro, Sejarah Pemikiran Islam, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 1990), h 27.

(39)

a. Gaji dan upah pendapatan dari gaji dan upah merupakan pendapatan sebagai balas jasa yang diterima seseorang atas kesediaanya menjadi tenaga kerja pada suatu organisasi

b. Aset produktif

Pendapatan yang diterima oleh seseorang atas aset yang memberikan pemasukan sebagai balas jasa atas penggunaanya.

c. Pendapatan dari pemerintah

d. Pendapatan dari pemerintah merupakan penghasilan yang diperoleh seorang bukan sebagai balas jasa atas input yang diberikan.

Menurut Entika dan yoyok (2015) dalam jurnal ekonomi pendidikan dan kewirausahaan, menyatakan bahwa tingkat pendapatan seseorang memiliki empat golongan yaitu:

a. Golongan pendapatan sangat tinggi adalah pendapatan rata-rata lebih dari Rp. 3.500.000,00/bulan.

b. Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata antara Rp.

2.500.000,00 s/d Rp.3.500.000,00/bulan.

c. Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata antara Rp.1500.000,00 s/d 2.500.000,00/bulan

d. Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rata dibawah dari Rp. 1.500.000,00/bulan 33

33 Indrianawati, Entika, And Yoyok Soesatyo. “Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Pengetahuan Ekonomi Terhadap Tingkat Konsumsi Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.” Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan 3.2 (2015). h.

214-226

(40)

3. Indikator-Indikator Pendapatan

Indikator yang dapat mengukur varibel pendapatan Menurut Basri dan faisal (1959)

a. Pendapatan gaji atau upah

b. Pendapatan yang berasal dari transfer rumah tangga lain c. Pendapatan lain-lain seperti sewa,deviden,pensiun,beasiswa.34 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Menurut Basu Swastha, Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan, diantaranya adalah:35

a. Kesempatan kerja yang tersedia

Semakin banyak kesempatan kerja yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan yang bisa diperoleh dari hasil kerja tersebut.

b. Kecakapan dan keahlian

Dengan bekal kecakapan dan keahlian yang tinggi akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas yang pada akhirnya berpengaruh pula terhadap penghasilan.

c. Motivasi

Motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan yang diperoleh, semakin besar dorongan seseorang untuk melakukan pekerjaan, semakin besar pula penghasilan yang diperoleh.

34 Laily Muzdalifah dan Moch. Imam Syafi “Pengaruh Pendapatan dan Motivasi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pkl Dijalan Gading Fajar Pada Masa Pandemicovid-19” Greenomika,volume 2.,No. 1., (2020) h.4

35 Basu Swastha, Manajemen Penjualan, (Yogyakarta: BPFE, 2008), h. 201.

(41)

d. Keuletan bekerja

Keuletan dapat disamakan dengan ketekunan, keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan. Bila saat menghadapi kegagalan maka kegagalan tersebut dijadikan sebagai bekal untuk meniti kea rah kesuksesan dan keberhasilan.

e. Banyak sedikitnya modal yang digunakan.

Besar kecilnya usaha yang dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya modal yang dipergunakan.

5. Pengaruh Pendapatan Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut sadono sukirno dalam Skirpsi Eny yullaihak menyatakan bahwa pendapatan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi permintaan, pada hakikatnya merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendapatan maka semakin banyak permimtaan barang tersebut. sebaliknya semakin rendah pendapatan maka semakin sedikit permintaan barang tersebut.36

Pada tingkat pendapatan masyarakat yang tinggi, permintaan barang dan jasa akan mengalami peningkatan. Transaksi akan berjalan dengan lancar, distribusi ekonomi lancar karena masyarakat mengalami kecukupan untuk membeli barang sesuai permintaannya. Sebaliknya pada tingkat pendapatan masyarakat yang rendah, permintaan barang dan jasa

36Eny Yullaihak “Pengaruh Motivasi,Persepsi Kualitas, Dan Pendapatan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Sepeda Motor honda Dipulogadung Jakarta Timur Dan Tinjuan Dari Sudut Pandangan Islam” (Skripsi : Universitas Yarsi, 2017) h.26

(42)

akan mengalami penurunan. Distribusi ekonomi akan tersendat, bila pendapatan terus menurun pasar akan lesu karena kekurangan pembeli37

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap keputusan pembelian, hubungan yang wujud merupakan hubungan yang berbanding lurus, sehingga jika terdapat kenaikan pendapatan, maka hal ini mengakibatkan pembelian sepeda motor akan lebih baik bahkan meningkat. Besar kecilnya pendapatan seseorang berpengaruh kepada kemampuan daya beli seseorang, termasuk dalam membeli sepeda motor, Semakin tinggi pendapatan semakin beragam pula keinginan konsumen.

6. Pendapatan dalam Pandangan Islam

Dalam Al-Qur‟an Allat SWT menganjurkan kita agar memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mencari penghasilan berupa pendapatan yang tertuang dalam Al-Qur‟an pada Surah Al-Jumuah ayat 10 sebagai berikut :











































































Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah k amu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS.Al- Jummuah/62:10).

M. Quraish Syihab dalam kitab tafsir Al-Misbah menafsirkan ayat diatas: Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru yakni

37 Rudini A. J, Permintaan Barang, (Bandung : CV. Djadmika, 2012), h. 4

(43)

dikumandangkan adzan oleh siapa pun untuk shalat pada zhuhur hari Jum‟at, maka bersegeralah kuatkan tekad dan langkah, jangan bermalas- malas apalagi mengabaikannya, untuk menuju dzikrullah menghadiri shalat dan khutbah jum‟at, dan tinggalkanlah jual beli yakni segala macam interaksi dalam bentuk dan kepentingan apapun bahkan semua yang dapat mengurangi perhatian terhadap upacara jum‟at. Demikian itulah yakni menghadiri acara jum‟at,yang baik buat kamu, jika kamu mengetahui kebaikannya pastilah kamu mengindahkan perintah ini38

Dari ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa umat islam jika telah selesai menunaikan shalatnya, diperintahkan Allah SWT untuk berusaha atau bekerja agar memperoleh karuniaNya berupa penghasilan ataupun pendapatan, Kemudian umat islam diperintahkan juga agar senantiasa mengingat Allat SWT didalam maupun diluar ibadah shalatnya dan selalu berikhtiar dengan giat berusaha untuk mencapai tujuan yang baik, mulia disisi Nya dan terhormat dipandang manusia dengan landasan nilai syariah islam.

Sehingga nantinya dapat menjadi orang-orang yang beruntung didunia dan diakhirat.

D. Tinjauan Tentang Leasing 1. Pengertian Tentang Leasing

Istilah leasing memiliki pengertian yang beranekaragam dan bervariasi, namun secara umum leasing berarti equipment funding, yaitu pembiayaan peralatan/barang modal untuk digunakan pada proses

38M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah : Kesan, Pesan dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 230.

(44)

produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Leasing juga berarti pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang modal dengan pembayaran secara berkala oleh perusahaan yang menggunakan barang modal tersebut, dan dapat membeli atau memperpanjang jangka waktu berdasarkan nilai sisa. Perjanjian leasing tidak hanya sebatas suatu kontrak atau persetujuan sewa yang obyeknya berupa barang modal, dan pihak leasing memiliki hak opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa, namun lebih kompleks, karena dalam leasing dapat timbul hak beli, dan hal ini sangat mendekati transaksi jual beli aktiva angsuran dan dapat pula seperti sewa menyewa biasa.39

Sedangkan Equipment Leasing Association, seperti yang dikutip Komar Andasasmita dalam bukunya serba-serbi leasing mendefinisikan bahwa leasing merupakan perjanjian antara lessor dan lessee untuk menyewa suatu jenis barang modal tertentu yang dipilih atau ditentukan oleh lesse. Hak kepemilikan atas barang modal tersebut adalah lessor sedangkan lesse hanya menggunakan barang modal tersebut berdasarkan pembayaran uang oleh lesse yang telah ditentukan jangka waktunya.40

Di Indonesia, kehadiran industri pembiayaan (multi finance), khususnya leasing baru dikenal sejak tahun 1974. Kelahirannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Perindustrian dan menteri Perdagangan No. 122/MK/IV/2/74, No. 32/M/SK/2/74, No. 30/ Kpb/I/74 tentang perizinan usaha leasing. Setahun setelah dikeluarkannya SKB

39 Ainun Naim, Akuntansi Keuangan 2. (Yogyakarta : BPFE, 1992), h. 150.

40 Amin Widjaja Tunggal dan Arif Djohan Tunggal, Akutansi Leasing Sewa Guna Usaha (Jakarta: Rineka Cipta, 1994 ), h. 3

(45)

tersebut, berdirilah PT. Pembangunan Armada Niaga Nasional. Kemudian melalui Keputusan Presiden No. 61/1988, yang ditindaklanjuti dengan SK.

Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1998, pemerintah membuka luas lagi bagi bisnis pembiayaan sehingga perusahaan leasing semakin bertambah jumlahnya yang ditandai dengan bertambahnya volume transaksinya. Disamping itu, hadirnya perusahaan asing dalam bentuk usaha patungan dengan perusahaan-perusahaan nasional atau dengan pemodal individu telah semakin mempopulerkan kegiatan bisnis leasing sebagai sumber pembiayaan di samping cara-cara pembiayaan konvensional yang umum dikenal melalui perbankan.41

Bagi sebagian masyarakat Indonesia berpandangan bahwa pembiayaan leasing identik dengan jual beli angsuran dalam bentuk sewa beli. Hal ini dapat dimengerti, karena dalam perjanjian „leasing‟ memuat klausula “hak opsi”. Bentuk hak opsi adalah “opsi jual beli” atau opsi perpanjangan waktu. Pada klausula opsi beli, memberi hak kepada lessee untuk membeli barang-barang modal yang menjadi obyek leasing setelah sampai pada waktu yang dijanjikan. Sedang pada opsi perpanjangan waktu, memberi hak kepada lessee untuk memperpanjang waktu leasing dari batas jangka waktu perjanjian. Dengan mengaitkan leasing dengan opsi beli, perjanjian leasing memiliki aspek hukum ganda. Pada satu segi seolah-olah sebagai pejanjian sewa menyewa, pada segi yang lain mirip

41 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga, (Jakarta: Intermedia, 1995), h. 142.

(46)

dengan perjanjian jual beli sewa atau jual beli angsuran, apabila dalam perjanjian tercantum.42

Sebagian masyarakat yang menganggap leasing sebagai pembiayaan peralatan/barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan demikian pada hakekatnya leasing merupakan salah satu cara pembiayaan yang mirip dengan kredit bank. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada bentuk barang yang diberikan, leasing memberikan bantuan dalam bentuk barang modal sedangkan bank memberikan bantuan berupa permodalan43.

2. Macam - Macam Leasing a. Leasing Operative

Tehnik pembiayaan jenis operating leases, lessor membeli barang modal dan disewagunakan kepada lessee. Pembayaran periodik yang dilakukan lessee tidak mencakup biaya yang dikeluarkan lessor untuk mendapatkan barang modal dan bunganya. Lessor hanya mengharapkan keuntungan dari penjualan barang-barang modal yang disewagunakan dan sumber penghasilan dari perjanjian leasing yang lain, oleh karenanya perlu keahlian khusus memasarkan kembali asset tersebut. Semua pembayaran pajak, asuransi dan pemeliharaan barang/asset yang dilease-kan menjadi tanggung jawab lessor. Dalam

42 Agus Waluyo Nur, “System Pembiayan Leasing Di Perbankan Syariah” La_Riba 1.2 2007, h. 172-173

43 Richad Burton Simatupang, Aspek Hukum Dalam Bisnis. Jakarta: rineka cipta.1991, h.134

Referensi

Dokumen terkait

Reporting mainly aggressive encounters with leopards can erode local people’s tolerance and worsen the situation by forcing the Forest Department to unnecessarily trap the wild

Saya yang bernama Yanta Sinisura S Keloko, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU, ingin melakukan penelitian tentang “Perbandingan Efektivitas Sikat Gigi Konvensional

Dari hasil pengujian kekerasan menggunakan Vickers menunjukkan adanya kenaikan kekerasan pada daerah yang dekat dengan patahan, kenaikan ini disebabkan karena tegangan

Penelitian ini membandingkan harga satuan jadi untuk upah pekerjaan, antara hasil analisa SNI dan harga satuan jadi di lapangan dengan menggunakan indeks tenaga,

Berdasarkan jumlah selisih pasokan dan permintaan konsumen gula pasir perbulan dapat dilihat jumlah selisih yang terbanyak pada bulan Agustus yaiti berjumlah sebesar 731

Untuk memotivasi mahasiswa dalam belajar, pihak Jurusan haruslah memperhatikan kebutuhan mahasiswa dari segi fasilitas belajar, karena fasilatas belajar terutama dari

Sedangkan untuk metode concrete jacketing elemen struktur ditambah dimensi dan tulangannya yang disesuaikan dengan kebutuhan nilai momen perhitungan ideal (pada balok)

Untuk informasi yang tidak bias (yang tidak berat sebelah), informasi dan petunjuknya dapat dipercaya dan merupakan media massa yang dapat diterima langsung oleh