PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
3 Fernandus, Pengaruh Dividen Terhadap Harga Saham: Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Disertasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2015), hal.3.5 Nadia Lee, Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang termasuk dalam sektor Industri Dasar Lq-45 Kimia, Pertambangan dan Perdagangan Besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode h.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- Tinjauan Penelitian Relevan
- Tinjauan Teori
- Kebijakan Deviden
- Peningkatan Nilai Perusahaan
- Kerangka Pikir
- Hipotesis
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah keduanya juga menguji kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Sedangkan perbedaan lainnya adalah pada variabel yang diteliti mengenai peningkatan nilai perusahaan dan tujuan penelitian yang dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Komang Budi dan Astuti1 I Putu Yadnya pada tahun 2019 berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Kebijakan Dividen”.
Pada model kedua diperoleh hasil bahwa profitabilitas dan kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan likuiditas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar Di Indeks Lq-45 Bursa Efek Indonesia” Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kebijakan dividen yang didekati dengan rasio pembayaran dividen terhadap nilai perusahaan yaitu ditentukan dalam nilai buku harga. Pengaruh kedua variabel tersebut adalah positif, dimana setiap peningkatan nilai kebijakan dividen juga mengakibatkan peningkatan nilai perusahaan.
Analisis pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan pendekatan Mudharabah (Studi pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Hasil uji T penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Perbandingan Penelitian Jakarta Islamic Index (JII) Penelitian yang akan dilakukan juga akan mengkaji kebijakan dividen dan nilai perusahaan.
Semakin banyak investor yang membeli saham maka harga saham akan naik sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Kemungkinan adanya investasi mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan perusahaan di masa depan sehingga meningkatkan nilai perusahaan.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
- Definisi Operasional Variabel
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
Nilai DPS PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk stabil, setiap tahun nilai DPS sebesar 215. Nilai EPS PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk mengalami fluktuasi, pada tahun 2019 nilai EPS sebesar 432, pada tahun 2020 meningkat sebesar 565 , dan pada tahun 2021 nilai EPS mengalami penurunan sebesar 548. Nilai EPS PT XL Axiata, Tbk mengalami fluktuasi, pada tahun 2019 nilai EPS sebesar 67, pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 35, dan pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 121.
Nilai DPR pada PT Astra Agro Lestari, Tbk pada tahun 2020 meningkat sebesar 0,38% dan pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 0,05%. Nilai DPR pada PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk mengalami penurunan sebesar 11,71% pada tahun 2020 dan meningkat sebesar 1,18% pada tahun 2021. Nilai DPR pada PT XL Axiata, Tbk pada tahun 2020 mengalami peningkatan drastis sebesar 60,72%, dan mengalami penurunan sebesar 48,43% pada tahun 2021.
Harga per nilai saham PT XL Axiata, Tbk mengalami fluktuasi, pada tahun 2019 harga per saham Rp3.220, tahun 2020 turun Rp2.850 dan tahun 2021 naik Rp3.130. Nilai PER PT Astra Agro Lestari, Tbk pada tahun 2020 mengalami penurunan drastis sebesar 104,24% dan mengalami penurunan pada tahun 2021 sebesar 18,61%. Nilai PER PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 9,46% dan pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 0,63%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
Berawal dari perkebunan singkong, kemudian berkembang perkebunan karet, hingga pada tahun 1984, budidaya tanaman kelapa sawit dimulai di Provinsi Riau, dan pada tahun 1988, perusahaan ini resmi menjadi industri yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan terus berkembang menjadi salah satu industri yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar dengan memiliki manajemen yang baik. Seiring dengan pertumbuhan bisnis perusahaan, perusahaan menjadi perusahaan publik pada tahun 1997 dengan melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (kemudian Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya). Upaya perusahaan dalam mengembangkan bisnis industri hilir sebagai perusahaan pengolahan kelapa sawit melalui anak perusahaan yaitu PT Tanjung Sarana Lestari pada tahun 2014 berlokasi di provinsi Sulawesi Barat.
Sebagai bagian dari anak perusahaan PT Tanjung Bina Lestari pada tahun 2017 berlokasi di Sulawesi Barat untuk mengolah PKO (minyak inti sawit). Pada tahun 1996, XL mulai beroperasi secara komersial dengan fokus pada wilayah cakupan di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Nilai DPS pada PT Astra Agro Lestari, Tbk mengalami peningkatan, pada tahun 2019 nilai DPS sebesar 49, tahun 2020 meningkat sebesar 195 dan pada tahun 2021 kembali meningkat sebesar 461.
Nilai DPS PT XL Axiata, Tbk mengalami peningkatan, pada tahun 2019 nilai DPS sebesar 20, pada tahun 2020 terjadi peningkatan sebesar 31,7, dan pada tahun 2021 terjadi peningkatan lagi sebesar 51. Harga per Nilai saham pada PT Astra Agro Lestari, Tbk mengalami penurunan, pada tahun 2019 harga per saham Rp 14.500, tahun 2020 turun Rp 12.100 dan tahun 2021 turun lagi Rp 9.575. Harga per saham PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk anjlok, tahun 2019 harga per saham Rp 11.200, tahun 2020 turun Rp 9.300 dan tahun 2021 nilainya turun Rp 8.675.
Pengujian Persyaratan Analisis Data
Variabel DPR (kebijakan dividen) mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 47,14 dengan nilai standar deviasi sebesar 17,23 selama periode pengamatan, hal ini menunjukkan bahwa nilai standar deviasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean). Variabel PER (nilai perusahaan) mempunyai nilai rata-rata (mean) sebesar 42,55 dengan nilai standar deviasi sebesar 40,06 selama periode pengamatan, hal ini menunjukkan bahwa nilai standar deviasi tersebut lebih rendah dari nilai rata-rata (mean). Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel-variabel dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak.
Hal ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan dalam model regresi linier antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan periode sebelumnya. Tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah terdapat ketimpangan varians dari residu satu observasi ke observasi lainnya dalam regresi. Uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah uji Scatterplot dengan menggunakan program pengolah data.
Mengacu pada Gambar 4.1, scatter plot di atas menunjukkan bahwa sebaran titik-titiknya bersifat acak dan tidak memiliki pola yang jelas, serta sebaran titik-titik tersebut merata pada sumbu X dan Y. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada persamaan tersebut.
Pengujian Hipotesis
Uji t digunakan untuk menguji variabel-variabel yang mempengaruhi variabel independen terhadap variabel dependen secara individu atau terpisah. Jika nilai t hitung < nilai t tabel atau nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 (tingkat kepercayaan α = 5%), maka Ho diterima. Apabila nilai t hitung > nilai t tabel atau nilai probabilitas signifikansi kurang dari 0,05 (tingkat kepercayaan α = 5%), maka Ho ditolak.
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji t menunjukkan bahwa kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap nilai perusahaan. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel DPR diatas (0,05) atau 5% yaitu 0,348 maka H1 ditolak yang berarti kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PER). Sebaliknya jika nilai R2 mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan variabel dependen.
Hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan dividen sebesar 12,6% sedangkan sisanya sebesar 87,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Perusahaan harus dapat menggunakan laba bersihnya dengan bijak untuk memajukan dua kepentingan yang berbeda, mengambil keputusan kebijakan yang tepat dan membayar dividen untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan pemegang saham. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Putri Adelia pada tahun 2021 dengan judul Nilai Perusahaan Melalui Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening: Leverage dan Investment Opportunity Set (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020). Walaupun perusahaan dapat memberikan jaminan nilai perusahaan kepada investor melalui besarnya dividen yang dibayarkan, namun perusahaan juga harus memperhitungkan sebagian dana yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan.
Perbedaan pandangan ini berkaitan dengan langkah-langkah yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dengan tetap menyadari bahwa investor adalah pemilik modal perusahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan dividen yang rendah (DPR) tidak memberikan kontribusi terhadap peningkatan nilai perusahaan (PER). Yang perlu diperhatikan oleh calon investor adalah kinerja perusahaan yang dapat dilihat melalui laporan keuangan terutama tingkat kebijakan dividen dalam kaitannya dengan tingkat nilai perusahaan (PER) dari tahun ke tahun.
Menambahkan variabel-variabel lain di luar variabel penelitian ini yang berhubungan dengan nilai perusahaan untuk mengetahui lebih jelas dan jelas mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nilai perusahaan. Dwi Sukirni, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Hutang Analisis Nilai Perusahaan. Analisis pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan serta dampaknya terhadap nilai perusahaan.
PENUTUP
Simpulan
Hal ini terlihat dari hasil uji parsial (uji t) dimana nilai signifikansi sebesar 0,348 lebih besar dari 0,05.
Saran
Dwi Gama Primadasa dan Harjum Muharam, 2015 “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Profitabilitas, Solvabilitas Dan Audit Delay Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI, Associate Professor Universitas Matana : Banten). Fernandus, 2015, Pengaruh Dividen Terhadap Harga Saham: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).
Hermuningsih, Sri 2017, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia” (Staf Pengajar Departemen Ekonomi/Manajemen Bisnis FE UST Yogyakarta). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rario Pembayaran Dividen (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Indeks Lq45 Pada Seminar Nasional Bei Dan Tender Buku Syariah Universitas Muhammadiyah Surakarta Ke 6). Lee, Nadia, Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam Sektor Industri Dasar Lq-45 Kimia, Pertambangan, Dan.
Priatna, Amin, 2008, Disertasi “Analisis Implementasi Kebijakan Kesejahteraan Dosen Universitas Pendidikan Indonesia”, Pascasarjana UNJ. Prihantoro, Estimasi Pengaruh Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Publik Indonesia, (Jurnal Ekonomi dan Bisnis no.1 vol.3 2003) hal.4.Wullandari, Bayu, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham dengan Dividen per Variabel moderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, skripsi dikutip dari (http://repository.usu.ac.id/, Senin 25 Juli r2022), hal.