ABSTRAK
Nilai perusahaan adalah salah satu tolak ukur untuk menilai bagaimana fungsi-fungsi manajemen dilakukan, jika saham suatu perusahaan tinggi maka semakin tinggi pula tingkat penerimaan para pemilik perusahaan. Penggunaan nilai perusahaan ini mengikuti kebijakan yang tersedia dan dapat dilakukan oleh perusahaan. Kebijakan yang digunakan untuk meneliti nilai perusahaan dapat menggunakan kebijakan dividen dan kebijakan hutang. Kebijakan dividen yaitu keputusan akan laba yang dapat digunakan dan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau ditahan guna investasi masa yang akan datang. Sementara kebijakan hutang adalah penggunaan sumber hutang sebaga pendanaan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap kebijakan tersebut memiliki berbagai kelemahan yaitu adanya konflik keagenan antara pemegang saham dan manajemen sehingga diperlukan keputusan yang matang dalam pemilihan kebijakan tersebut. Serta dalam penggunaan kebijakan diperlukan arus kas yang lancar yang mampu memberikan keefektifan dalam menghasilkan laba. Penggunaan profitabilitas mampu menilai rasio dalam keefektifan penggunaan laba tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang mengeluarkan dividen selama 4 tahun berturut-turut. Hasil penelitian menunjukan kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
ABSTRACT
Firm value is one measure to assess how management functions performed, if a
company ‘s stock higher, will increase the level of acceptence of the owner of the
company. Uses firm value is to follow the policies available and can be done by the company. The policies are used to examined the firm value can use the dividend policy and debt policy. Dividend policy is a decision about profit which may be used and distributed to shareholders as dividends or retained earnings for future investment. Debt policy is a uses debt sources as longterm or shorterm
funding’s company. The policies have a weakness which is agency conflict
between shareholders and management so that needed the best decision to pick that policies. Also the uses of policies needed currently cash flow is to give effectiveness to produce profit. The uses of profitability able to assess the effectiveness of the use the profit ratio. Tis study aims to determine whether the dividen policy, debt policy and profitability has an influance on the firm value. This research sample is a manufacturing company that issued dividends for 4 consecutive years. The research shows that debt policy and profitability has influanced on firm value.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHR ... v
KATA PENGANTAR ... vi
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 12
2.1.2 Kebijakan Dividen ... 13
2.1.3 Kebijakan Hutang ... 17
2.1.4 Profitabilitas ... 19
2.1.5 Teori Sinyal (Signaling Theory) ... 21
2.1.6 Trade Off Theory ... 22
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.5 Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV ... 35
4.1.2 Uji Regresi dan Korelasi ... 43
4.1.2.3 Pengaruh Korelasi ... 47
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 49
4.2.1 Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan ... 49
4.2.2 Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan ... 50
4.2.3 Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan ... 51
BAB V ... 52
PENUTUP ... 52
5.1 Kesimpulan ... 52
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 53
5.3 Saran ... 53
Daftar Pustaka ... 54
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...24
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Manufaktur ...32
Tabel 3.2 DOV ...32
Tabel 4.1 Perhitungan Rasio Perusahaan ...35
Tabel 4.2 Deskriptif Statistik ...38
Tabel 4.3 Pengujian Normalitas ...39
Tabel 4.4 Pengujian Multikolinearitas ...40
Tabel 4.5 Pengujian Heteroskedastisitas ...41
Tabel 4.6 Pengujian Autokorelasi ...42
Tabel 4.7 Pengujian Hipotesis Simultan Anova ...44
Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis Parsial ...45
Tabel 4.9 Pengujian Persamaan Regresi ...46
Tabel 4.10 Pengujian Korelasi Parsial ...47
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan go public akan berusaha meningkatkan nilai perusahaannya
agar optimal. Nilai tersebut mampu menentukan bagaimana perusahaan nantinya
akan bergerak dalam setiap pengambilan keputusan perusahaan. Tujuan
perusahaan dalam memaksimalkan setiap keputusannya adalah dengan
memaksimalkan kesejahteraan setiap pemilik perusahaan dengan cara
meningkatkan nilai perusahaannya (Mardiyati, 2012).
Nilai perusahaan merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai
bagaimana fungsi-fungsi manajemen dilakukan. Jika saham suatu perusahaan
tinggi maka semakin tinggi pula tingkat penerimaan para pemilik perusahaan.
Serta semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan para pemilik perusahaan dan juga
sebaliknya jika nilai perusahaan rendah maka akan semakin kecil tingkat
penerimaan para pemilik, serta semakin kecil juga tingkat kesejahteraan para
pemilik perusahaan. Lalu dengan nilai perusahaan yang tinggi, akan membuat
tingkat kepercayaan pasar terhadap perusahaan akan semakin meningkat
(Margaretha, 2014).
Tingkat kepercayaan yang tinggi yang diinginkan perusahaan terhadap
investor, memerlukan modal yang cukup besar. Modal yang besar ini berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan dalam meningkatkan nilai perusahaan. Nilai suatu
perusahaan sangat dipengaruhi oleh keputusan pendanaan berdasarkan sumber
Pendanaan internal berasal dari laba ditahan dan modal pribadi yang dimiliki oleh
pemilik perusahaan tersebut. Sedangkan pendanaan eksternal berasal dari hutang
kepada pihak ketiga maupun berasal dari penanaman modal para pemegang saham
perusahaan dengan imbal balik berupa dividen (Margaretha, 2014).
Kemampuan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaannya, bisa
dilakukan dengan cara berikut, yaitu dengan memaksimalkan laba perusahaan
melalui peningkatan kualitas produk, meningkatkan layanan purna jual produk
dan lainnya. Lalu dengan menekan biaya melalui efisiensi dalam penggunaan
biaya perusahaan tanpa melupakan kewajiban yang perlu dibiayai. Manajemen
perlu lebih sensitif dalam mengendalikan keuangan perusahaan agar tidak
menimbulkan dampak yang tidak baik bagi perusahaan (Ulya, 2014).
Kenyataannya perusahaan tidak selalu mampu untuk meningkatkan nilai
perusahaannya. Hal tersebut dikarenakan manajemen perusahaan tidak memiliki
saham perusahaan tersebut sehingga para manajemen hanya akan melihat dari
sudut kepentingan manajemen yang ingin meningkatkan perusahaan tanpa melihat
kepentingan dari sudut pandang pemegang saham yang ingin mendapatkan laba
dengan risiko yang dapat dikendalikan. Teori keagenan (Agency theory)
menyatakan berbeda, bahwa setiap manajemen boleh saja lebih mengutamakan
kepentingan pribadinya (para manajer perusahaan) namun tetap harus mampu
melihat dari sudut pandang para pemegang saham (Jensen dan Smith, 1984).
Terjadinya perbedaan antara teori keagenan dan dilapangan tersebut, akan
menjadi konflik antara pemegang saham dengan para manajemen perusahaan.
Menurut Brigham dan Gapenski (1996) teori keagenan mampu menciptakan
serta pemilik perusahaan dan kreditor. Konflik yang terjadi ini akan menimbulkan
dampak yang cukup besar bagi perusahaan jika saja tidak ditangani oleh
manajemen perusahaan.
Perusahaan berupaya mengatasi konflik kepentingan tersebut, yang
dibantu oleh para peneliti, melakukan penelitian untuk meminimalisir konflik
kepentingan dan juga sekaligus menghasilkan nilai perusahaan yang baik. Setelah
penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak, terdapat perbedaan yang cukup
besar dalam setiap hasil penelitian dan semua kebijakan yang diambil baik
kebijakan dividen, kebijakan hutang maupun profitabilitas.
Hasil penelitian kebijakan dividen yang dilakukan terdapat kesenjangan,
ini terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati (2012) bahwa kebijakan
dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pendapat tersebut
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Martikarini (2014) yang
menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Pendapat tersebut ditentang oleh penelitian yang dilakukan oleh Ulya
(2014) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Kesenjangan teori ini juga terjadi dalam kebijakan
hutang yang dilakukan oleh Ulya (2014) dan Martikarini (2014) yang menyatakan
bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan Mardiyati (2012) mengungkapkan bahwa kebijakan hutang
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Lalu dalam rasio
profitabilitas terhadap nilai perusahaan terdapat perbedaan hasil yang dilakukan
positif terhadap nilai perusahaan dan didukung oleh Dewi (2008) serta Corry dan
Rustam (2013).
Keputusan manajerial agar kebijakan yang dipilih menghasilkan laba yang
baik, para manajer perusahaan yang menangani bidang keuangan akan berusaha
mengoptimalkan struktur keuangan perusahaan yang bersumber baik dari internal
maupun eksternal. Cara menentukan besarnya jumlah saham yang akan diedarkan
dengan tingkat dividen tertentu menggunakan kebijakan dividen. Mengoptimalkan
sumber hutang kepada sektor investasi bernilai positif dengan melalui kebijakan
hutang dan meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan.
Kebijakan dividen adalah sumber pendanaan eksternal perusahaan dengan
cara menjual saham perusahaan ke pasar untuk mendapatkan modal operasional
dan memiliki imbal balik berupa dividen yang diberikan kepada para pemegang
saham. Saham yang diterbitkan oleh perusahaan terdapat dua jenis yaitu saham
biasa dan saham preferen yang memiliki hak khusus. Pembagian dividen
dilakukan perusahaan dengan cara saham biasa akan memperoleh dividen jika
perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam rapat pemegang saham,
sementara saham preferen akan memperoleh dividen dalam jumlah yang tetap
(Martalena dan Malinda, 2011).
Dividen yang dibagikan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu dividen kas
dan dividen saham. Dividen kas adalah dividen yang dibagikan oleh perusahaan
kepada para pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Besar kecilnya dividen
yang diterima secara tunai oleh pemegang saham tergantung pada besar kecilnya
laba yang diterima perusahaan. Dividen saham adalah dividen yang dibagikan
diterima ini dalam bentuk saham biasa atau dalam bentuk warrant. Bahkan para
pemegang saham ini bisa saja tidak menerima dividen karena peruahaan yang
memilih untuk menggunakan laba untuk ekspansi.
Setiap kebijakan yang akan diambil memiliki keuntungan baik untuk
pemegang saham maupun perusahaan. Keuntungan perusahaan yaitu para pemilik
perusahaan akan dengan mudah mendapatkan dana untuk oprasional perusahaan
dengan hanya menjual sahamnya kepada pasar. Sedangkan untuk para pemegang
saham, keuntungan yang diterima yaitu pembagian dividen dan capital gain
(Martalena dan Malinda, 2011). Kerugian yang akan dimiliki perusahaan adalah
akan terciptanya suatu konflik antara para pemegang saham dengan para manajer
perusahaan terkait pengambilan keputusan. Konflik yang meliputi pemegang
saham dan manajer perusahaan atau pemilik perusahaan biasanya disebabkan oleh
para investor yang menginginkan pembagian laba perusahaan dalam bentuk
dividen kas maupun dividen saham, sedangkan para manajer menginginkan laba
perusahaan tersebut digunakan untuk ekspansi perusahaan dengan proyek yang
bernilai positif.
Lalu setelah kebijakan dividen mampu menentukan nilai tersebut, nilai
perusahaan juga dapat ditentukan oleh kebijakan hutang, yang merupakan salah
satu sumber pendanaan perusahaan eksternal yang bertujuan untuk melakukan
aktivitas produksi perusahaan yang sangat besar namun memiliki dana yang
kurang memadai. Hutang juga memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Semakin tinggi perusahaan memiliki utang, semakin tinggi pula harga saham
Hutang terdiri dari 2 jenis yang dibedakan dengan cara bagaimana hutang
tersebut digunkan. Pertama adalah hutang produktif, hutang produktif adalah
hutang yang diigunakan dengan tujuan produktif untuk menghasilkan laba, laba
yang diterima ini digunakan kembali untuk membiayai hutang yang dilakukan dan
melakukan investasi untuk sektor produktif. Hutang dalam jenis yang kedua
adalah hutang konsumtif, hutang konsumtif adalah hutang yang digunakan untuk
tujuan konsumsi pribadi yang dilakukan hanya untuk tujuan pribadi saja. Hutang
jenis kedua ini sangatlah berbahaya jika kita tidak siap dengan biaya yang
ditimbulkan dan resiko yang diterima.
Permasalahan yang terjadi dalam kebijakan hutang adalah biaya agensi
atas utang yang disebabkan oleh adanya kegiatan peminjaman dana oleh
perusahaan dari pihak kreditor. Kegiatan ini kemudian menimbulkan
permasalahan yang melibatkan pihak shareholder sebagai pemilik dan pihak
kreditor sebagai pemberi pinjaman (Jensen, 1986). Permasalahan yang dihadapi
dalam mengambil kebijakan hutang juga dirasakan ketika para manajer
perusahaan menggunakan dana investasi yang beresiko tinggi yang tidak
diinginkan oleh para kreditur karena kreditur ingin dana yang di investasikan
memiliki risiko yang rendah meskipun dengan profit yang kecil.
Permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam mengambil kebijakan
dividen maupun kebijakan hutang ini tidak akan berpengaruh signifikan jika
tingkat profitabilitas perusahaan dalam kondisi yang optimal. Hal tersebut
tercermin dari penelitian terdahulu dimana jika profitabilitas dalam posisi optimal,
maka kebijakan hutang dan kebijakan dividen semakin kecil rasio yang dimiliki.
diperlukan tingkat laba/profit yang cukup untuk membiayai kebijakan tersebut
dan untuk melakukan aktivitas oprasi perusahaan karenakan setiap perusahaan
memiliki tujuan akhir yang sama yaitu memperoleh laba/profit yang maksimal
disamping hal-hal lainnya (Kasmir, 2012).
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan mencapai laba yang
dinginkan agar mampu menutupi kebijakan yang dilakukan perusahaan.
Profitabilitas mengukur tingkat keefektifan manajemen suatu perusahaan dalam
mengelola perusahaan dengan efektif dan efisien (Kasmir, 2012). Suatu
perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi akan mampu menarik para investor
sehingga akan mampu meningkatkan nilai perusahaan dan memperoleh laba.
Kegiatan yang diperlukan untuk memperoleh laba yang maksimal seperti yang
ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik,
karyawan, serta meningkatan mutu produk yang dihasilkan dan meningkatkan
jumlah produksi tanpa menurunkan kualitas produk serta melakukan investasi
yang baru dengan nilai yang positif serta resiko yang ditekan.
Penelitian ini menggunakan perusahaan sektor manufaktur. Perusahaan
manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi produk buatan sendiri dari
penyediaan barang mentah lalu melakukan proses pembuatan bahan setengah jadi
hingga barang tersebut jadi dan siap dipasarkan. Menurut pribadi perusahaan
manufaktur memiliki ciri-ciri yaitu (1) memproduksi barang mentah menjadi
barang jadi, (2) pendapatannya berasal dari penjualan produknya, (3) Biaya
produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik. Perusahaan manufaktur melakukan seluruh aktivitas ekonomi oleh dirinya
produk tersebut. Kegiatan yang padat tersebut, perusahaan manufaktur
membutuhkan dana yang cukup besar dalam aktivitas perdagangannya.
Perusahaan manufaktur membutuhkan pendanaan jangka panjang sehingga
perusahaan manufaktur cendrung membutuhkan dana yang siap digunakan jika
dibutuhkan sehingga kebijakan dividen dan kebijakan hutang sangat cocok dalam
penyediaan dana tersebut.
Prakteknya ada perusahaan manufaktur yang belum mampu menerapkan
nilai perusahaan dengan baik sehingga diragukan dalam pencatatan perusahaan.
Sehingga membutuhkan perhatian dalam menentukan kebijakan yang akan
diambil untuk pendanaan perusahaan agar optimal. Perhatian yang diperlukan
adalah dalam hal menentukan kebijakan yang baik agar mampu meningkatkan
nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang optimal, akan meningkatkan kinerja
perusahaan. Sehingga penelitian ini akan berguna untuk para pemilik perusahaan
untuk mengambil keputusan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan
mengambil judul penelitian “Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan di Perusahaan Manufaktur Periode 2011-2014.”
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas, maka masalah yang akan diteliti dapat
dirumuskan:
1. Apakah kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
manufaktur periode 2011-2014?
2. Apakah Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
3. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan manufaktur
periode 2011-2014?
4. Apakah kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh
simultan terhadap nilai perusahaan manufaktur periode 2011-2014?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui apakah kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan manufaktur periode 2011-2014.
2. Untuk mengetahui apakah kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan manufaktur periode 2011-2014.
3. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan manufaktur periode 2011-2014.
4. Untuk mengetahui apakah kebijakan dividen, kebijakan hutang dan
profitabilitas berpengaruh simultan terhadap nilai perusahaan manufaktur periode
2011-2014.
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan diatas, maka penelitian ini diharapkan berguna untuk :
1. Teoritis
Untuk mengkonfirmasi teori yang sudah ada yaitu tentang pengaruh kebijakan
dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
2. Praktik
Untuk menjadi bahan informasi dan masukan kepada para pemilik perusahaan
tentang pengaruh kebijakan hutang, kebijakan dividen dan profitabilitas terhadap
3. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan akan menjadi penunjang dalam pengembangan teori
kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabiltas serta nilai perusahaan yang
mempengaruhinya.
4. Untuk Penelitian yang Akan Datang
Diharapkan penelitian ini mampu menjadikan bahan pelajaran dan pedoman
dalam menjalankan tugas akhir yang baik terkait teori yang menyatakan pengaruh
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian ini yaitu,
1. Pada hipotesis pertama bertujuan untuk menguji pengaruh Kebijakan Dividen
terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda
menemukan bahwa Kebijakan Dividen tidak memiliki pengaruh secara parsial
terhadap nilai perusahaan.
2. Pada hipotesis kedua bertujuan untuk menguji pengaruh Kebijakan Hutang
terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda
ditemukan bahwa Kebijakan Hutang memiliki pengaruh secara tidak signifikan
secara parsial terhadap nilai perusahaan.
3. Pada hipotesis ketiga bertujuan untuk menguji pengaruh Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda ditemukan bahwa
Profitabilitas memiliki pengaruh yang kuat secara parsial terhadap nilai
perusahaan.
4. Kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas tidak memiliki pengaruh
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu :
1. Penelitian ini dilakukan menggunakan periode yang pendek yaitu 4 periode
dimulai 2011 hingga 2014.
2. Pada penelitian ini, masing-masing proksi hanya menggunakan satu variabel.
3. Penelitian ini hanya menggunakan alat peneliti yaitu spss saja. Diperlukan alat
analisis lainnya agar hasil yang didapatkan semakin akurat.
4. Sampel yang digunakan hanya berasal dari satu sektor yaitu manufaktur dengan
total sampel sebesar 88.
5.3 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya :
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan periode yang lebih
panjang agar hasil yang didapat lebih baik.
2. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dalam setiap proksi menggunakan
variabel lebih dari satu agar hasil yang didapat semakin akurat.
3. Untuk penelitian selanjutnya diperlukan alat penelitian untuk analisis lainnya
agar hasil yang didapatkan semakin akurat.
4. Sampel yang digunakan sebaiknya lebih banyak dan terdiri dari berbagai
DAFTAR PUSTAKA
Anzlina, Corry Winda dan Rustam. 2013. Pengaruh Tingkat Likuiditas
Solvabilitas Aktivitas Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate Dan Property Di BEI Tahun 2006-2008. Jurnal Ekonomi, Vol 16.
Brealey, Richard A., Stewart C, Myers dan Alan J, Marcus. 2001. Fundamentals
of Corporate Finance. Singapore: Mc Graw-Hill.
Brigham F, Eugene dan Gapenski, I.C. 1996. Intermediate Financial
Management. New York: The Dryden Press.
Brigham F, Eugene dan Houston, Joel F. 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta: Salemba Empat.
Destriana, Nicken dan Yeniate. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Nonkeuangan Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal bisnis dan Akuntansi vol 12.
Dewi, Sisca Christianty. 2008. Pengaruh Kepemlikan Managerial Kepemilikan
Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal bisnis dan akuntansi vol 10.
Fenandar, Gany Ibrahim dan Raharja, Surya. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi
Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. jurnal akuntansi vol 1.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometri Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE YOGYAKARTA.
Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur
Modal Terhadap Nilai Perusahaan Publik Di Indonesia. Buletin ekonomi
dan Perbankan.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keunagan. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.
Program Studi Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.
Jensen, Michael C dan Smith Jr, Clifford W. 1984. The Theory of Corporate
Finance: A Historical Overview. New York: Mc Graw Hill.
Jensen, Michael C. 1986. Agency Cost Of Free Cash Flow, Corporate Finance
And Take Over, american economic review 76(2), 323-329.
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE YOGYAKARTA.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Keiso, Donald E dan Weygendt, J Jerry. 1995. Intermediate accounting:
Akuntansi Intermediate. Terjemahan Herman Wibowo. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Mardiyati, Umi., Ahmad, Gatot Nazir dan Putri Ria. 2012. Pengaruh Kebijakan
Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan 2005-2010. Jurnal riset manajemen sains indonesia vol 3.
Margaretha, Farah. 2014. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Dian Rakyat.
Martalena dan Malinda, Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andy Offset.
Martikarini, Nani. 2014. Pengaruh Profitabilitas Kebijakan Hutang Dan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI 2009-2011. Jurnal Akuntansi.
Mulyawan, Setia. 2015. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka Setia.
Munawir. 2001. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE YOGYAKARTA.
Sjahrial, Dermawan. 2002. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andy Offset.
Ulya, Himatul. 2014. Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen,
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2009-2011. Jurnal Ekonomi.
Van Horne, James C dan Wachowicz JR, John M. 1998. Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Yuliana., Akbar, Dinul Alfian dan Aprillia, Rini. 2009. Pengaruh Struktur Modal