• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA

DOSEN

(Pada Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh

Silvia Zahrotul Badi’ah NIM : 21601081136

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN 2020

(2)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja dosen pada Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pada penelitian ini sampel di ambil sebanyak 102 responden yang berstatus dosen tetap PNS. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda dengan pengujian hipotesis menggunakan uji F dan uji t. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdsan spiritual berpengaruh signifikan atau bersama-sama (simultan) terhadap kinerja dosen.

Kata Kunci : kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual.

(3)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of intellectual intelligence, emosional intelligence, and spiritual intellegenceon the performance of lecturers at the state University of Maulana Malik Ibrahim in this study the sample was taken as many as 102 respondents who where PNS permanent lecturers. The method of analiysis used in this study is teh method of multiple linier regression analysis with hypoyhesis testing using teh F test and t test. The results of this study incicate the intellectual intellegence, emotional intellegence, and spiritual intellegence have a significant or joint effect (simultan) on the performance of lecturers.

Key word : intellectual intellegence, emotional intellegence, and spiritual intellegence.

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam setiap proses meningkatkan kualitas dan kemajuan bangsa. Sumber daya manusia yang berkualitas sangatlah diperlukan dalam membangun masyarakat pada sebuah negara di era industri 4.0 sekarang ini. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas mutu pendidikan dalam mencerdaskan sumber daya manusia yang dimiliki negara.

Dalam mengembangkan mutu pendidikan tersebut, sebuah perguruan tinggi tidak dapat dipisahkan dari kualitas yang dimiliki dosen. Kualitas yang dimiliki dosen tersebut sangatlah menentukan dalam keberhasilan pada setiap proses pendidikan factor tercapainya prestasi mahasiswa dengan baik.

Lembaga pendidikan tinggi adalah lembaga yang mempersiapkan sumber daya manusia yang berilmu, kreatif berdisiplin dan berdedikasi tinggi serta mampu menyesuaikan diri dan bersaing dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Untuk mempersiapkan lembaga pendidikan yang bermutu maka dibutuhkan tenaga pendidik yaitu dosen , menurut undang undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (2) mendifinisikan bahwa dosen adalah pendidik yang profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan ,mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni melalui : pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) di mana Tri Dharma Perguruan Tinggi ditetapkan melalui Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendaya gunaan Aparatur

(5)

2

Negara Nomor: 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 Tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, pada Pasal 3 disebutkan sebagai tugas pokok dosen.

Kualitas kinerja pendidikan atau dosen dalam suatu lembaga pendidikan dilihat dari hasil penelitian kinerja yang mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat- sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil. Penilaian kinerja dosen pada suatu perguruan tinggi merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap dosen sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh dosen tersebut sesuai dengan perannya. Kinerja merupakan penampilan individu maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personal yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel didalam organisasi. Sedangkan penilaian kinerja merupakan aspek yang penting dalam manajemen kinerja. Sistem penilaian kinerja akan menghubungkan aktifitas karyawan dengan tujuan strategik organisasi, menghasilkan informasi yang valid dan berguna untuk keputusan administrasi karyawan, seperti promosi, pelatihan, transfer termasuk reward dan punishment (Arini, 2011).

Kinerja yang dihasilkan dosen tidak lepas dari variabel yang mempengaruhinya. Gibson, dkk (2007: 15) menjelaskan ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku kerja, yang selanjutnya berakibat kepada kinerja dosen yaitu: variabel individu, psikologis dan organisasi. Lebih lanjut Gibson, dkk (2007) menjelaskan bahwa variabel individu yang mempengaruhi perilaku kerja adalah kemampuan dan ketrampilan, latar belakang dan demografis.

Adapun variabel psikologis terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan

(6)

3

motivasi. Selanjutnya, variabel organisasi terdiri dari sumber daya, komunikasi, kepemimpinan, imbalan, struktur dan rancangan kerja.

Rosita (2012) dalam penelitianya menyatakan bahwa kinerja dosen sangat ditentukan oleh variabel psikologis yaitu erat hubungannya dengan kecerdasan intelektual yang dimiliki, seorang dosen yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi diharapkan dapat menghasilkan kinerja sebagai pendidik yang lebih baik dan lebih mudah menyerap ilmu sehingga dapat menstanferkan ilmu tersebut kepada mahasiswa atau peserta didik.

Menurut Goleman (2006) Kecerdasan intelektual dulunya diyakini dapat menentukan kesuksesan seseorang, semakin tinggi kecerdasan intelektual seseorang maka akan semakin sukseslah orang tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya hal yang dapat menentukan kesuksesan. Sejak lama orang yakin bahwa kecerdasan khususnya kemampuan intelektual merupakan suatu apparatus dari wujud kemampuan mental yang penting dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan (Wiramiharja, 2003, p.71). Hal ini dapat dipahami karena dalam bekerja bukan hanya tindakan- tindakan untuk melaksanakan pekerjaan tetapi juga kecerdasan dalam memecahkan masalah (Schultz and Schultz, 1994, 82). Penelitian yang pernah dilakukannya menyebutkan bahwa kecerdasan intelektual saja tidak terlalu memadai, karena kecerdasan intelektual hanya suatu alat. Goleman (1999) menunjukkan sederetan bukti penelitian bahwa kecerdasan otak bukanlah prediktor yang dominan dalam perkembangan karir seseorang, melainkan adalah kecerdasan emosional.

(7)

4

Penelitian Boyatzis (2001:2) menyatakan, menemukan orang yang tepat dalam organisasi bukanlah hal yang mudah, karena yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan bukan hanya orang yang berpendidikan lebih baik ataupun orang yang berbakat saja. Ada faktor-faktor psikologis yang mendasari hubungan antara sesorang dengan organisasinya. Faktor-faktor psikologis yang berpengaruh pada kemampuan seseorang di dalam organisasi diantaranya adalah kemampuan mengelola diri sendiri, inisiatif, optimisme, kemampuan mengkoordinasi emosi dalam diri, serta melakukan pemikiran yang tenang tanpa terbawa emosi.

Kecerdasan emosional adalah kemampuan dibidang yaitu kesanggupan menghadapi frustasi, kemampuan mengendalikan emosi, semangat optimisme, dan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Hal tersebut seperti dikemukakan Patton, (1998 dalam Fabiola, 2005) bahwa penggunaan emosi yang efektif akan dapat mencapai tujuan dalam membangun hubungan yang produktif dalam meraih keberhasilan kerja.

Kecerdasan emosional memiliki lima komponen menurut Goleman (2005:513) yang secara parsial mempengaruhi kinerja karyawan. Lima komponen tersebut yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Kesadaran diri yaitu perasaan mengenali diri sendiri, pengaturan diri yaitu kemampuan mengelola emosi, motivasi yaitu kemampuan dalam mendorong semangat kerja yang tinggi, empati yaitu kemampuan mengenali perasaan orang lain, dan keterampilan sosial yaitu kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Salah satu bentuk kecerdasan lain yang saat ini tengah populer adalah kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual memungkinkan seseorang untuk

(8)

5

berpikir kreatif, berwawasan jauh, membuat atau bahkan mengubah aturan, yang membuat orang tersebut dapat bekerja lebih baik. Secara singkat kecerdasan spiritual (SQ ) mampu mengintegrasikan dua kemampuan lain yang sebelumnya telah disebutkan yaitu IQ dan EQ (Idrus, 2002:57).

Kecerdasan spiritual (SQ) merupakan kecerdasan tertinggi karena dapat memfungsikan IQ dan EQ secara efektif (Zohar dan Marshall : 2007). Sehingga Zohar dan Marshall mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Menurut penjelasan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual merupakan kemampuan yang baik dipengaruhi faktor – faktor penentu kecerdasan baik kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual dalam setiap karyawan.

Namun demikian, terdapat bebeberapa penelitian yang berlawanan dengan hasil penelitian sebelumnya. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Akimas dan Bachri (2016) yang manyatakan bahwa kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Marpaun dan Rumondang (2016) yang menyatakan bahwa kecerdasan intelektual dan kecerdasan spirirual tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Mengingat faktor-faktor tersebut mempengaruhi kinerja dosen dalam mencapai tujuanorganisasi, maka dalam penelitian ini penulis memberi judul

“Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Dosen”.

(9)

6 1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana deskripsi kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kinerja Dosen?

2. Bagaimana kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual berpengaruh secara simultan terhadap kinerja Dosen?

3. Apakah kecerdasan intelektual berpengaruh terhadap kinerja Dosen?

4. Apakah kecerdasan emosianal berpengaruh terhadap kinerja Dosen?

5. Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja Dosen?

1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui deskripsi dari kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan kinerja dosen.

2. Untuk mengetahui apakah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual berpengaruh secara simultan terhadap kineja dosen.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kecerdasan intelektual terhadap kinerja dosen.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja dosen.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja dosen.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut:

(10)

7 a. Bagi instansi terkait

Penelitian ini diharapkan dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan serta penambahan informasi untuk meningkatkan kinerja karawan atau pegawai.

b. Bagi akademis

Penelitian ini dapat menambah informasi serta memperkaya pengetahuan mengenai pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual terhadap kinerja dosen.

c. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan literatur dalam penambahan wawasan serta perkembangan ilmu manajemen sumberdaya manusia.

(11)

1 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka didapatkan simpulan bahwa :

1. Kecerdasan Intelektual dengan indikator kemampuan memecahkan masalah, intelegensi verbal, dan intelegensi praktis direfleksikan oleh indikator tertinggi yakni kemampuan memecahkan masalah. Kecerdasan Emosional dengan indikator pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan ketrampilan sosial direfleksikan oleh indikator tertinggi yakni pengendalian diri. Kecerdasan Spiritual dengan indikator bersikap fleksibel, kesadaran diri, menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, menghadapi dan melampaui perasan sakit, keengganan menyebabkan kerugian, kualitas hidup, berpandangan holistik, kecenderungan bertanya, dan bidang mandiri direfleksikan oleh indikator tertinggi yakni kesadarn diri. Kinerja Dosen dengan indikator pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan penunjang tugas dosen direfleksikan oleh indikator tertinggi yakni pendidikan dan pengajaran.

2. Kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh secara simultan terhadap kinerja dosen di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

3. Kecerdasan Intelektual berpengaruh terhadap kinerja dosen di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

(12)

2

4. Kecerdasan Emosional berpengaruh terhadap kinerja dosen di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

5. Kecerdasan Spiritual berpengaruh terhadap kinerja dosen di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini masih banyak memiliki keterbatasan dalam hal waktu, tenaga, dan biaya yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya agar hasilnya lebih baik. Adapun beberapa keterbatasannya yaitu:

a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 3 variabel yaitu variabel kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual yang digunakan untuk mengetahui pengaruh terhadap kinerja dosen.

b. Keterbatasan observasi ini yaitu karna menggunakan kuesioner yang biasanya tanggapan responden yang diberikan tidak sesuai dengan keadaan sesungguhnya yang ada di Universitas Isalam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

5.3 Saran

1. Bagi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

a. Pada variabel Kecerdasan Intelektual dengan pernyataan “Ketika diberi suatu pertanyaan dalam suatu masalah, saya bisa langsung menjawab dengan cepat dan sigap” ditanggapi responden yang terendah, maka disarankan kepada pihak pimpinan/dosen lain untuk untuk memberikan respond yang sesuai dengan kemampuan.

(13)

3

b. Pada variabel Kecerdasan Emosional dengan pernyataan “Dalam suatu pertemuan, apa yang saya sampaikan selalu menarik perhatian orang lain”

ditanggapi responden yang terendah, maka disarankan kepada pihak pimpinan/dosen lain untuk untuk memberikan respond psitiv terhadap dosen yang bisa menarik perhatian.

c. Pada variabel Kecerdasan Spiritual dengan pernyataan “Saya memberikan uang pada orang lain tanpa berpikir bahwa saya juga memerlukannya”

ditanggapi responden yang terendah, maka disarankan kepada pihak pimpinan/dosen untuk mengharagai setiap pertolongan sesama dosen agar memberikan kesan empati pada setiap usaha yang diberikan.

d. Pada variabel kecerdasan dosen dengan pernyataan “saya menjadi anggota organisasi dosen ditanggapi responden yang terendah, maka disarankan kepada pihak pimpinan/dosen untuk selalu memberikan kesempatan oleh dosen lain untuk bergabung pada organisasi dosen juga.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Variabel yang digunakan untuk penelitian ini sangat sedikit, yaitu hanya terdiri dari tiga variabel bebas, oleh sebab itu pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya yang berhubungan dengan peningkatan kinerja dosen. Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dosen selain Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan spiritual.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, Solichin. 2001. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Agung, I Gusti Ngurah. 2006. Statistika Penerapan Model Rerata Sel Multivariat dan Model Ekonometri dengan SPSS. Jakarta: Yayasan SAD Satria Bhakti.

Agustian, Ary Ginanjar. 2006. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Arga.

Amram, Y. & Dryer, C. 2008. The integrated spiritual intellegence scale ISIS : development and preliminary validation. Paper presented at the Conference of the American Psycological Association. Dibuka 25 Januari 2015.

Anastasi, A; Urbania, S. 1997. Tes Psikologi (Psychological Testing 7e) edisi Bahasa Indonesia Jilid 1, Jakarta. PT.Prehallindo.

Arini , Asti M. & Ambar B. 2011. Batik : Warisan Adiluhung Nusantara. Andi Offset.

Yogyakarta.

Arie Pangestu Dwijayanti. 2009. Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”. Jakarta Ashmos, D. P., and Duchon, D. 2014. Spirituality at work: A conceptualization and

measure. Journal of Management Inquiry, 9(2), 134-145. Journal of Business &

Economics Research – August, 2009 Volume 7, Number 8 46

A.Wiramihardja, Sutardjo. 2003. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: PT. Refika Aditama.

Berman, Barry and Evans, Joel R. 2010. Retail Management eight edition, Penerbit Intermedia (terjemahan), Jakarta.

Boyatzis, R.E., & Burckle M. 1999. Psychometric Properties of The ECI, The Hay/McBer Group.

Bradberry, Travis, dan Greaves, Jead. 2007. Menerapkan EQ di Tempat Kerja dan Ruang Keluarga. Yogyakarta: Think Jogjakarta.

Caruso, D.R., 1999 Aplaying The Ability Model Of Emotional Intelligence To The Work, http://cjwolfe.com/article.doc

Chakraborty, S,K, and Chakraborty, D, 2004, The Transformed Leader and Spiritual Psychology : A Few Insight, Jurnal of Organizational Change Management, Vil.17,No.2,pp.18-210

Chang, C. L. T. et al., 2013. Herbal Therapies for Type 2 Diabetes Mellitus : Chemistry, Biology, and Potential Application of Selected Plants and Compounds. Hindawi Journal, 2013(ID 378657).

Chermiss, C. 1998. Working with emotional intelligence, The Consortium For Research On Emotional Intelligence in Organizations, New Jersey:

Rugrets University, pp. 4.

Danah, Zohar, dan Marshall. 2007. SQ: Spiritual Intelligence The Ultimate Intelligence. Alih Bahasa Rahmani Astuti dkk. Bandung: Penerbit Mizan Media Utama.

Darmawan, N K. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kunjungan Masyarakat terhadap Pelayanan Posyandu di Desa Pemecutan Kelod Kecamatan Denpasar Barat. Junrnal Dunia Kesehatan Vol. V (no.2).

(15)

Depdiknas, 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tasanawiyah.

Jakarta: Depdiknas

Eckersley, R. 2014. Spirituality, Progress, Meaning, and Values, Paper Presented 3rd Annual Conference on Spirituality, Leadership, and Management Ballarat

Eysenck, H. J. 1981. Inteligence : The Battle for The Mind. The Macmillan Press Ltd, London.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Edisi Ke 4). Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gibson, J.L., Donnely, J.H., Ivancevich, J.M. 2007. Organisasi dan Manajemen Perilaku, Struktur, Proses. Terjemahan oleh Djoerban Wahid. Erlangga.

Jakarta

Goleman, Daniel 2015. Emotional Intelligence : Kecerdasan emosional mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hunter, R.H.F. 1996. Fisiologi dan Teknologi Reproduksi Hewan Betina Domestik. Institut Teknologi Bandung. Bandung

Hoffman, Martin L. 2009. Empathy and Moral Development. Cambridge Uni.

Press., United Kingdom.

Howes, dan Herald. 1999. Emotional Intellegence (terjemahan). Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Idrus, M. 2002. Kecerdasan Spiritual Mahasiswa Yogyakarta, Psikologi Phronesis. Jurnal Ilmiah dan Terapan, Vol. 4, No. 8, h. 72-91 Desember 2002.

Ilyas Y. 2001. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Jakarta: Pusat Kajian Ekonomi Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Indriyani, Utami. 2018. Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PT Industri Kereta Api (Persero) Madiun – Jawa Timur. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 59 No. 1. Universitas Brawijaya Malang.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999, metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akutansi Dan Manajemen, Yogyakarta : BPFE, 1999.

James, G. 2008. Sugarcane.Blackwell Publishing Company. Oxford OX4 2Dq, UK. 216 hlm.

Joseph, G, 1978, Interpreting Psychological Test Data, Vol.1, New York VNR.

Kuncoro, Mudrajad. 2013. Indikator Ekonomi. Yogyakarta; UPP STIM YPKN Yogyakarta.

Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.

McCormick, R. 2011. Instructional methodology. In: Williams J & Williams A (eds).

Technology Education for teachers. Melbourne: MacMillan.

Miller, M.D.,Linn, R.L., & Gronlund, N.E. 2003. Measurement and Assessment in Teaching 10th Edition. New Jersey: Pearson Education.

Mitroff, L.I dan Denton E.A. 2015. A Study of Spiritualty in The Work Place. Sloan Management Review. Vol. 40. Page 83-92.

Mudali. 2002. Quote : How High Is Yous Spiritual intelligence?

http://www.eng.usf.edu/gopalakr/artcles/spiritual.html, 15 Juni 2005 Nggermanto, Agus. 2001 Quantum Quotient; Kecerdasan Quantum, Nuansa Cendikia,

Bandung.

Patton, W., & Lokan, J. 2006. Perspectives on Donald Super's Construct of Career

(16)

Maturity. International Journal for Educational and Vocational Guidance, 1(1- 2), 31-48.

Prawirosentono. Suyadi.2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE. Yogyakarta.

Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan Remaja. Bandung: Rosdakarya

Putra, latrini, 2016 “Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor”, E-Jurnal Akuntansi Vol.17.2. Universitas Udayana.

Rachmawati, Titik dan Daryanto. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Yogyakarta: . Penerbit Gava Media

Ree, M, J, Earles, J, Teachout, M.S. 1994. Predicting Job Performance : Not Much More Than G, Journal of Applied Psychology, Vol.79, No.4, p.518-524

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perushaan dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT Raja Gravindo Persada.

Robbins, P.Stephen dan Timothy A. Judge. 2012. Perilaku Organisasi. Salemba Empat.

Jakarta.

Robins SP, dan Judge, 2008. Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta : Salemba Empat Hal 256.

Rosita. 2012. Stressor Sosial Biologi Lansia Panti Wredha Usia dan Lansia Tinggal Bersama Keluarga. Jurnal Biokultur, Vol. 1. No. 1. Januari-Juni 2012, hal 43-52 R. Munir. 2000. “Migrasi”, Dasar-dasar Demografi edisi 2000. Lembaga Penerbit UI :

Jakarta Gujarati, Damodar. 2009. Basic Econometrics. The McGrow Hill Companies Inc. New York.

R. Wiramihardja, Sutardjo, 2003. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: PT. Refika Aditama.

Salovey, P. dan Mayer, J. 2006. Emotional Intellegence: Imagination, Cognitition and Personality. 9, 186-211.

Schultz, D.P., & Schultz, S.E. 1994. Psychology anda Work Today: An Introduction to Industrial and Organizational Psychology (6th Ed.). New York: MacMillan Publishing Company

Setiawan, Latrini, 2016. “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual Dan Independensi Pada Kinerja Auditor”, Jurnal E-Jurnal Akuntansi, Vol.16.2. Universitas Udayana.

Setyaningrum, Utami, et al. 2016 “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja (Studi Pada Karyawan PT. Jasa Raharja Cabang Jawa Timur)”, Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 36 No. 1. Universitas Brawijaya.

Simanjutak, 2005. Manajemen dan evaluasi kinerja. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Steinberg, L & Richard M, Lerner. 2009. Handbook of Adolescence Psychology:

Third Edition.New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.

Sugianto. 2014. Efektivitas Penggunaan Macromedia Flash Mx Pada Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Sman 1 Karangwareng Kabupaten Cirebon. Indramayu: E-Jurnal Unwir (6) 12.

Sugianto, 2014.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syardiansah, Daud, et al. 2018 Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan Instansi Daerah Air

(17)

Minum Tirta Peusada. Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu social 182-188 Universitas Samudra.

Wiersma, M.L.. 2002. The Influence of Spiritual “Meaning-Making” On Career Behaviour. Journal of Management Development, Vo.21, No.7

Zohar, dan Marshall, I. 2007. SQ: Spiritual Intelligence The Ultimate Intelligence. Alih Bahasa Rahmani Astuti dkk. Bandung: Penerbit Mizan Media Utama

Zohar, Danah, Ian Marshal. 2005. Spiritual Capital.Jakarta:Mizan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian merujuk pada hipotesis kelima dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Kecerdasan Intelektual (X1), Kecerdasan Emosional (X2), Kecerdasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, perilaku belajar dan latar belakang pendidikan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, perilaku belajar dan latar belakang pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, serta

Kinerja Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan

Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan menambah wawasan mengenai Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, dan Kecerdasan Spiritual terhadap

Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual (X1), kecerdasan emosional (X2), dan kecerdasan spiritual (X3) berpengaruh signifikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan yang dilakukan pada