PENGARUH KEDISIPLINAN GURU, KEPEMIMINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP
KINERJA GURU SMA NEGERI 4 SOLOK SELATAN DENGAN MOTIVASI GURU SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
Putri Multya1, Sumarni2, Putri Meliza Sari2 .
1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This study aims to analyze: Disclipiner teacher, the head of the school, physical work environment, the motivastion to work a teacher of the performance of the teacher at SMA N 4 South Solok. The results showed that: 1) The disclipiner teacher handling has a positive and significant effect on motivation to work a teacher of coefficient of line 0,638 and tcount 8,363 > ttable2, 0195. 2) the head of the scchool has positive and significant effect on motivation to work a teacher of coefficient value 0,579 and tcount7,732 > ttable2,0195. 3) physical work environment have a positive and significant effect on motivation to work a teacher coefficient of lane 0,259 and tcount 3,438 > ttable 2,0195. 4) disclipiner teacher has a positive and significant impact on the performance of the teacher coefficient path 0,400and tcount4,917 > ttable2,1095. 5) the head of the school have a positive and significant impact on performance of the teacher coefficient path 0,280 and tcount3,681> ttable2,1095. 6) physical work environment has a positive and significant impact on performance of the teacher coefficient lane 0,210and tcount3,752> ttable2,1095.7) motivation to work a teacher has a positive and significant impact on performance of the teacher the value obtained coefficient lane 0,452and tcount4,509> ttable2,1095.
Keywords: Discipline teacher, head of the school, physical work environment, motivation to work a teacher, performance of the teacher.
PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya merupakan salah satu kebutuhan dasar demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan nilai guna pencapaian tingkat kehidupan yang semakin
maju dan sejahtera. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat suatu negara, maka diyakini kualitas masyarakat negara tersebut semakin baik.
Meningkatkan kualitas pendidikan dalam suatu negara diperlukan seorang guru sebagai tenaga pendidik.Peran guru
sangatlah penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Kualiatas guru akan menjadi tolak ukur pencapaian tujuan yang ingin dicapai oleh setiap negaranya. Dengan demikian suatu negara hendaklah memiliki seorang guru yang profesional dan berkualiatas.
guru yang merupakan salah satu faktor utama dibidang pendidikan harus berperan aktif dan menempatkan kehidupannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang
semakin berkembang. Guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga mentransfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengaruh dan menuntun siswa dalam belajar.
Berdasarkan Observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 10 Maret 2017, penulis mendapatkan data Jumlah seluruh sekolah menengah atas serta guru sertifikasi dan non sertifikasi di Solok Selatan sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah Seluruh Sekolah dan Jumlah Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
No Nama Sekolah Jumlah Guru Total
Guru Sertifikasi Non
Sertifikasi
1 SMA N 1 Solok Selatan 29 36 65
2 SMA N 2 Solok Selatan 16 23 39
3 SMA N 3 Solok Selatan 21 43 64
4 SMA N 4 Solok Selatan 27 21 48
5 SMA N 5 Solok Selatan 20 43 63
6 SMA N 6 Solok Selatan 17 24 41
7 SMA N 7 Solok Selatan 3 23 26
8 SMA N 8 Solok Selatan 1 18 19
9 SMA N 9 Solok Selatan 4 21 25
10 SMA N 10 Solok Selatan 1 17 18
11 SMA N 11 Solok Selatan 1 14 15
Sumber:Kemendikbud Kota Padang, 2017
Keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar dapat diukur dari hasil kinerja guru sebagai seorang tenaga pendidik. Yang dimaksud dengan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Mangkunegaran (2000:67), Istilah kinerja guru berasal dari kata job performance /actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Jadi menurut bahasa kinerja bisa diartikan sebagai prestasi yang nampak sebagai bentuk keberhasilan kerja pada diri seseorang.Keberhasilan kinerja juga ditentukan dengan pekerjaan serta kemampuan seseorang pada bidang tersebut.Keberhasilan kerja juga berkaitan dengan kepuasan kerja seseorang.
Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari SMA Negeri 4 Solok Selatan dapat diketahui bahwa guru yang telah tertsertifikasi sebanyak 27 orang guru dan yang tidak tersertifikasi hanya sebanyak 21 orang guru dari data tersebut memperlihatkan bahwa guru di SMA Negeri 4 Solok Selatan sudah memiliki tenaga pendidik yang baik namun setelah dilihat dari data UN tahun 2016 diseluruh SMA Negeri di Solok Selatan siswa SMA
Negeri 4 Solok Selatan mendapat peringkat ke-5 dengan nilai rata-rata 55,67. Kinerja guru yang baik tidak terlepas dari seseorang guru yang professional. Guru yang profesional adalah guru yang mampu melaksanakan tugas seorang guru dengan baik dan dapat mengelola sumberdaya pendidikan yang tersedia dan mengkoordinasikannya untuk keberhasilan pendidikan. Salah satu indikator kinerja guru adalah guru yang memiliki kemampuan membuat perencanaan dan persiapan mengajar atau RPP. Berikut adalah data disiplin guru dalam bentuk menyiapkan RPP sebelum pembelajaran dimulai.
Menurut Simamora (2006 : 66) menyatakan bahwa “Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang diatur dan menunjukan tingkat kesungguhan tim kerja didalam suatu organisasi”.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah kepala sekolah.Kepala sekolah sebagai pemimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi dan luwes dalam melaksanakan tugasnya.
Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu kepala sekolah harus memiliki kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan.
Sebagai perannya seorang pemimpin kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru harus terjaga.
Selain dipengaruhi kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru juga dipengaruhi oleh lingkungan kerja fisik.
Menurut Simanjuntak (2003: 39) lingkungan kerja dapat diartikan sebagai keseluruhan alat yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seorang bekerja, metode kerjanya sebagai pengaruh kerjanya baik sebagai kerjanya baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.
Lingkungan kerja fisik juga dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah karena sarana dan prasarana juga dapat menunjang guru dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya demi mendapatkan suatu hasil yang diinginkannya. Menurut Rohani (2010: 22) lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang berada diluar
individu. Adapun lingkungan pengajaran merupakan segala apa yang bisa mendukung pengajaran itu sendiri yang dapat difungsikan sebagai sumber pengajaran atau sumber belajar.
Menurut Siswanto (2005: 89) Faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah motivasi kerja guru. Motivasi berasal dari bahasa lain, mavere yang berarti “dorongan” atau “daya penggerak”. Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motif atau dorongan pada guru.
Sehingga dapat disimpulkan bah wa kinerja guru dapat dipengaruhi oleh kedisiplinan guru, keoemimpinan kepala sekolah, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja guru.
METODE PENELITIAN
Menurut Siregar (2013: 15) Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini peneliti melihat apakah ada pengaruh antara kedisiplinan guru, kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru di SMA Negeri 4 Solok Selatan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan TCR dari masing-
masing variabel, bahwa untuk rata-rata variabel Kinerja
guru 3.3 dengan tingkat capaian responde n (TCR) 65,69 yang tergolong
pada kategori cukup, untuk rata rata variable Kedisiplinan 3.7 dengan tingkat capaian responden (TCR ) 73,4 yang tergolong pada kategori cukup, untuk r ata rata variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah 3,2 dengan tingkat capaian responden (TCR ) 64,06 yang ter golong pada kategori cukup, untuk variabel Lingkungan Kerja Fisik dengan rata-rata 3,2 dan dengan tingkat capaian responden (TCR )
63,14 yang tergolong pada kategori kurang baik, dan untuk rata-rata variable Motivasi Kerja Guru 3,3 dengan tingkat capaian responden (TCR) 66,15ya ng tergolong pada kategori cukup.
Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan hasil koefisien determinasi jalur sub struktur I dipero leh hasil nilai adjusted R square sebesar sebesar 0,748 yang artinya 74,80% perubahan pada variabel dependen (Motivasi) dapat
dijelaskan oleh variabel independen (Kedisiplinan Guru, kepemimpinan
Kepala Sekolah, dan Lingkungan Kerja fisik). Sedangkan sisa
nya sebesar 25,20% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Sedangkan untuk hasil koefisien determin asi jalur sub strukturII diperoleh hasil ni lai adjusted Rsquare sebesar sebesar 0,8 91% yang
artinya 89,10% perubahan pada variabel D ependen (Kinerja Guru) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Kedisiplinan Guru, Kpemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan Kerja fisik dan
Motivasi Kerja
Guru). Sedangkan sisanya sebesar 10,90 % di pengaruhi oleh
Variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Hasil Uji t
Pengaruh Kedisiplinan Guru, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan Kerja fisik dan Motivasi kerja Guru Terhadap kinerja guru di SMA Negeri 4 Solok Selatan adalah sebagai berikut :
a. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kedisiplinan guru terhadap motivasi kerja guru
SMA Negeri 4 Solok
Selatan.Untuk variabel kedisiplinan guru diperoleh nilai thitung sebesar 8,362 > ttabel 2,0195
sebesar dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kedisiplinan guru terhadap motivasi kerja guru.
Hal ini berarti semakin tinggi lingkungan kerja fisik maka akan semakin tinggi motivasi kerja guru b. Hipotesis 2, Terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan.Untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah diperoleh nilai thitung sebesar 7,732 > ttabel sebesar 2,0195 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru. Hal ini berarti semakin tinggi kepemimpinan kepala sekolah maka motivasi kerja guru juga ikut tinggi.
c. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap motivasi kerja
guru SMA Negeri 4 Solok Selatan. Untuk variabel lingkungan kerja fisik diperoleh nilai thitung sebesar 3,438 > ttabel sebesar 2,0195 dengan nilai signifikan 0,001 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan kerja fisik terhadap motivasi kerja guru. Hal ini berarti semakin tinggi lingkungan kerja fisik maka akan semakin meningkat motivasi kerja guru.
d. Hipotesisi 4, Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kedisiplinan guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan. Untuk variabel kedisiplinan guru diperoleh nilai thitung sebesar 4,917 > ttabel sebesar 2,0195dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha
diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positsif dan signifikan secara parsial antara kedisiplinan guru terhadap kinerja guru. Hal ini berarti semakin tinggi rasa lingkungan kerja fisik maka akan semakin tinggi kinerja guru
e. Hipotesis 5, Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan. Untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah diperoleh nilai thitung sebesar 3,681
> ttabel sebesar 2,0195 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. Hal ini berarti semakin tinggi kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin tinggi kinerja guru.
f. Hipotesis 6, Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap kinerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan. Untuk variabel lingkungan kerja fisik diperoleh nilai thitung sebesar 3,752 > ttabel
sebesar 2,0195 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan kerja fisik terhadap
kinerja guru. Hal ini berarti semakin tinggi lingkungan kerja fisik maka akan semakin tinggi kinerja guru.
g. Hipotesis 7, Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan. Untuk variabel motivasi kerja guru diperoleh nilai thitung sebesar 4,509 > ttabel sebesar 2,0195 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara motivasi kerja terhadap kinerja guru. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja guru maka akan semakin tinggi kinerja guru.
KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan
dan pertanyaan penelitian dan pembahasa n yang dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kedisiplinan guru terhadap motivasi kerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan.
Diperoleh nilai thitung sebesar 8,363
> ttabel 2,0195 sebesar dengan nilai
signifikan 0,000< = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan.diperoleh nilai thitung sebesar 7,732> ttabel
sebesar 2,0195 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap motivasi kerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatandiperoleh nilai thitung
sebesar 3,438> ttabel sebesar 2,0195 dengan nilai signifikan 0,001 < = 0,05 berarti Ha
diterima dan H0 ditolak.
4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kedisiplinan guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan. diperoleh nilai thitung sebesar 4,917> ttabel sebesar 2,0195dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
5. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan diperoleh nilai
thitung sebesar 3,681> ttabel sebesar 2,0195 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak
6. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja fisik terhadap kinerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan.
diperoleh nilai thitung sebesar 3,752> ttabel sebesar 2,0195 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan kerja fisik terhadap kinerja guru 7. Terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara motivasi kerja guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 4 Solok Selatan.
diperoleh nilai thitung sebesar 4,509
> ttabel sebesar 2,0195 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. jakarta:
Rineka Cipta
Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2000.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: PT. Rosda Karya.
Mulyasa, E.2011 . Manajemen Berbasis Sekola.,Bandung : Rosadakarya
Hayati, R. P. 2017. Pengaruh sertifikasi guru, motivasi kerja guru, iklim organisasi, dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Pulau.
Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Edisi 2. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Siregar, Syofian. (2013). Statistik Parame trik Untuk Penelitian Kuantitatif.
Jakarta : Bumi aksara.
Siregar, Syofian. (2014). Statistik Deskri ptif Untuk penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual Dan
Aplikasi SPSS Versi17. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D.
Bandung: Alfabeta.
,Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapa n Teori dan Aplikasi dengan SPSS.CV Andi Offset.
Sumarwan, dkk.( 2011). Pemasaran Strategik. Bogor: IPB Press.