• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPRIBADIAN GURU AKIDAH AKHLAK TERHADAP AKHLAK SISWA MTS MA’ARIF NU 04

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH KEPRIBADIAN GURU AKIDAH AKHLAK TERHADAP AKHLAK SISWA MTS MA’ARIF NU 04 "

Copied!
98
0
0

Teks penuh

PENGARUH KEPRIBADIAN AKADEMIK GURU TERHADAP SISWA DI MTS MA'ARIF NU 04 PEKALONGAN KECAMATAN PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh Kepribadian Guru Akidah Akhlak terhadap moral siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Jadi, dapat diketahui bahwa kepribadian akhlak aqidah guru berpengaruh terhadap akhlak siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.

DAFTAR TABEL

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Membentuk generasi yang berakhlak mulia merupakan salah satu hal yang menentukan seorang guru memiliki kepribadian yang baik. Ciri-ciri kepribadian yang baik bagi seorang guru antara lain: memiliki akhlak yang baik; mantap, stabil dan dewasa; bijaksana dan bijaksana;. 5 Meskipun kepribadian guru sudah mencerminkan perilaku yang baik dan dapat dijadikan panutan dan teladan atau panutan bagi siswa, namun masih ada siswa yang belum memiliki akhlak yang baik, seperti sering tidak mengikuti pelajaran, tidak disiplin, tidak menghormati guru, berpakaian tidak rapi, dan sering mengganggu teman-temannya.

Tabel Tentang Akhlak Siswa
Tabel Tentang Akhlak Siswa

Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan tersebut, pada dasarnya kepribadian guru itu baik, tetapi sebenarnya kepribadian guru itu tidak sesuai dengan akhlak siswanya. Berdasarkan hasil survei di atas, maka peneliti telah melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH KEPRIBADIAN GURU AKADEMIK TERHADAP SIKAP SISWA MTS MA’ARIF NU 04 PEKALONGAN KECAMATAN PEKADEMICA PEKADEMICA TAHUN 2015/2016”. Masih ada siswa yang belum memiliki akhlak yang baik karena belum adanya kesadaran dalam mengamalkan akhlak yang baik.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

  • Pengertian Akhlak
  • Akhlak yang Harus Dimiliki Siswa

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepribadian guru akidah akhlak terhadap akhlak siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2015/2016. Ha : Terdapat pengaruh kepribadian guru akidah akhlak terhadap akhlak siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kabupaten Lampung Timur tahun pelajaran 2015/2016. Ho : Tidak terdapat pengaruh kepribadian guru akidah akhlak terhadap akhlak siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kabupaten Lampung Timur tahun ajaran 2015/2016.

Rancangan Penelitian

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah semangat belajar siswa di MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.4 Pendapat lain mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian, yang terdiri dari orang, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, hasil uji atau kejadian sebagai sumber data yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam pembelajaran. .5. 26 Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah sekumpulan individu dari suatu unit analisis yang memiliki ciri atau ciri tertentu.

Pada penelitian ini seluruh siswa berada di MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kabupaten Lampung Timur yang berjumlah 55 siswa. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi 6 Sampel diambil dari populasi penelitian, yang mencerminkan seluruh populasi dan dianggap mewakili semua anggotanya 7. Kemudian untuk menentukan besarnya sampel ini, beberapa atau perwakilan dari populasi yang diteliti, jika subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga surveinya adalah studi populasi, tetapi jika subjeknya lebih besar, Anda dapat mengambil antara 10-15% atau 20-25% atau lagi.

Berdasarkan pendapat di atas maka digunakan sampel total atau sampel populasi dalam penelitian ini, hal ini dikarenakan jumlah siswa MTs Ma’arif NU 04 Pekalongan Kabupaten Lampung Timur mencapai 55 siswa yang berarti dibawah 100 maka penelitian ini adalah studi populasi. Teknik pengambilan sampel adalah teknik pengambilan sampel 9 Sistem pengambilan sampel jenuh digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini, yaitu teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel 10 Dengan teknik pengambilan sampel ini, penulis mengambil semua anggota populasi dan menempatkannya sebagai sampel.

Teknik Pengumpul Data 1. Angket

Angket ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang kepribadian akidah dan akhlak guru siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan, pertanyaan kemudian disebarluaskan kepada siswa yang telah dipilih untuk menjawab pertanyaan yang ada pada angket tersebut. Kriteria penskoran: untuk alternatif jawaban a diberikan skor 3, untuk alternatif jawaban b diberikan skor 2, dan untuk alternatif jawaban c diberikan skor 1. Teknik ini digunakan untuk mencari data tentang hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, kalender, agenda, dll. 12 Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data: data guru, struktur organisasi sekolah, hasil belajar, rencana lokasi , dan sejarah berdirinya sekolah tersebut.

Melalui pengumpulan data dengan metode dokumentasi diharapkan temuan penelitian yang berkaitan dengan lokasi penelitian didukung dengan data yang lengkap dan akurat sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai metode ilmiah, observasi diartikan sebagai “pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki”.13 Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan langsung terhadap objek penelitian. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan observasi adalah proses pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung di tempat penelitian.

Data yang dikumpulkan melalui kegiatan observasi ini meliputi: kondisi siswa dan guru, kondisi lokasi dan data lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati.18 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode angket sebagai metode utama untuk mengetahui pengaruh moral kepribadian guru agama terhadap moral siswa MTs Ma' arif NU 04 Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur. Valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur.19 Dalam penelitian ini instrumen pengukuran yang digunakan adalah validitas isi. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validitas ini adalah sejauh mana butir-butir dalam tes mencakup keseluruhan bidang isi mata pelajaran yang akan diukur.20 Oleh karena itu validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk menyatakan suatu gejala yang sebenarnya valid. atau tidak valid.

Suatu alat ukur yang digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.21 Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa suatu alat ukur dikatakan reliabel jika memberikan jawaban yang sama atau terdapat unsur kepastian dalam situasi yang sama. . . Analisis data adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian. Dalam penelitian ini menganalisis data pengaruh kepribadian guru Akidah Akhlak terhadap moral siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kabupaten Pekalongan Kabupaten Lampung Timur tahun pelajaran 2015/2016.

Analisis data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Untuk menguji apakah nilai chi-square (o2) yang dihitung signifikan, bandingkan dengan harga chi-square pada tabel nilai chi-square (t2). 34 hipotesis nol ditolak (Ho) Selanjutnya jika chi square diketahui, dicari koefisien kontingensi dengan rumus berikut.

Setelah mendapatkan harga Chi Square yang dihitung, selanjutnya lihat grafik harga Chi Square pada level signifikan 5%.

Tabel 1  Kisi-kisi angket
Tabel 1 Kisi-kisi angket

Hasil Penelitian

  • Deskripsi Lokasi Penelitian
  • Identitas Sekolah

Yas Budaya Mutmainah, S.Pd.I Yulianti, SE Mukminin, S.Pd.I Siti Fadliyah, S.Ag Agus Kenedi, M.Pd Dr. Sumarlan Ahmad Imam, S.Pd.I Laela Fauziah, S.Pd.I Desi Dwi Astuti, S.Pd Eni Nur Santi, S.Pd. Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat bahwa dari 55 siswa yang menjadi sampel penelitian hingga 30 siswa dinyatakan baik yaitu siswa yang dianggap cukup yaitu masing-masing 36,36%, dan 5 siswa yang dinyatakan kurang. 9,10%.

Setelah diketahui mean dan standar deviasinya, selanjutnya dapat ditentukan kategori moral siswa baik, sedang, dan buruk dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Dari Tabel 5 di atas terlihat bahwa dari 55 siswa yang menjadi sampel penelitian terdapat sebanyak 30 siswa yang dinilai baik yaitu siswa yang dinilai cukup yaitu 34,55, dan 6 siswa yang dinyatakan kurang yaitu 10,90. Langkah selanjutnya adalah menyusun dan membuat tabel data pengaruh kepribadian guru Akidah Akhlak terhadap moral siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.

Hasil Angket Pengolahan Data Skor Kepribadian Guru Akidah Akhlak vs Moral Siswa MTs Ma'arif NU 04 Kabupaten Pekalongan. Distribusi frekuensi antara kepribadian guru Aqidah Akhlak dengan moral siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kabupaten Pekalongan. Dengan demikian, terdapat pengaruh kepribadian guru Aqidah Akhlak terhadap moral siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.

Untuk menggunakan nilai C yang diperoleh untuk menilai tingkat hubungan antar faktor, nilai C ini harus dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum.

Pembahasan

52 Untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara satu faktor dengan faktor lainnya antara variabel bebas (kepribadian moral aqidah guru) dan variabel terikat (moralitas siswa) dapat juga digunakan koefisien kontingen (C) dan C max. Hasil tersebut jika dikonsultasikan dengan tabel pedoman koefisien korelasi menunjukkan bahwa pengaruh kepribadian guru Aqidah Akhlak terhadap moral siswa MTs Ma'arif NU 04 Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur memiliki tingkat kekerabatan sedang. Relevansinya adalah bahwa siswa yang berakhlak baik adalah hasil dari pengalaman dan pengetahuannya dari contoh dan pelajaran yang diberikan oleh guru.

Jika seorang guru memiliki kepribadian yang baik, maka moral siswanya akan baik, dan jika kepribadian gurunya tidak baik, maka moral siswanya akan buruk. Guru harus mengetahui dan menyadari betul bahwa kepribadian yang tercermin dalam berbagai penampilannya turut menentukan tercapainya tujuan pendidikan secara umum. Kepribadian guru akan diserap dan diambil oleh siswa sebagai unsur kepribadiannya yang tumbuh dan berkembang.

Moralitas adalah keadaan atau kualitas yang telah merasuki jiwa, yang menjadi kepribadian, kemudian berbagai jenis tindakan muncul secara spontan tanpa rekayasa dan tanpa perlu dipikirkan. 54 Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa moral siswa adalah sifat siswa yang berasal dari hati, tanpa diprakirakan dan direncanakan, yaitu keadaan jiwa yang dilatih, sehingga melahirkan sifat-sifat yang melahirkan sifat-sifat yang baik. tindakan sebenarnya ditetapkan dalam jiwa - tindakan dengan mudah dan spontan tanpa berpikir dan bermimpi ulang. Keterbatasan penelitian penulis hanya terfokus pada satu faktor eksternal yang berkaitan dengan masalah penelitian yaitu kepribadian akhlak akidah guru.

Tabel 9  Tabel Interpretasi  Besarnya  “r”  Product  Moment
Tabel 9 Tabel Interpretasi Besarnya “r” Product Moment

PENUTUP

Reabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, hasil tersebut dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown, yaitu sebagai berikut. Setelah diketahui hasilnya akan dikonsultasikan dengan pedoman koefisien korelasi reliabilitas sebagaimana pedoman koefisien korelasi validitas di atas. Hasil konsultasi akan diketahui tingkat reliabilitas kuesioner yang akan digunakan dalam mencari data yang dibutuhkan. dalam penelitian ini. HASIL KUESIONER COBA SKOR PADA KEPRIBADIAN GURU, KEGIATAN, HASIL KUESIONER PADA KEGIATAN SISWA.

Gambar

Tabel Tentang Akhlak Siswa
Tabel 1  Kisi-kisi angket
Tabel 9  Tabel Interpretasi  Besarnya  “r”  Product  Moment
Tabel 3  Hasil Uji Coba
+2

Referensi

Dokumen terkait

b dalam Mulyasa (2008:135) dikemukakan bahwa kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi

(3) dewasa; (4) arif dan bijaksana; (5) berwibawa; (6) berakhlak mulia; (7) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (8) mengevaluasi kinerja

Dari uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian lebih mendalam tentang proses pembelajaran akidah akhlak dalam membentuk perilaku siswa dengan

2) Kompetensi kepribadian tercermin dari kemampuan personal, berupa kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta

“Kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik. 2) Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

“Dilihat dari aspek psikologis komptensi kepribadian guru menunjukkan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian: (1) Mantap dan stabil yaitu memiliki

Dilihat dari aspek psikologi, kompetensi kepribadian guru menurut Syaiful Sagala 2011:33 menunjukkan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian 1 mantap dan stabil yaitu memiliki

Pinrang 35 3.3 Tabel kisi-kisi instrumen kepribadian guru Akidah Akhlak 37 3.4 kisi-kisi instrumen kedisiplinan peserta didik 38 3.5 Hasil Analisis Item Instrumen Kepribadian Guru